کمالوندی

کمالوندی

Selasa, 05 Juni 2018 11:01

Malam Lailatul Qadar di Tehran

Komplek pemakaman dan makam para pahlawan di Republik Islam Iran ternyat juga dimanfaatkan sebagai lokasi beribadah di malam lailatul qadr. Warga Tehran di malam ke 19 bulan suci Ramadhan, berduyun-duyun ke komplek makam para pahlawan dan syuhada selain berziarah juga menghabiskan malam lailatul qadr di tempat ini untuk beribadah hingga subuh.
 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Senin (4/6/2018) petang dalam pidatonya memperingati haul Imam Khomeini ke-29 yang dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi Iran dan duta besar negara sahabat, menganalisa tujuan dan sepak terjang musuh terhadap bangsa Iran.

Pidato Rahbar dipusatkan pada sejumlah tema yang sangat strategis dan penting yang diperlukan untuk melalui segala macam tantangan dan menghadapi konspirasi musuh.

Musuh Republik Islam Iran sejak awal kemenangan Revolusi Islam, memusatkan upayanya untuk melemahkan revolusi, menciptakan hambatan bagi kemajuan dan menganggu keamanan Iran, akan tetapi mereka gagal. Hari ini, meski pemerintahan Republik Islam Iran sudah memasuki usia 40 tahun, substansi tujuan musuh tetap tidak berubah dan dengan berbagai cara serta perencanaan baru, mereka siap menyerang Iran kapan saja.

Ayatullah Khamenei sehubungan dengan hal ini menyinggung soal upaya musuh untuk melemahkan kekuatan pemerintah dan rakyat Iran.

Ia menekankan bahwa "kemajuan nuklir" adalah salah satu titik kekuatan dan kebanggaan teknologi serta ilmu pengetahuan Iran.

Rahbar menegaskan, kemampuan ilmuwan dan pakar muda Iran dalam memproduksi uranium terkayakan 20 persen, pada kondisi ketika pihak lawan mengeluarkan berbagai syarat dan menciptakan masalah terkait uranium 20 persen untuk kepentingan kedokteran, menunjukkan kekuatan iptek dan merupakan titik kekuatan nasional yang membanggakan negara.

Rahbar mewajibkan agar para pejabat di lembaga nuklir Iran untuk mempercepat persiapan agar sampai pada 190.000 SWU dalam kerangka kesepakatan nuklir JCPOA.


SWU atau separative work unit adalah faktor pemisah untuk menjelaskan proses pemisahan dua isotop dari sebuah unsur sehingga rasio salah satu isotop di akhir proses pemisahan, mengalami peningkatan, atau dengan kata lain tingkat kecepatan dan kemampuan pemisahan uranium 235 dari uranium 238 yang menunjukkan kemampuan sebuah sentrifugal dalam proses pemisahan.

Kemampuan rudal juga menjadi salah satu titik kekuatan dan penjamin keamanan Iran. Jelas bahwa tidak ada satupun negara merdeka yang mau diintervensi dalam masalah ini dan didkte pihak lain.

Rahbar kepada sebagian pejabat Eropa menyinggung masalah ini. Ia menegaskan, sepertinya negara-negara ini (Eropa) berharap Iran selain mau menerima sanksi-sanksi juga menghentikan aktivitas nuklir yang dibutuhkannya di masa depan Iran dan menyetujui berlanjutnya pembatasan-pembatasan yang dipaksakan pada Iran, namun mereka harus tahu mimpi ini tidak akan pernah menjadi kenyataan.

Masalah penting lain yang tidak diragukan merupakan salah satu indikator kekuatan negara Iran dan penjelas nilai-nilai revolusi adalah partisipasi aktif dan efektif Iran dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan, serta melindungi bangsa tertindas Palestina yang merupakan tuntutan keadilan dan perlawanan atas penindasan Republik Islam Iran.

Iran sejak 40 tahun lalu, sepanjang tahun-tahun perlawanan di hadapan tekanan Barat dan Timur, tidak pernah tunduk dan sekarang saat Amerika berdiri di hadapan Iran, rakyat negara ini dengan tekad kuatnya, siap menghadapi seluruh konspirasi Amerika.

Menurut Rahbar, banyaknya ancaman membuktikan kekuatan Republik Islam Iran, karena seandainya Iran tidak punya kekuatan dan pengaruh tinggi, maka musuh Iran tidak akan sampai bersikap rusuh seperti sekarang ini.

Rakyat Iran yang selalu hadir dalam setiap kesempatan dan peristiwa-peristiwa besar seperti pawai Hari Quds Sedunia, menunjukkan bahwa titik kekuatan ini setiap tahun selalu bertambah dan mereka tidak pernah takut atas ancaman atau sanksi dan tidak pernah reaksioner dalam menghadapi musuh. 

Empat bom siap ledak itu diamankan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror di Gelanggang Mahasiswa Universitas Riau (Unri), Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau. Tiga orang alumni Unri ikut ditahan dalam penggerebekan terkait terorisme pada Sabtu siang pekan lalu itu.

Kabar ini mengagetkan. Selain berada di dalam kampus, lokasi penemuan bom hanya sepelemparan batu dari gedung Rektorat Universitas Riau. Sulit dibayangkan ada terduga teroris yang begitu mudahnya keluar masuk kampus, menenteng bom yang konon untuk diledakkan di Gedung DPR Jakarta dan kantor wakil rakyat di Pekanbaru itu.

"Ini merupakan kasus pertama di Indonesia, bahwa sebuah kampus digunakan sebagai save house terorisme. Ini menyalakan alarm, sirena tanda bahaya bahwa kelompok terorisme sekarang mencari cara-cara baru untuk mengelabui deteksi aparat intelijen," ujar pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridwan Habib saat dihubungi Liputan6.com, Senin (4/6/2018).

Dia mengatakan, kalau dahulu aparat intelijen umumnya memantau tempat kos atau kontrakan mahasiswa di gang-gang sempit. Namun, mereka yang diincar menyiasatinya dengan cara berpindah-pindah domisili.

"Karena itu Densus 88 luar biasa menurut saya. Bayangkan kalau itu tidak bisa terungkap, bom sudah siap pakai dan jaraknya hanya 150 meter dari gedung Rektorat Unri. Kalau itu meledak dalam proses membawa saja bisa menimbulkan korban jiwa yang banyak dari kalangan mahasiswa," tegas Ridwan.

Sementara, temuan aparat bisa dijadikan sinyal bagi Kampus Unri untuk segera menyigi kembali kegiatan mahasiswa yang ada di kampus. Pemerintah dan pengelola kampus berbagai universitas baik negeri maupun swasta jangan sampai membebaskan kegiatan kemahasiswaan tanpa batas.

"Dulu mahasiswa bisa 24 jam berada di kampus, tetapi ada beberapa kampus yang telah menerapkan sekarang pukul 18.00 WIB aktivitas mahasiswa harus selesai. Kami di Universitas Indonesia juga begitu. Di Jogja saya dengar juga seperti itu, satpam atau sekuriti kampus memiliki semacam kewenangan untuk mengontrol mahasiswa, tapi bukan kemudian mencurigai," jelas Ridwan.

Untuk kasus di Kampus Unri, dia mengaku heran karena alumni ternyata bisa bebas berkeliaran di dalam kampus. Apalagi, seharusnya di setiap kegiatan kemahasiswaan ada pembina atau penanggung jawab yang mengawasi.

"Tidak semua alumni sebenarnya bisa masuk kampus, ada beberapa yang sangat ketat. Ini yang harus diperbaiki. Pihak rektorat perlu mengundang teman-teman gerakan mahasiswa di dalam kampus, terutama gerakan mahasiswa Islam. Sebab, radikalisme dalam konteks mempelajari agama itu baik, tapi kalau radikalisme berujung pada tindakan kekerasan itu yang salah," ujar Ridwan.


Hal senada diungkapkan Ketua DPR Bambang Soesatyo. Menurut dia, kinerja aparat harus diapresiasi karena berhasil mengungkap rencana jahat yang disiapkan dari dalam kampus. Bukan urusan mudah mendeteksi rencana pelaku karena berada di lingkungan pendidikan.

"Saya memuji langkah Densus 88 yang berhasil menangkap tiga orang terduga terorisme di lingkungan kampus Universitas Riau. Namun, saya kaget karena terduga teroris itu ternyata memiliki motif ingin menyerang Gedung DPR dan DPRD Riau," kata pria yang karib disapa Bamsoet itu kepada Liputan6.com di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin petang.

Dia pun mendesak para rektor mengarahkan para mahasiswa di perguruan tinggi yang mereka pimpin untuk mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang positif. Selain itu, Bamsoet juga meminta Badan Intelijen Negara (BIN) menggencarkan penyelidikan di kampus-kampus yang diduga terpapar radikalisme.

"Agar jaringan terorisme segera ditemukan dan diberantas. Polri juga harus terus meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap para terduga teroris, termasuk di lingkungan kampus atau pendidikan."

Terkait dengan rencana terduga teroris yang akan meledakkan bom di gedung DPR, Bamsoet mengaku tidak yakin terkait hal tersebut. Namun dirinya tetap mengimbau seluruh pihak di lingkungan MPR/DPR, untuk selalu mewaspadai segala bentuk ancaman di wilayah wakil rakyat bertugas.

"Saya tidak terlalu yakin betul (bom diletakkan di DPR), tapi bagi kita, harus diwaspadai ancaman sekecil apa pun, karena jangan sampai (aksi radikal) itu terjadi di gedung ini," tegas Bamsoet.

Yang jelas, bagi dia penangkapan terduga teroris ini sekaligus memperkuat penelitian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menunjukkan tingginya paparan radikalisme di kalangan mahasiswa di sejumlah kampus.

"Kampus seharusnya menjadi tempat bagi para intelektual menghasilkan pemikiran untuk kemajuan bangsa dan negara, tapi justru dimanfaatkan untuk terduga terorisme, yang dapat mengancam keselamatan, keamanan, dan persatuan bangsa," ujar dia.

Lantas, benarkah kampus telah dijadikan sarang radikalisme di Indonesia? Kampus mana saja?

Indikasi bahwa teroris juga ada yang berasal dari kampus sudah lama ditengarai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Bahkan, paham radikal dan terorisme itu sudah menyusup ke dalam kampus ternama di Indonesia.

"Saya katakan harus bangga karena Presiden pertama dari ITB Bandung. Namun, harus juga mawas diri karena teroris juga ada yang barasal dari ITB Bandung," ujar Kepala BNPT Suhardi Alius di Kampus Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat, Jumat 2 Februari 2018 lalu.

Dia mengatakan, lingkungan kampus tidak luput dari virus radikalisme. Kesimpulan itu berdasarkan hasil penelitian BNPT. "Hasil identifikasi beberapa kampus mahasiswanya telah tersusupi oleh paham radikal dan terorisme," kata Suhardi.

Selain mahasiswa, beberapa dosen juga terindikasi mengajarkan radikalisme ke mahasiswanya. Ia menuturkan, beberapa waktu lalu ada pemilihan rektor di sebuah kampus. Namun, setelah diteliti ternyata calon rektor tersebut diidentifikasi menjadi simpatisan kelompok radikal.

"Dengan kejadian itu maka kami segera ambil tindakan dengan memberikan bukti bahwa tidak bisa kita biarkan orang yang telah terindikasi radikal menjadi rektor," tegas Suhardi.

Data yang lebih konkret dipaparkan Direktur Pencegahan BNPT Hamli yang mengatakan hampir semua perguruan tinggi negeri (PTN) sudah terpapar paham radikalisme.

"PTN itu menurut saya sudah hampir kena semua (paham radikalisme), dari Jakarta ke Jawa Timur itu sudah hampir kena semua, tapi tebal-tipisnya bervariasi," kata Hamli dalam sebuah diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 25 Mei 2018.

Dia membeberkan, Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), hingga Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Brawijaya (UB) sudah disusupi paham radikal.

Juru bicara Badan Energi Atom Iran, AEOI mengatakan, dalam surat yang dilayangkan ke Badan Energi Atom Internasional, IAEA, kami mengumumkan kesiapan untuk memulai proses peningkatan kapasitas yang diperlukan untuk memproduksi gas UF6 dan UF4 serta pembangunan dan assembling pabrik rotor mesin sentrifugal.

Gas UF6 atau uranium hexafluoride adalah senyawa yang digunakan pada proses pengayaan uranium untuk memproduksi bahan bakar untuk digunakan pada reaktor nuklir.

Jubir Badan Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi dalam wawancara dengan ISNA menyinggung pidato Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Senin (4/6/2018) di acara Haul Imam Khomeini ke-29 dan menuturkan, dengan memperhatikan arahan Rahbar bahwa AEOI diwajibkan untuk sampai pada 190.000 SWU dalam kerangka kesepakatan nuklir JCPOA, maka kami harus melakukan sejumlah langkah agar target ini bisa dicapai dalam waktu sesingkat mungkin.

Menurut Kamalvandi langkah menuju ke arah 190.000 SWU dalam kerangka JCPOA adalah langkah cepat untuk meningkatkan kapasitas produksi sentrifugal dan rotor.


Ia menambahkan, peningkatan kapasitas ini artinya membangun bengkel, pabrik dan mempersiapkan infrastruktur serta gerakan cepat dengan kapasitas tinggi.

Saat menjawab pertanyaan apakah dalam kerja sama Iran dengan IAEA di berbagai tingkat perlindungan atau safeguard, protokol tambahan dan JCPOA akan mengalami perubahan, Jubir AEOI menuturkan, dalam kesepakatan ini tidak akan ada perubahan, dan Iran akan melaksanakan seluruhnya.

Kamalvandi menegaskan, jika pihak lain ingin keluar dari JCPOA, maka Iran juga punya kapasitas cukup untuk mempercepat proses produksi sentrifugal. 

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasi kepada Muhammadiyah yang terus mengumandangkan negara Pancasila sebagai darul ahdi wa syahadah. Yakni suatu negara bangsa hasil kesepakatan bersama. Hal itu disampaikan Presiden pada acara Penutupan Pengkajian Ramadhan 1439 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tahun 2018, di kampus Universitas Hamka, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (29/5).

“Saya kira ini kalau terus digaungkan akan memberikan sebuah kesejukan karena sebuah perjanjian antar elemen bangsa Indonesia untuk kepentingan negara ini telah kita sepakati, telah disepakati oleh para pendiri bangsa, sebuah negara yang didalamnya umat Islam mengisi kemerdekaan ini dengan kebaikan-kebaikan,” ujarnya.

Presiden juga mengapresiasi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang menekankan pentingnya tanwir dan tajdid sehingga ada harapan kebangsaan yang diletakkan di pundak Muhammadiyah karena memang bangsa ini bangsa besar yang berbeda-beda, bersuku-suku, dan beragam.

“Sama seperti harapan yang dipanggul dan dijalankan Muhammadiyah selama ini dalam menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin,” ungkapnya.

Untuk itu, Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih pemerintah kepada PP Muhammadiyah yang terus dan selalu berkomunikasi dengan baik dengan pemerintah, juga memberikan kritik-kritik yang membangun disertai dengan solusi.

“Saya kira ini juga sesuatu yang terus akan kita kaji setiap masukan-masukan yang ada. Dan saya percaya Muhamadiyah dapat terus memainkan peran strategis dalam pemanfaatan dan pengembangan teknologi digital ini untuk keperluan dakwah yang amal makruf nahi munkar di berbagai bidang,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi kembali menegaskan bahwa Indonesia adalah sebagai sebuah negara besar dengan penduduk sekarang ini sudah 263 juta, yang hidup di 17.000 pulau, di 514 kabupaten/kota, di 34 provinsi. “Kita mempunyai 714 suku dengan bahasa daerah yang berbeda-beda, ada 1.100 lebih bahasa daerah,” tambahnya.

Polisi akhirnya mengungkap identitas pelaku peledakan di 3 Gereja di Surabaya, Minggu (13/5) pagi. Pelaku merupakan satu keluarga dan tinggal di Rungkut Asri, Surabaya. Mereka berjumlah 6 orang.

"Alhamdulilah, dari identifikasi sudah diketahui. Pelaku satu keluarga yang melakukan serangan ke tiga gereja," sebut Tito saat mendampingi Presiden RI Joko Wiedodo di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu (13/5) petang.

Ke-6 pelaku adalah Dita Oepriarto (47), Puji Kuswati (43), Yusuf Fadhil (18), Firman Halim (16), Fadhila Sari (12), dan Famela Rizqita (9). Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, pelaku ketiga serangan itu masih satu keluarga.

Tito menuturkan, Dita menyerang Gereja Pantekosta Jl Arjuna dengan mengendarai mobil bermuatan peledak yang ditabrakkan ke gereja.  "Ledakan di gereja jalan Arjuno ini yang paling besar," jelas Tito.

Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di GKI Jl Diponegoro. Dia datang ke gereja jalan kaki bersama dua anak perempuannya, Fadilah Sari (12) dan Pemela Riskika (9).

Puji bersama dua anak perempuan masuk ke gereja dengan membawa bom bunuh diri yang diikatkan di pinggang. "Ciri sangat khas, korban rusak perutnya saja. Ibu meninggal, tapi juga ada korban masyarakat," terang Tito. Sedangkan di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jl Ngagel Madya, bom bunuh diri dilakukan oleh dua anak laki-laki Dita.

Mereka adalah Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16). Keduanya membawa bom dengan cara dipangku. Mereka masuk ke gereja naik motor dan memaksa masuk, kemudian bom meledak dan tewas. "Soal jenis bom apa, belum jelas. Tapi korban pecah dan ledakan besar," terang Tito.

Di tempat terpisah, Kapolrestabes Surabaya Kombes Rudi Setiawan mengatakan polisi sudah mendatangi rumah pelaku.

Dalam Surat Al-Anbiya’, kita akan temukan beberapa doa para nabi yang dikabulkan oleh Allah swt. Dan pada bagian akhir nanti, kita akan menyimak apa rahasia doa mereka cepat dikabulkan.

Berikut ini adalah doa-doa para nabi yang dikabulkan dalam Surat Al-Anbiya’:

1. Doa Nabi Ayyub as

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ – فَاسْتَجَبْنَا لَهُ

“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhan-nya, “(Ya Tuhan-ku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” Maka Kami Kabulkan (doa)nya…” (QS.al-Anbiya’:83-84)

2. Doa Nabi Yunus as

وَذَا النُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَاضِباً فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ – فَاسْتَجَبْنَا لَهُ

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap “Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.” Maka Kami Kabulkan (doa)nya. (QS.al-Anbiya’:87-88)  

3. Doa Nabi Zakaria as

وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْداً وَأَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ – فَاسْتَجَبْنَا لَهُ

Dan (ingatlah kisah) Zakariyya, ketika dia berdoa kepada Tuhan-nya, “Ya Tuhan-ku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah Ahli waris yang terbaik.” Maka Kami Kabulkan (doa)nya… (QS.al-Anbiya’:89-90)  

Setelah menyebutkan doa-doa nabi yang dikabulkan, Allah menceritakan rahasia dikabulkannya doa mereka. Allah berfirman,

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَباً وَرَهَباً وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

“Sungguh, mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyuk kepada Kami. (QS.al-Anbiya’:90)

Ada 3 rahasia agar doa cepat dikabulkan, yaitu :

1. Bersegera dalam mengerjakan kebaikan.

2. Berdoa dengan penuh harap dan cemas.

3. Dan khusyuk ketika menghadap Allah swt.

Jika kita ingin doa-doa kita dikabulkan, maka lakukan 3 tips Al-Qur’an diatas. Semoga bermanfaat !

73 Perusak Manusia menurut Sayidina Ali bin Abi Thalib as

 

1. Rusaknya keahlian karena pujian yang berlebihan
2. Rusaknya keberanian karena kebrutalan
3. Rusaknya kebaikan karena diungkit-ungkit
4. Rusaknya keindahan karena kesombongan
5. Rusaknya ibadah karena kemalasan
6. Rusaknya ilmu karena kealpaan
7. Rusaknya kelembutan karena kebodohan
8. Rusaknya kebangsawanan karena kebanggaan
9. Rusaknya kedermawanan karena keborosan
10 . Rusaknya agama karena hawa nafsu
11 . Rusaknya ibadah karena riya’
12 . Rusaknya akal murni karena ujub (bangga diri)
13 . Rusaknya kemurahan hati karena keangkuhan
14 . Rusaknya malu karena kelemahan
15 . Rusaknya lemah-lembut karena kerendahan akhlak
16 . Rusaknya keuletan karena kekejian
17 . Pengecut adalah kerusakan
18 . Hawa nafsu adalah kerusakan bagi akal
19 . Rusaknya iman karena kemusyrikan
20 . Rusaknya keyakinan karena keraguan
21 . Rusaknya nikmat karena pengingkaran
22 . Rusaknya ketaatan karena maksiat
23 . Rusaknya kemuliaan karena kesombongan
24 . Rusaknya kecerdikan karena tipudaya
25 . Rusaknya kedermawanan karena diungkit-ungkit
26 . Rusaknya agama karena buruk sangka
27 . Rusaknya akal karena hawa nafsu
28 . Rusaknya kemuliaan karena halangan taqdirB (ketentuan)
29 . Rusaknya diri karena terlalu memberikan kecintaan pada dunia
30 . Rusaknya musyawarah karena ide-ide yang bertentangan
31 . Rusaknya para raja karena buruk sepak terjang
32 . Rusaknya kabinet karena niat jahat
33 . Rusaknya ulama karena cinta kekuasaan
34 . Rusaknya para pemimpin karena lemah taktiknya
35 . Rusaknya pasukan karena menyalahi komando
36 . Rusaknya latihan karena dikalahkan oleh kebiasaan
37 . Rusaknya rakyat karena meyalahi ketaatan
38 . Rusaknya penjagaan karena kurangnya rasa kecukupan
39 . Rusaknya peradilan karena kerakusan
40 . Rusaknya para pelaku keadilan karena kurang hati- hatinya pengawasan
41 . Rusaknya keberanian karena mengabaikan tekad
42 . Rusaknya orangkuat karena menganggap lemah musuh
43 . Rusaknya kelembutan karena kehinaan
44 . Rusaknya pemberian karena mengulur-ulur
45 . Rusaknya ekonomi karena pelit/kikir
46 . Rusaknya wibawa karena senda gurau
47 . Rusaknya pencarian karena tidak sukses
48 . Rusaknya kerajaan karena lemahnya penjagaan
49 . Rusaknya perjanjian karena kurangnya perhatian
50 . Rusaknya kepemimpinan karena kebanggaan
51 . Rusaknya penukilan karena sumber berita yang bohong
52 . Rusaknya ilmu karena meninggalkan prakteknya
53 . Rusaknya perbuatan karena tidak ada keikhlasan
54 . Rusaknya kemurahan karena kebanggaan
55 . Rusaknya masyarakat umum karena orang alim yang licik
56 . Rusaknya keadilan karena orang zalim yang menyimpang
57 . Rusaknya pembangunan karena penyimpangan para penguasa
58 . Rusaknya kekuatan karena menghalangi untuk berbuat baik
59 . Rusaknya pembicaraan karena dusta
60 . Rusaknya amal-amal karena kelemahan para pelakunya
61 . Rusaknya angan-angan karena tibanya ajal
62 . Rusaknya kesetiaan karena penipuan
63 . Rusaknya tekad karena kadaluarsanya perkara (tidak sesuai dgn zaman)
64 . Rusaknya amanat karena penghianatan
65 . Rusaknya ahli fiqih karena tidak menjaga diri
66 . Rusaknya kemurahan karena berlebihan
67 . Rusaknya kehidupan karena buruknya pengaturan
68 . Rusaknya pembicaraan karena terlalu panjang
69 . Rusaknya kekayaan karena kikir
70 . Rusaknya kebaikan karena teman yang buruk
71 . Rusaknya kemampuan karena kesombongan dan keangkuhan
72 . Pangkal berbagai kerusakan adalah cinta pada kelezatan
73 . Kerusakan yang paling jelek pada akal adalah kesombongan

Selasa, 17 April 2018 13:16

Makna dari Ucapan "Insya Allah"

“Kami akan membacakan (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad), maka kamu tidak akan lupa, kecuali kalau Allah menghendaki.” (Qs A’la [87]: 6)

Makna frase insya Allah adalah jika Allah menghendaki. Seseorang yang mengucapkan kalimat ini meyakini bahwa terdapat iradah di atas iradahnya sendiri artinya, jika Ia tidak menghendaki sesuatu maka tidak ada sesuatu yang bisa terjadi.

Dalam sebagian perkara, kalimat “Insya Allah” merupakan bentuk mengambil berkah dan orang-orang selalu mengucapkan “Insya Allah’ dan “Masya Allah”.

Al-Quran berdasarkan ayat

«لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرامَ إِنْ شاءَ اللهُ آمِنِینَ»
“Sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman” (Qs Al-Fath [48]: 27)

Pada ayat lain, Allah Swt berfirman:

«سَنُقْرِئُکَ فَلا تَنْسى‏ إِلَّا ما شاءَ اللهُ»

“Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf, Yusuf merangkul ibu bapaknya dan berkata, “Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah kamu dalam keadaan aman.” (Qs Yusuf [12]: 99)

«سَنُقْرِئُکَ فَلا تَنْسى‏ إِلَّا ما شاءَ اللهُ»

“Kami akan membacakan (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad), maka kamu tidak akan lupa, kecuali kalau Allah menghendaki.” (Qs A’la [87]: 6)

Dalam perkara-perkara ini frase insya Allah dinyatakan sebagai bentuk tabarruk (mengambil berkah) dan menyinggung tentang keagungan dan kekuasaan Allah Swt.

Atas dasar itu, di kalangan Arab bahkan pekerjaan yang telah selesai dilakukan sekalipun maka mereka menyandarkannya kepada kehendak dan iradah Allah Swt dengan berkata Hajajjtu insya Allah (Aku akan pergi haji insya Allah) dan “zurtu insya Allah” (Aku akan pergi berziarah insya Allah).

Dalam riwayat dari Imam Shadiq As disebutkan bersbada “Awali hari kalian dengan berbuat kebaikan dan diktekan kepada malaikat yang mencatat amal kebaikan pada awal dan akhir hari sehingga insya allah apa-apa yang menimpa kalian di antara awal dan akhir hari akan mendapatkan pengampunan Ilahi.”

Frase Insya Allah disebutkan dalam akhir hadis untuk bertabaruk/mengambil berkah dan tayamun atau untuk menghindari manusia dari kesombongan.

Bersamaan dengan kemajuan militer Suriah dan sekutunya, konflik internal di antara anggota-anggota kelompok teroris takfiri Daesh (ISIS) di pinggiran Deir el-Zour meningkat. Hal ini juga karena perselisihan di antara para pemimpin mereka.

 

Menurut laporan Mehr News mengutip RT Arabic, bentrokan di antara anggota kelompok teroris Daesh di Deir el-Zour selama 24 jam lalu menyebabkan sedikitnya enam anggota dari kelompok takfiri yang berasal dari Tunisia tewas.

 

Sekelompok anggota Daesh mengepung sekitar 50 anggota lainnya yang berasal dari Tunisia, termasuk beberapa pemimpin mereka di distrik al-Kal'ah, dekat Sungai Eufrat dan bagian timur pinggiran Deir el-Zour.

 

Sejak lebih dari enam tahun lalu, Suriah menghadapi krisis keamanan menyusul masuknya berbagai kelompok teroris takfiri seperti Daesh dan Front al-Nusra yang didukung oleh Barat dan sejumlah negara di kawasan.