کمالوندی

کمالوندی

Kamis, 03 Agustus 2023 19:12

HAM Islam dan Kehormatan Manusia

 

5 Agustus ditetapkan sebagai hari Hak Asasi Manusia Islam (HAM) dan Kehormatan Manusia, dan diperingati setiap tahun.

Manusia secara fitrah adalah makhluk terhormat karena satu-satunya keberadaan  dianugerahi ruh dan akal oleh Tuhan. Kehormatan ini dimiliki seluruh manusia dan tak ada perbedaan antara ras, keturunan, warna kulit dan lainnya. Kehormatan dan martabat manusiawi ini harus selalu diperhatikan sebagai bagian penting dari hak-hak manusia.

Hak Asasi Manusia Islam (HAM Islam) dan martabat serta kehormatan manusia merupakan salah satu nilai terpenting dalam wacana dunia kontemporer, khususnya antara negara-negara Islam. Tanggal 5 Agustus ditetapkan sebagai hari HAM Islam dan Martabat Manusia.

Pertama, jika kita ingin memiliki gambaran tentang sejarah hak asasi manusia, kita harus menunjuk awal abad ke-20 dan akhir Perang Dunia Pertama, periode sejarah ketika dikatakan bahwa untuk pertama kalinya hak asasi manusia dipertimbangkan dalam Kovenan Bangsa-Bangsa dan negara-negara anggota Liga Bangsa-Bangsa. Saat itu, dalam konvenan bangsa-bangsa, mereka menerima komitmen dan upaya untuk memastikan pelestarian kondisi kerja yang adil dan manusiawi bagi perempuan, laki-laki dan anak-anak serta perlakuan yang adil terhadap penduduk asli di negara koloni.

Sementara itu, terkait dengan sistem perwalian dalam sistem Liga Bangsa-Bangsa, tanggung jawab atas kesejahteraan dan kemajuan bangsa-bangsa di bawah perwalian mereka dipercayakan kepada negara-negara yang mengelolanya. Selain itu, sehubungan dengan beberapa bagian dari perjanjian damai tahun 1919, beberapa pemerintah diminta untuk menerima batasan kedaulatan mereka untuk kepentingan minoritas nasional negara mereka sebelum menjadi anggota Liga Bangsa-Bangsa.

Setelah Perang Dunia Kedua dan kejahatan serta tragedi yang diakibatkannya, yang menyebabkan kematian jutaan orang, sebuah komisi yang disebut "Komisi Hak Asasi Manusia" di Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang menggantikan "Liga Bangsa-Bangsa", diberi mandat menyusun, mengatur dan mengedit hak asasi manusia. Dalam sesi ketiganya, komisi ini menyiapkan "Deklarasi Hak Asasi Manusia". Setelah dirujuk ke Majelis Umum, deklarasi ini akhirnya disetujui oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 10 Desember 1948 dengan 48 suara mendukung, tidak ada suara menolak, dan 8 suara abstain. Dengan demikian, muncul dokumen yang diluarnya mendeklarasikan dan mengakui hak-hak manusia karena mereka adalah manusia, tanpa memandang ras, warna kulit, jenis kelamin, dan bahasa.

Namun, alih-alih didasarkan pada sikap umum negara-negara di dunia terhadap manusia dan hak-haknya, deklarasi hak asasi manusia lebih dipengaruhi oleh sikap dan pandangan dunia orang-orang Barat dan terutama negara-negara pemenang Perang Dunia Kedua. Dengan demikian deklarasi ini memberikan otentisitas kepada manusia dengan pendekatan materialistis dan humanistik.

Pendekatan seperti ini telah dan terus membawa konsekuensi seperti pengabaian asal usul alam semesta, kurangnya idealisme, pengabaian fitrah manusia, dan hedonisme. Selain pendekatan tersebut, apa yang dinyatakan dalam pengantar Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia sebagai filosofinya tidak cukup untuk memaksa semua negara untuk mematuhi hak-hak yang terkandung dalam deklarasi karena argumen tersebut mengacu pada situasi yang spesifik untuk masyarakat Barat dan bukan hal-hal umum di masyarakat lain.

Kasus-kasus tersebut antara lain menyebabkan negara-negara Islam terkemuka berulang kali mengkritisi deklarasi HAM karena tidak mempertimbangkan konteks budaya dan agama negara-negara non-Barat. Dalam konteks yang sama dan pada tahun 1981, perwakilan Iran di PBB menyatakan sikap negaranya mengenai Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia sebagai berikut: Deklarasi ini adalah “konsepsi sekuler relativistik dari budaya penguasa Barat yang tidak dapat dilaksanakan oleh umat Islam tanpa melanggar ajaran dan hukum Islam."

Dalam kerangka pertimbangan inilah negara-negara Islam berusaha mempersiapkan dan menyusun deklarasi berdasarkan pandangan dunia Islam tentang hak asasi manusia. Dengan demikian, pada tahun 1369 Hs (1990 M), Deklarasi Hak Asasi Manusia Islam yang terdiri dari 25 pasal telah disetujui oleh negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam yang kemudian menjadi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan negara-negara anggota OKI, dengan mempertimbangkan keputusan dan keyakinan ilahi agama Islam dan ajaran ilahi, menerima dan menyetujui ketentuan Deklarasi Hak Asasi Manusia Islam.

Beberapa tahun kemudian, yakni pada tahun 2008 , atas prakarsa dan usulan Republik Islam Iran, tanggal 5 Agustus, peringatan adopsi Deklarasi Hak Asasi Manusia Islam dinamai sebagai Hari Hak Asasi Manusia Islam dan Martabat Manusia, dan diputuskan bahwa negara-negara Islam harus merayakan hari ini di tingkat nasional mereka setiap tahun.

Hak asasi manusia sangat penting dan status baik dalam konsep global (Barat) dan Islam, dan saat ini pemerintah mempertimbangkan legitimasi dan penerimaan mereka dalam pembentukan undang-undang dan peraturan hak asasi manusia dan perlindungan dan dukungan hak asasi manusia, tetapi Barat selalu mencoba untuk memaksakan nilai-nilai liberal di dunia dengan kedok hak asasi manusia dengan mengabaikan budaya bangsa lain, termasuk negara-negara Muslim. Oleh karena itu memperhatikan kesamaan dan perbedaan deklarasi global dan Islam, hak asasi manusia adalah masalah penting yang akan kami bahas.

Pendidikan, martabat, kehidupan, kebebasan dan kesetaraan di depan hak dan hukum adalah beberapa hal umum yang ditekankan dalam sistem hukum Islam dan Barat, dan itu ditentukan dalam dua deklarasi hak asasi manusia universal dan Islam, namun cara pandang adalah salah satu poin utama pembeda dan perbedaan mendasar antara masyarakat Islam dan pemikiran Barat masyarakat global saat ini. Ini berarti; Dari sudut pandang Islam, segala sesuatu berpusat pada Tuhan dan pencipta keberadaan, dengan kata lain berpusat pada Tuhan, tetapi dalam pemikiran Barat berpusat pada manusia (humanisme). Oleh karena itu, Deklarasi Hak Asasi Manusia Barat juga telah melihat segala sesuatu di sekitar poros manusia. Sedangkan menurut umat Islam dan pemeluk agama samawi, agama adalah sumber hak asasi manusia, dan hak asasi manusia hanya dapat diakui dan dilaksanakan apabila diilhami oleh sumber ketuhanan.

Sejatinya, dasar hak asasi manusia Barat adalah hak kodrati atau kontraktual dan status. Sedangkan HAM Islam didasarkan pada fikih kemanusiaan dan wahyu ilahi. Hak asasi manusia Barat tidak universal dan sebagian besar didasarkan pada nilai-nilai Barat dan dirancang untuk sistem demokrasi liberal, tetapi hak asasi manusia Islam memiliki perspektif umum dan universal berdasarkan prinsip "martabat" yang melekat pada manusia.

Perbedaan lain antara pemikiran Barat dan Islam tentang hak asasi manusia adalah perhatian terhadap kebebasan. Dalam pemikiran Barat, yang juga tertuang dalam Deklarasi Hak Asasi Manusia yang disetujui oleh PBB, perhatian terhadap kebebasan dan hak asasi manusia sebanding dengan pelarian dari pemikiran agama dan memandang kebebasan manusia sebagai hal yang mutlak dan bebas. Dalam kasus hukum universal Islam, kebebasan disyaratkan untuk tidak mengganggu pelaksanaan kewajiban individu dan sosial.

Patut diperhatikan bahwa beberapa hak asasi manusia yang berkaitan dengan kehidupan manusia belum diatur dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, tetapi telah dirinci dalam Deklarasi Islam. Menurut deklarasi ini, yang disusun berdasarkan Syariat Islam, hak asasi manusia berasal dari harkat dan martabat manusia yang melekat, dan bangsa Islam memiliki misi global, dan meskipun umat manusia telah mencapai tahap maju dalam ilmu material, ia selalu bergantung pada iman dan spiritualitas untuk melindungi hak-hak dan peradabannya.

Deklarasi Hak Asasi Manusia Islam sebenarnya adalah upaya komunitas Islam untuk mengekspresikan identitas Islamnya di tingkat global dan untuk mengungkapkan pandangan dan pendapat agama Islam tentang hak asasi manusia. Wacana HAM Islam membawa peluang kehidupan yang lebih baik bagi seluruh umat manusia dan berdiri bersama untuk perdamaian dan hidup berdampingan secara damai, serta mempertimbangkan poros persatuan bangsa yang paling kuat dan bahasa bersama semua bangsa dalam perlindungan martabat manusia.

Sangat disayangkan, saat ini deklarasi HAM yang disahkan PBB disalahgunakan oleh negara-negara seperti AS dan sekutunya yang senantiasa mengklaim sebagai pembela hak asasi manusia, untuk meraih kekuasaan dan mengabaikan hak serta harkat serta martabat manusia. Oleh karena itu, 5 Agustus harus dinilai sebagai simbol perlawanan negara-negara Islam menghadapi ketamakan Barat.

Hari ini (5 Agustus) adalah kesempatan besar bagi negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dengan koordinasi dan kerja sama yang diperlukan, untuk mengembangkan alat dan strategi yang tepat untuk penyebaran, pemajuan, dan pelestarian nilai-nilai Islam di bidang hak asasi manusia. Selain itu, tanggal 5 Agustus merupakan kesempatan berharga untuk mempertahankan citra Islam yang sebenarnya dan mendorong dialog dan interaksi antar agama, sehingga umat Islam dapat memperkenalkan hak asasi manusia dari perspektif Islam kepada masyarakat dunia.

 

Unit artileri adalah unit pendukung dalam serangan dan menghancurkan pos-pos musuh, serta membantu pertahanan dari serangan ofensif dan membalas cepat pergerakan musuh.

Faktanya, karena kecepatan penyediaan dan ketersediaan dukungan tembakan serta tingkat keamanan terhadap serangan balik musuh, artileri memiliki keunggulan dibandingkan unit udara seperti pesawat terbang dan helikopter dan jauh lebih tersedia bagi komandan. Dalam kasus di mana sejumlah kecil tembakan diperlukan, penggunaan artileri jauh lebih baik daripada kapal udara. Sebagian besar meriam saat ini membidik dan menembak dengan menginduksi koordinat secara manual ke gagang meriam. Metode ini biasanya memakan waktu dan lebih dari satu orang mungkin terlibat untuk mencapai hasil yang lebih baik, dan pada akhirnya, semua bidikan mungkin memiliki persentase kesalahan.

Peluru yang dipandu laser

Saat ini, masalah yang berkaitan dengan akurasi dalam membidik adalah pengembangan peluru kendali yang meskipun memiliki sistem penargetan seperti laser atau termal, memiliki permukaan aerodinamis untuk menghasilkan gaya dan sebagai hasilnya mengontrol dan mengubah posisi peluru dan membawa kesalahannya ke titik nol. Penargetan proyektil laser dilakukan sedemikian rupa sehingga dari kendaraan udara atau darat yang dapat dikendalikan oleh seseorang atau jarak jauh, sinar laser tepat dipancarkan ke sasaran dan kembali dari objek dalam bentuk  corong atau kerucut (tiga dimensi) itu dibentuk ke arah langit, yang tentunya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Proyektil dilengkapi dengan sensor dan detektor sinar laser, dan setelah ditembakkan dan melewati busur naik penerbangannya dan jatuh ke tanah dengan mendeteksi sinar laser, menemukan target, menentukan sudut dan menerapkan perintah kontrol dari panduan dan sistem kontrol dalam pelurunya, menyeretnya ke corong dan mengenai bagian tengah corong yang berada di target dengan kesalahan kurang dari satu meter.

Dengan metode ini, waktu penargetan berkurang secara signifikan. Tentu saja, sinar laser diberi kode sedemikian rupa sehingga unik antara proyektil dan penanda, dan kemungkinan gangguan dan penipuan serendah mungkin. Pada dasarnya, senjata pemandu laser kebal terhadap peperangan elektronik, meski juga memiliki keterbatasan dalam menghadapi kondisi cuaca buruk. Tentu saja, untuk mencegah penerapan tindakan penandaan anti-laser oleh musuh, operasi penandaan harus dilakukan dalam waktu singkat setelah proyektil memasuki busur ke bawah, sehingga kesempatan untuk bereaksi diambil dari musuh.

Jenis optik dan termal juga melakukan proses penargetan dengan menerima gambar target dan mengenai target dengan kesalahan yang sangat kecil. Dengan cara ini, target benar-benar dihancurkan dengan menembakkan peluru, sementara Anda sendiri perlu penargetan yang akurat. Tidak ada pegangan, dan karena itu, kecepatan proses pembakaran meningkat. Dengan metode ini, satu peluru digunakan untuk setiap target tetap atau bergerak, dan setiap rentetan artileri dapat menghancurkan target dalam jumlah besar dalam waktu singkat, terus menerus dan dengan akurasi yang tak tertandingi, yang menghasilkan peningkatan daya dukung pasukan.

Meski dalam kategori senjata permukaan-ke-permukaan, rudal juga dibuat dan digunakan, namun harga bola meriam jauh lebih rendah dibandingkan dengan mereka. Oleh karena itu, dengan membuat peluru kendali dan mengeluarkan sedikit uang, senjata dengan akurasi roket dapat diperoleh, dan banyak target yang tidak menguntungkan menggunakan rudal untuk menghancurkannya dapat dihancurkan dengan menggunakan peluru kendali.

Penggunaan amunisi terpandu dan cerdas, baik artileri, roket, atau mortir, akan memainkan peran luar biasa dalam meningkatkan efisiensi pasukan tempur Iran, terutama dalam pertempuran asimetris dan menghadapi banyak musuh. Mengurangi waktu dan biaya untuk menghancurkan unit musuh, kemungkinan melibatkan setiap tembakan dengan target dalam jumlah besar, dan kebutuhan akan jumlah tembakan yang lebih sedikit untuk menutupi setiap area secara efektif, dan sebagai hasilnya, kemungkinan untuk memperluas pertahanan lebih jauh garis, adalah di antara keuntungan menggunakan amunisi semacam itu, yang menjadi mungkin berkat ipaya tak kenal lelah para teknisi dalam negeri.

Di Iran, sesuai dengan kebutuhan amunisi terpandu tersebut, peluru Basir telah dirancang dan diproduksi, yang diresmikan pada tahun 1390 Hs (2011). Peluru Basir adalah peluru pintar berpemandu laser semi-aktif dengan jangkauan sekitar 20 km, yang mampu menembakkan senjata dan senjata kaliber 155 mm, dan saat ini IRGC dan artileri militer memiliki senjata dan senjata self-propelled yang cocok untuk menembak dengan peluru ini, termasuk M109.

Basir adalah peluru dengan perkiraan panjang kurang dari 1,3 meter dan kaliber 155 mm. Proyektil ini terdiri dari badan silinder di belakang dan bagian berbentuk kerucut di depan, di ujungnya adalah bagian sensor laser, di ujung badan terdapat permukaan stabilisasi yang mirip dengan desain yang digunakan pada roket Arash dan Fajr serta rudal anti-tank Saegheh. Tidak seperti kebanyakan model Excalibur Amerika dan Krasnopol Rusia, di mana bilah penstabil (sirip) rata dan keluar dari dalam bodi, Basir menggunakan bilah cembung yang berkumpul di sekitar bodi dan menyesuaikan kelengkungannya.  

Image Caption
Faktanya, menurut penguasaan ilmiah dan praktis para ahli Iran tentang jenis stabilisator ini, tampaknya logis untuk menggunakannya setidaknya untuk mengurangi waktu dan biaya desain dan pengembangan. Peluru berpemandu Basir adalah tipe kendali dengan canard (sayap depan) atau bilah yang dipasang di bagian depan dan dekat hidung, yang ditarik ke dalam tubuh dan terbuka setelah ditembakkan. Setelah dibuka, bilah ini ditempatkan sedemikian rupa sehingga memiliki sudut sapuan ke belakang (sweep back) di tepi serangan dan pelarian.Fitur ini berguna untuk mengurangi gaya hambat dalam penerbangan supersonik.

Metode kontrol sayap, karena kebutuhan torsi rendah untuk mengubah sudut bilah dan panjang lengan torsi yang sesuai, memiliki kecepatan respons yang jauh lebih baik terhadap perintah yang dikirim dari pengontrol dibandingkan dengan permukaan kontrol ekor, yang merupakan metode yang cocok untuk proyektil berkecepatan tinggi. Perlu dicatat bahwa proyektil 155 mm biasanya mengalami percepatan 10.000 hingga 15.000 kali percepatan gravitasi bumi selama penembakan, bahwa semua bagian proyektil yang tetap dan bergerak harus menahan kekuatan besar yang diberikan pada mereka.

Metode Kontrol dan Pencapain Target Basir

Peluru rekayasa Basir adalah jenis panduan laser. Amunisi pintar yang bekerja dengan panduan laser berarti peluru dipandu ke target berdasarkan jalur laser balik. Peluru ini memiliki pencari optik di hidungnya, yang mengoreksi jalurnya ke target setelah menerima laser dan memproses penyimpangan peluru dengan jalur laser. Setelah meninggalkan bukaan pegangan, peluru pertama-tama menempuh sebagian jalurnya secara balistik, dan pada waktu dan posisi yang telah ditentukan sebelumnya, pencari diaktifkan dan menerima sinar laser balik, dan terus menerima laser hingga mengenai target, dan itu terus mengkompensasi penyimpangan jalur dengan sistem kontrolnya termasuk perangkat ujung sayap atau wingtip device dan Kanard.

Untuk menembakkan peluru ini, terlebih dahulu tim pengintai dengan peralatan laser (laser pointer) ditempatkan di dekat sasaran - kurang lebih 2 sampai 3 km - dan pada posisi yang tepat dari segi sudut dan keamanan, serta pada waktu yang tepat dan berkoordinasi dengan artileri, mereka mengarahkan laser ke sasaran. Artileri juga menembakkan peluru dengan menjalin komunikasi radio dengan tim pengamat yang terletak di dekat sasaran. Untuk mencegah insiden macet (gangguan), penunjuk laser memiliki kode khusus yang dikoordinasikan dengan kode peluru sebelum ditembakkan, dan setelah penyesuaian, hanya mengejar sinar yang memiliki gelombang khusus.

Basir yang dapat digunakan melawan target diam dan bergerak, siang dan malam dan dalam kondisi cuaca yang berbeda kecuali hujan dan berkabut. Pengurangan waktu dan biaya untuk menghancurkan unit musuh, kemungkinan melibatkan setiap tembakan dengan sejumlah besar target dan kebutuhan jumlah tembakan yang lebih sedikit untuk menutupi setiap area secara efektif adalah beberapa keuntungan menggunakan amunisi tersebut.

Operasionalisasi peluru laser Basir

Latihan Angkatan Darat Republik Islam Iran ke-29 bertajuk Baitul Maqdis 29 dilaksanakan di wilayah Nasrabad Isfahan bersamaan dengan peringatan hari pembebasan Khorramshahr (3 Khordad) dan dengan kode Ya Ali bin Abi Thalib (as) di akhir Khordad 1396 Hs (24 Mei 2017). Salah satu program terpenting dari latihan ini adalah operasionalisasi peralatan dan senjata baru adalah industri pertahanan negara dan organisasi penelitian dan swasembada angkatan darat.

Brigjen Nozar Nemati, wakil komandan angkatan darat militer Iran terkait manuver ini dan opersionalisasi senjata baru mengatakan, "Hari ini, kami menguji peluru meriam laser pintar 155 mm, yang ternyata adalah sebuah peluru."

Menurut referensi wakil komandan angkatan darat militer terhadap peluru baru yang digunakan dalam latihan baru-baru ini, tampaknya peluru pintar Basir adalah produk dari Organisasi Industri Pertahanan Iran, yang diresmikan pada tahun 2012 oleh Ahmad Vahidi , menteri pertahanan saat itu, dan reformasi baru telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Selain digunakan untuk melawan target darat seperti benteng kuat, tank dan kendaraan militer lapis baja dan normal, jembatan dan jalan raya, tangki bahan bakar, dll, Basir juga dapat digunakan di lingkungan laut dan melawan kapal musuh.

 

 

Dalam sebuah manuver besar media Amerika, Film Barbie dan Oppenheimer dirilis secara bersamaan pada 21 Juli 2023 di bioskop seluruh dunia, dan persaingan ketat antara kedua film dengan genre yang berlawanan ini mulai meletus.

Barbenheimer adalah fenomena internet dan meme internet yang tenar menjelang perilisan dua film yang secara tema, latar belakang, dan genre sangat berlawanan: Barbie dan Oppenheimer, pada 19 Juli 2023 di seluruh dunia, dan 21 Juli 2023 di Amerika Serikat dan Kanada.

Berikut adalah paparan mengenai sinopsis film 'Oppenheimer' yang disebut-sebut sebagai film terbaik Christopher Nolan sejauh ini.

Christopher Nolan, sutradara kenamaan Hollywood, telah merilis proyek terbarunya yang dinantikan banyak penggemar film, yaitu "Oppenheimer".

 Setelah sukses dengan film-film blockbuster seperti "Inception", "Interstellar", dan "Dunkirk", Nolan kembali menghadirkan karya epik yang dipenuhi dengan misteri dan teka-teki.

"Oppenheimer" mengambil inspirasi dari kisah nyata J. Robert Oppenheimer, seorang fisikawan jenius yang memainkan peran krusial dalam pengembangan bom atom selama Perang Dunia II.

Film ini akan mengangkat perjalanan hidup Oppenheimer sejak masa kecilnya hingga terlibat dalam Proyek Manhattan yang mengubah dunia secara drastis.

Secara garis besar, "Oppenheimer" mengisahkan tentang perjalanan intelektual dan moral J. Robert Oppenheimer, diperankan dengan magis oleh aktor papan atas Cillian Murphy, yang membawa penonton melintasi waktu dan ruang sejarah yang menarik.

Cerita dimulai dari masa kecil Oppenheimer yang cerdas, ketertarikan pada ilmu pengetahuan, hingga pendidikan di perguruan tinggi bergengsi.

Setelah terjadinya serangan Pearl Harbor pada 1941, Amerika Serikat mendalami proyek pengembangan senjata nuklir demi mengakhiri perang dengan cepat.

Oppenheimer dipilih untuk memimpin tim ilmuwan paling brilian di dunia dalam Proyek Manhattan.

Di dalam film, masa-masa penuh tekanan dan dilema moral menjalani pengembangan bom atom digambarkan secara mendalam.

Film ini tidak hanya menghadirkan sisi heroik dari Oppenheimer, namun juga mengeksplorasi dampak keputusannya dalam sejarah dan masa depan umat manusia.

Plot cerdas dan pembawaan karakter yang kuat menjadi daya tarik utama film ini.

Sebagaimana yang kita tahu, karya Nolan selalu dikenal dengan penampilan visual yang spektakuler dan narasi non-linear yang membingkai cerita secara unik.

Oleh sebab itu, wajar bila para penonton berharap "Oppenheimer" bakal berhasil menyajikan tampilan visual dan efek yang memukau serta mengajak penonton berpikir dan merenung.

Sementara detail lainnya masih dirahasiakan, "Oppenheimer" dijamin akan menjadi perpaduan sempurna antara sains, sejarah, dan teka-teki yang memikat.

Oleh para kritikus, film ini disebut-sebut sebagai salah satu karya terbaik yang tak terlupakan dalam filmografi Nolan.

Bagi penggemar film dan pecinta karya Nolan, "Oppenheimer" merupakan sajian yang ditunggu-tunggu dengan harapan membawa sinema ke level baru.

Antisipasi atas film ini semakin tinggi, dan kita akan bersama-sama menyambut dengan antusias film terbaik dari Christopher Nolan ini.

Herosima setelah dibom atom AS
Film Barbie

Film Barbie ini disutradarai oleh Greta Gerwig, artis yang dikenal dengan karya-karyanya, seperti film Lady Bird dan Little Women.

Di film ini, tokoh Barbie akan diperankan oleh sejumlah aktor dan aktris ternama. Beberapa di antaranya seperti Margot Robbie, Dua Lipa, Hari Nef, Emma Mackey, Ryan Gosling, John Cena, dan Simu Liu.

Film Barbie menceritakan tentang kehidupan para Barbie di Barbie Land dengan keunikan karakternya masing-masing. Di tempat tersebut, para perempuan dipanggil Barbie sedangkan laki-laki dipanggil Ken.

Barbie dengan peran utama Margot Robbie dan Ken dengan peran utama Ryan Gosling menjalani kehidupannya di Barbie Land dengan penuh kebahagiaan dan berwarna hingga tampak sempurna.

Barbie hidup layaknya boneka Barbie dengan kaki yang selalu berjinjit. Tidak hanya itu, Barbie juga berpenampilan yang menarik dan berglitter.

Namun pada suatu hari, kaki Barbie tersebut berubah menjadi datar sehingga tidak lagi berjinjit. Ia juga tidak memiliki kemampuan untuk terbang lagi saat keluar rumah.


Oleh sebab itu, Barbie akhirnya diusir dari Barbie Land lantaran dianggap tidak normal. Barbie pun pergi bersama Ken dengan mobil merah muda ke dunia nyata.

Saat berada di dunia nyata, mereka segera menemukan kegembiraan. Namun, keberadaan Barbie di dunia nyata disadari oleh beberapa orang sehingga membuat mereka dihantui bahaya hidup di antara manusia.

"Barbie" menghadapi masalah di Vietnam dan Inggris pada hari-hari awal peluncurannya. Otoritas Vietnam tidak mengizinkan pemutaran film ini di negara mereka, dan Inggris Raya juga melarang anak-anak menonton "Barbie" sendirian.

Sebuah adegan dari film tersebut menunjukkan sebuah peta dengan "sembilan garis" yang memisahkan klaim teritorial Cina di Laut Cina Selatan, yang menurut Vietnam merupakan pelanggaran terhadap kedaulatannya dan bahwa wilayah tersebut adalah milik negara tersebut. Vi Kien Thanh, direktur jenderal Departemen Perfilman Vietnam, mengatakan mengenai larangan pemutaran "Barbie" di negara ini: Keputusan pelarangan ini dibuat oleh Dewan Evaluasi Film Nasional. Gambar seperti itu sebelumnya telah menimbulkan masalah untuk pemutaran beberapa film dan serial TV di Vietnam. Animasi DreamWorks berjudul "Maybe" dilarang pada tahun 2019 karena alasan ini, dan tahun lalu Sony "Uncharted" yang dibintangi oleh Mark Wahlberg dan Antonio Banderas juga mengalami nasib yang sama, film ini dihentikan di bioskop setelah seminggu rilis. Pada tahun 2020, serial "Put Your Head on My Shoulder" dan "Madam Secretary" menghapus adegan yang berisi peta tersebut, dan pada tahun 2021, drama mata-mata Australia Netflix "Pine Gap" dari pasar Vietnam, dikesampingkan.

Selain itu, Badan Klasifikasi Film Inggris, yang bertanggung jawab atas klasifikasi usia film-film Inggris, telah mengumumkan bahwa anak-anak di bawah usia 12 tahun dilarang menonton film ini tanpa kehadiran orang tuanya, merujuk pada adegan-adegan yang mengandung kekerasan berbahaya.

Kendala lain yang dihadapi Barbie di hari-hari pertama peluncurannya adalah kekalahan film ini di Korea Selatan karena kurang antusiasnya warga negara ini terhadap film tersebut.

Haein Shim, aktivis pembela hak perempuan Korea Selatan meyakini bahwa konten film Barbei bisa membuat penonton pesimis. Terkait hal ini ia mengatakan, "Menurut saya, Barbie tidak diragukan lagi menyoroti fakta bahwa film yang berpusat pada perempuan dengan humor feminis masih dianggap tabu di Korea Selatan. Wanita mungkin ragu untuk menonton film tersebut karena ketakutan dicap sebagai feminis memang nyata di Korea Selatan."

Youn Sung-Eun kritikus sinema terkait Film Barbie mengatakan, "Korea Selatan mungkin setuju dengan prinsip kesetaraan gender, tetapi ada faksi dalam masyarakat konservatif yang sangat menentang apa yang mereka anggap sebagai feminisme ekstrim."

Sung-Eun meyakini, ajaran kesetaraan gender oleh Greta Gerwig (sutradara Barbie) dalam film "Barbie" tidak terlalu menarik, dan karena film ini dianggap sebagai karya yang menghibur, menyajikan tema-tema sensitif seperti itu secara mencolok mungkin tidak menyenangkan.

Selain hal-hal tersebut, kritikus Jepang secara terbuka mengkritik rekan-rekan Amerika mereka karena reaksi "tidak pengertian" mereka terhadap seni dan penjajaran gambar Barbie dengan awan jamur nuklir.

Kapitalisme, konsumerisme, politik seksis, standar kecantikan yang tidak terjangkau, masyarakat patriarkal dan tekanan yang disebabkan oleh feminitas adalah kata kunci yang terbentuk di benak penonton saat menonton "Barbie" dan dari sudut pandang "Barbie" di " Barbie Land diulas . Beberapa percaya bahwa "Barbie" adalah versi film dari iklan lengkap, beberapa menganggapnya sebagai propaganda feminis, dan beberapa menyebut karya ini sebagai film ofensif.

Karya ini telah melampaui "Oppenheimer" karya Christopher Nolan dan saat ini menjadi film dengan pendapatan kotor tertinggi dalam sejarah perfilman yang disutradarai oleh seorang wanita. Tentu saja, kita juga harus ingat bahwa anggaran iklan "Barbie" lebih banyak dari pada "Oppenheimer" dan kelompok usia "Barbie" lebih rendah dari karya terakhir Nolan, sehingga tidak jauh dari harapan bahwa " Barbie" masih akan memiliki penjualan yang tinggi.

Acara Barbenheimer adalah konfrontasi antara kebenaran hidup yang pahit dan dunia fantasi dan pink Barbie di ring Hollywood. "Oppenheimer" adalah film yang berbicara tentang kekuatan mengerikan dari senjata nuklir dan bom lainnya, dan "Barbie" adalah karya fantasi yang memberikan kesempatan kepada penonton untuk berjalan di dunia imajiner.

"Oppenheimer" karya Nolan menghadapkan penonton dengan realitas dunia di jantung peristiwa bersejarah, dan "Barbie" karya Grieg menggambarkan dunia imajiner dan penuh warna bagi penonton. Kini, penontonlah yang harus menentukan pilihan dan memikirkan apakah ingin menonton sebuah tragedi sejarah dari sudut pandang Nolan. Atau melarikan diri dari kenyataan dunia yang pahit dan gelap dan menghabiskan waktu berjam-jam di dunia merah muda Barbie?

Bagaimana pun juga, pilihan dan keputusan apa saja yang diambil penonton, poin ini patut untuk diingatkan bahwa sutradara utama sinema Hollywood adalah mereka yang mengikuti kebijakan Amerika dan mencoba menciptakan banyak ledakan di benak orang di seluruh dunia. Ledakan dengan bom atom atau bom merah muda.

 

28 Safar hari wafatnya Sayidul Anbiya, Muhammad Saw. Keberadaan manusia suci ini sebab penciptaan alam semesta. Seorang nabi yang berulang kali dipuji Allah Swt di al-Quran. Banyak ucapan mengenai keutamaan dan keagungan Rasul Saw.

Namun begitu ada kebesaran lain terkait nabi akhir zaman ini, yakni musibah besar seperti yang dijelaskan oleh Iman Baqir as,”Siapa saja yang terkena musibah, seyogyanya mengingat musibah besar yang dialami Rasulullah Saw, karena musibah beliau adalah musibah paling besar.”

Ketika Nabi Muhammad bersandar di dada Imam Ali as di detik-detik kematiannya, Ali berkata, “....Ya Rasulullah! Sungguh, itu terputus dengan kematian Anda, sesuatu yang tidak terputus dengan kematian nabi-nabi lain, kenabian, hukum ilahi, dan berita surgawi (wahyu). Kematian Anda begitu istimewa sehingga menghibur kematian lainnya dan kematian Anda menjadi begitu umum sehingga semua orang sama-sama meratapi Anda. Dan jika Anda tidak memerintahkan kesabaran dan melarang keluhan dan ketidaksabaran, kami akan mengeringkan sumber air mata di mata kami dengan air mata, dan rasa sakit kami yang terus-menerus ini akan terus berlanjut. Ratapan dan kegelisahan dalam perpisahan Anda ini kecil, tetapi kematian tidak dapat dipulihkan dan ditolak. Semoga orang tua saya diselamatkan! Ingat kami di hadapan Tuhan dan selalu ingat kami.”


Kami mengucapkan bela sungkawa sebesar-besarnya kepada muslim dan pencari kebenaran di dunia atas wafatnya Rasul Saw, pembawa kebaikan dan kebajikan serta panduan menuju kebahagiaan dan keselamatan, serta kesyahidan Hasan bin Ali as, cucunya tersayang.

Kini kita berada di hari-hari wafatnya Rasulullah Saw di mana cahaya keberadaannya semakin mendunia dan agama yang dibawanya telah menemukan cahaya dan manifestasi lain. Lembaga riset PEW (Pew Research Center) tahun 2010 di sebuah laporannya menyebutkan bahwa Islam dalam 20 tahun mendatang akan menjadi agama terbesar di Eropa.

Untuk saat ini, mayoritas muslim hidup di 55 negara dunia dan populasi mereka kini terus meningkat. Sekaitan dengan ini, jahiliyah modern yang semakin takut akan penyebaran Islam mulai melancarkan serangan dan pelecehan terhadap kesucian Rasulullah Saw. Selama beberapa bulan terakhir berbagai media Barat dengan dalih kebebasan berekspresi menghina Nabi Muhammad Saw.

Pada Januari 2015, sebuah majalah mingguan Prancis Charlie Hebdo untuk pertama kalinya di halamannya merilis artikel “Aku adalah Charlie” mulai melecehkan Rasulullah Saw dan menuai respon luas dari umat Islam.

Mingguan ini pada awal September 2020 kembali mencetak ulang karikatur menghina Nabi Muhammad Saw dengan harapan mereduksi pengaruh nabi besar Islam ini melalui pelecehan sosok Rasulullah Saw di benak publik. Aksi ini meski menyakiti hati jutaan kaum Muslim, namun menunjukkan bahwa di era sains dan teknologi serta di paruh pertama abad 21, jahiliyah dan ideologinya kembali marak dengan bentuk lain.

Ketika berbicara mengenai jahiliyah, sepertinya jahiliyah hanya berkaitan dengan masa lalu dan dewasa ini kita tengah berada di era rasionalitas kemanusiaan. Sepertinya berbicara mengenai jahiliyah untuk saat ini adalah omong kosong dan bertentangan dengan peradaban umat manusia, namun jika kita mendalami makna jahiliyah dan apa yang dialami umat manusia saat ini, akan menjadi jelas bahwa kendala besar ini (jahiliyah) juga tengah melilit manusia.

Harus disadari bahwa kehidupan jahiliyah adalah sebuah gaya hidup yang didominasi dengan syahwat, hawa nafsu dan kemarahan, kehidupan yang bahkan jika di dalamnya ada ilmu pengetahuan dan sains, tapi ilmu ini digunakan untuk memuaskan hawa nafsu. Dari sisi bahwa meski dengan ilmu dan sains, masyarakat jahiliyah tidak juga mampu keluar dari ke-jahiliyaannya, karena ilmu tidak membentuk koridor khusus bagi gaya hidup mereka, justru sebaliknya, hawa nafsu yang menjadi dasar utama pola hidup mereka.


Dengan demikian kerusakan, kezaliman dan pembunuhan menjadi hal-hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan modern Barat. Menurut Rahbar, Imam Khamenei, “Jahiliyah dengan maknanya yang luas adalah ketika hawa nafsu dan kemarahan manusia menguasai lingkunga kehidupan, ini adalah jahiliyah. Jahiliyah yakni komunitas manusia dipengaruhi kecenderungan hawa nafsu dna kemarahan khususnya para penguasanya dalam bentuk keutamaan dan nilai-nilai mulia tidak ada dilamnya dan sifat-sifat buruk yang berkuasa.”

Mencermati sejarah sebelum Islam menunjukkan kinerja masyarakat di era jahiliyah dalam membantai dan merampok, tenggelam dalam hawa nafsu, kekerasan, fanatisme dan penyembahan berhala hingga mengubur hidup-hidup anak perempuan serta mengikuti pemikiran khurafat. Imam Ali asketika menyebut karakteristik Arab Baduwi mengatakan, “Masyarakat hidup dalam kebingungan dan tersesat. Fitnah, kebodohan dan kemunkaran, serta hawa nafsu telah menyesatkan mereka dari jalan kebenaran. Kebodohan membuat otak mereka kosong dan cemas serta bingung dan mereka terinfeksi olehnya.”

Di kondisi seperti ini, Rasulullah Saw bangkit memerangi kesesatan di kehidupan manusia. Ia sejak kecil menjahui penyembahan berhala dan tidak terinfeksi oleh keburukan serta perilaku menyimpang masyarakat saat itu. Di usia ke-40 tahun, Ia diangkat sebagai Utusan Tuhan (Nabi) dan risalah utamanya adalah menyeru kepada tauhid. Melalui akhlak mulianya, Ia menyebut tujuan dari pengangkatan dirinya adalah menyempurnakan keutamaan akhlak. Al-Quran terkait hal ini menyatakan, kamu memiliki akhlak mulia.

Rasul menyeru kepada iman, persaudaraan, keadilan dan kemanusiaan. Ia berbicara dengan orang lain sesuai dengan kapasitas dan akalnya. Ia sangat dikenal pemaaf tehradap siapa saja yang menzaliminya. Bahkan ketika penaklukan kota Mekah (Fathu Mekah), beliau menginstruksikan amnesti umum. Wahsyi, pembunuh Hamzah, paman Nabi dan Abu Sufyan, musuh utama Islam juga dimaafkan oleh Nabi Muhammad Saw. Beliau membuat kasih sayang dan persaudaraan menggantikan kekerasan dan pertumpahan darah antar kabilah.

Dengan kedatangan Nabi besar Islam, umat Islam berkembang di mana kemasyhuran budyaa dan akhlaknya menyebar ke berbagai penjuru dunia. Prestasi paling kecil dari Rasul adalah penyebaran budaya membaca, menulis dan menuntut ilmu di dunia Islam serta penyebaran ilmu ini ke Spanyol, Italia, Jerman, Inggris dan seluruh bangsa serta pemerintah Eropa dan kemudian seluruh dunia.

Melalui ajaran al-Quran, Rasulullah Saw telah membuka era ilmu pengetahuan, cahaya dan sains. Bahkan para ilmuwan mengakui bahwa budaya dan peradaban seribu tahun lalu di berbagai dunia sangat berhutang kepada tokoh-tokoh yang dididik di bawah ajaran Muhammad Saw.


Al-Quran menyebut sosok Rasulullah Saw sebagai “Cahaya Penerang” (Sirajan Munirah). Di ayat ke 46 Surah al-Ahzab disebutkan, “Dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi.” Menurut ayat ini, keberadaan Rasulullah seperti mentari sumber kehidupan, gerakan dan pertumbuhan, mengusir kegelaman dan kezaliman serta membuat mata dan hati menuji dirinya. Oleh karena itu, Rasul mampu membawa umat manusia ke jalan terang dan penuh kebahagiaan serta meniti di jalan ini dan menemukan kesempurnaan dirinya.

Untuk saat ini, jalan tunggal untuk bebas dari jahiliyah dan kesombongan adalah kembali kepada apa yang dibawa Rasulullah Saw berdasarkan agama dan syariat Ilahi. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah Swt dan untuk hidup dengan baik, mereka harus mengikuti metode yang diinginkan Tuhan dan apa yang disampaikan oleh para nabi-Nya sehingga mereka mampu meraih kemanusiaannya dan esensi kemanusiaannnya tidak hancur. Kami kembali mengucapkan belasungkawa atas wafatnya Rasulullah Saw dan cucu tercintanya, Imam Hasan bin Ali as.

 

Imam Hasan Askari dilahirkan tahun 232 Hijriah di kota Suci Madinah, dan syahid di Samarra, pada 8 Rabiul Awal tahun 260 Hijriah. Sepanjang hidupnya beliau giat membimbing umat dan menghidupkan serta menjaga ajaran suci Islam. Kehidupan Imam Hasan Askari tidak lebih dari 28 tahun, tapi di usia yang relatif singkat ini telah mempersembahkan mutiara berharga bagi umat Islam.

Manusia mulia ini mewariskan karya besar dan penting di bidang tafsir al-Quran, fiqih dan ilmu pengetahuan bagi umat Islam. Di tengah ketatnya pembatasan dan tingginya tekanan dinasti Abbasiyah terhadap Ahlul Bait Rasulullah Saw, Imam Askari masih tetap menyampaikan ajaran Islam kepada umat Islam secara terorganisir untuk menyiapkan kondisi keghaiban Imam Mahdi setelah beliau.

Penguasa Abbasiyah menempuh berbagai cara untuk membatasi gerakan Imam Askari as, akan tetapi Allah swt berkehendak lain dan juru selamat akan lahir ke dunia di tengah keluarga Sang Imam. Setelah kelahiran Imam Mahdi as, ayah beliau mulai mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi kondisi sulit di masa-masa mendatang. Imam Askari as di berbagai kesempatan berbicara tentang keadaan di masa keghaiban juru selamat, dan peran berpengaruh Imam Mahdi as dalam memimpin masa depan dunia. Beliau menekankan bahwa putranya akan menciptakan keadilan dan kemakmuran di seluruh penjuru dunia.

Di era kegelapan pemikiran dan penyimpangan akidah, Imam Askari bangkit menyampaikan hakikat agama secara jernih kepada masyarakat. Beliau mengobati dahaga para pencari ilmu dan makrifat dengan pancaran mata air kebenaran. Argumentasi yang disampaikan Imam Askari as dalam berbagai forum ilmiah diakui oleh para pemikir di zamannya, bahkan menjadi panduan bagi mereka.Bahkan salah satu menteri dinasti Abbasiyah bernama Ahmad bin Khaqan, mengakui keutamaan akhlak dan keluruhan ilmu Imam Hasan Askari . Dia berkata, "Di Samarra, aku tidak melihat sosok seperti Hasan bin Ali. Dalam hal martabat, kesucian, dan kebesaran jiwa, aku tidak menemukan tandingannya. Meski ia seorang pemuda, Bani Hasyim lebih mengutamakannya dari kelompok tua di tengah mereka. Ia memiliki kedudukan yang sangat tinggi, yang dipuji oleh sahabat dan disegani musuhnya."

Semua kehormatan dan kemuliaan itu karena ketaatan Imam Askari as kepada Allah Swt dan kebersamaan beliau dengan kebenaran. Beliau berkata, "Tidak ada orang mulia yang menjauhi kebenaran kecuali dia akan terhina, dan tidak ada orang hina yang menerima kebenaran kecuali dia akan mulia dan terhormat."

Kedekatan dengan Tuhan dan sifat tawakkal merupakan keutamaan Ahlul Bait Nabi as dalam memikul beban penderitaan dan membuat mereka berkomitmen dalam memperjuangkan kebenaran. Manusia-manusia yang bertakwa dan taat, telah terbebas dari ikatan dan belenggu-belenggu hawa nafsu dan godaan duniawi. Mereka telah mencapai puncak kemuliaan akhlak.Rasulullah Saw dan Ahlul Baitnya adalah pribadi-pribadi sempurna yang menduduki puncak keluhuran akhlak. Mereka dengan ketaatan penuh di hadapan kekuasaan Tuhan, mencapai derajat spiritual yang tinggi konsisten dalam melawan kemusyrikan dan kekufuran serta membimbing masyarakat menuju jalan kebenaran. Dalam sirah Imam Askari  disebutkan bahwa beliau saat berada di penjara, menghabiskan seluruh waktunya dengan ibadah dan munajat kepada Tuhan. Pemandangan ini bahkan telah menyihir para sipir yang ditugaskan untuk mengawasi dan menyiksa beliau.

Beberapa pejabat dinasti Abbasiyah memerintahkan Saleh bin Wasif, kepala penjara untuk bersikap keras terhadap Imam Askari as. Mereka berkata kepada Wasif, "Tekan Abu Muhammad semampumu dan jangan biarkan ia menikmati kelonggaran!" Saleh bin Wasif menjawab, "Apa yang harus aku lakukan? Aku sudah menempatkan dua orang terkejam dari bawahanku untuk mengawasinya, keduanya sekarang tidak hanya menganggap Abu Muhammad sebagai seorang tahanan, tapi mereka juga mencapai kedudukan yang tinggi dalam ibadah, shalat, dan puasa."

Para pejabat tersebut kemudian memerintahkan Wasif untuk menghadirkan kedua algojonya itu. Mereka berkata kepada para algojo tersebut, "Celaka kalian! Apa yang telah membuat kalian lunak terhadap tahanan itu?" Mereka menjawab, "Apa yang harus kami katakan tentang seseorang yang hari-harinya dilewati dengan puasa dan seluruh malamnya dihabiskan dengan ibadah? Ia tidak melakukan pekerjaan lain kecuali beribadah dan bermunajat dengan Tuhannya. Setiap kali ia menatap kami, wibawa dan kebesarannya menguasai seluruh wujud kami."


Imam Askari as dalam sebuah riwayat menyinggung kedudukan orang-orang yang shalat, dan berkata, "Ketika seorang hamba beranjak ke tempat ibadah untuk menunaikan shalat, Allah berfirman kepada para malaikatnya, ?Apakah kalian tidak menyaksikan hamba-Ku bagaimana ia berpaling dari semua makhluk dan datang menghadap-Ku, sementara ia mengharapkan rahmat dan kasih sayang-Ku? Aku jadikan kalian sebagai saksi bahwa Aku khususkan rahmat dan kemuliaan-Ku kepadanya." Imam Askari as senantiasa mewasiatkan kepada para pengikutnya untuk memperpanjang sujud, dan berkata, "Aku wasiatkan kalian untuk bertakwa dalam agama kalian, dan berusaha karena Allah serta memperpanjang sujud."

Pengaruh pemikiran dan spiritualitas Imam Askari membuat para penguasa Abbasiyah ketakutan. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk membunuhnya. Penguasa dinasti Abbasiyah akhirnya menyusun sebuah skenario untuk membunuh Imam Askari. Beliau syahid setelah beberapa hari menahan rasa sakit akibat diracun musuhnya. Seorang pembantu Imam Askari berkata, "Ketika beliau terbaring sakit dan sedang melewati detik-detik terakhir dari kehidupannya, beliau teringat bahwa waktu shalat subuh telah tiba. Beliau berkata, ?Aku ingin shalat.' Mendengar itu, aku langsung menggelar sajadah di tempat tidurnya. Abu Muhammad kemudian mengambil wudhu dan shalat subuh terakhir dilakukan dalam keadaan sakit dan selang beberapa saat, ruh beliau menyambut panggilan Tuhan." Inna lillahi wa inna ilahi rajiun.

Kini para pencinta Ahlul Bait Rasulullah Saw hingga kini terus menziarahi makam Imam Hasan Askari, dan membaca doa di kompleks pemakaman suci, meskipun situasi Samarra rentan terhadap ancaman musuh. Semoga Allah Swt menjadikan kita semua termasuk para peziarah dan pembela haram suci Ahlul Bait Rasulullah Saw. "Ya Allah, shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw dan Ahlul Baitnya. Teriring salam bagi Imam Hasan bin Ali (Askari) yang telah menunjukkan jalan menuju agama-Mu, pembawa bendera hidayah, mata air ketakwaan, dan tambang akal, muara hikmah dan rahmah bagi umat. Wahai Imam yang terjaga dari dosa, wahai yang mewarisi ilmu kitab suci (al-Quran) yang dengannya menjadi pembeda antara hak dan batil. Salam bagimu, ya Imam Hasan Askari."

Sabtu, 30 September 2023 19:02

Jalaluddin Rumi

 

Maulana Jalaluddin Mohammad Maulawi yang lebih dikenal dengan sebutan Rumi hingga kini namanya masih bersinar terang berkat karya-karyanya yang memukau. Pemikiran dan karyanya yang berbahasa Farsi telah menyebar ke segenap penjuru dunia dan diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.

Maulawi adalah arif dan penyair terkemuka Persia abad ketujuh hijriah atau abad ketiga belas masehi. Kebanyakan para peneliti mengungkapkan bahwa Maulawi dilahirkan tanggal enam Rabiul Awal 604 Hijriah, atau bertepatan dengan 30 Desember 1207 Masehi di Balkh.

Ayah Maulawi, Baha Valad memutuskan untuk meninggalkan Balkh, karena situasi politik dan sosial di kota itu yang tidak kondusif akibat ancaman serangan Moghul. Bersama keluarganya, beliau menuju Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Dalam perjalanan singgah di berbagai kota besar seperti: Nisabur, Baghdad, Syam hingga Hijaz.

Maulawi memiliki berbagai karya terkemuka di antaranya: Makatib, Fihi Ma Fihi dan Majalis Sab’ah dalam bentuk nasr. Di bidang syair, ada Divan Kabir dan Matsnavi-e Maknavi. Selain Makatib yang terdiri dari sebagian surat Maulawi kepada seseorang dan tokoh terkemuka di zamannya, para peneliti meyakini Maulawi tidak memiliki karya lain di bidang tulisan selain syair.

Syair Maulawi disusun oleh murid setianya, Hessamuddin Chilbi, dan ia juga membacakan kembali syair yang ditulisnya kepada Maulawi untuk diperiksa. Kitab Fihi Ma Fihi dan Majalis Sab’ah juga dikumpulkan oleh para muridnya. Fihi Ma Fihi adalah kitab yang merupakan catatan dialog Maulawi di berbagai pertemuan dan kelas.

Divan Kabir yang dikenal dengan nama Divan Shams berisi enam ribu bait syair yang terdiri dari ghazal, rubaiyah dan tarjiat Maulawi.Alasan penamaan kitab syair ini menjadi Divan Shams Tabriz, sebab seluruh syair yang ditulis Maulawi dalam buku ini lahir setelah pertemuannya dengan Shams, yang mengubah jalan hidupnya. Selain itu, ghazal dalam buku tersebut didedikasikan untuk mengingat Shams Tabrizi.

Menurut peneliti sastra Persia, Shafeie Kadkani, unsur-usur afeksi dalam syair Maulawi dari awal hingga akhir menunjukkan keluasan horizonnya. Peneliti sastra Persia tersebut menuturkan, “Horizon pemikirannya seluas semesta, dan masalah partikular dan menengah tidak muncul dalam syairnya.”

Hal tersebut disebabkan karena penguasaan Maulawi terhadap ilmu aqli sangat tinggi. Beliau juga sangat menguasai ilmu-ilmu naqli. Selain berbagai pengetahuannya yang tinggi  tersebut, Maulawi juga menggunakan pengalaman yang diperolehnya dalam kehidupan ini sebagai bekal untuk memandang masalah dengan kedalaman dan keluasan horizonnya.

Keluasan alam semesta, dari awal hingga akhir dunia, hubungan Tuhan dan dunia, wahdatul wujud, dan akhirnya masalah manusia serta unsur-unsur yang berkaitan dengannya seperti cinta, kebebasan, kesempurnaan dan jalan yang menghubungkan manusia menuju Tuhan, termasuk pemikiran mendasar yang dituangkan Maulawi dalam bentuk syair yang menawan.

Saking luasnya horizon imaji Maulawi, awal dan keabadian saling terikat dan digambarkan dalam bentuk syair yang menarik. Para kritikus sastra menilainya sebagai karya baru dan orsinil. Maulawi menilai keindahan dalam kesederhanaan dan kenaturalan sesuatu. Ia menggunakan terma baru dan lama dengan penggambaran yang memukau. Untuk mencapai tujuan tersebut, Maulawi menggunakan unsur-unsur penggambaran pendahulunya, tapi dengan makna baru yang memikat dan berbobot.

Doktor Shafeie Kadkanie berkeyakinan bahwa “Kelahiran baru Maulawi terjadi ketika bertemu dengan Shams Tabrizi”. Shams-i-Tabrizi atau Shams al-Din Malekdad Tabrizi adalah orang Tabriz, provinsi Azerbaijan Timur Iran saat ini, dan wafat di Khoy, provinsi Azerbaijan barat.

Shams dikenal sebagai guru spiritual Maulawi. Bahkan Maulawi menulis karya sebagai bentuk penghormatan kepada gurunya itu berjudul Divan-i Shams-i Tabrizi. Makam Shams-i Tabrizi dinominasikan menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.

Mengenai latar belakang kehidupan Shams, tidak banyak yang dijelaskan oleh para sejarawan. Kebanyakan bersandar kepada perkataan Maulawi mengenai gurunya itu. Menurut pengakuan Maulawi sendiri, Shams adalah orang yang mengenalkan cinta bukan kepemikiran sebagai jalan menuju kebenaran.

Menurut Sipah Salar, teman dekat Rumi yang menghabiskan empat puluh tahun dengan dia, Shams adalah putra Imam Ala al-Din. Dalam sebuah karya berjudul Manaqib al-'Arifīn (eulogi Gnostik), Aflaki menyebut nama Ali sebagai Ayah Shams-i Tabrizi dan kakeknya bernama Malik Dad. Menurut Aflaki, mendasarkan perhitungan Haji Bektasy Wali dalam bukunya Maqālāt, Shams tiba di Konya pada usia enam puluh tahun. Namun, sebagian sarjana meragukannya.

Shams menerima pendidikan di Tabriz dan merupakan murid dari Baba Kamal al-Din Jumdi. Sebelum bertemu Rumi, ia tampaknya melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain sebagai penenun dan menjualnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Haji Bektasy Wali dalam bukunya menjelaskan seorang pria dengan setelan serba hitam dari kepala sampai kaki datang ke penginapan di Konya, namanya Shams-i Tabrizi. Dia mengaku sebagai pedagang keliling. Dia sedang mencari sesuatu di Konya, dan akhirnya bertemu dengan Maulawi.


Sesuai penjelasan Maqālāt, pada akhir Jumadil Akhir tahun 642 Hijriah (akhir Oktober 1244 M) Shams memasuki Konya. Pertemuan antara Shams dan Maulawi terjadi yang dimulai dengan tanya jawab. Kemudian setelah enam belas bulan terjadi interaksi intens antara Maulawi dan Shams, Shams mengunjungi Konya untuk menjumpai Maulawi tahun 643 Hijriah (1245 M).

Pertemuan Maulawi dengan Shams menimbulkan perubahan besar dalam dirinya. Kehadiran Shams di Konya membawa warna baru bagi Rumi. Maulawi sendiri termasuk orang yang tekun belajar sekaligus mufti besar di zamannya. Selain menguasai dengan baik ilmu-ilmu keislaman, ia mengenal dengan baik tasawuf dan Irfan.

Tapi ketika bertemu dengan Shams, Maulawi seolah menemukan jalan baru, yang tidak ditemuinya di masa lalu. Profesor sastra Persia, Doktor Sirus Shamisa mengutip syair Maulawi menjelaskan, “Hangus, dari mentah menjadi matang, az khami beh pokhtegi rasideh bod, sokht”. Jika perjalanan hidup Maulawi dituliskan dengan tiga kalimat,”Dulu mentah, lalu matang dan terbakar. “Kham bodam, pokhteh shodam, sokht”.

Profesor Zerin Koub dalam bukunya “Tangga-tangga menuju Tuhan” menjelaskan tentang pertemuan penting antara Maulawi dan Shams. Pakar sastra Persia ini menuturkan, “Pertemuan dengan orang asing karismatik mengubah kehidupan faqih dan ulama besar Iran di Konya, dan bagi Maulana menjadi awal kehidupan baru. Kehidupan baru seorang zahid dan khatib menjadi seorang arif dan pencinta.”

Di hadapan Shams, Maulawi seolah tampak menjadi murid yang baru belajar alif ba, dan dituntun menuju tiap tangga maknavi yang harus ditempuhnya. Maulawi bertutur:

Zahed keshvari bodam saheb manbari bodam

Kard ghaza mara eshgh-o kap zanan to

[dahulu zahid, sang pemilik mimbar

tapi jadi pencinta di telapak tanganmu]

Apa yang disampaikan Shams sebenarnya telah dipelajari dan dijalankan oleh Maulawi sebelum bertemu dengannya. Shams membawa Maulawi menuju alam maknawi yang dahulu dipelajarinya di rumah sang ayah ketika masih kecil. Shams mengingatkan Maulawi dan membimbingnya menuju jalan ketaatan kepada Tuhan dan melepaskan kecintaan kepada dunia dengan jalan cinta. Sebab, keterikatan terhadap dunia menjadi penghalang mencapai Tuhan, sekaligus hijab untuk mencapai fana fillah.

Menurut Zerin Koub, “Maulawi menghabiskan usianya untuk mencari Allah dan dunia ghaib. Meskipun sibuk memberikan nasehat kepada masyarakat dan pelajaran kepada para muridnya, tapi ia tidak pernah meninggalkan pencarian menuju kebenaran. Baginya, Shams adalah kepingan dari alam maknawi. Kehadiran Shams membawa Maulawi menuju insan kamil dan cita-citanya.”

Ketika itu Maulawi meliburkan kelas yang diampunya. Ceramah dan pelajarannya dihentikan. Sebagai gantinya ia menghadiri majlis Shams. Tentu saja kehadiran Maulawi di majlis itu membuat suasana semakin meriah.


Diliburkannya kelas dan ceramah Maulawi membuat sebagian muridnya kecewa. Mereka menuding Shams sebagai penyebabnya. Sebagian dari murid Maulawi mulai melakukan tindakan tercela terhadap Shams supaya Maulawi kembali mengajar dan meninggalkan Shams. Akhirnya Shams meninggalkan Konya tanpa pamit kepada Maulawi hingga setahun lamanya tanpa kabar.

Tapi, ketidakhadiran Shams justru menimbulkan masalah bagi Maulawi. Ia murung dan tidak mau menyampaikan pelajaran dan ceramah. Kemudian, Maulawi mengirimkan pengikutnya untuk mencari Shams, tapi mereka tidak menemukan tanda-tanda hingga surat Shams dari Damaskus sampai di tangan Maulawi. Akhirnya Maulawi sendiri menemui Shams.

Profesor Annemarie Schimmel dalam bukunya “Keagungan Shams” menjelaskan kehidupan Maulawi setelah bertemu dengan Shams. Peneliti sastra Persia dari Jerman ini menuturkan, “Kehidupan Maulana dilalui dengan ibadah dan tafakur serta diskusi serta pertemuan Sama’...tiga tahapan dalam diri Maulawi terulang, setelah mengalami terbakar dalam gairah cinta Shams al-Din, ia tenang dalam pembicaraan Salah Al-Din Zerkub, dan akhirnya pengaruh Hesamuddin Chilbi menyempurnakan pemikirannya. Setelah mencapai puncak cinta Shams-i Tabrizi, dan ketenangan dalam persahabatan dengan Zerkoub, kemudian kembali menjadi mursyid dan sheikh di dunia dalam bentuk seorang guru”.

Pada musim gugur tahun 672 Hq atau 1273 M, Maulawi jatuh sakit hingga dokter tidak berdaya untuk mengobatinya. Ulama, penyair, arif sekaligus ilmuwan Iran ini wafat pada 5 Jumadil Akhir 672 H atau 17 Desember 1273 M di usia 68 tahun. 

Minggu, 01 Oktober 2023 19:01

Maulid Rasulullah, Kelahiran Cahaya Ilahi

 

Penantian panjang berabad-abad umat manusia akhirnya tiba. Manusia paling mulia lahir ke bumi. Sang pembawa rahmat bagi segenap alam terlahir ke dunia yang akan menebarkan Rahmatan lil Alamin. Kelahirannya menyinari alam semesta dengan keutamaan, dan membawa umat manusia menuju jalan yang benar.

Para astronom melihat bintang yang bersinar terang dan akan mengubah dunia. Ketika itu, seorang bayi yang baru lahir memancarkan cahaya berkilau. Kelahirannya mengubah gurun kebodohan dan fanatisme buta menjadi taman kasih sayang dan pemikiran. Kelahirannya membawa cahaya ilahi untuk umat manusia di muka bumi.

Pada tanggal 17 Rabiul Awal, menurut versi Syiah, dan 12 Rabiul Awal menurut versi Sunni, terlahir seorang bayi agung bernama Muhammad dari keluarga terhormat di kota suci Mekah.

Sang ibu, Aminah menuturkan peristiwa kelahiran puteranya, "Malam itu pancaran keagungan ilahi hadir di hadapanku. Sebuah cahaya terang memancar dari atas kepalaku menuju angkasa. Malaikat di sekelilingku turun, dan aku merasakan ketentraman di batin ini. Ruangan dipenuhi cahaya, dan puteraku Muhammad lahir,".

 "Wajah Muhammad seperti ayahnya, Abdullah.Tapi lebih tampan dan indah. Di keningnya tampak cahaya yang memancar terang. Satu tangannya di tanah dan satu lagi menengadah ke langit, dan dengan bahasa yang indah mengagungkan keesaan Allah Swt. Ketika itu, malaikat memangkunya dan mengucapkan selamat, dan kabar gembira kepadaku. Salah seorang dari mereka berucap: Wahai Aminah, Serahkan anakmu kepada Allah Yang Maha Esa, dan katakanlah Aku berserah diri kepada Tuhan yang Maha Esa dari segala bentuk dendam dan hasud," ujar Siti Aminah.

Abdul Muthalib, ayah Abdullah berada di dekat Aminah. Kemudian memangku bayi agung itu dan membawanya menuju Masjidul Haram untuk mengagungkan Tuhan dan bersyukur atas segala karunia besar dengan kelahiran manusia mulia ini bagi keluarganya.

Ketika memasuki bagian dalam Kabah, tiba-tiba bibir bayi bergerak dan di seantero Kabah berkumandang, "Bismillah wa Billah". Abdul Muthalib berkata, "Wahai umat manusia; hak telah datang, dan kebatilan akan binasa. Kebatilan akan musnah selamanya."

Sang bayi Muhammad beranjak besar hingga berusia 12 tahun. Di usia yang masih belia, Muhammad bersama pamannya, Abu Thalib, melakukan perjalanan dagang menuju Syam. Rombongan mereka berhenti di tengah perjalanan untuk beristirahat. Di sebuah tempat mereka dijamu oleh seorang pendeta saleh bernama Bukhaira.

Ketika rombongan tiba, Bukhaira bertanya kepada mereka, "Di antara kalian adakah yang belum masuk?" Abu Thalib menjawab, "Hanya seorang remaja yang masih di luarl." Kemudian pendeta Bukhaira mempersilahkan remaja itu untuk masuk.

Pada saat Muhammad masuk, Bukhaira melihatnya dengan penuh keheranan. "Wahai anak muda, ada yang mau aku tanyakan kepadamu," tutur  Bukhaira. "Jawablah dengan benar, bersaksilah demi Latta dan Uzza !" tegasnya. Tapi remaja itu menjawab, "Dua nama itu yang paling tidak aku terima,".

Lalu Bukhaira melanjutkan percakapannya, "Bersaksilah demi Tuhan Yang Maha Esa, engkau berkata benar!" Remaja itu menjawab, "Aku senantiasa berkata benar." Bukhaira kembali bertanya, "Apa yang paling engkau sukai?" Lalu remaja itu menjawab, "Kesendirian."

Bukhaira semakin penasaran, kemudian melanjutkan pertanyaannya,"Apa yang paling kau sukai dari alam semesta ini?" Remaja itu menjawab, "Langit dan bintang." Berbagai pertanyaan lain terus mengalir dari Bukhaira terhadap Muhammad yang masih belia, hingga akhirnya ia meminta Muhammad menunjukkan sebuah tanda di punggungnya. Akhirnya, pendeta Kristen ini yakin bahwa orang yang ada di hadapannya adalah Muhammad, penerus Nabi Isa Al Masih.

Dengan raut muka bahagia, pendeta Bukhaira mengajukan pertanyaan kepada Abu Thalib, "Anak siapa remaja ini?" Abu Thalib menjawab, "Anakku." Tapi pendeta Bukhaira balik berkata, "Bukan, ayah anak ini telah meninggal." Dengan penuh rasa heran, Abu Thalib bertanya, "Dari mana engkau mengetahuinya?" Pendeta Bukhaira bertutur lirih, "Masa depan remaja ini sangat penting. Jika orang lain melihat tanda-tanda yang aku ketahui, maka ia akan membunuhnya. Jagalah dia, karena dia adalah Nabi terakhir."

Sejak kecil Muhammad selalu prihatin dengan kondisi sosial masyarakatnya. Ia seringkali menyendiri untuk merenung dan memikirkan kondisi yang terjadi di tengah masyarakat jahiliyah Arab ketika itu. Jarak pemikiran antara beliau dan masyarakat semakin menganga. Beliau acapkali menjauh dari keramaian dan menyendiri di gua Hira untuk beribadah dan merenung.

Ketika menginjak usia 40 tahun beliau pergi ke gua Hira untuk beribadah dan berkhalwat menjauh dari hiruk pikuk kehidupan duniawi. Di sana, turun wahyu pertama kepada Rasulullah Saw, yaitu ayat pertama surat Al-Alaq

. اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ

"Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan"

Rasulullah saw memberikan suri teladan bagi umat manusia. Akhlaknya yang mulia menjadi panutan sekaligus contoh terbaik bagi umat Islam. Salah satu tujuan diutusnya beliau oleh Allah Swt sebagai panutan dengan akhlak karimnya.

Selain itu, beliau menyerukan persaudaraan dan persatuan di bawah bendera tauhid. Rasulullah Saw berhasil menyatukan kaum Aus dan Khazraj yang berperang selama bertahun-tahun. Beliau juga menebarkan cinta kasih menggantikan permusuhan dan fanatisme kabilah yang mendarah daging dalam kehidupan masyarakat jahiliyah ketika itu.

Fase pertama memasuki Madinah, langkah pertama dilakukan Rasulullah Saw mempersaudarakan Muhajirin dan Ansar. Beliau membangun kekuatan umat dengan cinta dan persahabatan antarsesama Muslim yang melampaui sekat dan ikatan kabilah. Dalam sebuah pertemuan Rasulullah Saw bersabda, "Dua orang dari kalian dipersaudarakan dalam ikatan agama,".

Dengan demikian, setiap satu orang Muhajir dari Mekah akan dipersaudarakan dengan satu orang dari tuan rumah Ansar dari Madinah. Di akhir pertemuan itu, Rasulullah Saw menyebut Imam Ali bin Abi Thalib sebagai saudaranya di dunia dan akhirat.

Rasulullah Saw dikenal dengan kemuliaan dan keluhuran akhlaknya. Bahkan diakui oleh orang-orang yang memusuhi beliau. Seorang Yahudi, setiap hari menanti Nabi Muhammad Saw melewati jalan yang biasa ditempuhnya. Dari atap rumah ia melempari Rasulullah dengan tanah. Tapi beliau tidak memperdulikan perbuatan keji tersebut. Kejadian tersebut berlangsung setiap hari selama beberapa waktu tertentu.

Suatu hari, Rasulullah Saw tidak melihat Yahudi yang biasa mengganggunya. Kemudian, beliau menanyakan kabar orang itu. Beliau mendapat kabar orang Yahudi itu sedang sakit. Lalu Rasulullah Saw menjenguknya. Kasih sayang dan ketulusan yang ditunjukkan Nabi Muhammad saw membuat orang Yahudi yang selalu mengganggunya itu berubah. Akhlak Karimah yang ditampilkan Rasulullah mengubah musuh menjadi sahabat. Ia pun masuk Islam.

Ketika terjadi peristiwa Fathu Makkah, di tengah puncak kemenangan beliau mendengar slogan yang berkumandang dari pasukannya, "Hari ini adalah hari perang. Kini nyawa dan harta kalian halal bagi kami. Hari ini adalah kehinaan Quraisy,".

Mendengar slogan ini, Rasulullah Saw segera bertindak dengan menampilkan akhlak mulianya. Beliau berpidato, "Hari ini adalah hari kemuliaan Quraisy, hari ini Allah Swt mengagungkan Kabah,". Setelah itu Rasululalh memberikan pengampunan massal dan menebarkan kehidupan damai di tengah masyarakat Arab.

Di penghujung acara, sekali lagi kami mengucapkan selamat atas kelahiran Nabi Muhammad Saw. Mengenai keutamaan Rasulullah Saw, Imam Sajad dalam Sahifah Sajadiyah mengumandangkan doanya, "Ilahi aku bersyukur kepada-Mu yang menganugerahkan kepada kami Muhammad Saw, dan umat beliau hingga berabad-abad lamanya. Tuhanku, limpahkan shalawat dan salam kepada Muhammad Saw sebagai penyampai wahyu-Mu, makhluk paling mulia, hamba yang paling Engkau ridhai, pembawa berkah, penebar rahmat dan kebaikan."

 

Bersamaan dengan peringatan hari kelahiran Rasulullah Saw, pada tanggal 17 Rabiul Awal, keluarga besar risalah dan nubuwah, menyambut kelahiran manusia yang akan melanjutkan perjuangan risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Dia akan menerangi dunia dengan cahaya, keilmuan dan pengetahuan, serta akan memberikan perubahan besar di dunia ilmu pengetahuan dan spiritual. Dia tidak lain adalah Jafar bin Muhammad yang dijuluki as-Shadiq as, matahari imamah keenam Ahlul Bait Nabi as.

Masalah persatuan dan solidaritas umat Islam, termasuk di antara berbagai masalah penting dan prioritas bagi para imam maksum Ahlul Bait as, sedemikian rupa sehingga mereka selain menekankan pentingnya menjaga persatuan umat Islam, juga menilai perhatian terhadap persatuan sebagai salah satu di antara kewajiban para Syiah mereka.

Sebagaimana sirah amal Ahlul Bait as dan para pengikutnya dalam bertoleransi dengan pengikut mazhab lain, merupakan bukti nyata pentingnya masalah persatuan umat Islam. Ini adalah poin yang selain dapat menunjukkan budaya prinsip agama dan mazhab Syiah, juga menjadi perisai di hadapan tuduhan dan upaya sebagian kelompok mencoreng citra Syiah. 

Ahlul Bait Nabi as adalah para pemimpin ilahi dimana Rasulullah Saw menyebut kebersamaan dengan mereka di samping al-Quran akan membawa kebahagiaan dan keselamatan di akhirat. Ucapan mereka adalah ucapan al-Quran dan tujuan mereka adalah pelaksanaan firman-firman Allah Swt.

Imam Shadiq as adalah contoh sempurna hamba Allah Swt yang saleh dan selalu menekankan persatuan dan kekompakan masyarakat serta agar nilai-nilai kemanusiaan dan hubungan afeksi yang dalam selalu terjaga dalam masyarakat. Beliau mengatakan, "Bersamalah kalian, saling mencintailah kalian, berbuat baiklah kalian dengan sesama serta berkasih sayanglah."

Sebagai cucu Rasulullah Saw dan juga karea memiliki ilmu pengetahuan luas serta akhlak mulia dan juga berbagai faktor lainnya, membuat Imam Ja'far Shadiq as, menjadi jembatan kokoh dalam hubungan umat Islam untuk mewujudkan persatuan yang sangat kokoh. 

Imam Ja'far Shadiq menilai perpecahan sebagai faktor ketergelinciran Islam dan peluang bagi musuh-musuh Islam. Beliau selalu menekankan kasih sayang dan persaudaraan dengan sesama Muslim, dan kepada salah seorang sahabatnya, Imam mengatakan, "Sampaikan salam kami kepada para pengikut kami, katakan kepada mereka bahwa Allah Swt akan melimpahkan rahat kepada hamba-Nya yang menyeru kepada persatuan."

Imam Ja'far Shadiq as berpendapat bahwa seluruh kelompok mazhab adalah anggota masyarakat Islam serta mereka harus dihormati dan didukung. Karena mereka juga tidak terkecualikan dari kezaliman dan kejahatan penguasa. Oleh sebab itu, beliau menekankan sangat penting bagi umat Islam untuk selain menjaga hubungan persaudaraan, juga memberikan dukungan dan bantuan kepada saudara Muslimnya.

Dalam sebuah riwayat dari Imam Shadiq disebutkan bahwa “Seorang Muslim adalah saudara Muslim lainnya. Seorang Muslim adalah cermin dan panduan Muslim lainnya. Seorang Muslim tidak akan pernah mengkhianati, menipu dan menindas Muslim lainnya, dan tidak berbohong kepadanya serta tidak mengghibahnya.”

Menurut Imam Ja'far Shadiq as, solidaritas dan persaudaraan berpijak pada tiga faktor. Pertama meninggalkan kedengkian untuk mencegah dan menghindari lemahnya masyarakat Islam, sehingga umat Islam tidak terpecah-belah. Faktor kedua, meningkatkan ikatan persaudaraan dan solidaritas. Adapun faktor ketiga adalah saling membantu sehingga meningkatkan kemuliaan umat Islam.

Kemuliaan akhlak dan ketinggian ilmu Imam Shadiq telah menarik perhatian Abu Hanifah dan para pemimpin mazhab Ahlussunnah lainnya sehingga mereka berbondong-bondong mendatangi beliau untuk menimba kekayaan ilmu cucu Rasulullah Saw ini.

Abu Hanifah, pemimpin mazhab Hanafi hadir di kelas-kelas Imam Shadiq selama dua tahun. Terkait hal ini, ia berkata, “Kalau bukan karena dua tahun [menimba ilmu dari Imam Shadiq], maka Nu`man (Abu Hanifah) telah celaka.” Sementara itu, Malik bin Anas, pemimpin mazhab Maliki mengenai Imam Shadiq berkata, “Belum ada mata yang melihat dan belum ada telinga yang mendengar serta belum ada manusia yang hadir dalam hati, yang lebih baik dari Imam Ja’far Shadiq dari sisi keutamaan, ilmu, ibadah, wara` dan ketakwaannya.”

Mereka yang hadir dalam kelas Imam Shadiq as mengakui keutamaan beliau di bidang ilmu pengetahuan, meskipun sebagian dari mereka tidak sejalan dengan pemikirannya. Imam Shadiq mendidik murid-murid besar di antaranya Hisyam bin Hakam, Muhammad bin Muslim dan Jabir bin Hayan.

Sebagian dari mereka memiliki berbagai karya ilmiah yang tiada tara di zamannya. Misalnya Hisyam bin Hakam menulis 31 buku. Jabir bin Hayyan menulis lebih dari 200 buku dan pada abad pertengahan, karya tersebut diterjemahkan ke berbagai bahasa Eropa. Mufadhal juga merupakan salah satu murid terkemuka Imam Shadiq yang menulis buku “Tauhid Mufadhal”.

Berbagai kitab sejarah baik dari kalangan Sunni maupun Syiah menjelaskan dialog dan perdebatan ilmiah yang diikuti oleh Imam Shadiq. Menariknya, seluruh perdebatan tersebut tidak berujung debat kusir, apalagi pertengkaran. Imam Shadiq kepada para pengikutnya menekankan prinsip akhlak mulia di berbagai bidang, termasuk ketika berdialog. Beliau sangat menjunjung tinggi pesan al-Quran dalam berdialog untuk menggunakan cara yang baik, atau al-Jidal Ahsan.

Para lawan Imam Shadiq pun mengakui ketinggian akhlaknya. Ketika pihak lawan dalam debat menyampaikan pandangan, beliau mendengarkan argumentasinya hingga selesai, lalu secara singkat menanggapinya. Beliau juga menghormati dan menjaga etika berdebat, kemudian mengemukakan pandangannya dengan kalimat yang benar dan berisi, yang disampaikan secara singkat dan padat. Ketika berdebat, Imam Shadiq membela keyakinannya secara tegas dan terang-terangan, tapi disampaikan dengan cara yang bijaksana.

Imam Shadiq meminta para pengikutnya untuk menghormati sesama Muslim, dan menjaga persatuan Islam. Cucu Rasulullah Saw ini memberikan nasehat kepada salah seorang sahabatnya bernama Zaid bin Hisyam supaya menghormati Ahlusunnah.

Beliau berkata, "Datangilah masjid-masjid mereka dan shalatlah di sana. Jenguklah mereka jika sakit, dan iringilah jenazahnya ketika mereka meninggal. Bersikap baiklah kalian, sehingga mereka datang dan ikut bersama-sama shalat dengan kalian. Jika akhlak kalian demikian, mereka akan berkata inilah pengikut mazhab Ja’fari; Tuhan merahmati Imam Shadiq yang telah mendidik pengikutnya demikian….. Tapi jika akhlak kalian buruk, maka mereka akan memandang buruk mazhab Ja’fari, dan menilai sebegitu burukkah Imam Shadiq mendidik para pengikutnya."

Suatu hari Hisyam bin Hakam menanyakan kepada Imam Shadiq alasan mengapa umat Islam diwajibkan untuk menunaikan ibadah haji. Imam Shadiq menjawab, "Allah Swt menciptakan makhluk supaya mereka menaati aturan agama dan menjauhi yang dilarang agama, demi kemaslahatan hidupnya di dunia. Dalam ibadah Haji terdapat sarana bagi orang-orang yang ada di timur dan barat untuk saling mengenali. Lalu kelompok dan suku yang satu mengunjungi satu kota ke kota lain, sehingga terjalin perniagaan yang menguntungkan di antara mereka… selain itu warisan Rasulullah Saw lebih dikenali dan selalu teringat dan tidak akan pernah terlupakan."

Dalam pandangan Imam Shadiq as pondasi kuat persatuan Muslim adalah itikad baik dan berbuat baik serta saling membantu. Mengharapkan terwujudnya sebuah umat yang kuat dan terorganisir tanpa infrastruktur moral yang kokoh hanya sekedar penantian sia-sia. Akar perpecahan dan kelemahan masyarakat Muslim harus dilihat dari moralitas umat Islam sendiri.

Selain menekankan masalah akhlak dan persatuan Islam, Imam Shadiq menegaskan mengenai masalah politik dan nasib masyarakat, termasuk mengkritik kinerja buruk pemerintahan lalim yang merugikan masyarakat.

 

Kelompok-kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Jalur Gaza, seperti Hamas dan gerakan Jihad Islam Palestina, memulai operasi bersandi "Tufan al-Aqsa" (Badai al-Aqsa) pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023.

Operasi ini bertujuan untuk membalas kejahatan-kejahatan rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina dan Masjid al-Aqsa. Operasi pejuang Palestina ini membuat pasukan rezim Zionis kalang kabut dan menimbulkan guncangan terhadap militer dan warga Zionis.

Operasi pada hari Sabtu merupakan operasi kelompok perlawanan Palestina yang belum pernah terjadi sebelumnya. Metode intelijen, militer dan taktis yang digunakan di dalamnya, dan beberapa peralatan dan senjata yang digunakan dalam operasi tersebut, sangat berbeda dari pertempuran pada masa lalu yang dilakukan kelompok-kelompok pejuang Palestina.

Keberanian dan kreativitas yang ditampilkan kelompok-kelompok perlawanan Palestina dalam operasi "Tufan al-Aqsa" telah mengungkap dimensi baru peluang bagi front ini dan kelemahan rezim Zionis Israel.

Serangan kelompok-kelompok perlawanan Palestina dilakukan melalui darat, udara dan laut. Serangan ini meliputi semua wilayah sekitar Jalur Gaza, yang mencakup 50 pangkalan militer rezim Zionis Israel dan pemukiman-pemukiman Zionis di sekitar Gaza. Menurut pengumuman Kementerian Kesehatan Zionis, 350 Zionis tewas, 1.864 lainnya terluka, dan 750 Zionis hilang.

Salah satu ciri penting dari operasi Badai al-Aqsa adalah ketaatan penuh terhadap prinsip tindakan kejutan, yang melambangkan ketidaksiapan militer Israel untuk menghadapi para pejuang Palestina.

Dalam video-video yang dirilis menunjukkan bahwa pasukan Israel di beberapa pos pemeriksaan dan pangkalan militer terkejut dan tidak siap menghadapi serangan sehingga mereka tewas di tempat.

Direktur Pusat Institusi Brookings untuk Timur Tengah Nathan Sacks mengakui bahwa kesiapan Kataib al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, sangat mencengangkan.  

"Dalam serangan mendadak besar-besaran yang dilakukan Hamas terhadap Israel pada Sabtu pagi, puluhan pasukan Hamas menyusup ke kota-kota dan desa-desa Israel di bawah perlindungan ribuan roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza," tulis Sacks.

Dalam sebuah artikel yang dimuat di the Wall Street Journal, disebutkan bahwa serangan Hamas terhadap Israel sebagai "kejutan besar". Surat kabar Amerika itu menggambarkan serangan Hamas sebagai kekalahan besar dan bersejarah bagi militer dan dinas intelijen Israel.  

Brian Katulis, anggota senior lembaga think tank Middle East Institute di Washington mengatakan, tidak diragukan lagi bahwa serangan Hamas merupakan operasi terencana yang tidak terjadi dalam semalam, dan mengejutkan bahwa rencana operasi ini tidak terdeteksi oleh Israel atau mitra-mitra keamanannya. Sungguh sangat sulit untuk menerima kekalahan besar dan bersejarah ini.

Dalam aspek militer, penggunaan senjata baru oleh kelompok-kelompok perlawanan Palestina menunjukkan perhatian mereka terhadap pencapaian dan pembelajaran dari perang yang terjadi belakangan ini, khususnya perang di Karabakh pada tahun 2020 dan perang di Ukraina.

Salah satu kasus penting di bidang ini adalah penggunaan quadcopter yang dilengkapi dengan mortir dan peralatan peledak lainnya untuk menghancurkan tank, kendaraan lapis baja dan personel musuh, yang telah digunakan secara efektif. Penggunaan taktik ini telah menyebabkan tank Merkava hancur, padahal tank ini memiliki sistem pertahanan aktif untuk menghadapi rudal anti-tank.

Kasus baru lainnya adalah penggunaan pesawat layang oleh pejuang Palestina untuk terbang dan menyusup ke wilayah sekitar Gaza. Penggunaan alat ini juga belum pernah terjadi sebelumnya dalam kasus konfrontasi antara kelompok perlawanan Palestina dan pasukan Zionis.

Gerakan perlawanan Palestina juga menggunakan drone bunuh diri untuk menyerang peralatan militer dan pasukan Israel.  Pada saat yang sama, untuk menggerakkan kekuatan tempur, mereka menggunakan mobil-mobil pick-up dan sepeda motor, yang sangat efektif dan membuat militer Israel terkejut dan kocar-kacir.

Penggunaan berbagai jenis roket dan rudal dengan jangkauan berbeda-beda yang ditembakkan dalam jumlah ribuan oleh gerakan perlawanan Palestina telah menimbulkan kebingungan dalam sistem Iron Dome Israel, dan oleh karena itu, banyak diantaranya yang menghantam berbagai wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Tel Aviv.

Pada hari Rabu (8/10/2023), gerakan Jihad Islam memamerkan rudal balistik jarak jauh baru dalam parade pasukannya, yang namanya belum diumumkan. Rudal ini dipamerkan saat upacara peringatan 36 tahun berdirinya gerakan ini, dan beberapa hari sebelum dimulainya operasi Tufan al-Aqsa (Badai Al Aqsa).

Tidak diragukan lagi, penggunaan rudal semacam itu, yang akurasi dan jangkauannya semakin meningkat dari hari ke hari, telah menjadi tantangan besar bagi militer rezim Zionis.

Dapat dikatakan bahwa operasi "Tufan al-Aqsa" tidak hanya mengubah keseimbangan antara kelompok-kelompok perlawanan Palestina dan Israel, namun juga menjadi titik balik dalam proses militer, intelijen dan persenjataan dalam konflik antara Palestina dan rezim Zionis.

 

Operasi Tufan Al Aqsa yang tercatat sebagai serangan militer Palestina terbesar terhadap rezim Zionis Israel dalam 75 tahun lalu, memiliki berbagai poin strategis.

Batalion Ezzeddine Al-Qassam, sayat militer Hamas sejak 7 Oktober 2023 melancarkan operasi anti-Zionis yang diberi sandi Taufan Al Aqsa. Tak diragukan lagi, sampai saat ini banyak dimensi operasi Taufan Al Aqsa yang belum terkuak, tapi sejumlah dimensi strategis operasi ini yang telah tampak adalah sebagai berikut:

Batalion Ezzeddine Al-Qassam tidak melancarkan sebuah operasi yang sederhana kali ini terhadap Israel, tapi operasi Al Aqsa dalah sebuah perang hibrida dengan dimensi militer, intelijen dan media. Pejuang Hamas melancarkan perang baik dari udara, darat dan bawah tanah. Roket, paralayang, quadcopter dan drone kali ini dimanfaatkan dalam serangan udara.

Roket-roket tersebut melewati sistem Iron Dome dan menghantam daerah-daerah dan kota-kota strategis, pasukan terjun payung Palestina menggunakan paraglider (paralayang) untuk menyusup ke permukiman Zionis, quadcopter digunakan untuk menghancurkan tank Merkava, drone bunuh diri juga digunakan untuk menyerang peralatan militer dan kekuatan rezim Zionis. Pada saat yang sama, pejuang Palestina bentrok dengan tentara Israel di darat dan menggunakan terowongan tersebut untuk memasuki pemukiman dan merebut pangkalan Israel.

Selain itu, para pejuang Palestina dalam operasi Tufan Al Aqsa memiliki keterikatan media. Dengan kata lain, bersamaan dengan serangan militer hebat yang mereka lakukan terhadap Zionis, mereka mempublikasikan gambar-gambar kekalahan tersebut menggunakan ponsel, termasuk penghancuran tank Merkava, penangkapan tentara Zionis, penangkapan militer, perebutan pangkalan dan pelarian para pemukim.

Abdul Bari Atwan, seorang analis Palestina terkemuka, mengatakan: “Gambar langsung, audio dan video tidak berbohong. Pejuang Palestina telah membunuh ratusan Zionis dan melukai lebih dari dua ribu orang, dan tak terhitung banyaknya dari mereka yang ditangkap hidup atau mati dan disimpan di tempat yang aman untuk digunakan sebagai kartu kuat untuk pembebasan semua pahlawan dan pejuang Palestina dari penjara rezim penjajah. Gambar-gambar ini didokumentasikan sepenuhnya dan telah dipublikasikan di semua jejaring sosial. Ini sendiri merupakan perang lain dalam bentuk perang media yang mempunyai dampak negatif yang tinggi terhadap moral tentara rezim pendudukan dan pemukimnya.”

Kekalahan militer paling besar dalam sejarah Israel
Poin strategis kedua adalah operasi Tufan Al Aqsa menorehkan kekalahan militer paling parah dalam sejarah rezim Zionis. Alasan utama hal ini adalah jumlah korban tewas dan teluka dari pihak Zionis. Berdasarkan data terbaru yang diumumkan media Israel, 750 Zionis terbunuh dalam operasi ini, padahal dalam perang 12 hari Pedang Al Quds tahun 2021, hanya 14 Zionis yang terbunuh.

Sementara itu, lebih dari 2000 Zionis terluka dalam operasi Tufan Al Aqsa. Dalam operasi ini, lebih dari 5.000 roket ditembakkan ke wilayah pendudukan hanya dalam waktu 8 jam, sedangkan 4.500 roket ditembakkan dalam 12 hari dalam operasi Pedang Al Quds. Hal penting lainnya adalah tertangkapnya puluhan tentara Israel dalam operasi Tufan Al Aqsa, sebuah hal yang bisa mempunyai konsekuensi penting, termasuk fakta bahwa hal itu bahkan bisa berujung pada pembebasan seluruh 5.000 tahanan Palestina karena Israel sebelumnya sudah membuktikannya bahwa Tel Aviv bahkan rela membebaskan ratusan tahanan Palestina dengan imbalan pembebasan satu tahanan Zionis di tangan pejuang Palestina. Selain itu, dalam Tufan Al Aqsa, 912 kilometer persegi wilayah pendudukan dibebaskan, yaitu tiga kali luas Jalur Gaza.

Abdul Bari Atwan mengatakan, “Ini adalah pukulan mematikan militer, politik dan psikologis terbesar terhadap institusi militer, keamanan dan politik penting rezim Zionis dalam 50 tahun terakhir, terutama sejak perang Oktober 1973; Karena para pejuang perlawanan mengincar kedalaman keamanan penjajah. Kita melihat bagaimana para pemukim zionis lari ketakutan dan meminta bantuan kepada militer, polisi, tentara Israel dan aparat keamanan, namun tidak ada yang menjawab, inilah puncak keruntuhan tentara Israel yang tergolong sebagai tentara terkuat keempat di dunia."

Hasan Hanizadeh, pakar Asia Barat menyebutkan, "Dalam waktu kurang dari 8 jam, setidaknya 5.000 rudal berpemandu presisi dan 100 drone penghindar radar diluncurkan oleh Hamas menuju fasilitas militer dan ekonomi Israel di wilayah pendudukan, dan Iron Dome Israel gagal mencegat rudal-rudal tersebut. Untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, tentara Zionis mengerahkan seluruh pasukan cadangannya dan ini menunjukkan bahwa situasi di wilayah pendudukan sangatlah kritis."

Sebuah syok besar dan kejutan informasi bagi rezim Zionis
Prinsip kejutan bisa dikatakan sebagai salah satu prinsip militer terpenting yang ditampilkan pejuang Hamas dalam Tufan Al Aqsa. Liputan media mengenai operasi Tufan Al Aqsa sukses besar dan menunjukkan bahwa waktu berbulan-bulan telah dihabiskan untuk operasi ini. Tidak diragukan lagi, para pejuang Hamas dilatih untuk melakukan operasi ini, termasuk penggunaan paralayang dan quadcopter, namun Zionis tidak dapat memperoleh tanda-tanda apapun mengenai hal ini. Oleh karena itu, operasi Tufan Al Aqsa jelas telah menimbulkan keterkejutan dan kebingungan bagi Zionis dan telah menimbulkan guncangan besar bagi otoritas politik dan militer rezim ini. Yang membuat kegagalan intelijen rezim Zionis ini semakin berat adalah rezim ini mempunyai banyak mata-mata, termasuk di jalur Gaza, namun mata-mata tersebut tidak bisa berbuat apa-apa.

Dalam sebuah laporan mengenai operasi pasukan perlawanan Palestina melawan posisi rezim Zionis, majalah Inggris The Guardian menulis, “Serangan mendadak Hamas terhadap Israel akan dikenang sebagai kegagalan intelijen selama berabad-abad. Dalam beberapa jam, puluhan pejuang Gaza menyerbu pagar perbatasan di selatan Israel dan mengejutkan militer setempat. Orang-orang bersenjata menculik dan membunuh warga Israel di wilayah perbatasan selatan dan memfilmkan serangan tersebut ketika mereka maju di beberapa lokasi. Jika operasi Hamas mengejutkan, itu karena mekanisme Israel di wilayah Palestina sangat kompleks dan agresif, dan memantau aktivitas Hamas adalah salah satu tugas terpenting lembaga keamanan Israel."

Media Inggris ini menambahkan,“Meskipun industri teknologi mata-mata Israel adalah salah satu yang paling maju di dunia, seperti yang ditunjukkan dalam kasus perangkat lunak mata-mata Pegasus, industri tersebut tidak mengidentifikasi operasi Hamas. Hal ini menunjukkan bahwa Hamas, meski selalu bertekad dan mampu melakukan perencanaan jangka panjang, kini jauh lebih mahir dalam menghadapi tantangan militer dan telah melakukan banyak upaya dalam perencanaan dan mengidentifikasi kerentanan Israel.”

Operasi Tufan Al Aqsa selain merupakan kekalahan besar rezim Zionis, juga menunjukkan perencanaan cerdas Hamas. Rezim Zionis ketika mengalami kekalahan militer, intelijen dan keamanan terhadap Hamas dan bangsa Palestina, juga pada dasarnya Palestina lebih lemah dari sisi intelijen dan militer di banding dengan kubu muqawama lainnya seperti Hizbullah.

Terlepas dari pelatihan yang diterima pasukan Hamas tanpa disadari oleh Zionis, waktu pelaksanaan operasi juga sangat penting. Operasi ini dilakukan dalam situasi banyak kekuatan rezim Zionis yang sedang libur hari raya. Dikatakan bahwa 1.000 pasukan Hamas memasuki pemukiman dan bahkan menangkap tentara senior Israel. Selain itu, kecerdasan Hamas sebelum melakukan operasi dan selama dua tahun terakhir menjadi penting karena Hamas membiarkan rezim Zionis membayangkan bahwa gerakan ini tidak lagi percaya pada perlawanan dan perjuangan serta menginginkan kompromi dengan rezim Zionis dan memiliki perselisihan dengan Jihad Islam Palestina.

Kesan yang ditimbulkan oleh Zionis ini membuat mereka bahkan tidak membayangkan serangan militer yang dilakukan Hamas, apalagi melakukan serangan militer terbesar terhadap Israel sepanjang sejarah rezim ini. Serangan ini memberikan garis yang salah mengenai perbedaan antara Hamas dan Jihad Islam dan membuktikan bahwa perlawanan Palestina telah menjadi lebih kuat dari sebelumnya dan telah berubah dari intifada dengan batu menjadi perang dengan peralatan militer modern.

Potensi Keruntuhan Kabinet Netanyahu
Perang terjadi ketika rezim Zionis dalam kondisi paling rentan secara internal. Tahun 2018, kekalahan terhadap Gaza juga membuat keruntuhan kabinet Israel, dan terbentukan pemilu parlemen tanpa akhir (selama lima kali pemilu). Kini salahs atu dampak dari perang ini adalah potensi kian kuatnya friksi di dalam bumi pendudukan, dan keruntuhan kembai kabinet Netanyahu, dan bahkan berakhirnya umur dan aktivitas politik perdana menteri Israel ini, karena kekalahan politik terparah dalam sejarah Israel akan tercatat atas nama Netanyahu.

Faktanya, Tufan Al Aqsa membuktikan perilaku rasis dan ekstremis kabinet Netanyahu, dan operasi ini membuktikan bahwa kekerasan dan rasisme yang berlebihan terhadap warga Palestina tidak hanya akan menyebabkan mereka mundur, tetapi juga membuat perlawanan semakin kuat, dan runtuhnya kabinet Israel serta  intensifikasi perselisihan internal.

Masa Depan Kelam bagi Normalisasi Hubungan dengan Israel
Poin lain adalah perang meletus ketika Israel dan Amerika Serikat terus memajukan proyek normalisasi hubungan dengan Arab Saudi. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam statemennya seraya mengkritik rezim Zionis menyatakan bahwa perang ini akibat dari kekerasan rezim Israel. Dalam statemen ini disebutkan, Arab Saudi mengulangi peringatannya yang berulang-ulang tentang bahaya ledakan situasi akibat pendudukan yang terus berlanjut dan perampasan hak-hak sah rakyat Palestina, serta pengulangan tindakan provokatif yang ditargetkan terhadap tempat-tempat suci mereka. Secara umum, Tufan Al Aqsa dapat dikatakan menghidupkan kembali semangat anti-Israel di kawasan Asia Barat.

Poin terakhir adalah, Tufan Al Aqsa dilancarkan kurang dari sepekan dari statemen terbaru Rahbar atau Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei yang mengatakan, "Pemerintah-pemerintah yang melakukan pertaruhan (berjudi) normalisasi dengan rezim Zionis harus menyadari bahwa, seperti yang dikatakan orang-orang Eropa, mereka bertaruh pada pihak yang akan kalah."