کمالوندی
Yordania Buka Jalur Perdagangan dengan Suriah
Yordania setelah satu bulan menutup penyeberangan perdagangan lintas batas dengan Suriah, akhirnya bersedia membuka jalur perdagangan tersebut.
Menurut laporan IRNA Senin (28/9/2020), petinggi Yordania setelah satu menutup jalur perdagangan di perbatasan dengan Suriah dengan tujuan mencegah penyebaran pandemi Corona, menyatakan, supir truk dengan menjaga protokol kesehatan dijinkan melintasi jalur penyebarangan ini.
Petinggi Yordania Ahad (27/9/2020) telah memulai pengiriman barang dari perbatasan darat ini secara berkala sehingga supir truk ketika datang dari negara-negara seperti Lebanon, Suriah dan negara lain akan dapat menjaga jarak sosial ketika berinteraksi dengan staf bea cukai.
Mohammad al-Daoud, ketua serikat truk Yordania mengatakan, "Kami mengalami kerugian jutaan dolar akibat penutupan jalur penyeberangan ini."
Sementara itu, Ibrahim Tarshishi, ketua asosiasi pertanian Lebanon mengatakan, merupakan urat nadi ekonomi yang vital untuk semua sektor ekspor darat Lebanon.
Jihad Islam Palestina Tekankan Resistensi anti Rezim Zionis
Anggota Biro Politik Gerakan Jihad Islam Palestina menekankan dilanjutkannya resistensi melawan musuh, rezim Zionis Israel.
Nafiz Azzam Senin (28/9/2020) mengatakan, intifada al-Aqsa sumber inspirasi generasi mendatang untuk melanjutkan perlawanan dan muqawama mereka dan intifada ini menunjukkan bahwa muqawama ini sangat efektif melawan upaya untuk mencabut isu Palestina dan memaksa bangsa ini menyerah.
"Intifada al-Aqsa telah berlangsung selama 20 tahun dan intifada ini membuktikan citra bangsa Palestina sebagai sebuah bangsa yang stabil dan pejuang serta dalam kurun waktu tersebut berbagai ilusi berhasil dihapus serta berbagai proyek musuh untuk menundukkan bangsa Palestina berhasil dikalahkan," paparnya.
Ia mengingatkan, intifada al-Aqsa meletus setelah tujuh tahun dari penandatanganan perjanjian Oslo, sebuah kesepakatan yang dianggap sebagai awal dari kesediaan bangsa Palestina melepas perjuangan dan muqawama mereka.
Pejabat Jihad Islam Palestina ini menegaskan, rakyat Palestina seperti intifada pertamam ereka tahun 1987 yang berhasil menggagalkan pandangan kompromi dengan Israel, melalui intifada keduanya di tahun 2000 juga berhasil menghancurkan seluruh perhitungan terkait kesepakatan Oslo serta memulihkan kredibilitas isu Palestina dan senjata mereka.
Tentara Zionis Cegah Warga Palestina Masuki Masjid Nabi Ibrahim
Militer rezim Zionis Israel mencegah warga Palestina memasuki Kompleks Masjid al-Haram al-Ibrahimi di kota al-Khalil, Tepi Barat.
Seperti dilaporkan Quds Press, tentara Israel pada Senin (28/9/2020) menutup gerbang Masjid al-Haram al-Ibrahimi di kota al-Khalil dengan alasan adanya peringatan hari raya Yahudi, Yom Kippur dan mencegah warga Palestina memasuki tempat itu.
Militer Zionis juga memperketat pengamanan di sekitar Masjid al-Haram al-Ibrahimi dan Kota Tua al-Khalil dengan alasan melindungi para pemukim Zionis.
Kepala Masjid al-Haram al-Ibrahimi, Hafzi Abu Sneineh mengatakan Israel menutup masjid ini selama dua hari pada bulan September dan penutupan akan kembali dilakukan pada Oktober mendatang dengan alasan peringatan hari raya Yahudi.
Sebelum ini, juru bicara Gerakan Hamas, Fawzi Barhoum mengatakan larangan menunaikan shalat di Masjid al-Haram al-Ibrahimi merupakan kelanjutan dari pelanggaran terorganisir terhadap bangsa Palestina dan hak-hak mereka.
“Israel semakin kurang ajar karena sikap diam komunitas internasional dan langkah tergesa-gesa oleh beberapa pihak dalam menormalisasi hubungan dengan rezim Zionis,” pungkasnya.
Drone Shahed 129 Iran Kini Dilengkapi Radar SAR
Dalam pameran kemampuan strategis Pasukan Dirgantara, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, untuk pertama kalinya dipamerkan radar pengambil gambar SAR atau Radar Apertur Sintetik yang dipasang pada drone Shahed 129.
Fars News (27/9/2020) melaporkan, radar ini untuk pertama kalinya dipamerkan di pameran Taman Nasional Dirgantara Iran. Radar SAR ini dirancang khusus untuk dipasang di pesawat nirawak Shahed 129.
SAR berfungsi sebagai pengambil gambar dua atau tige dimensi permukaan bumi dengan menggunakan pancaran gelombang radio dengan kecepatan, dan frekuensi tinggi.
Salah satu kelebihan radar SAR ini bisa digunakan siang dan malam, dalam kondisi berbeda, dan mengambil gambar berkualitas dengan separasi tinggi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan di bidang militer atau non-militer.
Google Tutup Akun YouTube Media Internasional Milik Iran
Google untuk keenam kalinya memblokir akun YouTube resmi jaringan berita internasional milik Republik Islam Iran, Press TV, dengan alasan "pelanggaran undang-undang ekspor."
Pemblokiran itu dilakukan pada Sabtu, 19 September 2020 hampir setahun setelah Google menutup akun YouTube dan Gmail Press TV dan Hispan TV, tanpa pemberitahuan sebelumnya. Keduanya adalah jaringan berita internasional Iran.
"Akun Google Anda dinonaktifkan dan tidak dapat dipulihkan karena melanggar undang-undang ekspor. Anda harus menyewa penasihat hukum jika Anda memiliki pertanyaan," tulis Google dalam pesan yang muncul setelah admin Press TV mencoba masuk ke akunnya.
Undang-undang dan peraturan ekspor Amerika Serikat melarang penggunaan dan akses ke informasi, barang, dan teknologi yang dikendalikan untuk alasan keamanan nasional atau perlindungan perdagangan.
Peraturan federal yang membatasi ekspor barang dan teknologi ke luar negeri telah ada sejak 1940-an.
Persyaratan dan ketentuan Google melarang keras penggunaan Gmail, Google Drive, dan Google Apps for Gov untuk mengirim email, berbagi, mentransfer, atau menyimpan Data Teknis Terkontrol Ekspor (ECTD).
Peneliti dan pihak lain yang menangani ECTD harus mengambil tindakan yang wajar untuk mencegah pengungkapan, penggunaan, dan akses data teknis yang dikontrol ekspor oleh orang asing yang tidak berwenang dan tidak berlisensi.
Selama beberapa tahun terakhir, Google berulang kali memilih tindakan seperti itu terhadap akun media sosial jaringan-jaringan televisi internasuonal milik Iran.
Press TV menjadi target pada April 2019, ketika Google juga menutup akun YouTube dan Gmail televisi internasional berbahasa Inggris ini.
Sebelumnya, akun YouTube Press TV ditutup pada September dan November 2013 dan April 2014.
Lembaga Penyiaran Nasional Republik Islam Iran - yang menjalankan Press TV dan Hispan TV sebagai bagian dari Layanan Dunia - menyebut tindakan semacam itu sebagai contoh sensor yang jelas.
Serangan terhadap kebebasan berbicara semacam itu tampaknya menjadi bagian dari kebijakan anti-Iran yang dikejar oleh Presiden AS Donald Trump sejak menjabat.
Setelah Trump menjabat pada tahun 2017, Washington meningkatkan upayanya untuk menargetkan Republik Islam Iran.
AS telah menerapkan tekanan maksimum terhadap Iran setelah keluar dari perjanjian nuklir JCPOA (Rencana Aksi Bersama Komprehensif) pada Mei 2018. Washington juga memulihkan semua sanksi terhadap Tehran.
Departemen Luar Negeri AS telah meminta perusahaan media sosial Facebook, Instagram, dan Twitter untuk memblokir akun para pemimpin pemerintah Iran, dan meminta iOS -sistem operasi seluler yang dibuat oleh perusahaan AS Apple Inc.- untuk menonaktifkan aplikasi-aplikasi Iran.
Dalam langkah sewenang-wenang pada bulan April, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) Departemen Keuangan AS memblokir dan menyita nama domain resmi dari surat kabar pemerintah Iran, "Iran."
Zarif: Ayatullah Sistani, Aset bagi Dunia Islam
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran dalam pesannya menyebut Ayatullah Sistani aset bagi dunia Islam.
Mohammad Javad Zarif di pesan Twitternya berbahasa Arab menulis, Ayatullah Sistani, marja besar Syiah adalah benteng kuat Irak dan aset bagi seluruh dunia Islam.
"Iran menghormati peran Ayatullah Sistani dalam menerapkan keamanan di Irak dan stabilitas di negara ini serta menjaga kedaulatan serta integritas wilayah Irak dan membebaskan diri dari kekuatan asing serta membangun Irak baru sesuai dengan harapan rakyat negara ini," tulis Zarif di pesan Twitternya.
Sementara itu, Juru bicara Kemenlu Iran Saeed Khatibzadeh di jumpa pers mingguannya kepada wartawan seraya mengisyaratkan urgenistas marjaiyah bagi rakyat Iran dan Irak serta penghormatan rakyat serta pemerintah kedua negara terhadap pilar penting ini mengatakan, Ayatullah Sistani memainkan peran tak terbantahkan di Irak dan memiliki posisi istimewa di antara pengikut Syiah.
Pakar Hukum AS: Teror Jend. Soleimani, sebuah Aksi Perang
Tiga pakar hukum dan politik Amerika menyebut teror terhadap Jend. Qassem Soleimani, komandan pasukan Quds IRGC Iran oleh pemerintah Amerika sebagai aksi perang.
Seperti dilaporkan FNA, Gene Healy dari Lembaga CATO, David B. Rivkin anggota Baker & Hostetler dan Margaret Taylor, peneliti Brookings di sebuah konferensi yang membahas kemampuan presiden AS merilis instruksi sewenang-wenang untuk memulai perang dengan negara tertentu menjelaskan, teror Jend. Soleimani sebuah aksi perang.
Syahid Soleimani dan rombongan gugur syahid Jumat 3 Januari 2020 dini hari dalam sebuah serangan udara militer Amerika Serikat di dekat bandara udara Baghdad, Irak.
Syahid Soleimani berkunjung ke Irak atas undangan resmi pemerintah Baghdad.
Banyak negara dan organisasi internasional mengutuk aksi teror pemerintah Amerika ini.
Pelapor Khusus PBB Agnes Callamard baru-baru ini di laporannya menyebut aksi teror Amerika meneror Syahid Soleimani melanggar hukum internasional dan piagam PBB.
Syahid Soleimani merupakan tokoh terpandang di perang melawan kelompok teroris Takfiri dan teroris lainnya termasuk Daesh (ISIS) di kawasan.
Penghinaan terhadap Alquran, Penghinaan terhadap semua Anbiyah as
Alquran diturunkan untuk membawa pesan-pesan Ilahi untuk memberi petunjuk kepada umat manusia. Akan menghantarkan umat manusia ke peradaban yang penuh cahaya, dan meninggalkan kehidupan yang gelap dan penuh dengan kezaliman. Pesan Alquran pada umat manusia adalah membebaskan manusia dari kegelapan menuju cahaya.
Dalam beberapa hari terakhir, pembakaran salinan Alquran di Swedia dan publikasi berulang kali kartun yang dikaitkan dengan Nabi Suci Muhammad Saw di sebuah media cetak Prancis telah memicu kemarahan dunia Muslim dan mendapat kecaman warga dunia yang mencintai kebebasan dan perdamaian.
Mr. Morteza Najafi Ghodsi, salah seorang aktivis Alquran berkebangsaan Iran dan mantan direktur Dar al-Quran Allameh Tabatabai, turut bereaksi terhadap aksi pelecehan terhadap Alquran dan Nabi Muhammad saw. Ia menulis artikel berikut untuk para pembaca budiman ABNA:
Penghinaan terhadap Alquran, Penghinaan terhadap semua Anbiyah as
oleh: Mr. Morteza Najafi Ghodsi
بسم الله الرحمن الرحیم
«يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ»
میخواهند نور خدا را با دهانهای خویش خاموش کنند، ولی خداوند جز این نمیخواهد که نور خود را به تمام و کمال رساند، هر چند کافران را خوش نیاید.
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.
(Qs. At-Taubah: 32)
Sangat disayangkan, kembali kita sekali lagi menyaksikan perilaku penghinaan terhadap Alquran dan kesucian Nabi Muhammad saw di beberapa negara Eropa yang selalu mengklaim sebaga negara yang berperadaban, seperti aksi pembakaran Alquran baru-baru ini di Swedia dan penerbitan kembali karikatur yang menghina Nabi Islam di salah satu media cetak Prancis. Aksi mereka telah melukai hati orang-orang yang beriman kepada ajaran para Nabi, dan perilaku bodoh seperti itu sama sekali tidak layak terjadi di lingkungan masyarakat yang beradab di kekinian.
Intinya adalah, selain konspirasi dan upaya menciptakan permusuhan di kalangan pemeluk agama, mungkin juga memang terkait dengan persoalan ketidaktahuan mengenai Alquran, namun bagaimanapun, apa mungkin para pemeluk agama tauhid akan bungkam menghadapi tindakan jahil tersebut dan tidak menunjukkan kecaman yang keras?!
Jika penganut Kristen dan Yahudi tahu bahwa kisah-kisah terbaik dari nabi-nabi mereka juga diceritakan dalam Al Qur'an, dan tidak hanya sekali atau dua kali, tetapi berulang kali, maka mereka akan melihat dan menilai Alquran dengan cara berbeda.
Menarik untuk diketahui bahwa Alquran menyebut 26 nama nabi dengan memberi porsi terbesar adalah mengenai Nabi Musa as, sehingga namanya disebut 136 kali dalam 36 surah Alquran dengan total disebut berulang dalam 420 ayat.
Kisah Nabi Musa as dan peristiwa-peristiwa penting yang dilaluinya diceritakan secara rinci dalam Alquran sejak kelahirannya, dari kondisi menyedihkan anak-anak Israel di zaman Firaun hingga eksodus Nabi Musa as dari Mesir dan pernikahannya dengan salah seorang putri Nabi Syuaib as serta kisahnya fenomenal bersama Nabi Khidir as.
Begitupun kisah mengenai dialog Nabi Musa as dengan Tuhan yang saat itu ia melihat cahaya Tuhan. Kisah saat ia diutus untuk menghadapi Firaun dan menyelamatkan kaum Bani Israel dari penindasannya. Kisah mengenai kesaktian tongkatnya dan para penyihir yang tunduk mengakui kenabiannya di hadapan Firaun. Termasuk kisah pelarian Bani Israel dari Mesir, yang dalam pengejaran oleh bala tentara Firaun mereka berhasil diselamatkan dengan mukjizat terbelahnya Laut Merah, sehingga mereka bisa melaluinya dan kemudian menenggelamkan Firaun beserta bala tentaranya. Dan semua ini diceritakan dalam ratusan ayat-ayat Alquran.
Begitupun nama Yesus (Nabi Isa as) disebutkan sebanyak 25 kali sebagai Yesus dan 13 kali sebagai Kristus. Begitupun kisah Bunda Maria sa dan kelahiran Yesus as dan semua keadaan Nabi itu juga disebutkan dalam banyak ayat Alquran dengan deskripsi terbaik. Bahkan ada surat dari Alquran dengan 98 ayat yang dinamai surah Maryam dan biografi wanita suci ini dan kelahiran Yesus as dan kemampuannya berbicara disaat masih bayi disebutkan sebagai mukjizat. Yesus as berkata, قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا (Sesungguhnya aku adalah hamba Allah yang telah memberikanku Alkitab dan menjadikanku Nabi). Begitupun ucapan-ucapan mulia Yesus as diabadikan dalam Alquran.
Nabi Musa as dan Yesus as disebutkan dalam Alquran sebagai nabi Allah dengan penuh penghormatan dan kisah-kisahnya yang luar biasa tersampaikan dengan baik dan memberikan pencerahan. Justru penceritaan dengan penuh pemuliaan dan penghormatan pada kedua Nabi tidak terdapat dalam kitab Perjanjian, karena memang telah mengalami penyimpangan dan perubahan. Tidak jarang, Nabi Allah justru diperkenalkan dengan cara yang kurang sopan dan kadang disebut mereka adalah orang-orang yang berdosa. Sementara Alquran menganggap semua Nabi-nabi Allah sejajar dan diperkenalkan dengan penuh penghormatan, khususnya Nabi-nabi Ulul Azmi, seperit Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa as dan Muhammad saw yang secara khusus disampaikan mengenai kepribadian dan martabat mereka.
Juga di dalam Alquran, nama Nabi Nuh as disebut 43 kali, Nabi Ibrahim as disebut 68 kali, Nabi Luth as sebanyak 27 kali, Nabi Adam as 25 kali, Nabi Yusuf as 27 kali, Nabi Ismail as 12 kali, Nabi Ishak as 17 kali, Nabi Syu'aib as 11 kali, Nabi Sulaiman as sebanyak 17 kali, Nabi Yaqub as 16 kali, Nabi Yahya as 5 kali, Nabi Ayub 4 kali as, Nabi Saleh as 9 kali, Nabi Hud as 7 kali, Nabi Yunus as 4 kali, Nabi Daud as 16 kali, Nabi Harun as 20 kali, Nabi Uzair as satu kali dan Nabi Idris as, Nabi Ilyas as, Nabi Ilyasa as dan Nabi Zulkifli as masing-masing telah disebutkan dua kali.
Sementara nama yang mulia dan suci dari penghulu Anbiyah, yaitu Nabi Muhammad saw disebutkan 4 kali dan satu kali disebut Ahmad. Namun kata-kata seperti Rasulullah, utusan, Nabi, dan Umm juga disebutkan berkalli-kali dalam sejumlah ayat.
Inti dan rangkuam dari sebagian besar ayat Alquran sebenarnya adalah menceritakan biografi para nabi, dan karena itu betapa indahnya Rumi berpuisi dalam karyanya Masnawi:
Karena Anda mencari kebenaran dalam Alquran / bercampur dengan jiwa para nabi
Alquran adalah keadaan para nabi / ikan dari laut Kibria
Bacalah dan terima Alquran / para nabi dan orang suci adalah perwujudannya
Alquran sesungguhnya adalah kitab tauhid dan pengetahuan tentang Tuhan, yang diekspresikan dalam bentuk ajakan para nabi, dan tentu saja keyakinan akan kebangkitan dan hari kiamat - yang merupakan salah satu ajaran penting dari semua nabi - merupakan bagian penting dari ayat-ayat Alquran, sekitar 500 ayat Alquran. Ini terkait dengan aturan agama dan ibadah, dan sisanya adalah moralitas. Tentunya tidak perlu dikatakan lagi bahwa perjuangan para nabi adalah melawan orang yang arogan dan menegakkan keadilan serta mendorong orang-orang beriman untuk berjihad di jalan Allah swt dan syahid juga merupakan salah satu ajaran para nabi dan memerangi para penindas serta menyebarkan keadilan dan melindungi hak asasi manusia dan tidak saling menindas, sebagaimana yang ditegaskan oleh Alquran Alkarim.
Jika seseorang ingin mengenal para nabi dengan benar, mengenal Nabi Isa as, mengenal Nabi Musa as, mengetahui Nabi Muhammad saw dan para Imam yang suci, seseorang harus mengacu pada Al-Qur'an.
Alquran diturunkan untuk membawa pesan-pesan Ilahi untuk memberi petunjuk kepada umat manusia. Akan menghantarkan umat manusia ke peradaban yang penuh cahaya, dan meninggalkan kehidupan yang gelap dan penuh dengan kezaliman. Pesan Alquran pada umat manusia adalah membebaskan manusia dari kegelapan menuju cahaya.
Lantas, sekarang kita melihat penghinaan terhadap Alquran, kitab yang sarat dengan cahaya, sejarah dan pesan para Nabi, betapa zalimnya hal tersebut pada hak kemanusiaan. Mereka ini adalah syaitan yang menginginkan manusia terus berada dalam kegelapan, sehingga dengan itu mereka dapat melanjutkan kekuasaan yang menindas. Namun mereka lupa, bahwa kehendak Allah swt yang menghendaki orang-orang benarlah yang akan berkuasa di muka bumi, yang hal ini bukan hanya disampaikan dan terdapat dalam Alquran, namun juga terdapat dan tersampaikan dalam Taurat dan Zabur. Sebagaimana yang termaktub dalam Alquran surah Al-Anbiyah ayat 105, «وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ» (Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh.)
Mereka yang zalim, penindas dan arogan harus mengetahui, Alquran telah menggambarkan mereka seperti bui di lautan, yang dengan cepat akan segera hilang dan semua upaya mereka menimbulkan fitnah tidak akan berhasil.
«وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنْقَلَبٍ يَنْقَلِبُونَ».
Tips-tips Mengatasi Sikap Pamer
“Sesungguhnya yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik ashghar (syirik terkecil).” Para sahabat bertanya, “Apa itu syirik terkecil itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu riya’ (pamer).” (HR ahmad)
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ جَعَلَ الْاِسْلَامَ طَرِيْقًا سَوِيًّا، وَوَعَدَ لِلْمُتَمَسِّكِيْنَ بِهِ وَيَنْهَوْنَ الْفَسَادَ مَكَانًا عَلِيًّا. اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا حَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah shalat Jum’at hadâkumullah,
Syirik atau menyekutukan Allah adalah predikat yang tidak main-main. Ia dianggap berat karena ada penyembahan, keyakinan, atau sekadar harapan kepada selain Allah. Jenis syirik tidak tunggal. Syirik memiliki tingkatan, tergantung kadar “penghambaan” seseorang terhadap hal-hal di luar Allah.
Ada sitilah “syirik kecil” dan ini sering tidak dipahami atau diperhatikan oleh kebanyakan manusia. Padahal, syirik kecil inilah yang paling dikhawatirkan Rasulullah menimpa umatnya. Apa itu syirik kecil?
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ . قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ : الرِّيَاءُ
“Sesungguhnya yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik ashghar (syirik terkecil).” Para sahabat bertanya, “Apa itu syirik terkecil itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu riya’ (pamer).” (HR ahmad)
Sikap Rasulullah yang menempatkan riya’ sebagai paling ditakuti mengindikasikan betapa gawat perbuatan tercela tersebut. Gawat pertama karena muncul harapan selain Allah, dan gawat kedua karena dosa ini nyaris tak terasa lantaran “kelezatan” yang diterima pelakunya, seperti berupa pujian, sanjungan, hingga kenaikan kedudukan dari orang-orang di sekitarnya.
Inilah merupakan bentuk dari berwujudan tauhid sejati. Artinya, syirik tak mesti dialamatkan kepada para penyembah pohon atau batu, tapi juga pada orang-orang yang bergantung pada pujian dan pandangan orang lain. Allah tak lagi menjadi ukuran utama terhadap segenap nilai perbuatan baik. Karena itu, betapa banyak orang memperlihatkan, memotret, atau memperdengarkan kedermawanan, kesalehan, prestasi, bukan agar orang lain meneladani melainkan sekadar mengetahui, syukur-syukur melontarkan puji-pujian. Fenomena ini kita temui dengan sangat mudah di era media sosial ini.
Riya’ merupakan penyakit hati. Ia virus yang tergolong sukar diobati dan menggerogoti habis nilai pahala di mata Allah subhanahu wata‘ala. Riya’ bisa berlangsung dalam tiga waktu: sebelum, saat, dan setelah perbuatan baik dilakukan. Lantas bagaimana cara mengatasinya?
Jamaah shalat Jum’at yang semoga dirahmati Allah,
Pertama, orang yang terbesit riya sebelum mengerjakan amalan dan memang berniat mengerjakannya semata karena riya’, maka agar selamat orang semacam ini harus menunda amalannya sampai timbul rasa ikhlas. Untuk menimbulkan rasa ikhlas, seseorang perlu merenung bahwa kritikan dari orang lain lebih sering meningkatkan kualitas diri ketimbang sanjungan yang memacu perasaan ujub lalu menjatuhkan.
Kedua, bila riya’ muncul di saat melakukan amalan, seseorang dianjurkan untuk menghalau gangguan itu sambil meneruskan amalannya. Kalau godaaan riya terus hadir, ia tidak perlu menggubrisnya. Insyaallah amalannya diterima karena tetap berpijak pada niatnya semula. Keterangan ini bisa kita temukan dalam kitab Maqashidur Ri‘ayah li Huquqillah karya Izzuddin bin Abdus Salam.
Ketiga, niatan awal bisa saja karena Allah, saat melakukannya pun tak ada kendala dalam hati. Tapi, hawa nafsu yang pantang menyerah bisa menjerumuskan ahli amal dengan berbuat riya’ setelah kebaikan dan kesalehan itu dilakukan. Orang yang dihadang godaan seperti ini perlu serius membentengi diri dan selalu berpikir bahwa kebaikan tak datang dari dirinya tanpa pertolongan dan karunia Allah. Di saat yang sama, penting juga menginsafi bahwa keburukan masih lebih banyak bersemanyam dalam diri daripada kebaikan.
Jamaah shalat Jum’at hadâkumullah,
Penjelasan ini memberi pesan kepada kita semua bahwa siapa pun bisa dihinggapi rasa syirik, bahkan orang yang kerap memvonis syirik orang lain pun. Manusia dituntut untuk selalu berhati-hati, mengutamakan instropeksi daripada menghakimi. Riya’ termasuk syirik yang samar (khafi), tidak terasa, dan justru karena kesamarannya inilah membuatnya lebih berbahaya dan paling dikhawatrikan oleh Nabi.
Orang yang rajin beribadah sekalipun belum tentu bersih dari sifat tercela ini. Karena penyakit riya’ bisa menjangkiti kapan saja, di mana saja, dan dalam keadaan apa saja. Riya juga bisa muncul ketika seseorang memanjangkan ruku’ atau sujud di dalam shalat, saat berpakaian yang mengesankan kealiman, menghitam-hitamkan bekas sujud di dahi, atau memfasih-fasihkan lidah saat berceramah dengan mengumbar hafalan dan keluasan ilmu. Adapula yang bersikap sedemikian rupa agar dikatakan orang lain mengaggap dirinya tak suka pamer, ini pun tergolong riya'. Artinya, riya' juga dapat menyelinap di balik sifat-sifat terpuji dan amal ibadah.
Namun demikian, semuanya bisa dicegah dan disembuhkan. Jangan karena takut riya’ amal ibadah tidak terjalani. Segalanya tergantung pada kesungguhan berjihad dengan diri sendiri dan kelurusan niat hati kita. Menghindari riya’ sesungguhnya adalah upaya memurnikan peruntukkan seluruh amal kebaikan bagi Allah semata.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
Doktrin Perlawanan Imam Khomeini
Hari ini, 40 tahun telah berlalu sejak penaklukan revolusi Islam di Iran dan juga 30 tahun telah berlalu sejak meninggalnya Imam Khomeini yang merupakan pendiri revolusi Islam. Ideology revolusi Islam telah melewat lebih dari batas-batas Iran. Berdasarkan rencana dan konspirasi anti-Iran ini dimunculkan secara maksimal untuk menghindari pengaruh Iran di wilayah tersebut.
Doktrin Imam Khomeini didasarkan pada gerakan perlawanan dan itu tidak terbatas pada masalah domestik, tetapi rasa hormatnya terhadap al-Quds adalah apa yang paling dikenal oleh Imam Khomeini dalam doktrin perlawanan global-regional. Imam Khomeini menganggap masalah Al-Quds sebagai doktrin utamanya bahkan sebelum revolusi Islam terjadi di Iran.
Diyakini bahwa al-Quds adalah hal utama yang sama untuk menyatukan semua Muslim melawan konspirasi yang berusaha mengubah pemikiran Islam di balik al-Quds menjadi masalah Arab dan membatasinya pada masalah politik Arab. Semua perjuangan untuk membebaskan al-Quds dari pendudukan terbatas pada rasisme Arab yang gagal karena kesengsaraan dan frustrasi. Perang enam hari tidak hanya gagal membebaskan al-Quds tetapi juga memberi Israel lebih banyak kepercayaan untuk terus menduduki lebih banyak tanah dan ini adalah waktu ketika Kompromi didefinisikan ulang oleh definisi barat dan kemudian disebut Perdamaian. Rencana perdamaian itu mengkompromikan banyak kelompok batalion, salah satu yang terpenting adalah gerakan PLA yang berakhir dengan pertempuran dan mengambil langkah-langkah untuk menandatangani perjanjian damai.
Hasil dari tindakan ini tidak lebih dari itu kelompok itu harus mendiskusikan rencana perdamaian dengan musuh untuk menghindari mereka membangun permukiman di wilayah Palestina yang bertentangan dengan perjanjian.
Hasil dari 6 dekade yang disebut diskusi damai adalah lebih banyak tekanan dan kesengsaraan rakyat Palestina. Kelompok-kelompok Palestina lainnya tidak pernah memiliki prinsip Islam yang sama dan harus menonton kebijakan perdamaian membahas dan gagal, masyarakat internasional juga diam.
Kelompok-kelompok lain di wilayah ini seperti Ikhwanul Muslimin juga tidak berhasil, karena mereka tidak mengikuti prinsip Islam untuk menyatukan semua Muslim dan mereka hanya merupakan tambahan dari kumpulan kegagalan Arab dalam perjuangan melawan pendudukan Israel.
Negara-negara Islam sekuler lainnya juga ditambahkan ke dalam kumpulan kegagalan terhadap Israel ini, mereka mengambil Taliban dan ISIS sebagai Jihad Islam terkemuka dan sampai pada kesimpulan bahwa perjuangan bersenjata tidak akan membebaskan Palestina yang diduduki. Sebuah sekte Islam baru lahir dari ini yang kemudian dinamai Islam Amerika.
Dari sisi lain setelah penaklukan revolusi Islam di Iran, perjuangan fisik bersenjata melawan Israel tidak hanya berhasil membalas musuh tetapi perlawanan adalah gerakan yang berkembang yang semakin kuat setiap hari.
Perlawanan sebagai doktrin oleh Imam Khomeini berhasil, berdasarkan banyak faktor seperti: perspektif yang baik dari pemain peran daerah, perspektif Islam yang sempurna, informasi yang baik tentang musuh, mengaktifkan potensi dunia Islam dan juga menjauhi pemikiran kompromi.
Hasilnya adalah bahwa batu-batu di tangan orang-orang Palestina dimodifikasi menjadi roket dan rudal, itu membentuk kembali kekuatan pencegahan Israel menjadi kekuatan pencegahan Palestina dan bahkan membawa hegemoni perlawanan ke wilayah tersebut dan rakyatnya.
Hari ini perlawanan berada dalam kekuatan utamanya yang tidak hanya mampu mencegah serangan dari musuh, tetapi perlawanan sekarang mampu membuat kerusakan tambahan, perlawanan juga membuat pihak Zionis menyadari konsekuensi dari langkah terkecil yang mereka inginkan. menerapkan untuk menghilangkan identitas Palestina dari tanah, kekuatan pencegahan yang dalam banyak kasus menolak musuh untuk mengambil tindakan.



























