کمالوندی

کمالوندی

 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan anggota Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan Iran hari Selasa (6/12/2022) menyatakan bahwa Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan Iran secara rinci harus memberikan solusi bijak mengenai kelemahan budaya di berbagai bidang, dan menekankan rekonstruksi revolusioner struktur budaya nasional.

Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan Iran dibentuk pada tahun 1363 HS atau (1984) dengan keputusan pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini ra. Perlunya pembentukan dewan ini karena pengaruh budaya barat dalam berbagai pilar kehidupan Iran sebelum revolusi dan pada masa pemerintahan Syah. Imam Khomeini ra di bagian keputusannya tentang perlunya membentuk dewan ini menunjukkan, Keluar dari budaya Barat yang buruk di mana pengaruh dan penggantian budaya Islam, nasional dan revolusi budaya di semua bidang di tingkat negara membutuhkan begitu banyak usaha dan upaya sehingga seseorang harus bekerja keras dan berjuang melawan pengaruh Barat yang mengakar untuk realisasinya.


Budaya membentuk identitas suatu bangsa. Nilai-nilai budaya menunjukkan semangat dan arti sebenarnya dari suatu bangsa. Semua aspek kehidupan manusia, mulai dari masyarakat dan ekonomi hingga politik dan sistem pertahanan suatu negara, dipengaruhi oleh nilai-nilai budayanya. Untuk alasan ini, seseorang seharusnya tidak mengharapkan budaya negara, budaya publik, budaya elit, budaya universitas, dan lain-lain dengan sendirinya akan terbentuk di jalan yang benar. Elemen penting ini membutuhkan perencanaan. Peran utama Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan adalah membimbing budaya. Tujuan pembentukan dewan ini adalah untuk mencoba menerapkan budaya Islam dan nasional di masyarakat, terutama pusat-pusat pendidikan dan universitas.

Ayatullah Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengadakan pertemuan dengan para anggotanya dalam rangka peringatan berdirinya dewan ini. Di awal pidatonya, merujuk pada kehadiran orang-orang terkemuka dan elit serta para ahli di dewan ini, Rahbar menyebut pedoman budaya negara sebagai tugas dan peran utama dewan ini, dan menunjuk pada perlunya rekonstruksi revolusioner struktur budaya negara, Ayatullah Khamenei mengatakan, "Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan harus mencermati dan mengetahui secara akurat akan kelemahan dan proposisi budaya yang di berbagai bidang, kemudian memberikan solusi yang bijaksana untuk penyebaran proposisi yang benar dan progresif."

Pemimpin Revolusi melanjutkan dengan menekankan bahwa pembinaan kebudayaan lembaga-lembaga resmi berbeda dengan pembinaan kebudayaan organisasi-organisasi kerakyatan dan mengatakan, “Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan dapat dengan benar membimbing ribuan organisasi rakyat yang aktif dalam berbagai aksi dan karya budaya yang luas, meletakkan dasar bagi pembentukan gerakan publik dalam kategori Ini harus sama pentingnya dengan menyebarkan budaya qanaah dan tidak boros."

Dalam sudut pandang Pemimpin Besar Revolusi Islam, membentuk berbagai gerakan publik semacam itu untuk menciptakan budaya atau mengoreksi budaya yang salah adalah bagian dari rekayasa budaya, yang merupakan salah satu syarat untuk mereformasi struktur budaya.

Pertemuan anggota Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan dengan Rahbar
Pemimpin Besar Revolusi Islam menilai rekonstruksi revolusioner dari struktur budaya negara diperlukan dan dalam definisinya, Rahbar menyatakan, "Makna struktur adalah struktur budaya masyarakat, mentalitas dan budaya yang mengaturnya, dan singkatnya, perangkat lunak yang menjadi dasar masyarakat bertindak dalam kehidupan individu dan kolektif mereka. Alasan bahwa struktur itu harus direkonstruksi secara revolusioner adalah karena Revolusi Islam itu ajaib melalui kepemimpinan Imam ra dan gerakan rakyat, dan dengan semangat agresifnya, ia mengubah fondasi politik, budaya, dan sosial dan proposisi salah yang menguasai pikiran orang-orang."

Di antara proposisi salah yang mengatur masyarakat Iran sebelum kemenangan Revolusi Islam adalah "kita tidak bisa". Kebijakan pemerintah Pahlavi, seperti kebanyakan sistem yang berafiliasi dengan Barat, sejalan dengan kebijakan arogansi global, yang menimbulkan semangat ketidakberdayaan pada rakyat dan masyarakat. Sedemikian rupa sehingga mereka berpikir mereka membutuhkan Barat untuk menjalankan negara. Menurut Ayatullah Khamenei, Revolusi Islam secara bertahap mengubah mentalitas ini dengan gerakan kreatif dan konstruktifnya.

Dalam konteks ini, Rahbar mengatakan, "Revolusi dengan konstruksi dan gerakan kreatif secara bertahap mengubah mentalitas ini (kami tidak bisa), akibatnya pekerjaan besar seperti pembangunan bendungan, pembangkit listrik, jalan raya, peralatan industri minyak dan gas dan banyak infrastruktur yang tersedia dibangun oleh para spesialis domestik muda." Pemimpin Besar Revolusi Islam menganggap budaya "tergila-gila dengan Barat" sebagai pernyataan budaya palsu lainnya yang mengatur masyarakat, dan Revolusi Islam mengubah pernyataan palsu ini dan mengubahnya menjadi budaya "kritikan terhadap Barat".

Mengenai pengaruh budaya Revolusi Islam Iran terhadap kehidupan pribadi masyarakat dan transformasi budaya yang terjadi setelah revolusi, dapat disebutkan berbagai contoh, seperti perubahan budaya "kesombongan dan ketenaran" menjadi budaya "pengorbanan dan pengorbanan diri", atau perubahan "budaya ketertarikan dan kegilaan dengan Barat" menjadi "Kita dapat berbudaya dan terikat pada Iran tercinta" dan...

Ayatullah Khamenei mengatakan tentang pentingnya pemantauan yang serius terhadap perkembangan budaya yang telah tercipta pasca kemenangan Revolusi Islam, “Meskipun banyak perubahan fondasi yang salah, berbagai faktor dari waktu ke waktu melemahkan semangat agresif revolusi, yang harus dipantau dan ditanggapi dengan serius agar pondasi yang salah itu tidak terjadi lagi. Dengan bantuan landasan intelektual revolusi dan pemuda aktif, budaya dan semangat revolusioner itu dapat diperbarui sekali lagi dan menciptakan gerakan budaya yang besar... Dewan harus berpikir, bekerja dan berencana untuk mewujudkan masalah ini."

Ayatullah Khamenei bertemu dengan anggota Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan 
Salah satu hal penting dari rekonstruksi revolusioner struktur budaya negara adalah pemantauan terus-menerus terhadap perubahan budaya, yang biasanya tersembunyi, dan penanganannya yang tepat waktu adalah suatu keharusan. Ayatullah Khamenei dalam pertemuan dengan anggota Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan, memperingatkan, "Jika kita menderita kelemahan dan keterbelakangan dalam terus memahami perubahan ini dan mencegah efek negatifnya, masyarakat pasti akan rusak, di mana gejolak budaya atau kontrol atas urusan budaya negara jatuh ke tangan orang lain adalah yang paling penting dari kerusakan ini."

Memperbaiki struktur budaya membutuhkan rekayasa budaya. Menurut Pemimpin Revolusi, salah satu syarat dasar rekayasa ini adalah: “Kewaspadaan yang terus menerus, mengenali secara akurat atas kelemahan budaya di berbagai bidang seperti masyarakat, politik, keluarga, gaya hidup dan bidang lainnya, serta upaya mencapai solusi ilmiah bagi menghilangkan kelemahan dan mempromosikan proposisi budaya yang benar." Menurut Ayatullah Khamenei, rekayasa budaya akan memperjelas tugas berbagai lembaga, antara lain pendidikan, penyiaran, perguruan tinggi, pusat-pusat yang terkait dengan pemuda, dan juga organisasi kerakyatan, yang menurutnya, jika lembaga tersebut melalaikan tugas pentingnya, masyarakat akan sangat menderita.

Pertemuan anggota Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan dengan Rahbar
Bagian lain dari pidato Pemimpin Besar Revolusi Islam, Ayatullah Khamenei, dalam pertemuan dengan anggota Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan adalah untuk memperhatikan perlunya kemajuan ilmiah negara. Kemajuan ilmiah merupakan kebutuhan bagi setiap negara. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan bagi Iran yang revolusioner. Jika kita tidak maju secara ilmiah, ancaman musuh peradaban, budaya, dan politik Iran akan menjadi ancaman permanen. Menurut Rahbar, ancaman ini akan berhenti atau bahayanya akan berkurang ketika Iran maju secara ilmiah.

Berkali-kali dalam pidato-pidatonya, Rahbar menyebut sebagian dari hadis mulia dengan pengertian sepert ini, "Ilmu adalah Sultan" atau "Ilmu adalah Kekuasaan". Sultan artinya kekuatan dan ilmu mengandung kekuatan.

Dari sudut pandang ini, penting untuk memperhatikan para elit. Dalam pertemuannya dengan anggota Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan, Pemimpin Besar Revolusi Islam sekali lagi menyebut penting kebangkitan kembali akan kemajuan ilmiah sebagai kebutuhan yang mendesak, dan mengacu pada hasil gemilang dari mempopulerkan wacana melintasi batas-batas pengetahuan dalam dua dekade sebelumnya, Rahbar menyatakan, "Lompatan ilmiah dan lompatan teknologi hari ini, termasuk hasil yang diberkati dari gerakan besar yang harus dilanjutkan ... Universitas, pusat ilmiah dan penelitian serta lembaga terkait harus menempatkan kemajuan dan lompatan di puncak karya mereka sehingga negara kita tidak tertinggal dari kafilah ilmu.

 

Dalam beberapa pekan terakhir, Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat, telah meluncurkan kampanye politik dan propaganda yang luas di bidang yang disebut perlindungan hak-hak perempuan di Iran dengan dalih kerusuhan baru-baru ini.

Dalam hal ini, Amerika Serikat, dengan menyalahgunakan posisinya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan memberikan banyak tekanan pada organisasi internasional ini, telah menuntut pembatalan keanggotaan Iran di Komisi Hak-Hak Perempuan PBB dan telah memulai upaya dalam hal ini.

Tindakan ini mendapat reaksi tajam dari Iran. Amir Saeid Iravani, Duta Besar dan Wakil Tetap Republik Islam Iran untuk PBB memperingatkan upaya Amerika untuk membatalkan keanggotaan Republik Islam Iran di Komisi Status Perempuan PBB, dan menunjukkan bahwa permintaan ini adalah dibuat berdasarkan klaim dan asumsi palsu terhadap Iran. Menurutnya, tindakan ini bersifat politis dan bertentangan dengan prinsip-prinsip Piagam PBB.

Dalam sepucuk surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang salinannya dikirimkan kepada Presiden Dewan Sosial-Ekonomi PBB (ECOSOC) dan Komisi ke-67 tentang Status Perempuan, Iravani memperingatkan jika tindakan AS membatalkan keanggotaan Iran dalam Komisi Status Perempuan berhasil, maka akan menimbulkan praktik berbahaya dalam sistem PBB dan mempertanyakan kesetaraan negara-negara anggota dalam organisasi internasional ini. Iravani mengatakan, Permintaan ilegal AS menunjukkan upaya untuk menyalahgunakan sistem PBB untuk tujuan politiknya sendiri.

Amir Saeid Iravani, Duta Besar dan Wakil Tetap Republik Islam Iran untuk PBB
Dalam tindakan lain oleh blok Barat, Amerika Serikat bersama 8 negara lainnya mengeluarkan pernyataan intervensionis yang mengklaim bahwa Iran melanggar hak-hak perempuan dan anak perempuan. Menteri luar negeri dari 9 negara, Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, Chile, Islandia, Selandia Baru, Korea, dan Swedia mengeluarkan pernyataan intervensi. Dengan mengeluarkan pernyataan bersama ini, Amerika dan negara-negara tersebut menuduh Iran melanggar hak-hak perempuan dan anak perempuan. Dalam pernyataan intervensi ini, mereka menyebarkan tuduhan terhadap Iran dan meminta komunitas internasional untuk memfasilitasi akses perempuan terhadap informasi di internet dengan partisipasi berbagai dengan perusahaan teknologi.

Otoritas Amerika dan negara-negara Barat telah berkali-kali mendukung kerusuhan di Iran dan para perusuh. Saat ini, upaya luas telah dilakukan dalam kerangka perang psikologis dan perseptual blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat untuk menanamkan kepercayaan yang salah di masyarakat dunia bahwa selama kerusuhan baru-baru ini di Iran, hak asasi manusia, termasuk hak-hak perempuan, telah dilanggar secara luas dan sistematis oleh Republik Islam Iran.

Barat mengklaim mendukung hak-hak perempuan di Iran sementara Amerika Serikat, sebagai pemimpin Barat, telah menerapkan sanksi paling berat terhadap Iran dalam beberapa tahun terakhir dan bangsa Iran, termasuk perempuan Iran, telah dijatuhi sanksi berat bahkan selama epidemi virus Corona, Washington melanjutkan kebijakan anti-manusia ini. Melihat situasi perempuan di negara-negara Barat yang mengklaim membela hak-hak perempuan menunjukkan bahwa mereka menghadapi situasi yang buruk di negara-negara tersebut dan pelanggaran hak asasi mereka diabaikan.

Klaim tak berdasar dari Barat tentang pelanggaran hak-hak perempuan di Iran dibuat sambil melihat tren politik, sosial, budaya dan ekonomi serta statistik yang tersedia tentang status perempuan di Iran setelah Revolusi Islam dan berdirinya Republik Islam Iran dalam empat dekade terakhir menunjukkan sangat bertentangan dengan klaim Amerika dan mitra Eropa di bidang ini. Setelah Revolusi Islam, perempuan memiliki kontribusi yang signifikan di semua bidang kehidupan politik, sosial, budaya dan pendidikan, penegakan hukum, kesehatan dan bahkan di bidang pelayanan publik seperti pemadam kebakaran.

Dalam konteks partisipasi politik perempuan, perlu dikatakan bahwa perempuan sebagai bagian besar dari warga masyarakat dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan politik masyarakat. Setelah Revolusi Islam Iran, dengan peningkatan kesadaran dan perluasan pendidikan tinggi bagi perempuan dan peningkatan kemampuan mereka, kontribusi partisipasi politik dan sosial perempuan telah mengalami transformasi besar-besaran. Sehingga dalam undang-undang Iran, dianggap ada tempat khusus bagi partisipasi politik perempuan dalam masyarakat. Selain partisipasi besar wanita Iran dalam berbagai pemilihan di Iran, mereka memiliki andil yang signifikan di kursi parlemen serta dewan kota dan desa.

Atlet angkat besi Iran
Sebagai contoh, lebih dari 5990 perempuan telah terpilih di dewan perwakilan rakyat kota dan desa, di mana lebih dari 570 orang adalah anggota DPRD (kota besar dan kecil) dan sisanya terkait dengan dewan desa, yang menunjukkan peningkatan sekitar 50%. dibandingkan sebelumnya. Selain itu, perempuan Iran memiliki partisipasi yang luas dalam pemilu. Misalnya, dalam pemilihan umum legislatif ke-11, tingkat partisipasi perempuan adalah 48% dan dalam pemilihan umum presiden ke-13 pada tahun 1400 HS, 48%. Tingkat partisipasi perempuan pada pemilihan keenam Dewan Ahli Kepemimpinan pada tahun 1400 HS adalah 47,30% dan pada pemilihan DPRD Kota dan Desa kelima pada tahun 1400 HS sebesar 50,53%.

Di bidang kontribusi perempuan dalam manajemen Iran, statistik juga menunjukkan banyak fakta. Dalam hal ini, persentase manajer wanita mencapai 26% pada akhir Shahrivar 1401 HS. Di bidang kekuasaan dan pengambilan keputusan, 25,2 persen manajer pemerintahan Iran adalah perempuan di semua tingkat manajemen eksekutif, menengah dan dasar, hingga akhir Shahrivar 1401 HS. Di antara 8.488 perempuan yang telah ditambahkan ke bidang manajemen, sebagian kecil berada di posisi tinggi, 15% di posisi menengah dan 84% di posisi dasar. Jumlah manajer perempuan di kegubernuran meningkat menjadi 15,9% pada tahun 2019 dan mencapai 554 pengurus perempuan, hal ini menunjukkan pertumbuhan manajer perempuan di kegubernuran, dan kabupaten sebesar 89,7% dalam tiga tahun terakhir. Juga, total 1.121 wanita bekerja di pekerjaan yudisial. Secara umum, pada tahun 1400 HS, 1.900 manajer wanita dipekerjakan di 31 provinsi di Iran.

Di bidang ekonomi, tingkat partisipasi ekonomi perempuan adalah 14,10% dan persentase penduduk bekerja yang lulus pendidikan tinggi adalah 44,3% sampai tahun 1401 HS. Penduduk wanita yang bekerja sampai tahun 1401 adalah 3,9 juta sama dengan 12,7%. Kasus lapangan kerja perempuan sampai tahun 1401 HS meliputi penciptaan 2.403 lapangan kerja oleh pengusaha perempuan. Juga, 250 perusahaan berbasis pengetahuan telah didirikan oleh perempuan. Lebih dari 32% anggota perusahaan yang aktif dalam ekonomi dan pasar Iran adalah wanita. Selain itu, terdapat lebih dari 4.000 pengusaha wanita di Iran yang mengelola 20% pusat bisnis. Di bidang pekerjaan khusus, 7.200 petugas wanita aktif di komando kepolisian Republik Islam Iran. Selain itu, sekitar 15.000 pekerja bantuan wanita juga sangat aktif di Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran. 16 wanita juga bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran. Pada saat yang sama, lebih dari 352 ribu perempuan telah diberikan pelatihan keterampilan.

Perempuan Iran memiliki kontribusi yang signifikan dalam bidang pendidikan dasar dan tinggi. Tingkat melek huruf wanita sebelum Revolusi Islam adalah 35,3%, yang meningkat menjadi 95% pada tahun 1401 HS karena upaya ekstensif. Jumlah mahasiswi juga meningkat secara signifikan pada tahun-tahun setelah Revolusi Islam, dan misalnya pada tahun akademik 1395 HS jumlahnya lebih dari 6,5 juta. Di bidang pendidikan tinggi, jumlah mahasiswi telah berkembang pesat setelah Revolusi Islam. Pada tahun 1400 HS, sekitar 1.600.000 anak perempuan dan perempuan mengenyam pendidikan tinggi. Sementara tingkat penetrasi pendidikan tinggi pada penduduk perempuan pada tahun 1357 HS hanya sebesar 281 orang per seratus ribu orang, pada tahun 1401 HS sebesar 4.747 orang per seratus ribu orang, yaitu sekitar 20 kali lipat.

Selain itu, angka partisipasi kasar anak perempuan dan perempuan (jumlah siswa dibandingkan dengan penduduk berusia 18 hingga 24 tahun) dengan tingkat akses dan partisipasi yang sama di pendidikan tinggi telah mencapai 41,2% dari 2,1% pada tahun 1357 HS. Pangsa wanita di fakultas universitas telah meningkat sebesar 3,33 persen pada tahun 1401 HS, dan 56 persen mahasiswa universitas negeri adalah wanita, dan proporsi pengajar wanita di universitas ilmu kedokteran telah meningkat sebesar 34 persen.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Iran
Di bidang olahraga, jumlah wanita meningkat secara signifikan setelah Revolusi Islam. Dalam konteks ini, statistik menunjukkan bahwa ada 1 juta 400 ribu atlet wanita terorganisir di Iran hingga tahun 1401 HS. Ada lebih dari 121 ribu pelatih dan 82 ribu wasit di berbagai level di negara ini. Ada 1.611 klub olahraga untuk wanita. Juga, dalam acara olahraga di dunia baru-baru ini, sekitar 3.302 medali telah dimenangkan oleh atlet wanita Iran.

Di bidang medis dan kesehatan, perempuan telah memberikan kontribusi yang signifikan setelah Revolusi Islam. Hingga tahun 1401 HS, 40% dokter spesialis wanita dan 30% dokter subspesialis di Iran adalah wanita. Juga, 95% persalinan di Iran dilakukan oleh spesialis wanita. Di bidang peningkatan tingkat kesehatan di Iran, banyak kemajuan yang dicapai, dan angka kematian ibu akibat komplikasi kehamilan dan persalinan telah menurun secara signifikan dan mencapai kurang dari 40 kasus dari setiap 100.000 orang. Juga, untuk setiap 100.000 wanita, ada 60 bidan dan 2,8% adalah dokter wanita dan kandungan.

Statistik yang disajikan menunjukkan sejauh mana gadis dan wanita Iran aktif dan berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan politik, sosial, ekonomi, ilmiah dan pendidikan, kesehatan, olahraga, dan bidang Islam Iran lainnya. Ini juga menunjukkan kepalsuan klaim Barat tentang penindasan perempuan dan kontribusi kecil mereka di arena sosial Iran.

 

Sementara kita mendekati hari-hari terakhir Piala Dunia 2022 di Qatar, gelombang dukungan dari masyarakat Qatar, umat Islam di kawasan, dan bahkan masyarakat negara lain di dunia untuk Palestina, sangat mengesankan. Periode Piala Dunia kali ini memberikan dukungan yang semakin meluas dari hari ke hari kepada bangsa tertindas Palestina.

"Palestina memenangkan Piala Dunia". Ini adalah ungkapan yang banyak digunakan di jejaring sosial dunia Arab selama beberapa minggu terakhir. Jaringan yang mengumumkan Palestina sebagai juara Piala Dunia Qatar 2022.


Jika mengikuti berita tentang Piala Dunia, Anda telah memperhatikan bahwa sedikit lebih jauh dari Palestina, selama Piala Dunia, terjadi peristiwa yang sangat mengecewakan Zionis. Menurut surat kabar Inggris Guardian, meskipun Zionis Israel dan Palestina tidak berpartisipasi dalam Piala Dunia Qatar, kehadiran Palestina di Qatar cukup signifikan. Bahkan, Piala Dunia 2022 memberikan kesempatan bagi umat Islam dan Palestina untuk mengangkat isu Palestina dalam salah satu perhelatan olahraga terpenting di dunia.

Menurut apa yang diberitakan di situs Middle East Eye, bendera Palestina telah menjadi simbol yang memiliki kehadiran kuat selama kegiatan Piala Dunia 2022, dan para penggemar tim Arab rela mengibarkan bendera Palestina di stadion.

Para penggemar Tunisia, Arab Saudi, dan Aljazair membawa bendera Palestina secara mencolok di pertandingan dan memakainya sebagai syal. Para pendukung ini meneriakkan, "Kami mengorbankan nyawa dan darah bagi Palestina."

Media-media sosial mempublikasikan video para penggemar Arab yang berbicara dengan jurnalis rezim Zionis yang pergi ke Qatar untuk meliput Piala Dunia, di mana mereka mengakui ketidaklegalan pendudukan rezim Zionis dan mencela normalisasi hubungan dengan Zionis Israel.


Kisah para penggemar ini dimulai sesaat sebelum dimulainya Piala Dunia, dengan diluncurkannya kampanye "Palestina di Piala Dunia". Mereka merencanakan hal-hal seperti membagikan kaos dan bendera Palestina di stadion dan menempatkan "duta besar Palestina" di tribun. Selain itu, beberapa kampanye diluncurkan di media sosial dengan tujuan meningkatkan kesadaran internasional atas upaya Palestina melawan rezim Zionis selama Piala Dunia 2022 di Qatar, yang mempertemukan para penggemar dari puluhan negara.

Juga, iklan desainer berjudul "Bagaimana Anda bisa mendukung Palestina di Piala Dunia?" Itu diunggah di internet menyarankan penggunaan syal dan kain dengan bendera Palestina, bersama dengan chaffiyeh dengan warna bendera Palestina. Kampanye ini meminta publik Arab dan penggemar Piala Dunia Qatar untuk bersorak untuk Palestina di tangga, platform, lapangan di sekitar stadion, dan tempat berkumpulnya berbagai tim.

Inisiatif lain yang mengusung slogan "#Palestina di Piala Dunia" adalah pembagian spanduk bertema "Bebaskan Palestina" dan "Quds Arab". Selain itu, para peserta diminta memfilmkan dan mendokumentasikan kegiatan dukungan mereka untuk Palestina di Piala Dunia dan mempublikasikannya di media sosial.

Dalam salah satu inisiatif paling simbolis untuk mendukung Palestina, para pendukung Tunisia memperingati tragedi 1948 dengan mengibarkan bendera Palestina pada menit ke-48 pertandingan timnas Tunisia melawan Australia pada 26 November.

-----------------------------


Penggemar Maroko juga menggunakan pertandingan tim nasional mereka melawan Kroasia sebagai kesempatan untuk mencari keadilan dan memperingati kesyahidan Shireen Abu Akleh. Abu Akleh adalah seorang jurnalis Palestina yang dibunuh oleh Zionis saat meliput serangan militer Israel di Jenin awal tahun ini.

Selama Piala Dunia, para penggemar sepak bola membawa poster bertema "No to normalization" dan mengenakan kaos bergambar wajah reporter ini.

Tentu saja, aksi ini tidak eksklusif untuk penggemar Arab dan Palestina, dan penggemar dari negara-negara non-Arab dan Islam juga bergabung dalam gerakan ini dan mendukung kemerdekaan Palestina.

Dukungan atas Palestina di Piala Dunia 2022
Namun peristiwa yang kita saksikan hari-hari ini di negara Qatar selama piala dunia sepak bola, terkait dukungan terhadap bangsa Palestina, hanyalah satu sisi cerita, dan cerita ini memiliki sisi lain, yaitu penentangan terhadap rezim Zionis dan deklarasi muak dari pendudukan tanah Palestina oleh rezim pendudukan ini.

Orang-orang media dan jurnalis Zionis, yang telah melakukan perjalanan ke Qatar dalam bentuk beberapa tim berita dengan harapan normalisasi hubungan yang sukses dan menjanjikan dengan beberapa negara Arab, bertemu dengan orang-orang dan pelancong asing yang hadir saat menyiapkan laporan tentang Piala Dunia bertemu di negara ini. Sebagai contoh, koresponden surat kabar Haaretz telah menyebutkan dalam sebuah laporan tentang isu dukungan kuat penggemar sepak bola untuk Palestina selama Piala Dunia 2022.

Uzi Dan, reporter surat kabar ini, dalam sebuah laporan merujuk pada dukungan luas untuk Palestina selama Piala Dunia, menyebutkan insiden ini sebagai fenomena yang telah mengirimkan pesan yang jelas kepada para pemimpin Tel Aviv. Dalam konteks yang sama, dia menulis, Masalahnya tidak terbatas pada pengibaran bendera Palestina di jalan-jalan dan stadion Doha, tetapi kain dan papan reklame dengan huruf tebal telah dipasang di stadion Qatar dengan kata-kata Free Palestine tertulis di atasnya, sebuah aksi yang disambut secara luas oleh penggemar Piala Dunia.

Uzi Dan lebih lanjut menunjukkan tidak adanya bendera rezim Zionis di antara bendera yang berkibar di Qatar dan menulis, Di Piala Dunia sebelumnya, bendera kami dikibarkan, dan menurut pendapat saya, otoritas Zionis Israel seharusnya melakukan sesuatu dalam hal ini, karena masalah ini pada awalnya membuat kami tidak nyaman. Tentu saja, kami sekarang telah menemukan bahwa otoritas Zionis Israel memahami realitas yang ada dengan benar dan mengetahui posisi apa yang mereka miliki di antara opini publik dunia, terutama orang Arab dan Muslim. oleh karena itu mereka tidak mau merepotkan dirinya.

Wartawan ini lebih lanjut menambahkan, Penampakan bendera Palestina di semua bagian Doha, termasuk kedai kopi, restoran, toko, jalan, dan bus, begitu meluas sehingga kami membayangkan tim sepak bola nasional Palestina sebagai tim ke-33 yang berpartisipasi di Piala Dunia!

 

Channel 12 dari rezim Zionis menekankan dalam sebuah laporan bahwa bagi warga Tunisia, Palestina lebih penting dari apapun di Piala Dunia. Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa timnas Tunisia menghadapi Australia, namun suporter tim ini disibukkan dengan isu lain dan banyak dari mereka yang ikut aksi unjuk rasa mendukung bangsa Palestina dan menyampaikan pesan mendukung bangsa Palestina kepada orang lain. Mereka membawa plakat bertema kemerdekaan Palestina ke stadiun, hingga beberapa dari mereka menganggap pertandingan tersebut sebagai kesempatan yang baik untuk mengungkapkan peristiwa Palestina kepada dunia.

Dukungan luas pendukung Tunisia atas Palestina di FIFA 2022
Sebenarnya, tidak diragukan lagi bahwa penyelenggaraan pertandingan sepak bola Piala Dunia dapat dianggap sebagai kesempatan emas dan tidak dapat diulangi bagi warga Palestina dan Muslim negara-negara Islam untuk menyatakan dukungannya terhadap cita-cita Palestina, yang tanda dan simbolnya difoto dan difilmkan oleh ribuan orang, fotografer dan jurnalis di seluruh dunia setiap hari.

Koran Amerika Los Angeles Times juga mengumumkan bahwa isu Palestina menjadi isu sentral di Piala Dunia. Surat kabar tersebut menambahkan dalam laporannya, Saat anggota tim Maroko berkumpul untuk berfoto, beberapa pemain merayakan momen tersebut dengan mengibarkan bendera negara ini, namun ada bendera lain yang diperlihatkan oleh beberapa pemain, yaitu bendera negara Palestina. Bendera yang terlihat di seluruh bagian stadion, ternyata terjadi di Piala Dunia yang pertama kali digelar di Timur Tengah.

Laporan ini menambahkan, Piala Dunia ini menghadapi banyak pertanyaan sulit, di antaranya pendapat seperti apa yang diperbolehkan dan apakah politik mendapat tempat dalam acara olahraga semacam itu atau tidak?

Tentu saja, aturan FIFA melarang pencampuran sepak bola dan politik, tetapi Eropa melanggar aturan ini karena Ukraina dan tidak dihukum, yang tentu saja hanyalah salah satu contoh standar ganda Barat.

Baru-baru ini, Robert Lewandowski, kapten tim nasional Polandia, mengumumkan bahwa dia akan mengenakan ban kapten dengan warna bendera Ukraina di Piala Dunia. Juga, Omar Faraj, pemain squash Mesir yang memenangkan Optasia Championship di London pada Maret 2022, mengatakan, "Kami tidak pernah diizinkan berbicara tentang politik dalam olahraga, tetapi tiba-tiba diizinkan. Jadi sekarang izin telah diberikan, saya berharap orang-orang juga akan melihat penindasan di mana pun di dunia dan mengetahui betapa tertindasnya rakyat Palestina dalam 74 tahun terakhir.

Desain Al-Sharq Qatar soal dukungan penggemar bola untuk Palestina di Piala Dunia 2022
Rede Yassin, salah satu penyelenggara protes terhadap normalisasi hubungan dengan rezim Zionis, menjelaskan bahwa inspirasi inisiatif mereka adalah perang Rusia-Ukraina, karena penggemar di stadion olahraga di negara-negara Eropa mengibarkan bendera Ukraina sebagai protes terhadap invasi Rusia. Jadi, sama seperti negara-negara Eropa berbicara tentang penderitaan Ukraina, kami juga memiliki hak untuk berbicara tentang masalah Palestina, terutama karena ini adalah pertama kalinya negara Arab menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Rabu, 21 Desember 2022 19:45

Inilah Drone Penghancur Iran; Shahed 136

 

Dewasa ini metode dan strategi perang telah berubah, drone menjadi salah satu senjata penting, vital dan berharga di militer dunia, khususnya negara-negara dengan kekuatan militer yang besar.

Mengingat hal ini dan investasi besar yang ada, kemajuan drone Republik Islam Iran selama tiga dekade terakhir sangat mencolok dan drone buatan negara ini, khususnya selama satu dekade terakhir menunjukkan nilai tingginya di bidang pengintaian dan pengawasan, pencarian target dan operasi ofensif di medan tempur kawasan. Nilai tinggi ini muncul mengingat meletusnya bentrokan dan konflik di kawasan.

Kemampuan drone Iran selama satu tahun lalu dengan fokus pada dua unsur, kualitas dan  kuantitas mengalami lompatan signifikan, dan hari ini Tehran menjadi kekuatan drone di kawasan serta memiliki posisi istimewa di antara negara-negara pemilik teknologi pembuatan drone. Klasifikasi drone (UAV) dapat dibagi menjadi pengintaian, pertempuran, dan penghancuran.

Shahed 136
Drone penghancur adalah salah satu jenis pesawat udara tak berawak baru, yang memiliki contoh yang sangat terbatas di antara negara-negara yang memiliki teknologi untuk merancang dan memproduksi drone. Dalam beberapa tahun terakhir, terutama selama perang Karabakh pada tahun 2020 dan perang Ukraina pada tahun 2022, berbagai macam drone perusak telah digunakan dan telah menunjukkan kinerja yang baik.

Republik Islam Iran, sejalan dengan perkembangan berbagai jenis drone dalam dimensi dan ukuran, serta berbagai misi, telah mencapai teknologi drone penghancur selama beberapa tahun. Drone penghancur Shahid 136 adalah salah satu prestasi gemilang Iran di lapangan ini.

Spesifikasi

Pesawat ini memiliki bentuk sayap delta yang dipotong, dengan badan pesawat tengah menyatu dengan sayap dan menstabilkan kemudi di ujungnya.

Bagian hidung berisi hulu ledak yang diperkirakan memiliki berat 30–50 kilogram (66–110 lb).

Mesin duduk di bagian belakang badan pesawat dan menggerakkan baling-baling dua bilah dalam pengaturan "pendorong".

Amunisi ini memiliki panjang 3,5 meter (11 kaki) dengan lebar sayap 2,5 meter (8,2 kaki), terbang dengan kecepatan lebih dari 185 kilometer per jam (115 mph), dan beratnya sekitar 200 kilogram (440 lb).

Kisarannya diperkirakan antara 1.800 dan 2.500 kilometer (1.100 dan 1.600 mil), dapat digunakan dalam mode amunisi serangan langsung yang telah diprogram sebelumnya (agak mirip rudal jelajah jarak jauh) dan juga mode amunisi berkeliaran berdurasi panjang yang dibatasi oleh jangkauan sinyal radio sekitar 150 kilometer (93 mil) dalam menerima instruksi lokasi target GNSS baru.

Shahed-136
Amunisi ini dirancang untuk menyerang target darat dari jarak jauh, ditembakkan secara berlipat ganda dari rak peluncuran (dalam batch lima ke atas) untuk membanjiri pertahanan udara dengan menghabiskan sumber daya mereka selama serangan.

Shahed-136 digunakan dalam tiga model di angkatan bersenjata Iran: anti-personil dan kendaraan lapis baja, anti-benteng, dan pencari radar.

Fitur

Karena portabilitas bingkai peluncuran dan rakitan drone, seluruh unit dapat dipasang di bagian belakang truk militer atau komersial apa pun.

UAV diluncurkan dengan sedikit miring ke atas dan dibantu dalam penerbangan awal dengan bantuan peluncuran roket (RATO). Roket dibuang segera setelah diluncurkan.

Strategi utamanya adalah serangan massal, yang tidak menyisakan peluang bagi sistem pertahanan dan praktis melumpuhkannya. Drone ini juga dapat digunakan secara individual terhadap target tertentu.

Salah satu skenario yang diusulkan mengenai jenis taktik serangannya adalah bahwa satu Shahed-136 berperan sebagai komandan, dan drone lainnya mengambil alih komando darinya.

Shahed-136 adalah pesawat tak berawak siluman dan menghindari radar. Dikatakan bahwa bahan penyerap radar yang digunakan di badan pesawatnya mengurangi pantulan radar. Sayap berbentuk delta juga mengurangi penampang radar.

Meskipun mesin Shahed-136 mengeluarkan banyak suara, sistem pertahanan dan peluncur roket tidak dapat memburunya atau hampir tidak dapat menanganinya.

Dikatakan juga bahwa Shahed-136 memiliki sistem peperangan atau jamming elektronik.

Formasi Tempur

Formasi tempur dan strategi utama Shahid 136 adalah serangan massal. Seperti yang terlihat saat manuver Nabi Besar ke-17 . Dalam latihan ini, truk komersial memiliki 5 kompartemen dengan Shahed136 saksi siap diluncurkan. Nama taktik menggunakan truk komersial untuk meluncurkan Shahed 136 ini disebut "menyerang dan lari". Taktik serangan massal tidak menyisakan peluang bagi sistem pertahanan dan praktis melumpuhkan mereka. Misalnya, jika 20 drone bunuh diri Shahed 136 terbang pada ketinggian rendah menuju sistem pertahanan pada saat yang sama, maka sistem ini tidak akan dapat mencegat semua drone ini, atau lebih baik dikatakan bahwa sistem pertahanan ini tidak akan memiliki  kesempatan untuk berburu drone ini di ketinggian rendah. Akibatnya, kemungkinan untuk memukul dan menghancurkannya akan meningkat.

Image Caption
Tentu saja, tugas semua drone penghancur bukanlah untuk menghancurkan sistem pertahanan, tetapi beberapa drone digunakan untuk menghancurkan sistem pertahanan dan sisanya untuk menyerang target lain, yang dianggap sebagai misi utama. Meskipun dimungkinkan untuk menetapkan target spesifik untuk setiap drone Shahed 136 dan menguncinya. Dengan cara ini, sementara taktik utama drone Shahed 136 adalah serangan massal, itu juga dapat digunakan secara individual dan terpisah terhadap target tertentu.

Tentu saja, salah satu skenario yang diusulkan mengenai jenis taktik serangan Shahed adalah bahwa Shahed 136 berperan sebagai komandan dan drone lainnya memematuhi perintahnya. Skenario ini diterapkan di ketentaraan. Tentu saja, IRGC telah menerapkan taktik ini selama latihan perang Ili al-Bait al-Muqaddas 1 dengan drone Shahed 191 dan 171. Jenis serangan ini disebut serangan berbasis jaringan menggunakan kecerdasan buatan, yang dianggap sebagai langkah penting dalam perang modern.

 

Sayidah Fathimah Az-Zahra as, putri Nabi Muhammad Saw memiliki pengagum yang tak terhitung jumlahnya. Putri Nabi ini juga memiliki banyak kebajikan dan posisi yang tinggi. Teman dan musuh telah mengakui kesempurnaan dan keagungannya dan memuji dirinya.

Manaqib Sayidah Fathimah Zahra as
Tidak diragukan lagi, putri berharga Nabi Islam, semoga Tuhan memberkatinya dan keluarganya, dan penghulu wanita dunia, Sayidah Fathimaa Zahra as, adalah salah satu pribadi tiada bandingannya dalam Islam, di mana Syiah dan Sunni sama dalam menyebut posisi, martabat dan manaqibnya.

Salah satu keutamaan besar yang disebutkan oleh kedua pihak tentang perempuan mulia ini adalah ucapan Nabi Muhammad Saw dengan judul "Fidaha Abuha" atau "Fidaki Abuki" yang berarti "Ayahmu adalah tebusahmu", yang menunjukkan ketinggian cinta, rasa hormat dan pengakuan Nabi terkait dengan posisi tinggi wanita hebat ini.

Hakim Nishapuri, seorang ahli hadis terkemuka, seorang ahli fiqih Syafi'i yang merupakan salah satu orang terpercaya dari empat mazhab di Neishabur, menulis dalam biografi Harun al-Rashid, "... Dikatakan kepada Harun tentang keluarga Abu Thalib as dan ia menjawab, Orang mengira bahwa saya adalah musuh Ali as dan anak-anaknya. Saya bersumpah demi Allah, itu tidak seperti yang mereka pikirkan. Allah SWT mengetahui sejauh mana cintaku pada Ali, Hasan, dan Husein as dan pengetahuanku tentang posisi mereka, tapi kami menginginkan darah mereka sampai Allah memberi kami pemerintahan ini dan kami membuat keturunan Talib dekat dengan kami dan menjadikan mereka teman. ... dan benar, ayah saya meriwayatkan kepada saya dari ayahnya dari kakeknya, Abdullah bin Abbas, yang berkata, Kami bersama Rasulullah Saw, ketika tiba-tiba Fathimah as, masuk sambil menangis. Nabi Saw berkata kepadanya, "Apa yang membuatmu menangis?"

Dia menjawab, "Hasan dan Husein as, telah meninggalkan rumah dan saya tidak tahu di mana mereka berada!"

Nabi Saw berkata, "Jangan menangis. Ayahmu sebagai tebusanmu. Sesungguhnya Allah SWT menciptakan keduanya dan Dia lebih lembut kepada mereka daripada Anda dan saya."

Kemudian Nabi mengangkat kepala dan tangannya ke langit dan berkata, "Ya Allah! Mereka berada di darat atau laut (kiasan untuk di manapun), jadi lindungi mereka berdua dan jaga mereka tetap aman."

Kemudian Jibril as turun dan berkata, "Wahai Muhammad Saw, jangan sedih, karena mereka utama di dunia dan akhirat, dan ayah mereka lebih baik dari keduanya. Hasan dan Husein sehat dan disayangi di dunia ini dan di akhirat. Dan Allah menunjuk malaikat untuk menjadi pelindung mereka. Dan kini mereka beristirahat dengan selamat di benteng Bani Najjar."

Yang harus diketahui, Fathimah adalah nama yang diambil dari nama Fathir yang merupakan nama Allah SWT. Nabi Muhammad Saw memberi tahu putrinya tentang hal ini dalam sebuah hadis.

شَقَّ اللَّهُ لَکِ یَا فَاطِمَهُ اسْماً مِنْ أَسْمَائِهِ فَهُوَ الْفَاطِرُ وَ أَنْتِ فَاطِمَهُ

Allah memberimu nama dari turunan nama-Nya. Karena nama Allah adalah Fathir dan engkau adalah Fathimah. Nama Fathir Allah berasal dari Fatara yang berarti membelah menciptakan keadaan baru dan transformasi yang terjadi setelah penciptaan.

Allah yang Fathir menciptakan Muhammad Saw sebagai makhluk pertama. Kemudian Dia berkehendak untuk menciptakan ciptaan lainnya dari cahaya-Nya dan dengan restu dari keberadaan-Nya, maka Dia mengubah cahaya tunggal itu dan dengan cara ini banyak makhluk muncul dan di dunia yang multiplisitas ini. Hakikat Sayidah Fathimah as menjadi pemisah terang dan gelap.

Fathimah selalu dan merupakan kriteria untuk membedakan kebenaran dari kesalahan, kriteria untuk memisahkan pahala dari dosa, dan ukuran benar dan salah.

Nabi Saw mengatakan berkali-kali bahwa Fathimah adalah bagian dari tubuh saya dan siapa pun yang menyakiti Fathimah telah menyakiti saya dan siapa pun yang menyenangkan dia telah menyenangkan saya. Di sisi lain, keridhaan Allah bergantung pada keridhaan Nabi-Nya, dan musuh nabi adalah musuh Allah.

Jadi, seperti halnya Nabi adalah standar kebenaran dan kebalikannya adalah kepalsuan, Fathimah as juga merupakan standar dan ukuran kebenaran, dan siapa pun yang mencintainya telah membebaskan dirinya dari api neraka.

 

Sayidah Fathimah Az-Zahra as, putri Nabi Muhammad Saw memiliki pengagum yang tak terhitung jumlahnya. Putri Nabi ini juga memiliki banyak kebajikan dan posisi yang tinggi. Teman dan musuh telah mengakui kesempurnaan dan keagungannya dan memuji dirinya.

Manaqib Sayidah Fathimah Zahra as
Sayidah Fathimah Zahra as berada di puncak keagungan baik dari segi keturunan dan keluarga, maupun dari segi perilaku dan karakter pribadi. Dia adalah putri Rasulullah dan istri serta rekan Amir Al-Mukminin.

Ya, Fathimah. Dia adalah satu-satunya wanita yang ayahnya maksum dari segala salah dan dosa. Suaminya juga maksum dan dirinya sendiri juga maksum. Lingkungan pendidikan dan kehidupan Sayidah Fathimah as adalah lingkungan maksum dan suci.

Sekarang, bagaimana seseorang dapat menemukan sebuah rumah di mana orang-orang hebat dapat berkumpul, kecuali rumah kecil Fathimah as? Dia berada di puncak kesucian dan kemaksuman, sedemikian rupa sehingga tidak mungkin untuk mengenalinya kecuali para Imam as.

Bagaimana Anda bisa mengenali Fathimah, sementara Allah SWT berfirman kepada Nabi-Nya, "یَا اَحْمَدَ! لَوْلَاکَ لَمَّا خَلَقْتُ الْاَفْلَاکَ وَلَولَا عَلِى لِمَا خَلَقْتُکَ وَلَوْلَا فَاطِمَةُ لِمَا خَلَقْتُکُمَا". Wahai Ahmad! Seandainya bukan karena engkau, Aku tidak akan menciptakan alam ini dan bila tidak karena Ali, Aku tidak akan menciptakanmu dan seandainya tidak karena Fathimah, Aku tidak akan menciptakan kalian berdua.

Keberadaan suci Sayidah Fathimah as adalah salah satu dari lima orang. Lima oran yang menjadi sebab penciptaan dunia. Jika mereka tidak ada, para nabi dan wali, shiddiqin dan syuhada, malaikat langit dan bumi, cahaya dan kegelapan, neraka dan surga dan semua makhluk di dunia ini tidak akan ada.

Seandainya Sayidah Fathimah as tidak ada, maka sudah barang tentu tidak akan ada jejak Adam dan keturunannya. Jika bukan karena Fathimah Az-Zahra as, Nabi Musa, Isa, Nuh, Ibrhaim dan lainplain tidak akan diciptakan. Dan kalau tidak karena Sayidah Fathimah Zahra, tidak akan pernah ada juga Islam dan Tauhid.

Ya Fathimah Az-Zahra as
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Saw bersabda, "... Jika kesabaran diwujudkan dalam bentuk manusia, itu akan menjadi Ali bin Abi Thalib as, dan jika rahmat dan pengampunan diwujudkan dalam diri seseorang, orang itu adalah Imam Hasan Mojtaba as. Jika rasa malu berwarna merah muda, maka wajah itu adalah Imam Husein as. Jika keindahan dan kebaikan diwujudkan dalam diri seseorang, maka orang itu adalah Sayidah Fathimah as. Bahkan beliau lebih utama dari kebaikan "Bal HIya A'zham". Sesungguhnya putriku Fathimah adalah yang terbaik dari penduduk bumi dalam hal asal keluarga, kehormatan dan kedermawanan. Artinya, putriku lebih tinggi dan unggul dari semua kebaikan dan keindahan yang telah saya jelaskan. Fathimah as adalah pencipta kebaikan dan keindahan. Rahasia mengapa anak-anaknya diberinama Hasan, Husein daN Muhsin kembali pada masalah ini.(sl)

Sumber:

1. Maqtal Al-Husein, Kharazmi, jilid 1, hal 100.

2. Miah Manqibah, Ibnu Syadzan, hal 136-136.

3. Ghayah Al-Maram, Allahmah Bahrani, jilid 5, hal 203-204.        

 

Malam Yalda atau dalam bahasa Persia disebut sebagai Shab-e Yalda (Shab-e Cheleh) adalah malam pertama musim dingin dan malam terpanjang dalam tahun kalender Hijriyah Syamsiah. 

Malam Yalda memiliki kedudukan istimewa dalam budaya dan tradisi orang-orang Iran. Perayaan Shab-e Yalda adalah momen besar Persia kuno yang masih ada hingga sekarang. Abadinya perayaan tersebut menunjukkan ikatan yang tak terpisahkan antara masyarakat Iran sekarang dengan budaya dan tradisi nenek moyang mereka. Malam Yalda pada tahun ini jatuh pada Sabtu malam, 21 Desember.

7.000 tahun lalu nenek moyang kita telah menemukan penanggalan matahari hingga akhirnya mengetahui bahwa malam pertama musim dingin adalah malam terpanjang dalam setahun. Masyarakat di masa lalu yang menyaksikan pergerakan matahari, bulan, bintang, perubahan musim, pendekdan panjangnya hari dan malam berusaha menyesuaikan aktivitas sehari-hari mereka dengan kondisi tersebut. Mereka banyak memanfaatkan fenomena itu dalam menjalani kehidupan mereka. Oleh karena itu, masyarakat Iran memuji fenomena alam dan mensyukurinya serta menganggapnya sebagai ungkapan dari keberadaan Tuhan.

Matahari dengan sinarnya telah memberikan kehidupan kepada bumi dan semua yang ada di dalamnya. Masyarakat yang berpikir akan memahami bahwa sumber cahaya materi terbesar adalah matahari. Dari pemahaman tersebut sedikit banyakmereka akan mengenal kehidupan dan mengenal sumber cahaya spiritual terbesar yaitu Tuhan. Setelah Tuhan "berada" di hati mereka, mereka akan berusaha mempertahankan sifat-sifat-Nyayang merupakan sumber perdamaian, persahabatan, cinta dan persaudaraan,dalam diri mereka 

Perayaan Malam Yalda adalah satu-satunya perayaan yang selalu ada dalam budaya masyarakat Iran setelah peringatan Nowruz (perayaan hari pertama musim semi dan awal kalender Iran). Salah satu penyebab tradisi tersebut masih tetap bertahan adalah karena adanya keyakinan agama kuno. Selain itu, awal musim dingin dianggap sebagai berakhirnya aktivitas para petani dan panen serta awal dari masa-masa istirahat mereka. Perayaan Yalda juga menjadi pengingat masa lalu orang-orang Iran.

Masyarakat di desa yang pergi ke kota di Malam Yalda telah menambah semaraknya perayaan itudi masyarakat kota sehingga acara tersebut semakin hidup dalam tradisi Iran.

Selama bertahun-tahun, perayaan Shab-e Yalda digelar di setiap rumah warga Iran. Ikatan emosional yang mendalam dari acara-acara keluarga di Shab-e Cheleh telah berubah menjadi sebuah kenangan abadi yang dipenuhi dengan kebahagiaan. Sebagian keluarga lebih memilih untuk menghabiskan Malam Yalda dengan membaca dan menelaah al-Quran dan mengambil hikmah dari syair-syair Hafez yang penuh makna. Hidangan yang disuguhkan di Malam Yalda adalah kacang-kacangan dan buah-buahan terutama semangka. Biasanya,anggota keluarga berusaha menghabiskan Shab-e Yalda bersama orang tua atau mereka yang dituakan dalam keluarga dengan suasana penuh bahagia.

Di Malam Yalda, mayoritas keluarga terlepas dari agama dan aliran yang mereka yakiniduduk bersama keluarga mereka di bawah cahaya (api, lilin, atau lampu) dan di depan hidangan khusus dalam perayaan tersebut. Hidangan itu di banyak daerah di Iran disebut sebagai "Shab Careh" yang biasanya terdiri dari tujuh jenis buah-buahan dan tujuh jenis kacang-kacangan, bahkan terkadang jumlah jenis buah dan kacang-kacangan itulebih dari tujuh jenis. Selain tujuh jenis kacang-kacangan dan buah-buahan, Shab Care juga meliputi biji-bijian seperti gandum, dan kacang-kacangan seperti kwaci dari biji semangka dan biji bunga matahari.

Beberapa hari sebelum malam Yalda, pasar dan toko buah dan kacang-kacangan di Iran sesak dengan pembeli yang menyiapkan perayaan itu. Bahkan biasanya pasar dan toko tersebut ramai hingga tengah malam. Buah-buahan khusus Shab-e Yalda adalah semangka, delima dan anggur. Namun terkadang buah-buahan tersebut dilengkapi dengan buah-buahan di musim panas lainnya seperti apel, melon, mentimun dan buah "beh" (safarjal/quince).

Diantara buah-buahan yang paling penting di Malam Yalda adalah semangka. Banyak orang meyakini bahwa jika seseorang memakan buah tersebut di Shab-e Yalda maka ia tidak akan sakit selama musim dingin dan bahkan tidak akan kedinginan di sepanjang musim tersebut. Makan buah semangka dan delima di Shab-e Chelehmemiliki rahasia tersendiri, di mana warna merah kedua buah itu melambangkan kehangatan lembut di malam musim dingin.

Biasanya tidak ada makan malam khusus yang disiapkan untuk Shab-e Yalda. Makan malam mereka tergantung pada kondisi ekonomi dan jenis makanan setiap keluarga. Sebagian keluarga setelah menyantap makan malam, mereka pergi ke rumah sanak keluarga yang lebih tua untuk menghabiskan Malam Yalda.

Pada abad-abad terakhir, para keluarga di Iran lebih suka menghabiskan Shab-e Yalda untuk membaca dan menelaah buku dan syair-syair Hafez, seorang penyair besar Iran. Sebagian keluarga di Iran juga melewati Shab-e Cheleh dengan bercerita tentang berbagai kenangan dan pengalaman kakek dan nenek mereka.

Salah satu tradisi lain yang menghiasi Shab-e Cheleh adalah pemberian hadiah khusus kepada mereka yang baru menikah atau telah akad tetapi belum resepsi. Bagi mereka yang sudah membaca akad namun belum resepsi dan belum hidup serumah akan menerima hadiah-hadiah tertentu. Biasanya ibu mertua pengantin perempuan akan mengirim makanan-makanan khusus Shab-e Yalda yang telah dikemas dengan indah dan disertai dengan hadiah-hadiah seperti pakaian, kain dan emas kepada menantunya. Hal yang sama juga dilakukan oleh ibu mertua pengantin laki-laki, namun di sebagian daerah di Iran mertua pengantin laki-laki akan mengirimkan hadiah tersebut di malam berikutnya setelah Malam Yalda. 

Tradisi tersebut dilakukan dengan cara-cara yang berbeda di seluruh daerah di Iran. Masyarakat Azerbaijan, barat daya Iran, akan memberikan hadiah kepada calon menantu perempuan atau menantu perempuan yang baru menikah dengan berbagai hadiah yang disertai dengan semangka yang dibungkus dengan syal merah. Hal itu dilakukan karena mereka meyakini bahwa syal merah akan menyebabkan kebahagiaan dan keberuntungan bagi pengantin perempuan.

Sementara, masyarakat di Iran utara menghias semua item yang diperlukan di Shab-e Yalda dengan ikan besar dan mengirimnya kepada calon pengantin perempuan. Sementara masyarakat di Shiraz, sebelah selatan Iran, mereka menyiapkan Malam Yalda dengan menggelar Sufreh yang sama sekali tidak ada kemiripan dengan Sufreh Haft Sin di perayaan Nowruz. Sufreh tersebut dilengkapi dengan cermin, salah satu cabang bunga tulip, lilin yang indah dan berwarna-warni, piring dupa, buah-buahan, dan hidangan-hidangan Malam Yalda.

Yalda sebagai salah satu tradisi yang berakar dari budaya kuno Iran memiliki landasan ilmiah tersendiri bagai masyarakat Iran.Pengetahuan mendalam tentang astronomi, perubahan musim dan masalah-masalah terkait hal itu tidak bisa dipisahkan tentang munculnya tradisi tersebut.

Yalda sama seperti Nowruz dan merupakan budayaPersia, di mana batasan-batasannya lebih luas dari batasan-batasan geografis Iran sekarang, dan sebagai bukti pengaruh dan dominasi budaya Persia di ruang lingkup yang luas dan bahkan lebih luas dari kisaran Asia tengah dan barat.  Yalda adalah warisan budaya tak berbenda yang mencakup sekumpulan ritual dan tradisi.

 

Tanggal 25 November adalah salah satu lembaran emas sejarah Iran, di mana orang-orang yang mencari Allah dan jujur ​​menjadi sasaran ujian berat.

Orang-orang pemberani di Isfahan, kota budaya dan seni Iran, mempersembahkan hampir dua puluh tiga ribu syahid kepada Revolusi Islam selama tahun-tahun Pertahanan Suci, tetapi hari kedua puluh lima Aban 1361 HS adalah hari yang tak terlupakan. Pada hari ini, jenazah 360 pemuda Isfahan yang semuanya syahid dalam operasi yang disebut "Operasi Muharam" diiringi dan dibawa di atas pundak masyarakat Isfahan, dan hanya beberapa hari kemudian, 250 syahid lainnya yang syahid di operasi yang sama dimakamkan di Isfahan, mereka dimakamkan di kota yang sama.

Dalam kata-kata Pemimpin Besar Revolusi Islam, Jika di suatu tempat di dunia, suatu hari, 360 pemuda berlumuran darah dibawa ke antara orang-orang dan dikuburkan, kota itu akan lumpuh pada hari itu, kota itu akan runtuh, tetapi Isfahan tidak lumpuh. Dalam berita kami dan laporan kami yang sudah pasti bahwa pada malam itu, sejumlah besar anak muda, dan di hari-hari berikutnya, bahkan lebih banyak lagi yang maju ke depan medan tempur. Pada malam yang sama, sebuah kafilah besar yang mendukung para syuhada meninggalkan Isfahan.

Pertemuan warga Isfahan dengan Ayatullah Khamenei
Ayatullah Khamenei menyebut Isfahan sebagai kota ilmu dan iman serta pendidik ulama, kota seni dan warisan seni yang berharga, dan salah satu kota revolusioner terbaik dan mengingatkan bahwa dalam Pertahanan Suci orang-orang pemberani terkenal seperti Shahid Kharazi dan Shahid Kazemi, dua pasukan penerobos mengelola kota ini. Menurutnya, Orang-orang Isfahan benar-benar pantas kami tidak tahu siang dan malam untuk melayani mereka.

Pemimpin Besar Revolusi Islam, dalam menjelaskan alasan tantangan arogansi dengan Republik Islam, menunjuk pada pemikiran demokrasi liberal, di mana dengan landasa ini, Barat melakukan penjarahan sumber daya negara-negara  di dunia selama tiga abad hingga Eropa yang miskin menjadi kaya dengan mengorbankan banyak negara-negara kaya. Mereka mengatakan, kebebasan dan demokrasi, kebebasan dan rakyat. Dengan berbagai istilah ini, mereka menaklukkan negara-negara. Namun mereka melakukan semua yang mereka bisa melawan kebebasan dan rakyat setiap negara.

Rahbar mengutip negara Afghanistan sebagai contoh yang dekat dan jelas, di mana Amerika menyerang negara ini dengan dalih pemerintah negara ini tidak demokratis. Namun setelah 20 tahun kejahatan dan penjarahan, pemerintah yang sama yang telah mereka lawan berkuasa dan mereka pergi dengan aib.

Ayatullah Khamenei menambahkan, “Selama tiga ratus tahun, pertama Eropa, kemudian Amerika, bergerak dengan logika demokrasi liberal. Sekarang, jika ada pemerintah dan satu sistem di dunia yang menolak logika demokrasi liberal dan memberikan identitas kepada rakyat negaranya dengan logika nyata, menghidupkan mereka, menyadarkan mereka, memperkuat mereka dan berdiri menghadapi demokrasi liberal , ini membatalkan logika demokrasi liberal. Dan ini adalah Republik Islam. Demokrasi liberal didirikan di atas negasi agama, dan Republik Islam didirikan di atas agama. Mereka mengaku sebagai rakyat, dan Republik Islam secara harfiah adalah sistem rakyat."

Pemimpin Besar Revolusi Islam menekankan bahwa kemajuan Republik Islam dan pengakuan para analis tentang kemakmuran Iran tidak dapat diterima oleh Barat, dan oleh karena itu, “Tantangan mendasar bagi kita di negara saat ini adalah tantangan kemajuan dan stagnasi. Atau katakanlah tantangan kemajuan dan keterbelakangan. Karena berhenti berarti mundur, dan siapa pun yang berhenti sebenarnya akan mundur. Karena dunia bergerak maju, jika Anda diam, Anda akan tertinggal. Masalahnya adalah kami maju, kami mencari kemajuan, mereka ingin ini tidak terjadi. Semua kekuatan dunia yang angkuh, terutama Amerika dan Eropa, serakah, gelisah, kesal di depan kemajuan Republik Islam ini, sehingga mereka memasuki lapangan dan melakukan segala yang mereka bisa. Tentu saja, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka belum bisa sampai sekarang, dan mereka juga tidak akan bisa setelah ini."

Pertemuan warga Isfahan dengan Ayatullah Khamenei
Rahbar Islam menyebut AS sebagai garis depan kampanye melawan sistem Islam dan berkata, Selama bertahun-tahun setelah kemenangan Revolusi Islam, semua presiden Amerika Serikat, termasuk Carter, Clinton, dan Obama yang berasal dari Demokrat, dan Reagan, Bush, dan orang yang otaknya agak masalah Republikan, hingga presiden yang tidak punya kesadaran dan indera yang ingin menyelamatkan rakyat Iran, semua orang berdiri di depan Republik Islam Iran dan mendapat bantuan dari semua orang yang mereka bisa, termasuk rezim Zionis dan beberapa negara di kawasan, sekalipun demikian, kami mengalami kemajuan dan bergerak ke depan. Berbagai kemajuan ini mengokohkan sistem dan memberinya kekuatan.

Ayatullah Khamenei melanjutkan dengan mengajukan pertanyaan, "Bagaimana kita bisa maju?" Mereka mengatakan bahwa kemajuan membutuhkan banyak alat, tetapi alat yang paling penting untuk kemajuan adalah harapan. Rahbar menambahkan, "Harapan adalah alat yang paling penting untuk kemajuan, dan musuh terfokus pada hal ini. Musuh menggunakan semua kekuatannya untuk menimbulkan keputusasaan, untuk menimbulkan kebuntuan. Bahkan seorang anak muda yang tidak akrab dengan masalah dunia, terkadang Anda melihat dia terpengaruh, dia juga kecewa. Ketika dia kecewa, dia tidak bekerja. "Kemajuan membutuhkan harapan"."

Rahbar menyinggung beberapa contoh kemajuan dan pergerakan maju dalam beberapa minggu terakhir dan berkata, Ilmuwan Iran telah mencapai metode baru untuk mengobati leukemia, membumikan salah satu peralatan ekstraksi minyak dan gas, pembukaan jalur kereta api di bagian Sistan dan Baluchistan, yang merupakan bagian penting dari perkeretaapian Utara-Selatan, membuka beberapa pabrik, mendirikan kilang lepas pantai pertama, mengoperasikan 6 pembangkit listrik, membuka salah satu teleskop terbesar di dunia, meluncurkan roket pembawa satelit dan meluncurkan rudal baru. Semua ini contoh gerakan maju negara pada saat musuh berusaha mencegah gerakan ini dengan beberapa gangguan.

Menurut Rahbar, “Tindakan-tindakan ini penting karena merupakan tanda gerakan dalam masyarakat. Berarti  masyarakat tidak stagnan, bergerak, dan maju. Sangat penting bahwa masyarakat maju dan bergerak. Pemuda Iran hidup dan termotivasi, bahkan di hari-hari ketika musuh menebar kejahatannya."

Mempertimbangkan kerusuhan beberapa minggu terakhir di Iran, di bagian lain pidatonya, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan bahwa tujuan utama dari mereka yang melakukan kerusuhan adalah untuk membawa rakyat ke medan, tetapi karena mereka gagal membawa orang-orang ke medan, mereka melakukan kejahatan agar mereka bisa membuat letih para pejabat. Cara pandang ini menurut Rahbar adalah salah karena kejahatan ini membuat orang semakin tidak suka dan membenci mereka. Meskipun insiden, kejahatan, dan perusakan seperti itu menimbulkan masalah bagi orang-orang dan bisnis, tetapi orang-orang di belakang dan di balik layar dari kejahatan ini jauh lebih rendah daripada yang dapat merusak sistem.

Rahbar menekankan, “Tanpa ragu, kejahatan ini akan dibersihkan. Pada waktu itu, bangsa Iran akan terus maju di lapangan dengan lebih kuat dan semangat yang lebih segar."

Ayatullah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam
Dalam hal ini, Ayatullah Khamenei menunjuk pada perang Ahzab di masa awal Islam dan perang yang dipaksakan oleh Irak terhadap Iran, dan mempertimbangkan kemampuan untuk membuat peluang dari ancaman sebagai bagian dari sifat bangsa yang beriman. Rahbar mengingatkan, Dalam perang Ahzab, semua suku musyrik maju ke medan tempur. Bukan saja hati orang-orang beriman tidak gentar, tetapi dengan mengingat janji Allah, bertambah keimanan mereka dan mereka mengubah ancaman ini menjadi peluang. Sama seperti bangsa kita juga mengubah ancaman menjadi peluang dalam Pertahanan Suci dan melawan perang Ahzab dan dukungan menyeluruh dari kekuatan melawan agresor. Bahwa semua kekuatan bangkit untuk mendukung Saddam, peluang ini menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa bangsa Iran tidak akan gagal.

Pemimpin Besar Revolusi Islam juga mengingatkan bahwa dalam gangguan ini, bahkan dari apa yang disebut ancaman ini – yang sekarang mereka anggap sebagai ancaman bagi bangsa Iran – bangsa Iran menunjukkan kebenaran dan orientasinya dengan kehadiran yang besar.

Rahbar berkata, "Tanggal 13 Aban tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Beberapa orang turun ke jalan atas permintaan Amerika, [tetapi] bangsa besar Iran datang pada 13 November dan berteriak melawan Amerika. Contoh dari tanggal 13 Aban. Contoh lain adalah penguburan para syahid ini. Seorang syahid terkasih dan seorang pemuda syahid akhir-akhir ini - di antara syahid terkasih yang syahid keamanan, syahid Basiji, syahid kepolisian, anggota masyarakat yang syahid - misalnya, mari kita asumsikan syahid Ruhollah Ajamian, yang merupakan pemuda tak dikenal. Artinya menyarankan agar rakyat Iran turun ke jalan."

Ayatullah Khamenei menyebutkan peluang lain yang tercipta dari kerusuhan, munculnya para pelaku di balik layar yang mengaku berpihak pada bangsa Iran dan menambahkan, Permusuhan dengan semua keinginan dan kesucian bangsa Iran berarti permusuhan dengan Islam, membakar Al-Quran, membakar masjid, permusuhan dengan Iran dan membakar bendera dan tidak menghormati lagu kebangsaan, mengungkap wajah para pelaku di balik layar yang sebenarnya.

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam menilai Basij bangkit dari dalam masyarakat dan perwakilan seluruh kelompok yang memiliki semangat tidak pernah lelah, yang siap terjun di berbagai medan untuk menunjukkan potensinya, serta tidak gentar menghadapi segala ancaman.

Basij dibentuk atas instruksi mendiang pendiri Republik Islam Iran, Ayatullah Khomeini pada 26 November  1979, menyusul berbagai ancaman dan serta sensitivitas banyak masalah pasca kemenangan Revolusi Islam.

Dengan pengalaman 44 tahun Revolusi Islam dan pemerintahan Republik Islam Iran, sekarang telah terbukti bahwa Basij adalah sebuah kekayaan abadi dan bernilai tinggi demi stabilitas, kemajuan dan keamanan bangsa Iran. Kekayaan besar ini menambah animo dan semangat Revolusi Islam dan juga gerakan-gerakan revolusioner dan jihad, demi membangun masa depan yang lebih cerah.

Rahbar dalam pertemuan dengan ribuan relawan Basij dari seluruh Iran, menilai kehadiran penuh semangat para pemuda di berbagai sektor khususnya di medan perlawanan terhadap imperialisme global, sebagai salah satu mukjizat Revolusi Islam.  Kehadiran tersebut merefleksikan semangat dan animo para era pertama Revolusi dan juga pertahanan suci.

Beliau mengatakan, musuh semakin meningkatkan permusuhannya dari semua sisi sehingga muqawama (resistensi) yang bersumber dari pemikiran revolusioner dan Islami di kawasan dapat diberantas, akan tetapi para pemuda dan pejuang mukmin, setelah berhasil menghancurkan tumor Takfiri Daesh, berhasil membuat musuh bertekuk lutut dan sekaligus membuktikan kepada semua pihak bahwa "kita bisa".

Basij dengan kriteria tersebut, sekarang menjadi salah satu pilar utama menjaga pemerintahan Republik Islam Iran. Dalam kondisi sulit dan krisis, di mana dibutuhkan gerakan massif dari rakyat, Basij telah membuktikan efektivitasnya.

Perspektif dan teladan Basij yang mencatat berbagai pengalaman sukses di Iran, kini menjadi pusat perhatian gerakan revolusioner di berbagai negara dunia. Salah satu di antara pengaruh Basij adalah pembentukan pasukan relawan rakyat di Irak dalam pertempuran melawan kelompok teroris Takfiri Daesh.

Gerakan-gerakan jihad Hizbullah Lebanon, perjuangan Front Jihad Islam Palestina dan berbagai kelompok muqawama di Suriah dan Yaman mengahdapi kelompok-kelompok teroris dan pasukan penjajah, merupakan contoh nyata kedalaman strategi Basij di tingkat dunia Islam. Peran dan pengaruh signifikan Basij menunjukkan bahwa gerakan ini mampu menyebarkan budaya, prinsip dan nilai-nilai islami dan revolusioner kepada masyarakat dunia.

Bangsa Iran dengan semangat Basij selama bertahun-tahun pasca kemenangan Revolusi Islam, bukan hanya terjun ke medan perang pertahanan suci dan menjaga keamanan Iran, melainkan juga berkiprah di sektor pembangunan, ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Dengan prestasi besar itu, Basij layak untuk mendapat status bahwa dia bangkit dari dalam masyarakat dan sebagaimana yang telah dikemukakan Rahbar, Basij adalah perwakilan dari setiap kelompok masyarakat yang memiliki semangat kerja tanpa lelah dan siap terjun ke segala medan jika diperlukan.

Bangsa Iran dengan semangat Basiji dan berdasarkan komitmen mereka dengan Imam Khomeini, akan melawan segala bentuk makar dan memperjuangkan cita-cita Republik Islam. Kehadiran dan kesiapan tersebut juga bersumber dari peran Rahbar bahwa jika alunan merdu pemikiran Basij dikumandangkan di sebuah negara, maka kerakusan musuh dan para penjajah akan terjauhkan."

Sekarang masyarakat dunia telah menyadari perubahan besar menyusul gerakan revolusioner Basij. Dengan seluruh upaya musuh untuk mempropagandakan citra buruk Republik Islam dan menebar Iranphobia, akan tetapi Iran kini menjadi pusat kebangkitan Islam di antara bangsa-bangsa regional dan fakta ini telah membuat musuh-musuhnya gusar.

Tidak diragukan lagi, gerakan basiji bangsa-bangsa regional akan maju dan akan abadi dan dengan kebangkitan bangsa-bangsa regional, para anasir kaum imperialis akan satu-per-satu keluar dari medan dan ini menunjukkan kekuatan dan kebesaran umat Islam serta bernilainya perspektif basiji.

Salah satu di antara capaian besar di bidang ini adalah partisipasi kokoh pasukan Modafe-e Haram dengan semangat revolusioner dan basiji dalam pertempuran melawan kelompok teroris Takfiri Daesh hingga kehancuran kelompok durjana tersebut di Suriah dan Irak.

Sebagaimana ditekankan Rahbar, "Di sejumlah negara tetangga, tidak ada kepercayaan pada kemampuan untuk menghancurkan Daesh, namun ketika masuk ke medan (tempur), mereka menyaksikan kemenangan dan menerima pesan Revolusi Islam; yaitu kita bisa."

Imam Khomeini menyebut Basij sebagai sajarah thayibah, pohon yang baik. Bapak Revolusi Islam ini berkata, “Masalah Basij, tidak lain dari masalah yang ada sejak awal Islam, dan bukan sesuatu yang baru, dan memiliki [akar] sejarah dalam Islam. Karena tujuan kita adalah Islam, maka setiap pemuda adalah sebuah kekuatan untuk membela Islam dan seluruh rakyat, dan siapapun dengan profesinya masing-masing, demi mencegah serangan kafir dan musuh,”.

Revolusi Islam Iran lahir dari rahim Islam Muhammadi, dan sejak awal kelahirannya menghadapi berbagai konspirasi masif dan terorganisir yang dilancarkan musuh-musuh Islam. Rakyat Iran selama bertahun-tahun menderita demi memperjuangkan tercapainya kemenangan Revolusi Islam. Secara sukarela mereka menjaga dan mempertahankan Revolusi Islam dengan memasuki arena dan melakukan gerakan yang bernilai. Dalam kondisi demikian, Imam Khomeini dengan kecerdasan dan wawasan luasnya yang jauh ke depan secara resmi menginstruksikan pembentukan Basij.

"Republik Islam Iran –dengan bantuan dan petunjuk Allah Swt dan dengan kebangkitan dan kewaspadaan Imam Khomeini ra serta perjuangan rakyat– telah mampu mewujudkan Islam yang menjadi harapan umat Islam dalam bentuk sebuah sistem politik dan meletakkan pondasi awal," imbuhnya.

Ayatullah Khamenei menilai perlawanan di jalan Allah Swt sebagai langkah yang bisa membawa pada pahala akhirat dan juga membawa pahala dunia, yaitu martabat, kekuatan dan kemajuan.

Ditegaskannya, "Selama 38 tahun, Republik Islam Iran terlibat permusuhan dengan kubu arogansi, Zionisme, dan (rezim-rezim) reaksioner, namun hari ini ratusan atau mungkin ribuan kali lipat lebih maju dan lebih kuat dari sejak awal revolusi, dan ini adalah makna pahala dunia dari perlawanan dan ketahanan."

 

Tiga tahun telah berlalu sejak komandan terbesar perang melawan teroris gugur syahid oleh pasukan teroris Amerika Serikat dan kini semua pencari kebebasan di dunia tahu bahwa Letnan Jenderal Qassem Soleimani adalah orang yang paling berpengaruh di medan perlawanan.

Pada Jumat dinihari, tanggal 3 Januari 2020, Jenderal Qasem Soleimani, Komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dan Abu Mahdi Al-Muhandis, Wakil Ketua Hashd Shaabi gugur syahid dalam serangan teroris AS di dekat Bandara Internasional Baghdad.

Kewibawaan Jenderal Soleimani di kawasan dan dunia sedemikian rupa sehingga berita kesyahidannya sebagai salah satu tokoh Revolusi Islam paling populer dan simbol perjuangan melawan sistem dominasi dan penindasan global menjadi berita utama di media dalam dan luar negeri dan membawa banyak reaksi internasional.

Pada bagian pertama dari program khusus peringatan tiga tahun kesyahidan Jenderal Soleimani, kita akan melihat biografinya dan perannya dalam penguatan dan koalisi kekuatan perlawanan di kawasan, dan pada bagian kedua, kita akan lihat peran Jenderal Soleimani dalam menetralkan konspirasi Amerika, dan keputusan untuk meneror Jenderal Soleimani Kita bahas peran rezim Zionis dan juga ingatannya di benak rakyat Iran.

Menurut pengumuman Markas Besar Rakyat penyelenggara perayaan tiga tahun syahidnya Letnan Jenderal Haji Qassem Soleimani, "Jan Fada" (Jiwa Tebusan) telah dipilih sebagai slogan peringatan tiga tahun syahidnya Jenderal Soleimani.

Sekilas Biografi Syahid Soleimani

Syahid Qassem Soleimani menjadi anggota Korps Garda Revolusi Islam setelah Revolusi Islam Iran. Bersamaan dengan dimulainya perang Iran-Irak, dia melatih beberapa batalyon di Kerman dan mengirim mereka ke garis depan. Dia adalah komandan Sepah Azerbaijan Barat untuk jangka waktu tertentu. Syahid Haj Qassem Soleimani diangkat sebagai komandan pasukan ke-41 Sarallah pada tahun 1360 HS atas perintah Mohsen Rezaei, Komandan IRGC saat itu.

Syahid Qassem Soleimani adalah salah satu komandan operasi Wal-Fajr 8, Karbala 4 dan Karbala 5 dalam perang rezim Baath di Irak terhadap Iran. Operasi Karbala 5 adalah salah satu operasi terpenting Iran selama perang yang dipaksakan, yang melemahkan posisi politik dan militer tentara Baath Irak dan menstabilkan situasi yang mendukung pasukan militer Republik Islam Iran.

Jenderal Soleimani kembali ke Kerman setelah berakhirnya perang Iran-Irak pada tahun 1367 HS dan terlibat dalam perang dengan para pelaku kejahatan yang dipimpin dari perbatasan timur Iran. Syahid Soleimani berperang dengan geng perdagangan narkoba di perbatasan Iran dan Afghanistan hingga diangkat sebagai Komandan Pasukan Quds. Pada tahun 1379 HS, ia diangkat menjadi komandan Pasukan Quds oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam.

Penguatan dan Koalisi Kelompok Perlawanan di Kawasan

Tindakan brilian Syahid Soleimani memiliki daftar panjang tindakan seorang pria yang tidak menyia-nyiakan upaya apa pun untuk agama dan negaranya. Salah satu tindakan brilian itu adalah menciptakan penghalang kekuatan perlawanan yang kuat di berbagai bagian wilayah untuk menghadapi Zionis dan Amerika.

Jenderal Soleimani sebagaiKkomandan Pasukan Quds memiliki aktivitas yang luas di bidang penguatan dan perluasan poros perlawanan. Sekatinya, syahid terhormat ini memainkan peran penting dalam memperkuat kelompok pejuang Palestina dan pasukan Hizbullah Lebanon, dan kemenangan kelompok ini dalam perang 33 hari dan 22 hari di Gaza melawan rezim Zionis adalah kesaksian atas kehadiran dan peran Syahid Soleimani.

Perang Suriah yang terjadi menghancurkan front Perlawanan di negara ini dan juga menghantam pasukan perlawanan Lebanon, tetapi dengan upaya banyak orang beriman yang dipimpin oleh Jenderal Haj Qassem Soleimani, ternyata menjadi sebaliknya, dan Suriah menjadi garis terdepan yang lebih kuat untuk poros Perlawanan dari sebelumnya.

Di antara aktivitas Jenderal Soleimani lainnya adalah kehadirannya di Irak dan memainkan peran yang tak terbantahkan dalam mengakhiri kerja Daesh (ISIS) di negara ini. Selama kehadirannya melawan ISIS di Irak dan Suriah, Jenderal Soleimani memainkan peran sentral dalam membebaskan wilayah seperti Tikrit, Jarf al-Sakhr, Mosul, melindungi Samarra dan Karbala dari ISIS dan mencegah kejatuhan Erbil dalam operasi "Umm Al-Maarik".

Perdana Menteri Irak, Mohammad Al-Sudani mengatakan, Layanan yang dilakukan Syahid Soleimani bersama Hashd al-Shaabi untuk penghancuran ISIS dan keamanan Irak adalah contoh terbaik untuk persaudaraan dan persahabatan masyarakat dari kedua negara dan menunjukkan bahwa Iran dan Irak berjalan ke arah yang sama.

Jenderal Soleimani bangkit melawan ISIS dengan membentuk poros Perlawanan dengan kekuatan seperti Gerakan Al-Nujaba dan Kataib Hizbullah, serta Hashd Al-Shaabi di Irak dan kelompok-kelompok seperti Mobilisasi Rakyat Suriah dan aliansi mereka dengan para pembela tempat suci dari Iran dan Brigade Fatemiyoun dan Zainbyoun.

Pada puncaknya, dengan keberanian luar bisa, padahal menurut banyak komandan militer Daesh, mereka telah mencapai gerbang istana kepresidenan Suriah, dan tidak ada yang mengira ada harapan untuk mengalahkan Daesh, Jenderal Soleimani bersama para pembela tempat suci berdiri melawan para teroris dan mencegah penyebaran lebih lanjut ISIS di wilayah Asia Barat.

Mike Wallace, perwakilan Irlandia dari Parlemen Eropa mengatakan tentang pencapaian Syahid Sardar Soleimani, "Sementara Amerika Serikat dan sekutunya bertanggung jawab atas kebangkitan kelompok teroris ISIS dan mempersenjatai kelompok milisi di kawasan, tidak ada yang bekerja sebagai sekeras Jenderal Soleimani untuk mengalahkan ISIS di Irak. Namun, setelah dia dibunuh oleh Amerika, tidak ada kecaman dari masyarakat internasional."

Bukan tanpa alasan karakter Jenderal Soleimani sebagai pendukung kaum tertindas dan lemah memiliki dimensi eksistensial yang luas dan menyeluruh serta terdefinisi melampaui batas Iran dan dunia Islam. Menurut Pemimpin Besar Revolusi Islam, kepribadian dan aspek eksistensial jenderal syahid ini harus dilihat dari kacamata maktab pembelajaran, dan kemudian nilai dan harga dari kasus ini akan menjadi jelas.