کمالوندی
Penasehat Politik Cina Kunjungi Iran
enasehat senior politik pemerintah Cina dalam agenda kunjungannya ke tiga tempat berbeda, hari ini Senin (10/12) bertolak ke Iran.
Kantor berita Cina, Xinhua seperti dikutip Fars News (10/12) melaporkan, Bai Lichen hari ini memulai kunjungannya ke Iran, Azerbaijan dan Lithuania.
Bai Lichen yang merupakan wakil ketua Komite Nasional Konferensi Penasehat Politik Rakyat Cina, dan penasehat senior pemerintah itu meninggalkan Beijing memenuhi undangan parlemen Iran, Dewan Nasional Azerbaijan dan parlemen Lithuania.
Rakyat Turki Gelar Demonstrasi Protes Penempatan Rudal Patriot
Rakyat Turki menggelar demonstrasi menentang penempatan rudal-rudal Patriot di negaranya.
Kebijakan pemerintah Turki yang menempatkan sejumlah rudal Patriot di wilayah perbatasan negara ini dengan Suriah, menuai protes keras ribuan warga. Demikian dilaporkan ISNA (10/12) mengutip TV Al Manar.
Beberapa ketua partai oposisi Turki dalam demonstrasi ini menegaskan bahwa politik pemerintah Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Turki akan menyeret negara itu ke dalam perang.
Sementara itu, pemerintah Turki mengaku penempatan Patriot itu dimaksudkan untuk melindungi warganya dari bahaya potensial rudak-rudal Suriah, padahal mayoritas rakyat negara itu menggelar aksi memprotes langkah pemerintah tersebut.
Menurut keterangan surat kabar Turki, Todays Zaman, setidaknya 600 tentara asing beserta enam rudal Patriot akan ditempatkan di wilayah perbatasan Turki dan Suriah.
Rudal-rudal darat ke udara yang mampu melumpuhkan rudal-rudal balistik itu, dalam waktu empat sampai lima pekan akan dipindahkan ke Turki melalui jalur laut.
Jerman, Amerika Serikat dan Belanda adalah negara-negara anggota NATO yang memiliki jenis-jenis rudal Patriot paling mutakhir. Ketiga negara ini sepakat masing-masing mengirimkan dua rudal Patriotnya ke Turki.
Jerman dan Belanda mengumumkan akan mengirimkan dua Patriot dilengkapi dengan pelontar multi fungsinya ke Turki. Parlemen kedua negara itu rencananya akan mensahkan kebijakan penempatan rudal Patriot di Turki yang diambil pemerintah.
Enam pelontar rudal negara-negara NATO itu mampu memuat 16 rudal Patriot, dan masing-masing sistem membutuhkan 100 tentara untuk mengoperasikannya. Oleh karena itu, Jerman, AS dan Belanda setidaknya harus mengirim 600 tentara ke Turki.
Biaya transportasi sistem pertahanan ini ditanggung negara pengirim, dan Turki sendiri harus menanggung biaya para tentara yang ditempatkan di wilayahnya.
Pemerintah Belanda mengumumkan bahwa rudal-rudal itu tidak boleh dipergunakan untuk aksi-aksi permusuhan.
Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda dalam konferensi pers mingguannya mengatakan, "Tujuan utama penempatan sistem pertahanan rudal ini bukan untuk menciptakan sebuah zona larangan terbang atau dilakukannya invasi."
Menteri Pertahanan Belanda, Jeanine Hennis mengatakan, "Rudal-rudal ini akan tiba di Turki pada pertengahan bulan Juni 2013."
Rusia: AS Menghentikan Perundingan Kuartet Timteng
Rusia mengatakan Gedung Putih menghalangi pertemuan para pejabat tinggi dari Kuartet Perdamaian Timur Tengah, yang bertujuan untuk memulai lagi perundingan yang telah lama terhenti antara Israel dan Palestina.
"Kami sedang mengupayakan pertemuan dari mediator internasional di Kuartet. Kami didukung oleh Uni Eropa dan PBB, sementara Amerika Serikat, peserta keempat dalam mekanisme ini, tidak menginginkan pertemuan. Kita menjelaskan masalah ini secara terbuka," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, seperti dikutip kantor berita RIA Novosti pada hari Ahad (9/12).
Kuartet Perdamaian Timur Tengah, yang terdiri dari AS, Rusia, PBB dan Uni Eropa, didirikan pada tahun 2002 untuk mempromosikan pembicaraan antara rezim Zionis Israel dan Otoritas Palestina terkait solusi dua negara.
Perundingan Palestina-Israel terhenti pada September 2010 karena Tel Aviv menolak menghentikan pembangunan permukiman Zionis di wilayah pendudukan Palestina.
Palestina mengatakan mereka tidak akan melanjutkan perundingan kecuali jika Israel menghentikan kegiatan pemukiman ilegal.
Parlemen Palestina Desak Dunia Jatuhkan Sanksi Bersama kepada Israel
Seorang anggota parlemen Palestina, wilayah pendudukan 1948 dan 70 aktifis perdamaian Perancis menuntut dijatuhkannya sanksi internasional terhadap rezim Israel.
Menurut situs berita Arabs48 yang dikutip Qodsna (10/12), Dr. Jamal Zahalka salah seorang anggota partai Tajamu di wilayah pendudukan 1948 mendesak aktifis perdamaian Perancis untuk mengerahkan upayanya agar sanksi internasional dijatuhkan kepada Israel.
Pasalnya, kata Jamal, mereka kerap melakukan aksi rasisme seperti memblokade wilayah-wilayah Palestina dengan maksud memperluas pemukiman baru warga Zionis.
Menyinggung pentingnya upaya internasional untuk mengakhiri blokade yang dilakukan Tel Aviv atas wilayah bangsa Palestina, Zahalka mengatakan, "Hilangnya batas-batas yang menghalangi diterapkannya kebijakan rasis, dan kejahatan di Israel, dengan meningkatnya kekuatan partai-partai ekstrim kanan rezim itu, terus berlanjut. Pada akhirnya tidak tersisa satu carapun untuk menghadapi kebijakan rasis tersebut."
Ahmadinejad: Kebangkitan Islam Milik Semua!
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menekankan peran unik dan menonjol dari para pakar dan akademisi dalam mereformasi masyarakat dan memfasilitasi terwujudnya cita-cita umat manusia.
Selama Konferensi Internasional Cendekiawan Muslim dan Kebangkitan Islam di Tehran pada Senin (10/12), Ahmadinejad mengatakan para ulama dan ilmuwan harus memajukan dunia dengan meningkatkan pengetahuan.
Konferensi internasional, yang mengangkat tema "Memajukan keadilan dan demokrasi religius" dimulai di Tehran pada hari Senin.
Perwakilan dari 70 negara serta 500 profesor Iran dan asing berpartisipasi dalam konferensi tersebut.
"Berbagai masalah yang Anda saksikan, termasuk penindasan, arogansi, perang, tindakan pendudukan, pembantaian, isu Palestina, perbudakan, imperialisme, penjarahan sistematis kekayaan bangsa dan pembunuhan, semuanya terjadi karena beberapa orang telah melupakan hakikat kemanusiaannya," jelas Ahmadinejad.
Presiden Iran menandaskan mencapai puncak kesempurnaan dan mewujudkan keadilan dan kebebasan di dunia adalah tujuan kolektif dari semua umat manusia.
"Islam milik semua manusia, karena itu Kebangkitan Islam juga milik semua umat manusia di dunia," tegas Ahmadinejad.
Konflik Baghdad dengan Wilayah Kurdistan Irak
Meningkatnya friksi antara Baghdad dan wilayah Kurdistan Irak terkait kawasan yang disengketakan telah memasuki pada tahap serius sehingga mendorong para pejabat senior politik dan bahkan para pemimpin agama di Irak mengambil langkah-langkah tertentu untuk meredam ketegangan tersebut.
Terkait hal itu, Ketua Parlemen Irak Osama Najafi berkunjung ke Arbil dan berdialog dengan pemimpin wilayah Kurdistan Irak MassoudBarzani untuk mencari solusi atas ketegangan antara pemerintah pusat dan wilayah semi-otonomi Kurdistan.
Dalam kunjungan tersebut, Osama Najafi menawarkan berbagai usulan untuk mengakhiri krisis yang semakin rumit. Salah satu tawaran terpentingnya adalah penarikan pasukan Peshmerga dan militer Irak dari berbagai wilayah yang menjadi sengketa. Ia juga menegaskan perlunya perundingan kedua pihak untuk menyelesaikan perselisihan yang ada. Hal itu seperti yang ditegaskan oleh Ketua Dewan Tinggi Revolusi IslamIrakSayidAmmar al-Hakim dan pemimpin sejumlah gerakan politik di Irak.
Kantor Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Sistani, Marji Besar Syiah Irak, dalam sebuah pernyataan, menuntut penyelesaian friksi antara Baghdad dan wilayah Kurdistan dengan cara damai dan dalam kerangka menjaga integritas Irak. Dalam statemen tersebut, Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki didesak untuk mencegah terjadinya bentrokan dan mereduksi ketegangan dengan tenang dan menahan diri.
Pekan lalu, perundingan antara Baghdad dan wilayah Kurdistan tentang wilayah yang disengketakan menemui jalan buntu sehingga meningkatkan ketegangan antarkedua belah pihak, bahkan masing-masing telah menempatkan pasukan di wilayah Tuz Khurmato. Pasukan Peshmerga siap siaga di wilayah sengketa seakan-akan tengah menyiapkan perang.
Pada dasarnya timbulnya konflik ini bukan sebuah taktik dalam rangka persaingan politik, tetapi merupakan upaya untuk menyulut konflik etnis dan friksi mengenai geografi di Irak yang diprovokasi oleh pihak tertentu melalui wilayah Kurdistan.
Setahun lalu ketika pengadilan Irak mengeluarkan surat penangkapan terhadap Tariq al-Hashimi, Wakil Presiden Irak yang menjadi buron pemerintah Baghdad atas dugaan terorisme, Massoud Barzani justru memberikan perlindungan kepada al-Hashimi di Kurdistan Irak dan membelanya.
Perlindungan beberapa bulan terhadap al-Hashimi di Kurdistan Irak mendasari perubahan dalam front politik di Irak. Kedekatan kubu List al-Iraqiya dengan pemerintah daerah Kurdistan dan dukungan Amerika Serikat, Turki dan sejumlah negara Arab kepada mereka, perlahan menyebabkan merenggangnya hubungan pemerintah Baghdad dan wilayah Kurdistan, bahkan al-Maliki telah memperingatkan langkah-langkah politik Barzani.
Namun semua itu bukan satu-satunya masalah politik antara Baghdad dan Arbil. Sebelumnya, kebijakan pemerintah daerah Kurdistan Irak yang menandatangani kontrak minyak dengan beberapa perusahaan asing dan memobilisasi serta mengorganisir pasukan Peshmerga telah memaksa pemerintahan al-Maliki mereaksinya. Baghdad menilai langkah pemerintah daerah Kurdistan tersebut bertentangan dengan konstitusi Irak.
Protes para pejabat Kurdistan terhadap pemerintah pusat terkait anggaran wilayah Kurdistan meningkat. Selain itu, selama enam bulan lalu, sikap-sikap Massoud Barzani dan upayanya untuk menyingkirkan al-Maliki telah menambah ketegangan dengan pemerintah Baghdad. Kebijakan Barzani yang mengambil keputusan terpisah dari Baghdad termasuk mengenai krisis Suriah mendapat dukungan penuh dari pemain-pemain utama penyokong oposisi Damaskus seperti Washington dan Ankara. Tampaknya kebijakan-kebijakan itu diambil dalam rangka memisahkan diri dari pemerintah Baghdad.
Di sisi lain, keputusan al-Maliki untuk mengerahkan pasukan Irak ke wilayah-wilayah yang disengketakan telah memicu kegeraman pemerintah daerah Kurdistan dan menyebut tindakan perdana menteri Irak itu sebagai langkah ilegal. Al-Maliki segera mereaksinya dengan mengatakan bahwa undang-undang Irak mengizinkan militer negara ini untuk dikerahkan ke semua wilayah di Irak.
Selain itu, kehadiran pasukan Irak di kawasan yang disengketakan dapat membantu menciptakan stabilitas keamanan dan mencegah bentrokan etnis serta memberantas teroris. Menanggapi pernyataan perdana menteri Irak, para pejabat wilayah Kurdistan mengklaim bahwa langkah al-Maliki itu didasarkan pada kepentingannya sendiri.
Menurut pandangan pemerintah daerah Kurdistan Irak, wilayah-wilayah tetangga Kurdistan dan di berbagai provinsi seperti Diyala, Kirkuk, Salahuddin dan Mosul terdapat kota-kota dan desa yang mayoritas penduduknya adalah Kurdi dan mereka terpisah dari Provinsi Kurdistan akibat kebijakan di masa pemerintahan rezim Bath Saddam. Arbil menilai sejumlah wilayah di berbagai provinsi tersebut bahkan kota-kota seperti Kirkuk dan Khanaqin harus digabungkan dengan wilayah Kurdistan.
Pemerintah Irak menilai tuntutan pemerintah daerah Kurdistan itu berlebihan dan menegaskan bahwa secara geografi tidak ada nama kota-kota tersebut dalam wilayah Kurdistan Irak dan kota-kota itu menjadi bagian dari wilayah pemerintah pusat. Dengan demikian, penempatan militer Irak di wilayah-wilayah yang disengketakan dapat dinilai sebagai upaya pemerintah Baghdad dalam menghadapi kebijakan provokatif wilayah Kurdistan. Selain itu, penduduk Kurdi di sejumlah wilayah yang disengketakan bukan penduduk mayoritas, namun penduduk Arab dan Turkmen yang justru mendominasi, sehingga pengerahan pasukan Irak juga sebagai upaya untuk mengantisipasi konflik etnis.
Gerakan politik Amerika Serikat yang berusaha mengobarkan konflik antara Baghdad dan Arbil menjadi perhatian tersendiri. Kunjungan terbaru Robert Stephen Beecroft, Duta Besar AS untuk Baghdad, ke wilayah Kurdistan Irak menjadi sorotan berbagai kalangan politisi. Ia menyatakan bahwa Washington siap bekerjasama dengan wilayah Kurdistan Irak dan Baghdad terkait wilayah-wilayah yang disengketakan. Statemen tersebut dianggap oleh para pengamat politik sebagai awal intervensi AS terhadap urusan internal Irak.
Di sisi lain, para pakar politik menilai pernyataan terbaru Perdana Menteri Pemerintah Daerah Kurdistan Irak Nechirvan Barzani, tentang perlunya pengiriman kembali pasukan Amerika ke Irak untuk ditempatkan di wilayah-wilayah yang disengketakan sebagai langkah untuk mendukung upaya intervensi AS tersebut.
Kini konflik antara Baghdad dan pemerintah daerah Kurdistan Irak telah sampai pada titik sensitif yaitu pada masalah geografi. Pandangan Arbil bahwa kota Kirkuk adalah milik Kurdi dan klaim mereka dalam mengontrol berbagai wilayah yang disengketakan menyebabkan kekhawatiran bagi kelompok-kelompok di Irak.
Jika kondisi ini terus berlanjut, maka Irak akan terancam dengan konflik internal yang berkepanjangan dan wilayah yang disengketakan akan berubah seperti api dalam sekam yang siap membakar Irak.
Izzat Al Rishq: Israel Go to Hell!
Salah seorang petinggi senior Hamas terkait permintaan Kairo kepada gerakan perlawanan Palestina itu untuk menangguhkan kepergian Khaled Meshal ke Gaza mengatakan bahwa ketua Biro Politik Hamas bersikeras untuk pergi ke Gaza, bahkan ia siap untuk syahid.
Izzat al-Rishq, seperti dikutip situs berita Lebanon, El-Nashra mengatakan, "Mesir meminta anggota-anggota Biro Politik Hamas untuk menangguhkan perjalanannya ke Jalur Gaza, akan tetapi kami bersikeras untuk tetap melakukan perjalanan ini. Khaled Meshal pun memaksa untuk pergi sekalipun harus gugur syahid."
Ia menambahkan, "Kami tidak lebih mulia dari para syuhada Palestina yang gugur di Gaza. Masuknya anggota-anggota Biro Politik Hamas ke Gaza adalah langkah awal proses pemulangan pengungsi Palestina ke tanah airnya."
Anggota Biro Politik Hamas ini terkait menguatnya ancaman rezim Israel terhadap pemimpin kelompok-kelompok perlawanan Palestina, mengatakan, "Kami tidak gentar dengan ancaman-ancaman ini, Israel, Netanyahu dan militernya pergi saja ke neraka."
Iran Tandatangani Kontrak Petrokimia Baru
Deputi Menteri Perminyakan Iran mengumumkan, pemerintah Iran telah menandatangani kontrak baru petrokimia dengan sejumlah perusahaan domestik dan asing bernilai lebih dari 12 milyar dolar.
Abdulhossein Bayat, dalam wawancaranya dengan Meh News (10/12) mengatakan, "Bagian terpenting dari paket investasi tersebut berkaitan dengan industri tambahan dan industri hilir petrokimia."
Direktur pelaksana perusahaan nasional petrokimia mengatakan bahwa volume dan nilai kontrak tersebut berkisar antara 20 sampai 40 juta dolar. Saat ini, kata Bayat, tengah dilakukan penilaian akhir kontrak dari sisi teknis, finansial dan ekonomi. Segera setelah itu akan disampaikan kepada investor asing maupun domestik.
Bayat mengaku, sanksi-sanksi dunia internasional yang dijatuhkan kepada Iran tidak menyebabkan pembangunan dan perkembangan industri petrokimia negara ini terhenti. Menurutnya, penandatanganan kontrak-kontrak baru pada saat negara tengah dijerat sanksi membuktikan hal tersebut.
Setahun lalu, lebih dari 12 milyar dolar kontrak baru di industri petrokimia ditandatangani pemerintah Iran dengan perusahaan asing dan domestik. Bahkan di sebagian kontrak tempat pembayaran telah disepakati.
"Pada kondisi seperti sekarang ini, industri petrokimia adalah salah satu industri yang memiliki resiko rendah untuk investasi, marjin keuntungan yang terpercaya serta memiliki keunggulan ekonomi, tambahnya."
Riwayat Qaraati: Membaca Hadis Sambil Makan Salad dan Ekstrak Cuka
Membaca Hadis Sambil Makan Salad dan Ekstrak Cuka
Di zaman pemerintahan raja despotik, saudara saya sedang menjalani wajib militer di luar kota. Suatu hari saya menjenguknya. Kepadanya saya mengusulkan, bila sudah sampai di dalam asrama tentara, saya akan membacakan hadis buat mereka.
Saudara saya berkata, "Tidak mungkin mereka mengizinkanmu!"
Saya berkata, "Panggil mereka yang berasal dari kota Kashan dengan alasan pertemuan dengan mereka, kemudian saya akan membacakan hadis untuk mereka!"
Dia berkata, "Bila para pengurus dan penjaga tahu, anak-anak Kashan akan disiksa. Jangan berbuat sesuatu sehingga menyebakan aku atau mereka disiksa!"
Namun saya memaksanya karena sudah menjadi kewajiban saya untuk berdakwah.
Akhirnya saya terpikir untuk kembali ke kota membeli salad dan ekstrak cuka dan kembali lagi ke asrama tentara. "Berkumpullah kalian dengan alasan untuk memakan salad dan sayapun akan membacakan hadis!"
Saudara saya berkata, "Kalau para pengurus tahu engkau membacakan hadis, mereka akan bikin masalah."
Saya berkata, "Duduklah secara berkelompok-kelompok dan saling membelakangi."
Akhirnya di dalam kondisi penuh rasa takut dan tertekan dengan rencana ini saya berhasil membacakan sejumlah ayat al-Quran dan hadis untuk para pemuda wajib militer.
Sumber: Khaterat Hujjatul Islam Qaraati, Jilid 1.
Tafsir al-Quran, Surat Ali Imran Ayat 65-72
Ayat ke 65-66
Artinya:
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu bantah membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir? (3: 65)
Beginilah kamu, kamu ini (sewajarnya) bantah membantah tentang hal yang kamu ketahui, maka kenapa kamu bantah membantah tentang hal yang tidak kamu ketahui? Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. (3: 66)
Di sepanjang sejarah terjadi perseteruan dan konflik antara para pemeluk agama. Hal itu terjadi karena setiap pengikut agama meyakini agamanya yang paling benar. Padahal, semua para nabi diutus oleh satu Tuhan dan kitab-kitab mereka isinya tidak saling bertentangan, tapi saling melengkapi. Sayangnya, sikap fanatisme etnik atau agama yang tidak pada tempatnya telah mendorong sebagian kaum Muslimin mengajak orang lain supaya memeluk Islam tanpa argumentasi dan logika. Mereka menyulut peperangan lantaran persoalan-persoalan yang tak penting.
Dengan kedatangan Nabi Isa, para pengikut nabi Musa diwajibkan untuk mematuhi ajaran Isa as. Namun kesombongan dan fanatisme tidak mengijinkan mereka melakukan hal itu, bahkan nabi Ibrahim as yang berada di zaman sebelum Nabi Musa diklaim sebagai pengikut agamanya. Padahal ucapan ini sama sekali tidak dapat diterima dari aspek sejarah.
Oleh karenanya, Allah Swt berfirman kepada kaum Kristen dan Yahudi, "Sumber semua perselisihan agama ini adalah fanatisme dan sikap keras kepala kalian. Mengapa kalian mempersoalkan Nabi Isa as, padahal kalian telah melihat sendiri kehadirannya. Kini kalian memperdebatkan perihal Nabi Ibrahim, sementara kalian sama sekali tidak tahu soal agama dan ajarannya, lalu kalian menganggapnya sebagai pengikut agama kalian. Kalian yang berselisih paham sampai pada hal-hal yang jelas dan nyata. Lalu mengapa kalian memperdebatkan persoalan yang tidak kalian ketahui tentangnya?"
Dari dua ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Kebenaran agama haruslah dibuktikan berdasakan argumentasi dan logika, bukannya karena hubungan agama itu dengan seorang figur atau dengan alasan agama itu lebih dahulu dari agama-agama lainnya.
2. Pembahasan dan dialog akan bernilai apabila ditujukan untuk menemukan suatu kebenaran dan bila tidak, ia hanya membangkitkan perselisihan dan perpecahan.
Ayat ke 67-68
Artinya:
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik. (3: 67)
Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman. (3: 68)
Melanjutkan ayat-ayat sebelumnya, dua ayat ini memperkenalkan Ibrahim as sebagai pencari kebenaran dan jauh dari segala bentuk syirik dan penyembahan berhala serta hanya pasrah kepada Tuhan. Ibrahim menasihatkan, "Wahai pengikut Musa dan Isa, dari pada kalian bersikap fanatik terhadap agama kalian. Sebaiknya kalian mencari kebenaran dan pasrah kepada Tuhan. Puncak atau Sumber perpecahan dan perselisihan kalian adalah egoisme bukannya penyembahan Tuhan yang Esa. Ketahuilah bahwa penyembahan diri adalah perbuatan syirik yang paling parah di mata Allah Swt."
Jika kalian ingin dekat dengan Nabi Ibrahim as, tapi dengan cara menyalahgunakan popularitas beliau, maka ketahuilah bahwa kesetiaan pada agama tidak dapat dibuktikan hanya dengan lisan dan pengakuan. Orang yang terdekat dengan Nabi Ibrahim as adalah orang yang mengikuti jalan beliau yang terpuji dan menunjukkan kesetiaannya itu dalam praktik.
Dari dua ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Ikatan pikiran dan ideologi lebih utama dari ikatan etnis dan keluarga. Orang-orang yang satu pemikiran dan satu ideologi lebih dekat ketimbang kerabat yang tidak sepemikiran.
2. Pemimpin dan pengikut tidak harus dari satu etnis. Fondasi iman adalah ideologi bukan bahasa dan etnis. Sebagaimana kecintaan Rasul Saw ditujukan kepada Salman Farisi yang bukan berasal dari Arab, "Salman adalah dari kami."
Ayat ke 69-71
Artinya:
Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya. (3: 69)
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya). (3: 70)
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya? (3: 71)
Ayat-ayat ini menyingkap adanya sekelompok orang yang mengklaim diri sebagai orang yang bertauhid dan Ahlul Kitab. Mereka berharap Muslimin juga bergabung dengan agama mereka yang sesat. Meskipun mengetahui bahwa dengan kedatangan Rasul yang tanda-tandanya tertulis dalam Taurat dan Injil, mereka harus beriman kepadanya dan menerima Islam, namun kebodohan dan fanatisme telah menyebabkan mereka terjerumus dalam kebatilan. Mereka menutupi-nutupi segala hakikat yang mereka ketahui atau menyampaikan persoalan sedemikian rupa sehingga orang lain terjerat dan ikut dalam kebatilan.
Oleh karenanya, ayat-ayat ini merupakan genderang ancaman terhadap kaum Muslimin agar senantiasa waspada dalam melakukan interaksi sosial. Mereka harus waspada agar tidak terjatuh dalam lingkaran pengikut agama lain. Selain itu yang juga penting adalah mereka harus tahu program serta tujuan musuh untuk menyesatkan Muslimin.
Dari tiga ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Kaum Muslimin perlu mengenali musuh dan bentuk konspirasinya supaya mereka selamat. Mereka harus waspada agar para pemuda tidak tertarik kepada agama lain.
2. Siapa saja yang bertujuan menyelewengkan orang lain, maka pada tahap pertama, dirinyalah yang semakin tenggelam dalam kesesatan. Karena tipuan dan kemunafikan serta dengki hanya akan membawa orang yang melakukannya pada kesesatan.
3. Manusia mukmin senantiasa harus memilah mana yang benar dan mana yang salah, sehingga musuh tidak dapat mengelabuinya.
Ayat ke 72
Artinya:
Segolongan (lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada sesamanya): "Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mukmin) kembali (kepada kekafiran). (3: 72)
Pada ayat sebelum ini telah dikatakan bahwa orang-orang Kafir merancang berbagai program untuk melemahkan iman orang Muslim. Yang terpenting darinya adalah mengaburkan kebenaran dengan kebatilan. Ayat ini menyingkap salah satu dari konspirasi musuh dan menjelaskan bahwa para pemuka kuffar menginstruksi orang-orang bawahannya untuk berpura-pura berlagak seperti pengikut al-Quran dan Rasul. Namun tak lama kemudian mereka meninggalkan Islam dan kemudian berkata kepada Muslimin, "Kami telah berbuat kesalahan dan agama kami lebih baik, maka kami kembali kepada agama asal kami."
Jelas tindakan mereka ini membuat lemat semangat Muslimin dan mereka jatuh kepada keraguan tentang kebenaran agama Islam. Selain itu, orang-orang kafir tidak punya alasan lagi untuk masuk Islam.
Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Umat Muslimin tidak boleh berpikiran polos dan mudah percaya melainkan harus pandai dan waspada agar tidak termakan oleh tipuan orang-orang Munafik.
2. Pihak musuh bukan hanya berharap agar Muslimin jadi kafir, melainkan untuk sampai pada tujuan-tujuannya, mereka senantiasa merancang makar dan konspirasi.



























