کمالوندی

کمالوندی

Sabtu, 21 Oktober 2017 17:42

Kerja Sama Militer Filipina dan Rusia

Filipina dan Rusia terus meningkatkan kerja sama di bidang militer. Salah satu bentuk nyatanya adalah bersandarnya tiga kapal perang Rusia di pelabuhan Manila, ibu kota Filipina.

Dilaporkan, kapal perang milik Rusia ini mengangkut persenjataan, termasuk di dalamnya lima ribu pucuk senjata, kendaraan militer, dan 20 truk yang dibeli oleh pemerintah Filipina dari Rusia. Pemerintah Manila membeli senjata dari Rusia di saat Filipina selama ini menjadi sekutu strategis AS di kawasan Asia Tenggara, dan Washington berupaya untuk memperkuat pangkalan militernya di Filipina. Meskipun demikian, pemerintah Manila berkeyakinan bahwa AS hanya menjadikan negara ini sebagai kamp militernya.

Hingga kini, Gedung Putih tidak banyak membantu Filipina dalam menghadapi kelompok-kelompok teroris dan milisi separatis seperti Maoisme. Oleh karena itu Presiden Filipina, Rodrigo Duterte dalam kunjungan resminya ke Moskow pada 24 Mei lalu menunjukkan kepada AS bahwa pemerintahannya menjalin hubungan yang berimbang antara Timur dan Barat. Statemen Duterte di Moskow yang menyebut Rusia sebagai mitra terpercaya bagi Manila, menunjukkan negaranya siap untuk meningkatkan hubungan dengan Filipina. 

Sementara itu, Rusia juga memanfaatkan setiap keadaan untuk memperbesar pengaruhnya, terutama di negara yang selama ini menjadi sekutu tradisional AS seperti Filipina. Selain itu, Rusia mengincar perluasan pasar industri senjatanya.

Dimitry S, analis politik AS mengatakan, Sanksi Barat terhadap Rusia menyebabkan Moskow  meningkatkan hubungan dengan Cina dan negara-negara kawasan Asia Tenggara.

Dengan mempertimbangkan posisi Filipina yang saat ini sedang disibukkan dengan perang menumpas kelompok teroris Daesh di Marawi dan milisi separatis Maoisme, bantuan persenjataan Rusia terhadap Filipina menjadi bagian dari dukungan Moskow terhadap penumpasan terorisme di Filipina. Bahkan, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov baru-baru ini menyatakan bahwa pemerintah Rusia siap bekerja sama dengan negara-negara kawasan Asia Tenggara, terutama dalam perang menghadapi terorisme di zona laut yang mengancam keamanan seluruh kawasan.

Analis militer Rusia,  Eduard Mikhailov menjelaskan, Moskow berharap di masa mendatang akan berlangsung manuver militer lebih besar di kawasan timur dan selatan Asia, yang tidak hanya melibatkan Rusia dan Filipina saja, tapi juga Malaysia dan Cina.

Bersandarnya kapal parang Rusia di pelabuhan Manila menunjukkan antusiasme Moskow untuk membantu Filipina dalam perang menghadapi terorisme dan perompak laut yang beroperasi di kawasan.

Sejatinya, kebijakan pemerintah Manila dalam meningkatkan kerja sama militer dengan Rusia mengindikasikan sikap baru Filipina yang lebih independen di bidang militer, sekaligus menunjukkan ketidakpuasannya dalam kerja sama dengan AS. Sebab, hasil dari kerja sama tersebut justru memperburuk kondisi keamanan dan militer Filipina, dan meningkatnya kerusakan akibat kehadiran militer AS di negara kawasan Asia Tenggara itu.  

Menyampaikan tentang rahasia spiritual yang ada dalam shahifah Fathimah dan mereka menulis dan dijadikan sebagai sebuah buku yang distempel dan di sisi para imam maksum as seperti sebuah warisan yang berharga dan mengalihkannya dari tangan ke tangan dan mengatakan bahwa ini adalah warisan Fathimah as. Salah satu dari warisan Sayidah Fathimah as adalah shahifah Fathimah as. 

Di dalamnya, sebagaimana yang saya lihat dalam sebagian riwayat dari Imam Shadiq dan sebagian yang lainnya dari para imam maksum mencakup apa ilmu yang lalu dan yang akan datang. Semua pengetahuan spiritual terkait manusia ada dalam kitab ini. Di dalamnya ada tulisan Fathimah Zahra as. Ini juga kedudukan spiritual dan makrifatnya. Pengetahuannya adalah sebuah keberadaan beberapa sisi dan setiap sisinya dalam kadar sempurna. (Dalam seminar peran wanita di tengah-tengah masyarakat di universitas Tarbiyat Moallem, 10/12/1364)

Khutbah Dari Guru Besar

Fathimah Zahra as adalah seorang wanita muda. Yakni berdasarkan riwayat yang masyhur, beliau meninggal dalam usia delapan belas tahun. Yakni seorang ibu wanita yang nada kesempurnaannya memenuhi dunia, dan semua wanita harus belajar darinya, di saat semua keinginan manusia aktif dalam dirinya. Bukan seorang wanita tua yang sudah merasakan dingin dan panasnya dunia yang sudah tidak tertarik lagi pada dunia. Tidak. Permulaan hidup, permulaan usia dan permulaan masa muda. Itupun bukan wanita yang tidak terkenal. Putri sosok pribadi terbesar di zamannya dan semua zaman. Yakni Rasulullah. Lalu bila pada masa itu, kita memandanganya dengan tolok ukur materi. Iya karena putrinya sosok pribadi yang paling besar kekuatannya di tengah-tengah masyarakat. Siapakah yang kekuatannya sebatas kekuatan Rasulullah? Baik kekuatan politik, kekuatan manusiawi, maupun kekuatan sosial. Iya putrinya sosok pribadi seperti ini. Orang bila mengisyaratkan sedikit saja dengan matanya. Sedikit saja mengisyaratkan dengan matanya, maka semua orang terhormat akan mencalonkan dirinya untuk menikah dengannya. Bukan saja di dunia Islam. Nah, pribadi yang revolusinya, gerakannya, para pasukannya mengajak untuk melawan semua peradaban dan budaya yang mengakar dan kuno, dengan Romawi, dengan Iran, bila mereka tahu bahwa bisa menikah dengan sosok pribadi yang kuat ini, wanita seperti ini, maka pasti mereka akan mencalonkan diri. Beliau adalah wanita seperti ini, bukan wanita yang tidak terkenal yang tidak terhormat. Lalu, lihatlah dari sisi makrifatnya, pribadi yang agung ini, wanita ini adalah seorang yang penuh makrifat. Bukan manusia yang tidak tahu apa-apa, bukan wanita yang lugu dan awam. Beliau adalah seorang yang ketika hadir di masjid di hadapan semua sahabat besar Rasulullah Saw dan suaranya lantang, setelah meninggalnya Rasulullah Saw, dan rencananya mau berkhutbah, khutbah ini seperti pelajaran seorang guru besar yang menarik telinga-telinga para murid dan hati mereka untuk mendengarkannya. Menarik perhatian semua orang yang hadir di sana yang merupakan sahabat derajat pertama Rasulullah Saw yang berkumpul di sana. Para guru, para ahli hadis, orang-orang yang bertahun-tahun belajar kepada Rasulullah Saw, orang-orang yang kaum Muslimin menganggap bahwa mereka yang harus belajar tentang urusannya sendiri dan makrifatnya kepada mereka. Semua berada di masjid. Wanita muda berusia delapan belas tahun ini berdiri di sana dan berkhutbah dan khutbah itu sampai saat ini masih ada. Bila kita melihat keagungan khutbah itu, maka kita akan mendapatkannya. Seperti khutbah-khutbahnya Amirul Mukminin, seperti khutbah-khutbah Nahjul Balaghah, seperti kata-kata Rasulullah Saw dalam kondisi seperti ini; penuh dengan pengetahuan Islam. Dan semuanya duduk mendengarkan. Tidak seorang pun mengatakan, Nyonya! kata-kata apa ini? Ini semua bukan masalah penting? Tidak. Semuanya seperti murid dan mendengarkan suara Zahra Athhar as dan memanfaatkannya. Inilah makrifatnya. (dalam pertemuan dengan para wanita, 21/12/1363)

Pidato Yang Menarik

Setelah kejadian wafatnya Rasulullah Saw, beliau datang ke masjid dan menyampaikan khutbah yang menakjubkan. Sangat menarik.  

Kita yang ahli pidato dan bicara tanpa persiapan sebelumnya, memahami betapa agungnya pidato ini. Seorang perempuan berusia delapan belas tahun, dua puluh tahun, dan maksimal dua puluh empat tahun, tentunya usia belum tidak jelas, karena tanggal kelahiran beliau tidak jelas dan ada perselisihan pendapat, datang ke masjid dengan segala musibah dan kesulitan berpidato di hadapan banyak orang dengan memakai hijab dan pidato itu kata perkatanya ada dalam sejarah. (dalam pertemuan dengan para pemuda dalam acara pekan pemuda, 7/9/1377)

Sebuah Pidato Penuh Makna Seperti Nahjul Balaghah

Pidato yang disampaikan oleh Fathimah Zahra as di masjid Madinah pasca wafatnya Rasulullah Saw adalah sebuah khutbah yang menurut Allamah Majlisi, para pakar bahasa dan ilmuwan harus duduk untuk memaknai kata-kata dan kalimatnya. Sedemikian bermakna. Dari sisi keindahan seni ucapan Fathimah Zahra as ini seperti kata-kata Nahjul Balaghah yang paling indah dan paling panjang dan setingkat dengan ucapan Amirul Mukminin. Fathimah Zahra as pergi ke masjid dan berdiri di hadapan masyarakat dan berbicara tanpa persiapan sebelumnya, mungkin beliau berbicara selama satu jam dengan kata-kata yang paling bagus, paling indah dan terpilih maknanya. (dalam pertemuan bersama para wanita, 25/9/1371)

Para Pakar Bahasa Merasa Takjub Dengan Pidato Fathimah as

Pembelaannya pada Ali dan wilayah dan pidato Gharra’nya sebagaimana yang dikatakan oleh Allamah Majlisi, “Para pakar bahasa merasa takjub dengan kefasihan dan ketinggian kata-kata dan maknanya baik lahir maupun batinnya”. Allamah Majlisi yang telah mengambil dan menukil banyak riwayat semacam ini, dan memberikannya kepada kita, merasa bukan apa-apa di hadapan pidato ini. Pidato ini adalah pidato yang ajaib. Seperti khutbah-khutbah Nahjul Balaghah yang paling indah dan paling panjang. Pidato yang disampaikan kepada umat Islam di masjid dalam kondisi sedih tanpa persiapan sebelumnya, tidak dibuat dan dipikirkan sebelumnya. Penjelasan itu, hikmah itu, hubungannya dengan alam gaib, kapasitasnya yang tinggi, kecemerlangan hatinya, kecemerlangan penjelasan dan lisannya, semuanya digunakan di jalan Allah. Lalu apakah modal yang kita miliki ini bernilai? Bila mau kita gunakan di jalan Allah semuanya? Apa yang bisa digunakan dari modal kita ini? Apakah modal kita ini bisa dibandingkan dengan modal besar yang dimiliki oleh Zahra as, suaminya, ayahnya, dan anak-anaknya yang digunakan di jalan Allah? Apa pentingnya sedikit ilmu yang saya dan kalian miliki ini, sedikit lisan yang kita miliki, sedikit uang yang kita miliki, sedikit pengaruh yang kita miliki, sedikit bakat syair yang kita miliki, sedikit makrifat yang kita miliki, di sisi tumpukan besar yang luar bisa yang dikumpulkan oleh Allah dalam wujud malakuti itu. Apa yang kita miliki sehingga kita harus bersikap kikir di jalan Allah?! (dalam pertemuan bersama para wanita, 25/9/1371)  (Emi Nur Hayati)

Sumber: Naghs wa Resalat-e Zan II, Olgou-ye Zan Bargerefteh az bayanat-e Ayatullah al-Uzhma Khamenei, Rahbare Moazzam-e Enghelab-e Eslami.

Jakarta, Berita Dunia – Tragedi 1965 menjadi peristiwa yang kelam dalam sejarah Indonesia. Masih banyak hal yang masih tertutup rapat mengenai pembunuhan massal anggota, dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) hingga 1966, menyusul terjadinya peristiwa gugurnya para jenderal dalam peristiwa G 30 S.

Baru-baru ini, sejumlah dokumen rahasia dalam arsip milik Pemerintah Amerika Serikat dideklasifikasi, setelah 50 tahun disimpan rapat-rapat. Data-data tersebut kini dapat diakses dan terbuka untuk umum.

Dokumen tersebut berupa kawat diplomatik atau telegram antar perwakilan diplomatik AS di Indonesia, juga dengan pihak Washington DC pada periode 1964-1968. Isinya mengindikasikan bahwa pemerintah AS lewat kedutaannya di Jakarta mengetahui peristiwa berdarah pembunuhan massal orang-orang yang terkait atau diduga terkait dengan PKI.

Dokumen yang telah dideklasifikasikan itu diunggah oleh lembaga nonprofit National Security Archive (NSA) di George Washigton University, National Declassification Center (NDC), dan lembaga negara National Archives and Records Administration (NARA).

Berikut ini sejumlah hal yang diungkap dalam dokumen tersebut:

– Keterlibatan tentara Angkatan Darat dalam pembantaian massal

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta mengumpulkan sejumlah informasi mengenai keterlibatan Angkatan Darat. Tentara menyebarkan sentimen anti-PKI dan ikut terlibat dalam pembantaian di Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, dan Medan.

– Rencana membunuh Omar Dani

Sutarto, asisten Menteri Penerangan Ruslan Abdulgani, menyampaikan kepada diplomat Amerika soal perlunya mengeksekusi pemimpin PKI. Sutarto mengatakan tentara Angkatan Darat berencana membunuh Omar Dani (saat itu menjabat Panglima Angkatan Udara Indonesia) bila Omar tak kunjung mengundurkan diri. Omar dianggap terlibat dalam peristiwa 30 September.

– Adnan Buyung mendukung pembantaian pendukung PKI

Adnan Buyung, yang saat itu menjabat asisten Jaksa Agung, saat berkunjung ke Kedutaan Besar Amerika mengatakan pendukung komunis harus terus dikejar untuk melemahkan kekuatan PKI. Ia juga berharap fakta pembantaian massal terhadap ribuan anggota komunis disembunyikan dari Sukarno.

– Organisasi keagamaan turut melakukan pembantaian

Konsulat Jenderal Amerika di Surabaya menyebutkan soal pembantaian di berbagai wilayah di Jawa Timur oleh Ansor- organisasi sayap Nahdlatul Ulama. Muhammadiyah di Medan juga melakukan hal serupa.

– Keterlibatan Amerika Serikat

Sebuah surat dari Norman Hannah (menjabat penasihat presiden untuk Asia-Pasifik) kepada Kedutaan Besar AS di Jakarta mengungkapkan rencana keterlibatan Amerika. Hannah meminta masukan dari Kedutaan bagaimana pemerintah AS harus merespons bila ada permintaan bantuan dari tentara Angkatan Darat Indonesia untuk melawan PKI. Duta Besar AS saat itu meminta pemerintah mempertimbangkan kemungkinan pemberian bantuan secara rahasia, tanpa atribusi. Di antaranya uang, peralatan komunikasi, dan senjata.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan dokumen Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta soal kasus pembunuhan massal tidak serta-merta bisa dijadikan sebagai bagian dalam proses hukum. Dokumen itu, kata dia, harus dipastikan kelayakannya sebelum digunakan.

“Dokumen dari Amerika itu tidak serta-merta kita jadikan bagian dari proses penyelidikan,” kata Wiranto di Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2017. “Tentu perlu suatu upaya untuk meyakini betul, apakah informasi-informasi, apalagi dari luar negeri, itu layak untuk dijadikan suatu bagian dari kerugian-kerugian itu.”

Seolah senada, Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengatakan tidak akan mengubah kebijakan dan pandangan mereka terhadap Gerakan 30 September 1965 (G30S), meskipun 39 dokumen rahasia Amerika Serikat yang dibuka ke publik ‘mengungkap sejumlah fakta baru’.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Wuryanto, menyebut dokumen rahasia yang dibuka Badan Administrasi Rekaman dan Arsip Nasional AS (NARA) tidak dapat menggantikan seluruh fakta dalam Mahkamah Militer Luar Biasa selama rentang 1966 hingga 1978.

“Kami akan tetap berpedoman pada hasil Mahkamah Militer Luar Biasa dan saksi-saksi sejarah saat itu,” ujar Wuryanto, Selasa (17/10/17).

Selain itu,  Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga mengatakan akan meminta penjelasan pemerintah Amerika perihal kebenaran dokumen Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta berkaitan dengan kasus pembantaian anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) atau Sejarah 1965.

“Nanti saya akan ketemu Menhan (Menteri Pertahanan Amerika, James Mattis)-nya atau nanti saya panggil Dubes (Duta Besar Amerika untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr.)-nya sambil ngobrol-ngobrol gimana sebenarnya,” ujar Ryamizard di Kantor Staf Kepresidenan, Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2017. Ryamizard berencana bertemu dengan Mattis di Filipina, Rabu pekan depan.

Beritadunia-Utusan AS untuk Timteng menyatakan bahwa syarat untuk terlaksananya perdamaian nasional Palestina adalah pelucutan senjata.

Jason Greenblantt, Utusan khusus AS tentang Timteng, dalam mereaksi rekonsiliasi nasional Palestina, menuntut untuk melucuti senjata Hamas dan membubarkan semua cabang militernya.

Beberapa kali Greenblatt mengunjungi Timteng untuk mengawasi secara langsung langkah perdamaian nasional Palestina dan Israel. Dalam sebuah pernyataan, ia mengklaim, semua pihak setuju bahwa Otoritas Nasional Palestina harus mengambil alih tanggung jawab keamanan Gaza dan pelaksanaannya.

Selain itu, ia juga menuntut Pemerintah Konsensus Nasional Palestina untuk memegang penuh perjanjian 4 pihak dan menegaskan, setiap pemerintah Palestina harus menjauhi kekerasan, buang senjata dan pegang teguh perundingan.

Utusan khusus AS ini menyatakan bahwa Palestina harus mengakui keberadaan Israel secara resmi dan menegaskan bahwa jika Hamas ingin berperan dalam Pemerintah Konsensus Nasional Palestina, maka ia harus mengakui hal ini.

Seperti diketahui bahwa Fatah dan Hamas minggu kemaren telah menyetujui pembentukan Pemerintah Konsesnsus Nasional Palestina di Mesir, tepatnya tanggal 12 oktober 2017.

Jakarta, Berita Dunia – Kepolisian Resor (Polres) Labuhanbatu mengamankan dua orang pria terduga pendukung kelompok radikal di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Kelurahan Perdamean, Kecamatan Rantau Selatan. Keduanya berinisial AL (28) dan FG (27).

Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Rina Sari Ginting membenarkan adanya penangkapan itu. Saat ini, keduanya tengah diperiksa intensif di Mapolda Sumatera Utara.

“Benar. Kedua terduga simpatisan ISIS itu digiring ke Polda Sumut Pada pukul 01.00 WIB tadi, guna penyelidikan lebih lanjut,” ujar Rina melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Sabtu (21/10/17).

Rina menuturkan, kedua pelaku mengaku sebagai simpatisan ISIS sejak 2014 sampai sekarang. Keduanya juga mengaku sebagai pengagum dua tokoh kelompok radikal yang kini ditahan atas kasus terorisme, yakni Abu Bakar Ba’asyir dan Aman Abdurrahman.

“Keduanya mendukung ISIS karena banyak menonton TV dan YouTube, dan juga membaca buku-buku yang berhubungan dengan ISIS,” kata dia.

Sementara itu, Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang, ketika di hubungi memjelaskan kronologi penangkapan 2 orang terduga simpatisan ISIS.

Pria bernama FD, 27 warga Kabupaten Labuhanbatu, Sumut tidak terima setelah sepeda motor yang digunakan rekannya AK, 28 warga Kota Pekan Baru, Provinsi Riau ditilang personil Satlantas dalam kegiatan rutin pemeriksaan kendaraan, sekira pukul 09.30 WIB di Pos Satlantas Sigambal.

Pada saat itu personil menghentikan sepeda motor matic tanpa nomor polisi yang indikendarai AK dari arah Selatan ke Utara. AK tidak bisa menunjukan dokumen surat kendaraan dan personil melakukan tindakan penilangan.

Selanjutnya AK menghubungi FD untuk melaporkan sepeda motor yang digunakannya diamankan polisi, lalu FD datang kepada petugas memohon agar kendaraanya dilepaskan.

Namun, petugas bersikukuh agar sepeda motor tersebut ditahan sebagai barang bukti hingga membuat FD berang dan menyebut dirinya sebagai pendukung ISIS Labuhanbatu.

Untuk kepentingan penyelidikan, ujar Frido, personil menghubungi Satintelkam dan Polsek Bilah Hulu guna mendalami keterlibatan hingga penyebaran AK dan FD dalam kelompok teroris berdasarkan pengakuannya.

Setelah di geledah dalam kontrakan AK ditemukan barang bukti dokumen-dokumen tentang gerakan terorisme, yakni bendera ISIS, buku tentang kekhilafaan, sejumlah dokumen dan bendera khilafah islamiyah.

Frido menjelaskan, untuk kepentingan lebih lanjut, Polres Labuhanbatu berkoordinasi mengamankan dua pria terduga simpatisan kelompok radikal ISIS dan juga istri FD ke Poldasu.

“Kami sudah temukan dokumen dan Kami belum bisa menyimpulkan lebih lanjut, nanti di selidiki lagi di Polda,” katanya.

Pyongyang, Berita Dunia – Meskipun China marah dengan uji coba nuklir dan rudal Korut yang berulang dan menuntut mereka berhenti, Partai Komunis China yang berkuasa terus mengadakan pembicaraan dan mempertahankan kontak dengan mitranya dari Korea Utara (Korut). Hal itu dikatakan seorang pejabat senior yang menggambarkan hubungan persahabatan kedua negara sangat penting untuk stabilitas regional.

Guo Yezhou, seorang wakil kepala departemen internasional Partai Komunis China, mengatakan pertukaran, komunikasi dan dialog dengan Partai Pekerja Korea Utara yang berkuasa terus berlanjut.

“China dan Korea Utara adalah tetangga dan keduanya memiliki hubungan kerjasama tradisional yang bersahabat,” kata Guo sela-sela kongres partai seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (21/10/17).

“Mempertahankan, mengembangkan dan mengkonsolidasikan hubungan tersebut tidak hanya sesuai dengan kepentingan kedua belah pihak, mereka juga memiliki makna penting untuk perdamaian dan stabilitas regional,” tambahnya.

Sebelumnya, Korea Utara (Korut) juga menyampaikan ucapan selamat untuk Partai Komunis China yang sedang menggelar kongres ke-19. Beberapa pekan terakhir, China memperketat sanksi terhadap Korut terkait program nuklir negeri komunis tersebut.

Dalam ucapan selamatnya, seperti dilansir Reuters, Rabu (18/10/17), Komisi Pusat Partai Pekerja Korea yang berkuasa di Korut memuji China atas kemajuan yang dicapai di bawah kepemimpinan Partai Komunis China.

“Kemajuan besar dalam mencapai pembangunan sosialisme dengan karakteristik China,” puji Komisi Pusat Partai Pekerja Korea dalam pernyataannya yang dikutip kantor berita Korean Central News Agency (KCNA).

Marawi, Berita Dunia – Seperti yang diketahui, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, telah mendeklarasikan pembebasan Kota Marawi dari cengkeraman militan Maute yang berafiliasi dengan ISIS. Namun, diyakini hingga kini masih ada puluhan militan yang bersembunyi dan akan melawan pada saat tertentu. Dikhawatirkan bahwa sisa militan juga bisa kabur ke negara Asia Tenggara lainnya.

Meski dia sudah mendeklarasikan Marawi bebas dari ISIS setelah militer menewaskan tiga pemimpin kelompok teror di kota itu. Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, tak mencabut status darurat militer di Mindanao.

“Kematian pemimpin pemberontakan Marawi, termasuk Omar Maute, Isnilon Hapilon, dan Mahumd Ahmad, tak serta merta membuat kami mencabut darurat militer,” ujar juru bicara kepresidenan Filipina, Ernesto Abella, sebagaimana dilansir Inquirer, Jumat (20/10/17).

Menurut Abella, kini masih ada sejumlah pendukung kelompok teror yang melakukan perlawanan di Marawi. Mereka semua, kata Abella, berbaiat pada ISIS.

“Mereka yang tersisa termasuk jaringan yang mendukung Maute di Mindanao. Presiden memiliki kewajiban untuk menjaga keamanan publik,” tutur Abella.

Namun, Abella memastikan bahwa Duterte akan mengumpulkan para pejabat keamanan untuk membicarkan sejumlah isu, termasuk langkah pemerintah selanjutnya di Marawi.

Sementara itu, Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, hal itu telah menjadi perhatian pemerintah dalam setahun terakhir, yaitu terkait adanya regionalisasi organisasi terorisme di kawasan. Marawi dalam lima bulan terakhir menjadi wilayah darurat militer melawan terorisme.

“Ini menjadi tantangan bagi kita dan Indonesia selama ini sudah cukup aktif mengantisipasi baik dari BNPT dan Kepolisian terus bekerja sama dengan pihak dan negara yang diketahui ada FTF (Foreign Terrorist Fighters) asal Indonesia,” kata Arrmanatha di Jakarta, Rabu (18/10/17).

Ia kemudian mencontohkan peran Indonesia selama ini bekerja sama dengan Turki dan Mesir terkait kerja sama intelijen dalam pembagian informasi termasuk berbagi informasi dengan beberapa negara lainnya.

“Antisipasi dilakukan dan selesainya peperangan di beberapa negara termasuk di Timur Tengah kita harap tidak spill over ke kawasan kita khususnya Indonesia,” ujar Arrmanatha.

Terkait Marawi, Arrmanatha mengatakan, hingga saat ini pemerintah Indonesia belum menerima informasi jumlah angka detail ada tidaknya WNI yang terlibat. Diketahui dalam beberapa laporan media, disebutkan adanya WNI yang ikut berperang di Marawi. Namun, sampai sekarang, pemerintah Indonesia mengaku belum menerima informasi pasti soal keberadaan WNI di pihak simpatisan ISIS.

Yordania, Beritadunia-Jared Kushner, penasehat khusus Trump, mengungkap bahwa Netanyahu memohon AS untuk turun tangan menyelesaikan kasus kedutaan Israel-Yordania.

Dua pejabat Israel, yang tidak ingin disebutkan namanya, menyatakan, Netanyahu berusaha menelpon Raja Yordania, yang saat ini dalam kunjungan ke Los Angels, AS, tapi tidak dijawab.

Setelah itu, Netanyahu, melalui telephon dengan kedutaan Israel, meminta AS untuk ikut mengurusi kasus ini. Kedutaan Israel langsung menelpon Kushner dan Jason Greenblatt, wakil Presiden khusus urusan perundingan perdamaian Timteng, lalu meminta Washington untuk menyelesaikan masalah ini.

Mereka (Jared Kushner dan Jason Greenblatt) langsung menelpon Raja Abdullah kedua, Raja Yordania, pada tengah malam dan memintanya untuk menyelesaikan masalah ini. Kushner meminta Raja Yordania untuk mengizinkan duta Israel keluar dan kembali ke Israel. Trump juga berusaha menyelesaikan masalah Masjid al-Aqsha dan kasus penembakan di kedutaan Israel dengan mengutus Jordan Greenblatt.

Salah satu petinggi Israel memuji usaha dan jalan keluar AS dalam kasus ini.

Pyongyang, Berita Dunia – Korea Utara untuk kedua kalinya meluncurkan rudal balistik antarbenua atau rudal ICBM pada Jumat malam, (28/7/17). Peluncuran untuk uji coba ini dipantau serius oleh Amerika Serikat, Rusia, Jepang, dan Korea Selatan.

“Korea Utara menembakkan rudal balistik ke arah Laut Timur dari sekitar wilayah Mupyong-ri, provinsi Jagang sekitar pukul 11.41 malam kemarin,” ujar pernyataan bersama pemimpin militer atau JCS yang dikutip dari Korea Times, (29/7/17).

Rudal balistik antarbenua meluncur dengan jarak jangkauan mencapai 1.000 kilometer dan kecepatan tempuh 3.700 kilometer sebelum akhirnya mendarat di Laut Jepang. Butuh 45 menit untuk mencapai laut itu.

Menanggap hal ini, Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan rudal militer Korut ini terbang selama sekitar 45 menit namun tidak ada laporan kerusakan yang dilaporkan.

Menurut Suga, peluncuran rudal itu tidak dapat diterima dan jelas melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Jepang tidak dapat mentolerir provokasi Korut yang berulang dan telah memprotes dengan kecaman yang paling kuat,” katanya.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa sebuah pertemuan Dewan Keamanan Nasional Jepang juga akan digelar.

Korsel sendiri melalui Presiden Moon Jae-in mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional pada pukul 01.00 waktu Seoul pada hari Sabtu (29/7/17) atau beberapa jam setelah manuver rudal Pyongyang.

Moon Jae-in memerintahkan diskusi yang akan diadakan dengan Amerika Serikat (AS) mengenai pengerahan sistem rudal pertahanan Terminal Altitude Area Defence (THAAD). Ajakan diskusi itu muncul usai Korea Utara (Korut) menembakkan rudal balistik antar-benua (ICBM).

Kantor Kepresidenan Korsel mengumumkan perintah Presiden Moon itu pada hari Sabtu (29/7/2017) dini hari atau beberapa jam usai ICBM Korut ditembakkan ke wilayah zona ekonomi eksklusif Jepang pada Jumat malam.

Jika dikonfirmasi, uji tembak rudal terbaru Korut ini akan menjadi uji coba rudal yang ke-14 yang yang dilakukan Pyongyang sepanjang tahun 2017.

Sementara itu, Pentagon ikut mengonfirmasi peluncuran rudal Korut. Menurut Pentagon, rudal yang ditembakkan berjenis rudal balistik.

“Kami menilai dan akan segera mendapatkan informasi lebih lanjut,” kata juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis di Washington, seperti dilansir Reuters. Menurutnya, peluncuran rudal balistik Korut telah terdeteksi.

Jakarta, Berita Dunia – Dalam rangka mengusut kasus dugaan korupsi proyek e-KTP dengan tersangka Ketua DPR, Setya Novanto. penyidik KPK menggeledah rumah Irvanto Hendra Pambudi yang merupakan keponakan Ketua DPR Setya Novanto.

“Kamis, 27 Juli 2017 penyidik melalukan penggeledahan di rumah saksi Irvanto Hendra Pambudi di Komplek Kelapa Hijau, Jagakarsa, Jakarta Selatan,” kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (28/7/17).

Dari hasil penggeledahan di rumah Irvanto, penyidik menyita sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik.

Sebelum penggeledahan dilakukan, KPK telah lebih dulu mencekal Irvanto selama enam bulan. Febri menuturkan penyidik KPK mencegah Irvanto Hendra Pambudi ke luar negeri untuk melengkapi berkas perkara milik pamannya, Setya Novanto agar segera rampung.

Irvanto merupakan mantan Dirut PT Mukarabi Sejahtera yang pernah bergabung dengan konsorsium pelaksana proyek e-KTP, salah satu konsorsium yang disiapkan Andi Agustinus alias Andi Narogong untuk mengikuti tender proyek e-KTP.

Irvanto sendiri telah berulang kali diperiksa penyidik KPK sebagai saksi, baik untuk melengkapi berkas penyidikan dengn tersangka dua mantan pejabat Kemdagri Irman dan Sugiharto maupun untuk tersangka Andi Narogong. Irvan juga pernah dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan Irman dan Sugiharto.

Dalam perkara ini, majelis hakim PN Tipikor telah menjatuhkan vonis kepada dua terdakwa yaitu Irman dengan hukuman penjara 7 tahun dan terdakwa Sugiharto dengan hukuman penjara 5 tahun. Tersangka ketiga yang ditetapkan KPK adalah Andi Narogong, sedangkan Setya Novanto merupakan tersangka keempat.

KPK menduga Setya Novanto dan Andi Narogong memiliki peran penting dalam proyek e-KTP, baik dalam proses perencanaan dan pembahasan anggaran di DPR dan proses pengadaan barang dan jasa e-KTP.

Tersangka kelima yakni politikus Partai Golkar Markus Nari. Selain sebagai tersangka korupsi e-KTP, Markus juga dijerat pasal menghalangi dan merintangi proses penyidikan dan persidangan e-KTP.

Markus diduga memengaruhi politikus Hanura Miryam S Haryani agar tak mengakui Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dalam sidang. Alhasil, Miryam pun ditetapkan sebagai tersangka pemberi keterangan tidak benar dalam persidangan kasus e-KTP.