کمالوندی

کمالوندی

 

Pejabat militer rezim Zionis Israel setelah gagal menuduh Hizbullah menyusup ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki, sekarang melemparkan tuduhan kepada Iran.

Fars News (4/8/2020) melaporkan, di tengah ketakutan akan balasan Hizbullah, militer Israel mencurigai setiap pergerakan udara di perbatasan wilayah pendudukan, dan sekarang berusaha melemparkan tuduhan kepada Iran terkait insiden keamanan terbaru di Golan.
 
Hari Senin (3/8) dinihari militer Israel mengklaim berhasil melumpuhkan sekelompok orang yang berusaha melakukan pengeboman di dekat pagar pembatas keamanan di perbatasan Golan yang diduduki. Israel menuduh pemerintah Suriah bertanggung jawab atas setiap upaya menyerang Israel, dan tidak akan membiarkan kedaulatannya terganggu. 
 
Surat kabar Hareetz menulis, pejabat militer Israel, Selasa (4/8) mengatakan, kemungkinan Iran, bukan Hizbullah, yang berada di balik pemboman di perbatasan wilayah pendudukan dan Suriah.
 
Padahal statemen pertama yang dikeluarkan Menteri Perang Israel, Benny Gantz, menuduh Hizbullah berada di belakang insiden ini, tapi kemudian meralatnya, dan hanya mengatakan bahwa teroris yang melakukannya.
 
Menurut Haaretz insiden tersebut dapat berujung dengan serangan jet tempur Israel ke pangkalan kubu perlawanan di Suriah, dan tanpa menunjukkan bukti, koran Israel ini menuduh Iran sebelumnya juga pernah melakukan aksi serupa. 

 

Mantan anggota parlemen Kuwait mengatakan, Zionisme global, dengan maksud untuk melemahkan umat Islam, menyebarkan bibit-bibit permusuhan antara Ahlu Sunnah dan Syiah.

Fars News (4/8/2020) melaporkan, Faisal Al Duwaisan mengkonfirmasi bahwa media-media Israel menyebarkan bibit fitnah, dan perpecahan di antara Ahlu Sunnah dan Syiah untuk melemahkan umat Islam, sehingga mereka melupakan musuh sebenarnya yaitu Zionis.
 
Dalam wawancara dengan situs berita Al Maloomah, Faisal Al Duwaisan menuturkan, Israel tidak akan pernah mengganggu orang-orang Syiah selama mereka hanya sibuk mengurusi masalah permukaan, formalitas, dan lahiriyah semata, sehingga dengan begitu mereka melupakan darah Imam Hussein as yang tumpah di jalan perjuangan melawan penindasan, dan penguasa zalim.
 
Ia menambahkan, media-media Israel sedang memperlebar perpecahan di antara Sunni dan Syiah supaya umat Islam lemah dan melupakan musuh hakiki mereka yaitu Zionis. Setiap hari Israel berusaha menjalankan skenarionya, tapi umat Islam justru menjauh dari upaya nyata menyelaraskan langkah, dan bersandar pada persatuan Islam serta Arab dalam menghadapi fitnah.
 
Menurut Al Duwaisan, Zionisme global tidak hanya menyerang Islam tapi juga ingin memaksakan jenis baru Islam kepada umat Muslim. Bukan hanya Syiah targetnya, tapi seluruh mazhab Islam termasuk Ahlu Sunnah, dan selama mazhab-mazhab ini masih mengakui Al Quds sebagai kiblatnya, maka mereka akan terus menjadi target Zionis. 

 

Sumber media rezim Zionis Israel mengabarkan, pesawat kargo terbesar dunia baru-baru ini mendarat di bandara Ben Gurion, untuk mengangkut Kubah Besi (Iron Dome) Israel ke Amerika Serikat.

Fars News (4/8/2020) melaporkan, pesawat kargo terbesar dunia Antonov An-225, Senin (3/8) mendarat di bandara Ben Gurion Tel Aviv untuk mengangkut Kubah Besi Israel ke Amerika.
 
Surat kabar Times of Israel menulis, pesawat ini membawa kontainer milik angkatan bersenjata Amerika, yang akan mengangkut suku cadang Kubah Besi Israel tersebut.
 
Rencananya Kubah Besi Israel itu akan dibawa ke Amerika untuk digunakan oleh militer negara itu.
 
Sebelumnya Washington bermaksud membeli Kubah Besi tersebut dari Israel, tapi batal karena kemungkinan peretasan terhadap sistem pertahanan udara itu. 
 
Kubah Besi diyakini selain dapat menjatuhkan rudal dan objek terbang lain, juga bisa melumpuhkan roket serta peluru mortir pada jarak 4-70 kilometer. Meski begitu, dalam perang-perang yang dilakukan Israel terhadap kelompok perlawanan, terbukti bahwa sistem pertahanan rudal ini lemah dan gagal menangkis serbuan rudal. 

 

Media-media Irak Selasa (04/08/2020) malam mengkonfimarsikan ledakan sebuah bom di jalur konvoi logistik militer Amerika Serikat di provinsi Dhi Qar, selatan Irak.

Menurut laporan IRNA, media-media Irak menyatakan, bom ini meledak di jalan Nasiriyah menuju Basrah.

Media-media Irak tidak menyinggung perincian lebih detil dan kemungkinan korban dalam ledakan ini.

Serangan roket di dekat Kedubes AS di Irak
Ini merupakan ledakan keempat dalam beberapa pekan erakhir di jalur pergerakan konvoi militer Amerika Serikat di Irak.

Kedutaan besar AS di Baghdad dan pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat di Irak temasuk pangkalan al-Taji dan al-Balad dalam beberapa bulan terakhir beberapa kali menjadi target serangan roket.

Mayoritas rakyat dan kelompok-kelompok Irak menginginkan penarikan pasukan teroris Amerika dari Irak, dan parlemen Irak telah menyetujui rencana penarikan pasukan ini.

 

Menteri Pertahanan Republik Islam Iran menyatakan bahwa musuh berusaha menciptakan ketidakamanan di kawasan, tapi pasukan perlawanan yang berdiri di bawah komando Letjen Qassem Soleimani berhasil menggagalkannya.

Brigadir Jenderal Amir Hatami di sela-sela acara pembukaan pameran Syahid Letjen Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam hari Selasa (4/8/2020) mengatakan, "Dalam pameran ini dipamerkan isu kejahatan besar di kawasan Asia Barat yang memiliki rencana untuk melembagakan rasa tidak aman di kawasan selama beberapa dekade dan ratusan tahun,".

"Pejuang perlawanan dengan perintah heroik dan berani Letjen Soleimani bersama dukungan penuh Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran dan industri pertahanannya mampu bertahan melawan musuh yang membawa senjata dan melancarkan kejahatan mereka demi menciptakan rasa tidak aman di kawasan," ujarnya.

Museum dan potret Syahid Letjen Qassem Soleimani diresmikan hari ini (Selasa,4/8/2020) di hadapan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata dan komandan tinggi Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran.

 

Warga desa Al Hawaij di timur Provinsi Deir Ezzor, Suriah berhasil merebut markas milisi bersenjata Kurdi, Pasukan Demokratik Suriah, SDF dukungan Amerika Serikat.

Stasiun televisi Al Mayadeen (4/8/2020) melaporkan, penduduk desa Al Hawaij merebut pangkalan pasukan SDF pada Selasa (4/8) pagi setelah mereka berunjuk rasa dan terlibat kontak fisik untuk menolak penempatan pasukan Amerika, dan bayarannya.

Warga desa Diban di Provinsi Deir Ezzor juga berhasil mengusir pasukan SDF dari pos pemeriksaan, dan gedung sekolah yang dijadikan markas mereka.

Sementara itu warga desa Jadid Akidat, dan Al Shahil menggelar unjuk rasa menolak penarikan mundur pasukan SDF, dan tentara Amerika. 

 

Warga desa Al Hawaij di timur Provinsi Deir Ezzor, Suriah berhasil merebut markas milisi bersenjata Kurdi, Pasukan Demokratik Suriah, SDF dukungan Amerika Serikat.

Stasiun televisi Al Mayadeen (4/8/2020) melaporkan, penduduk desa Al Hawaij merebut pangkalan pasukan SDF pada Selasa (4/8) pagi setelah mereka berunjuk rasa dan terlibat kontak fisik untuk menolak penempatan pasukan Amerika, dan bayarannya.

Warga desa Diban di Provinsi Deir Ezzor juga berhasil mengusir pasukan SDF dari pos pemeriksaan, dan gedung sekolah yang dijadikan markas mereka.

Sementara itu warga desa Jadid Akidat, dan Al Shahil menggelar unjuk rasa menolak penarikan mundur pasukan SDF, dan tentara Amerika.

 

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran pada Selasa (04/08/2020) malam menyatakan penyesalannya yang mendalam atas ledakan di pelabuhan Beirut, dan menyatakan belasungkawa kepada pemerintah Lebanon dan rakyat serta keluarga para korban.

Menurut laporan IRNA, Mohammad Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Iran di akun Twitter-nya menulis dalam bahasa Inggris dan Arab yang menyampaikan solidaritas dengan pemerintah, rakyat Lebanon dan keluarga para korban dan menjelaskan bahwa hati rakyat Iran bersama rakyat Lebanon dalam tragedi besar ini.

"Seperti biasa, Iran siap sepenuhnya untuk memberikan bantuan dengan cara apa pun yang diperlukan," ungkap Zarif.

Tim penyelamat sedang mengevakuasi korban ledakan di pelabuhan Beirut
Sayid Abbas Mousavi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyebut ledakan hebat di pelabuhan Beirut Selasa sore, 4 Agustus, yang menewaskan dan melukai ratusan orang dalam insiden tragis ini, sebagai peristiwa yang patut disesalkan dan dikhawatirkan.

"Iran mengikuti insiden ini dan beritanya dengan sangat sedih," ujar Mousavi

Selain menyampaikan solidaritas dan belasungkawa rakyat dan pemerintah Republik Islam Iran kepada rakyat dan pemerintah Lebanon, Mousavi menekankan kesiapan Iran untuk membantu saudara dan saudari Lebanon.

Selasa sore terjadi ledakan hebat di pelabuhan kota Beirut.

Direktur Jenderal Bea Cukai Lebanon mengumumkan, bahan nitrat menyebabkan ledakan di pelabuhan Beirut.

Setidaknya 50 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam ledakan itu, menurut media berita.

Tim penyelamat saat ini berusaha untuk mengevakuasi korban yang terluka ke rumah sakit.

Hassan Diab, Perdana Menteri Lebanon menyatakan berkabung di seluruh Lebanon pada hari Rabu menyusul ratusan korban tewas dan cedera.

Rabu, 05 Agustus 2020 04:51

Korban Ledakan Beirut Mencapai 73 Orang

 

Menteri Kesehatan Lebanon menyatakan bahwa sejauh ini, 73 orang telah tewas dalam ledakan mengerikan di pelabuhan Beirut

Sebuah ledakan hebat terjadi di pelabuhan kota Beirut pada Selasa (04/08/2020) malam. Direktur jenderal bea cukai Lebanon mengumumkan bahwa bahan nitrat telah menyebabkan ledakan di pelabuhan itu.

"Ledakan mengerikan di Beirut juga melukai lebih dari 3.700 orang, ungkap Hamad Hassan, Menteri Kesehatan Lebanon. Sebagaimana dilaporkan IRNA, Rabu (05/08/2020)

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab menyatakan keadaan darurat di Lebanon setelah rekomendasi Dewan Tinggi Pertahanan negara itu.

Dewan Tinggi Pertahanan Lebanon mengumumkan tiga hari berkabung nasional dan penutupan kantor pemerintah di negara itu dalam pertemuan luar biasa yang dipimpin oleh Michel Aoun pada hari Rabu pagi, 5 Agustus.

Farhan Haq, Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, juga mengatakan bahwa 48 anggota staf PBB terluka dalam ledakan Beirut.

Andrea Tenenti, Juru Bicara Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFiL), juga mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Akibat ledakan mengerikan di Beirut pada Selasa malam, 4 Agustus, salah satu kapal UNIFIL yang ditempatkan di pelabuhan ini rusak dan sejumlah penjaga perdamaian telah terluka, beberapa dalam kondisi kritis."

Begitu juga, dalam ledakan dahsyat di Beirut, karyawan dari beberapa kedutaan tewas dan terluka.

 

Salah satu dimensi penting haji adalah aspek sosialnya yang menjadi perhatian banyak pemimpin dunia Islam, termasuk Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei.

Rahbar dalam pesan yang disampaikan  mengenai ibadah haji menyoroti dimensi individu dan sosial ibadah penting ini, serta mengaitkannya dengan konsep Baraah.

Ayatullah Khamenei dalam pesannya kepada jemaah haji, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pertama-tama menjelaskan sebagian dimensi spiritual dan maknawi haji. Beliau mengawali pesannya dengan Surat Hajj ayat 27.

"Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh,".

 Sehubungan dengan ayat ini, Ayatullah Khamenei menerangkan, "Lantunan seruan indah ini kembali menyentuh setiap hati dan mengundang umat manusia dari setiap abad dan masa untuk berhimpun pada poros Tauhid,". Oleh karena itu, Rahbar menyebut haji sebagai poros Tauhid yang di dalamnya ditegaskan tentang keesaan dan keagungan Tuhan, dan berdasarkan perintah-Nya manasik haji yang dihadiri jutaan Muslim, dilaksanakan.

Ayatullah Khamenei menggambarkan ibadah haji dalam agama Islam sebagai berkah dan karunia agung, sekaligus peluang besar yang dianugerahkan Allah swt. Rahbar berkata, "Memandang haji harus melihatnya sebagai berkah dan peluang besar yang dianugerahkan Allah swt. Kelebihan haji dibandingkan ibadah dan ajaran Islam lainnya adalah aspek global dan internasionalitasnya. Doa yang panjatkan setiap Muslim di dalam hatinya di hadapan Allah swt memiliki manifestasi global dan internasional dalam ibadah haji. Semua Muslim bersama-sama, dengan segala bentuk perbedaan bahasanya, ras dan etnisnya, maupun perbedaan tradisi budayanya masing-masing; semua khusuk...."

Selain sebagai ibadah ritual, haji juga memiliki dimensi politik. Dari dua dimensi ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menjelaskan dua dimensi berbeda yang saling melengkapi. Ayatullah Khamenei berkata,"Haji memiliki dimensi individual sekaligus sosial yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan keduanya.  Praktek individu haji milik masing-masing jemaah haji; Setiap peziarah yang menunaikan ibadah haji dan umrah harus menghubungkan dirinya dengan Allah swt, memohon ampunan-Nya dan menyiapkan untuk membina dirinya sendiri,".

Rahbar menegaskan, "Dalam al-Quran dijelaskan berbagai ayat mengenai haji, seperti seruan untuk bertakwa; setiap jemaah haji terhormat yang menerima berkat luar biasa ini harus berpikir untuk mengembangkan kapasitas mereka sendiri dengan beristigfar, berdoa memohon ampunan kepada Allah swt, sekaligus meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk masa depan mereka dan kehidupannya. Ini adalah aspek pribadi haji."

Di sisi lain, Pemimpin Besar Revolusi Islam Islam menunjukkan dimensi sosial ibadah haji, dan menyerukan kepada semua orang untuk menjaga persatuan dan solidaritas, serta kewaspadaan umat Islam melawan berbagai bentuk sabotase, perpecahan dan hasutan musuh-musuh Islam. Ayatullah Khamenei mengatakan, "Haji adalah manifestasi dari umat Islam, contoh yang paling jelas dan dalam. Dari mana-mana umat Islam berkumpul bersama dan betapa luar biasa kesempatan untuk berbicara satu sama lain, berempati satu sama lain, saling mendengar rasa sakit satu sama lain dan untuk mengungkapkan simpati satu sama lain. Hal ini menjadi satu titik yang bertentangan dengan kehendak musuh-musuh Islam di sepanjang masa, khususnya pada periode ini ketika musuh memprovokasi umat Islam supaya berbaris saling menyerang satu sama lain. Lihatlah perilaku Amerika yang sombong dan kriminal saat ini. Kebijakan utamanya terhadap Islam dan Muslim adalah menghasut perang ... Muslim harus waspada dan menyadari kebijakan jahat ini. "Haji adalah dasar bagi kesadaran, dan ini adalah filosofi baraah dalam ibadah haji dari kaum musyrik dan sombong."

Ayatullah Khamenei mengungkapkan aspek lain ibadah haji sebagai bentuk pertukaran pengalaman bangsa-bangsa dunia untuk kebaikan bersama. Rahbar menjelaskan. "Aspek lain dari haji adalah pertukaran pengalaman satu sama lain. Banyak negara Islam memiliki pengalaman; misalkan bangsa Iran memiliki pengalaman dalam menghadapi musuh; mengidentifikasi, tidak mempercayai dan tidak memandangnya sebagai teman. Kami memiliki pengalaman tersebut, dan tidak melakukan kesalahan dalam mengidentifikasi teman dari musuh. Sejak awal Revolusi hingga sekarang, kita telah memahami dan mengetahui musuh sebenarnya, musuh yang keras kepala dan gigih, adalah imperialisme global dan Zionisme. Kami mengerti itu." Di tempat lain beliau berkata: "Bahkan jika musuh memberi kita biji kurma, kita tidak tidak tahu mungkin saja di dalamnya  mengandung racun yang mematikan!"

Ayatullah Khamenei menyingung langkah musuh-musuh Islam yang mencoba melemahkan umat Islam dengan berbagai cara, termasuk dengan menjadikan haji sebagai ibadah individu saja, dan tidak memiliki dimensi sosial sama sekali.

Mereka mencoba memisahkan agama dari politik, tapi  Republik Islam membuktikan kepada dunia bahwa Islam dapat mengelola bidang politik dengan cara terbaik. Dalam hal ini, Rahbar mengatakan, "Haji memiliki karakteristik sebagai manifestasi dari perpaduan antara spiritualitas dan politik, spiritualitas dan materialitas, juga dunia dan akhirat.". 

Baarah atau berlepas diri dari orang-orang Musyrik secara tegas sesuai dengan ajaran Al-Qur'an dan merupakan salah satu aspek terpenting dari ibadah haji. Dengan demikian, Baraah dianggap sebagai konsep yang diperkenalkan oleh Ayatullah Khamenei kepada dunia. 

Rahbar juga memandang Baraah terhadap orang-orang Musyrik sebagai berkah bagi ibadah Haji. Beliau mengungkapkan, "Kami percaya, berkat bimbingan Imam Khomeini, Konsep baru dari ibadah haji telah jelas bagi orang-orang Iran, dan haji disertai dengan gerakan pembebasan melawan para musyrik, dan pada saat yang sama haji disertai dengan persatuan umat Islam,".

Haji merupakan manifestasi dari ayat yang artinya "Keras terhadap orang-orang kafir, yang berkasih sayang terhadap sesama muslim," Di bagian lain, Rahbar mengatakan, "Baraah berarti membenci semua kekejaman, penindasan, keburukan, merusakan dan kekejaman kapan saja, dan di mana saja. Berdiri menghadapi segala bentuk paksaan dan pemerasan yang dilkukan kubu arogan saat ini. Salah satu berkah haji yang luar biasa adalah menjadi kesempatan bagi negara-negara Muslim yang tertindas. Hari ini, Baraah terhadap Musyrik dan kekufuran, terutama ditampilkan Amerika Serikat, berarti membenci penindas dan penyulut perang. Ini hanya beberapa dari berkah haji Ibrahim yang diserukan Islam murni untuk kita semua".