کمالوندی

کمالوندی

 

Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad menyampaikan selamat atas terpilihnya kembali Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk masa tugas 2019-2024 setelah memenangkan Pemilihan Presiden Indonesia (Pilpres) 2019.

“Saya mengucapkan selamat kepada Bapak Jokowi atas kemenangan ini dan terpilihnya kembali sebagai Presiden Republik Indonesia," ujar Mahathir sebagaimana dikutip Bernama, Selasa (21/5/2019).

PM Malaysia menambahkan, saya berharap kerja sama kedua negara akan tumbuh lebih kuat setelah ini.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, Selasa (21/5/2019) dini hari. Rekapitulasi meliputi 34 provinsi dan 130 wilayah luar negeri.

Jumlah perolehan suara Jokowi-Ma'ruf mencapai 85.607.362 atau 55,50 persen. Sedangkan perolehan suara Prabowo-Sandi sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen. Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen. (

 

Komisi Pemilihan Umum RI menetapkan perolehan suara Pilpres 2019 dari 34 provinsi dan 130 PPLN, yakni pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf memeroleh 85.607.362 suara atau 55,50 persen, sementara pasangan 02 Prabowo-Sandiaga memeroleh 68.650.239 suara atau 44,50 persen.

Hasil rekapitulasi tingkat nasional secara keseluruhan diumumkan KPU di Gedung KPU RI, Selasa dini hari (21/05).

Hasil rekapitulasi itu dibacakan Komisioner KPU RI Novida Ginting.

Komisi Pemilihan Umum RI segera menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih setelah menyampaikan hasil rekapitulasi nasional penghitungan suara Pemilu 2019 di Jakarta, Selasa dini hari.

Ketua KPU RI Arief Budiman mengatakan bahwa KPU memberikan kesempatan bagi peserta pemilu yang tidak puas terhadap hasil penghitungan itu untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi dalam jangka waktu selambatnya tiga hari setelah hasil ditetapkan.

Pemilu 2019 dan KPU
"Artinya ada waktu hingga tanggal 24 Mei 2019 bagi peserta pemilu untuk mengajukan gugatan ke MK," kata Arief. Sebagaiman dikutip dari Antaranews, Selasa (21/05)

Apabila hingga tanggal 24 Mei tidak ada pengajuan gugatan ke MK, KPU memiliki waktu tiga hari untuk menetapkan calon presiden dan wakil presiden terpilih, yakni antara 25 dan 27 Mei 2019.

Sebaliknya, apabila terdapat pengajuan gugatan ke MK, KPU menunggu putusan MK dikeluarkan. Baru setelah putusan MK keluar, KPU memiliki waktu 3 hari untuk menetapkan calon terpilih sejak putusan dibacakan.

Sementara itu, Mahkamah Konstitusi (MK) mengkonfirmasikan siap menerima dan memproses pengajuan permohonan gugatan terhadap hasil final rekapitulasi Pemilu 2019.

Hal itu dipastikan setelah KPU menyelesaikan rekapitulasi nasional penghitungan suara Pemilu 2019 yang digelar di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (21/05) dini hari. Sebagaimana dilaporkan Kompas, Selasa (21/05)

Juru Bicara MK Fajar Laksono mengatakan, mulai hari ini para peserta pemilu sudah bisa mengajukan permohonan gugatan hasil pemilu ke MK.

Adapun dalam penetapan hasil pemilu, Selasa dini hari, saksi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi bersama dengan saksi dari empat partai politik, yakni PKS, Berkarya, Gerindra, dan PAN menolak menandatangani berita acara.

Saksi BPN Azis Subekti menyatakan bahwa pihaknya menolak menandatangani berita acara karena tidak mau menyerah melawan segala hal yang akan menciderai demokrasi.

Saat ditanya apakah BPN akan menggugat ke MK, Azis mengatakan keputusan ada di tangan tim hukum BPN.

Sementara itu, empat saksi partai politik yang menolak penandatanganan berita acara beralasan masih ada hasil rekapitulasi di beberapa daerah yang dinilai perlu dipertanyakan.

Selain itu saksi dari Partai Berkarya menyatakan penolakan penandatanganan berita acara juga sebagai bentuk solidaritas Partai Berkarya terhadap BPN Prabowo-Sandi.

Persiapan debat Pilpres 2019
Apakah masih perlu kerahkan massa?

Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) patut mendapat apresiasi atas kerja keras, cepat, dan cerdas di tengah isu pengerahan massa pada hari Rabu (22 Mei 2019), atau bertepatan dengan jadwal pengumuman pemenang Pemilu 2019.

Namun, pada hari Selasa (21-5-2019), Komisi Pemilihan Umum RI telah menetapkan perolehan suara Pemilu 2019 hasil rekapitulasi tingkat nasional secara keseluruhan di Gedung KPU RI. Sehubungan dengan pengumuman tersebut, apakah masih perlu mendemo Komisi Pemilihan Umum RI?

Tak elok menyelesaikan perselisihan hasil pemilu di jalanan. Lebih baik ikuti aturan main. Jika tidak puas, bagi peserta pemilu anggota legislatif bisa mengajukan permohonan pembatalan penetapan basil penghitungan perolehan suara oleh Komisi Pemilihan Umum kepada Mahkamah Konstitusi. Aturan ini jelas termaktub di dalam Pasal 474 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Mereka diberi waktu selama 3 x 24 jam untuk mengajukan sengketa ke Mahkamah Konstitusi sejak pengumuman penetapan perolehan suara hasil pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD secara nasional oleh Komisi Pemilihan Umum.

 

Wakil Sekjen Hizbullah Lebanon menekankan bahwa bahasa yang digunakan oleh Amerika Serikat dan Zionis Israel pada saat ini adalah ancaman dan perang, yang mendorong kawasan untuk berperang dan berhadap-hadapan.

Sheikh Naim Qassem, Wakil Sekjen Hizbullah hari Senin malam (20/05) dalam pertemuan dengan Jan Kubis, Wakil Khusus PBB untuk Lebanon di Beirut mengecam rencana AS-Zionis “Kesepakatan Abad” seraya mengatakan, “Rakyat Palestina dan siapa saja yang berkeyakinan untuk memecahkan masalah Palestina tidak boleh diam menghadapi rencana-rencana semacam itu dan melawan dengan segala kekuatan.”

Sheikh Naim Qassem, Wasekjen Hizbullah Lebanon
Sheikh Naim Qassem menjelaskan bahwa kekuatan dan kesiapan Hizbullah hanya digunakan untuk melindungi Lebanon.

“Langkah Hizbullah dalam membebaskan daerah-daerah yang diduduki dan memerangi teroris Takfiri dalam kerangka persatuan tentara, rakyat dan resistensi,” ungkap Wasekjen Hizbullah.

Sheikh Naim Qassem juga menekankan persatuan kelompok-kelompok politik di Lebanon seraya mengingatkan, “Hizbullah bekerja sama dengan semua partai di Lebanon untuk stabilitas politik, keseimbangan keuangan dan pemulihan ekonomi.

 

Ketua Gerakan Kebijaksanaan Nasional Irak, Al Hikmah Al Watani, Sayid Ammar Hakim memperingatkan dampak berbahaya segala bentuk konfrontasi di kawasan.

IRIB (21/5/2019) melaporkan, Ketua Gerakan Al Hikmah Al Watani mengatakan, rezim Zionis Israel adalah satu-satunya pihak yang diuntungkan jika sampai perang pecah di kawasan.

Ammar Hakim, Senin (20/5) malam di Baghdad menilai meningkatnya eskalasi ketegangan di kawasan membawa dampak yang sangat berbahaya.

Ia menegaskan, imbas dari setiap perang yang mungkin terjadi antara Iran dan Amerika Serikat mungkin saja merembet ke seluruh negara kawasan, bahkan dapat melampaui kawasan, dan berubah menjadi perang dunia ketiga.

 

Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas mendesak negara-negara Arab untuk tidak menghadiri "lokakarya ekonomi" yang digagas Amerika Serikat di Bahrain bulan Juni 2019 mendatang, yang merupakan tahap pertama "rencana damai" Timur Tengah atau Kesepakatan Abad.

IRIB (21/5/2019) melaporkan, lokakarya ekonomi Amerika di Bahrain yang rencananya akan diselenggarakan pada 25-26 Juni 2019 tersebut akan mempertemukan pemerintah dan para pebisnis dari Eropa, Timur Tengah dan Asia.

Hamas mengaku cemas dengan konferensi Bahrain dan memperingatkan negara-negara Arab terkait segala bentuk aktivitas atau langkah yang berujung pemulihan hubungan dengan Israel dan masuknya mereka ke fase implementasi Kesepakatan Abad.

Hamas berharap rakyat Bahrain menolak Israel di negara mereka dan tidak membiarkan tanah air mereka dikotori oleh kehadiran Zionis.

Sebelumnya Presiden Amerika Donald Trump dan menantunya Jared Kushner mengumumkan Kesepakatan Abad akan mulai dijalankan setelah bulan Ramadhan.

Rencana perdamaian Timur Tengah yang diklaim Amerika atau Kesepakatan Abad mencakup penggabungan total Al Quds ke wilayah jajahan Israel, penggabungan distrik-distrik di Tepi Barat, penghapusan total hak kembali dan penetapan kawasan Abu Dis sebagai ibukota Palestina. 

 

Salah satu anggota Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran mengatakan, perilaku Amerika Serikat yang anti-Iran adalah sebuah bentuk perang dan akan memakan biaya yang tidak sedikit.

IRNA (21/5/2019) melaporkan, Saeed Jalili, Senin (20/5) malam menuturkan, Republik Islam Iran menganggap sanksi Amerika terhadap Iran sebagai perang.

Ia menambahkan, tentu saja Iran tidak akan membiarkan perilaku Amerika tanpa balasan.

Sehubungan dengan usulan Amerika untuk berunding dengan Iran, Jalili berpendapat, kita tidak bisa berunding dengan sebuah negara yang menjatuhkan sanksi menindas terhadap Republik Islam Iran dan menyebut rakyatnya sebagai teroris.

Menurutnya, Amerika melakukan apapun yang bisa untuk melawan Iran. Berkat perlawanan rakyak Iran selama 8 tahun dalam agresi militer Irak ke Iran, musuh jadi tahu bahwa konfrontasi militer terhadap Iran tidak efektif. 

 

Pameran al-Quran Internasional ke-27 telah dibuka di Mushalla Besar Imam Khomeini di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran pada Sabtu malam, 11 Mei 2019. Pameran ini resmi dibuka untuk umum sejak hari Minggu.


Pameran dibuka dari pukul 17.00-24.00. Foto-foto ini adalah suasana hari kesembilan pameran Senin  malam, 20 Mei 2019.


Pameran al-Quran terbesar dunia ini memiliki banyak bagian dan masing-masing didedikasikan untuk kegiatan tertentu yang berkaitan dengan al-Quran.


Bagian seni internasional dari pameran tersebut adalah tempat bagi para seniman seluruh dunia untuk memamerkan karya seni berharga yang terinspirasi oleh al-Quran.


Pameran ke-27 ini menampilkan lebih dari 100 karya seniman kontemporer dan profesional Iran. Lukisan-lukisan dan foto-foto yang dipajang dalam event ini membawa pesan-pesan mengenai al-Quran.


Lebih dari delapan negara termasuk Republik Indonesia berpartisipasi dalam pameran tersebu. Pakistan adalah Tamu Kehormatan tahun ini.


Pameran Internasional al-Quran ke-27 akan secara resmi dibuka untuk umum mulai Minggu malam dan akan berlangsung selama 14 hari, yaitu berakhir pada 26 Mei 2019.


Ketua panitia pameran al-Quran Abdol Hadi Feqhizadeh dalam jumpa pers mengatakan kegiatan ini akan berlangsung selama dua pekan dengan motto "Al-Quran, Makna Kehidupan."


"10 negara termasuk Turki, Irak, Indonesia, Filipina, Afghanistan, Pakistan, Tunisia, dan Rusia, ikut ambil bagian dalam pameran tahun ini," tambahnya.


Pameran internasional ini diselenggarakan setiap tahun oleh Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran di bulan suci Ramadhan.


Acara ini bertujuan untuk mempromosikan al-Quran dan mengembangkan kegiatan yang berhubungan dengan kitab suci ini. 

 

Seorang ilmuwan nuklir Iran mengabarkan kemajuan teknologi nuklir dan pencapaian pada sentrifugal generasi baru. Menurutnya, instalasi nuklir Iran saat ini berada dalam kondisi teknis terbaik dan sedang melakukan produksi dengan identifikasi akurat yang sudah ditentukan.

IRIB (21/5/2019) melaporkan, dalam statemen salah satu ilmuwan Iran yang identitasnya dirahasiakan, Senin (20/5) di reaktor nuklir Natanz disebutkan, hari ini setelah berlalu 40 tahun sejak kemenangan Revolusi Islam Iran, kita menyaksikan pertumbuhan dan kemajuan di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan industri nuklir Iran.

Ilmuwan Iran itu menjelaskan, salah satu bukti rasa percaya diri rakyat Iran tampak dalam masalah desain, produksi dan operasionalisasi rantai sempurna bahan bakar nuklir, dan salah satu pilar terpenting pengayaan uranium dengan berbagai tingkatan hingga mencapai 20 persen.

Dalam pernyataan itu juga disebutkan, meski disanksi, diancam dan ditekan, industri nuklir Iran mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. 

Sabtu, 18 Mei 2019 20:18

Surat as-Saaffat ayat 93-101.

 

 

Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulnya dengan tangan kanannya (dengan kuat). (37: 93)

Kemudian kaumnya datang kepadanya dengan bergegas. (37: 94)

Ibrahim berkata, “Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu? (37: 95)

Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.” (37: 96)

Pada pertemuan sebelumnya telah kita bahas bersama bahwa Nabi Ibrahim as menanti kesempatan untuk menyadarkan para penyembah berhala dari kekhilafan. Dia berusaha meyakinkan mereka bahwa tidak ada yang dapat dilakukan oleh berhala-berhala tersebut dan mereka adalah benda-benda tidak bernyawa yang tidak memiliki pengaruh apapun pada nasib manusia.

Oleh karena itu, ketika para penyembah berhala itu ke luar kota untuk menggelar perayaan, dengan alasan khawatir akan sakit, Nabi Ibrahim menetap di dalam kota. Ini adalah sebuah kesempatan baik bagi beliau untuk mengambil kapak dan menghancurkan berhala-berhala kecuali yang terbesar.

Ketika masyarakat kota itu kembali, mereka menyaksikan pemandangan yang sulit mereka percaya. Para berhala besar dan kecil mereka telah rusak dan hancur.

Mengingat Nabi Ibrahim as selalu mencela berhala-berhala tersebut dan apalagi beliau adalah satu-satunya orang yang tidak ke luar kota, masyarakat menuding Nabi Ibrahim yang merusak berhala-berhala tersebut. Oleh karena itu dengan marah dan geram mereka mendatangi Nabi Ibrahim as.

Akan tetapi Nabi Ibrahim sama sekali tidak takut atas kemarahan masyarakat dan dengan argumentasi yang jelas dan logis, beliau menjawab seluruh klaim mereka. Beliau berkata, "Manusia berakal mana yang menyembah apa yang dibuatnya sendiri? Jika buatan manusia itu dapat menjadi sesembahan, maka yang membuat (menciptakan) lebih utama untuk disembah. Maka alih-alih menyembah berhala-berhala, sembahlah Allah Swt Pencipta alam semesta di mana berhala-berhala tersebut juga ciptaan-Nya, sebagaimana kalian juga makhluk-Nya."

Dari empat ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:

1. Untuk menghapus faktor-faktor penyimpangan, harus ada perencanaan matang yang dilaksanakan pada waktu yang tepat.

2. Para nabi dalam pemberantasan kesyirikan dan memberangus faktor-faktor penyimpangan, selain memperingatkan, menyadarkan dan memberikan wawasan, juga mengambil langkah-langkah penting pada waktu yang tepat.

3. Buatan manusia baik yang sederhana atau yang sangat kompleks sekalipun, pada tahap awal adalah makhluk Allah Swt. Karena sumber dari seluruh inovasi, ciptaan serta penemuan manusia adalah akal dan potensi yang juga merupakan karunia dari Allah Swt.

قَالُوا ابْنُوا لَهُ بُنْيَانًا فَأَلْقُوهُ فِي الْجَحِيمِ (97) فَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الْأَسْفَلِينَ (98)

Mereka berkata, “Dirikanlah suatu bangunan untuk (membakar) Ibrahim; lalu lemparkanlah dia ke dalam api yang menyala-nyala itu.” (37: 97)

Mereka hendak melakukan tipu muslihat kepadanya, maka Kami jadikan mereka orang-orang yang hina. (37: 98)

Orang-orang musyrik alih-alih memperhatikan ucapan logis dan rasional Nabi Ibrahim as dan menerimanya, berusaha menghukum dan memberinya pelajaran. Oleh karena itu mereka membuat sebuah tungku besar dan tinggi. Mereka memenuhi tungku tersebut dengan kayu dan ranting serta membakarnya.

Setelah itu mereka melempar Nabi Ibrahim as dalam tungku tersebut dan beranggapan mereka telah mengakhiri nasib beliau. Akan tetapi berkat kehendak Allah Swt, api tersebut berubah menjadi sejuk untuk Nabi Ibrahim dan alih-alih membakar tubuhnya, api itu justru menyejukkan tubuh Nabi Ibrahim as. Di tengah keheranan kaum musyrik, Nabi Ibrahim keluar dari tungku tersebut dengan tenang dan selamat. Dengan demikian, gagal rencana orang-orang musyrik.

Dari dua ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:

1. Kekufuran dan kemusyrikan sama sekali tidak berasaskan logika, rasionalitas atau argumen yang kokoh. Oleh sebab itu, kaum musyrik menghadapi kebenaran yang disampaikan Nabi Ibrahim as dengan kekerasan.

2. Para wali Allah dalam menjalankan tugasnya serta menghancurkan kezaliman dan kekufuran akan selalu siap menghadapi segala bentuk ancaman dan tidak gentar untuk dibakar.

3. Kehendak Allah Swt berkuasa di atas seluruh hukum alam. Oleh karena itu, kapan pun Allah Swt menghendaki, faktor atau fenomena alam akan berubah sebagaimana yang terjadi pada Nabi Ibrahim as ketika dibakar oleh kaum musyrik.

وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَى رَبِّي سَيَهْدِينِ (99) رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ (100) فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ (101)

Dan Ibrahim berkata, “Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku. (37: 99)

Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.” (37: 100)

Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. (37: 101)

Setelah Nabi Ibrahim as selamat dari makar yang telah dipersiapkan untuknya, risalah yang dibawanya untuk masyarakat kota Babel telah berakhir. Oleh karena itu, dia berhijrah menuju Syam, karena di sepanjang sejarah, wilayah ini termasuk di antara wilayah tempat diutusnya banyak nabi dan rasul. Nabi Ibrahim memohon kepada Allah Swt untuk memberinya petunjuk dalam menjalankan tugas.

Nabi Ibrahim juga memohon keturunan yang saleh dari Allah Swt untuk melanjutkan risalahnya, keturunan yang saleh dan layak.

Allah Swt pun mengabulkan doa Nabi Ibrahim as dan memberinya putra seperti Ismail dan Ishaq yang keduanya adalah manusia saleh dan suci serta menjadi nabi.

Dari tiga ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:

1. Para wali Allah Swt bergerak di jalan Allah Swt dan tujuan mereka dalam setiap langkah dan aksi adalah Allah Swt. Mereka selalu mengharapkan hidayah dari Allah Swt dalam setiap langkah mereka dan selalu bertawakal.

2. Jika kita mengambil langkah di jalan Allah Swt, maka kita harus yakin atas pertolongan dan hidayah Allah Swt.

3. Doa untuk memiliki keturunan merupakan di antara doa para nabi. Dan ini menunjukkan pentingnya generasi yang bersih, layak dan saleh, sebagai pengaruh untuk membentuk masyarakat yang sehat dan suci.

Sabtu, 18 Mei 2019 20:17

Surat as-Saaffat ayat 79-92.

 

 

سَلَامٌ عَلَى نُوحٍ فِي الْعَالَمِينَ (79) إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (80) إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ (81) ثُمَّ أَغْرَقْنَا الْآَخَرِينَ (82)

“Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam.” (37: 79)

Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (37: 80)

Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman. (37: 81)

Kemudian Kami tenggelamkan orang-orang yang lain. (37: 82)

Pada pembahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa Nabi Nuh as dan para sahabatnya terselamatkan dari bencana badai dan banjir besar. Ayat-ayat ini menyebutkan bahwa masyarakat yang kafir dan munkar terhadap risalah Nabi Nuh serta mengolok dakwahnya, mereka semua binasa dalam azab yang diturunkan oleh Allah Swt.

Salam sejahtera dari Allah Swt untuk seluruh orang-orang yang beriman di sepanjang sejarah termasuk untuk Nabi Nuh as, yang telah berusaha menghidayahkan umatnya selama 900 tahun. Nabi Nuh as telah sangat sabar dan tabah menghadapi rintangan dan gangguan. Betapa ini merupakan sebuah kebanggaan besar di mana Allah Swt menyampaikan salam sejahtera kepadanya dan mengabarkannya kepada seluruh umat manusia di sepanjang masa.

Kemudian dalam lanjutan ayat tersebut disebutkan bahwa salam dan pahala Allah Swt itu bukan hanya untuk Nabi Nuh as saja, melainkan untuk semua orang yang beriman dan melakukan amal saleh, karena mereka akan terselamatkan dan mendapatkan pahala dari Allah Swt.

Dari empat ayat tadi terdapat empat poin pelajaran yang dapat dipetik:

1. Para nabi dan rasul yang telah meninggal dunia, mereka akan menerima salam sejahtera dari kita, karena Allah tidak mungkin menyampaikan salam kepada sesuatu yang tidak bisa mendengar atau memahami ucapan. Dengan demikian salam kepada para nabi dan rasul, termasuk di antara pekerjaan Allah Swt dan ini sangat terpuji.

2. Sunnah Allah swt adalah bahwa orang-orang yang beramal saleh akan mendapat rahmat dan pertolongan serta pahala dari Allah Swt. Pahala tersebut juga akan dilimpahkan kepada mereka di dunia.

3. Berbuat baik disertai iman dan keimanan disertai dengan amal saleh adalah dua hal yang saling melengkapi karena hanya satu di antara keduanya saja tidak cukup.

4. Ketika azab diturunkan di dunia, Allah Swt akan menyelamatkan orang-orang mukmin, meski mereka berada di antara orang-orang kafir.

وَإِنَّ مِنْ شِيعَتِهِ لَإِبْرَاهِيمَ (83) إِذْ جَاءَ رَبَّهُ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (84) إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ مَاذَا تَعْبُدُونَ (85) أَئِفْكًا آَلِهَةً دُونَ اللَّهِ تُرِيدُونَ (86) فَمَا ظَنُّكُمْ بِرَبِّ الْعَالَمِينَ (87)

Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh). (37: 83)

(lngatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci (37: 84)

(Ingatlah) ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Apakah yang kamu sembah itu? (37: 85)

Apakah kamu menghendaki sembahan-sembahan selain Allah dengan jalan berbohong? (37: 86)

Maka apakah anggapanmu terhadap Tuhan semesta alam? (37: 87)

Dari sisi sejarah, antara Nabi Nuh as dan Nabi Ibrahim as, terdapat jarak masa yang sangat panjang. Akan tetapi mengingat risalah Nabi Ibrahim as adalah kelanjutan dari risalah Nabi Nuh as dan dalam poros ketauhidan, maka Al-Quran menyebut Nabi Ibrahim sebagai pengikut Nabi Nuh as, dan di antara keduanya terdapat ikatan yang seakan tidak ada jarak di antara keduanya.

Karakteristik khusus yang disebutkan dalam ayat-ayat tersebut untuk Nabi Ibrahim adalah qalbun salim. Salim dapat berarti selamat dari segala pencemaran dan kemusyrikan dan juga dapat berarti penyerahan diri di hadapan Allah Swt.

Mengingat hati Nabi Ibrahim as terjauhkan dari segala bentuk kesyirikan dan kekufuran, maka beliau tidak dapat menyaksikan kesyirikan dalam masyarakatnya. Oleh karena itu beliau membimbing masyarakatnya untuk mendengarkan seruan fitrah mereka. Beliau bertanya kepada mereka bagaimana mungkin mereka menyembah benda-benda yang tidak bernyawa? Apakah mereka alih-alih menuju Tuhan sejati menyembah berhala-berhala tersebut? Bagaimana mungkin mereka meninggalkan Allah Swt yang menciptakan alam semesta kemudian mereka berharap mendapatkan rahmat-Nya?

Dari lima ayat tadi terdapat empat poin pelajaran yang dapat dipetik:

1. Jalan para nabi adalah sama dan tidak ada perbedaan atau kontradiksi di antaranya. Faktor-faktor seperti waktu dan tempat, tidak akan mempengaruhi prinsip jelas agama-agama samawi.

2. Menjauhi segala bentuk kesyirikan dan penyimpangan serta berserah diri di hadapan Allah Swt, merupakan karakteristik terpenting para nabi Allah Swt dan para pengikutnya.

3. Setiap manusia bertanggungjawab di hadapan manusia lain dan harus berusaha untuk membimbing orang-orang terdekat mereka.

4. Orang-orang yang beriman kepada Allah Swt tidak akan terjebak kondisi kefasadan, bahkan dengan berbagai cara akan berusaha mengubah kondisi yang ada.

فَنَظَرَ نَظْرَةً فِي النُّجُومِ (88) فَقَالَ إِنِّي سَقِيمٌ (89) فَتَوَلَّوْا عَنْهُ مُدْبِرِينَ (90) فَرَاغَ إِلَى آَلِهَتِهِمْ فَقَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ (91) مَا لَكُمْ لَا تَنْطِقُونَ (92)

Lalu ia memandang sekali pandang ke bintang-bintang. (37: 88)

Kemudian ia berkata, “Sesungguhnya aku sakit.” (37: 89)

Lalu mereka berpaling daripadanya dengan membelakang. (37: 90)

Kemudian ia pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka; lalu ia berkata, “Apakah kamu tidak makan?” (37: 91)

Kenapa kamu tidak menjawab? (37: 92)

Melanjutkan ayat-ayat sebelumnya yang memaparkan pertanyaan Nabi Ibrahim as kepada para penyembah berhala, ayat-ayat ini menyinggung berbagai cara lain yang digunakan Nabi Ibrahim untuk menyadarkan kaum musyrik dan orang-orang yang tersesat.

Di masa lalu, adat dan tradisi kota Babel adalah menggelar perayaan dan keluar kota. Pada malam hari, sebelum keluar kota, mereka mengajak Nabi Ibrahim as untuk mengikuti acara tersebut. Akan tetapi Nabi Ibrahim as menunggu kesempatan tersebut untuk menghancurkan berhala-berhala.

Ketika masyarakat kota Babel menilai bintang-bintang sangat berpengaruh pada nasib mereka, Nabi Ibrahim as mengenakan pakaian seperti masyarakatnya dan demi meyakinkan mereka untuk tidak ikut keluar kota, beliau menatap bintang-bintang di langit dan kemudian berkata, "Maafkan saya, karena berdasarkan perkiraan bintang-bintang, jika aku keluar kota, maka aku akan sakit, maka sebaiknya aku tinggal di dalam kota."

Tidak diragukan lagi bahwa Nabi Ibrahim tidak meyakini keyakinan masyarakat kota Babel soal pengaruh bintang-bintang, akan tetapi beliau menggunakan cara yang diterima mereka untuk meyakinkan mereka agar tetap tinggal di dalam kota. Dengan demikian, Nabi Ibrahim tidak keluar dari kota dan menyiapkan rencana untuk menghancurkan berhala-berhala yang ada.

Ketika masyarakat telah keluar kota, Nabi Ibrahim as menghancurkan seluruh berhala yang ada dan mengatakan kepada masyarakat, seraya menghancurkan berhala-berhala tersebut, Nabi Ibrahim as berkata, "Mengapa kalian tidak menyantap hidangan yang dipersembahkan orang-orang musyrik ini? Mengapa kalian tidak menjawab ucapanku? Bukankah orang-orang musyrik meyakini bahwa kalian penting untuk nasib mereka? Lalu mengapa kalian tidak melakukan sesuatu?"

Dari lima ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:

1. Dalam dakwah agama samawi, kita harus berbicara dengan masyarakat dengan bahasa mereka. Karena mengenal opini dan tradisi mereka akan sangat efektif dalam menentukan mekanisme dakwah.

2. Untuk memberantas pemikiran dan perilaku menyimpang dalam masyarakat, harus diambil langkah-langkah inovatif dan direncanakan dengan detil dengan memanfaatkan semua peluang yang ada.

3. Logika para nabi untuk menafikan kemusyrikan dan dakwah pada tauhid adalah sangat jelas dan sesuai dengan fitrah manusia.
Tags
ISLAM
 AL-QURAN