کمالوندی
7 Warga Sipil Tewas dan Terluka dalam Serangan Israel di Pinggiran Damaskus
Sebuah serangan roket oleh rezim Zionis di daerah pemukiman penduduk di kota al-Hajira dan al-Adliyah, di pinggiran Damaskus, menewaskan tiga warga sipil dan melukai empat lainnya.
Pertahanan udara militer Suriah pada hari Senin (27/04/2020) melakukan serangan balasan terhadap jet tempur Zionis Israel di sekitar langit Damaskus, yang menargetkan sejumlah rudal yang ditembakkan sebelum mengenai sasaran. Demikian dilaporkan SANA, kantor berita resmi Suriah.
Anti udara Suriah mereaksi serangan udara rezim Zionis
Sesuai dengan yang disampaikan televisi pemerintah Suriah, rudal-rudal yang ditembakkan ke Damaskus oleh jet-jet tempur rezim Zionis dilakukan dari langit Lebanon.
Jet-jet tempur rezim Zionis hari Selasa pekan lalu juga menyerang kota historis Palmyra yang direaksi oleh pertahanan udara Suriah, sehingga terpaksa mundur.
Israel secara rutin menyerang posisi miiter dan infrastruktur Suriah untuk menyelamatkan teroris yang terdesak.
Sinetron Mesir, El-Nehaya Memprediksi Kehancuran Rezim Zionis
Sinetron Mesir berjudul "El-Nehaya" (Akhir) meramalkan kehancuran rezim Zionis dan Amerika Serikat di tahun-tahun mendatang.
Amr Samir Atef, penulis sinetron "El-Nehaya yang ditayangkan di malam-malam bulan Ramadhan di televisi Mesir, hari Senin (27/04/2020) kepada Associated Press mengatakan, "Kehancuran Israel akan terjadi."
Kehancuran yang ditunjukkan sinetron El-Nehaya
Sesuai dengan laporan ini, pada episode pertama sinetron Mesir yang bergenre fiksi ilmiah ini, seorang guru berbicara kepada para muridnya tentang perang dan pembebasan al-Quds yang menurutnya 100 tahun setelah berdirinya rezim palsu Zionis, memrediksi bagaimana orang-orang Yahudi lari dari Israel dan kembali ke Eropa.
Sinetron Mesir ini menunjukan peta holografik AS yang terpecah, dengan guru itu mengatakan bahwa "Amerika adalah pendukung utama negara Zionis."
Sinetron El-Nehaya diproduksi oleh perusahaan Synergy, salah satu perusahaan produksi film terbesar di Mesir yang memiliki hubungan dekat dengan Abdel Fattah El-Sisi, Presiden Mesir.
Serial ini mengudara di jaringan televisi ON, yang dimiliki oleh perusahaan pro-pemerintah.
Reaksi Hamas terhadap Agresi Zionis di Suriah
Seorang juru bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dalam menanggapi serangan rezim penjajah al-Quds ke Suriah mengatakan bahwa rezim Zionis memusuhi rakyat Suriah.
"Tindakan busuk rezim penjajah Israel dalam menyerang Suriah dilakukan dengan dukungan AS untuk kebijakan rezim ini, serta dengan bantuan beberapa negara di kawasan yang berusaha untuk menormalkan hubungan dengan penjajah," ungkap Hazem Qasem, Juru Bicara Hamas hari Senin (27/04/2020), sebagaimana dilaporkan FNA.
"Perilaku bermusuhan dari penjajah Israel menunjukkan bahwa agresi ini tidak terbatas pada Palestina dan tanah air mereka," jelas Hazem Qasem.
Dalam serangan rudal rezim Zionis hari ini ke kawasan penduduk di kota al-Hajira dan al-Adliyah di pinggiran Damaskus, tiga warga sipil tewas dan empat lainnya cedera.
Pertahanan udara militer Suriah melakukan serangan balasan terhadap jet tempur Zionis Israel di sekitar langit Damaskus, yang menargetkan sejumlah rudal yang ditembakkan sebelum mengenai sasaran.
Tentara Zionis Serbu Rumah Khatib Masjid Al-Aqsa
Tentara rezim Zionis Israel menyerbu rumah khatib Masjid Al-Aqsa dan mengancam ulama Palestina ini.
Media Palestina hari Senin (27/4/2020) melaporkan sepuluh perwira dan lebih dari 50 tentara Zionis mengepung rumah Ekrima Sa'id Sabri, mantan mufti agung Baitul Maqdis.
Sheikh Ekrima Sabri memperingatkan masuknya penghuni distrik Zionis ke kompleks Masjid Al-Aqsa, dengan mengatakan, "Jika salah satu pintu masjid ini dibuka untuk penghuni distrik Zionis, maka semua pintu Masjid Al-Aqsa akan dibuka untuk ribuan orang jamaah shalat Palestina,".
Militer rezim Zionis mengancam akan membunuh Sheikh Ekrima, jika ulama Palestina ini mengundang orang-orang untuk menunaikan shalat di Masjid Al-Aqsa.
Israel berupaya menghancurkan identitas Islam dan Kristen di Baitul Maqdis yang digantikan dengan simbol-simbol Zionis.
Sebelumnya, UNESCO pada Oktober 2017 mengumumkan bahwa Masjid Al-Aqsa milik umat Islam dan tidak ada hubungannya dengan orang-orang Yahudi.
Militer Iran akan Tindak Tegas Provokasi AS
Angkatan Bersenjata Iran menyebut kehadiran militer AS di Teluk Persia, Selat Hormuz dan Laut Oman sebagai gangguan bagi keamanan regional.
"Segala bentuk aksi ilegal dan provokatif musuh terhadap teritorial Iran akan ditindak tegas," kata angkatan bersenjata Republik Islam Iran dalam sebuah pernyataan hari Senin (27/4/2020).
"Pembentukan koalisi palsu yang dipimpin AS dengan dalih mempertahankan keselamatan kapal pelayaran internasional merupakan langkah provokatif yang berbahaya serta mengganggu perdamaian dan keamanan di kawasan," tegasnya.
Angkatan bersenjata Iran kepada AS menekankan bahwa satu-satunya alternatif yang aman dan terjamin untuk menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan Teluk Persia, Selat Hormuz dan Laut Oman adalah menarik pasukan AS dan sekutu mereka yang selama ini menjadi entitas pengganggu perdamaian dan keamanan.
"Republik Islam bukan pihak yang memulai konflik maupun friksi di kawasan, tetapi akan selalu mempertahankan integritas teritorialnya dengan kewaspasdaan, ketangguhan dan kekuatan penuh menghadapi setiap manuver dan provokasi musuh, termasuk Amerika Serikat," pungkasnya.
Sebelumnya, Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran, Mayjen Hossein Salami Kamis (23/4/2020) mengatakan unit maritim IRGC sudah diperintahkan untuk menyerang kapal perang pasukan Amerika yang mengancam kapal perang atau non-perang Iran.
Sehari sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menginstruksikan kepada pasukan Angkatan Laut (AL) AS untuk menghancurkan kapal Iran yang disebutnya mengganggu kapal-kapal Amerika.
"Saya telah menginstruksikan Angkatan Laut AS untuk menembak jatuh dan menghancurkan setiap kapal perang Iran jika mereka melecehkan kapal kami di laut," tulis Trump di akun twitternya.(
Presiden Iran: Intervensi AS Ganggu Keamanan Regional
Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani menyebut intervensi AS di Asia Barat mengganggu keamanan, perdamaian, dan stabilitas di kawasan.
Presiden Iran dalam percakapan telepon dengan Presiden Cina Xi Jinping hari Senin (27/4/2020) mengatakan, perilaku berbahaya AS berpotensi menyulut instabilitas di Teluk Persia.
"Keamanan regional dan jalur perairan Teluk Persia sangat penting bagi Iran, tetapi perilaku berisiko AS bisa mengganggu kestabilitas kawasan ini," ujar Rouhani.
"Hari ini, dunia berada dalam situasi yang mengharuskan setiap orang saling membantu, bukan sebaliknya melanjutkan sanksi ilegal dan tidak manusiawi terhadap pihak lain," tegas Presiden Iran menyinggung sanksi AS terhadap negaranya.
Sementara itu, Presiden Cina, Xi Jinping dalam percakapan telpon tersebut mengungkapkan, "Penurunan jumlah pasien dan tingkat kematian akibat Covid-19, serta peningkatan jumlah orang yang sembuh di Iran, menunjukkan bahwa program kesehatan di negara ini positif dan akurat,".
Presiden Cina juga memuji usulan keamanan Iran di kawasan dalam bentuk "Prakarsa Damai Hormuz", dan menilainya sebagai langkah penting bagi perdamaian dan stabilitas dunia.
Presiden Iran dan Cina juga menyebut hubungan antara kedua negara strategis dan khusus. Kedua pemimpin berharap hubungan perdagangan Tehran dan Beijing meningkat dari sebelumnya.
Pejabat PLO Tuntut Pembebasan Tahanan Palestina Pengidap Covid-19
Komite Eksekutif Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat, mendesak pembebasan segera Mohammad Majed Hassan, seorang tahanan Palestina di penjara Israel yang telah didiagnosis dengan coronavirus (COVID-19).
Erekat mengatakan dalam sebuah tweet bahwa penahanan atas Hasan oleh otoritas pendudukan Israel adalah pelanggaran terang-terangan Israel di bawah hukum humaniter internasional.
Kami menilai Israel bertanggung jawab penuh atas hidupnya dan menuntut pembebasannya segera. ”
Lebih dari 15.000 kasus coronavirus telah dikonfirmasi di negara pendudukan Israel sejak dimulainya pandemi di negara itu pada bulan Februari.
Para pemimpin Palestina telah menyerukan pembebasan segera tahanan dalam penjara Israel untuk menyelamatkan hidup mereka mengingat pandemi yang menyebar luas.
Aneksasi Tepi Barat, Sekjen PBB Kecam Israel
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, mengkritik Israel atas niatnya untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat. Wilayah tersebut sedang berada di tengah wabah Covid-19 dan dapat menimbulkan risiko tinggi bagi komunitas Palestina.
Guterres menanggapi surat yang ditulis oleh Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmad Aboul Gheit, yang memperingatkan Israel yang memiliki motif akan mengeksploitasi pandemi Covid-19 untuk mencaplok bagian-bagian wilayah Palestina.
Sekjen PBB mengatakan tindakan Israel yang sepihak itu akan membahayakan negosiasi antara kedua kelompok, serta membunuh upaya lain demi terciptanya perjanjian damai.
Dia menambahkan bahwa semua elemen pemerintah harus bekerja sama untuk memerangi pandemi coronavirus. Pengambilan langkah-langkah sepihak dapat meningkatkan kekhawatiran atas situasi kesehatan di Jalur Gaza dan Yerusalem Timur.
Aboul Gheit sebelumnya mendesak PBB untuk mengambil tindakan serius Israel terhadap stabilitas dan keamanan regional.
Yaakov Litzman, Menkes Israel Mengundurkan Diri
Menkes Israel, Yaakov Litzman mengumumkan pengunduran dirinya dari pos Kementerian Kesehatan Tel Aviv.
“Setelah satu dekade khidmat di kantor Kementerian Kesehatan, berupaya realisasi program penanggulangan COVID-19 dan terlibat dalam pembentukan Kabinet baru, saya memutuskan untuk tidak aktif di Kementerian Kesehatan periode ke-empat,” jelas Yaakov Litzman.
Dilaporkan sebelumnya bahwa Menkes Yaakov Litzman didiagnosa virus Corona bersama istri. Dan keduanya baru saja dinyatakan sembuh.
Pengunduran diri ini dilakukan di saat data penyebaran COVID-19 di Israel melaju kencang. Data terakhir menyebutkan, jumlah positif Corona di Palestina Pendudukan lebih dari 15 ribu orang. Korban Coronavirus mencapai angka 200.
Filosofi Hukum dalam Islam (3)
Perbuatan ibadah harus dilandasi oleh dua pilar penting yaitu dikerjakan dengan makrifat dan kearifan, serta keikhlasan di hadapan Tuhan dengan memperlihatkan diri sebagai seorang hamba yang taat dan tulus.
Hari ini, kita akan mengkaji tentang kedudukan shalat di mata para aulia Allah Swt dan peran shalat dalam membentuk spiritualitas manusia. Rasulullah Saw selalu terlihat antusias dan memiliki keinginan yang besar untuk berkhalwat dengan Allah Swt.
Rasulullah bersabda, "Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang mencintai ibadah dan mendekapnya karena kecintaan yang besar, dan mencintainya dari lubuk hati."
Husein bin Ali as – imam ketiga Syiah – menghabiskan malam Asyura di Karbala dengan bermunajat kepada Allah Swt meskipun sedang dikepung oleh pasukan musuh. Ia berkata kepada Abul Fadhl Abbas, "Jika engkau sanggup mintalah mereka untuk menunda perang hingga esok hari dan beri kesempatan kami malam ini untuk bermunajat kepada Allah dan melaksanakan shalat. Allah Swt tahu aku sangat mencintai shalat dan membaca kitab-Nya."
Jadi, tidak berlebihan jika kita berkata bahwa filosofi terbesar shalat adalah menumbuhkan tunas kecintaan manusia kepada Tuhan dan kecintaan ini menembus lubuk hatinya, di mana kenikmatannya tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Al-Quran menggambarkan kecintaan suci ini dengan berkata, "Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah…" (QS. Al-Baqarah, ayat 165)
Rasulullah adalah manifestasi sempurna dari wujud kecintaan dan kerinduan akan ibadah. Beliau dalam sebuah sabdanya tentang shalat berkata, "Allah Swt menjadikan shalat sebagai penyejuk mataku dan kesukaanku, sebagaimana menjadikan makanan sebagai dambaan orang lapar dan air dambaan orang dahaga. Orang lapar akan kenyang ketika makan dan orang yang dahaga akan terobati ketika minum, tetapi aku tidak pernah merasa puas (cukup) dari shalat dan beribadah kepada Allah."
Perlu dicatat bahwa salah satu titik kesamaan para nabi dan ajaran yang mereka terletak pada shalat. Mereka menjadikan shalat sebagai sarana untuk membangun puncak kedekatan dengan Allah serta menampakkan puncak penghambaan dan kekhusyukannya.
Dengan demikian, para nabi telah memberikan sebuah keteladanan praktis kepada pengikutnya sehingga mereka dapat mempelajari cara beribadah serta menjauhkan dirinya dari syirik dan penyimpangan.
Nabi Ibrahim as – salah satu pengibar panji tauhid – mengangkat tangannya kepada Allah sambil memohon, "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. (QS. Ibrahim, ayat 40)
Nabi Isa as – ketika berada di gendongan ibunya, Sayidah Maryam as – berbicara untuk memberikan kesaksian atas kebesaran Allah dan kesucian ibunya, seraya berkata kepada masyarakat, "Berkata Isa, "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup." (QS. Maryam, ayat 30-31).
Allah Swt memerintahkan Nabi Isa untuk mendirikan shalat dan memintanya menunaikan kewajiban ini hingga akhir hayatnya, ini menunjukkan betapa pentingnya shalat. Sebab, shalat adalah perintah langsung Tuhan dan manusia tunduk pasrah di hadapannya serta memandang hubungannya dengan Tuhan sebagai hubungan makhluk yang sangat kecil dengan sebuah Dzat Yang Maha Besar.
Salah satu nabi lain yang banyak dipuji dalam al-Quran adalah Nabi Ismail as, sosok yang besar di bawah asuhan dan bimbingan Ibrahim as. Allah Swt berfirman kepadanya, "Dan ia menyuruh keluarganya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya." (QS. Maryam, ayat 55)
Masjid Baiturrahman Banda Aceh.
Ada dua poin menarik dalam ayat tersebut yaitu: Pertama, Nabi Ismail as senantiasa memerintahkan keluarganya mendirikan shalat dan membayar zakat. Jadi, dapat dipahami bahwa budaya shalat harus dimulai dari keluarga dan keteladanan ini kemudian diterapkan di tengah masyarakat.
Kedua, salah satu objek keridhaan Tuhan adalah mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Orang yang telah mencapai derajat penghambaan yang tulus, maka tidak ada hal lain yang lebih tinggi selain mencari keridhaan Ilahi.
Mengenai upaya para nabi dalam membudayakan shalat di tengah masyarakat, al-Quran berkata, "Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah." (QS. Al-Anbiya, 73)
Dapat disimpulkan bahwa shalat memiliki kedudukan khusus dan seluruh para nabi dan pemuka agama – dengan makrifat dan kecintaan – selalu mengerjakannya dengan seluruh kekuatan dan wujud mereka



























