کمالوندی
Perjalanan Spiritual Haji Ibrahimi (2)
Hari ini kita akan berbicara tentang Ka'bah atau Baitullah. Rumah Tuhan ini menarik umat manusia ke arahnya dan mengajak mereka berthawaf di sekelilingnya.
Para peziarah Baitullah melakukan thawaf dengan penuh kekhusyukan dan ketulusan, hati mereka dipenuhi rasa suka cita dan jiwa mereka larut dalam nuansa spiritual.
Ka'bah adalah rumah yang paling suci di muka bumi, pusat dari planet bumi, dan titik pemukiman pertama manusia. Ia selalu menjadi penerang atas kegelapan dan pelita yang membimbing manusia.
Imam Muhammad al-Baqir as berkata, "Setelah Nabi Adam as diturunkan Allah Swt dari surga ke bumi, ia mengadu kepada-Nya tentang keterasingan dan tempat ia diturunkan. Allah kemudian menurunkan sebuah kemah dari kemah-kemah surga kepadanya. Malaikat Jibril mendirikan kemah itu di titik yang dipersiapkan untuk Ka'bah. Tiang-tiang kemah ini berasal dari batu yakut merah, empat paku dari emas murni, dan tali-talinya berwarna ungu. Di empat sudutnya ditambatkan batu secara berurutan; batu dari bukit Shafa, bukit Sinai, bukit Salam, dan Jabal Abu Qubais."
Di ayat 21 surat al-Hijr, Allah Swt berfirman,
"Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu." Surat al-An'am ayat 75 berbunyi, "Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang yakin."
Kedua ayat itu dan ayat-ayat lain menunjukkan bahwa langit dan bumi serta apa yang terdapat di dalamnya memiliki dimensi lahir (mulki) dan batin (malakuti). Apa yang terlihat di bumi ini merupakan manifestasi dari hakikat alam malakuti. Ka'bah di Makkah adalah dimensi lahir dari Ka'bah langit atau Baitul Makmur, tempat para malaikat berthawaf.
Para malaikat berthawaf, bertasbih memuji Allah, dan memohon ampunan kepada para hamba di sekitar Baitul Makmur. Di bumi manusia melakukan thawaf di Ka'bah.
Ka'bah adalah sebuah bangunan persegi empat yang terletak di Masjidil Haram, Makkah. Bangunan ini terbuat dari batu granit dengan berbagai ukuran. Ia memiliki empat rukun (sudut/arah) yaitu Rukun Aswad (arah timur). Rukun ini di samping pintu Ka'bah dan kurang lebih menghadap Sumur Zamzam. Ia dinamakan Rukun Aswad karena Hajar Aswad terletak di sudut ini dan titik dimulainya thawaf.
Maqam Ibrahim as.
Rukun Iraqi (arah utara), rukun ini terletak setelah rukun timur. Karena posisinya dekat dengan arah utara, ia dinamakan dengan rukun utara dan disebut juga dengan Rukun Iraqi karena menghadap ke arah Irak.
Rukun Syami (rukun barat), sebuah rukun yang terletak setelah rukun utara. Posisinya berada di arah barat dan disebut Rukun Syami karena menghadap ke arah Syam.
Rukun Yamani (rukun selatan), rukun ini terletak setelah rukun barat. Rukun ini sejajar dengan rukun Hajar Aswad dan berada di arah selatan. Ia juga disebut dengan Rukun Yamani karena ia menghadap ke arah negeri Yaman.
Dinding Ka'bah di samping Rukun Yamani pernah retak dan terbelah untuk pintu Fatimah binti Asad masuk ke Ka'bah untuk melahirkan putranya, Ali bin Abi Thalib as. Dinding ini berkali-kali diplaster dengan cairan perak dan bahkan dipoles selama masa rekonstruksi Ka'bah, namun bekas retak ini masih terlihat sampai sekarang.
Di sekitar Ka'bah, ada situs-situs suci dan bersejarah seperti Maqam Ibrahim. Ia adalah sebuah batu yang berada di samping Ka'bah yang menunjukkan bekas kaki Nabi Ibrahim as. Al-Quran menyebut Maqam Ibrahim sebagai salah satu dari tanda-tanda kebesaran Allah di bumi dan menganjurkan kaum Muslim untuk menunaikan shalat di tempat ini.
Hijr Ismail adalah area kosong di antara bangunan Ka'bah dan tembok setengah lingkaran yang membentang dari utara Ka'bah (Rukun Iraqi) sampai sisi barat (Rukun Syami). Tempat ini adalah rumah Siti Hajar dan Ismail dan tempat mereka dimakamkan ketika wafat. Beberapa anak perempuan Ismail as dan beberapa Nabi as juga dimakamkan lokasi ini.
Zamzam adalah sumur bersejarah yang terletak di area Masjidil Haram sekitar 21 meter bagian timur Ka'bah. Sumur ini adalah sebuah mata air yang mengalir karena kehendak dan kasih sayang Allah Swt kepada Nabi Ismail as yang dilanda kehausan. Rasulullah Saw menyebut air Zamzam adalah sebaik-baiknya air di muka bumi yang mengandung keberkahan dan penyembuhan.
Shafa dan Marwa adalah nama dari dua bukit kecil yang berdekatan dengan Masjidil Haram. Jarak antara dua bukit ini adalah sekitar 395 meter. Salah satu amalan wajib haji dan umrah dilakukan antara Shafa dan Marwa yang disebut sa'i atau menempuh jarak antara dua bukit tersebut sebanyak tujuh kali.
Hajar al-Aswad.
Imam Jakfar Shadiq as dalam sebuah riwayat berkata, "Ka'bah berbentuk kubus karena letak geografisnya sejajar dengan Baitul Makmur, Baitul Makmur berbentuk kubus karena posisinya sejajar dengan ‘Arsy, dan 'Arsy juga berbentuk kubus karena Islam dibangun atas empat pilar yaitu al-Tasbihat al-Arba'a (Subhanallah, Alhamdulillah, La Ilaha Illallah, dan Allahu Akbar)."
Jadi, menghadap Ka'bah ketika shalat dan beribadah pada dasarnya kita sedang menghadap ke rumah tauhid. Kita secara lahir menghadapkan wajah ke arah Ka'bah dan secara batin, sedang menghadap ke Baitul Makmur, sementara hati kita sedang berhubungan dengan 'Arsy.
Ka'bah memiliki peran sentral dalam ibadah Islam dan juga kehidupan sosial kaum Muslim. Mereka menghadap Ka'bah lima kali sehari untuk menunaikan shalat wajib. Ketika jutaan orang menghadap ke satu arah pada waktu yang bersamaan, hal ini akan menyebabkan persatuan dan kedekatan hati mereka. Allah Swt memerintah kaum Muslim untuk menghadap Ka'bah dari setiap sudut dunia.
Karena bumi ini bulat dan adanya perbedaan waktu di setiap negara, maka kegiatan menghadap Ka'bah ini (untuk shalat dan berdoa) tidak akan pernah terputus. Kesinambungan ini sama seperti yang dilakukan para malaikat di Baitul Makmur, yang selalu berthawaf dan bertasbih kepada Allah Swt.
Salah satu peristiwa penting adalah serangan penguasa Yaman, Raja Abrahah ke Ka'bah pada tahun 571 M. Ia berniat menghancurkan Ka'bah sehingga perhatian orang-orang beralih ke bangunan gereja nan indah dan megah di Yaman. Namun, Allah mengirim burung-burung dari langit untuk menghancurkan pasukan Abrahah dengan batu-batu kecil.
Ka'bah di bumi adalah simbol dari kesucian di alam semesta. Rumah yang dibangun oleh para Nabi seperti Adam, Ibrahim, dan Ismail as ini, terbebas dari segala jenis noda, termasuk syirik dan berhala, serta dari setiap jenis noda lain.
"Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan), 'Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud.'" (Q.S. Al-Hajj: 26)
Rasulullah Saw membersihkan Ka'bah dari bermacam berhala pada hari penaklukkan Makkah. Waktu itu terdapat sekitar 360 berhala di dalam dan luar Ka'bah. Rasul juga membersihkan gambar-gambar beberapa Nabi terdahulu dari di dinding Ka'bah.
Mengenai folosofi penghancuran berhala di Ka'bah, seorang filsuf dan sejarawan Jerman-Swiss, Titus Burckhardt menuturkan, "Jika Ka'bah adalah hati manusia, maka berhala-berhala di dalamnya adalah simbol dari hawa nafsu yang mengitari dan menghalangi hati dari mencapai Tuhan. Oleh karena itu, penghancuran berhala merupakan perumpamaan terbaik untuk mensucikan hati dari noda dan mencapai derajat tauhid."
Perjalanan Spiritual Haji Ibrahimi (1)
Sebagian kaum Muslim melakukan perjalanan ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji setelah penantian panjang, bertahun-tahun dan bahkan ada yang belasan tahun.
Selama musim haji, Tanah Suci Makkah dibanjiri oleh umat manusia untuk menggelar sebuah kongres yang agung. Haji – dibandingkan dengan ibadah lain seperti shalat dan puasa – memiliki penekanan pada dua hal yaitu waktu dan tempat. Dengan kata lain, ibadah haji tidak bisa ditunaikan di sembarang tempat dan waktu dan bahkan di luar zona khusus yang sudah ditetapkan.
Di sini ada ikatan antara waktu dan tempat. Ia hanya dilakukan dalam beberapa hari dan pada waktu khusus. Haji berbeda dengan shalat dan puasa, dilaksanakan di lokasi khusus, bumi tauhid, dan tanah haram.
Haji secara bahasa berarti menyengaja atau menuju suatu tempat dan tujuan (qashd). Menurut istilah agama, haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan ibadah tertentu pula pada bulan Dzulhijjah.
Untuk mencapai tujuan ini, Allah Swt memerintahkan Nabi Ibrahim as untuk membersihkan Ka'bah dari hal apapun yang menghalangi perjalanan menuju kedekatan dengan Tuhan. Dari perintah ini dapat dipahami bahwa para jemaah hanya diminta fokus ke Baitullah, berthawaf di sekitarnya, melepaskan diri dari kegelapan, dan bersiap bertemu dengan Sang Kekasih.
Pada masa itu, Nabi Ibrahim dengan bantuan putranya, Ismail as, meletakkan pondasi-pondasi Ka'bah dan kemudian ia berseru:
" Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (Q.S. Ibrahim: 37)
Menurut riwayat, setelah Ibrahim menyelesaikan pembangunan Ka'bah, turunlah perintah yang memintanya untuk mengajak manusia menziarahi Baitullah. Ibrahim berkata, "Ya Tuhan, suaraku dari (lembah ini) tidak akan terdengar oleh manusia?" Tuhan berfirman, "Umumkanlah! Dan Aku akan menyampaikannya (seruan ini)."
Setelah dialog ini, Nabi Ibrahim as – atas perintah Tuhan – naik ke atas sebuah batu dan berteriak, "Wahai manusia! Sesungguhnya Rabb kalian telah membuat suatu rumah, maka berhajilah."
Disebutkan bahwa gunung-gunung merendah sehingga suaranya sampai ke seluruh penduduk bumi dan didengar oleh semua yang ada di dalam rahim dan tulang sulbi (tulang rusuk), dan semuanya menjawab panggilannya, baik bebatuan, tanah-tanah, pepohonan, dan siapa saja yang Allah telah catat dia akan berhaji sampai hari kiamat dan mereka berkata, "Labbaikallahumma labbaik."
Doa Nabi Ibrahim dijawab dengan cara terbaik dan jutaan manusia berbondong-bondong datang ke Tanah Suci dengan hati yang penuh dengan cinta dan ketulusan. Ka'bah menjadi rumah untuk menampilkan bentuk penghambaan yang paling murni.
Pelaksanaan haji penuh dengan pelajaran, kenangan, dan perasaan yang tak terlukiskan. Para peziarah Tanah Suci Makkah dan Madinah berada di suatu tempat yang sarat nuansa spiritual. Di setiap sudut tempat itu, mereka bisa menyaksikan jejak puluhan peristiwa dan sejarah besar Islam serta perjuangan Rasulullah Saw dalam menyebarkan Islam.
Haji dapat disebut sebagai bentuk memperbaiki janji dengan para Nabi seperti Adam, Ibrahim as, dan Nabi Muhammad Saw.
Ketika menggambarkan rasa antusias masyarakat datang ke Baitullah, Imam Ali as berkata, "Mereka seperti orang-orang haus yang pergi ke arah mata air dan mereka seperti merpati yang terpesona dengan tempat itu. Mereka berdiri di tempat para Nabi dan berthawaf mengelilingi Ka'bah seperti malaikat yang mengitari Arsy. Mereka memperoleh keuntungan di pasar ibadah dan bergegas menuju ke tempat pengampunan. Tuhan menjadikan Ka'bah sebagai tanda Islam dan membangun rumah yang aman dan tentram bagi orang-orang yang mencari perlindungan."
Nabi Ibrahim as memiliki kedudukan istimewa di antara para nabi dan rasul sehingga namanya disebut sebanyak 69 kali dalam 25 surat al-Quran. Sifat-sifat luhurnya dijelaskan dalam al-Quran dan ia ditetapkan sebagai teladan orang-orang Mukmin.
Mengingat posisinya sebagai pemimpin (imam) masyarakat dan suri tauladan kaum Mukmin, maka seluruh perbuatan Nabi Ibrahim as dalam manasik haji ditetapkan sebagai amalan wajib atau sunnah, dan haji ini dikenal sebagai haji Ibrahimi di sepanjang masa.
Untuk menghidupkan kenangan akan perjuangan Nabi Ibrahim, Allah Swt berfirman, "Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat…" (Q.S. Al-Baqarah: 125)
Maksud dari haji Ibrahimi adalah ibadah haji yang diwajibkan Allah pada hamba-hamba-Nya. Dia memerintahkan Ibrahim untuk mengumumkan haji dan Rasulullah Saw pun menghidupkan kembali manasik ini pada masanya.
Pada dasarnya, haji Ibrahimi adalah ibadah haji yang hakiki dan semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah, menunjukkan penghambaan yang tulus, dan menafikan syirik. Haji hakiki ini berarti berjuang melawan manifestasi syirik dan penindasan, berjuang untuk kedigdayaan dan kemuliaan Islam dan kaum Muslim.
Haji model ini tidak hanya melakukan manasik dan amalan lahiriyah, tetapi juga fokus pada aspek maknawi ibadah dan pelakunya dituntut khusyu' di semua tahapan manasik haji.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan, "Haji ibrahimi adalah sama dengan haji Muhammadi, di mana roh ibadah ini adalah bergerak menuju tauhid dan persatuan. Ibadah haji ini adalah sumber berkah dan hidayah, ia adalah pilar utama kehidupan dan kebangkitan umat yang satu, ia adalah haji yang sarat dengan zikir kepada Tuhan, dan sebuah haji di mana bangsa-bangsa Muslim merasakan adanya umat yang satu Nabi Muhammad. Selama pelaksanaan ibadah haji, umat Islam beralih dari perselisihan ke persatuan."
"Selama pelaksanaan haji Ibrahimi, umat Islam bergerak bersama di sekitar Ka'bah, yang merupakan simbol monoteisme dan kebencian terhadap syirik dan penyembahan berhala, mereka melakukan thawaf dengan makrifat dan bergerak dari aspek lahiriyah haji menuju ke batinnya dan menggunakan ini sebagai bekal untuk kehidupannya dan kehidupan umat Islam," jelasnya.
Haji hanya diwajibkan kepada orang-orang yang mampu secara finansial dan fisik. Orang-orang yang telah memenuhi syarat, wajib meninggalkan keluarga dan tanah airnya untuk mengikuti kongres haji di Tanah Suci.
"Haji bukanlah perjalanan untuk bersenang-senang, ia adalah sebuah perjalanan spiritual. Ini adalah perjalanan menuju Tuhan di mana para jemaah harus menghadirkan raga dan jiwanya," kata Ayatullah Khamenei.
Ratusan Jemaah Calhaj Iran Tiba di Masjid Shajarah
Ratusan jemaah calon haji dari Republik Islam Iran telah tiba di Masjid Shajarah pada hari Rabu, 24 Juli 2019.
Mereka kemudian mengenakan pakaian ihram di masjid yang dikenal sebagai Dhul Hulaifah itu. Masjid ini juga dikenal dengan Bir-Zulhalif atau Abyar-e-Ali ini dan menjadi salah satu tempat miqat untuk ibadah haji dan umrah.
Dalam sejarah disebutkan bahwa ketika Rasulullah Saw pergi ke Makkah Mukarramah, beliau berhenti di tempat tersebut dan menunaikan shalat di bawah pohon samra, sehingga tempat tersebut kemudian disebut sebagai Masjid Shajarah.
Lebih dari 86.000 calon jemaah haji dari Republik Islam akan menunaikan ibadah haji di Tanah Suci pada tahun ini.
Agustus, Pembangunan Reaktor Nuklir Kedua Busher Dimulai
Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi mengatakan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir kedua di Bushehr, wlayah selatan Iran, akan dimulai awal Agustus 2019.
Ali Akbar Salehi dalam sebuah wawancara dengan kantor berita parlemen Iran hari Kamis (25/7) mengatakan bahwa negaranya akan meningkatkan kontribusi energi nuklir untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan menyempurnakan pembangunan pembangkit listrik tenaga atom 2 dan 3 di Bushehr.
"Sesuai dengan rencana,enam tahun mendatang, pembangkit listrik kedua Bushehr siap untuk operaasikan dan pembangkit listrik ketiga Bushehr juga akan diooperasikan dalam delapan tahun ke depan," ujar Salehi.
Mengenai rekonstruksi reaktor Arak, Salehi menjelaskan masalah kerja sama dengan Cina dan Inggris yang masih berlanjut.
"Komite bersama untuk rekonstruksi reaktor Arak yang terdiri dari Iran, Cina dan Inggris telah mulai membangun kembali reaktor setelah beberapa bulan terhenti," tegasnya.
Salehi juga membantah klaim Presiden AS Donald Trump pada pertemuan terbaru Dewan Gubernur IAEA, dan mengatakan bahwa Amerika Serikat sebagai penyandang dana terbesar IAEA terkucil di tingkat internasional, karena hanya rezim Zionis yang membela klaim Trump.
Dewan Gubernur IAEA mengadakan sesi khusus pada 10 Juli lalu atas permintaan Amerika Serikat untuk meninjau kembali upaya Iran baru-baru yang mengurangi komitmennya di JCPOA, tetapi pertemuan ini berakhir tanpa syarat bagi Amerika Serikat, dan menjadi ejekan terhadap Amerika Serikat dan sekutunya, rezim Zionis
Kapal Inggris tak Cukup untuk Armada Laut di Teluk Persia
Surat kabar Amerika Serikat, Washington Examiner mengabarkan, Inggris tak punya cukup kapal untuk membentuk armada pasukan laut Eropa di Teluk Persia.
Washington Examiner (25/7/2019) melaporkan, Inggris ingin membentuk armada pasukan laut Eropa di Teluk Persia, padahal negara itu berada pada kondisi yang tidak memiliki jumlah kapal yang mencukupi.
Inggris menganggap penambahan pasukan angkatan lautnya di kawasan saat ini diperlukan, tapi masalahnya adalah kemungkinan kapal tambahan yang akan dikerahkan ke Teluk Persia tidak cukup.
Di sisi lain, sebagian kapal perang dan fregat AL Inggris saat ini sedang diperbaiki.
Sebelumnya Reuters mengabarkan beberapa negara Eropa di antaranya Perancis, Italia dan Denmark mendukung ide Inggris untuk membentuk sebuah armada laut Eropa di Teluk Persia.
Pos Tentara di Selatan Thailand Diserang
Sebuah pos militer di kawasan selatan Thailand diserang orang tak dikenal yang menyebabkan sedikitnya empat orang tewas.
Kolonel Thanawee Suwannarat Rabu (24/7) mengatakan, sebanyak empat orang terbunuh termasuk seorang sersan mayor, dua relawan pertahanan dan satu penduduk setempat.
Seorang polisi Pattani membenarkan kejadian itu merenggut korban jiwa. Ia juga mengatakan ada dua korban lain yang berada di rumah sakit dalam kondisi kritis.
Juru bicara tentara juga melaporkan serangan ini terjadi ketika kelompok militan menyerang pangkalan militer di provinsi Pattani dengan melemparkan sejumlah granat dan menggunakan senapan otomatis selama hampir satu jam.
Duncan Smith: Inggris Kalah Besar dari Iran
Mantan ketua partai konservatif Inggris menyebut penahanan kapal tanker Inggris, Stena Impero di Selat Hormuz oleh Iran adalah kekalahan besar bagi London.
Iain Duncan Smith, Senin (22/7/2019) dalam wawancara dengan BBC mengatakan, ketidakmampuan Inggris menjaga keselamatan kapalnya di Teluk Persia adalah sebuah kekalahan besar.
Sebelumnya beberapa pejabat Inggris yang lain memprotes kinerja angkatan laut dan pemerintah negara itu dalam penahanan kapal tanker Stena Impero di Teluk Persia.
Akan tetapi Menteri Pertahanan Inggris, Tobias Ellwood membantah tuduhan bahwa London lalai dalam hal ini.
Mayjen Rashid: Kekuatan Iran Mengejutkan Musuh
Komandan Pangkalan Udara Pusat Khatamul Anbiya Saw Iran mengatakan, dimensi kekuatan dan agresi Iran, akan tampil dalam bentuk yang mengejutkan dan di luar kalkulasi musuh.
Mayjen Gholamali Rashid, Senin (22/7/2019) dalam pertemuan dengan Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani, menegaskan risiko agresi musuh terhadap Iran akan jauh lebih besar dari hasil yang mungkin dicapai.
Ia menuturkan, perlawanan sengit dan cerdas angkatan bersenjata Iran atas sepak terjang dan ancaman musuh, mencegah risiko terjadinya agresi ke wilayah Iran dan rakyatnya.
Mayjen Rashid menambahkan, langkah destruktif Amerika Serikat di kawasan tidak boleh membahayakan stabilitas dan keamanan Asia Barat.
Gholamali Rashid dan Ali Shamkhani dalam pertemuan itu membahas perkembangan terbaru kawasan dan bahaya potensial serta tingkat kesiapan angkatan bersenjata Iran.
Arab Saudi bertanggung jawab atas keamanan jamaah haji
Ketika waktu ritual Ibrahim haji mendekat — waktu ketika orang-orang berangkat ke Mekah untuk melakukan haji — para penyelenggara dan pejabat organisasi haji Iran bertemu dengan Pemimpin Revolusi, Ayatollah Khamenei, pagi ini (Senin) 3 Juli 2019.
Berikut ini adalah kutipan dari pernyataan-pernyataan yang dibuatnya dalam pertemuan ini:
Haji adalah manifestasi dari penyerahan dan kerendahan hati di hadapan Tuhan; itu juga memiliki faktor sosial persatuan, persaudaraan, dan harmoni. Terlebih lagi itu adalah tampilan dari jemaat dan juga moralitas.
Di antara kesalahan besar adalah bahwa mereka mengatakan tidak mempolitisasi haji! Menciptakan persatuan adalah masalah politik. Mendukung & membela kaum tertindas di Dunia Islam, seperti negara-negara Palestina & Yaman, adalah masalah politik, tepatnya berdasarkan pada ajaran Islam & kewajiban. Atau menyatakan penolakan kepada kaum musyrik adalah kewajiban.
Haji adalah tindakan politik dan tindakan politik ini identik dengan kewajiban agama. Bahwa mereka melarang tindakan-tindakan politis semacam itu sendiri merupakan langkah politis, tetapi tindakan anti-agama. Bahwa mereka mengatakan Anda tidak punya hak untuk berbicara menentang A.S. adalah tindakan politik Setan.
Pemerintah Saudi memikul tanggung jawab utama. Di antara tanggung jawab mereka adalah memberikan keamanan bagi para peziarah, tetapi mereka seharusnya tidak menciptakan suasana keamanan. Sementara para jamaah haji berada di Mekah dan Madinah, mereka harus memperlakukan hujjah dengan benar, penuh hormat, dan dengan hormat; karena mereka adalah tamu-tamu Tuhan, Maha Penyayang.
Ayatollah Al-udzma Salehi Modarres
Bismillahi Rahmani Rahim
Ini adalah jawaban atas pertanyaan yang dikirim ke Ayatollah Besar oleh Seyyed Ali Ghazi Asgar yang bertanggung jawab atas Kantor Haji Iran dan perwakilan pemimpin tertinggi dalam urusan Haji dan Ziarah.
Pertanyaan itu menyangkut pembantaian dan kejahatan yang dilakukan oleh skiap arogan internasional dan agen mereka yang menuduh orang lain sebagai Kafir dan membunuh para Muslimin Syiah dan Sunni. Mereka mencemarkan nama baik Islam di seluruh dunia dan menabur benih-benih perpecahan agama dan rasional yang serius dan perselisihan di antara umat Islam tanpa izin agama. Inilah sebabnya mengapa hari ini Islam dan negara-negara Muslim berada dalam situasi yang sangat sulit.
Setelah perlunya menangkal politeisme, isu kedua yang paling ditekankan dalam Islam adalah persatuan umat Islam.
بني الاسلام على دعامتين کلمة التوحيد و وحدت الکلمه.
"Islam didasarkan pada dua prinsip: Tauhid dan Persatuan".
Oleh karena itu, menyebabkan kerusakan pada kehidupan, harta benda dan kehormatan umat Islam adalah salah satu dosa terbesar dan yaitu terlarang dalam aturan Islam.
Islam tidak mengizinkan penghinaan terhadap kepercayaan agama dari sekte Islam mana pun.
Di sisi lain, serangan bunuh diri terhadap Muslim dan pembantaian mereka di negara mana pun adalah pelangaran hukuman agama Islam. ini adalah dosa yang tak termaafkan yang pada akhirnya akan membawa para pelaku dosa-dosa ini ke dalam api neraka.
Muslim Syiah dan Sunni harus mewaspadai plot konspirasi musuh, yang semakin serius membuat divisi.
Adalah kewajiban atas para Muslimin untuk menunjukkan wajah sebenar-benarnya Islam kepada dunia, Islam yang merupakan agama rahmat, yanga maha keharuan dan kebaikan. Para jamaah Islam dituntut untuk menyebarkan Islam, mempertahankan persaudaraan dan persatuan mereka.



























