کمالوندی

کمالوندی

Rabu, 05 September 2012 09:59

Imam Khomeini

Imam Khomeini

Pengibar Panji Kemurnian Islam

Imam Khomeini ra Pengibar Panji Kemurnian Islam

Kini di dunia Islam ada yang memerangi kezaliman dan arogansi dan ada juga yang mengutuk aksi penjarahan dan kejahatan. Islam semacam ini harus siap menghadapi permusuhan adidaya Amerika, Zionisme Internasional, perusahaan-perusaahaan raksasa penjarah sumber-sumber kekayaan, penguasa-penguasa korup dan kepala-kepala negara tak bermoral.

Ketika kita berada di belakang Imam yang mulia dan pengibar panji kemurnian Islam dan menyuarakan slogan-slogan Islam yang hakiki, kita sejak awak telah menyadari bahwa musuh-musuh, kekuatan-kekuatan dan negara-negara adidaya tengah berbaris menghadang. Hal yang sama terjadi pada masa permulaan Islam. Saat itu orang-orang Yahudi, munafik, kafir dan musyrik memblokade kota Madinah dan memaksakan perang Ahzab atau Khandaq. Menyaksikan hal itu orang-orang mukmin mengatakan, “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita” (QS. 33: 22). Ini bukan hal yang baru. Allah dan Rasul-Nya telah menyampaikan masalah ini kepada kita bahwa orang-orang jahat, bengis dan korup akan bersatu melawan kalian. Oleh karenanya saat mereka menyaksikan kebenaran janji ilahi, keimanan mereka semakin kokoh.

Di mana saja Islam sejati muncul, di sana pasti ada manusia-manusia yang bersih, hatinya suci, jiwanya bening dan fitrah yang belum tercemar akan membelanya sekuat tenaga, meski kekuatan-kekuatan kotor dan keji bersatu memusuhinya. Mengapa sepuluh juta manusia berduka cita di hari wafatnya Imam Khomeini ra? Mereka berkumpul mengelilingi jenazah beliau yang terhormat sembari memukul-mukul kepala dan dadanya. Mengapa ratusan juta umat Islam di seluruh penjuru dunia berduka cita dan sedih hanya karena wafatnya seorang manusia? Apa rahasia yang membuat Imam kita begitu dicintai? Jawabannya hanya satu kata, Islam! Imam sendiri yang mengajarkan kepada kita mengenai hal ini. Beliau menekankan bahwa karena Islam, Allah membuat hati-hati terpesona pada revolusi, Rahbar dan bangsa Iran.

Islam murni, pembelaan terhadap orang tertindas dan penentangan terhadap orang zalim yang membuat kaki dan hati kalian kuat, sehingga mampu melintasi jalan panjang dan tiba di sini. Islamlah yang menyedot dan menghimpun hati-hati dan menciptakan sebuah kekuatan besar yang tak terkalahkan. Inilah inti rahasia yang harus benar-benar kita pahami dan selalu diingat.

Petikan dari pesan Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam acara pembaitan para rohaniawan, pejabat dan masyarakat Provinsi Fars, Hormozgan, kota Qazvi dan Takestan 12/7/1989  (21/4/1368).

Cita-cita Besar Imam Khomeini ra

Imam Khomeini ra memiliki sejumlah cita-cita besar seperti yang telah dijelaskannya; melawan mustakbirin, mempertahankan ketegasan sikap “tidak timur dan tidak barat”, menekankan kemandirian hakiki dan total Iran di segala bidang, menekankan keseriusan dan kontinyuitas melindungi prinsip-prinsip agama, syariat dan fiqih Islam, menciptakan persatuan dan solidaritas, memperhatikan nasib umat Islam dan umat tertindas, meninggikan kehormatan Islam, umat Islam dan tidak gentar menghadapi kekuatan-kekuatan dunia, mewujudkan keadilan dalam masyarakat Islam, dukungan mutlak dan terus menerus terhadap mustadh’afin, miskin dan kalangan bawah serta membantu mereka.

Kita semua telah menyaksikan betapa Imam Khomeini ra bersungguh-sungguh dan tanpa jeda melanjutkan gerakannya di jalur ini. Kita harus meneruskan jalan, amal saleh dan gerakan tanpa henti Imam Khomeini ra.

Petikan dari pidato pemimpin tertinggi Ayatullah Khamenei dalam acara pengambilan sumpah perdana menteri dan kabinetnya 7/6/1989 (17/3/1368)

 

Hasil dan Berkah Gerakan Imam Khomeini ra

Imam Khomeini ra benar-benar ruh Allah yang menolong orang-orang mustadh’afin dengan tongkat dan tangan bercahaya putih Musawi (Nabi Musa as) dan penjelasan dan al-Quran Musthafawi (Nabi Muhammad saw). Imam Khomeini ra berhasil menggetarkan tahta firaun-firaun di masanya dan menyalakan hati para mustadh’afin dengan cahaya harapan. Imam Khomeini ra memberikan kehormatan kepada manusia, kemuliaan kepada orang-orang mukmin, kekuatan kepada umat Islam, spiritual kepada dunia materialisme yang kosong jiwanya, gerakan kepada dunia Islam dan keberanian dan syahadah kepada para pejuang dan mujahidin di jalan Allah.

Imam Khomeini ra berhasil menghancurkan berhala-berhala dan membersihkan kepercayaan-kepercayaan syirik. Imam Khomeini ra berhasil memahamkan kepada semua manusia bahwa menjadi manusia sempurna, hidup seperti Imam Ali as hingga kemampuan seseorang mencapai batas kemaksuman bukan sebuah mitos, namun sebuah kenyataan. Imam Khomeini ra juga memahamkan kepada umat manusia bahwa menjadi kuat, membebaskan diri dari kurungan, melawan para imperialis adalah satu hal yang mungkin dan telah dilakukannya. Imam Khomeini ra telah merasakan cahaya kebenaran yang disaksikan para pemilik hati yang suci di wajahnya dan rasa kebaikan ilahi yang mengguyurnya semasa hidup dan matinya. Doa Imam Khomeini ra terkabulkan saat mengatakan, “Ilahi! Jadikan kebaikan-Mu tetap menyertai hidupku dan jangan putuskan kebaikan-Mu dariku ketika aku mati.

Pidato Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam peringatan empat puluh hari wafatnya Imam Khomeini ra. 14/7/1989 (23/4/1368)

Maha Karya Imam Khomeini ra

Karya besar Imam Khomeini ra yang paling utama adalah menghidupkan Islam. Selama dua ratus tahun jaringan kolonialisme selalu berusaha agar Islam dilupakan. Salah satu perdana menteri Inggris saat bertemu dengan para politikus kolonialis dunia menyatakan bahwa kita harus berusaha mengucilkan Islam di negara-negara Islam! Sebelum dan sesudah ini mereka mengucurkan dana luar biasa dengan tujuan mengasingkan Islam dari kehidupan sosial dan dari benak dan perilaku setiap individu. Karena mereka tahu betul agama Islam berpotensi menjadi penghalang terbesar bagi aksi-aksi perampokan dan penjajahan yang dilakukan oleh kekuatan-kekuatan besar dan kaum imperialis. Namun Imam Khomeini ra muncul dan menghidupkan kembali Islam serta mengembalikannya tidak hanya dalam setiap benak dan perilaku manusia tapi juga dalam kancah politik dunia.


Karya besar beliau yang kedua adalah mengembalikan semangat umat Islam meraih kemuliaannya. Bila Islam sebelumnya hanya dapat ditemukan dalam wacana, analisa, mata kuliah dan kehidupan manusia, kini berkat kebangkitan Imam Khomeini ra umat Islam kembali menemukan kemuliaannya di seluruh dunia.


Salah seorang muslim yang hidup di satu negara besar, di mana umat Islam di sana termasuk minoritas, bekata kepada saya, “Sebelum kemenangan Revolusi Islam, saya tidak pernah menampakkan identitas saya selaku seorang muslim. Meskipun budaya negara tersebut memperbolehkan kami memiliki nama khas terkait negara asal dan keyakinan, meskipun setiap keluarga muslim memberikan nama Islam kepada anak-anaknya, namun mereka tidak berani menampakkan nama tersebut dan malu menyebutnya! Tapi setelah kemenangan Revolusi Islam, kami bangga memakai dan menyebut nama Islam. Bila masyarakat bertanya kepada kami, siapa anda? Pertama yang kami jawab dengan bangga adalah nama Islam kami.


Dengan demikian berkat karya besar yang dilakukan oleh Imam Khomeini ra, umat Islam di seluruh dunia merasa mulia dan bangga dengan kemusliman dan agama Islamnya.

Karya besar Imam Khomeini ra yang ketiga adalah membangkitkan orang-orang muslim di berbagai penjuru dunia untuk merasakan apa yang dialami umat Islam lainnya. Sebelum ini orang-orang muslim di mana saja berada tidak pernah membicarakan masalah umat Islam bahkan sebagian tidak menganggap penting apa itu umat Islam. Namun kini setiap orang yang mengaku dirinya muslim mulai dari tempat terjauh di Asia hingga jantung Afrika, seluruh Timur Tengah, Eropa dan Amerika merasakan dirinya bagian dari masyarakat besar dunia bernama umat Islam. Imam Khomeini ra sosok yang mampu menciptakan rasa solidaritas terhadap umat Islam dalam diri tiap-tiap muslim dan ini merupakan senjata terbesar dalam membela umat Islam dalam menghadapi kekuatan-kekuatan istikbar.

Karya besar Imam Khomeini ra yang keempat adalah menggulingkan salah satu referensi rezim paling kotor dan paling bergantung di kawasan dan dunia. Menggulingkan pemerintahan monarki di Iran merupakan karya besar yang dapat dibayangkan oleh seseorang. Karena sejatinya merupakan benteng kokoh kolonialis di kawasan Teluk Persia dan Timur Tengah. Benteng ini berhasil diruntuhkan oleh Imam Khomeini ra.


Karya besar Imam Khomeini ra yang kelima mendirikan pemerintahan berdasarkan ajaran dan agama Islam. Sebuah pekerjaan yang tidak pernah terbetik dalam benak seorang muslim apa lagi yang non muslim. Bahkan umat Islam yang lugu dan polos tidak pernah membayangkan dan melihat mimpi indah ini. Imam Khomeini ra berhasil membalikkan khayalan dan bahkan mitos ini menjadi kenyataan, bak melakukan sebuah mukjizat.

Karya besar Imam Khomeini ra yang keenam adalah mampu menciptakan kebangkitan Islam di seluruh dunia. Di kebanyakan negara sebelum Revolusi Islam seperti di negara-negara Islam, organisasi-organisasi, para pemuda, orang-orang yang tidak puas dan para penuntut kebebasan bangkit berjuang melihat ketidakadilan dengan mengusung ideologi sosialis. Namun semua berubah setelah kemenangan Revolusi Islam. Kini berbagai gerakan dan kebangkitan yang muncul berlandaskan Islam. Hari ini setiap organisasi dan kelompok yang bangkit dengan motifasi menuntut kebebasan dan anti imperialisme di di dunia Islam, pasti menjadikan pemikiran Islam sebagai dasar, petunjuk teknis, harapan dan pilarnya.


Karya besar Imam Khomeini ra yang ketujuh mengubah cara pandang lama terhadap fiqih Syiah dengan metode baru. Fiqih Syiah punya dasar-dasar yang sangat kokoh. Fiqih Syiah merupakan salah fiqih paling kokoh dan bersandarkan kaidah-kaidah, prinsip-prinsip dan dasar-dasar yang sangat kuat. Imam Khomeini ra berhasil mencerahkan berbagai dimensi fiqih Syiah yang sebelum ini tidak begitu jelas dan memperluas kajian kajian fiqih Syiah dengan cara pandang global dan dalam koridor negara Islam.


Karya besar Imam Khomeini yang kedelapan adalah meruntuhkan cara pandang yang tidak benar mengenai moralitas pribadi seorang penguasa. Dunia jamak menerima bahwa mereka yang berada di puncak struktur sosial memiliki moralitas individu yang khusus baginya seperti sombong, hidup enak, berfoya-foya, diktator, egois dan sifat-sifat lainnya yang seperti ini. Sudah menjadi kesepakatan rakyat di negara mana saja seorang pemimpin yang berkuasa punya moral yang semacam ini. Hal ini menjadi fenomena biasa bahkan di negara-negara revolusioner. Tokoh-tokoh revolusioner yang kemarin hidup di bawah tenda-tenda dan bersembunyi di bawah tanah, sesaat setelah memegang tampuk kekuasaan kondisi dan cara hidup mereka langsung berubah. Moralitas mereka dalam memerintah juga berubah. Kini mereka berlaku sama seperti raja-raja dan pemimpin negara lainnya. Kenyataan ini kita saksikan dari dekat dan masyarakat juga melihat hal ini sebagai fenomena yang biasa saja.


Namun Imam Khomeini ra mampu membalikkan cara pandang salah ini dan berhasil membuktikan bahwa seorang pemimpin yang dicintai rakyatnya dan bahkan umat Islam lainnya di dunia dapat hidup secara sederhana. Imam Khomeini ra bahkan menerima tamu di huseiniyah (mushalla) dan bukan di istana-istana mewah dan gemerlap. Imam Khomeini ra membuktikan seorang pemimpin dapat bergaul bersama masyarakat dengan pakaian, bahasa dan akhlak para nabi.

Bila hati setiap penguasa dan pemimpin telah diterangi cahaya makrifat dan hakikat, ia sudah tidak lagi memerlukan kemewahan, protokol, pemborosan, kediktatoran, kesombongan dan arogansi. Mukjizat besar Imam Khomeini ra adalah mampu memanifestasikan cahaya makrifat dan hakikat tidak hanya dalam kehidupan pribadinya saja, tapi juga dalam sistem pemerintahan Islam yang dibangunnya.


Karya besar Imam Khomeini ra yang kesembilan adalah keberhasilan beliau menghidupkan kembali rasa percaya diri dan kebanggaan dalam diri bangsa Iran. Saudara-saudara yang mulia! Pemerintah zalim dan individual di Iran selama bertahun-tahun telah menjadikan bangsa kita sebagai bangsa yang lemah, miskin dan tertindas. Sebuah bangsa yang sejatinya memiliki potensi besar dan keistimewaan luar biasa. Bangsa yang sepanjang sejarah setelah munculnya Islam memiliki berbagai catatan kebanggaan di bidang sains dan politik.


Kekuatan-kekuatan asing seperti Inggris, Rusia, negara-negara Eropa dan terakhir Amerika telah menghina bangsa Iran. Rakyat Iran masa itu juga percaya bahwa mereka tidak mampu melakukan pekerjaan besar. Mereka tidak dapat membangun dan tidak punya inisiatif. Orang lain menjadi juragan dan memerintah mereka sesuka hati! Kekuatan-kekuatan asing berhasil mematikan semangat nasionalisme. Namun Imam Khomeini ra berhasil menghidupkan kembali kebanggaan nasional dalam diri bangsa Iran.


Pada masa itu rakyat kita tidak terikat dengan rasa dan kebanggaan nasionalisme yang dipopulerkan Rezim Pahlevi dan dipicu oleh kekuatan mustakbir, namun mereka merasa mulia dan kuat.


Kini bangsa Iran bersatu dan tidak takut menghadapi konspirasi Timur, Barat dan konservatif. Bangsa Iran tidak lagi merasa lemah di hadapan mereka. Para pemuda kita merasa mampu membangun sendiri negaranya. Rakyat Iran merasa memiliki kemampuan menghadapi tekanan dan arogansi Timur dan Barat. Imam Khomeini ra yang berhasil menghidupkan kembali semangat kemuliaan, percaya diri, nasionalisme dan kebanggaan hakiki.


Karya besar Imam Khomeini ra yang kesepuluh membuktikan slogan “tidak Timur dan tidak Barat” sebagai dasar untuk berlaku. Orang-orang selama ini beranggapan bahwa kalau tidak bersandar pada Barat, kita harus bergabung dengan Timur. Kita harus mengkonsumsi produk dan memuji satu kekuatan atau harus memilih kekuatan lainnya.


Mereka tidak pernah berpikir ada satu bangsa yang mampu mengatakan “tidak” kepada Timur dan Barat, sekaligus melawan dan tetap hidup. Bahkan dari hari ke hari kekuatan mereka semakin berakar dan kokoh. Imam Khomeini ra berhasil membuktikannya.

Petikan khotbah Jumat 14/7/1989 (23/4/1368)

Republik Islam Iran Pusat Gerakan Global Umat Islam Sedunia

Imam Khomeini ra sumber kekuatan dan kemuliaan umat Islam
Hari ini saya akan menyampaikan beberapa hakikat yang nyata dan jelas. Setelah itu, mengambil satu kesimpulan untuk bangsa Iran dan satu kesimpulan untuk seluruh umat Islam sedunia.

Hakikat pertama adalah Imam Khomeini ra telah memberikan kekuatan dan kemuliaan kepada Islam dan umat Islam. Sebuah hakikat yang tidak dapat dipungkiri oleh seorang pun. Terlebih lagi bila ia bersikap obyektif. Selama ini musuh-musuh Islam selalu ingin melemahkan Islam. Mereka selalu berusaha untuk mengikis Islam dari kehidupan manusia, bahkan dari benak umat Islam, apa lagi dari benak non muslim. Sangat disayangkan bahwa dalam usaha ini mereka cukup berhasil. Dalam politik kotor ini, negara-negara boneka dan korup membantu total kekuatan imperialis dan jaringan internasional musuh Islam.

Imam Khomeini ra meniupkan semangat dan keceriaan kepada umat Islam dan menghidupkan kembali Islam. Saat ini Islam di banyak negara menjadi motivator, harapan, dan sumber pencerahan. Salah satu contohnya adalah Palestina yang mulia. Bertahun-tahun perjuangan dilakukan di sana atas nama Palestina dan semuanya gagal dan kandas.

Kini bangsa Palestina berjuang dengan memakai nama Islam. Perjuangan memasuki babak baru dengan lebih terorganisir yang akhirnya menyeret berbagai kelompok, tokoh-tokoh dan para pemimpin ikut bersama rakyat Palestina. Perjuangan yang semacam ini tidak akan terkalahkan. Bila perjuangan rakyat tetap berlangsung, pada akhirnya mereka pasti mencapai kemenangan. Ini karena berkah Islam dan Imam Khomeini ra yang telah menghidupkannya. Imam Khomeini ra telah menyadarkan hati nurani umat Islam. Kini di negara-negara Islam di utara Afrika ada kelompok-kelompok yang berjuang atas nama Islam dengan tujuan mendirikan pemerintahan Islam dan banyak kemajuan yang mereka capai.

Siapa yang dapat membayangkan kondisi semacam ini sebelum kebangkitan Imam Khomeini ra?
Umat Islam di Timur dan Barat dunia Islam telah sadar dan bangkit. Minoritas umat Islam di negara-negara Eropa dan selain Eropa yang pemerintahannya kafir dan atheis mulai menemukan identitasnya. Jati diri dan kepribadian Islam tumbuh pada diri setiap umat Islam. Semua ini berkat Imam Khomeini ra dan gerakan agungnya.

 

Visi dan Sabar Faktor Keberhasilan Perjuangan Imam Khomeini ra dan umat

Hakikat kedua, visi dan kesabaran faktor penting keberhasilan perjuangan Imam Khomeini ra dan bangsa pemberani Iran adalah pencerahan hati dan sabar, perjuangan yang dibarengi visi seperti yang disebutkan oleh Imam Ali as, “Tidak ada yang mampu membawa ilmu ini kecuali orang-orang yang memiliki visi dan kesabaran.” Alasannya lebih dikarenakan kini perjuangan tidak menghadapi kekafiran dan kesyirikan murni sehingga front yang dihadapi jelas dan gamblang. Kini perjuangan menghadapi kemunafikan, kelicikan, slogan-slogan kosong, pembohong dan pembual yang memenuhi corong-corong istikbar di seluruh penjuru dunia.

Semua pada berlomba-lomba berbicara mengenai hak asasi manusia (HAM) dan semua itu hanya bohong belaka. Banyak yang berbicara mengenai Islam dan ternyata isinya hanya kebohongan. Islam yang mereka wacanakan sesuai dengan keinginan dan kecenderungan para penguasa dari kekuatan-kekuatan besar. Sebagian malah berteriak-teriak mengenai persamaan, namun semua itu bohong besar, baik yang telah disampaikan dahulu maupun yang akan datang.

Oleh karenanya, perjuangan di zaman ini sebuah perjuangan yang sulit, sebab di satu sisi menghadapi kekuatan-kekuatan arogan dunia dan di sisi lain menghadapi kekuatan propaganda dan pembenaran para pembohong dan munafik imperialis dan antek-anteknya.

Manusia yang tidak memiliki visi sangat mudah tertipu. Di dunia saat ini banyak orang yang simpati dengan Islam, namun mudah tertipu. Mereka tidak mengenal yang mana musuh dan tidak mampu memilih dan memilah untuk mengikuti front yang mana. Berkat visi yang dimiliki rakyat Iran dibarengi kesabaran dan perjuangan, Imam Khomeini ra berhasil melewati jalan ini dan berhasil. Beliau sendiri punya peran paling menentukan dalam menciptakan visi dan kesabaran dalam diri rakyat Iran. Di mana saja muncul gerakan dan perjuangan, pasti muncul pribadi-pribadi simpatik yang berusaha untuk menyelamatkan masyarakat. Namun mereka harus tahu bahwa jalan yang tengah ditempuh harus dilalui dengan kecerdasan, kewaspadaan, visi, kesabaran dan perjuangan.


Hakikat ketiga, Republik Islam Iran kini telah berubah menjadi pusat gerakan dalam upaya menerapkan cita-cita Islam di dunia. Kenyataan ini dipahami dengan baik oleh dunia; baik mayoritas umat Islam, kalangan lemah dan tertindas di dunia atau golongan mustakbirin. Itulah mengapa Iran berada pada posisi puncak permusuhan dunia. Di sela-sela ucapan musuh yang terkesan hangat dan bersahabat, selalu saja dapat ditemukan dendam dan kebencian mendalam terhadap Iran. Kita tahu betul betapa golongan mustakbirin begitu membenci dan memusuhi Republik Islam Iran, rakyat Iran dan Imam Khomeini ra. Musuh begitu membenci Imam Khomeini ra dan tidak pernah berkurang permusuhan mereka terhadap beliau. Hal itu dikarenakan mereka menganggap Imam Khomeini ra masih hidup. Bila kaum mustakbirin dan alat-alat propagandanya menganggap beliau telah meninggal dan gerakannya telah berakhir, tentu saja mereka tidak akan memusuhi pribadi dan namanya setelah dua tahun beliau meninggal seperti yang dilakukan saat ini.


Iran Islam, Iran Imam Khomeini ra, Iran revolusi telah menjelma menjadi pusat gerakan agung dan global umat Islam dan karena hal ini Iran juga kini menjadi pusat permusuhan. Tentu saja kenyataan ini seharusnya tidak membuat kita sedih, tapi malah harus gembira. Tidak membuat kita cemas, bahkan menjadikan kita penuh harapan. Kenyataan ini menunjukkan bahwa kita kuat dan menjadi ancaman besar bagi kepentingan kekuatan hegemoni dunia, mereka yang korup dan para penjarah. Sikap permusuhan yang ditunjukkan kekuatan hegemoni internasional seharusnya membuat kita lebih yakin bahwa jalan yang telah kita pilih adalah benar dan sebuah keberhasilan demi memajukan revolusi dan membangun negara dan masyarakat. Bila gerakan kita dalam melawan kepentingan musuh umat manusia dan di jalur maslahat revolusi dan negara berada pada rel yang salah, musuh tidak akan memusuhi kita seperti ini.

Kini semua media dan alat propaganda internasional memusuhi kita dengan berbagai cara. Mungkin saja ada sebagian radio atau sumber-sumber berita tidak secara transparan menghina dan memusuhi kita, namun jangan memahami itu sebagai bentuk persahabatan mereka. Karena mereka tahu bahwa permusuhan terhadap kita yang dilakukan secara terang-terangan akan membuat bangsa-bangsa di dunia lebih simpati kepada kita. Oleh karena itu, pilih cara memfitnah kita sebagai ganti permusuhan secara terang-terangan. Mereka berusaha membuktikan betapa mereka begitu dekat dengan kita dan menampakkan seolah-olah kita begitu berharap dan berpikiran positif terhadap mereka! Ini termasuk bagian dari cara licik dan kebusukan mereka.

Petikan Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam acara dua tahun wafatnya Imam Khomeini ra 4/6/1991 (14/3/1370)

 

Imam Khomeini ra Sang Guru Revolusi: “Kita Bisa”

Setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, sang guru Imam Khomeini ra mengajarkan bahwa kita mampu berbuat, mampu berusaha dan mampu membangun. Kita mampu menggagas berbagai aturan untuk membangun, memroduksi dan mengonsumsi, karena itu memang budaya kita. Semangat ini harus kita pakai di masa membangun negara. Kita tidak akan mengabaikan apa yang telah dihasilkan oleh orang lain. Tentu saja bila kondisi memaksa kita harus memanfaatkan apa yang dimiliki orang lain baik sains, fasilitas, teknologi dan teknik demi mencapai tujuan yang telah digariskan. Kita tidak akan melewatkan semua ini begitu saja.

Kita harus menjadikan semua ini sebagai alat dan jembatan guna menggelorakan potensi membangun yang tersimpan dalam negara ini. Di mana saja kita mampu akan kita produksi di dalam negeri. Kita harus mendahulukannya ketimbang memanfaatkan dan mengkonsumsi produksi luar negeri. Apa saja yang diproduksi di dalam negeri pasti lebih berkah ketimbang barang yang sama dari luar negeri. Produksi dalam negeri lebih baik dari pada berbagai produk yang masuk dari pintu-pintu impor.

Petikan pidato Rahbar atau Pemimpin Besar Republik Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei saat bertemu dengan Menteri Perminyakan dan para pejabat Departemen Perminyakan Republik Islam Iran. 3/12/1991 (12/9/1370)

 

Keahlian Imam Khomeini ra

Keahlian utama dan pengabdian terbesar Imam Khomeini ra yang sulit dicari tandingannya adalah mampu mengeluarkan Islam dari keterasingan. Umat Islam sebelum ini tetap merasa asing meskipun berada di rumah dan kota mereka sendiri. Islam terasing bahkan di negara tempat munculnya. Padahal musuh-musuh Islam dengan budaya atheis, korup dan sistem thagutnya mengambil dan memanfaatkan “kesempatan untuk berpikir” dari umat Islam. Dalam kondisi seperti ini, Imam Khomeini ra, keturunan para nabi dan kekuatan Allah itu berhasil membersihkan debu keterasingan itu dari wajah Islam.

Petikan dari pidato Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pertemuan dengan rombongan pertama tamu-tamu luar negeri di acara dua tahun meninggalnya Imam Khomeini ra. 5/6/1991(15/3/1370)

 

Bebas dan Merdeka Harus Dibarengi Spiritual dan Akhlak

Kelebihan utama Imam Khomeini ra adalah kemampuannya menciptakan dinding yang kokoh untuk revolusi. Beliau tidak membiarkan revolusi ini tergerus dalam pencernaan kekuatan-kekuatan imperialis dan hegemoni. Slogan “tidak Timur dan tidak Barat, Republik Islam” atau slogan “Kemerdekaan, Kebebasan, Republik Islam” yang diajarkan dan digariskan Imam Khomeini ra punya makna yang dalam.

Revolusi Islam bersandarkan pada prinsip-prinsip konstan dan kokoh dan tidak berkiblat pada prinsip-prinsip Sosialisme yang waktu itu merupakan pondasi pemikiran Timur dan tidak juga berpihak pada prinsip-prinsip Kapitalisme Liberal sebagai landasan dibangunnya peradaban Barat. Republik Islam dengan bersikukuh pada prinsip-prinsipnya membuat Timur dan Barat begitu membenci dan betul-betul memusuhi Revolusi Islam.

Revolusi Islam dibangun di atas pondasi dan prinsip yang kokoh. Revolusi Islam berarti penerapan keadilan yang diinginkannya, kebebasan dan kemerdekaan yang menjadi nilai-nilai penting bagi bangsa-bangsa di dunia tanpa memisahkan spiritual dan akhlak. Revolusi ini merupakan gabungan dari tuntutan keadilan, kebebasan, demokrasi, spiritual dan akhlak.

Petikan dari pidato Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pertemuan dengan para peziarah makam Imam Khomeini ra. 4/6/2002 (14/3/1381)

 

Imam Khomeini ra Hidupkan Hakikat Islam yang Terlupakan

Karya Imam Khomeini yang paling urgen di tingkat dunia Islam adalah menghidupkan kembali Islam dari sisi politik dan sosial. Sejak saat imperialisme melanda negara-negara Islam, kaum imperialis dan hegemoni berusaha sekuat tenaga untuk menghapus dimensi politik, sosial, keadilan, kebebasan dan kemerdekaan Islam dari tubuh Islam itu sendiri. Kaum imperialis terpaksa harus memisahkan dimensi politik Islam dari tubuh Islam agar mampu memperluas kekuasaannya atas bangsa-bangsa dan sumber-sumber kekayaan negara-negara Islam. Mereka menafsirkan Islam sebagai agama yang pasrah menghadapi segala peristiwa serta menyerah di hadapan penjajah dan musuh yang zalim.

Imam Khomeini ra menghidupkan kembali hakikat Islam yang terlupakan. Beliau menegakkan keadilan yang dituntut oleh Islam, mengumumkan kebencian Islam akan diskriminasi, perbedaan kasta dan aristokrasi. Imam Khomeini ra sejak awal sampai akhir usianya selalu memperhatikan lapisan masyarakat lemah, fakir dan miskin. Berkali-kali di awal dibentuknya pemerintahan Islam dan selama sepuluh tahun kepemimpinannya sebagai Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran yang penuh berkah, Imam Khomeini ra selalu menekankan kepada para pejabat dan kita semua, “Hendaknya kalian memperhatikan kondisi orang-orang lemah. Kalian berhutang budi kepada kalangan miskin negara Iran ini.”

Saudara-saudara yang mulia!

Bangsa Iran yang besar!

Di mana saja dan dalam perkara apa saja, selama kita memperhatikan berbagai anjuran Imam Khomeini ra ini dan mengamalkan nasihat beliau dalam semua program, pembuatan undang-undang, pelaksanaan, pemecatan dan pengangkatan, pasti kita mengalami kemenangan.

Karya paling penting yang dilakukan oleh Imam Khomeini ra terkait dengan rakyat adalah membuang jauh-jauh secara total pengertian demokrasi yang selama ini ingin ditunjukkan oleh para perancang demokrasi Barat dan jaringan mereka di tataran pelaksanaan. Usaha mereka adalah menanamkan sedemikian rupa bahwa demokrasi tidak cocok dengan agama dan keberagamaan. Imam Khomeini ra menggugurkan pengertian salah ini dan menjelaskan kepada dunia akan makna demokrasi agama yaitu Republik Islam. Imam Khomeini ra tidak merasa cukup dengan bahasa saja dan tidak juga hanya berargumentasi dengan pemikiran, tapi menunjukkanya secara praktis.


Petikan dari pidato Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei pada empat belas tahun meninggalnya Imam Khomeini ra

4/6/2003 (14/3/1382)

 

Membela Jalan dan Garis Imam Komeini ra

Para musuh revolusi yang masih terluka dan tengah bersembunyi, selama bertahun-tahun menanti hari-hari semacam ini. Mereka bagaikan burung-burung kelelawar yang tengah menanti terbenamnya matahari sambil menyiapkan gerakan-gerakan kotor dan busuk. Sekalipun topan emosi suci bangsa Iran yang di hari-hari ini bagaikan gunung berapi yang mencairi suasana negara, namun tidak akan memberikan kesempatan sedikit pun kepada mereka yang berhati dengki dan penyebar fitnah dalam negeri maupun musuh-musuh pendendam luar negeri untuk mewujudkan kerusuhan. Emosi suci ini pasti akan membakar segala gerakan yang bersifat memusuhi pemerintahan Republik Islam Iran. Negara yang menjadi warisan paling berharga dari Rahbar Besar Revolusi Islam Iran Imam Khomeini ra yang telah meninggal dunia. Oleh karenanya, mempertahankan kewaspadaan, kesiapan, sensitif dan ikut serta dalam berbagai kejadian penting merupakan kewajiban seluruh rakyat dalam menghadapi segala pergerakan yang meragukan di saat-saat seperti ini.


Sejak kemenangan Revolusi Islam Iran, kekuatan hegemoni dunia tidak pernah surut keinginannya untuk melemahkan dan bahkan menghancurkan Republik Islam Iran. Begitu juga mereka pasti akan melakukan aksi-aksi yang mungkin dilakukan dan tidak membutuhkan biaya mahal. Selama bangsa dan para pejabat tinggi Republik Islam Iran masih konsekuen dengan kemerdekaan, kemuliaan nasional dan prinsip-prinsip Islam, keinginan kekuatan hegemoni dunia tetap ada untuk menghancurkan Republik Islam Iran. Namun dengan keutamaan dan bantuan ilahi, berdasarkan aturan penciptaan dan sejarah mereka tidak pernah mampu melakukan apa-apa di hadapan tekad, keinginan dan kesiapan rakyat. Kelicikan dan tipu muslihat mereka tidak akan pernah berhasil. Dengan iradah Allah selamanya akan demikian. Insya Allah.

Oleh karenanya saya menghimbau kepada seluruh rakyat dan berbagai lapisan masyarakat agar tetap mempertahankan kesiagaanya, waspada dan mencermati akan berbagai konspirasi musuh serta menjadikan hal ini sebagai kewajiban revolusionernya. Semua harus berusaha mengetahui dan membongkar segala niat kotor musuh baik dari sikap politik, propaganda global, penyebaran isu dan tekanan-tekanan mereka di bidang ekonomi. Ketauhilah bahwa bila bangsa Iran tampak siap siaga dan waspada, pasti seluruh konspirasi musuh akan sia-sia belaka dan kemenangan berada di pihak bangsa Iran.

Sebagaimana telah disampaikan berkali-kali oleh Pemimpin Besar dan mulia Imam Khomeini ra dan juga disebutkan dalam wasiat politiknya, beliau menekankan pentingnya persatuan baik dalam pendapat dan barisan. Keduanya ini menjadi rahasia kemenangan Revolusi Islam. Rahasia keabadian, keselamatan dan keberlangsungan Republik Islam Iran. Beberapa hal berikut ini dapat menjadi bencana terbesar bagi sebuah bangsa yang ingin menghidupkan kembali hak-haknya yang terampas dan ingin membebaskan dirinya dari kebergantungan pada pihak asing; bangsa dibagi dalam kelompok-kelompok yang saling berselisih, membesar-besarkan perselisihan kecil dan sensitifitas tidak logis, melupakan prinsip-prinsip penting yang diakui seluruh rakyat atau setidak-tidaknya mayoritas rakyat, melupakan kehadiran musuh dan bahaya besar yang tidak dapat digantikan akibat kehadiran musuh.

Petikan dari pidato Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei di hadapan Bangsa Iran yang mulia dalam acara peringatan Imam Khomeini ra 8/6/1989 (18/3/1368)

 

Setia Bersama Imam Khomeini ra

Bila kita mencintai Imam Khomeini ra, kenyataannya memang demikian dan tidak seorang pun meragukan ketulusan kecintaan bangsa Iran kepada Imam Khomeini ra, maka kita harus tetap menghidupkan jalan dan pelajarannya. Kita harus menjadikan tujuan Imam Khomeini ra sebagai tujuan sejati revolusi Islam dan bergerak selalu searah dengan tujuan itu. Kita jangan sampai membuat tujuan lain selain yang telah ditetapkan oleh beliau. Tujuan Imam Khomeini ra jelas dan pasti, tidak dibutuhkan lagi tujuan tambahan lain.

Berhubung kini Allah telah menentukan hamba-Nya yang saleh untuk menyerahkan bebannya kepada pribadi lain guna menghadap kepada Tuhannya dan tenang di sisi-Nya di tengah perjalanan ini, kita tidak akan membiarkan beban ini tergelatak begitu saja di atas tanah. Seluruh bangsa Iran, baik kecil maupun besar, para pejabat di berbagai jajaran dan setiap orang yang memegang tugas hendaknya mencamkan masalah ini dalam dirinya. Mereka harus berjanji untuk melanjutkan jalan Imam Khomeini ra dan berjalan menuju ke arah yang telah ditentukan beliau sebagai tujuan. Dalam kondisi ini, kecintaan, simpati dan pengakuan sebagai murid Imam Khomeini ra akan tulus. Kalau tidak, meskipun kita menangis karena berpisah dengan beliau dan memukul-mukul kepala dan dada, tapi kita melanjutkan jalannya dari arah lain, penghormatan dan kesetiaan kita tidak akan tulus. Kesetiaan adalah benar-benar bergerak di garis dan tujuan Imam Khomeini ra dan tidak menyeleweng.

Petikan dari pidato Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam acara pembaiatan para komandan dan anggota komite Revolusi Islam Iran. 8/6/1989 (18/3/1368)

Janji Kita Mengikuti Jalan Imam Khomeini ra

Kita telah berjanji kepada Allah untuk mengikuti jalan Imam Khomeini ra; jalan Islam, Al-Quran dan jalan kemuliaan umat Islam.

Kebijakan luar negeri “tidak timur dan tidak barat”, mendukung orang-orang lemah dan tertindas, membela persatuan dan gerakan umat Islam, mengatasi faktor-faktor perselisihan dan dikotomi umat Islam di tingkat dunia, perjuangan demi mewujudkan negara idaman Islam, simpati terhadap masyarakat miskin dan memanfaatkan seluruh fasilitas untuk merekonstruksi negara di tingkat dalam negeri merupakan garis-garis besar program kita. Tujuan asli semua ini adalah menghidupkan kembali Islam dan kembali kepada prinsip-prinsip Al-Quran dan kita tidak akan mundur sehelai rambut pun dari tujuan ini.

Petikan dari pesan Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran kepada para jamaah haji Baitul Haram. 5/7/1989 (14/4/1368).

 

Pesan Imam Khomeini ra: Tawakkal dan Keyakinan Umat akan Islam dan Persatuan

Ada sebuah kalimat dalam surat wasiat Imam Khomeini ra yang mulia yang tidak boleh kita lupakan sama sekali. Imam Khomeini ra berkata, “Faktor penyebab kemenangan Revolusi Islam Iran juga faktor yang sama keberlangsungan Revolusi Islam Iran. Yaitu bertawakal kepada Allah, imam masyarakat akan Islam dan kesungguhan tekad menjalankan tugas ilahi, Islam dan persatuan adalah kunci kemenangan dan keberlanjutan Revolusi Islam Iran. Ini adalah sebuah pelajaran abadi bagi kita semua.

Kini kita menyaksikan bahwa persatuan, keakraban dan kedekatan semua orang mendominasi di negara kita. Ini adalah sebuah fenomena penting yang tercipta berkat ruh suci Imam Khomeini ra. Keikhlasan Imam Khomeini ra, sosok ilahi itu setelah meninggalnya masih mempengaruhi kondisi masyarakat Iran. Pribadi Imam Khomeini mampu mendekatkan hati-hati rakyat dan mengokohkan segala bentuk ikatan. Persatuan dan keikutsertaan kalian rakyat Iran dan hubungan erat antara kalian dan para pejabat telah disaksikan oleh seluruh dunia dan menyebabkan musuh-musuh menjadi putus asa.

Kembalinya Imam khomeini ke Iran pada tahun 1357, menyebabkan Revolusi Islam Iran menemukan kesegaran tersendiri, mengeluarkan dedaunan dan memberikan hasilnya. Allah telah memberikan taufik-Nya kepada Imam Khomeini ra dengan menetapkan keberkahan semacam dalam diri beliau. Ketika wafat ruh Imam Khomeini juga mendapat berkah dan taufik dari Allah sehingga revolusi sepeninggal beliau sama seperti hari-hari pertama kemenangan revolusi memunculkan daun dan buah yang lebih baru. Kini Revolusi Islam Iran semakin kuat dan berwibawa, sementara musuh semakin lemah dan putus asa.

Berkat Imam Khomeini ra kini kita mampu berbicara kepada dunia dengan posisi yang lebih kuat dan kokoh. Tidak boleh ada seorang pun di dunia yang menggambarkan Republik Islam Iran mulai merasa dirinya lemah. Dengan keutamaan Allah swt, kita akan menyukseskan segala urusan dalam negeri dengan kepercayaan diri yang kuat dan hubungan luar negeri akan kita perluas dengan kekuasaan dan kekuatan yang besar selama sesuai dengan prinsip-prinsip negara, demi Islam, muslimin, rakyat Iran, revolusi dan Republik Islam Iran.

Kalian harus mencamkan dengan baik ucapan Imam Khomeini ra yang disampaikan berkali-kali, “Rahasia semua kemenangan adalah persatuan dan peran serta masyarakat.” Tanpa persatuan dan keikutsertaan rakyat, bangsa Iran tidak akan mampu berbuat apa-apa. Namun bila semua masyarakat memahami rahasia ini dan mempertahankannya, pasti Allah swt akan membantu mereka. Ini sebuah janji ilahi “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami” (QS. 29: 69), “Barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, niscaya Allah bersamanya”. Ini adalah janji ilahi yang benar, jujur dan pasti terjadi.

Alhamdulillah Allah masih bersama bangsa Iran. Sungguh keberadaan Imam Khomeini ra, pemimpin agung dan manusia tak ada bandingannya merupakan nikmat terbesar yang dianugerahkan kepada kita. Kini ucapan dan nasihatnya menjadi peninggalan paling berharga bagi kita. Karena ucapan beliau adalah kalimat Allah dan para nabi yang harus dipahami betul dan Insya Allah kita akan mengamalkannya.

Petikan pidato Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam acara baiat dari kalangan rohaniwan, para pejabat dan rakyat Provinsi Khozestan tanggal 12/7/1989 (21/4/1368)

 

Urgensi Telaah Ulang Pemikiran Imam Khomeini ra

Kita rakyat Iran sebagai murid dan sahabat lama Imam Khomeini ra saat ini punya kewajiban paling utama untuk menelaah ulang pemikiran beliau. Keagungan pribadinya sebagai pemimpin besar revolusi dan permata cemerlang yang mempengaruhi seluruh dunia nampak dari pelajaran, pidato dan tuntunannya. Tentu saja masih ada jarak antara kita semua dalam mengenal prigadi agung ini dengan sempurna. Tanpa perlu dilebih-lebihkan harus dikatakan bahwa masih banyak dimensi dari pribadi agung, ruh malakuti dan manusia besar ini yang belum kita ketahui.

Kita menyaksikan kenyataan yang ada dari dekat dan begitu juga mereka yang menyaksikan pribadi agung Imam Khomeini ra dengan jarak yang sama tidak mudah untuk memahami masalah sebenarnya. Mengurutkan semua dimensi pribadi besar Imam Khomeini ra dan menganalisa berbagai bidang dari manusia besar ini memerlukan pemikiran dan perenungan tersendiri. Kesiapan ini tidak bisa kita hasilkan dengan cepat semasa hidupnya dan rentang waktu yang tidak begitu jauh sepeninggal beliau. Namun berbagai pidato beliau menjadi pelajaran berharga bagi kita dan bisa kita manfaatkan kapan saja kita inginkan.
Menelaah kembali pelajaran dan tuntunan Imam Khomeini ra memberikan kita kemampuan untuk mengenal lebih banyak dari dimensi kepribadian beliau dan dengan sendirinya pelajaran beliau membuka jalan bagi kita untuk mengikutinya. Satu dari ajaran Imam Khomeini ra pasti dapat menuntun kita menyelesaikan berbagai masalah yang muncul suatu waktu.

Mencermati kondisi kekinian Iran dan posisi strategis rakyat Iran di benak masyarakat internasional, Imam Khomeini ra mengajarkan kepada kita agar menghargai persatuan dan kesatuan yang dianugerahkan Allah kepada kita. Kini hati rakyat Iran semakin dekat satu dengan lainnya di banyak kesempatan dalam periode sepuluh tahun revolusi. Kenyataan ini juga berkat ruh malakuti Imam Khomeini ra.
Petikan pidato Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam di acara baiat rohaniwan, para pejabat dan rakyat Provinsi Zanjan, Nahavand dan Kashmir. 6/7/1989 (15/4/1368)

 

 

Prinsip-Prinsip Pemikiran Politik Imam Khomeini ra

Saya ingin menekankan pemikiran politik Imam Khomeini ra. Ide politik Imam Khomeini ra tidak terpisahkan dari pribadi beliau yang penuh daya tarik. Rahasia keberhasilan Imam Khomeini ra terletak pada pemikiran politiknya yang tersonifikasikan dalam sebuah sistem yang disaksikan oleh seluruh mata masyarakat dunia. Tentu saja Revolusi Besar Islam Iran mencapai kemenangan dengan perantara masyarakat. Bangsa Iran telah menunjukkan puncak kemampuan dan segala potensinya. Namun tanpa Imam Khomeini ra dan pemikiran politiknya, bangsa Iran tidak mampu melakukan pekerjaan besar semacam ini. Ide politik Imam Khomeini membuka sebuah wacana yang bahkan jangkauannya lebih luas dari hanya sekedar membentuk sistem pemerintahan Islam.


Pemikiran politik yang ditawarkan, diperjuangkan dan direalisasikan oleh Imam Khomeini ra wacana dan solusi baru bagi umat manusia dan dunia. Ada berbagai hal dalam pemikiran Imam Khomeini ra yang dibutuhkan umat manusia. Oleh karenanya, ia tidak akan pernah usang.


Orang-orang yang berusaha mengenalkan Imam Khomeini ra sebagai pribadi yang terkait dengan sejarah dan hanya bagian dari masa lalu, tidak akan berhasil dalam usahanya. Imam Khomeini ra senantiasa hidup dalam pemikiran politiknya. Selama ajaran politiknya hidup, maka kehadiran dan keberadaan Imam Khomeini ra di antara umat Islam bahkan di antara umat manusia menjadi sumber karya besar dan abadi.


Pemikiran politik Imam Khomeini ra memiliki sejumlah indikator. Kini saya akan menjelaskan beberapa poin penting dari ide-ide ini. Pertama, dalam ajaran politik Imam Khomeini ra spiritual dan politik berkelindan erat tak terpisahkan. Politik dalam pemikiran Imam Khomeini ra tidak terpisahkan dari spiritual, tidak terpisahkan dari irfan dan tidak terpisahkan dari moral. Sebagai simbol pemikiran politiknya, Imam Khomeini ra juga berpolitik sekaligus menjaga nilai-nilai moral. Imam Khomeini ra benar-benar menjaga masalah ini. Di masa perjuangan politiknya Imam Khomeini ra memfokuskan masalah spiritual dalam perilakunya. Seluruh perilaku Imam Khomeini ra selalu bersandar pada Allah dan spiritual. Imam Khomeini ra yakin akan kehendak tasyri’i Allah dan menyandarkan diri pada sunnah ilahi. Beliau benar-benar yakin bahwa seseorang yang bangkit untuk mewujudkan syariat ilahi, pasti hukum alam dan sunnah ilahi akan membantunya. Imam Khomeini percaya bahwa “Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. 48:4).


Imam menjadikan hukum-hukum syariat sebagai basis gerakannya. Gerakan Imam Khomeini ra untuk kebahagiaan negara dan bangsa Iran berdasarkan bimbingan syariat Islam. Oleh karenanya, “taklif ilahi” (kewajiban ilahi) merupakan kunci kebahagiaan bagi Imam Khomeini ra yang berhasil menyampaikan beliau mencapai tujuan dan cita-cita besarnya.


Kedua, keyakinan yang kuat dan tulus akan peran rakyat, kehormatan manusia dan kehendak manusia. Dalam ajaran politik Imam Khomeini ra jati diri manusia selain berharga dan memiliki kemuliaan, ia juga kuat dan berguna. Hasil dari kemuliaan dan kehormatan manusia dalam menentukan nasib manusia dan sebuah masyarakat menjadikan suara rakyat punya peran mendasar dalam pemikiran politik Imam Khomeini ra. Oleh karenanya, demokrasi dalam ajaran politik Imam Khomeini ra yang diambil dari teks Islam adalah demokrasi hakiki. Tidak seperti demokrasi Amerika dan sebaginya yang hanya gembar-gembor, menipu dan memperdaya benak manusia.


Ketiga, ajaran politik Imam Khomeini ra bersifat global dan internasional. Dalam ucapan dan ide politiknya Imam Khomeini ra berbicara dengan umat manusia dan tidak dibatasi hanya dengan rakyat Iran saja. Bangsa Iran telah mendengarkan pesan Imam Khomeini ra dengan telinga hatinya kemudian berdiri tegak, berjuang dan berhasil mencapai kemuliaan dan kemerdekaanya. Perlu dicamkan bahwa ajaran Imam Khomeini ra untuk seluruh umat manusia. Pemikiran politik Imam Khomeini ra menginginkan kebaikan, kemerdekaan, kemuliaan dan keimanan bagi semua umat Islam dan umat manusia. Ini sekaligus risalah yang dibebankan di atas pundak setiap muslim.

Bedanya Imam Khomeini ra dengan mereka yang mengaku membawa misi untuk seluruh dunia terletak pada satu kenyataan penting. Pemikiran politik Imam Khomeini ra tidak ingin meyakinkan sebuah bangsa akan ide dan jalan beliau dengan perantara artileri, tank, senjata dan penyiksaan.

Orang-orang Amerika juga mengatakan, “Kami punya misi di dunia untuk memperluas hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi.” Cara memperluas demokrasi dengan menggunakan bom atom di Hiroshima?! Menggunakan artileri dan tank, mengobarkan peperangan dan melakukan kudeta di Amerika Latin dan Afrika?! Kini Timur Tengah menyaksikan segala kecurangan, penipuan, kezaliman dan kejahatan. Dengan cara-cara ini mereka ingin memperluas hak-hak asasi manusia dan misi globalnya?! Pemikiran politik Islam tersebar ke dalam benak manusia lewat pemikiran yang benar dan ucapan baru dengan penjelasan argumentatif. Akhirnya, bagaikan hembusan angin sepoi-sepoi dan bau semerbak harum bunga pemikiran ini menyebar ke segala penjuru dunia.

Poin keempat dari pemikiran politik Imam Khomeini ra berkenaan dengan pembelaan atas nilai-nilai. Contoh jelasnya ketika Imam Khomeini ra menjelaskan masalah Wilayah Faqih. Sejak awal Revolusi Islam Iran, kemenangan revolusi hingga pembentukan sistem pemerintahan Islam, betapa banyak orang yang berusaha memperkenalkan masalah wilayah fakih secara tidak benar, buruk dan bertentangan dengan kenyataan. Akhirnya muncul berbagai kesimpulan yang tidak sesuai dengan kenyataan, kebohongan, berbagai kecenderungan dan harapan yang tidak sesuai dengan teks sistem politik Islam dan pemikiran politik Imam Khomeini ra.


Bila terkadang kalian mendengar propaganda-propaganda menarik para musuh yang menyebarkan ucapan-ucapan semacam ini, maka ketahuilah bahwa masalah ini tidak hanya terjadi di masa kini, tapi sejak awal revolusi kelompok, kader dan berbagai propaganda pihak lain telah menyatakan omongan seperti ini.


Poin kelima dari pemikiran politik Imam Khomeini ra sekaligus poin terakhir yang akan saya sampaikan terkait masalah keadilan sosial. Keadilan sosial merupakan poin terpenting dan utama dalam ajaran politik Imam Khomeini ra. Di seluruh program negara baik dari pembuatan undang-undang dan pelaksanaan hingga masalah peradilan, keadilan sosial dan penghapusan kesenjangan sosial harus menjadi perhatian dan tujuan.


Petikan dari pidato Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam acara lima belas tahun wafatnya Imam Khomeini ra.

3/6/2004 (14/3/1383)

 

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Ahad (19/8) dalam pertemuan dengan para pejabat tinggi negara, duta besar dan perwakilan negara-negara Islam serta berbagai kalangan masyarakat menekankan perlunya mengenal dengan baik kondisi regional yang sensitif saat ini, seraya mengimbau untuk pandai dalam menyikapi konspirasi dunia arogansi yang sangat sistematis.
Beliau mengatakan, "Masalah paling krusial dan mendesak bagi Dunia Islam adalah masalah al-Quds al-Sharif dan Palestina yang tertindas. Berkat arus kebangkitan Islam masalah ini menjadi semakin mengemuka. Pemerintahan, para elit politik dan budaya di Dunia Islam harus waspada menghadapi konspirasi berbahaya yang hendak mengkaburkan masalah Palestina dan menonjolkan isu-isu palsu dengan menebar perselisihan di tengah umat Islam."
Seraya menyinggung kelalaian bangsa-bangsa dan Negara-negara Islam yang cukup lama seiring dengan berkuasanya kekuatan-kekuatan hegemoni atas nasib mereka dan munculnya kanker ganas Zionis di tengah Dunia Islam, Ayatollah a-Udzma Khamenei menandaskan, "Hari ini berkat kebangkitan Islam dan transformasi penting di kawasan, tabir kelalaian ini sudah tersingkirkan, dan peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik."
Mengenai isu Palestina dan al-Quds al-Sharif, beliau mengatakan, "Masalah utama ini jangan sampai dilalaikan dan diketepikan. Sebab sebagian besar problema Dunia Islam muncul karena keberadaan rezim ilegal Zionis."
Pemimpin Besar Revolusi Islam menambahkan, "Berkat arus kebangkitan Islam, tahun ini bangsa-bangsa di kawasan mengungkapkan sikap tegas mereka dalam peringatan hari al-Quds sedunia tahun ini."
Seraya mengingatkan kembali untuk waspada menghadapi konspirasi sistematis musuh yang ingin mengkaburkan masalah utama umat Islam, beliau menegaskan, "Sekarang, kekuatan-kekuatan arogansi kembali menggunakan modus yang sama yaitu ‘tebar pertikaian lalu kuasai'. Karena itu negara-negara Islam dan bangsa-bangsa Muslim khususnya kalangan elit politik dan budaya serta para cendekiawan dan ulama harus tampil menjelaskan fakta yang sebenarnya kepada umat Islam."
Menurut Rahbar, Zionisme adalah ancaman yang berbahaya bagi seluruh umat manusia. "Ketika musuh berusaha keras untuk menonjolkan isu perbedaan alami seperti etnis, ras dan madzhab di tengah umat Islam untuk menciptakan pertikaian serta memutarbalikkan fakta untuk mengesankan adanya ancaman palsu, umat Islam harus berusaha keras mengamalkan ajaran Islam serta menjaga dan memperkuat persatuan dan persaudaraan sekaligus menolak kehendak kekuatan adidaya dunia khususnya Amerika Serikat (AS)," ungkap beliau.
Ayatollah al-Udzma Khamenei mengingatkan bahwa perselisihan di tengah umat Islam adalah racun yang sangat mematikan.
"Umat Islam harus selalu mengedepankan tolok ukur bahwa posisi musuh harus jelas. Ketika front kebatilan jelas maka yang berseberangan dengannya adalah front kebenaran," tegas beliau.
Di awal pertemuan, Presiden Repubik Islam Mahmoud Ahmadinejad dalam kata sambutannya menyebut bulan suci Ramadhan sebagai kesempatan istimewa untuk melatih diri dalam beribadah, meninggikan sisi spiritualitas di hadapan Allah Swt, dan jalan untuk membersihkan jiwa dari noda dan ketergantungan kepada dunia. Ramadhan adalah kesempatan untuk kembali kepada fitrah Ilahi, kesempurnaan insani dan medan untuk melatih diri menjauhi dosa.
Seraya menyatakan bahwa bangsa Iran tak pernah ragu untuk membangun negeri dan membela hak-haknya yang utama, Ahmadinejad mengatakan, "Kaum arogansi sedang menukik menuju ke lembah kemerosotannya. Sikap yang bersikeras dengan ambisi, kezaliman dan penistaan hak bangsa-bangsa lain tak akan bisa menyelamatkan mereka."
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Rabu sore (29/8) dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Ban Ki-moon dan rombongan, menyinggung sejarah dan peradaban Iran seraya mengatakan, "Mengingat posisi bangsa Iran yang signifikan dan unggul dalam masalah budaya dan peradaban, Republik Islam Iran memiliki kapasitas yang sangat baik untuk mengembangkan budaya dan peradaban umat manusia yang dilandasi oleh ajaran Islam."
Beliau mengungkapkan kegelisahan masyarakat dunia akan keberadaan senjata nuklir dan menandaskan, "Republik Islam Iran menekankan sikapnya yang mendesak terciptanya ‘Timur Tengah tanpa senjata nuklir'. Karena itu PBB harus serius berupaya menghilangkan kegelisahan global terkait senjata nuklir ini."
Pemimpin Besar Revolusi Islam mengangkat soal fakta kepemilikan senjata nuklir oleh rezim Zionis Israel berkat bantuan Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara adidaya lainnya. "Masalah ini menjadi ancaman serius bagi kawasan. PBB diharapkan mengambil tindakan yang riil dalam kaitan ini."
Namun sayangnya, imbuh beliau, PBB cacat dalam struktural. Sebab, negara paling arogan di dunia yang memiliki senjata atom dan bahkan pernah menggunakannya justeru menguasai Dewan Keamanan.
Menanggapi pernyataan Sekjen PBB terkait isu Suriah dan permintaannya supaya Iran ikut membantu menyelesaikan krisis ini, Ayatollah al-Udzma Khamenei mengatakan, "Masalah Suriah adalah isu yang sangat getir yang korbannya adalah warga sipil yang tak berdosal di negara itu. Berdasarkan ajaran dan keyakinan agamanya, Republik Islam Iran, siap memberikan bantuan apapun untuk menyelesaikan krisis Suriah."
Tapi, kata beliau, ada satu syarat alami untuk penyelesaian krisis Suriah, yaitu dengan mencegah pasokan senjata ke kelompok manapun yang tidak bertanggung jawab di dalam Suriah.
Menurut Rahbar, kondisi Suriah saat ini adalah akibat dari mengalirnya berbagai jenis senjata dari luar perbatasan ke dalam wilayah Suriah yang sampai ke tangan kelompok pemberontak. "Keberadaan senjata di tangan pemerintah Suriah adalah hal yang wajar. Sebab, sama seperti negara-negara lain, Suriah juga punya tentara," ungkap beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menandaskan, realita pahit yang kita sakiskan di Suriah adalah tindakan sebagian negara yang memaksa kelompok oposisi Suriah untuk terlibat dalam perang yang mewakili mereka melawan pemerintah Suriah. Perang yang diwakilkan ini adalah realita yang ada dalam krisis Suriah sekarang. Negara-negara yang mewakilkan perang inilah yang menghalangi terlaksananya prakarsa Kofi Annan.
Beliau menambahkan, "Selama konspirasi berbahaya ini belum diakhiri oleh negara-negara itu, keadaan di Suriah tak akan pernah berubah."
Menyikapi pernyataan Ban Ki-moon soal isu nuklir Iran, Ayatollah l-Udzma Khamenei mengatakan, "AS menyadari sepenuhnya bahwa Iran tidak menginginkan senjata nuklir. AS hanya mengada-ada."
Beliau menyinggung kerjasama luas Iran dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) seraya mengingatkan, "IAEA berkewajiban membantu Republik Islam Iran dalam hal sains dan teknis. Tapi bukannya membantu, IAEA malah selalu mengganggu program nuklir Iran."
Barat, tegas beliau, mengakui sudah berusaha merusak sistem internet dan jaringan teknis nuklir Iran melalui virus-virus berbahaya seperti stuxnet.
"Mengapa IAEA tidak mengeluarkan pernyataan sikap dalam hal ini?" kata beliau mempertanyakan.
Seraya mengungkapkan bahwa AS selalu mengancam program nuklir Iran, kepada Sekjen PBB Rahbar mengatakan, "Seharusnya PBB dengan cepat mereaksinya."
Mengenai sikap Republik Islam Iran yang melarang pembuatan dan penggunaan senjata nuklir, beliau menegaskan, "Sikap ini diambil berdasarkan ajaran dan keyakinan agama, bukan untuk menyenangkan hati AS dan negara-negara Barat."
Ayatollah al-Udzma Khamenei mengakhiri pembicaraannya dengan sebuah nasehat dan mengatakan, "Dalam masalah perlucutan senjata nuklir, Anda jangan menghiraukan sikap negara-negara adidaya. Gunakan kesempatan yang Anda miliki dengan baik."
Dalam pertemuan itu, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengucapkan selamat atas kepemimpinan Republik Islam di NAM seraya menyebut peran dan posisi Iran yang sangat krusial di kawasan.
Ban mengatakan, "Dalam masalah Suriah, sebagai Sekjen PBB saya meminta kesediaan Republik Islam Iran untuk menggunakan pengaruh dan kekuatannya."
Sekjen PBB menambahkan, "Kami meyakini bahwa pasokan senjata ke kelompok oposisi Suriah harus segera dihentikan."
Di bagian lain pembicaraannya Ban Ki-moon mengungkapkan kekhawatirannya dalam masalah isu nuklir Iran seraya mendesak Iran untuk lebih bekerjasama dengan IAEA dan kelompok 5+1.
Bangsa Iran selalu memandang positif kepada India, dan semua itu adalah kesempatan yang baik untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Iran dan India. Hal itu dikatakan Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Rabu (29/8) dalam pertemuan dengan Perdana Menteri India Manmohan Singh dan rombongan. Beliau menjelaskan hubungan budaya, emosi, peradaban, dan historis antara bangsa Iran dan India dalam pertemuan itu.
Rahbar menyebut India sebagai satu kekuatan penting dan besar di kawasan yang berhasil mencapai kemajuan pesat di bidang sains dan ekonomi. Beliau menambahkan, "Setelah kemenangan revolusi Islam khususnya di tahun-tahun terakhir ini, bangsa Iran telah melakukan banyak pekerjaan besar di bidang sains, ekonomi dan sosial yang mungkin belum pernah terjadi dalam beberapa abad terakhir."
Menurut Pemimpin Besar Revolusi Islam, peluang untuk memperluas hubungan kerjasama bilateral kedua negara sudah tersedia. "Kerjasama bilateral khususnya di sektor perdagangan dan infrastruktur bisa menjadi kerjasama yang meyakinkan," ungkap beliau.
Seraya menekankan bahwa sulit untuk menaruh kepercayaan kepada rekanan global, Ayatollah al-Udzma Khamenei mengatakan, salah satu rekanan global yang tidak bisa dipercaya adalah Amerika Serikat (AS). Untuk AS hanya ada satu rezim yang bisa dipercayanya, yaitu rezim Zionis Israel."
Menyinggung konflik dan krisis di kawasan seperti Suriah dan Afghanistan, Rahbar menegaskan bahwa dalam isu-isu ini Iran dan India mengambil sikap yang sama. Untuk itu, kedua negara bisa bekerjasama dalam menangani masalah regional.
Lebih lanjut beliau menyebut stabilitas, independensi dan kekuatan India sebagai hal yang penting bagi Iran, seraya menandaskan, "Selama tiga tahun masa kepemimpinannya atas Gerakan Non Blok (NAM) dan melalui kerjasamanya dengan India, Iran optimis bisa menjadi motor penggerak bagi NAM untuk memainkan peran yang menentukan dalam menangani isu-isu internasional dan regional."
Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad itu, Perdana Menteri India Manmohan Singh menyatakan gembira dapat berjumpa dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Khamenei. Seraya menjelaskan hubungan budaya dan peradaban yang sudah terjalin lama antara bangsa Iran dan India, Singh mengatakan, India menginginkan perluasan hubungan dengan Republik Islam Iran di berbagai bidang termasuk energi dan pembangunan infrastruktur.
Menyinggung kesepakatan yang sudah tercapai dalam perundingan dengan Presiden Republik Islam Iran, PM India mengungkapkan, kesepakatan ini bisa menjadi pintu pembuka bagi perluasan hubungan bilateral kedua negara.
Mengenai berbagai isu regional dan internasional seperti Suriah dan Afghanistan, dia menandaskan, India menentang segala bentuk intervensi asing di Suriah dan meyakini bahwa satu-satunya solusi penyelesaian konflik di Suriah adalah dengan mendengarkan aspirasi rakyat di negara itu.
Manmohan Singh menambahkan, "Di masa kepemimpinan Iran atas NAM, India akan berusaha maksimal untuk membantu gerakan ini menemukan peran yang sebenarnya dalam menangani isu-isu internasional dan regional."
بسم‌الله‌الرّحمن‌الرّحيم‌
الحمد لله ربّ العالمين و الصّلاة و السّلام على الرّسول الأعظم الأمين و على ءاله الطّاهرين‌ و صحبه المنتجبين و على جميع الأنبياء و المرسلين
Kepada seluruh tamu, para kepala negara dan delegasi utusan negara-negara Gerakan Non Blok, juga kepada para peserta konferensi akbar tingkat internasional ini, saya ucapkan selamat datang.
Dengan petunjuk dan bantuan Allah, kita semua berkumpul di sini untuk meneruskan gerakan yang sudah dirintis secara cerdas, tepat waktu dan berani sejak enam dekade lalu oleh sekelompok pemimpin politik yang peduli dan bertanggung jawab dengan mempertimbangkan situasi dan kebutuhan dunia saat ini atau bahkan lebih dari itu kita semua hendak meniupkan spirit baru kepadanya dan kembali memantik gerakannya.
Para undangan datang kemari dari berbagai belahan dunia mewakili berbagai bangsa dan etnis yang beragam dengan kepercayaan, budaya, latar belakang sejarah dan warisan yang bermacam-macam. Tapi seperti yang dikatakan Ahmad Soekarno, salah seorang perintis gerakan ini pada konferensi Bandung yang terkenal tahun 1955, dasar pembentukan Gerakan Non Blok bukanlah kesatuan geografis, kebangsaan atau agama, melainkan kesamaan kebutuhan. Saat itu, negara-negara Gerakan Non Blok memerlukan jalinan ikatan yang bisa menyelamatkan mereka dari kekuasaan jaringan hegemoni, arogansi dan kerakusan. Hari ini, kebutuhan itu masih tetap dirasa seiring dengan kemajuan dan semakin canggihnya sarana hegemoni kekuasaan.
Saya ingin menyampaikan satu realita yang lain.
Islam mengajarkan kepada kita bahwa umat manusia dengan berbagai perbedaan etnis, bahasa dan budayanya memiliki fitrah yang sama yang mengajak mereka kepada kesucian, keadilan, kebajikan, kepedulian, dan kerjasama. Naluri yang dimiliki semua orang inilah yang jika selamat dari tendensi-tendensi menyesatkan akan membimbing manusia kepada tauhid (keesaan) dan pengenalan akan Dzat Allah yang Maha Tinggi.
Realita yang suci memiliki kapasitas yang sedemikian besarnya sehingga mampu menjadi landasan dan penopang bagi pembentukan masyarakat yang bebas, terhormat, dan terbekali dengan kemajuan dan keadilan -secara bersamaan-. Cahaya spiritualitasnya merasuk ke dalam semua aktivitas materi dan duniawi umat manusia sehingga menghadiahkan kepada mereka surga dunia -sebelum surga hakiki di alam akhirat seperti yang dijanjikan agama-agama Ilahi-. Realita yang ada pada semua orang ini dapat menjadi pondasi bagi kerjasama dan persaudaraan antara berbagai bangsa yang bahkan tidak memiliki kesamaan apapun baik dari sisi lahiriyah, sejarah, maupun wilayah geografi.
Jika kerjasama internasional terbangun di atas pondasi yang demikian, maka hubungan yang terjalin di antara negara-negara di dunia tidak lagi dilandasi oleh ketakutan dan ancaman atau kerakusan dan kepentingan sepihak atau didiktekan oleh orang-orang pengkhianat dan anasir boneka pihak lain tetapi didasari oleh kepentingan yang sehat dan bersama. Bahkan lebih dari itu, hubungan ini akan tercipta dengan landasan kemanusiaan. Jiwa-jiwa mereka yang sadar dan perasaan bangsa-bangsa akan terbebaskan dari keresahan.
Tatanan impian yang seperti ini bertolak bekalang dengan sistem hegemoni yang dibangun sejak berabad-abad lalu oleh kekuataan-kekuatan adidaya Barat, yang saat ini diserukan, digalakkan dan dimotori oleh negara arogan dan agresor, Amerika Serikat (AS).
Para hadirin yang terhormat!
Meski enam dekade telah berlalu, cita-cita utama dari Gerakan Non Blok masih tetap hidup. Yaitu cita-cita seperti penghapusan imperialisme, kemerdekaan politik, ekonomi dan budaya, kebebasan untuk tidak mengikuti kutub kekuatan, serta peningkatan solidaritas dan kerjasama di antara negara anggota. Realita yang ada di dunia saat ini masih jauh dari apa yang dicita-citakan itu. Namun, kemauan bersama dan usaha sepenuhnya untuk melewati realita yang ada dan bergerak ke arah cita-cita, meski penuh tantangan, tapi memberikan harapan dan akan membuahkan hasil.
Belum lama berlalu ketika kita semua menyaksikan kegagalan kebijakan era perang dingin dan unilateralisme setelahnya. Berbekal pengalaman sejarah ini, dunia sedang bergerak ke arah sistem dan tatanan internasional yang baru. Gerakan Non Blok bisa memainkan perannya yang terbarukan. Tatanan baru ini harus dilandasi partisipasi umum dan kesamaan hak semua bangsa. Kebersamaan kita semua sebagai anggota Gerakan Non Blok menjadi hal yang niscaya saat ini untuk membentuk sistem itu.
Yang menggembirakan adalah bahwa transformasi global memberikan harapan akan lahirnya satu sistem baru yang multipolar. Dalam sistem ini kutub-kutub kekuatan tradisional akan tergeser dan digantikan oleh sekelompok negara, budaya dan peradaban beragam yang lahir dari latar belakang ekonomi, sosial dan politik yang berbeda-beda. Peristiwa-peristiwa besar yang kita saksikan dalam tiga dekade terakhir secara jelas menunjukkan akan kemunculan kekuatan-kekuatan baru mengiringi kian melemahnya kekuatan-kekuatan lama. Pergeseran kekuatan yang terjadi secara bertahap ini memberi peluang kepada negara-negara non blok untuk menemukan perannya yang penting dan sesuai dalam percaturan global, dan sekaligus membuka jalan bagi lahirnya sebuah sistem pengaturan dunia yang adil dan melibatkan semua pihak. Dalam kurun masa yang cukup lama, kita, negara-negara anggota gerakan ini dengan pandangan dan kecenderungan beragam tetap mempertahankan solidaritas dan ikatan dalam lingkup cita-cita bersama. Keberhasilan ini tak bisa dibilang sederhana dan kecil. Hubungan ini bisa menjadi modal untuk membangun sistem yang adil dan insani.
Situasi dunia saat ini mungkin menjadi kesempatan yang tak akan terulang bagi Gerakan Non Blok. Yang kita katakan adalah bahwa pusat komando dunia tidak seharusnya dikelola oleh segelintir negara Barat. Sebuah sistem demokratik dunia untuk mengelola urusan internasional harus ditegakkan dengan melibatkan semua pihak. Inilah yang dibutuhkan oleh semua negara yang, baik secara langsung maupun tidak, telah dirugikan oleh tindakan sejumlah negara arogan dan ambisius.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) memiliki struktur dan aturan yang tidak masuk akal, tidak adil dan sama sekali tidak demokratis. Ini sebuah kediktatoran terbuka, sebuah keadaan yang usang, terhapus dan sudah kadaluwarsa. Dengan memanfaatkan kesalahan yang ada ini, AS dan sekutu-sekutunya bisa memaksakan arogansinya kepada dunia dengan cara mengemasnya ke dalam jargon-jargon yang dijunjung tinggi dan dihormati. Mereka meneriakkan isu ‘hak asasi manusia' untuk melindungi interes Barat. Demokrasi disuarakan tapi yang dilakukan justeru intervensi militer di sejumlah negara. Perang melawan teror diangkat, dan warga sipil di berbagai desa dan kota menjadi sasaran serangan bom dan senjata-senjata mereka. Di mata mereka, kemanusiaan dikelompokkan ke dalam dua atau tiga golongan. Nyawa manusia di Asia, Afrika dan Amerika Latin dipatok dengan harga murah, sementara nyawa orang AS dan Eropa Barat dihargai mahal. Keamanan dipandang penting untuk AS dan Eropa bukan untuk semua manusia. Penyiksaan dan teror jika dilakukan oleh orang Amerika, Zionis atau kaki tangannya dinilai sebagai tindakan yang sah dan bisa diabaikan sepenuhnya. Penjara-penjara rahasia yang mereka buat di banyak tempat dan di berbagai benua menjadi saksi akan aksi-aksi mereka yang terkeji dan paling sadis terhadap para tahanan yang lemah, tanpa penasehat hukum dan dikurung tanpa proses peradilan. Tapi semua itu tak membuat hati mereka menjadi luluh. Baik dan buruk didefinisikan dengan cara tebang pilih dan sepihak. Kepentingan pribadi mereka sebut dengan nama hukum internasional. Sementara sikap dan pernyataan mereka yang memaksa dan tidak sah dipaksakan kepada bangsa-bangsa lain dengan nama masyarakat dunia. Jaringan media yang secara terorganisir berada dalam monopoli mereka digunakan untuk mendistorsi kebohongan menjadi kebenaran, batil menjadi haq, kezaliman menjadi aksi menuntut keadilan dan sebaliknya apa saja yang dikatakan untuk mengungkap kebohongan mereka dikesankan sebagai kedustaan dan setiap aksi menuntut hak disebut sebagai aksi pembangkangan.
Sahabat-sahabat sekalian!
Keadaan yang tidak sehat dan sangat merugikan ini tidak bisa dibiarkan terus berlangsung. Struktur dan tatanan internasional yang salah telah mengecewakan semua orang. Gerakan 99 persen yang dicetuskan rakyat AS untuk melawan pusat-pusat kekayaan dan kekuasaan di negara itu dan protes umum yang terjadi di negara-negara Eropa Barat menentang kebijakan ekonomi pemerintah di sana menunjukkan bahwa masyarakat umum dunia sudah letih menyaksikan kondisi ini. Keadaan yang tidak masuk akal ini harus diselesaikan.
Ikatan yang kuat, logis dan menyeluruh antara anggota-anggota Gerakan Non Blok bisa berpengaruh pada upaya mencari solusi dan melaksanakannya.
Hadirin yang terhormat!
Perdamaian dan keamanan internasional termasuk masalah-masalah yang krusial di dunia saat ini. Perlucutan senjata destruksi massal dan pencipta tragedi adalah sebuah keharusan yang mendesak dan tuntutan umum. Di dunia hari ini, keamanan adalah fenomena bersama yang tidak bisa diperlakukan dengan cara diskriminatif. Mereka yang menimbun senjata anti kemanusiaan di gudang-gudang amunisinya tidak berhak mengklaim diri sebagai penanggung jawab keamanan dunia. Tak diragukan bahwa mereka juga tidak akan bisa menjamin keamanan bagi diri mereka sendiri. Sangat disayangkan bahwa saat ini negara-negara yang memiliki senjata nuklir terbesar tak pernah punya niat serius dan sesungguhnya dalam doktrin militer mereka untuk melenyapkan senjata-senjata mematikan itu. Mereka bahkan memandang senjata itu sebagai alat menghindari ancaman dan parameter untuk mendefinisikan posisi tawar mereka di kancah politik dan pengaruh internasional. Pandangan seperti ini jelas tertolak dan tidak bisa diterima.
Senjata nuklir bukan hanya tak menjamin keamanan dan tidak pula memperkokoh kekuatan politik, tapi bahkan mengancam keduanya. Rangkaian peristiwa dekade 90 abad 20 membuktikan bahwa memiliki senjata nuklir tidak mampu mempertahankan sebuah negara besar seperti Uni Soviet. Sekarangpun kita mengenal negara-negara yang meski memiliki bom atom tapi terancam menjadi sasaran gelombang ketidakamanan.
Republik Islam Iran meyakini bahwa menggunakan senjata nuklir, kimia dan semisalnya adalah dosa besar yang tak terampuni. Kami memaparkan slogan tentang Timur Tengah yang bebas dari senjata nuklir dan akan komitmen dengannya. Ini bukan berarti menutup mata dari hak memanfaatkan energi nuklir dan produksi bahan bakar nuklir. Memanfaatkan energi ini untuk keperluan damai dan berdasarkan aturan internasional adalah hak semua negara. Semuanya berhak menggunakan energi yang sehat ini untuk berbagai keperluan utama negara dan bangsanya. Dalam menggunakan hak ini mereka tidak terikat dengan siapapun juga. Segelintir negara Barat yang memiliki senjata nuklir dan melakukan tindakan yang ilegal ini ingin terus memonopoli kemampuan memproduksi bahan bakar nuklir. Ada tindakan mencurigakan yang masih berlangsung untuk memonopoli produksi dan penjualan bahan bakar nuklir di pusat-pusat yang disebut internasional. Tapi sebenarnya, pusat-pusat itu dibuat hanya untuk mengokohkan monopoli segelintir negara Barat.
Dagelan pahit yang ada di zaman kita ini adalah saat AS yang memiliki senjata nuklir atau senjata destruksi massal lainnya yang paling mematikan dan dalam jumlah paling banyak dan sekaligus menjadi satu-satunya negara yang menggunakannya, hari ini justeru tampil mengangkat panji penolakan terhadap perluasan senjata nuklir. AS dan sekutu-sekutu Baratnya mempersenjatai rezim perampas Zionis dengan senjata nuklir yang sekaligus menempatkannya sebagai ancaman besar bagi kawasan yang strategis ini. Di saat yang sama, kelompok penipu itu tidak bisa menerima adanya negara-negara independen yang menggunakan energi nuklir untuk keperluan damai. Mereka bahkan dengan segala cara menentang pembuatan bahan bakar nuklir untuk keperluan radiofarmasi dan kegunaan sipil lainnya yang insani. Alasan dusta yang mereka katakan adalah karena kekhawatiran program ini diselewengkan untuk membuat senjata nuklir. Terkait Republik Islam Iran, mereka terus menebar kebohongan. Kepentingan politik bagi mereka yang tak mengenal spiritualitas memang mengizinkan untuk berbohong. Apakah mereka yang tidak segan dan tak malu mengumbar ancaman serangan bom atom di abad 21 ini akan segan untuk berdusta?
Saya tekankan kembali bahwa Republik Islam Iran tidak pernah menginginkan senjata nuklir dan tak akan pernah menutup mata dari hak bangsanya untuk memanfaatkan energi nuklir demi kepentingan damai. Slogan kita adalah ‘energi nuklir untuk semua, senjata nuklir tidak untuk siapapun'. Kami akan terus mempertahankan dua pernyataan ini. Kami tahu bahwa runtuhnya monopoli segelintir negara Barat dalam memproduksi energi nuklir dalam lingkup perjanjian non proliferasi akan menguntungkan semua negara independen termasuk negara-negara anggota Gerakan Non Blok.
Pengalaman tiga dekade resistensi yang membuahkan hasil dalam menghadapi arogansi dan tekanan AS dan sekutu-sekutunya yang datang dari berbagai penjuru telah membuat Republik Islam Iran yakin bahwa perlawanan bangsa yang bersatu dan bertekad kuat akan membuatnya mampu mengalahkan semua gangguan dan penentangan, serta membuka jalan yang membanggakan untuk mencapai cita-cita yang tinggi.
Kemajuan menyeluruh yang dicapai negara kami dalam dua dekade terakhir adalah fakta yang bisa disaksikan oleh semua orang. Para pemantau resmi dunia berulang kali mengakuinya. Semua itu tercapai di tengah kondisi embargo, tekanan ekonomi, dan serangan propaganda media-media yang bergantung kepada AS dan zionisme. Embargo yang oleh orang-orang pengigau itu disebut sebagai tindakan yang melumpuhkan bukan hanya tak mampu melumpuhkan kami tapi malah semakin memperkokoh langkah kami, memperkuat tekad kami, mempertebal keyakinan kami akan kebenaran analisa kami, dan semakin menambah besar kemampuan kami. Kami sudah berulang kali menyaksikan pertolongan Ilahi saat menghadapi kesulitan-kesulitan ini.
Hadirin yang terhormat!
Saya merasa perlu membicarakan satu masalah yang penting di sini. Meskipun berhubungan dengan kawasan kami, tapi imbasnya sangat luas hingga ke luar kawasan dan mempengaruhi kebijakan dunia dalam beberapa dekade, yaitu masalah Palestina yang sangat menyakitkan. Secara singkat kisahnya berhubungan dengan sebuah negara independen dan beridentitas yang jelas dan bersejarah dengan nama Palestina. Konspirasi mengerikan Barat yang dipimpin Inggris pada dekade 40 abad 20 telah merampas negeri itu dengan kekuatan senjata, pembantaian dan penipuan lalu diserahkan kepada para imigran yang datang dari Eropa. Perampasan dalam skala besar yang pada tahap awal umumnya dilakukan dengan cara membantai sekelompok warga sipil di berbagai kota dan desa serta pengusiran warga dari rumah mereka ke negara-negara tetangga masih terus berlangsung selama lebih dari enam dekade dengan tetap diwarnai aksi kejahatan. Ini adalah salah satu masalah penting umat manusia. Para pemimpin politik dan militer zionis tak pernah enggan melakukan kejahatan apapun; mulai dari pembantaian warga, penghancuran rumah dan ladang, penangkapan dan penyiksaan laki-laki, perempuan bahkan anak-anak sampai pelecehan dan penistaan kehormatan bangsa ini, upaya menghancurkan dan melumatnya ke dalam lambung rezim zionis penghisap darah, dan serangan ke kamp-kamp mereka di dalam Palestina dan negara-negara tetangga tempat jutaan warga Palestina mengungsi. Sabra, Shatila, Qana, Deir Yassin dan semisalnya adalah nama-nama yang tercatat abadi dalam sejarah kawasan ini dengan darah rakyat Palestina yang tertindas. Saat inipun setelah berlalu enam puluh lima tahun kejahatan yang sama masih nampak dalam sepak terjang dan perilaku buas zionis yang tetap bercokol di tanah pendudukan. Mereka terus menerus melakukan kejahatan baru dan membenturkan kawasan ini dengan krisis baru. Sangat jarang hari berlalu tanpa ada berita tewas, terluka atau tertangkapnya pemuda Palestina yang bangkit membela tanah air dan kehormatannya atau memprotes penghancuran rumah dan tanah ladangnya. Selama puluhan tahun Rezim Zionis menebar teror, perang dan kejahatan, dengan cara menyulut perang penuh tragedi, pembantaian dan pendudukan negeri-negeri Arab dan mengorganisir terorisme negara di kawasan dan dunia. Rezim Zionis menyebut bangsa Palestina yang bangkit melawan untuk meraih haknya dengan sebutan teroris. Jaringan media yang berafiliasi dengan zionisme dan berbagai media lainnya di Barat atau antek-anteknya sudah mengetepikan komitmen kepada etika dan moral media dengan terus mengulang-ulangi kebohongan besar ini. Para pemimpin politik dan pengaku kampium HAM menutup mata mereka dari kejahatan yang ada bahkan membela aksi kejahatan itu tanpa rasa malu.
Yang kami katakan adalah bahwa Palestina milik rakyat Palestina. Berlanjutnya pendudukan atas negeri itu adalah kezaliman besar yang tak bisa ditolerir dan bahaya yang mengancam perdamaian dan keamanan global. Semua solusi yang ditawarkan Barat dan kaki tangannya untuk menyelesaikan masalah Palestina salah dan tidak membuahkan hasil, dan kedepanpun akan seperti itu. Kami menawarkan solusi yang adil dan demokratis sepenuhnya; semua orang Palestina, baik yang saat ini tinggal di sana maupun yang terusir ke negara-negara lain dengan tetap menjaga identitas sebagai orang Palestina, baik yang Muslim, Kristen maupun Yahudi, dilibatkan dalam sebuah referendum yang dilaksanakan dengan pengawasan yang cermat dan meyakinkan untuk memilih sistem politik bagi Palestina. Semua orang Palestina yang selama bertahun-tahun menanggung derita keterusiran dikembalikan ke negeri mereka untuk ikut referendum lalu penyusunan undang-undang dasar dan pemilihan umum. Saat itulah perdamaian akan tegak.
Di sini saya ingin menyampaikan satu nasehat kepada para politikus AS yang sampai saat ini selalu tampil menjadi pembela rezim Zionis. Rezim itu sampai saat ini sudah membuat banyak sekali masalah untuk kalian. Mereka telah membuat kalian dibenci oleh bangsa-bangsa di kawasan ini. Mereka juga membuat kalian dianggap sebagai sekutu dalam kejahatan rezim Zionis. Biaya materi dan moril dalam kurun waktu sepanjang masa ini yang harus ditanggung pemerintah dan rakyat AS sangat besar. Dan kemungkinan, di masa mendatang, jika kondisi ini berlanjut biaya yang harus kalian keluarkan akan semakin besar. Karena itu, pikirkanlah prakarsa Republik Islam Iran tentang referendum. Dengan keputusan yang berani selamatkan diri kalian dari belenggu saat ini yang mengikat kalian. Tak diragukan bahwa rakyat di kawasan dan semua orang yang berpikiran bebas akan menyambut baik keputusan itu.
Hadirin yang mulia!
Kita kembali ke pembicaraan awal. Kondisi dunia sangat sensitif dan sedang bergerak melewati tikungan sejarah yang sangat krusial. Tatanan dunia baru nampaknya sedang menemukan bentuknya. Komunitas Non Blok adalah sekitar dua pertiga dari seluruh masyarakat dunia dan bisa berperan besar dalam membentuk masa depan. Pelaksanaan konferensi besar di Tehran ini adalah sebuah peristiwa yang penuh makna dan harus diperhitungkan. Kita, anggota gerakan ini bisa meningkatkan kapasitas dan sarana kita sehingga dapat memainkan peran bersejarah untuk menyelamatkan dunia dari ketidakamanan, perang, dan sistem hegemoni.
Keinginan ini hanya akan terwujud dengan kerjasama sepenuhnya yang terjalin di antara kita. Di tengah kita banyak negara yang sangat kaya dan negara yang punya pengaruh besar di tingkat internasional. Penanganan semua masalah bisa dilakukan dengan kerjasama ekonomi, informasi dan transfer pengalaman untuk kemajuan. Kita harus membulatkan tekad, komitmen dengan tujuan, tidak takut menghadapi gertakan kubu adidaya yang arogan, tidak tertipu oleh senyuman mereka, dan selalu yakin akan kehendak Ilahi dan hukum alam sebagai penopang kita. Kita harus mengambil pelajaran dari kekandasan kamp komunisme dua dekade silam dan kegagalan kebijakan langkah liberal demokrasi Barat di masa kini - yang tanda-tandanya sudah disaksikan di jalanan Eropa dan Amerika yang diiringi dengan kesulitan ekonomi yang tidak terselesaikan di negara-negara itu-. Dan terakhir, lengsernya diktator-diktator yang bergantung kepada AS dan menjadi kaki tangan rezim Zionis Israel di utara Afrika dan kebangkitan Islam di negara-negara kawasan harus kita pandang sebagai kesempatan besar. Kita bisa mengoptimalkan kinerja Gerakan Non Blok dalam mengelola dunia. Kita bisa menyusun dokumen sejarah untuk mengubah metode pengaturan dunia sekaligus menyiapkan sarana pelaksanaannya. Kita bisa membuat rancangan kerja untuk bergerak ke arah kerjasama ekonomi yang baik dan mendefinisikan model hubungan budaya di antara kita. Tak diragukan bahwa pembentukan sekretariat yang aktif dan penuh motivasi akan sangat membantu mewujudkan cita-cita ini.
Rabu, 05 September 2012 06:46

Krisis Baru dan Kendala Yordania

Maraknya aksi protes rakyat, partai politik dan sejumlah besar anggota parlemen Yordania kian membuat kondisi negara ini semakin krisis. Rakyat menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Fayez al-Tarawneh. Di sisi lain, kenaikan harga bensin juga menambah keruwetan di Yordania. Warga meminta pemerintah memperhatikan masalah ini.

Sementara itu, pemerintah Yordania mengatakan kenaikan harga BBM tidak dapat dihindari, dengan alasan bahwa subsidi BBM yang mahal telah menyebabkan defisit anggaran yang merajalela. Adapun warga tetap menyalahkan pihak istana dan korupsi sebagai alasan sebenarnya di balik krisis ekonomi Yordania.

Demonstrasi Sabtu (1/9) malam, yang diselenggarakan oleh Ikhwanul Muslimin, adalah pukulan yang terbesar untuk negara dalam beberapa bulan terakhir. Rakyat Yordania telah mengadakan aksi protes sejak Januari 2011, menyerukan reformasi politik, pengalihan kekuasaan raja kepada rakyat dan memberantas korupsi.

Aktivis Yordania mengatakan bahwa pasukan keamanan telah menangkap setidaknya 35 orang selama tiga bulan terakhir untuk apa yang mereka sebut mengkritik Raja Abdullah II, sebuah tuduhan serius di negeri ini, berpotensi menyebabkan seseorang dapat di ganjar sebanyak tiga tahun di balik jeruji besi. Sejak demonstrasi dimulai, Raja Yordania telah memecat dua perdana menteri untuk menenangkan para pengunjuk rasa.

Maraknya aksi demo dalam beberapa hari terakhir, khususnya protes luas anggota parlemen atas keputusan pemerintah menaikkan harga BBM memaksa Abdul Karim Doghmi, ketua parlemen negara ini membatalkan sidang parlemen pada hari Ahad (2/9).

Melihat eskalasi protes rakyat Raja Abdullah II menginstruksikan Fayez al-Tarawneh menangguhkan rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Berbagai indikasi menunjukkan bahwa krisis di Yordania kian parah. Saat ini Yordania memiliki hutang sekitar 21 miliar dolar dan defisit anggaran sekitar 4 miliar dolar.

Untuk mengatasi defisit anggaran belanja, Yordania terpaksa menerapkan kebijakan penghematan ekonomi di samping menaikkan beberapa kali lipat harga BBM. Saat ini Amman berencana menaikkan harga BBM sekitar 10 persen, padahal sebelumnya pemerintah telah menaikkan harga BBM sebesar 20 persen.

Bersamaan dengan gelombang Kebangkitan Islam di kawasan, Yordania juga tak lepas dari imbas gelombang ini. Rakyat Amman menuntut reformasi politik dan ekonomi serta memerangi praktek korupsi. Alih-alih memenuhi tuntutan rakyat, Amman berusaha meredam protes rakyat dengan melakukan reformasi bayangan dan simbolis.

Sepertinya kali ini, pemerintah Amman bakal menghadapi krisis yang lebih parah. Pasalnya kali ini yang protes bukan hanya warga sipil, namun partai politik dan anggota parlemen pun turut bergabung dengan rakyat memprotes kenaikan harga bahan bakar.

Tarik-menarik antara Amerika Serikat dan Israel menyangkut serangan ke Republik Islam Iran tampaknya semakin intensif. Para pejabat Washingon dan Tel Aviv tidak mampu lagi menyembunyikan perselisihan mereka dengan basa-basi diplomatik.

Indikasi yang paling mencolok terkait perbedaan mereka dapat disaksikan dari pernyataan Jenderal Martin Dempsey, Kepala Staf Gabungan AS. Dia baru-baru ini mengatakan dalam sebuah konferensi pers di London bahwa dirinya tidak ingin terlibat jika Israel memilih menyerang Iran. Dempsey pun memandang, bila Israel melangsungkan serangan itu, maka hal tersebut dianggap sebagai tindakan ilegal.

Harian Yediot Ahronoth menilai sikap Demspsey itu menunjukkan tajamnya friksi antara pejabat Israel dan Amerika.

Jenderal AS ini berpendapat bahwa serangan Israel hanya akan menunda pengembangan program nuklir Iran, tapi tidak akan menghancurkan itu sepenuhnya.

Ini adalah pukulan terbaru bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kabinetnya. Meski demikian, Menteri Peperangan Israel Ehud Barak dan mereka yang pro-aksi militer, percaya serangan ke Iran sebelum negara itu mencapai kemampuan nuklir akan memiliki konsekuensi lebih sedikit daripada ketika mereka menguasai nuklir.

Iran membantah keras tudungan Barat soal pengembangan senjata nuklir. Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dengan tegas menyatakan haram hukumnya mengembangkan atau memproduksi senjata pembunuh massal tersebut.

Berbagai laporan intelijen AS sampai sekarang gagal menemukan bukti pengalihan program nuklir sipil Iran ke aspek militer. Namun, Israel menegaskan ambisi Iran memperoleh senjata nuklir dalam upaya untuk membentuk sebuah front bersatu melawan Republik Islam. Rezim Zionis itu tidak memiliki alasan rasional untuk membenarkan serangan militer terhadap Iran. Jenderal Dempsey bahkan menegaskan bahwa laporan intelijen tidak menjelaskan ambisi Tehran.

AS menegaskan prinsipnya untuk mempertahankan sanksi ekonomi terhadap Iran dan percaya bahwa serangan Israel akan menghancurkan aliansi internasional yang telah dibangun oleh Washington untuk menekan Tehran. AS mendesak Israel memberi waktu lebih lama untuk berdiplomasi dengan Iran dan mempertahankan sanksi internasional atas Tehran.

Ketua Komite Intelijen DPR AS Mike Rogers mengatakan, Tel Aviv berpikir bahwa mereka akan mampu meyakinkan Washington untuk bergabung dalam serangan militer ke Iran setelah pemilu November.

Menurut Yedioth Ahronoth, Netanyahu mengkritik tajam kebijakan lunak Presiden Barack Obama terhadap Iran. Dia mengatakan, "Obama dan orang-orangnya justru menekan kita untuk tidak menyerang fasilitas nuklir Iran."

Netanyahu akan berbicara mengenai bahaya program nuklir Iran dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB di New York, September mendatang. Namun belum jelas apakah ia akan bertemu dengan Obama selama kunjungan ke Negeri Paman Sam pada 27-30 September. Pertemuan terakhir Netanyahu dan Obama terjadi pada Maret lalu di Gedung Putih.

Sebenarnya, masalah antara AS dan Israel tidak berhubungan dengan waktu kemungkinan serangan. Tapi ini berkaitan dengan perkiraan konsekuensi dari perang yang akan menyebar ke luar Timur Tengah.

Di pihak lain, Tehran telah mengeluarkan peringatan keras bahwa jika Tel Aviv membuat kesalahan dengan melancarkan serangan terhadap Iran, maka hal itu akan berarti kehancuran bagi Israel. (IRIB Indonesia/RM)

Rabu, 05 September 2012 06:41

Perseteruan Abbas dan Lieberman Memanas

Koran Jerusalem Post melaporkan memanasnya perang verbal antara pemerintah Otorita Ramallah Palestina dan Tel Aviv. Menurut koran ini, Mahmoud Abbas, pemimpin Otorita Ramallah dan Avigdor Lieberman, menlu Israel saling menuding dan meminta proses pengadilan internasional bagi lawan masing-masing.

Menurut koran ini, Otorita Ramallah menudiang Lieberman mendalangi upaya teror terhadap Mahmoud Abbas. Sementara itu, Lieberman pun mengatakan Abbas harus diadili karena mendukung terorisme. Perang verbal antara keduanya kian memanas di awal pekan ini, di mana wakil dari Abbas dan Lieberman saling menuding pihak lawan telah melakukan kejahatan perang dan harus diadili di Mahkamah Kriminal Internasional (ICC).

Hari Jum'at lalu, pemerintah Otorita Ramallah menilai pernyataan Lieberman yang menyatakan Abbas harus dicopot dari kepemimpinan Otorita Ramallah sebagai langkah provokatif dan menyerukan menlu Israel ini dibawa ke Belanda untuk diadili di ICC.

Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman mengatakan pada hari Selasa, Israel tidak bisa duduk diam ketika Otoritas Palestina merencanakan kampanye diplomatik sepihak setelah pemilu Amerika pada bulan November.

Komentarnya dibuat mengacu pada surat bulan lalu dan menyerang pemimpin Otorita Ramallah, Mahmoud Abbas, yang ia sebut kebijakan "penghalang bagi perdamaian."
Surat, yang pertama kali diterbitkan di surat kabar Haaretz, dikirim kepada anggota Kuartet mediator Timur Tengah - Menlu AS Hillary Clinton, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri Catherine Ashton, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Sekjen PBB, Ban Ki-moon.

Dalam surat itu, Lieberman menjelaskan PA sebagai "pemerintahan diktator penuh dengan korupsi" dan kebijakan Abbas 'dicap sebagai hambatan bagi perdamaian", ia pun mengusulkan pemilu baru di Otorita Ramallah untuk memilih pemimpin yang "lebih sah" dan realistis.
Berbicara kepada anggota partainya, Yisrael Beiteinu, Lieberman menolak klaim media bahwa serangan terhadap Abbas itu bermotif politik dan terutama dimaksudkan untuk menggalang dukungan menjelang pemilu Israel mendatang. Lieberman mengatakan ia komentar ini menggelikan.

"Kita tidak boleh harus hanya duduk tanpa menanggapi tindakan mereka," kata Lieberman.

Dalam pidatonya Lieberman menggambarkan banyak hal yang telah dilakukan Israel untuk Otorita Ramallah, seperti penandatanganan perjanjian ekonomi baru dengan Palestina dan persetujuan proyek-proyek konstruksi baru di Tepi Barat. Menurut Lieberman, Palestina belum menanggapi positif gerakan ini.

Menurut Lieberman fakta membuktikan bahwa Otorita Ramallah memberikan bantuan tulus dari Israel kepada teroris untuk memusuhi Tel Aviv.

Sementara itu, juru bicara Otoritas Palestina, Nabil Abu Rudeina menolak pernyataan Lieberman.

"Israel sendiri tidak tertarik untuk mencapai perdamaian dengan Palestina," kata pembantu Abbas, Nabil Abu Rudeina kepada wartawan. "Deklarasi ini bertentangan dengan semua norma diplomasi dan demokrasi, dan Israel bertanggung jawab atas setiap kata yang dikatakan tentang Mahmoud Abbas," kata Rudeina. (IRIB Indonesia/MF)

Aleppo, kota ekonomi Suriah, memang menyimpan banyak kapasitas bagi Turki dan Ankara secara dalam kebijakan menyimpangnya terhadap Suriah hingga detik ini masih memimpikan penguasaana kota Aleppo.

Hingga kini sudah tiga laporan tentang perang di Aleppo dibahas yang mencakup munculnya berbagai faktor penguatan krisis dan perang yang berkepanjangan di kota penting Suriah itu.

Sebenarnya apa faktor utama di balik ketidakmampuan kelompok teroris bersenjata dalam menguasai Aleppo?

Jika kita merunut kembali lembaran-lembaran sejarah Aleppo, maka kita akan dihadapkan pada kecerdikan warga Aleppo yang sangat tenar di Suriah. Aleppo di era 80-an menjadi poros pertikaian antarkelompok islami. Di masa itu, Aleppo menyadari bahwa Damaskus sedang mengacu strategi yang keliru dan mereka belajar baik dari fitnah tersebut.

Warga Aleppo menyadari jika kelompok Salafi berkuasa di Suriah, maka negara ini akan menjadi sebuah negara terbelakang dan lemah, sementara di sisi lain identitas pemerintah akan sarat dengan faktor etnis dan perpektif sempit yang cenderung anti-kerukunan.

Suriah menampung sekitar 23 kelompok, etnis dan mazhab, jika pemerintahan berperspektif dangkal berkuasa di Suriah, maka negara ini akan terlibat konflik konstan.

Dapat dikatakan bahwa Aleppo merupakan catatatan penting bagi Turki dan tim kabinet Perdana Menteri Recep Tayyib Erdogan. Kapasitas Aleppo bukan hanya di perdagangan dan ekonomi saja melainkan memiliki kapasitas besar lain termasuk pertanian dan perkebunan. Selain itu, ditemukan sebuah zona minyak dan gas di kota tersebut, yang membuat Turki semakin berhasrat menguasainya. Sudah lama Ankara memimpikan sumber minyak dan gas.

Sudah lama pula Turki mengharapkan pembangunan pipa relokasi minyak dan transit komoditi dari Aleppo dan mimpi ini hanya dapat terealisasi dengan jatuhnya Aleppo ke tangan "sahabat Turki" oleh karena itu, Ankara menanamkan investasi besar-besaran dalam proyek haram ini.

Salah satu kebijakan yang diupayakan Turki adalah meniupkan jargon nasionalisme di Aleppo. Terdapat sekelompok warga Aleppo yang memiliki darah keturunan Turki, sebuah kelompok minoritas yang dikenal dengan nama "Turkman". Dengan berkobarnya Aleppo, Turki memprovokasi kelompok minoritas tersebut untuk bangkit melawan pemerintahan Damaskus.

Secara keseluruhan, kota Aleppo menyimpan segudang kapasitas bagi Turki, dan Ankara sedang berusaha menjustifikasi strategi miringnya di Aleppo dengan menguasai kota tersebut. Diharapkan, penguasaan Aleppo dapat menjustifikasi kegagalan Turki dalam 17 bulan terakhir. Namun hingga detik ini belum terealisasi.

Turki menyatakan mampu menampung 100 ribu pengungsi Suriah dan secara perlahan, lembaga-lembaga internasional sedang menyatakan bahwa kapasitas tersebut sudah mulai penuh. Untuk saat ini, berbagai masalah yang diciptakan Turki di Suriah sedang mengalami arus balik ke Ankara.

Masalah dengan etnis Kurdi, protes kelompok Alawi, masalah keamanan dan gagalnya penyusupan para teroris ke wilayah Suriah, semuanya dalam waktu dekat dengan cepat akan mengalami arus balik.

Di Aleppo, Turki sedang memprovokasi kelompok minoritas Kristen dan Turkman, sementara warga kota Suriah itu sendiri masih belum melupakan konflik berdarah antara etnis Armen dan Turkman.

Secara keseluruhan, politik dan kebijakan keliru pemerintahan Perdana Menteri Recep Tayyib Erdogan, adalah menggores luka lama yang telah mengering yaitu konflik Armen, Turkman dan Kurdi, atau perang antara kelompok Alawi dan Sunni. Di satu sisi, warga Turki menentang keras kebijakan tersebut. Mereka tidak ingin kehilangan ketenangan dan keamanan yang mereka rasakan akibat politik menyimpang Ankara.(IRIB Indonesia/MZ)

Rabu, 05 September 2012 06:37

Teroris Suriah Bunuh Pendukung Assad

Milisi bersenjata di Suriah yang mendapat dukungan dari Barat dan sejumlah negara Arab membunuh seorang warga pro-pemerintah Suriah.

Korban yang ditembak mati pada Selasa (4/9) di distrik Yabroud Damaskus itu diidentifikasi bernama Samir Taboud.

Sebelum dibunuh, Taboud bergabung dengan ratusan demonstran yang digelar di pinggiran Damaskus untuk mengekspresikan dukungannya kepada pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

Unjuk rasa yang dimotori oleh Samira, saudara perempuan Tabooud itu juga mendesak pemberontak untuk meletakkan senjata.

Sementara itu, kelompok bersenjata menyisir sejumlah wilayah untuk mencari Samira, 56 tahun, untuk menghukumnya karena mengorganisir demonstrasi pro-pemerintah.

Pembunuhan terhadap Taboud terjadi beberapa jam setelah pasukan keamanan Suriah terlibat bentrok dengan teroris di dekat barat kota Homs yang bergolak.

Bentrokan pada Selasa itu telah menewaskan 10 teroris. (IRIB Indonesia/RA)