کمالوندی
Laporan Baru Amano dan Klaim Usang Anti-Iran
Dirjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Yukiya Amano Jumat (29/5) sore merilis laporan terbarunya terkait aktivitas nuklir Republik Islam Iran dan menyerahkannya kepada 35 anggota Dewan Gubernur untuk dikaji. Amano di laporannya seraya mengisyaratkan proses kerjasama Republik Islam Iran dan IAEA menyatakan, organisasi ini membenarkan tidak adanya penyimpangan dalam aktivitas nuklir Tehran.
Laporan Amano membenarkan bahwa Iran melaksanakan komitmennya terkait program aksi bersama yang dikenal dengan kesepakatan Jenewa dan statemen bersama Iran-IAEA yang ditandatangani pada November 2013. Amano juga menekankan seluruh aktivitas nuklir Iran berada di bawah koridor perlindungan komprehensif (safeguards) sepenuhnya berstatus sipil dan tidak ada penyimpangan.
Terkait jawaban Iran terhadap pertanyaan yang diajukan IAEA, juga ditekankan dilaporan terbaru Amano bahwa di tujuh langkah kerjasama timbal balik, Iran telah memberikan informasi yang diperlukan serta bekerjasama dengan baik. Dirjen IAEA di laporannya juga mengisyaratkan pertemuannya dengan Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif di New York pada 27 April 2015 dan mengingatkan bahwa pertemuan tersebut fokus pada mekanisme percepatan penyelesaian masalah yang tersisa dan pengawasan terhadap pembuktian (verifikasi) IAEA terhadap langkah-langkah yang berkaitan dengan nuklir berdasarkan program aksi bersama.
Meski demikian, Amano di sebagian laporannya dengan tema transparansi masalah yang belum terpecahkan menggulirkan berbagai klaim soal pelaksanaan protokol tambahan oleh Iran dan dimensi baru kemungkinan penyelewengan program nuklir Iran ke arah militer (Possible Military Dimensions/PMD). Amano dalam hal ini menunjukkan sikap dualismenya dan memunculkan keraguan serta ambiguitas.
Sebagian besar laporan Amano berkisar mengenai data parsial dan tidak penting berkaitan dengan lokasi, jumlah dan ragam mesin sentrifugal, jumlah bahan baku, laman bahan bakar yang diproduksi, investigasi berulang serta pengambilan sampel. Informasi yang diberikan kepada anggota Dewan Gubernur IAEA dan khususnya perilisannya di media kerap diprotes Republik Islam Iran.
Reza Najafi, wakil Republik Islam Iran di IAEA  seraya mengkritik pola laporan ini menandaskan, telah berulang kali dinyatakan bahwa sikap seperti ini menuai protes berkali-kali dari Gerakan Non-Blok (GNB), namun IAEA masih saja melanjutkan ulahnya tersebut.
Selain itu, Amano di bagian lain laporannya mengisyaratkan tidak dilaksanakannya protokol tambahan oleh Iran, padahal pada dasarnya sampai saat ini protokol tambahan belum juga diterima oleh Iran dan Tehran menyatakan, resolusi Dewan Keamanan PBB terkait urgensitas menerima protokol tambahan adalah ilegal.
Salah satu poin klaim Amano yang kerap diulang dalam berbagai laporan sebelumnya adalah kemungkinan dimensi militer di program nuklir Iran dan penebaran ambiguitas dalam kasus ini. Seraya menjelaskan bahwa IAEA terus melanjutkan verifikasi tidak adanya penyimpangan bahan baku nulir yang telah diumumkan Iran di berbagai situs nuklir serta lokasi di luar reaktor nuklir, Amano mengklaim, IAEA bukan pada posisi memberikan laporan terkait jaminan kebenaran soal tidak adanya aktivitas dan bahan baku nuklir yang belum dijelaskan. Oleh karena itu, menurut Amano, IAEA tidak dapat mengambil kesimpulan bahwa seluruh bahan baku nuklir di Iran dimanfaatkan untuk kepentingan sipil.
Laporan Amano dari satu sisi membenarkan kerjasama berkesinambungan Iran dengan IAEA khususnya dalam koridor kesepakatan Jenewa dan statemen bersama Tehran-IAEA, dan dari sisi lain, terus menebar keraguan serta ambiguitas dengan mengulang klaim sebelumnya. Sikap dualisme ini kian menurunkan kredibilitas IAEA dan laporan yang dirilis oleh dirjen organisasi atom tersebut.
Wakil Iran di IAEA menilai laporan terbaru Amano dan isyaratnya terhadap kemungkinan dimensi militer di program nuklir Iran sebagai bentuk pengulangan klaim sebelumnya dan membuat laporannya tak dapat dijadikan sandaran.
Amano sebelumnya juga mengklaim kemungkinan uji coba nuklir untuk kepentingan militer di Iran. Klaim Amano ini digulirkan tanpa memberikan bukti yang menguatkannya. Di saat negosiasi nuklir antara Iran dan IAEA serta dengan Kelompok 5+1 terus berlanjut, menurut keterangan Zarif, kredibilitas IAEA di proses ini tengah diuji secara serius dan keberhasilannya membutuhkan perhatian besar petinggi organisasi atom tersebut serta langkah praktis dan seruis dari mereka.
Kesepakatan Nuklir, dari Spekulasi Negatif Hingga Pandangan Positif
Hitung mundur sampai hari terakhir pencapaian kesepakatan nuklir sudah dimulai.
Pertanyaannya sekarang adalah, apakah perundingan nuklir dalam waktu sebulan ke depan, sampai akhir bulan Juni 2015 akan mencapai hasil yang diharapkan, yaitu kesepakatan komprehensif atau kembali menemui jalan buntu ?
Abbas Araqchi, anggota senior tim juru runding nuklir Iran dan Kelompok 5+1, Sabtu malam, pasca berakhirnya perundingan Jenewa pimpinan Mohammad Javad Zarif dan John Kerry, Menteri Luar Negeri Iran dan Amerika Serikat, mengatakan, dalam pertemuan ini, sekali lagi seluruh masalah dikaji ulang, namun friksi dan perbedaan masih tersisa.
Araqchi menerangkan, rencananya putaran perundingan selanjutnya akan digelar Kamis pekan ini dengan dihadiri oleh deputi menlu dan pakar dari Kelompok 5+1 dan Iran.
Setelah pertemuan sehari Jenewa, Menlu Iran kepada IRIB News menjelaskan, dalam sejumlah pertemuan diusahakan agar friksi ini dapat diminimalisir dan dibahas dalam pertemuan tingkat Menlu negara-negara anggota Kelompok 5+1.
Terkait wawancara dengan ilmuwan nuklir dan inspeksi pusat-pusat militer Iran, Zarif menegaskan, sehubungan dengan masalah ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar sudah menyampaikan pandangannya, dan tim juru runding nuklir memperhatikan pandangan itu dengan serius. Rencananya, kata Zarif, akan diupayakan strategi-strategi lain untuk menyelesaikan masalah ini.
Masalah utama dalam perundingan nuklir adalah pembahasan tentang upaya membangun kepercayaan dan pencabutan sanksi-sanksi atas Iran. Akan tetapi di tengah pembahasan masalah-masalah ini, klaim penyimpangan program nuklir Iran ke arah produksi senjata atom terus diulang-ulang.
Klaim yang sama sekali tidak di dasari bukti, dan inspeksi sebelumnya terhadap pusat militer Parchin, juga dilakukan atas dasar klaim-klaim tidak valid semacam ini. Namun pemerintah Amerika terus menyalahgunakan laporan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional, IAEA untuk menjaga simpul-simpul kontrol dan inspeksi anomali yang mereka sebut sebagai upaya untuk menjinakkan Iran dan melanjutkan tekanan atas negara itu.
Berkenaan dengan hal tersebut, beberapa laporan Yukiya Amano, Dirjen IAEA terkait Iran yang disampaikan kepada Dewan Pimpinan IAEA Jumat lalu, disusun atas dasar strategi ini.   
Dalam laporannya, Amano menggunakan istilah-istilah ambigu dan terus mengulang klaim tersebut. Di saat yang sama ia tidak bisa menjustifikasi secara penuh bahwa program nuklir Iran untuk tujuan damai. Padahal, seluruh laporan IAEA, termasuk dalam laporan terbaru Amano, ditegaskan bahwa Iran bekerjasama penuh dengan IAEA, dan Tehran, berdasarkan ÔÇ£Program Langkah BersamaÔÇØ dalam kerangka kesepakatan dengan IAEA, menjawab seluruh pertanyaan lembaga itu.
Pada kenyataannya, Washington, dengan menggunakan sejumlah atmosfir berbeda, dalam prakteknya menjalankan kebijakan ganda dalam perundingan ini. Satu sisi kebijakan itu adalah sikap yang diambil John Kerry, Menlu Amerika dalam perundingan nuklir, dan sisi lainnya, dampak dari keputusan AIPAC, lembaga lobi rezim Zionis Israel untuk mempengaruhi Kongres.
Oleh karena itu, apa yang hari ini disebut-sebut sebagai hambatan perundingan nuklir, sebenarnya adalah pertarungan antara keteguhan Iran membela hak-hak legalnya menghadapi arogansi Amerika. Sekalipun terdapat ambiguitas dan sejumlah keraguan terkait pencapaian hasil dalam perundingan, sebabnya bukan Iran, tapi langkah merusak dan arogansi Amerika sendiri.
Namun demikian, lebih dari 18 bulan perundingan nuklir berdasarkan kerangka kesepakatan 24 November 2013, Jenewa telah berlalu dan negosiasi-negosiasi ini berhasil mendekatkan pandangan kedua pihak. Sejumlah banyak kalangan yang berpandangan positif menegaskan bahwa pihak-pihak perundingan akan mencapai kesepakatan pada waktu yang sudah ditentukan.
Akan tetapi dalam perundingan ini juga terdapat parameter-parameter lain yang dapat berdampak negatif pada hasil perundingan.
Seruan Vietnam kepada Masyarakat Internasional
Letjen. Nguyen Chi Vinh, deputi menteri pertahanan Vietnam menuntut dukungan masyarakat internasional untuk menyelesaikan kendala perbatasan Hanoi-Beijing. Petinggi Vietnam ini menjelaskan, dukungan masyarakat internasional untuk menyelesaikan kendala ini sedikit banyak cukup urgen bagi Asia.
Dalam kaca mata petinggi Vietnam, langkah Cina baik itu militer, pertahanan dan patroli laut, sebagai langkah arogan di bidang teritorial. Langkah ini tak diragukan lagi akan mengubah keamanan kawasan dan mengubah iklim keamanan di Asia yang tentu saja tidak akan menguntungkan pihak mana pun.
Terkait bahwa negara-negara kawasan dan masyarakat internasional mampu meminta Cina untuk menghormati wilayah negara tetangganya merupakan hal yang mudah, namun juga sulit. Tak diragukan lagi ada sejumlah negara yang tidak memiliki persoalan dengan Cina dan Vietnam serta mereka tidak akan memiliki pertimbangan khusus akan rencana tersebut. Namun negara-negara yang menghendaki untuk memainkan peran di konstelasi regional dan internasional maka langkah mereka terhadap Cina akan sangat memuaskan bagi mereka.
Tapi negara yang memiliki persoalan dan sengketa dengan Cina, maka wajar mereka akan menyambut seruan Vietnam dengan harapan akan mampu menekan Beijing melalui jalur ini. Jepang, Vietnam dan Filipina termasuk negara-negara yang akan mampu menggalang koalisi regional untuk menekan Cina.
Dalam hal ini, petinggi Vietnam menyebut Jepang memiliki kepentingan mendasar dan urgen di Laut Cina Timur dan mereka meminta Tokyo memainkan peran bersejarahnya untuk menerapkan perdamaian dan stabilitas di kawasan. Di situasi seperti ini ada interpretasi bahwa harus ada satu negara yang dapat mengambil keputusan mewakili negara kawasan. Artinya Amerika akan mewakili banyak negara melakukan langkahnya guna mengendalikan Cina. Dengan demikian AS akan dapat memuaskan negara-negara seperti Vietnam.
Ashton Carter, Menteri Pertahanan AS dalam lawatan terbarunya ke Vietnam, dalam sebuah statemennya mengingatkan bahwa Washington akan mengamini permintaan sejumlah negara kawasan terkait penambahan jumlah militernya di Asia. Jika tidak keluar dari konvesi internasional, Amerika akan menerbangkan pesawat militernya di kawasan serta mengirim kapal perangnya ke Asia Timur.
Sementara itu, Beijing menyatakan bahwa Washington memiliki interpretasi keliru dalam menyikapi langkah Cina di Laut Cina Selatan dan Timur. Cina mengungkapkan, reklamasi yang ada seluruhnya demi meningkatkan kerjasama internasional dan memperluas perdamaian di kawasan. Bukan seperti yang dianggap Amerika, Cina ingin membangun pangkalan militer guna menghadapi hegemoni Washington.
Di sisi lain, sangat sulit bagi Amerika maupun sekutu Washington untuk menerima statemen petinggi Cina. Laut Cina Selatan termasuk kawasan laut terluas setelah lima samudera di dunia. Wajar jika tidak ada negara yang bersedia mundur dari kepentingannya.
Cina menandaskan, negara-negara yang mengklaim kepemilikan perairan ini harus menindaklanjuti tuntutannya melalui dialog bilateral dan secara bersahabat, dan bukannya menyeret Amerika masuk ke geografi keamanan dan menjadikan wilayah perairan sebagai poros sengketa. Oleh karena itu, Cina menolak tegas membawa masalah ini menjadi isu internasional.
Sementara itu, Vietnam maupun Filipina dan Jepang terkait Laut Cina Timur berencana mengusung masalah ini menjadi isu internasional dengan maksud menekan Beijing. Cina meski mengisyaratkan kapasitas diplomasi untuk menyelesaikan sengketa seperti ini, namun negara ini terus berusaha mempertahankan wilayah yang mereka klaim sebagai bagian dari teritorialnya. Tak diragukan lagi sikap seperti ini dapat dicermati sebagai strategi militer jangka menengah.
Cina mengungkapkan, langkah provokatif negara tetangga dari satu sisi dan intervensi asing dari sisi lain, kian mempertebal tekad Beijing untuk memperluas kehadiran militernya di perairan tersebut.
Larijani: Teroris Menyengsarakan Rakyat Suriah
Ketua Parlemen Iran mengatakan, beberapa tahun lalu kekuatan-kekuatan besar dunia berusaha menciptakan krisis di Suriah lewat kelompok-kelompok teroris di negara itu.
IRIB News (1/6) melaporkan, Ali Larijani, Ketua Parlemen Iran dalam konferensi pers bersamanya dengan Mohammad Jihad Al Laham, sejawatnya dari Suriah di Tehran menuturkan, ÔÇ£Perlawanan yang dilakukan rakyat Suriah terhadap para teroris Takfiri, berhasil menghancurkan sejumlah banyak target mereka.ÔÇØ
Larijani menjelaskan, ÔÇ£Baru-baru ini bantuan-bantuan untuk kelompok teroris di Suriah dan Irak jumlahnya semakin banyak berkat dukungan negara-negara pro-terorisme dan beberapa negara kawasan.ÔÇØ
Ia menambahkan, ÔÇ£Rakyat Suriah dalam perang melawan terorisme berhasil meraih kemenangan dan Iran sampai kapanpun tidak akan melupakan dukungan pemerintah dan rakyat Suriah atas rakyat Iran sepanjang era perang delapan tahun.ÔÇØ
Menurut Larijani, masalah terorisme tidak terbatas pada satu negara, tapi itu adalah masalah seluruh manusia, dan perang melawan terorisme baik di Suriah maupun di Irak, adalah perang yang menentukan masa depan kemanusiaan.
Ketua Parlemen Iran berharap, pemerintah Suriah dalam perang melawan kelompok-kelompok brutal dapat meraih kemenangan. Ia juga menyinggung perundingan yang dilakukannya dengan Ketua Parlemen Suriah dan menuturkan, ÔÇ£Perundingan yang baik telah dilakukan dan di dalamnya dibahas metode meningkatkan kerja sama dua negara.ÔÇØ
Ketua Parlemen Suriah bersama rombongan malam lalu tiba di Tehran. Selain bertemu dengan ketua Parlemen Iran, Mohammad Jihad Al Laham juga dijadwalkan akan menemui beberapa petinggi Iran lainnya.
Syeikh Al Mulla: Perang Lawan ISIS, Wajib dan Tugas Suci
Ketua Perhimpunan Ulama Irak kembali menegaskan kewajiban perang melawan kelompok teroris ISIS.
Stasiun televisi Alalam (1/6) melaporkan, Syeikh Khalid Al Mulla mengatakan, ÔÇ£Perang melawan kelompok teroris ISIS untuk membela nyawa, harta dan kehormatan di seluruh penjuru Irak adalah wajib, dan merupakan tugas suci.ÔÇØ
Ia menambahkan, ÔÇ£Kelompok teroris Takfiri, ISIS memiliki anasir-anasir yang tersebar di tengah masyarakat dan sebelum tersebar luas, mereka harus dimusnahkan.ÔÇØ
Syeikh Al Mulla menegaskan bahwa kelompok teroris Takfiri ISIS sama sekali bukan termasuk bagian rakyat Irak, baik itu Ahlu Sunnah, Syiah ataupun Kurdi.
Ketua Perhimpunan Ulama Irak itu memprotes sejumlah mufti Irak yang membenarkan kejahatan-kejahatan ISIS. Ia meminta mufti-mufti itu untuk berhenti melakukan hal tersebut dan menghimbau masyarakat untuk tidak mendengarkan statemen-statemen menyesatkan mereka.
Perhimpunan Ulama Irak, terutama ketuanya sejak serangan ISIS ke negara itu, berulang kali menekankan pentingnya perang melawan kelompok teroris Takfiri ISIS.
Imam Husein Lahir
Tanggal 3 Sya'ban tahun keempat Hijriah, Imam Husein as terlahir ke dunia. Masa-masa indah kehidupan Imam Husein dirasakan saat ia hidup bersama kakeknya, Muhamad Saw. Imam Husein tumbuh besar dalam sebuah keluarga yang dipenuhi dengan kesempurnaan dan keutamaan akhlak. Keberadaan kedua orang tuanya, yaitu Imam Ali as dan Sayidah Fathimah sa yang merupakan dua manusia utama hasil didikan Rasulullah, telah membuat Imam Husein juga menjadi manusia yang dipenuhi dengan keutamaan dan makrifat akan hakikat  ilahiah. Selama hidupnya, saat Islam dihadapkan kepada bahaya, Imam Husein selalu tampil sebagai pembela.
Setelah saudaranya, Imam Hasan as, gugur syahid pada tahun 50 Hijriah, Imam Husein memegang tampuk imamah atau kepemimpinan atas umat Islam. Pada tahun 61 Hijriah, Imam Husein pun mengikuti jejak kakaknya dalam memperjuangkan agama Islam. Pada tahun itu, beliau bersama 72 anggota keluarga dan sahabatnya, bertempur melawan ribuan pasukan Yazid bin Muawiyah di Padang Karbala.
Imam Husein menolak untuk berbaiat atau menyerah kepada penguasa zalim itu. Beliau dan anggota kafilahnya menemui kesyahidan. Kisah tragis gugurnya Imam Husein di Karbala menjadi drama tragedi paling pahit dalam sejarah umat manusia. Akan tetapi, kisah ini justru menjadi sebab tetap tegaknya ajaran Islam di muka bumi ini dan selalu menjadi sumber semangat bagi perjuangan melawan kezaliman. Hari kelahiran Imam Husein di Iran diperingati pula sebagai hari Pasukan Garda Revolusi.
Ufuk Kebahagiaan dalam Risalah Hakiki Muhammad Saw
Pada hari-hari sebelum tanggal 27 Rajab, Muhammad Saw selalu ke gua Hira dan terkadang keberadaan beliau di goa tersebut hingga berhari-hari. Kepada istrinya yang setia Khadijah sa, beliau selalu mengungkapkan kerinduan kepadanya dan berkata, ÔÇ£Kau tahu cinta dan keterikatanku padamu; akan tetapi dalam beberapa hari terakhir ini secara menakjubkan aku ingin tidak ada sesuatu hal lain ada dalam hatiku kecuali mengingat Tuhan Pencipta Semesta.ÔÇØ
Pada akhirnya, malam penuh misteri itu tiba. Sinar rembulan secara perlahan menerangi puncak gunung dan lembahnya di bagian selatan. Mendadak semua tempat dilanda kesunyian penuh misteri. Muhammad Saw menghabiskan malam-malam dengan terjaga. Tidak ada suara pada kegelapan malam itu, akan tetapi kesunyian malam itu sangat berbeda.
Seketika terpancar cahaya dari langit yang menerangi ufuk pandangan Muhammad Saw. Beliau merasakan getaran hebat pada batin dan jasmaninya. Seakan jiwa lembut Muhammad Saw, memiliki kapasitas besar. Setelah itu muncul sosok agung di hadapan Muhammad Saw. Penampilannya penuh wibawa dan bersahaja. Ke mana pun Muhammad menatap, sosok itu selalu ada di hadapannya.
Dia adalah Jibril, sang malaikat penyampai wahyu. Jibril menghampiri Muhammad Saw dan berkata; ÔÇ£Wahai Muhammad, bacalah.ÔÇØ Muhammad Saw menatap tajam. Beliau menyaksikan tulisan di hadapannya. Kemudian terdengar kembali suara, ÔÇ£Bacalah dengan nama Tuhanmu.ÔÇØ Dengan suara bergetar, Muhammad Saw berkata, ÔÇ£Apa yang harus aku baca? Aku tidak dapat membaca.ÔÇØ Dan malaikat itu berkata; ÔÇ£Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.ÔÇØ
Seluruh wujud Muhammad Saw terbalut kecintaan samawi dan kemudian beliau mengikuti bacaan sang malaikat itu. ÔÇ£Wahai Muhammad, kau adalah Rasulullah,ÔÇØ demikian suara berwibawa itu kembali terdengar dan menggetarkan jiwa Muhammad Saw.
Apa yang didengar Muhammad Saw? Itu bukan mimpi, karena itu semua sepenuhnya nyata. Adalah kehendak Allah Swt untuk berfirman kepada hamba-Nya dan Muhammad Saw adalah termasuk di antara segelintir hamba Allah Swt yang layak menerima wahyu. Muhammad Saw selalu memikirkan jalan membebaskan masyarakat dari kesesatan dan penyimpangan; dan sekarang beliau harus memikul tugas besar itu. 
Apa yang dirasakan Muhammad Saw sungguh tidak dapat terbayangkan. Rasa panas menyelimuti sekujur tubuh beliau. Pundak beliau bergetar. Beliau ingin bangkit namun tidak mampu. Seketika beliau meletakkan dahi ke tanah dan tanpa sadar beliau menangis. Pada malam penuh misteri itu, yaitu malam 27 Rajab, Muhammad Saw diangkat sebagai Nabi.  
Semua Rasulullah, diutus Allah Swt untuk membimbing umat manusia dari kegelapan, kebodohan dan keragu-raguan, menuju cahaya ilmu dan makrifat. Meski demikian, masing-masing mereka menggunakan cara yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi di masanya.
Masalah penting dalam pengaruh dan perluasan agama Islam, berkaitan dengan keutamaan dalam kepribadian dan juga pesan Rasulullah Saw. Ayat-ayat al-Quran memuat maarif yang sangat edukatif dan bernilai. Maarif al-Quran, membuka jalan bagi penerimaan logika dan menghapus seluruh keraguan dan keambiguan dalam benak umat manusia. Kini, kriteria itu pula yang mengundang keinginan dan perhatian para pencari Islam.
Rasulullah Saw telah menyampaikan pesan-pesan beliau bersama logika dan argumentasi, juga dengan bahasa yang fasih dan indah. Beliau menyampaikan seruan penghambaan kepada Allah Yang Maha Esa dengan sangat indah. Allah Swt yang menciptakan langit, bumi dan alam semesta. Rasulullah Saw berulangkali menyebutkan tanda-tanda wujud Allah Swt dan mengarahkan manusia pada wujud Sang Pencipta.
Berbagai konsep seperti pencarian kebenaran, perwujudan keadilan, hubungan sehat dan manusiawi yang terkandung dalam pesan-pesan luhur Nabi Muhammad Saw, menjawab tuntutan alami dan fitrah manusia. Hati dan jiwa kembali tersegarkan dengan seruan tersebut serta menuntun mereka menuju kehidupan bahagia. Jelas bahwa jika maarif Islam tidak memiliki kriteria dan keutamaan tersebut, maka tidak akan ada dukungan dalam dakwah. Namun pada kenyataannya, apa yang disampaikan Rasulullah Saw diterima hati dan akal masyarakat.
Masalah penting dalam agama Islam, yang sangat ditekankan dan menjadi tujuan luhur dakwah Rasulullah Saw adalah pengajaran dan pembimbingan. Mendorong masyarakat dan upaya untuk memperluas ilmu pengetahuan dan makrifat, di samping bimbingan jiwa dan batin. Allah dalam al-Quran dalam ayat 2 surat al-JumÔÇÖah, berfirman: Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.ÔÇØ
Dengan demikian, Rasulullah Saw ditugaskan untuk membaca ayat-ayat al-Quran untuk membersihkan jiwa masyarakat dari debu-debu syirik dan keyakinan batil, serta menghiasinya dengan akhlak mulia.┬á Sebagaimana yang dalam hadits Rasulullah Saw bersabda: ÔÇ£Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.ÔÇØ Oleh karena itu, salah satu tujuan terpenting pengutusan Rasulullah Saw, sebagaimana yang disebutkan al-Quran adalah penyucian dan pembimbingan masyarakat dalam rangka mengaktifkan dan mengembangkan potensi besar manusia. Dalam proses pembimbingan tersebut, hubungan antara manusia dan Allah Swt dalam masyarakat Islam juga akan terislahkan.
Rasulullah Saw adalah teladan bukan hanya dalam ucapan melainkan juga dalam amal perilaku. Rasulullah Saw lebih menekankan dirinya untuk melaksanakan ajaran agama Islam lebih dari orang lain. Akhlak yang mulia dan perilaku yang terpuji dan penuh kasih sayang beliau, menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mengikuti seruan Rasulullah. Oleh karena itu, akhlak mulia Rasulullah Saw yang menarik perhatian masyarakat jahil Arab dan membimbing mereka ke jalan Allah Swt.
Masa paling sulit dalam dakwah Rasulullah Saw, adalah pengubahan dan penghapusan keyakinan kaum Arab dan musyrikin. Mereka kebanyakan adalah orang-orang fanatik. Untuk berhasil dalam misi dakwahnya, Rasulullah Saw sangat menekankan beberapa poin penting. Beliau tetap menjaga kehormatan dan kemuliaan setiap manusia bahkan orang-orang paling fanatik sekali pun. Beliau berupaya untuk menciptakan situasi tenang dan jauh dari gejolak, dalam menyampaikan pesan risalah. Rasulullah Saw menghindari mencemooh orang-orang jahil dan bahkan beliau tidak mengolok mereka jika terpaksa berdebat. Pada kesempatan berbeda, beliau berusaha mengajak mereka berdialog kembali. Dalam menyampaikan pesan kebenaran, biasanya Rasulullah Saw memulai dari titik yang juga diterima oleh pihak lawan. Cara tersebut digunakan Rasulullah Saw khususnya dalam menghadapi para pemeluk agama samawi.
Rasulullah Saw selalu menyesuaikan dakwah beliau dengan kapasitas dan kemampuan penalaran audien. Beliau juga berinteraksi dengan seluruh usia. Terkadang dengan senyum manis dan juga tatapan tajam, Rasulullah Saw mempersiapkan hati pihak seberang untuk menerima pesan dakwah beliau. 
Sekarang, di masa-masa penuh kesulitan dan bencana ini, kita menyaksikan pembantaian umat Islam oleh para manusia era Jahiliyah. Dan pada peringatan BiÔÇÖtsah Rasulullah Saw ini, mari kita semua merujuk pada ajaran Islam hakiki, damai dan penyegar jiwa-jiwa manusia.
Abul Fadhl, Teladan Pengorbanan dan Sifat Ksatria
Tanggal 4 SyaÔÇÖban adalah hari kelahiran Abul Fadhl Abbas, putra Ali bin Abi Talib. Abul Fadhl memiliki raut muka yang tampan dan didukung pula dengan akhlaknya yang mulia. Baik luar maupun dalam, Abul Fadhl adalah sosok penuh daya tarik dan menonjol. Sisi luarnya merupakan cermin dari batinnya. Wajahnya yang gemilang bak bulan yang bersinar terang. Di antara keturunan Bani Hasyim, Abul Fadhl seperti bulan yang terang, sehingga dijuluki Qomar Bani Hasyim.
Hari ke empat bulan Sya'ban tahun 26 Hijriah, kota Madinah seakan-akan mendapat pancaran cahaya ilahi dengan kelahiran Abbas putra Ali bin Abi Talib as. Bayi yang baru lahir ini dikemudian hari akan tercatat dalam sejarah berkat keberanian dan pengorbanannya yang tinggi bagi kejayaan Islam serta nilai-nilai kemanusiaan. Bukan hanya umat Islam yang bangga dengan Abbas bin Ali bin Abi Talib, orang-orang kafir pun merasa bangga terhadap putra Ali yang satu ini.
Ketika berita kelahiran Abbas disampaikan kepada Ali bin Abi Talib, beliau bergegas pulang ke rumah dan dengan hangat memeluk sang bayi. Wajah bayi yang baru melihat dunia ini mendapat hujanan ciuman dari sang ayah. Dengan khidmat Imam Ali mengumandangkan azan di telinga kanan anaknya dan iqomah di telinga kirinya. Kemudian Imam Ali memberikan infak kepada mereka yang membutuhkan demi keberkahan anaknya.
Sang ayah menyaksikan cahaya ilahi dalam wajah anaknya khususnya sifat ksatria dan gagah berani dengan jelas terpancar dari tubuh bayi tersebut. Oleh karena itulah Imam Ali memberikan nama bayi ini Abbas yang artinya singa. Di kemudian hari bayi ini cemerlang hidupnya dan tidak pernah menyerah pada kezaliman khususnya di saat kezaliman memenuhi kehidupan manusia. Imam Ali dengan teliti mendidik dan membesarkan Abbas dengan membekalinya keimanan dan nilai-nilai kemanusiaan. Imam Ali memperlakukan Abbas serupa dengan anak-anaknya yang lain dan beliau tidak pilih kasih dalam mendidik anaknya.
Abul Fadhl juga mendapat kesempatan untuk menimba ilmu dan nilai-nilai kemanusiaan dari dua penghulu pemuda surga, Imam Hasan dan Husein, cucu Rasulullah Saw dan sekaligus saudara seayahnya. Kedekatan Abul Fadhl dengan cucu Rasulullah khususnya Imam Husein membuat dirinya banyak dipengaruhi oleh sifat-sifat mulia Abu Abdillah, Husein bin Ali bin Abi Talib.
Imam Husein yang melihat dengan jelas sifat-sifat mulia yang dimiliki Abul Fadhl membuat beliau sangat menyayangi saudaranya ini. Kedekatannya dengan cucu Rasulullah membuat Abul Fadhl mencapai tingkat kesempurnaan relijius dan menjadikannya manusia saleh. Upaya tak kenal lelah Abul Fadhl membela sesamanya dan pengorbanannya demi mensukseskan cita-citanya telah membuat umat manusia tercengang dan namanya bersinar terang sepanjang sejarah.
Abul Fadhl selama 14 tahun berada di bawah didikan langsung ayahnya, Ali bin Abi Talib as, bahkan disebutkan pula remaja keturunan manusia suci ini kerap turut andil di peperangan selama ayahnya menjadi khalifah umat Islam.  Bahkan para sejarawan berlomba menceritakan kepahlawanan serta keberanian remaja ini di perang Siffin. Ketika pasukan Muawiyah memblokade sumber air dan pasukan Imam Ali mulai kekurangan suplai air minum, Imam Ali memerintahkan pasukannya untuk mendobrak penjagaan musuh terhadap sumber air. Di antara pasukan tersebut terlihat Abbas kecil bersama saudaranya Imam Husein yang berlomba menghalau pasukan musuh dan merebut sumber air.
Abul Fadhl tidak hanya terkenal karena keberaniannya di medan perang. Pemuda Ahlul Bait ini juga dikenal memiliki ideologi khusus di  proses politik yang tengah berlangsung di tengah masyarakat sehingga beliau dengan jelas memahami antara kekafiran dan kemunafikan. Di kepribadian beliau terkumpul berbagai sifat mulia, kehidupan sederhana, ibadah dan ketinggian ilmu.
Keberanian, pengorbanan dan sifat ksatria tercermin kental dalam sosok Abul Fadhl, putra Ali bin Abi Talib. Sifat-sifat tersebut membuat namanya abadi dan menjulang tinggi. Dengan mengibarkan nilai-nilai kemanusiaan, moral, kebenaran dan keadilan, Abul Fadhl telah melakukan perombakan besar-besaran ideologi dan moral masyarakat. Sejarah memiliki tokoh-tokoh pemicu perubahan cukup banyak. Namun sosok Abul Fadhl memiliki keunikan tersendiri dalam melakukan perubahan di tengah masyarakat. Apa yang dilakukan oleh putra Ali ini bersumber dari keikhlasan dan kecintaan. Oleh karena itu, perjuangannya untuk mencapai keadilan, kebenaran dan keimanan dibarengi dengan kesabaran.
Mengenai keutamaan Abbas, Imam Jakfar Shadiq as berkata, "Pamanku Abbas bin Ali memiliki pandangan yang tajam dan iman yang tebal. Ia senantiasa berada di samping Abu Abdillah Husein dan berjuang bersamanya. Abul Fadhl berhasil lulus dalam ujian dan meneguk cawan syahadah." Adapun terkait kedudukan Abbas bin Ali, Imam Jakfar as berkata," Segala puji bagi Allah Swt dan para malaikat-Nya. Salam sejahtera bagi para nabi dan orang-orang saleh. Salam bagi seluruh syuhada dan orang-orang yang jujur. Salam sejahtera bagi Abbas bin Ali bin Abi Thalib."
Pada kesempatan lain, Imam Shadiq as menjelaskan tentang keberanian dan pengorbanan Abbas bin Ali, dan berkata, "Aku bersaksi bahwa engkau (Abbas bin Ali) telah melaksanakan tugas amar ma'ruf dengan sempurna, dan engkau telah menjalankan hal itu dengan seluruh kemampuanmu. Aku bersaksi bahwa engkau tidak pernah membiarkan rasa lemah, takut, dan ragu-ragu menguasai dirimu, dan engkau memilih jalanmu hanya berdasarkan kesadaran dan pandangan hati. Engkau mengikuti jejak orang-orang saleh dan para nabi."
Keberanian dan pengorbanan Abbas ini lahir dari makrifat dan pengetahuannya tentang agama dan cita-cita Ilahi. Kematangan pengetahuan itu membuat beliau rela berkorban di jalan Allah Swt. Abbas belajar dari ayahnya bahwa hidup harus memiliki tujuan. Karena itu alangkah mulianya jika hidup manusia dibaktikan di jalan Ilahi dalam menyebarkan dan meneguhkan nilai-nilai kemanusiaan dan memerangi kemungkaran dan ketidakadilan.
Keimanan dan ketakwaan merupakan kunci kemenangan para tokoh dalam menghadapi musuh-musuh Allah Swt. Abbas telah menghiasi diri dengan sifat tersebut dan sejak kecil membangun hubungan mesra dengan Sang Pencipta. Gairah iman dan takwa beliau selalu berkobar di sepanjang masa hidupnya, sehingga prilaku dan tindakan beliau senantiasa dihiasi dengan akhlak mulia. Dari segi keilmuan dan spiritualnya, Abbas bin Ali dikenal sebagai tokoh yang amat bertakwa, berperilaku saleh dan menjadi kepercayaan masyarakat. Siapapun yang mengenalnya niscaya mengakui beliau sebagai seorang yang bijak dan mulia. Sikapnya yang terbuka dan ramah membuat siapapun tertarik kepada beliau.
Mengingat keilmuannya yang tinggi, Abbas selalu menjadi rujukan masyarakat dan tumpuan mereka dalam mendiskusikan berbagai masalah. Ia juga dikenal memiliki pengetahuan agama yang mendalam, baik di bidang fiqih maupun akidah. Abul Fadhl atau Abbas bin Ali dijuluki pula sebagai Babul Hawaij (Seseorang yang memenuhi keinginan dan keperluan orang lain) lantaran kebiasaan beliau yang selalu membantu dan menolong orang yang memerlukan.
Sikap rela berkorban adalah karakter utama kepribadian Abbas bin Ali. Pengorbanan agungnya itu ia pentaskan dengan begitu indahnya di medan Karbala. Hingga masa-masa akhir hidupnya, ia masih menjadi penolong setia Imam Husein as. Sampai-sampai tiap kali nama Imam Husein as disebut dalam mengenang peristiwa Asyura, maka nama Abul Fadhl pun akan terucap pula. Abbas bin Ali adalah pembawa panji pasukan Imam Husein as dalam peristiwa kebangkitan Karbala.
Imam Jakfar as meriwayatkan dari Nabi yang bersabda, ÔÇ£Sifat ksatria umatku memiliki sepuluh tanda, jujur, suka memenuhi janji, melaksanakan amanat, tidak berbohong, menyantuni anak yatim, mengeluarkan infak dari rejeki yang ia terima, suka berbuat baik, senang menerima tamu, baik hati serta memiliki rasa malu.ÔÇØ(
Mengenal Karakteristik Unggul Imam Husein as
Kota Madinah pada 3 SyaÔÇÖban tahun 4 Hijriah menjadi tuan rumah kelahiran anak dari keluarga Nabi. Keluarga yang kerap disebut Rasulullah sebagai Ahlul Bait Nabi pasca turunnya ayat Tathir. Nabi pun senantiasa mengucapkan salam kepada keluarga ini. Di hari yang berbahagia tersebut, Nabi berdiri di samping pintu rumah Fatimah. Beliau menunggu terbitnya cahaya Husein as. Ketika dunia diterangi cahaya suci Husein, nabi kemudian berkata, AsmaÔÇÖ bawa kesini anakku! AsmaÔÇÖ menjawab, Ya Rasulullah! Aku belum membersihkan bayi ini dan menyiapkannya. Dengan penuh keheranan Nabi bertanya, Kamu membersihkannya? AsmaÔÇÖ kemudian memandang Nabi dan akhirnya ia memahami pertanyaan beliau. AsmaÔÇÖ pun membawa Husein kepada Rasulullah. Nabi kemudian merangkul cucunya, menciumnya dan secara perlahan berbicara kepadanya.
Husein adalah kecintaan Rasulullah. Ia akan tenang ketika dalam pelukan Nabi dan hati Rasulullah akan gembira saat bertemu dengan Husein. Masa kecil Husein dilalui dengan kenangan manis bersama kakek tercintanya, Rasulullah. Terkadang pundak Rasulullah menjadi tempat duduk Husein dan terkadang tangan beliau menggandeng sang cucu kesana kemari. Semua orang menyaksikan ciuman Rasulullah ke wajah Husein. Nabi berbicara dengan Husein menggunakan bahasa anak-anak serta sangat menyayanginya.
Terkait kasih sayangnya yang besar terhadap Husein, Nabi dengan transparan menjelaskan, ÔÇ£Kasih sayang yang Aku limpahkan kepada Husein, lebih besar lagi dari apa yang kalian saksikan.ÔÇØ Sabda Nabi ini telah mengarahkan manusia pada hakikat bahwa kasih sayang yang dilimpahkan Rasulullah kepada anak kecil ini, bukan sekedar kecintaan keturunan dan keluarga, namun sebuah kecintaan Ilahi. Telah jelas bahwa Nabi bukan manusia biasa. Menurut al-Quran, seluruh perilaku dan ucapan Nabi bukan bersumber dari pribadi dan hawa nafsu, seperti yang dijelaskan dalam Surat An-Najm ayat 3-4 yang artinya, ÔÇ£Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).ÔÇØ
Oleh karena itu, Allah Swt berfirman dalam Surat al-Ahzab ayat 21 yang artinya, ÔÇ£Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.ÔÇØ Kecintaan besar Rasulullah Saw kepada Husein banyak dimuat di berbagai kitab, bahkan kitab-kitab dari Ahlu Sunnah pun banyak menukilnya.
Di antaranya adalah sebuah riwayat yang menyebutkan, sekelompok orang bersama Rasulullah pergi bertamu, Nabi pun berjalan di depan dan mendahului kelompok ini. Di tengah jalan, Nabi bertemu dengan Husein. Nabi ingin memeluk Husein, namun cucunya tersebut lari kesana kemari. Nabi menyaksikan tingkah laku cucunya dan kemudian mengejarnya. Ketika berhasil memegang Husein, Rasul kemudian memeluk dan menciumnya. Selanjutkan Nabi menghadap kepada masyarakat dan bersabda, ÔÇ£Husein dariku dan Aku dari Husein. Siapa saja yang mencintai Husein, maka Allah akan mencintainya.ÔÇØ (Hadis ini diriwayatkan dari Musnad Ahmad jilid 4, Sunan Ibnu Majah jilid 1 dan Manaqib Ibn Sharashub jilid 3)
Imam Husein memiliki karakteristik unggul di berbagai dimensi. Imam bahkan unggul dari manusia lain di seluruh kesempurnaan, keutamaan dan ibadah. Imam Husein memiliki ibadah dan penghambaan khusus, karena sejak masih berada di kandungan ibunya, Fatimah as hingga kepala beliau dipenggal oleh jahiliyah Umawiyah, Imam Husein senantiasa sibuk dengan memuji dan bertasbih kepada Allah Swt serta bacaan al-Quran terus terdengar dari mulut suci beliau. Imam Ali Zainal Abidin as-Sajjad, putra beliau menceritakan tentang ibadah sang ayah dan bersabda, ÔÇ£Ayahku, Husein bin Ali bin Abi Thalib menghabiskan waktu malamnya dengan rukuÔÇÖ, sujud dan berdoa kepada Allah Swt. Setiap malam, ayahku banyak mengerjakan shalat.ÔÇØ
Imam Husein adalah penjaga ajaran agama dan sunnah Rasulullah. Beliau dengan gigih memajukan tujuan dan misi suci Islam. Salah satu karakteristik Imam Husein adalah cinta kebebasan dan membenci kezaliman. Beliau adalah pahlawan yang tidak pernah bersedia berdampingan dengan kezaliman dan depotisme. Beliau dikenal sebagai peletak metode kebebasan dan nilai-nilai kemanusiaan, di mana seluruh pencinta kebebasan dan anti kezaliman serta pejuang di jalan keadilan harus mengambil teladan darinya.
Sikap anti kezaliman dan keberanian Imam Husein tercermin nyata ketika dipaksa untuk berbaiat kepada Yazid bin Muawiyah yang jelas-jelas fasid dan melakukan dosa secara terang-terangan. Beliau bersabda, ÔÇ£Husein tidak akan tunduk pada kehinaan...ÔÇØMenghormati kepribadian seseorang merupakan karakteristik unggul lain Imam Husein. Dalam hal ini Imam akan berbuat sedemikian hati-hati dalam menegur kesalahan orang lain sehingga orang tersebut tidak akan merasa malu akan kesalahannya tersebut.
Diriwayatkan bahwa Imam Husein menyaksikan seseorang melakukan kesalahan dalam berwudhu dan orang tersebut membutuhkan bimbingan wudhu yang benar. Namun karena takut membuat malu orang tersebut, Imam akhirnya memikirkan cara yang lebih baik supaya tidak menyinggung orang ini. Imam Husein kemudian mengajak saudaranya, Imam Hasan as untuk berlomba wudhu dan meminta orang tersebut sebagai wasit. Dengan demikian Imam telah memberikan pelajaran wudhu yang benar secara tidak langsung kepada orang ini.
Akhirnya orang tersebut memahami kesalahannya dan mendapat pelajaran wudhu yang benar. Orang tersebut berkata kepada kedua cucu Rasulullah, ÔÇ£Kalian berdua telah wudhu dengan benar, dalam hal ini Aku yang keliru dan tidak memahami kewajibanku dengan benar. Kalian berdua dengan tepat telah memberi pelajaran kepadaku bagaimana wudhu yang benar.ÔÇØ
Imam Husein juga terkenal sangat menghormati hak-hak orang lain. Diceritakan seorang bernama Abdurrahman telah mengajari surat al-Fatihah kepada salah satu anaknya, kemudian Imam memberinya hadiah seribu dinar dan seribu pakaian serta berbagai hadiah lainnya. Orang tersebut sangat takjub dengan pemberian Imam. Imam Husein yang menyaksikan kondisinya, lantas berkata, ÔÇ£Semua hadiah ini tidak berarti dengan apa yang telah kamu lakukan.ÔÇØ
Karakteristik lain Imam Husein as adalah kelembutan beliau kepada orang lain dan suka bersahabat, khususnya kepada mereka tertimpa kemurungan dan kesedihan dalam mengarungi kehidupan yang pasang surut ini, atau mereka menghadapi kesulitan besar dan menemui jalan buntu. Diceritakan Imam Husein pergi mengunjungi Usamah bin Zaid. Sesampainya di rumah Usamah, Imam menyaksikannya dalam kondisi murung dan sedih. Imam kemudian bertanya kepada Usamah apa yang menyebabkannya terlihat begitu sedih. Usama pun kemudian mengungkapkan kesedihannya dihadapan Imam Husein.
Usamah berkata, ÔÇ£Aku memikul hak orang lain di pundakku. Aku berhutang kepada orang lain dan Aku berharap selama masih hidup mampu mengembalikan hutang tersebut. Aku tidak ingin mati dengan membawa beban hutang.ÔÇØ Setelah mendengar penuturan Usamah, Imam Husein langsung memerintahkan untuk melunasi hutang Usamah. Saat itulah, Usamah dengan hati lapang meninggalkan dunia yang fana ini.
Salah satu karakteristik unggul lain Imam Husein adalah infak secara ikhlas baik itu infak secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, kepada orang yang tak dikenal atau tidak. Malam hari Imam Husein tak segan-segan memanggul bahan makanan dan kebutuhan hidup bagi mereka yang membutuhkan dan anak-anak yatim serta meletakkannya di depan pintu rumah mereka.
Oleh karena itu, di hari Asyura, terlihat bekas-bekas di pundak beliau yang menunjukkan bahwa beliau sering memanggul barang berat. Ketika Imam Sajjad ditanya sebab dari bekas-bekas tersebut, beliau berkata, ÔÇ£Itu adalah bekas dari memanggul sedekah dan hadiah secara sembunyi-sembunyi yang dipikul ayahku pada malam hari dan diberikan kepada anak yatim serta orang-orang miskin.ÔÇØ
Sejenak Bersama Al-Quran: Ciri Khas Wali Allah
Ciri Khas Wali Allah
Allah Swt berfirman:
"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa." (QS. Yunus: 62-63)
Dua ayat ini menjelaskan ciri-ciri wali Allah. Prinsip utama wali Allah adalah "Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami"[1] dan hasil dari ketakutan itu adalah takwa. Sementara hasil dari takwa itu sendiri adalah "Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada Hari Kiamat)".[2] Para wali Allah tidak memiliki rasa takut tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Karena siapa saja yang takut kepada Allah, maka dia tidak akan memiliki rasa takut yang lain. "Orang yang bersih perhitungannya di Hari Kiamat, tidak akan pernah merasa takut".
Nabi Muhammad Saw bersabda, "Diamnya wali Allah adalah zikir, pandangannya mengambil pelajaran, ucapannya penuh hikmah dan aktivitasnya di tengah masyarakat menjadi sumber berkah."[3]
Imam Ali as berkata, "Allah Swt menyembunyikan wali-Nya di tengah-tengah masyarakat. Oleh karenanya, jangan pernah menghina seorang muslim. Karena mungkin saja ia adalah wali Allah, sementara engkau tidak mengetahuinya."[4]
Seseorang yang menjadi wali Allah, niscaya Allah menjadi walinya. "Allah Pelindung orang-orang yang beriman",[5] "Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman"[6] dan "Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa".[7]
Sumber: Mohsen Qaraati, Daghayeghi ba Quran, Tehran, Markaz Farhanggi Darsha-i az Quran,
1388 Hs, cet 1.
 
[1] . QS. al-Insan: 10.
[2] . QS. al-Anbiya: 103.
[3] . Tafsir as-Shafi.
[4] . Tafsir Nur at-Tsaqalain.
[5] . QS. al-Baqarah: 257.
[6] . QS. Ali Imran: 68.
[7] . QS. al-Jatsiyah: 19.



























