Tafsir Al-Quran, Surat Hud Ayat 111-115

Rate this item
(0 votes)

Ayat ke 111

 

┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä ┘â┘Å┘ä┘æ┘ïϺ ┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘è┘Å┘ê┘Ä┘ü┘æ┘É┘è┘Ä┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘â┘Ä Ïú┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘ÄϺ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï¿┘É┘à┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä Ï«┘ÄÏ¿┘É┘èÏ▒┘î (111)

 

Artinya:

Dan sesungguhnya kepada masing-masing (mereka yang berselisih itu) pasti Tuhanmu akan menyempurnakan dengan cukup, (balasan) pekerjaan mereka. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.(11: 111)

 

Salah satu sunnatullah ialah sistim pemberian siksaan dan pahala, yang didasarkan pada amal perbuatan manusia yang dilakukan sesuai dengan ikhtiyar manusia itu sendiri. Dan sudah barang tentu pemberian balasan dan siksaan tersebut didasarkan pada pengetahuan yang sempurna atas motivasi dan niat seseorang dalam beramal. Allah Swt Maha Mengetahui semua amal perbuatan manusia baik yang dilakukan secara terang-terangan ataupun yang tersembunyi. Bahkan Allah juga mengetahui niat atau pemikiran baik dan pemikiran buruk manusia. Semua tercakup dalam pengetahuan Allah, dan tidak sesuatu pun yang tersembunyi dari pengetahuan Allah. Alhasil, meski dasar sistim pemberian pahala dan siksaan itu berhubungan dengan hari kiamat, akan tetapi kadang kala Allah Swt juga memberikan sebagian pahala dan siksaan tersebut di dunia.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Dalam pandangan Allah swt, tidak ada satu pun amal perbuatan baik maupun buruk yang tidak diberikan imbalannya.

2. Dalam pahala atau siksaan Allah, tidak ada secuil pun kekurangan atau dketidakadilan; dan tidak ada siapa pun yang akan dizalimi dalam hal ini.

 

 

Ayat ke 112

 

┘ü┘ÄϺÏ│┘ÆϬ┘Ä┘é┘É┘à┘Æ ┘â┘Ä┘à┘ÄϺ Ïú┘Å┘à┘ÉÏ▒┘ÆϬ┘Ä ┘ê┘Ä┘à┘Ä┘å┘Æ Ï¬┘ÄϺϿ┘Ä ┘à┘ÄÏ╣┘Ä┘â┘Ä ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏÀ┘ÆÏ║┘Ä┘ê┘ÆϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï¿┘É┘à┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä Ï¿┘ÄÏÁ┘É┘èÏ▒┘î (112)

 

Artinya:

Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (11: 112)

 

Dalam lanjutan ayat-ayat yang telah lalu, yang menjelaskan penentangan kaum musyrikin dan Ahlul Kitab terhadap Nabi dan kaum mukminin, ayat yang baru kita dengarkan tadi berbicara kepada Nabi dan para sahabat beliau dengan mengatakan: Sikap para penentang itu jangan sampai melemahkan semangat kalian. Hendaknya kalian tetap teguh bertahan di atas jalan kalian. Pada saat yang sama, janganlah kalian melampaui batas-batas dan hukum-hukum Allah dalam memperlakukan para penentang tersebut, dan Allah Swt Maha Mengetahui keadaan kalian. Berdasarkan beberapa riwayat, Nabi bersabda, "Surat Hud telah menyebabkan aku menjadi tua." Maksud beliau ialah ayat ini, yang memerintahkan beliau dan para pengikut beliau untuk teguh dan bersabar.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Keteguhan dan komitmen pemimpin haruslah seiring dengan keteguhan dan komitmen umatnya. Tentu saja pemimpin harus tampil sebagai pelopor dalam hal ini.

2. Dalam menghadapi para penentang, kita tidak boleh lemah dan mudah berdamai, juga tidak boleh berlebihan dan bertindak sewenang-wenang. Sikap moderat dan teguh, adalah sikap yang paling baik.

 

Ayat ke 113

 

┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ▒┘Æ┘â┘Ä┘å┘Å┘êϺ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ï©┘Ä┘ä┘Ä┘à┘Å┘êϺ ┘ü┘ÄϬ┘Ä┘à┘ÄÏ│┘æ┘Ä┘â┘Å┘à┘ŠϺ┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ▒┘Å ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ Ï»┘Å┘ê┘å┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘à┘É┘å┘Æ Ïú┘Ä┘ê┘Æ┘ä┘É┘è┘ÄϺÏí┘Ä Ï½┘Å┘à┘æ┘Ä ┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Å┘å┘ÆÏÁ┘ÄÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (113)

 

Artinya:

Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. (11: 113)

 

Setelah perintah Allah agar Nabi selalu teguh dan istiqamah dalam menjalankan tugas dan kewajiban beliau, ayat yang baru kita dengarkan bersama-sama tadi mengatakan, apabila kalian menunjukkan sikap bersahabatan dan lemah lembut, atau mempercayai para penentang agama Allah, maka janganlah kalian menyangka bahwa mereka akan membantu kalian pada saat kalian menghadapi kesulitan. Tetapi ketahuilah, penolong kalian yang sebenarnya adalah Tuhan Swt karena selain Dia tidak ada yang sanggup menolong dan membantu kalian.

 

Sikap bersahabat dan lembut terhadap para penentang dan penjahat, hanya akan mendatangkan kemurkaan Allah di dunia ini, dan siksaan-Nya di akhirat kelak. Dalam bebeapa riwayat disebutkan, bahwa janganlah kalian menaruh hati dan menggantungkan harapan kepada orang-orang zalim, sekalipun mereka itu berasal dari kalangan keluarga dan kerabat dekat kalian. Seberapa pun kalian menyukai kehidupan orang yang zalim, maka sebesar itu pula kalian ikut andil dalam kezalimannya."

 

Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Daripada bersandar kepada kekuatan-kekuatan zalim, maka hendaknya kita bertawakkal kepada Allah yang memiliki kekuatan maha besar dan tak tertandingi.

2. Dalam politik Islam, segala bentuk persahabatan dengan kekuatan-kekuatan zalim dan kafir, dilarang dan termasuk dosa yang sangat besar.

3. Akibat kepercayaan kepada para penguasa zalim adalah keterkucilan di hari-hari sulit.

 

Ayat ke 114-115

 

┘ê┘ÄÏú┘Ä┘é┘É┘à┘É Ïº┘äÏÁ┘æ┘Ä┘ä┘ÄϺϮ┘Ä ÏÀ┘ÄÏ▒┘Ä┘ü┘Ä┘è┘É Ïº┘ä┘å┘æ┘Ä┘ç┘ÄϺÏ▒┘É ┘ê┘ÄÏ▓┘Å┘ä┘Ä┘ü┘ïϺ ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘è┘Æ┘ä┘É ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ¡┘ÄÏ│┘Ä┘å┘ÄϺϬ┘É ┘è┘ÅÏ░┘Æ┘ç┘ÉÏ¿┘Æ┘å┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘è┘æ┘ÉϪ┘ÄϺϬ┘É Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä Ï░┘É┘â┘ÆÏ▒┘Ä┘ë ┘ä┘É┘äÏ░┘æ┘ÄϺ┘â┘ÉÏ▒┘É┘è┘å┘Ä (114) ┘ê┘ÄϺÏÁ┘ÆÏ¿┘ÉÏ▒┘Æ ┘ü┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÅÏÂ┘É┘èÏ╣┘Å Ïú┘Äϼ┘ÆÏ▒┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÅÏ¡┘ÆÏ│┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä (115)

 

Artinya:

Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.(11: 114)

 

Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.(11: 115)

 

Setelah seruan untuk tetap kukuh dan menjauhkan diri sikap bersahabat dengan para penentang, kedua ayat yang baru kita dengarkan tadi mengajak Nabi dan para sahabat beliau untuk melakukan sholat dan bermunajat serta selalu mengingat Allah. Karena hubungan dekat dengan Allah akan mendatangkan ketenangan hati dan memberikah kekuatan dalam menghadapi berbagai ancaman dari luar. Selain itu, kedekatan dengan Allah mendatangkan  ampunan dan penghapusan dosa, serta menghilangkan pengaruh-pengaruh negatif perbuatan buruk dan tidak patut. Karena itu, dalam ayat ini, setelah perintah untuk melakukan shalat, diulang pula perintah untuk bersabar dan istiqamah, dimana sabar dan istiqamah ini merupakan hasil dari sholat.

 

Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Imam Ali as mendatangi sekumpulan orang, lalu beliau bertanya kepada mereka, "Menurut kalian, ayat al-Quran manakah yang paling memebrikan harapan? Beberapa orang dari mereka memberikan jawaban dengan membacakan ayat tertentu. Kemudian Imam Ali as mengatakan, "Aku dengar kekasihku Rasulullah Saw) bersabda, "Ayat al-Quran yang paling memberikan harapan adalah ayat, "Dirikanlah sholat pada kedua tepi siang, dan pada sebagian permulaan malam, sesungguhnya kebaikan itu menghapus dosa-dosa."

 

Setelah itu Nabi berkata lagi, "Yaa Ali! Demi Allah, sewaktu manusia berwudhu untuk melakukan shalat, maka dosa-dosanya berguguran. Dan selama manusia menghadap ke kiblat, dia dibersihkan dari dosa. Yaa Ali! Ibarat orang yang melakukan shalat seperti orang yang setiap harinya membersihkan diri di sungai sebanyak 5 kali. Adakah kotoran yang masih menempel di badannya?"

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Shalat adalah sebuah program yang rapi dan memiliki batasan waktu, maka dari itu setiap shalat hendaknya dilakukan pada waktunya yang telah ditetapkan.

2. Shalat merupakan bentuk yang paling jelas dari perbuatan baik, yang mengapus pengaruh-pengaruh negatif perbuatan buruk.

Read 3020 times