کمالوندی
Ekonomi Muqawama: Urgensitas Pemanfaatan Kapasitas Internal
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam pesan tahun baru kalender Iran menamakan tahun baru kali ini dengan "Tahun Tekad Nasional dan Manajemen Jihadi". Selama lima seri pembahasan ekonomi muqawama, kami senantiasa berupaya membongkar ekonomi muqawama dari berbagai sisi, mulai dari ketahanan ekonomi, urgensitas ekonomi berbasis sains dan posisi minyak dalam ekonomi muqawama. Di akhir seri ekonomi muqawama ini, kami berupaya menyoroti pemanfaatan kapasitas dalam negeri dan perannya bagi ekonomi muqawama.
 
Republik Islam Iran memiliki kapasitas besar infrastruktur untuk sebuah ekonomi kokoh. Selama enam bulan lalu, berdasarkan data yang dirilis Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, Iran dengan kesuksesannya mengendalikan inflasi mampu menekan defisit laju ekonomi dari 5,8 persen ke arah yang mendekati titik positif. Kini diprediksikan ekonomi Iran untuk tahun ini akan mengalami laju positif dan keluar dari stagflasi yang menderanya.
 
Ketua Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde di sela-sela sidang IMF dan Bank Dunia bertemu dengan Valiollah Seif, gubernur Bank Sentral Republik Islam Iran di Washington menyebut proses ekonomi Iran sangat menjanjikan. Ia mengatakan, kebijakan yang saat ini diterapkan di Iran jika terus dilanjutkan maka dapat membentuk transformasi ekonomi yang bermanfaat dan menguntungkan bagi negara ini.
 
Apa dasar dari perubahan ini dan kapasitas apa yang dimiliki Iran sehingga mampu menggerakkan ekonominya meski menghadapi berbagai rintangan? Modernisasi ekonomi adalah sebuah keniscayaan dan sesuatu yang wajar. Namun yang terpenting adalah bagaimana kondisi sulit ini harus ditanggung dan memodernisasi serta menyesuaikan diri dalam setiap kondisi. Krisis ekonomi di Amerika Serikat pada tahun 2007 dan Eropa dengan baik menunjukkan bahwa ekonomi negara-negara ini sangat rentan terhadap fluktuasi serta tidak mampu memodernisasi dirinya.
 
Oleh karena itu, Barat memilih untuk menerapkan kebijakan penghematan ekonomi. Maka tak heran kita menyaksikan maraknya gerakan seperti Wall Street di Amerika dan eskalasi ketidakpuasan rakyat di negara-negara seperti Yunani, Italia dan Spanyol. Seymour Martin Lipset, pakar sosiolog Amerika yang memiliki kecondongan pembangunan ekonomi harus didahulukan ketimbang pengembangan politik. Ia meyakini untuk mencapai sebuah politik yang maju terlebih dahulu pembangunan ekonomi harus dicapai. Namun demikian, keberhasilan sebuah pemerintah dalam masalah ini tergantung pada kadar solidaritas, kesempurnaan dan kekuatan institusi sipil di sektor sosial, ekonomi dan politik dalam sebuah masyarakat.
 
Pengalaman berbagai negara seakan-akan menetapkan bahwa kekuatan, fleksibilitas sebuah negara dan model ekonomi merupakan peluang bagi resistensi menghadapi krisis ekonomi dan finansial. Sejatinya fleksibilitas dan resistensi ekonomi sebuah negara menjadi peluang bagi terbentuknya pembangunan yang seimbang dan kokoh. Hal ini merupakan bagian dari prinsip dasar dan rasional ekonomi makro.
 
Oleh karena itu, di sektor ekonomi muqawama, sebuah negara akan lebih berhasil ketika mampu memanfaatkan semaksimal mungkin posisinya dan kapasitas internal yang dimilikinya serta di saat berinteraksi dengan ekonomi lain. Namun wajar jika pencapaian model ekonomi muqawama yang sukses mengingat sejumlah keharusan adalah sebuah hal yang membutuhkan waktu dan metode yang tepat.
 
Hal ini juga tak boleh dilupakan bahwa mayoritas raksasa ekonomi dan negara maju dunia bukan sehari mereka mampu menjadi model ekonomi dunia, namun mereka membutuhkan program terencana  dan bergerak dengan penuh ketenangan serta menanggung resiko dari penerapan kebijakan penghematan ekonomi serta dibarengi dengan dukungan dari berbagai sektor lain.
 
Dengan demikian membangun kapasitas merupakan pondasi dari ekonomi muqawama serta berperan penting dalam penentuan target ekonomi hilir. Oleh karena itu, pemerintahan Iran kesebelas selaku penanggung jawab pelaksanaan ekonomi muqawama bertekad meningkatkan kapasitas internalnya serta perlahan-lahan menyelesaikan kendala nasional.
 
Tak perlu diragukan bahwa kesuksesan tujuan mulia ini sangat ditentukan oleh beragam faktor yang membutuhkan mekanisme tepat serta komponen yang konvergen. Dalam hal ini, pengakuan hak legal nuklir Iran oleh kekuatan besar Barat akan membuka peluang interaksi global dan peningkatan hubungan ekonomi serta perdagangan dengan dunia serta membuka pasar internasional bagi produk Republik Islam. Hal ini dengan sendirinya bakal memperluas aktivitas bisnisman Iran serta menarik investasi asing yang menjadi indikasi positif kian kokohnya ekonomi muqawama.
 
Tak diragukan lagi setiap negara membutuhkan solusi untuk keluar dari kendala internal, modernisasi struktur ekonomi serta menampilkan teladan baru guna meraih indek pembangunan ekonomi. Alvin Toffler, penulis Amerika Serikat menilai akar dari perubahan ini adalah teknologi dan pengetahuan. Toffler banyak menulis buku dan makalah ilmiah, namun ideologi dan filsafat yang diyakininya tertuang dalam tiga buku karyanya, Future Shock (1970), The Third Wave (1980) dan Powershift: Knowledge, Wealth and Violence at the Edge of the 21st Century (1990) atau yang dikenal dengan buku yang memuat perubahan. Ketiga karya ini menunjukkan ideologi Toffler yang meyakini perubahan sebagai gerakan yang tidak pernah berakhir.
 
Terkait tiga buku ini, Toffler menjelaskan, "Isu utama adalah perubahan, artinya apa yang terjadi pada individu dan apa-apa yang terjadi sepanjang waktu, di mana sebuah masyarakat bergerak ke arah hal-hal baru dan tak pernah mereka bayangkan." Buku ini berargumen bahwa perubahan cepat yang terjadi di sekitar kita bukan peristiwa kebetulan, namun ada sebab dan faktor internal yang mendorong kita untuk melawan perubahan dan menghindari dampak buruk dari perubahan yang terjadi.
 
Dalam bukunya yang berjudul Powershift, Toffler menjelaskan terbentuk revolusi industri di Eropa dalam gelombang kedua. Ia menulis, "Gelombang kedua adalah usia 300 tahun kehidupan umat manusia, di mana terjadi revolusi industri yang mempengaruhi pola hidup manusia serta memunculkan kondisi tertentu di dalam masyarakat."
 
Sejatinya banyak negara yang mampu tampil di dunia dan meraih posisi ekonomi penting dengan menyusun program dan bersandar pada sumber daya internal dan melaksakanan program jangka panjang. Gerakan ini mengarah pada dua sisi, salah satunya dalamkapasitas dalam negeri dan produk domestik di bidang ekonomi dan yang lainnya adalah kapasitas luar yang mengacu pada luar perbatasan. Misalnya di antara negara-negara anggota ASEAN, yakni 10 negara Asia Tenggara, Indonesia mengalami pertumbuhan cepat. Nilai ekspornegara ini di tahun 2012 sebesar 204 miliar dolar.
 
Sementara itu, pendapatan domestik bruto (PDB) negara anggota ASEAN sekitar 2,2 triliun dolar. Aktivitas ekonomi negara-negara ini setara dengan Brasil dan lebih tinggi dari Rusia. Anggota ASEAN menyusun program untuk menyamakan visi di antara mereka. ASEAN juga berencana selama satu dekade ke depan akan membangun jalan sepanjang 540 ribu mil dan 11.700 mil rel kereta api yang menghubungkan sesama anggota.
 
Contoh lain adalah Jepang. Negara ini memiliki produksi domestik bruto (PDB) kedua di dunia dan menempati posisi ketiga di dunia untuk daya beli masyarakat. Sektor ekonomi Jepang mengalami kerusakan besar di perang dunia kedua. Namun selanjutnya meski harus membayar ganti rugi ke berbagai negara, ekonomi Jepang mengalami kenaikan drastis setelah menfokuskan pada strategi produksi. Dengan strategi ini, Jepang mampu memperkokoh ekonomi dalam negeri dan mengembangkannya.
 
Sementara itu, Republik Islam Iran yang memiliki geopolitik strategis dan banyak musuh di tingkat dunia, pastinya lebih membutuhkan perencanaan baru dan program internal di berbagai sektor. Ekonomi muqawama sejatinya model baru dan fleksibel serta kokoh. Model ini dapat menjadi strategi serius Iran untuk saat ini, mengingat kondisi dunia internasional. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam strategi ekonomi muqawama, salah satu prioritasnya adalah memajukan tujuan dan kepentingan nasional dalam koridor ekonomi kokoh sehingga akan tercipta keamanan di berbagai sektor.
Peringatan dalam Al-Quran: Israf dan Pemborosan
Israf dan Pemborosan
 
Allah Swt berfirman, "Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS. Al-Isra: 26-27)
 
Dalam al-Quran, kata Israf memiliki arti lebih dalam dari apa yang ada di benak kita. Allah Swt memperkenalkan banyak orang sebagai pelaku Israf atau pemborosan. Sebagai contoh, Allah Swt menyebut Firaun sebagai orang yang boros dikarenakan memiliki kepribadian sombong, menjadikan Bani Israil sebagai budak dan mengaku dirinya tuhan.[1] Atau dalam ayat lain syirik yang merupakan pembangkangan dari tauhid juga disebut sebagai pemborosan.[2] Begitu juga Allah Swt menyebut kaum Nabi Luth yang melakukan penyimpangan seksual sebagai orang-orang yang Israf atau boros.
 
Dengan demikian, meneliti lebih jauh dalam kasus-kasus mereka yang disebut Israf dalam al-Quran dapat dipahami bahwa kata Israf mencakup segala bentuk perilaku berlebih-lebihan dari batasan yang ada, baik itu terkait keyakinan, perbuatan dan perilaku.
 
Namun terlepas dari makna umum dari kata Israf, banyak ayat al-Quran yang memperingatkan soal sikap boros dalam urusan ekonomi, termasuk ayat 141 surat al-An'am. Dalam ayat ini Allah Swt setelah mengingatkan tentang pepohonan dan produk-produk pertanian seperti kurma, zaitun dan delima, di akhir ayat menyebutkan, "...Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan."
 
Dalam ayat yang lain, Allah Swt berfirman kepada semua manusia, "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. al-A'raf: 31)
 
Ayat-ayat ini memperingatkan manusia soal Israf, berlebih-lebihan dan pemborosan baik terkait dengan pemberian kepada orang lain atau seseorang memanfaatkan nikmat ilahi untuk dirinya sendiri. Ayat paling penting terkait masalah pemborosan ini adalah ayat 26 dan 27 surat al-Isra, dimana Allah Swt memperingatkan hamba-hamba-Nya untuk tidak boros dan berlaku berlebih-lebihan, bahkan menyebut pelakunya sebagai saudara setan, "Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan".[3]
 
Ada riwayat terkait masalah Israf dari Imam Shadiq as tentang seseorang yang sedemikian dermawannya, sehingga tidak ada lagi hartanya yang tertinggal buat dirinya. Imam Shadiq as menyebut orang itu sebagai pemboros, Israf.[4]
 
Dengan memperhatikan peringatan keras al-Quran dan hadis ini dapat disimpulkan bahwa manusia dalam menggunakan harta dan kekayaannya yang halal juga tidak dibenarkan dalam segala bentuknya. Tapi ia harus menggunakannya secara rasional, sesuai dengan perintah dan maslahat agama atau umum.
 
Sumber: Hoshdar-ha va Tahzir-haye Qorani, Hamid Reza Habibollahi, 1387 Hs, Markaz-e Pajuhesh-haye Seda va Sima.
 
[1] . Lihat QS. Yunus: 4, "...Sesungguhnya Firaun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. Dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang melampaui batas."
[2] . Lihat QS. Ghafir: 43, "Sudah pasti bahwa apa yang kamu seru supaya aku (beriman) kepadanya tidak dapat memperkenankan seruan apapun baik di dunia maupun di akhirat. Dan sesungguhnya kita kembali kepada Allah dan sesungguhnya orang-orang yang melampaui batas, mereka itulah penghuni neraka."
[3] . Maksud dari saudara setan adalah saudara dalam berperilaku dan satu metode (Majma' al-Bayan, jilid 2, hal 634).
[4] . Mizan al-Hikmah, jilid 4, hal 446.
Tafsir Al-Quran, Surat Ibrahim Ayat 40-45
Ayat ke 40-41
 
Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É ÏºÏ¼┘ÆÏ╣┘Ä┘ä┘Æ┘å┘É┘è ┘à┘Å┘é┘É┘è┘à┘Ä Ïº┘äÏÁ┘æ┘Ä┘ä┘ÄϺϮ┘É ┘ê┘Ä┘à┘É┘å┘Æ Ï░┘ÅÏ▒┘æ┘É┘è┘æ┘ÄϬ┘É┘è Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘å┘ÄϺ ┘ê┘ÄϬ┘Ä┘é┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘ä┘Æ Ï»┘ÅÏ╣┘ÄϺÏí┘É (40) Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘å┘ÄϺ ϺÏ║┘Æ┘ü┘ÉÏ▒┘Æ ┘ä┘É┘è ┘ê┘Ä┘ä┘É┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÉÏ»┘Ä┘è┘æ┘Ä ┘ê┘Ä┘ä┘É┘ä┘Æ┘à┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä ┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘Ä ┘è┘Ä┘é┘Å┘ê┘à┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ¡┘ÉÏ│┘ÄϺϿ┘Å (41)
 
Artinya:
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. (14: 40)
 
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)". (14: 41)
 
Ketika Nabi Ibrahim as menempatkan isterinya Hajar dan putranya Ismail as di daerah Mekah yang kering dan tanpa tanaman beliau berdoa, "Ya Allah kedatangan kami di daerah ini untuk menegakkan shalat. Di sini Nabi Ibrahim as berdoa agar beliau dan keturunannya menjadi orang-orang yang menegakkan shalat. Allah Swt menerima salat serta memenuhi permohonan dan keperluannya. Para nabi dan auliya nabi tidak hanya memikirkan pelaksanaan shalat. Tapi dirinya menjadi penanggungjawab penegakkan shalat di masyarakat dan menghidupkan budaya shalat. Perintah ini tidak hanya mengajak manusia mengerjakan shalat namun menjadi penegak shalat sejati. Selain itu akhlak dan perbuatan mereka di tengah keluarga dan masyarakat pun berdasarkan ketawadhuan serta jauh dari kecongkakan dan takabur.
 
Kelanjutan doa tersebut berkenaan dengan doa Nabi Ibrahim as yang memohon ampunan bagi dirinya, keluarga dan kaum Mukminin. Hal ini menunjukkan keluasan cakupan doa tersebut sebagaimana dianjurkan dalam berbagai riwayat bahwa kita harus berdoa untuk kebaikan orang lain melebihi diri kita sendiri.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Salah satu tanda hamba Allah Swt adalah berdoa kepada Allah Swt. Hal ini mengingatkan kita kepada kebesaran serta keagungan Allah dan penghambaan serta kehampaan manusia.
2. Dalam doa kita harus memikirkan generasi terdahulu dan generasi mendatang yaitu anak dan keturunan kita.
 
Ayat ke 42-43
 
┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ¡┘ÆÏ│┘ÄÏ¿┘Ä┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä Ï║┘ÄϺ┘ü┘É┘ä┘ïϺ Ï╣┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ä┘ŠϺ┘äÏ©┘æ┘ÄϺ┘ä┘É┘à┘Å┘ê┘å┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ ┘è┘ÅÏñ┘ÄÏ«┘æ┘ÉÏ▒┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ä┘É┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘ì Ϭ┘ÄÏ┤┘ÆÏ«┘ÄÏÁ┘Å ┘ü┘É┘è┘ç┘É Ïº┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ¿┘ÆÏÁ┘ÄϺÏ▒┘Å (42) ┘à┘Å┘ç┘ÆÏÀ┘ÉÏ╣┘É┘è┘å┘Ä ┘à┘Å┘é┘Æ┘å┘ÉÏ╣┘É┘è Ï▒┘ÅÏí┘Å┘êÏ│┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ▒┘ÆÏ¬┘ÄÏ»┘æ┘Å ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘à┘Æ ÏÀ┘ÄÏ▒┘Æ┘ü┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘ü┘ÆÏª┘ÉÏ»┘ÄϬ┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ç┘Ä┘ê┘ÄϺÏí┘î (43)
 
Artinya:
Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. (14: 42)
 
Mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mangangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong. (14: 43)
 
Dengan berakhirnya surah Nabi Ibrahim as, Allah Swt berfirman kepada Nabi Muhammad Saw dan kaum Mukminin, jika melihat orang-orang yang zalim, yang hidup berkecukupan dan petaka menimpa mereka, jangan mengira Allah tidak mengetahui tindakan mereka maupun tidak mampu mengazabnya.
 
Allah bertindak berdasarkan kebijaksaan-Nya. Allah memberikan ikhtiar kepada seluruh manusia untuk berbuat baik maupun buruk dan memberikan ganjaranNya di hari kiamat kelak. Namun bagi dosa yang dilakukan oleh mayoritas masyarakat, Tuhan menurunkan azab. Walaupun demikian hal ini tidak berarti Tuhan menghapus ikhtiar setiap manusia.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Tidak seperti dugaan manusia yang mengira Allah lalai. Sesungguhnya Allah Swt Maha Mengetahui, Maha berkuasa, dan Maha Adil.
2. Allah memberikan tangguh kepada para pendosa dan orang-orang zalim. Inilah ketentuan Allah atau Sunnatullah. Tapi hal ini tidak berarti Allah meredai perbuatan tersebut.
 
Ayat ke 44-45
 
┘ê┘ÄÏú┘Ä┘å┘ÆÏ░┘ÉÏ▒┘É Ïº┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ│┘Ä ┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘Ä ┘è┘ÄÏú┘ÆÏ¬┘É┘è┘ç┘É┘à┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ╣┘ÄÏ░┘ÄϺϿ┘Å ┘ü┘Ä┘è┘Ä┘é┘Å┘ê┘ä┘ŠϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ï©┘Ä┘ä┘Ä┘à┘Å┘êϺ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘å┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ«┘æ┘ÉÏ▒┘Æ┘å┘ÄϺ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ïú┘Äϼ┘Ä┘ä┘ì ┘é┘ÄÏ▒┘É┘èÏ¿┘ì ┘å┘Åϼ┘ÉÏ¿┘Æ Ï»┘ÄÏ╣┘Æ┘ê┘ÄϬ┘Ä┘â┘Ä ┘ê┘Ä┘å┘ÄϬ┘æ┘ÄÏ¿┘ÉÏ╣┘É Ïº┘äÏ▒┘æ┘ÅÏ│┘Å┘ä┘Ä Ïú┘Ä┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘à┘Æ Ï¬┘Ä┘â┘Å┘ê┘å┘Å┘êϺ Ïú┘Ä┘é┘ÆÏ│┘Ä┘à┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘Å ┘à┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ Ï▓┘Ä┘ê┘ÄϺ┘ä┘ì (44) ┘ê┘ÄÏ│┘Ä┘â┘Ä┘å┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Æ ┘ü┘É┘è ┘à┘ÄÏ│┘ÄϺ┘â┘É┘å┘É Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ï©┘Ä┘ä┘Ä┘à┘Å┘êϺ Ïú┘Ä┘å┘Æ┘ü┘ÅÏ│┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄϬ┘ÄÏ¿┘Ä┘è┘æ┘Ä┘å┘Ä ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘â┘Ä┘è┘Æ┘ü┘Ä ┘ü┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ Ï¿┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏÂ┘ÄÏ▒┘ÄÏ¿┘Æ┘å┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘ŠϺ┘ä┘ÆÏú┘Ä┘à┘ÆÏ½┘ÄϺ┘ä┘Ä (45)
 
Artinya:
Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: "Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul". (Kepada mereka dikatakan): "Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa? (14: 44)
 
Dan kamu telah berdiam di tempat-tempat kediaman orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri, dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka dan telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan". (14: 45)
 
Di ayat ini Allah Swt berfirman jika azab Ilahi turun di dunia, sesiapapun yang memohon penangguhan tiada manfaatnya. Sebab keimanan yang timbul karena menerima azab Allah Swt tidak berdasarkan ikhtiar dan kehendak tapi karena takut yang tidak bernilai. Kelanjutan ayat ini Allah Swt berfirman kepada orang-orang zalim, "Mengapa tidak mengambil pelajaran dari orang-orang terdahulu yang saat ini kamu yang menggantikan mereka dan hidup di daerah mereka? Kalian yang menyaksikan azab menerima mereka mengapa menentang diturunkannya azab Tuhan? Mengapa tidak mengambil pelajaran dari contoh terdahulu dan kalian mengira akan hidup selamanya?"
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Para pendosa dan orang-orang yang zalim, suatu hari akan menyesal. Namun apalah manfaatnya penyesalan tersebut ketika jalan taubat telah ditutup.
2. Sunnatullah tentang masyarakat dan sejarah bersifat tetap dan pasti. Kita harus mengambil pelajaran dari sejarah pada pendahulu.
Tafsir Al-Quran, Surat Ibrahim Ayat 36-39
Ayat ke 36
 
Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å┘å┘æ┘Ä Ïú┘ÄÏÂ┘Æ┘ä┘Ä┘ä┘Æ┘å┘Ä ┘â┘ÄϽ┘É┘èÏ▒┘ïϺ ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ│┘É ┘ü┘Ä┘à┘Ä┘å┘Æ Ï¬┘ÄÏ¿┘ÉÏ╣┘Ä┘å┘É┘è ┘ü┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘à┘É┘å┘æ┘É┘è ┘ê┘Ä┘à┘Ä┘å┘Æ Ï╣┘ÄÏÁ┘ÄϺ┘å┘É┘è ┘ü┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘â┘Ä Ï║┘Ä┘ü┘Å┘êÏ▒┘î Ï▒┘ÄÏ¡┘É┘è┘à┘î (36)
 
Artinya:
Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (14: 36)
 
Pada pembahasan sebelumnya kita telah membahas doa Nabi Ibrahim as yang memohon kepada Allah agar ia dan keturunannya terhindar dari penyembahan terhadap berhala. Dalam ayat ini yang merupakan kelanjutan doa tersebut, Nabi Ibrahim as berkata, "Kebodohan dan kesia-siaan manusialah yang menyebabkan berhala kayu dan batu melalaikan manusia dari mengesakan Allah. Mereka lebih mengagungkan berhala dan bersaksi atas namanya daripada mengikuti ajaran para nabi yang memberikan petunjuk bagi kehidupan manusia." Nabi Ibrahim as melakukan aksi menghancurkan berhala-berhala tersebut, walaupun demikian beliau tidak mengizinkan untuk melaknat para penyembah berhala dan memohon azab kepada Tuhan bagi mereka. Namun beliau memohon rahmat dan ampunan-Nya.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Ikatan agama lebih utama dibandingkan ikatan sedarah. Setiap mukmin termasuk keluarga rasul walaupun tidak bertalian darah. Sedangkan kafir bukan termasuk keluarga rasul walaupun anaknya sendiri seperti putra Nabi Nuh as.
2. Jika seni dipergunakan untuk melayani orang yang sesat maka ia menjadi sumber untuk menyesatkan masyarakat. Sebagaimana para pematung musyrik yang membuat dan memperindah berhala untuk menyesatkan masyarakat.
 
Ayat ke 37
 
Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘å┘ÄϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘É┘è Ïú┘ÄÏ│┘Æ┘â┘Ä┘å┘ÆÏ¬┘Å ┘à┘É┘å┘Æ Ï░┘ÅÏ▒┘æ┘É┘è┘æ┘ÄϬ┘É┘è Ï¿┘É┘ê┘ÄϺϻ┘ì Ï║┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘É Ï░┘É┘è Ï▓┘ÄÏ▒┘ÆÏ╣┘ì Ï╣┘É┘å┘ÆÏ»┘Ä Ï¿┘Ä┘è┘ÆÏ¬┘É┘â┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÅÏ¡┘ÄÏ▒┘æ┘Ä┘à┘É Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘å┘ÄϺ ┘ä┘É┘è┘Å┘é┘É┘è┘à┘Å┘êϺ Ϻ┘äÏÁ┘æ┘Ä┘ä┘ÄϺϮ┘Ä ┘ü┘ÄϺϼ┘ÆÏ╣┘Ä┘ä┘Æ Ïú┘Ä┘ü┘ÆÏª┘ÉÏ»┘ÄÏ®┘ï ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ│┘É Ï¬┘Ä┘ç┘Æ┘ê┘É┘è ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄϺÏ▒┘ÆÏ▓┘Å┘é┘Æ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘äϽ┘æ┘Ä┘à┘ÄÏ▒┘ÄϺϬ┘É ┘ä┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘è┘ÄÏ┤┘Æ┘â┘ÅÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (37)
 
Artinya:
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (14: 37)
 
Atas perintah Allah Swt Nabi Ibrahim as menempatkan isteri dan Nabi Ismail as yang saat itu masih bayi di daerah Mekah sedang beliau kembali ke Syam. Kala itu Mekah adalah daerah yang kering kerontang tanpa air dan tumbuhan. Nabi Ibrahim as berdoa agar karunia Ilahi tercurah kepada mereka dan orang-orang yang bermukim di tenda pun menyambut kedatangannya.
 
Salah satu poin penting dari ayat tersebut, dalam ayat ini tidak menyebut pembangunan ka'bah serta ritual haji dan umrah sebagai tujuan kedatangan Nabi Ibrahim as, namun beliau menyatakan tujuanku mendirikan shalat dan ka'bah sebagai poros penyembahan kepada Allah Swt. Demikian pula diletakkan ka'bah di daerah yang kering dan tandus untuk menguji masyarakat. Karena ketika ka'bah terletak di daerah yang nyaman dengan udara dan air yang melimpah maka motivasi kebanyakkan orang bukan melakukan ibadah tapi rekreasi dan bersenang-senang di daerah tersebut.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Konsekwensi mematuhi perintah Allah Swt terkadang hijrah dan menjauhi tanah air atau jauh dari berbagai fasilitas dari sebagian karunia Allah.
2. Hati masyarakat berada di tangan Allah Swt. Untuk itu kita memohon kepada Allah agar diterima ditengah masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut kita tidak perlu menempuh jalan yang menyimpang.
 
Ayat ke 38
 
Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘å┘ÄϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘â┘Ä Ï¬┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å ┘à┘ÄϺ ┘å┘ÅÏ«┘Æ┘ü┘É┘è ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘å┘ÅÏ╣┘Æ┘ä┘É┘å┘Å ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ«┘Æ┘ü┘Ä┘ë Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘à┘É┘å┘Æ Ï┤┘Ä┘è┘ÆÏí┘ì ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ┘ü┘É┘è Ϻ┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺÏí┘É (38)
 
Artinya:
Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit. (14: 38)
 
Di ayat sebelumnya, Nabi Ibrahim as berdoa agar rezeki penduduk Mekah melimpah dan tercipta kerukunan di antara mereka. Dalam ayat ini Nabi Ibrahim berdoa: "Ya Allah Engkau mengetahui segala sesuatu. Tiada sesuatupun yang tersembunyi dari Mu walaupun niat dan perbuatan manusia maupun yang berkaitan dengan langit, bumi dan alam semesta."
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Di hadapan ilmu Tuhan sama saja antara kecil maupun besar manusia dan langit, nampak atau tersembunyi.
2. Apapun perbuatan baik yang kita lakukan jangan pernah membuat kita congkak. Karena Allah Swt mengetahui seluruh niat dan motivasi kita.
 
Ayat ke 39
 
Ϻ┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘à┘ÆÏ»┘Å ┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è ┘ê┘Ä┘ç┘ÄÏ¿┘Ä ┘ä┘É┘è Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘Æ┘â┘ÉÏ¿┘ÄÏ▒┘É ÏÑ┘ÉÏ│┘Æ┘à┘ÄϺÏ╣┘É┘è┘ä┘Ä ┘ê┘ÄÏÑ┘ÉÏ│┘ÆÏ¡┘ÄϺ┘é┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘è ┘ä┘ÄÏ│┘Ä┘à┘É┘èÏ╣┘ŠϺ┘äÏ»┘æ┘ÅÏ╣┘ÄϺÏí┘É (39)
 
Artinya:
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa. (14: 39)
 
Ketika Nabi Ibrahim berdoa untuk keturunannya senantiasa diiringi dengan pujian dan syukur kepada Allah Swt. Karena Nabi Ismail as dianugerahkan Tuhan pada saat Nabi Ibrahim as berusia tua. Melalui doalah permohonan Nabi Ibrahim dikabulkan oleh Allah Swt. Hal yang menarik disini kedua putra Nabi Ibrahim as yaitu Nabi Ismail as dan Nabi Ishaq as merupakan pucuk silsilah kenabian. Walaupun ibu salah seorang dari mereka adalah budak dan yang lain bukan tapi karena keduanya salihah seluruh nabi berasal dari keturunan mereka.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Anak adalah hadiah Ilahi. Maka kita harus mensyukuri dan mendoakan masa depannya.
2. Ucapkan syukur atas segala karunia Allah Swt dan yakinlah seluruh nikmat berasal dari-Nya.
Tafsir Al-Quran, Surat Ibrahim Ayat 32-35
Ayat 32-33
 
Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘ŠϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è Ï«┘Ä┘ä┘Ä┘é┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ┘ê┘ÄϺϬ┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘Ä ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘å┘ÆÏ▓┘Ä┘ä┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺÏí┘É ┘à┘ÄϺÏí┘ï ┘ü┘ÄÏú┘ÄÏ«┘ÆÏ▒┘Äϼ┘Ä Ï¿┘É┘ç┘É ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘äϽ┘æ┘Ä┘à┘ÄÏ▒┘ÄϺϬ┘É Ï▒┘ÉÏ▓┘Æ┘é┘ïϺ ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏ│┘ÄÏ«┘æ┘ÄÏ▒┘Ä ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘ŠϺ┘ä┘Æ┘ü┘Å┘ä┘Æ┘â┘Ä ┘ä┘ÉϬ┘Äϼ┘ÆÏ▒┘É┘è┘Ä ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏ¿┘ÄÏ¡┘ÆÏ▒┘É Ï¿┘ÉÏú┘Ä┘à┘ÆÏ▒┘É┘ç┘É ┘ê┘ÄÏ│┘ÄÏ«┘æ┘ÄÏ▒┘Ä ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘ŠϺ┘ä┘ÆÏú┘Ä┘å┘Æ┘ç┘ÄϺÏ▒┘Ä (32)┘ê┘ÄÏ│┘ÄÏ«┘æ┘ÄÏ▒┘Ä ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘ŠϺ┘äÏ┤┘æ┘Ä┘à┘ÆÏ│┘Ä ┘ê┘ÄϺ┘ä┘Æ┘é┘Ä┘à┘ÄÏ▒┘Ä Ï»┘ÄϺϪ┘ÉÏ¿┘Ä┘è┘Æ┘å┘É ┘ê┘ÄÏ│┘ÄÏ«┘æ┘ÄÏ▒┘Ä ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘è┘Æ┘ä┘Ä ┘ê┘ÄϺ┘ä┘å┘æ┘Ä┘ç┘ÄϺÏ▒┘Ä (33)
 
Artinya:
Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. (14: 32)
 
Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. (14: 33)
 
Pada ayat sebelumnya, Allah memerintahkan hamba-Nya mendirikan shalat dan menunaikan infak, sebagai jalan mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam ayat ini Allah berfirman, dirikanlah shalat menghadap Tuhan yang menciptakan alam semesta dengan segala kebesarannya dan infakkanlah sebagian rezeki di jalan Allah.
 
Ayat ini dari tiga sisi mengisyarakatkan peran air dalam kehidupan manusia antara lain:
 
Pertama, air hujan sebagai sumber kehidupan bumi, tumbuh-tumbuhan, tanaman dan buah-buahan.
 
Kedua, air laut sebagai sumber kehidupan makhluk hidup laut. Ikan-ikan sebagai makanan laut dan jalur terbaik dan termurah lalu lintas barang. Bahkan hingga saat ini ketika manusia menggunakan pesawat terbang dan sarana transportasi lainnya nilai transaksi terbesar lalu lintas barang melalui jalur laut yang Tuhan berikan bagi manusia ini.
 
Ketiga, air sungai, sebagai pengairan di daerah yang kekurangan air dan sarana perpindahan air ke daerah kering.
 
Selain karunia air Allah menganugerahkan matahari dan bulan yang berputar pada porosnya menciptakan siang dan malam. Walaupun tidak di bawah kendali manusia tetapi Allah menganugerahkan untuk dimanfaatkan manusia. Jenis gerakan dan perputarannya memberikan ketenangan dan ketenteraman bagi manusia.
 
Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Di antara nikmat-nikmat Ilahi, air sebagai karunia terpenting yang berperan dalam kehidupan manusia.
2. Sebab-sebab natural berada di dalam perintah Allah Swt. Ia adalah ciptaan Tuhan dan mengikuti kehendakNya.
3. Tidak hanya bumi bahkan bulan dan matahari serta planet angkasa diciptakan untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan manusia.
 
Ayat ke 34
 
┘ê┘ÄÏó┘ÄϬ┘ÄϺ┘â┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ ┘â┘Å┘ä┘æ┘É ┘à┘ÄϺ Ï│┘ÄÏú┘Ä┘ä┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Å┘ê┘ç┘Å ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘Æ Ï¬┘ÄÏ╣┘ÅÏ»┘æ┘Å┘êϺ ┘å┘ÉÏ╣┘Æ┘à┘ÄÏ®┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÅÏ¡┘ÆÏÁ┘Å┘ê┘ç┘ÄϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏÑ┘É┘å┘ÆÏ│┘ÄϺ┘å┘Ä ┘ä┘ÄÏ©┘Ä┘ä┘Å┘ê┘à┘î ┘â┘Ä┘ü┘æ┘ÄϺÏ▒┘î (34)
 
Artinya:
Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (14: 34)
 
Melanjutkan ayat sebelumnya tentang nikmat Allah di langit dan bumi, ayat ini mengatakan Allah memenuhi semua keperluan manusia. Manusia tidak mampu menghitung seluruh karunia Allah. Walaupun demikian manusia masih saja tidak bersyukur dan tidak mempergunakan nikmat tersebut di jalan yang benar. Maka telinga dan lidah yang dianugerahkan Allah sering kali dipergunakan di jalan yang tidak diridainya.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Tuhan menganugerahkan seluruh fasilitas kepada manusia. Ketika terdapat kekurangan bukan karena ketidakadilan maupun kezaliman-Nya sebagaimana seringkali dilakukan manusia.
2. Manusia tidak bisa menentukan sebesar nikmat dan karunia Allah lalu bagaimana mungkin manusia merasa telah cukup mensyukuri seluruh nikmat yang tidak terhingga Allah Swt itu?
 
Ayat ke 35
 
┘ê┘ÄÏÑ┘ÉÏ░┘Æ ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ÏÑ┘ÉÏ¿┘ÆÏ▒┘ÄϺ┘ç┘É┘è┘à┘Å Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É ÏºÏ¼┘ÆÏ╣┘Ä┘ä┘Æ ┘ç┘ÄÏ░┘ÄϺ Ϻ┘ä┘ÆÏ¿┘Ä┘ä┘ÄÏ»┘Ä Ïó┘Ä┘à┘É┘å┘ïϺ ┘ê┘ÄϺϼ┘Æ┘å┘ÅÏ¿┘Æ┘å┘É┘è ┘ê┘ÄÏ¿┘Ä┘å┘É┘è┘æ┘Ä Ïú┘Ä┘å┘Æ ┘å┘ÄÏ╣┘ÆÏ¿┘ÅÏ»┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏú┘ÄÏÁ┘Æ┘å┘ÄϺ┘à┘Ä (35)
 
Artinya:
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. (14: 35)
 
Sebagaimana nama surat ini adalah Ibrahim, mulai ayat ini hingga akhir mengisahkan kehidupan Nabi Ibrahim as dan permohonan beliau kepada Tuhannya. Setelah pembangunan Ka'bah oleh Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as Nabi Allah ini banyak berdoa dan memohon kepada Tuhan. Berdasarkan ayat ini permohonan pertama Nabi Ibrahim as kepada Tuhan adalah keamanan kota Mekah yang juga telah disebutkan dalam ayat lainnya. Jelas bahwa tempat yang akan menjadi poros tauhid dan pusat peribadatan dunia secara keseluruhan harus aman dari berbagai gangguan hingga tidak menjadi medan penindasan di antara makhluk Tuhan. Tidak hanya manusia bahkan hewan dan tumbuh-tumbuhan di kawasan ini pun dihormati secara khusus. Doa Nabi Ibrahim ini dikabulkan oleh Allah Swt. Hingga kini kota Mekah sebagai haramullah adalah kawasan yang aman. Allah pun menjanjikan keamanan kota ini bagi siapa saja yang berniat jahat.
 
Walaupun sejarah mencatat Nabi Ibrahim as sebagai penghancur pertama berhala dan pahlawan tauhid. Namun beliau selalu memohon kepada Allah agar dimantapkan dan distabilkan hatinya di jalan tauhid. Beliau bermohon kepada Allah agar ia dan keturunannya terhindar dari segala kemusyrikan dan penyembahan berhala.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Pemimpin Ilahi senantiasa memikirkan keamanan rakyat dan mempersiapkan berbagai sarana ibadah secara tenang dan tenteram.
2. Manusia senantiasa berada diambang ancaman penyimpangan. Untuk itu kita harus berusaha dengna berdoa dan bermunajat serta menyerahkan diri kepada Allah. Kita bermohon kepada Allah supaya menjaga kita dan keturunan kita.
Tafsir Al-Quran, Surat Ibrahim Ayat 28-31
Ayat ke 28-29
 
Ïú┘Ä┘ä┘Ä┘à┘Æ Ï¬┘ÄÏ▒┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ï¿┘ÄÏ»┘æ┘Ä┘ä┘Å┘êϺ ┘å┘ÉÏ╣┘Æ┘à┘ÄÏ®┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘â┘Å┘ü┘ÆÏ▒┘ïϺ ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏ¡┘Ä┘ä┘æ┘Å┘êϺ ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï»┘ÄϺÏ▒┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ¿┘Ä┘ê┘ÄϺÏ▒┘É (28) ϼ┘Ä┘ç┘Ä┘å┘æ┘Ä┘à┘Ä ┘è┘ÄÏÁ┘Æ┘ä┘Ä┘ê┘Æ┘å┘Ä┘ç┘ÄϺ ┘ê┘ÄÏ¿┘ÉϪ┘ÆÏ│┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘é┘ÄÏ▒┘ÄϺÏ▒┘Å (29)
 
Artinya:
Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan? (14: 28)
 
Yaitu neraka jahannam; mereka masuk kedalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman. (14: 29)
 
Ayat ini menceritakan tentang pemimpin yang bobrok dan penguasa zalim yang menghancurkan masyarakat dengan kekufurannya. Mereka memilih menebarkan syirik dan kekufuran, dari pada ketauhidan. Dengan berkedok melindungi warisan leluhur, secara fanatik mereka menyebarluaskan tradisi keliru dan menyelewengkan masyarakat dari jalan yang benar.
 
Masyarakat awam yang cenderung mengutamakan penampilan luar dari pada akalnya, terpesona oleh kekuatan dan kekayaan pemimpin fasik. Mereka lebih memilih mengikuti pemimpin fasik, dari pada orang-orang soleh. Maka secara natural, sebuah masyarakat yang mematuhi dan menaati pemimpin rusak, akan hancur dan pada hari kiamat akan disiksa dalam api neraka.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Setiap penyimpangan, penyelewengan dan perubahan nikmat -nikmat dan ayat ilahi termasuk syirik, walaupun bernama agama.
2. Kufur dan zalim tidak hanya menghancurkan manusia di neraka, tapi di dunia ini pun memporak-porandakan masyarakat.
 
Ayat ke 30
 
┘ê┘Äϼ┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Å┘êϺ ┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É Ïú┘Ä┘å┘ÆÏ»┘ÄϺϻ┘ïϺ ┘ä┘É┘è┘ÅÏÂ┘É┘ä┘æ┘Å┘êϺ Ï╣┘Ä┘å┘Æ Ï│┘ÄÏ¿┘É┘è┘ä┘É┘ç┘É ┘é┘Å┘ä┘Æ Ï¬┘Ä┘à┘ÄϬ┘æ┘ÄÏ╣┘Å┘êϺ ┘ü┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä ┘à┘ÄÏÁ┘É┘èÏ▒┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ▒┘É (30)
 
Artinya:
Orang-orang kafir itu telah menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah supaya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: "Bersenang-senanglah kamu, karena sesungguhnya tempat kembalimu ialah neraka". (14: 30)
 
Ayat sebelumnya menjelaskan pemimpin fasik yang mengkufuri nikmat ilahi dan menyesatkan masyarakat. Inilah salah satu contoh dari ayat yang mengatakan, Alih-alih mengajak manusia menuju ketaatan kepada Allah, malah mereka menjadikan dirinya sebagai Tuhan yang diikuti secara buta oleh masyarakat. Pada hakikatnya, orang seperti ini menjadikan dirinya sebagai sekutu Allah dalam ketaatan, agar bisa meraih tujuan duniawinya. Mereka hidup tersiksa di dunia dan di akhirat pun di siksa dengan api neraka.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Setiap program dan undang-undang buatan manusia yang menentang ketentuan ilahi termasuk syirik. Inilah yang menyelewengkan masyarakat dari jalan yang benar menuju kesesatan.
2. Setiap kemakmuran dan kesenangan, tidak menunjukkan kasih sayang ilahi. Sebab betapa banyak kemakmuran yang diberikan Allah sebagai awal dari sebuah azab Ilahi.
 
Ayat ke 31
 
┘é┘Å┘ä┘Æ ┘ä┘ÉÏ╣┘ÉÏ¿┘ÄϺϻ┘É┘è┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ïó┘Ä┘à┘Ä┘å┘Å┘êϺ ┘è┘Å┘é┘É┘è┘à┘Å┘êϺ Ϻ┘äÏÁ┘æ┘Ä┘ä┘ÄϺϮ┘Ä ┘ê┘Ä┘è┘Å┘å┘Æ┘ü┘É┘é┘Å┘êϺ ┘à┘É┘à┘æ┘ÄϺ Ï▒┘ÄÏ▓┘Ä┘é┘Æ┘å┘ÄϺ┘ç┘Å┘à┘Æ Ï│┘ÉÏ▒┘æ┘ïϺ ┘ê┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘ÄϺ┘å┘É┘è┘ÄÏ®┘ï ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘É Ïú┘Ä┘å┘Æ ┘è┘ÄÏú┘ÆÏ¬┘É┘è┘Ä ┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘î ┘ä┘ÄϺ Ï¿┘Ä┘è┘ÆÏ╣┘î ┘ü┘É┘è┘ç┘É ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ï«┘É┘ä┘ÄϺ┘ä┘î (31)
 
Artinya:
Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan. (14: 31)
 
Berbeda dengan ayat sebelumnya yang menceritakan tentang pemimpin dan pengikut mereka yang menjadi penghuni neraka, dalam ayat ini Allah berfirman kepada Rasulullah Saw, "Bimbinglah hamba-Ku yang mukmin ke jalan yang benar dengan menegakkan shalat, menunaikan infak dan zakat. Jika para pemimpin thagut mengajak masyarakat menyembah mereka, hendaknya engkau mengajak umat manusia untuk menyembah-Ku serta ingatkan mereka akan shalat dan zakat.
 
Di kehidupan dunia, kekayaan dan persahabatan bisa menyelesaikan berbagai kesulitan. Namun pada hari kiamat, uang, harta dan teman tidak berguna sama sekali. Di sana, hanya amal soleh yang bermanfaat dan semakin tersembunyi sebuah amal dari mata orang lain, semakin ikhlas dan semakin jauh dari riya. Tetapi, terkadang infak perlu dilakukan secara terang-terangan sebagai pendidikan bagi anak-anak dan bimbingan kepada mereka untuk melakukan kebaikan. Selain itu, hal ini bisa memotivasi dan mendorong orang lain membantu sesamanya. Sebagian mufasir mengatakan, infak wajib seperti khumus dan zakat, diberikan secara terbuka agar terhindar dari cacian orang lain. Namun, infak yang sunnah hendaknya dilakukan secara tersembunyi, agar menumbuhkan spirit keikhlasan kita.
 
Jelas kiranya, infak tidak hanya berupa harta dan kekayaan semata. Namun juga meliputi segala sesuatu yang kita miliki untuk membantu orang lain, walau sekecil apapun.
 
Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Bagi kaum mukminin, penghambaan kepada Allah menjadi medali kehormatan. Inilah pembebas manusia dari setiap ikatan dan perbudakan materi duniawi.
2. Islam adalah agama yang komprehensif. Dalam Islam, hubungan manusia dengan Allah, selaras dengan relasi antar sesama makhluk. Maka, shalat menjadi syarat diterimanya infak, begitu pula sebaliknya.
3. Kita bertransaksi dengan Tuhan dalam setiap amal. Inilah yang bermanfaat bagi kita pada hari kiamat, sebagai hari yang tidak ada perniagaan apapun di dalamnya.
Tafsir Al-Quran, Surat Ibrahim Ayat 23-27
Ayat ke 23
 
┘ê┘ÄÏú┘ÅÏ»┘ÆÏ«┘É┘ä┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ïó┘Ä┘à┘Ä┘å┘Å┘êϺ ┘ê┘ÄÏ╣┘Ä┘à┘É┘ä┘Å┘êϺ Ϻ┘äÏÁ┘æ┘ÄϺ┘ä┘ÉÏ¡┘ÄϺϬ┘É Ï¼┘Ä┘å┘æ┘ÄϺϬ┘ì Ϭ┘Äϼ┘ÆÏ▒┘É┘è ┘à┘É┘å┘Æ Ï¬┘ÄÏ¡┘ÆÏ¬┘É┘ç┘ÄϺ Ϻ┘ä┘ÆÏú┘Ä┘å┘Æ┘ç┘ÄϺÏ▒┘Å Ï«┘ÄϺ┘ä┘ÉÏ»┘É┘è┘å┘Ä ┘ü┘É┘è┘ç┘ÄϺ Ï¿┘ÉÏÑ┘ÉÏ░┘Æ┘å┘É Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘ç┘É┘à┘Æ Ï¬┘ÄÏ¡┘É┘è┘æ┘ÄϬ┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ü┘É┘è┘ç┘ÄϺ Ï│┘Ä┘ä┘ÄϺ┘à┘î (23)
 
Artinya:
Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam surga itu ialah "salaam". (14: 23)
 
Di hadapan para penghuni neraka yang tengah disiksa, penghuni surga disambut secara khusus dan penuh penghormatan saat memasuki surga. Allah menghendaki mereka kekal di surga. Namun jelas, tidak semua orang akan memasuki surga dan surga hanya diperuntukan bagi orang yang punya kelayakan bersama para aulia Allah yang beriman dengan hatinya, beramal soleh dan melakukan perbuatan terpuji.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Mengucapkan salam merupakan tatakrama penghuni surga. Allah menghendaki kaum Mukminin saling mengucapkan salam di dunia.
2. Umur manusia di dunia sangat pendek dan terbatas. Namun seandainya pun umur manusia abadi, kaum mukminin senantiasa beriman dan beramal soleh.
 
Ayat ke 24-25
 
Ïú┘Ä┘ä┘Ä┘à┘Æ Ï¬┘ÄÏ▒┘Ä ┘â┘Ä┘è┘Æ┘ü┘Ä ÏÂ┘ÄÏ▒┘ÄÏ¿┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘à┘ÄϽ┘Ä┘ä┘ïϺ ┘â┘Ä┘ä┘É┘à┘ÄÏ®┘ï ÏÀ┘Ä┘è┘æ┘ÉÏ¿┘ÄÏ®┘ï ┘â┘ÄÏ┤┘Äϼ┘ÄÏ▒┘ÄÏ®┘ì ÏÀ┘Ä┘è┘æ┘ÉÏ¿┘ÄÏ®┘ì Ïú┘ÄÏÁ┘Æ┘ä┘Å┘ç┘ÄϺ Ͻ┘ÄϺϿ┘ÉϬ┘î ┘ê┘Ä┘ü┘ÄÏ▒┘ÆÏ╣┘Å┘ç┘ÄϺ ┘ü┘É┘è Ϻ┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺÏí┘É (24) Ϭ┘ÅÏñ┘ÆÏ¬┘É┘è Ïú┘Å┘â┘Å┘ä┘Ä┘ç┘ÄϺ ┘â┘Å┘ä┘æ┘Ä Ï¡┘É┘è┘å┘ì Ï¿┘ÉÏÑ┘ÉÏ░┘Æ┘å┘É Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘ç┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘è┘ÄÏÂ┘ÆÏ▒┘ÉÏ¿┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘ŠϺ┘ä┘ÆÏú┘Ä┘à┘ÆÏ½┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘ä┘É┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ│┘É ┘ä┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘è┘ÄϬ┘ÄÏ░┘Ä┘â┘æ┘ÄÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (25)
 
Artinya:
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. (14: 24)
 
Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (14: 25)
 
Dalam ayat ini, iman dan keyakinan yang benar diumpamakan seperti pohon yang kokoh dan aman dari setiap penyakit. Pohon ini akarnya terhunjam ke tanah dan berbuah baik serta melimpah. Inilah perbuatan baik seorang mukmin. Keimanan yang disimbolkan dengan pohon tersebut, senantiasa tumbuh dan mekar yang menebarkan kebaikan di tengah masyarakat. Setidaknya, bayangan pohon tersebut bisa dijadikan tempat berteduh. Dibandingkan dengan yang lain, keimanan adalah pohon yang senantiasa berbuah, baik di dunia maupun di akhirat. Tetapi kekuasaan, kekayaaan dan kedudukan serta anak-anak hanyalah pohon di dunia yang terbatas dan singkat masanya."
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Pohon keimanan, senantiasa berbuah dan tidak mengenal musim gugur maupun musim kering.
2. Perkataan yang benar senantiasa stabil, kuat dan kokoh. Maka, kebenaran senatiasa tetap dan abadi.
 
Ayat ke 26
 
┘ê┘Ä┘à┘ÄϽ┘Ä┘ä┘Å ┘â┘Ä┘ä┘É┘à┘ÄÏ®┘ì Ï«┘ÄÏ¿┘É┘èϽ┘ÄÏ®┘ì ┘â┘ÄÏ┤┘Äϼ┘ÄÏ▒┘ÄÏ®┘ì Ï«┘ÄÏ¿┘É┘èϽ┘ÄÏ®┘ì Ϻϼ┘ÆÏ¬┘ÅϽ┘æ┘ÄϬ┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ ┘ü┘Ä┘ê┘Æ┘é┘É Ïº┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É ┘à┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘ç┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ▒┘ÄϺÏ▒┘ì (26)
 
Artinya:
Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun. (14: 26)
 
Adapun kufur dan syirik, seperti kalimat yang buruk dan tak berdasar yang keluar dari mulut yang kotor, rentan dan tidak abadi. Keyakinan dan kalimat ini, seperti semak belukar yang tidak berbuah dan tidak berakar. Atau seperti parasit yang menghambat tumbuhnya tanaman.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Memperbandingkan antara hak dan batil melalui perumpamaan adalah salah satu metode pendidikan dan pengajaran bagi kaum muda.
2. Umat Islam tidak perlu cemas terhadap pertumbuhan dan berkuasanya orang-orang kafir. Karena kebatilan akan hancur dan kebenaran tetap abadi.
 
Ayat ke 27
 
┘è┘ÅϽ┘ÄÏ¿┘æ┘ÉϬ┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘ŠϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ïó┘Ä┘à┘Ä┘å┘Å┘êϺ Ï¿┘ÉϺ┘ä┘Æ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘ä┘É Ïº┘äϽ┘æ┘ÄϺϿ┘ÉϬ┘É ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘è┘ÄϺϮ┘É Ïº┘äÏ»┘æ┘Å┘å┘Æ┘è┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏó┘ÄÏ«┘ÉÏ▒┘ÄÏ®┘É ┘ê┘Ä┘è┘ÅÏÂ┘É┘ä┘æ┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘ŠϺ┘äÏ©┘æ┘ÄϺ┘ä┘É┘à┘É┘è┘å┘Ä ┘ê┘Ä┘è┘Ä┘ü┘ÆÏ╣┘Ä┘ä┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘à┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ┤┘ÄϺÏí┘Å (27)
 
Artinya:
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki. (14: 27)
 
Setelah membandingkan antara kalimah hak dan batil, antara iman dan kufur, ayat ini menjelaskan, kaum mukminin harus mengetahui bahwa melalui keimanannya, Allah meneguhkan mereka dan tidak akan membiarkan program dan propaganda musuh mempengaruhinya. Namun sebaliknya, seperti menulis dalam air, orang-orang kafir tidak akan mencapai maksudnya. Inilah ketentuan Allah yang pasti terjadi berdasarkan keadilan dan hikmah-Nya dan siapapun tidak akan bisa menghalangi-Nya.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Tanpa pertolongan Allah, kaum mukminin sekalipun tidak akan berdaya menghadapi bisikan setan maupun ancaman dan serangan luar.
2. Menerima pertolongan Allah atau menerima bencana murka Allah, tergantung pada jalan hidup yang dipilih oleh manusia.
Tafsir Al-Quran, Surat Ibrahim Ayat 19-22
Ayat ke 19-20
 
Ïú┘Ä┘ä┘Ä┘à┘Æ Ï¬┘ÄÏ▒┘Ä Ïú┘Ä┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä Ï«┘Ä┘ä┘Ä┘é┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ┘ê┘ÄϺϬ┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘Ä Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘é┘æ┘É ÏÑ┘É┘å┘Æ ┘è┘ÄÏ┤┘ÄÏú┘Æ ┘è┘ÅÏ░┘Æ┘ç┘ÉÏ¿┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘è┘ÄÏú┘ÆÏ¬┘É Ï¿┘ÉÏ«┘Ä┘ä┘Æ┘é┘ì ϼ┘ÄÏ»┘É┘èÏ»┘ì (19) ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É Ï¿┘ÉÏ╣┘ÄÏ▓┘É┘èÏ▓┘ì (20)
 
Artinya:
Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mengganti(mu) dengan makhluk yang baru. (14: 19)
 
Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sukar bagi Allah. (14: 20)
 
Pada acara yang lalu, kita telah membahas akar kekufuran dan pengingkaran sebagian manusia terhadap ajaran para nabi dan akibat ulah tersebut. Ayat yang baru saja kita dengar, menyeru kaum Kafir manusia dan semua manusia dengan mengatakan, "Jangan mengira keberadaan langit, bumi dan kalian -wahai manusia- sebagai sesuatu yang kebetulan atau tanpa rencana, dan bahwa semua itu diciptakan oleh alam yang tidak berakal. Ketahuilah, seluruh alam dicipta dan diatur di bawah pengelolaan ilahi. Jika Allah menginginkan, umat manusia akan digantikan dengan makhluk lainnya." Alam semesta memiliki tujuan dan perputarannya tidak sia-sia sebagaimana yang kalian saksikan. Karena itu salah jika kalian mengira dapat berbuat semaunya dan Allah akan membiarkan kalian begitu saja.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Sesungguhnya Allah Swt tidak membutuhkan kita, apalagi kepada ibadah dan munajat kita. Maka, jangan sombong dan takabur di hadapan Allah.
2. Dunia tanpa manusia, sia-sia belaka. Bahkan jika generasi saat ini dimusnahkan oleh Allah, maka akan digantikan oleh generasi manusia lainnya.
 
Ayat ke 21
 
┘ê┘ÄÏ¿┘ÄÏ▒┘ÄÏ▓┘Å┘êϺ ┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É Ï¼┘Ä┘à┘É┘èÏ╣┘ïϺ ┘ü┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ïº┘äÏÂ┘æ┘ÅÏ╣┘Ä┘ü┘ÄϺÏí┘Å ┘ä┘É┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ÏºÏ│┘ÆÏ¬┘Ä┘â┘ÆÏ¿┘ÄÏ▒┘Å┘êϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘â┘Å┘å┘æ┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ Ï¬┘ÄÏ¿┘ÄÏ╣┘ïϺ ┘ü┘Ä┘ç┘Ä┘ä┘Æ Ïú┘Ä┘å┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Æ ┘à┘ÅÏ║┘Æ┘å┘Å┘ê┘å┘Ä Ï╣┘Ä┘å┘æ┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ Ï╣┘ÄÏ░┘ÄϺϿ┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘à┘É┘å┘Æ Ï┤┘Ä┘è┘ÆÏí┘ì ┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ┘ä┘Ä┘ê┘Æ ┘ç┘ÄÏ»┘ÄϺ┘å┘ÄϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘ä┘Ä┘ç┘ÄÏ»┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ┘â┘Å┘à┘Æ Ï│┘Ä┘ê┘ÄϺÏí┘î Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ Ïú┘Äϼ┘ÄÏ▓┘ÉÏ╣┘Æ┘å┘ÄϺ Ïú┘Ä┘à┘Æ ÏÁ┘ÄÏ¿┘ÄÏ▒┘Æ┘å┘ÄϺ ┘à┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘å┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ ┘à┘ÄÏ¡┘É┘èÏÁ┘ì (21)
 
Artinya:
Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong: "Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan daripada kami azab Allah (walaupun) sedikit saja? Mereka menjawab: "Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri". (14: 21)
 
Dalam kehidupan manusia, pada umumnya masyarakat awam mengikuti para pemimpinnya. Ketika pemimpinnya bukan orang baik, maka masyarakat akan rusak. Namun, Allah Swt tidak pernah mengizinkan perbudakan di antara manusia. Dan tiada yang bisa ditaati secara absolut selain Tuhan, bahkan orang tua sekalipun. Pada Hari Kiamat, hal ini tidak bisa dijadikan alasan.
 
Ayat ini mengatakan, "Mereka yang di dunia mengikuti secara buta dan menuruti keinginan para pemimpinnya, maka pada hari kiamat akan disatukan dengan mereka dan mereka tidak memiliki jalan keselamatan." Orang yang congkak di dunia mengatakan kepada para nabi dan pendakwah kebenaran, "Bagi kami tidak ada bedanya kamu menasehati ataupun tidak, kami akan tetap melanjutkannya." Di akhirat pun ketika menjawab protes orang yang mengikutinya pada hari kiamat, mereka mengatakan, "Tiada bedanya bersabar atau tidak, tidak ada jalan keselamatan".
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Petunjuk atau kesesatan pemimpin sebuah masyarakat berperan terhadap kebahagiaan mapun penderitaan rakyat.
2. Orang yang di dunia merasa berkuasa dan dirinya mampu melakukan apa saja, pada hari kiamat menyatakan ketidakmampuannya dan hidup terhina serta sengsara.
 
Ayat ke 22
 
┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ïº┘äÏ┤┘æ┘Ä┘è┘ÆÏÀ┘ÄϺ┘å┘Å ┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ ┘é┘ÅÏÂ┘É┘è┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏú┘Ä┘à┘ÆÏ▒┘Å ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘ê┘ÄÏ╣┘ÄÏ»┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘é┘æ┘É ┘ê┘Ä┘ê┘ÄÏ╣┘ÄÏ»┘ÆÏ¬┘Å┘â┘Å┘à┘Æ ┘ü┘ÄÏú┘ÄÏ«┘Æ┘ä┘Ä┘ü┘ÆÏ¬┘Å┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘â┘ÄϺ┘å┘Ä ┘ä┘É┘è Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ Ï│┘Å┘ä┘ÆÏÀ┘ÄϺ┘å┘ì ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ïú┘Ä┘å┘Æ Ï»┘ÄÏ╣┘Ä┘ê┘ÆÏ¬┘Å┘â┘Å┘à┘Æ ┘ü┘ÄϺÏ│┘ÆÏ¬┘Äϼ┘ÄÏ¿┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Æ ┘ä┘É┘è ┘ü┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘ä┘Å┘ê┘à┘Å┘ê┘å┘É┘è ┘ê┘Ä┘ä┘Å┘ê┘à┘Å┘êϺ Ïú┘Ä┘å┘Æ┘ü┘ÅÏ│┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘à┘ÄϺ Ïú┘Ä┘å┘ÄϺ Ï¿┘É┘à┘ÅÏÁ┘ÆÏ▒┘ÉÏ«┘É┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ Ïú┘Ä┘å┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Æ Ï¿┘É┘à┘ÅÏÁ┘ÆÏ▒┘ÉÏ«┘É┘è┘æ┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘É┘è ┘â┘Ä┘ü┘ÄÏ▒┘ÆÏ¬┘Å Ï¿┘É┘à┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ┤┘ÆÏ▒┘Ä┘â┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Å┘ê┘å┘É ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘Å ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘äÏ©┘æ┘ÄϺ┘ä┘É┘à┘É┘è┘å┘Ä ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï╣┘ÄÏ░┘ÄϺϿ┘î Ïú┘Ä┘ä┘É┘è┘à┘î (22)
 
Artinya:
Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. (14: 22)
 
Berdasarkan ayat ini, orang yang berdosa dan bersalah pada Hari Kiamat selalu mencari alasan. Setiap orang mengatakan orang lain sebagai penyebab kesesatannya. Dalam ayat sebelumnya, orang yang bersalah menyebut pemimpin buruk turut andil dalam kesesatan mereka. Ayat ini menjelaskan ulah para pendosa yang mengalungkan dosa kepada setan sebagai penyebab utamanya. Tapi setan tidak menerima tuduhan tersebut dengan mengatakan,"Jika aku menjanjikan kalian kepada masa depan yang lebih baik, Tuhan pun memberikan janji tersebut, lalu mengapa kalian mengikuti ajakanku dan meninggalkan perkataan para nabi?"
 
Selain itu, aku pun tidak memaksa kalian melakukan dosa, tapi hanya mengajak dan membisikkan saja. Dengan pilihan sendiri kalian melanggarnya. Lalu, mengapa mencelaku. Pada Hari Kiamat, aku menyesali segala perbuatanku terdahulu dan aku berlepas diri dari perbuatan kalian yang menyekutukan Allah dan menjadikanku sebagai Tuhan kalian.
 
Dalam hal ini, salah satu karakteristik ahli neraka adalah saling berlepas diri antara satu dengan yang lainnya. Di dalam neraka, antara satu dengan yang lain saling melaknat dan mengecam.
 
Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Pekerjaan setan, menipu manusia dengan bisikan bukan dengan paksaan melakukan dosa. Maka sebagai alasan, jangan mengalungkan dosa-dosa sendiri pada setan.
2. Menaati selain Allah, dari apa yang tidak disenangi-Nya termasuk syirik.
3. Mengikuti setan pada hakikatnya kezaliman kepada diri sendiri dan para nabi ilahi yang telah bersusah payah memberikan petunjuk pada umat manusia.
Tafsir Al-Quran, Surat Ibrahim Ayat 15-18
Ayat ke 15-16
 
┘ê┘ÄϺÏ│┘ÆÏ¬┘Ä┘ü┘ÆÏ¬┘ÄÏ¡┘Å┘êϺ ┘ê┘ÄÏ«┘ÄϺϿ┘Ä ┘â┘Å┘ä┘æ┘Šϼ┘ÄÏ¿┘æ┘ÄϺÏ▒┘ì Ï╣┘Ä┘å┘É┘èÏ»┘ì (15) ┘à┘É┘å┘Æ ┘ê┘ÄÏ▒┘ÄϺϪ┘É┘ç┘É Ï¼┘Ä┘ç┘Ä┘å┘æ┘Ä┘à┘Å ┘ê┘Ä┘è┘ÅÏ│┘Æ┘é┘Ä┘ë ┘à┘É┘å┘Æ ┘à┘ÄϺÏí┘ì ÏÁ┘ÄÏ»┘É┘èÏ»┘ì (16)
 
Artinya:
Dan mereka memohon kemenangan (atas musuh-musuh mereka) dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala. (14: 15)
 
Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah. (14: 16)
 
Kita telah membahas janji Tuhan kepada kaum Mukminin bahwa ancaman para penentang tidak berpengaruh. Bahkan para penentang itu akan binasa dan terkena murka ilahi di dunia.
 
Dalam ayat ini, al-Quran menjelaskan, "Janji Allah ini akan terbukti dan para penentang tidak akan mencapai maksudnya." Inilah ganjaran perbuatan mereka di dunia ini dan pada hari kiamat meraka akan diazab keras. Saking kerasnya azab neraka, dalam panasnya api neraka mereka tidak diberi air yang segar. Tapi sebaliknya, mereka diberi minuman air nanah.
 
Dalam al-Quran, para nabi menjanjikan pertolongan ilahi kepada kaum muslimin. Tetapi kemenangan akhir akan terwujud pada akhir zaman, di tangan salah satu aulia Allah yaitu Imam Mahdi af. Maka sepanjang sejarah, kaum mukminin dari agama manapun tengah menanti janji ilahi ini.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Seorang mukmin selamanya tidak pernah putus asa dan senantiasa menanti kondisi yang lebih baik, hancurnya kezaliman dan berdirinya pemerintahan dunia yang adil.
2. Para penentang mengira gangguan dan ancamannya tidak akan dibalas. Pengadilan kiamat akan membuktikan kesalahan mereka dan menentukan balasannya.
 
Ayat ke 17
 
┘è┘ÄϬ┘Äϼ┘ÄÏ▒┘æ┘ÄÏ╣┘Å┘ç┘Å ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ┘è┘Ä┘â┘ÄϺϻ┘Å ┘è┘ÅÏ│┘É┘èÏ║┘Å┘ç┘Å ┘ê┘Ä┘è┘ÄÏú┘ÆÏ¬┘É┘è┘ç┘É Ïº┘ä┘Æ┘à┘Ä┘ê┘ÆÏ¬┘Å ┘à┘É┘å┘Æ ┘â┘Å┘ä┘æ┘É ┘à┘Ä┘â┘ÄϺ┘å┘ì ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ï¿┘É┘à┘Ä┘è┘æ┘ÉϬ┘ì ┘ê┘Ä┘à┘É┘å┘Æ ┘ê┘ÄÏ▒┘ÄϺϪ┘É┘ç┘É Ï╣┘ÄÏ░┘ÄϺϿ┘î Ï║┘Ä┘ä┘É┘èÏ©┘î (17)
 
Artinya:
Diminumnnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati, dan dihadapannya masih ada azab yang berat. (14: 17)
 
Melanjutkan ayat sebelumnya, ayat ini mengungkapkan kondisi kaum Kafir di neraka. Karena kehausan dan tidak menemukan air, mereka terpaksa meminum air nanah. Sebagaimana siksaan bagi orang yang meminum khamar dan menghina kaum Mukminin, kini mereka berada dalam keadaan terhina.
 
Di sisi lain, azab hari kebangkitan sangat berat bagi penghuni neraka, sampai mereka melihat kematian di depannya. Namun tiada kematian pada hari kiamat dan di sana azab tiada akhirnya.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Dengan berjalannya waktu, azab neraka tidak mudah bagi para penghuni neraka, hingga mereka terbiasa dengan azab tersebut. Sebaliknya, semakin lama azab semakin keras.
2. Neraka tiada akhirnya, azab abadi dan tidak menyebabkan kematian.
 
Ayat ke 18
 
┘à┘ÄϽ┘Ä┘ä┘ŠϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘â┘Ä┘ü┘ÄÏ▒┘Å┘êϺ Ï¿┘ÉÏ▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘ç┘É┘à┘Æ Ïú┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘ÄϺ┘ä┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘â┘ÄÏ▒┘Ä┘à┘ÄϺϻ┘ì ϺÏ┤┘ÆÏ¬┘ÄÏ»┘æ┘ÄϬ┘Æ Ï¿┘É┘ç┘É Ïº┘äÏ▒┘æ┘É┘èÏ¡┘Å ┘ü┘É┘è ┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘ì Ï╣┘ÄϺÏÁ┘É┘ü┘ì ┘ä┘ÄϺ ┘è┘Ä┘é┘ÆÏ»┘ÉÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä ┘à┘É┘à┘æ┘ÄϺ ┘â┘ÄÏ│┘ÄÏ¿┘Å┘êϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ï┤┘Ä┘è┘ÆÏí┘ì Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïº┘äÏÂ┘æ┘Ä┘ä┘ÄϺ┘ä┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ¿┘ÄÏ╣┘É┘èÏ»┘Å (18)
 
Artinya:
Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. (14: 18)
 
Al-Quran dalam berbagai ayat menegaskan hampanya perbuatan orang kafir, bagaikan abu yang diterpa angin kencang. Hal Ini berkaitan dengan perbuatan baik mereka, sedangkan perhitungan perbuatan buruknya telah jelas. Perbuatan baik meraka, tidak berarti dan sirna akibat perbuatan buruknya. Inilah ketentuan habth amal yang dijelaskan dalam al-Quran.
 
Namun bagi kaum Mukminin, Allah memberikan ketentuan merubah perbuatan buruknya menjadi kebaikan, jika bertaubat, menyesal dan memperbaiki perilakunya. Berkaitan dengan kesesatan dan manusia yang tersesat, al-Quran mendeskripsikannya beragam. Kadang menunjuknya dengan kesesatan yang nyata dan terkadang kesesatan yang jauh dan dalam. Ayat ini membicarakan tentang orang kafir yang sangat jauh dari kebenaran, dikatakan, "Mereka jauh dari jalan yang benar, sehingga sangat sulit bagi mereka untuk kembali."
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Perbuatan orang kafir yang lahirnya kelihatan baik. Karena batin mereka tidak bersih laksana abu yang didalamnya api. Tiada yang tersisa, kecuali hitamnya asap.
2. Jangan tertipu oleh perbuatan orang kafir, karena tidak memiliki landasan dan cepat berlalu, tercerai berai dan binasa.
Tafsir Al-Quran, Surat Ibrahim Ayat 11-14
Ayat ke 11
 
┘é┘ÄϺ┘ä┘ÄϬ┘Æ ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï▒┘ÅÏ│┘Å┘ä┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ÏÑ┘É┘å┘Æ ┘å┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘Å ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ï¿┘ÄÏ┤┘ÄÏ▒┘î ┘à┘ÉϽ┘Æ┘ä┘Å┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘â┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘è┘Ä┘à┘Å┘å┘æ┘Å Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë ┘à┘Ä┘å┘Æ ┘è┘ÄÏ┤┘ÄϺÏí┘Å ┘à┘É┘å┘Æ Ï╣┘ÉÏ¿┘ÄϺϻ┘É┘ç┘É ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘â┘ÄϺ┘å┘Ä ┘ä┘Ä┘å┘ÄϺ Ïú┘Ä┘å┘Æ ┘å┘ÄÏú┘ÆÏ¬┘É┘è┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ Ï¿┘ÉÏ│┘Å┘ä┘ÆÏÀ┘ÄϺ┘å┘ì ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ï¿┘ÉÏÑ┘ÉÏ░┘Æ┘å┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘ê┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘ü┘Ä┘ä┘Æ┘è┘ÄϬ┘Ä┘ê┘Ä┘â┘æ┘Ä┘ä┘É Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘Å┘ê┘å┘Ä (11)
 
Artinya:
Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka: "Kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakkal. (14: 11)
 
Kita telah membahas salah satu alasan para penentang dakwah para nabi, mereka mengatakan, "Kalianpun sama seperti kami. Apa alasan kami harus menuruti kalian dan meninggalkan jalan para leluhur kami sendiri."
 
Dalam ayat ini, Allah Swt berfirman, "Walaupun para nabi juga manusia yang sama seperti kalian, tapi Allah telah memilih hambanya yang saleh dan layak untuk menerima risalah. Dan Allah menganugerahkan karunia kenabian kepada mereka agar mereka menjadi pemberi petunjuk bagi umat manusia."
 
Untuk mengukuhkan kebenaran risalah para nabi, Allah memberikan mukjizat kepada mereka yang tidak dimiliki oleh orang-orang biasa. Hal ini sebagai bukti akan kebenaran dakwah mereka.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Secara lahiriah semua manusia sama, namun batin dan spiritual masing-masing berbeda-beda. Siapapun, kecuali Tuhan, tiada yang mengetahuinya. Maka, janganlah menilai seseorang berdasarkan kondisi lahirnya.
2. Bertawakal kepada Allah dalam menghadapi para penentang merupakan konsekuensi keimanan kepada Allah. Seorang mukmin tidak akan berputus asa menghadapi keingkaran orang-orang kafir.
 
Ayat ke 12
 
┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘å┘ÄϺ Ïú┘Ä┘ä┘æ┘ÄϺ ┘å┘ÄϬ┘Ä┘ê┘Ä┘â┘æ┘Ä┘ä┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘ê┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ ┘ç┘ÄÏ»┘ÄϺ┘å┘ÄϺ Ï│┘ÅÏ¿┘Å┘ä┘Ä┘å┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘å┘ÄÏÁ┘ÆÏ¿┘ÉÏ▒┘Ä┘å┘æ┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë ┘à┘ÄϺ Ïó┘ÄÏ░┘Ä┘è┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Å┘ê┘å┘ÄϺ ┘ê┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘ü┘Ä┘ä┘Æ┘è┘ÄϬ┘Ä┘ê┘Ä┘â┘æ┘Ä┘ä┘É Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÅϬ┘Ä┘ê┘Ä┘â┘æ┘É┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä (12)
 
Artinya:
Mengapa kami tidak akan bertawakkal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu, berserah diri". (14: 12)
 
Melanjutkan ayat sebelumnya tentang urgensi tawakal kepada Allah Swt, dalam ayat ini dikatakan, "Selain bergantung kepada Tuhan yang menentukan keselamatan manusia, kepada siapa kita peraya dan bergantung?" Namun, tawakal tidak berarti harus menyendiri dan menjauhi masyarakat, melainkan bermakna tegas menghadapi berbagai kesulitan dan berbagai gangguan. Salah satu ulah para penentang adalah mengganggu dan mencari-cari alasan. Sedangkan orang-orang mukmin, selalu berdiri teguh di jalan yang benar.
 
Dalam hal ini, kaum Mukmin ditolong oleh Allah Swt. Sedangkan orang-orang Kafir hanya bergantung kepada kekuatan manusia yang tidak berdaya melawan kehendak Allah. Dalam hal ini, Imam Ridha as berkata, "Salah satu ciri dari tawakkal sejati adalah tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah Swt dan inilah rahasia iman."
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Allah-lah yang menganugerahkan petunjuk dan memberikan pertolongan. Maka, hanya kepada Allah kita bertawakal.
2. Konsekuensi berada di jalan Allah adalah menghadapi berbagai kesulitan. Munculnya berbagai gangguan, tidak akan mempengaruhi keimanan seorang mukmin. Dalam keadaan apapun, seorang mukmin tidak akan pernah meninggalkan keyakinan dan amal saleh.
 
Ayat ke 13-14
 
┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘â┘Ä┘ü┘ÄÏ▒┘Å┘êϺ ┘ä┘ÉÏ▒┘ÅÏ│┘Å┘ä┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ä┘Ä┘å┘ÅÏ«┘ÆÏ▒┘Éϼ┘Ä┘å┘æ┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ Ïú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É┘å┘ÄϺ Ïú┘Ä┘ê┘Æ ┘ä┘ÄϬ┘ÄÏ╣┘Å┘êÏ»┘Å┘å┘æ┘Ä ┘ü┘É┘è ┘à┘É┘ä┘æ┘ÄϬ┘É┘å┘ÄϺ ┘ü┘ÄÏú┘Ä┘ê┘ÆÏ¡┘Ä┘ë ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘à┘Æ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ä┘Ä┘å┘Å┘ç┘Æ┘ä┘É┘â┘Ä┘å┘æ┘Ä Ïº┘äÏ©┘æ┘ÄϺ┘ä┘É┘à┘É┘è┘å┘Ä (13) ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘å┘ÅÏ│┘Æ┘â┘É┘å┘Ä┘å┘æ┘Ä┘â┘Å┘à┘ŠϺ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘É┘ç┘É┘à┘Æ Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘ä┘É┘à┘Ä┘å┘Æ Ï«┘ÄϺ┘ü┘Ä ┘à┘Ä┘é┘ÄϺ┘à┘É┘è ┘ê┘ÄÏ«┘ÄϺ┘ü┘Ä ┘ê┘ÄÏ╣┘É┘èÏ»┘É (14)
 
Artinya:
Orang-orang kafir berkata kepada Rasul-rasul mereka: "Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu kembali kepada agama kami". Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka: "Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang zalim itu,(14: 13)
 
Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) kehadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku". (14: 14)
 
Ketika para penentang menyaksikan keteguhan sikap kaum Mukminin, mereka mengancam para nabi dengan mengatakan, "Jika kalian tidak meninggalkan ajaran ini dan menolak ajaran kami, maka kalian tidak berhak lagi tinggal di negeri ini dan kalian harus pergi ke tempat lain."
 
Namun, Allah Swt sebagai penolong kaum Mukminin, menyampaikan wahyu kepada para nabi agar tidak takut terhdap ancaman tersebut. Karena, sebelum orang-orang kafir mengusir kaum Mukminin, Allah akan menurukan azab dan menghancurkan mereka serta menyerahkan kekuasaan kepada kaum mukminin. Tetapi janji ini hanya berlaku bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa, yang hanya takut kepada Allah dan tidak takut kepada yang lain.
 
Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Politik para penindas yang tidak logis berupa ancaman dan pengusiran yang harus dibalas dengan ancaman lagi.
2. Salah satu janji pasti dari Tuhan adalah menghancurkan orang-orang zalim dan mendirikan pemerintahan orang-orang saleh. Pemerintahan tersebut akan terwujud pada akhir zaman dengan datangnya Imam Mahdi af dari silsilah keturunan Rasulullah Saw.
3. Orang kafir meyakini wilayah kekuasaan mereka dan tidak mengakui hak seorang mukmin. Padahal di hadapan Tuhan sebaliknya, bumi adalah hak orang-orang mukmin.



























