کمالوندی

کمالوندی

Jumat, 05 Februari 2021 18:24

Islam dan Gaya Hidup (12)

 

Salah satu teman penting yang bisa menjadi penentu bagi gaya hidup setiap individu adalah kepemilikan pekerjaan dan skil tertentu. Kepemilikan pekerjaan dan skil selain memberi keuntungan materi, juga membawa dampak besar bagi kesehatan fisil dan mental seseorang. Islam dalam mempromosikan gaya hidup yang ideal, menyebut kerja dan usaha sebagai sebuah faktor penting dan urgen.

Pekerjaan termasuk di antara perkara penting dan esensial dalam kehidupan manusia dan dengan bekerja, mereka mampu menjawab kebutuhan-kebutuhan jasmani dan ruhaninya. Peran kerja dan usaha tampak jelas di semua aspek kehidupan manusia. Dapat dikatakan bahwa pekerjaan secara langsung dan tidak langsung, berpengaruh pada kondisi mental dan kejiwaan serta pola pikir dan nilai-nilai manusia.

Manusia harus bekerja untuk kelangsungan hidupnya. Cita-cita dan tujuan luhur hanya akan menjadi sebuah angan-angan jika tidak dibarengi dengan tekad dan konsistensi dalam bekerja. Setiap individu atau bangsa yang ingin mencapai puncak kemajuan dan kesuksesan, maka ia harus meninggalkan kemalasan dan berleha-leha.

Peradaban agung umat manusia di sepanjang sejarah adalah hasil dari kerja keras dan mereka mampu menorehkan sejumlah prestasi dengan mengandalkan semua kapasitas pemberian Tuhan. Kemajuan sains di era modern seperti di dunia penerbangan dan antariksa, pengobatan berbagai penyakit kronis, pembangunan jalan raya dan tunel dan kemajuan di bidang teknologi informasi, semua itu adalah buah pikiran dan kerja keras manusia yang patut dipuji.

Jika siklus kerja dalam kehidupan manusia berhenti, maka proses kemunduran dan kehancurannya akan dimulai. Will Durant, penulis buku The History of Civilization, mengatakan, “Kesehatan ada dalam bekerja. Pekerjaan merupakan salah satu kunci kepuasan manusia dalam hidup. Menurut saya, kita lebih baik memohon kepada Tuhan anugerah untuk bekerja daripada meminta harta dan kekayaan.” Kerja dan usaha ibarat air dan makanan, termasuk perkara esensian dan  penting untuk kehidupan manusia. Mereka secara esensial cenderung pada kerja dan usaha.

Jika manusia tidak mengucurkan keringat untuk memperoleh sesuatu, kehidupan mereka tidak memiliki warna dan memperoleh kesenangan dan secara perlahan motivasi untuk hidup akan sirna dalam dirinya. Imam Jakfar Shadiq as dalam sebuah ungkapannya berbicara tentang kesehatan mental bekerja dan pengaruh positifnya bagi kondisi kejiwaan manusia.

Beliau berkata, “Jika semua kebutuhan seseorang dipenuhi tanpa harus bekerja, kehidupannya tidak akan pernah indah dan ia tidak merasakan kelezatannya. Kalian bisa membayangkan jika seorang individu menjadi tamu di tengah sebuah komunitas dan untuk beberapa waktu ia menikmati jamuan itu, dimana semua kebutuhannya seperti makan dan minuman serta keperluan lain terpenuhi. Akan tetapi, selang beberapa saat ia akan lelah karena menganggur dan ia akan mencari pekerjaan untuk menyibukkan dirinya. Sekarang, kalian bisa membayangkan jika di sepanjang hidup, semua kebutuhanmanusia sudah dijamin, maka apa yang akan dirasakan oleh mereka?”

Dari ucapan Imam Shadiq as dapat disimpulkan bahwa nilai dan pentingnya pekerjaan dalam hidup tidak hanya sebatas untuk memperoleh pendapatan, tapi kerja dapat memberi ketenangan jiwa kepada seseorang, ia akan merasa dirinya berguna untuk orang lain dan menemukan jati dirinya. Oleh karena itu, jika ada orang yang sudah terpenuhi kebutuhan materinya, ia akan tetap memerlukan kesibukan dan kerja.

Penulis danpenyair Perancis, Francois Voltaire mengatakan, “Setiap kali aku merasakan kepedihan dan rasa sakit, aku akan menyibukkan diri dengan pekerjaan. Karena bekerja adalah penawar terbaik untuk mengobati rasa sakit batinku.”

Dapat disimpulkan bahwa bekerja akan membawa manfaat internal dan eksternal. Manfaat eksternalnya adalah memperoleh pendapatan, menyediakansemua kebutuhan hidup dan mengembangkan kehidupan. Sementara manfaat internal adalah menjawab naluri untuk bekerja dan merasa dirinya bermanfaat. Perasaan ini akan memberikan optimisme dalam diri manusia dan optimisme dalam hidup merupakan salah satu indikator penting untuk pengembangan diri.

Akan tetapi, tujuan apa yang dikejar manusia dalam bekerja dan beraktivitas? Apakah ia hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan materi dan mewujudkan kehidupan yang lebih baik? Apakah manusia perlu makan dan minum hingga bisa bekerja? Atau mereka bekerja sehingga dapat makan dengan enak dan hidup lebih baik?

Masalah kerja di setiap masyarakat dan aliran pemikian memiliki definisi dan kedudukan khusus. Beberapa pihak menganggap pekerjaan hanya untuk memenuhi kebutuhan materi, sementara sebagian aliran pemikiran memiliki pandangan yang berbeda. Orang yang melihat eksistensinya lebih luas dari dimensi materi, ia akan memandang kerja dan usaha dengan yang lebih sempurna serta menjadikannya untuk mencapai tujuan-tujuan luhur.

Dalam perspektif Islam, orang mukmin di semua perilakunya mengejar tujuan-tujuan yang luhur. Dalam hidupnya, ia ingin menghambakan diri dan mematuhi perintah-perintah Tuhan. Ia akan mencapai kesempurnaan jiwa dan spiritual melalui kegiatan ibadah tersebut.

Oleh sebab itu, pemanfaatan perkara-perkara duniawi, termasuk kegiatan ekonomi penting untuk mempersiapkan jalan kesempurnaan bagi manusia. Ajaran Islam juga merupakan seperangkat panduan untuk mengantarkan seorang mukmin menuju tujuan luhur tersebut. Dalam pemikiran Islam, keyakinan dan kepercayaan manusia akan mengarahkan kegiatan ekonomi dan semua aktivitas lain dalam hidup.

Kajian ekonomi Islam sama seperti tema-tema lain, memiliki hubungan erat dengan pembahasan akidah dan akhlak. Oleh karena itu, Islam mengaitkan kerja dan usaha dengan spiritualitas. Usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk kesejahteraan hidupnya dan juga memenuhi kebutuhan keluarganya, jika diniatkan untuk menunaikan kewajiban agama, maka kegiatan itu akan terhitung ibadah dan ia akan memperoleh pahala.

Dalam ekonomi Islam, seorang muslim harus bersikap sejalan dengan prinsip-prinsip dan ajaran moral. Ketika ia memperoleh nikmat-nikmat dari Tuhan, ia juga berkewajiban untuk berbagi kesenangan itu dengan orang lain. Orang muslim harus memanfaatkan anugerah Tuhan dengan baik serta menggunakan harta dan kekayaannya untuk pengembangan diri dan masyarakat.

Al-Quran dalam berbagai ayatnya, mendorong manusia untuk memakmurkan alam demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan dari penciptaan siang dan malam, pengiriman angin dan hujan dan pengangkatan manusia sebagai khalifah di muka bumi, adalah untuk mencari rezeki dari keutamaan dan kemurahan Tuhan. Tujuan tersebut hanya bisa direalisasikan melalui kerja dan usaha.

Sebagian kalangan dengan penafsiran keliru tentang agama, menganggap pekerjaan dan rutinitas bertentangan dengan ketakwaan dan spiritualitas. Dengan kata lain, jika seseorang bergelut dengan sebuah pekerjaan dan mengumpulkan pendapatannya, maka ia dianggap pecinta dunia dan sikap ini bertentangan dengan takwa. Padahal dalam perspektif Islam, menjauhi kesilauan dunia tidak berarti melepas semua ketergantungan manusia pada perkara-perkara duniawi.

Ahlul Bait Nabi as
Dalam pemikiran agama, manusia dibenarkan untuk memanfaatkan kenikmatan-kenikmatan ilahi dan kelezatan yang sudah dihalalkan oleh Tuhan. Tentu saja pemanfaatan tersebut hanya sebagai sarana untuk mencapai kesempurnaan jiwa dan moral serta menggunakannya di jalan penghambaan Tuhan. Rasul Saw dan Ahlul Bait as telah memberikan teladan terbaik dalam masalah kerja dan usaha. Oleh sebab itu, ketika orang yang berpura-pura zuhud menyaksikan Ahlul Bait as bertani dan bercocok tanam, ia memprotesnya.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Di suatu siang yang terik, Imam Muhammad al-Baqir as sedang sibuk bekerja di ladangnya. Seorang zahid bernama Muhammad ibn Munkadir menyaksikan Imam Baqir as bercucuran keringat karena telah lelah bertani dan terik matahari. Ia kemudian menghampiri Imam Baqir as dan berkata, “Apakah pantas orang seperti engkau menyusahkan diri dengan pekerjaan dunia? Jika engkau meninggal dalam kondisi seperti ini, bagaimana engkau akan menghadapi Tuhan?”

Imam Baqir as menghentikan pekerjaannya sejenak dan berkata, “Jika ajalku tiba dan kondisi seperti ini, aku akan sangat gembira karena meninggal dalam keadaan beribadah. Jika aku tidak bersusah payah dan bekerja, maka aku harus menjulurkan tangan kepadamu dan orang-orang sepertimu.”

Mendengar jawaban itu, Muhammad ibn Munkadir menyatakan penyesalan dan berkata, “Aku ingin menasehatimu, tapi engkau malah memberi nasehat baik kepadaku.”

Jumat, 05 Februari 2021 18:14

Islam dan Gaya Hidup (11)

 

Kita sudah berbicara tentang pentingnya penetapan tujuan, perencanaan, disiplin dan manajemen waktu. Kepatuhan pada prinsip-prinsip itu memiliki pengaruh besar bagi gaya hidup kita. Ajaran Islam serta sirah Nabi Saw dan Ahlul Bait sangat menekankan hal tersebut. Semua tugas personal dan sosial kita dalam hidup ini bisa ditata dengan mematuhi prinsip-prinsip tersebut dan dapat dikerjakan dengan baik.

Yang dimaksud dengan tugas-tugas personal adalah suatu kegiatan perseorangan yang dilakukan oleh individu tertentu tanpa memperhatikan apakah ia berada di tengah keluarga atau masyarakat. Di antara tugas-tugas personal adalah membentuk pola pikir, menuntut ilmu pengetahuan, ibadah, menjaga kebersihan dan kesehatan, berolahraga, memilih model pakaian dan menggeluti pekerjaan tertentu.

Berapa lama waktu yang kita luangkan untuk berpikir dan belajar di sepanjang hari? Atau berapa buah buku yang selesai kita baca dan memperkaya pengetahuan kita di sepanjang bulan? Ketika kita memutuskan untuk melakukansesuatu, berapa lama waktu yang kita habiskan untuk berpikir?

Pemikiran inovatif
Pemikiran dan perenungan termasuk salah satu aset manusia paling berharga dan hal itu menjadi pembeda mereka dengan semua makhluk lain. Manusia adalah makhluk yang berakal dan bernalar, dimana mereka punya kemampuan untuk memikirkan berbagai masalah.

Pada dasarnya, kesempurnaan dan perkembangan manusia bergantung pada kapasitas pemikirannya. Jelas bahwa kegiatan berpikir dan memperkaya pengetahuan memainkan peranan besar dalam gaya hidup kita. Imam Jakfar Shadiq as berkata, “Keselamatan dan kesehatan selalu ada bersama berpikir dan bernalar.”

Berpikir dan bernalar harus selalu menyertai setiap pekerjaan dan keputusan. Manusia adalah makhluk yang tergesa-gesa dan ingin cepat sampai pada sesuatu. Sifat ini kemudia membuat mereka tidak mampu membedakan mana yang baik dan buruk dan mana yang benar dan salah. Oleh sebab itu, tidak adanya penalaran dan perenungan telah menciptakan banyak kegagalan dan ketimpangan di ranah individu, keluarga dan masyarakat.

Rasul Saw bersabda, “Saya wasiatkan bahwa setiap kali kalian ingin melakukan sesuatu, maka pikirkanlah akibatnya, jika pekerjaan itu membawa kemajuan maka lakukanlah, tapi jika it mendatangkan kerusakan dan kerugian, maka tinggalkanlah.”

Kelalaian terhadap kekuatan akal dan pemahaman dalam kehidupan material dan spiritual justru akan memperlemah manusia. Namun, penggunaan akal dan nalar secara optimal akan meningkatkan efektifitasnya. Menghabiskan waktu dengan kemalasan dan tidak punya kegiatan, juga akan mengurangi kemampuan otak seseorang.

Imam Shadiq as dalam sebuah pesan kepada salah seorang sahabatnya yang meninggalkan pekerjaannya dan memilih untuk menjadi penganggur, berkata, Mulailah kembali berdagang dan bekerja, karena menganggur akan mengurangi kemampuan akal.”

Dari sisi lain, Islam juga mencela kesibukan yang berlebihan dan mengikat diri dengan pekerjaan. Karena kebiasaan itu akan merampas kesempatan untuk mengevaluasi hal-hal yang sudah dikerjakan serta menjerumuskannya ke dalam khayalan dan kekacauan pikiran. Selain menata dan memikirkan urusan-urusan hidup, menimba ilmu pengetahuan dari perspektif Islam juga termasuk sebuah realitas yang suci dan luhur.

Antri kerja
Islam telah membangkitkan motivasi kaum Muslim untuk menuntut ilmu dan memuliakan orang-orang yang berilmu. Ayat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah Saw di gua Hira berbicara tentang ilmu. Allah Swt dalam surat al-‘Alaq memperkenalkan dirinya sebagai pengajar umat manusia. Dalam al-Quran, pendidik dan perintah untuk belajar dianggap sebagai salah satu keistimewaan para utusan Allah Swt.

Al-Quran juga memberikan kedudukan yang tinggi kepada orang-orang yang berilmu dan memuliakan mereka dari golongan yang lain. Berbagai ayat al-Quran mempertegas tentang ketidaksamaan antara orang alim dan jahil. Dalam ajaran Islam, seseorang tidak mungkin bergerak meraih kesempurnaan jika tanpa pemikiran dan ilmu pengetahuan. Tuhan juga memberikan tempat istimewa kepada orang-orang alim dan menganggap mereka lebih mulia dari kelompok lain.

Berkenaan dengan pentingnya ilmu pengetahuan, Islam mewajibkan setiap umatnya untuk menuntut ilmu dan kesuksesan di dunia serta keberuntungan di akhirat sangat ditentukan oleh ilmu, tentu saja ilmu yang berguna. Ilmu yang tidak membawa manfaat sama seperti obat yang tidak memberi kesembuhan. Penalaran dan perenungan akan memperkuat pandangan manusia terhadap dunia dan akhirat serta memberinya kekuatan untuk mengevaluasi maslahatnya di dunia dan akhirat. Pada akhirnya, ia akan bertindak sesuai dengan maslahat hakikinya.

Penalaran sangat penting bagi kesempurnaan dimensi spiritual manusia sampai-sampai Islam menyebut kegiatan berpikir sebagai ibadah terbaik dan berpikir satu jam akan memperoleh pahala 70 tahun ibadah. Penalaran dan kegiatan berpikir akan memacu perkembangan otak dan melatih kekuatan akal manusia. Hal ini membantu manusia untuk mencapai tujuan-tujuan luhur. Individu yang meliburkan akalnya ia akan lalai terhadap awal penciptaan dan mungkin saja terjebak dalam penghambaan kepada selain Tuhan.

Oleh karena itu, setiap Muslim harus meluangkan waktu setiap hari untuk belajar dan memperkaya pengetahuannya.

Mengenai pentingnya berpikir dan menuntut ilmu, Rasul Saw bersabda, “Hari dimana pengetahuanku tidak bertambah di dalamnya dan tidak mendekatkanku kepada Tuhan, maka matahari yang terbit pada hari itu tidak berkah bagiku.”

Dalam sebuah riwayat yang lain, Imam Ali as menganjutkan umat Islam untuk menimba ilmu, karena ilmu akan menguatkan badan. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan akan membekali manusia untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Dan yang dimaksud dengan penguatan badan adalah memanfaatkan anugerah dunia di bawah petunjuk ilmu. Seorang mufassir besar Islam, Allamah Muhammad Husein Thabathabai mengatakan, “Pemikiran yang lebih sahih akan semakin memperkuat kehidupan. Kehidupan yang tangguh berkaitan dengan pemikiran yang kuat.”

Sejumlah riwayat lain juga menyebut kegiatan belajar sebagai kesempurnaan agama. Ilmu yang dimaksud di sini tentu saja pengetahuan yang membimbing manusia menuju kebahagiaan dan keselamatan, bukan ilmu yang mengantarkan mereka pada penyimpangan. Setiap ilmu harus menjadi pengarah dan penerang jalan. Jika seseorang terus bertambah ilmunya, tapi ia tidak menjadi lebih baik, maka hal itu akan semakin menjauhinya dari Tuhan.

Kehidupan keluarga
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan Islam, ilmu dan pengetahuan harus mengabdi untuk tujuan-tujuan mulia dalam hidup ini, bukannya menjadi alat penyimpangan manusia. Oleh sebab itu, kegiatan berpikir dan bernalar dalam beberapa masalah dirasa sangat penting, termasuk berpikir dalam masalah akidah seperti tauhid, kenabian dan Hari Kiamat. Ketika landasan ideologi diperkuat dengan argumentasi-argumentasi rasional, maka tentu saja ia akan menunjukkan hasil-hasil positifnya dalam gaya hidup manusia.

Islam menekankan umatnya untuk mempelajari semua cabang ilmu yang dibutuhkan untuk menata hidup. Dalam ajaran agama ilahi, semua disiplin ilmu dan teknologi yang dibutuhkan oleh masyarakat harus dipelajari, begitu juga dengan keahlian untuk membuat sarana yang tidak membawa kerusakan dan dosa.

Dapat disimpulkan bahwa setiap usaha ilmiah dan penelitian untuk tujuan kemajuan masyarakat memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam. Kegiatan berpikir dan menimba ilmu pengetahuan merupakan landasan penting bagi gaya hidup Islami dan setiap Muslim harus memanfaatkannya dengan baik dan benar.

Jumat, 05 Februari 2021 17:28

Nabi Isa as, Pembawa Pesan Perdamaian

 

Setiap tanggal 25 Desember diperingati sebagai hari kelahiran Nabi Isa as atau Yesus Kristus oleh penganut agama Kristen di seluruh penjuru dunia. Di Indonesia dirayakan sebagai Hari Natal yang termasuk hari besar nasional.

Nabi Isa as termasuk salah seorang nabi agung yang begitu dimuliakan dalam al-Quran. Al-Quran dalam banyak ayat memperkenalkan Nabi Isa dengan posisi yang tinggi dan perannya sebagai seorang Nabi Ulul Azmi, yang memiliki Kitab dan Syariat. Kelahiran Nabi Isa as sendiri merupakan peristiwa luar biasa yang telah disinggung dalam al-Quran.

Nabi Isa as lahir tanpa seorang ayah. Beliau lahir dari ibu yang suci bernama Maryam yang tidak punya suami. Allah Swt dalam al-Quran berbicara tentang Maryam puteri Imran sebagai seorang perempuan terhormat dan bertakwa. Perempuan mulia ini sejak kecil telah mencapai derajat spiritual yang tinggi dengan penghambaan dan  pensucian diri, sehingga beliau mendapatkan hidangan dari langit.

Ketika Sayidah Maryam sedang beribadah dan bermunajat, malaikat Jibril turun dan memberikannya kabar tentang kelahiran seorang putra darinya. Allah Swt menyebutkan hal ini dalam al-Quran surat Maryam ayat 16-21. Nabi Isa as adalah salah satu dari Nabi besar yang namanya disebutkan dalam Al-Quran dan dicatat dengan penuh kemuliaan dan kehormatan serta disebut juga dengan Kalimatullah atau Ruhullah.


Nama Nabi Isa as disebutkan dalam al-Quran sebanyak 45 kali dan di beberapa bagian beliau disebut dengan nama Al-Masih. Sang ibu, Maryam sa, adalah salah satu wanita suci dalam sejarah umat manusia yang memiliki kedudukan sangat tinggi. Sedemikian mulia sosok Maryam, sehingga malaikat diturunkan kepadanya untuk memberi kabar soal kelahiran putranya. Kelahiran Nabi Isa Al-Masih as tanpa ayah merupakan bukti kekuatan Allah Swt yang tidak bisa dibatasi hukum sebab-akibat.

Kelahiran Isa Al-Masih merupakan fenomena bersejarah yang tercatat dalam Al-Quran. Nabi Isa, ketika masih bayi bisa berbicara dan memperkenalkan dirinya sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat Maryam ayat 30-33, "Nabi Isa as berbicara ketika masih bayi, “Berkata Isa, ‘Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”

Di bagian lain al-Quran, surat Al-Zukhruf ayat 63 menjelaskan, "Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku."


Isa Al-Masih as adalah seorang utusan Allah swt untuk membimbing umat manusia. Oleh karena itu,  ucapan dan perilakunya sesuai dengan ketentuan ilahi, sebagaimana para pendahulunya dan juga Nabi yang datang sesudahnya. Ajaran Isa as adalah membenarkan ucapan para nabi terdahulu dan menyampaikan kembali pesan-pesan mereka.

Pada prinsipnya, Al-Quran memandang misi besar semua Nabi ilahi adalah melawan thagut, sebagaimana ditegaskan dalam surat Nahl ayat 36, "Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)".


Peringatan hari kelahiran Nabi Isa Al-Masih bisa menjadi landasan bersama antara umat Islam dan Kristiani, meskipun kedua agama besar ini memiliki perbedaan. Nabi Isa adalah penyelamat dan pemimpin agama yang membaktikan hidupnya untuk umat manusia.

Tampaknya, banyak agenda penting yang bisa dilakukan umat Islam dan Kristiani di antaranya: meredakan kekerasan dan kerusakan sosial, pengentasan kemiskinan, membantu kaum tertindas, serta berjuang untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia.

Kini, berbagai masalah global menuntut peran lebih aktif para agamawan dan penganut agama di dunia, terutama Islam dan Kristen supaya bahu-membahu menyelesaikan berbagai masalah dunia demi menciptakan perdamaian global. Sebab, inilah salah satu pesan penting peringatan hari kelahiran Nabi Isa Al-Masih.

 

Republik Islam Iran sejak agresi militer rezim Baath Irak di dekade 80-an sudah memulai langkah pengembangan, produksi dan pembangunan arsenal rudal balistik, dan dalam tiga dekade terakhir, ia mengalami kemajuan signifikan di bidang produksi berbagai jenis rudal balistik mulai dari jarak pendek, menengah hingga jarak jauh, dan Iran sekarang memiliki kemampuan membuat rudal-rudal jarak jauh.

Kekuatan rudal Iran saat ini menjadi salah satu prestasi besar di bidang teknologi militer dan pertahanan negara. Salah satu rudal balistik Iran adalah rudal Khorramshahr yang merupakan produk rudal balistik terbaru negara ini. Rudal balistik jarak menengah Khorramshahr untuk pertama kalinya dipamerkan pada parade militer serentak Angkatan Bersenjata Iran di awal Pekan Pertahanan Suci tanggal 22 September 2017 lalu. Rudal ini termasuk rudal yang sepenuhnya produk dalam negeri dan buah kerja keras ilmuwan Iran.
 
Komandan Pasukan Dirgantara, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, Brigjend Amir Ali Hajizadeh mengumumkan daya jangkau rudal Khorramshahr adalah 2000 kilometer. Bobot rudal berbahan bakar cair ini, 20 ton, dan bisa membawa hulu ledak tempur hingga 1.800 kilogram, dan ia juga mampu membawa “hulu ledak hujan” (raining warhead) yaitu hulu ledak yang berisi sejumlah hulu ledak kecil berbobot sekian ratus kilogram.
 
Jika dibandingkan dengan rudal-rudal Iran yang lain seperti rudal Ghadr dan Sejjil, rudal Khorramshahr 2-3 kali lebih kuat membawa hulu ledak tempur dibandingkan ukuran rudal-rudal balistik lainnya. Diameter yang lebih besar pada rudal Khorramshahr membantunya sehingga bisa membawa hulu ledak hujan, karena ruang lebih besar untuk menempatkan jenis hulu ledak ini.
 
Produk rudal Khorramshahr pertama dengan hulu ledak kerucut sederhana sudah dipamerkan, namun karena kemajuan produksi hulu ledak rudal yang terus dilakukan Iran, sekarang rudal Khorramshahr dalam bentuknya yang sudah mengalami peningkatan, bisa membawa hulu ledak hujan. Sampai saat ini rudal Khorramshahr terlihat telah menggunakan tiga jenis hulu ledak. Tipe pertama yang dipasang pada rudal Khorramshahr 1 adalah hulu ledak kerucut sederhana.
 
Kemudian pada rudal Khorramshahr 2 dipasang hulu ledak hujan, dan ini dipamerkan pada pameran Eghtedar 40. Hulu ledak ini mengalami perubahan di bagian cross section (persilangan), dan di sudut permukaan, serta dipasangi sayap-sayap kontrol kecil di ujung badannya. Akan tetapi di tahap berikutnya pada parade militer yang digelar 22 September 2019, rudal Khorramshahr dipamerkan dengan dua hulu ledak tempur baru. Hulu ledak ini mirip hulu ledak rudal Khorramshahr 2 namun tidak memiliki sayap kontrol kecil.
 
 
Kemungkinan hulu ledak baru itu dioptimalisasi untuk menambah stabilitas agar hulu ledak-hulu ledak tanpa kontrol dapat lebih akurat hingga detik terakhir, dan bisa diluncurkan dalam kecepatan tertinggi di fase akhir. Oleh karena itu kemungkinan untuk diintersep oleh sistem pertahanan musuh menjadi lebih kecil.
 
Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran, Mayjend Mohammad Bagheri mengatakan hulu ledak perang pada rudal Khorramshahr pada uji coba akhir berhasil mengenai sasaran dengan tingkat kesalahan 60 cm dalam jarak 1.300 kilometer. Hal ini menunjukkan bahwa rudal Khorramshahr memiliki akurasi tinggi, dan dengan tingkat kesalahan kecil ini, kemampuan akurasi rudal-rudal balistik Iran sekarang sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.
 
Masalah penting lainnya adalah rudal balistik Khorramshahr merupakan proyek kedua Iran dalam produksi rudal-rudal tanpa sayap setelah rudal balistik Qiam, dengan demikian terbuka kemungkinan peluncuran rudal tersebut dari peluncur bergerak, dan juga dari silo-silo bawah tanah, serta menghancurkan sasaran apapun dengan akurasi tinggi. Di sisi lain, bobot tinggi rudal ini menyebabkan ia bisa membawa hulu ledak-hulu ledak yang lebih berat, artinya satu unit rudal Khorramshahr dengan beberapa hulu ledak dapat melakukan kerja 2-3 unit rudal balistik.
 
Spesifikasi teknis:
 
Bentuk luar hulu ledak rudal Khorramshahr terutama di bagian hidung rudal menunjukkan kecepatan yang sangat tinggi pada saat terbang vertikal. Karakteristik lain rudal Khorramshahr adalah diameter dan panjang rudal yang ditambah sehingga meningkatkan kerampingannya.
 
Rudal ini memiliki diameter dan panjang yang lebih daripada rudal Iran lain yang memiliki jarak jangkau yang sama. Hal ini berdampak pada desain baru, simulasi, dan uji coba seuruh struktur serta badan rudal. Panjang keseluruhan rudal Khorramshahr dibandingkan rudal-rudal sebelumnya mengalami penurunan secara signifikan, ini karena rudal-rudal terdahulu memiliki panjang sekitar 15,5 meter ke atas.
 
rudal Khorramshahr 
 
Menurut  Komandan Pasukan Dirgantara IRGC, pengurangan panjang rudal Khorramshahr menyebabkan perbaikan kemampuan teknis rudal ini. Pengurangan panjang dibandingkan diameter rudal Khorramshahr memperkuat struktur rudal ini.
 
Poin penting lain, rudal yang memiliki panjang lebih rendah dari diameternya, lebih mudah untuk terbang dengan kecepatan tinggi. Diameter lebih besar juga meningkatkan gaya hambat namun ditutupi dengan peningkatan kekuatan propelan roket, yaitu propelan yang bisa ditempatkan di badan rudal Khorramshahr karena memiliki ruang yang cukup.
 
Setelah rudal Qiam 1, Khorramshahr adalah rudal balistik kedua tanpa sayap yang diproduksi Iran. Perbedaan mendasar secara fisik antara Qiam dan Khorramshahr dengan rudal-rudal balistik Iran lainnya terletak pada penghapusan sayap-sayap kecil permanen penyetabil di ujung badan rudal.
 
Sayap-sayap kecil yang dapat ditemukan di semua jenis rudal balistik Iran, seperti keluarga rudal Shahab, Ghadr, dan Sejjil, memainkan peran kunci dalam menciptakan keseimbangan rudal, tapi pada dua dari tiga rudal di atas tanpa bersandar pada sayap-sayap kecil, seluruh tugas menjaga kestabilan rudal ada pada sistem kontrol yang dipasang di pintu keluar propelan bahan bakar cair.
 
Penghapusan sayap-sayap pengendali stabilitas, memberikan sejumlah keuntungan lain di antaranya penurunan bobot dan reaksi radar, cadangan dan tempat penyimpanan, transportasi dan penempatan rudal di peluncur menjadi lebih mudah.  
 
Spesifikasi ini dihasilkan berkat akses ke level yang lebih tinggi dari ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kestabilan dan kontrol rudal,  dan hanya bisa diperoleh dengan menggunakan sistem kontrol vektor di bagian output mesin.
 
rudal Khorramshahr
 
Pada saat yang sama, penurunan signifikan faktor-faktor kesalahan pada rudal ini termasuk penempatan akuran rudal di peluncur, perbaikan sistem bidikan dan pengendali, penurunan guncangan bahan bakar cair pada tempatnya, dan yang lainnya juga diperhatikan dalam rudalnya.
 
Selain itu, karena rudal ini termasuk baru, di bagian-bagian elektroniknya ia menggunakan teknologi canggih dan sistem yang seluruhnya digital. Rudal Khorramshahr menggunakan propelan bahan bakar cair berbeda dengan yang digunakan pada rudal-rudal general Shahab 3.
 
Perbedaan mencolok tampak pada bagian output rudal Khorramshahr dengan rudal-rudal general Shahab 3 meliputi perbedaan diameter “nozzle” yaitu bagian output propelan, dan propelan rudal Khorramshahr juga dilengkapi dua nozzle sekunder yang lebih kecil. 
 
Spesifikasi umum rudal Khorramshahr:
 
Bobot: 19-26 ton
Panjang: 13 meter
Diameter: 1,5 meter
Propelan: bahan bakar cair
Jarak tempur operasi: 2000 km dengan satu hulu ledak seberat 1.800 kg
Kecepatan: Mach 15
Jenis Peluncur: peluncur bergerak 

 

Amerika Serikat dalam sebuah tindakan keji dan ilegal, meneror Komandan Pasukan Quds Iran, Letnan Jenderal Qasem Soleimani dan Wakil Komandan Hashd al-Shaabi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis dalam serangan drone di dekat Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020.

Delapan pengawal mereka juga gugur syahid dalam serangan udara pasukan teroris AS ini. Serangan tersebut dilakukan atas perintah langsung Presiden AS Donald Trump. Dia menggunakan kebohongan dan bermacam alasan untuk menjustifikasi perintah langsung yang dikeluarkan untuk meneror petinggi militer Iran di Irak.

Trump berusaha membenarkan aksi terorisme ini dan pelanggaran kedaulatan nasional Irak sebagai tindakan pencegahan dalam perang di kawasan. Padahal menurut pengakuan para pejabat Washington sendiri, Jenderal Qasem Soleimani memainkan peran yang tak tergantikan dalam perang melawan teroris di kawasan.

Dua hari setelah pembunuhan Jenderal Soleimani, televisi CNN melaporkan bahwa para pejabat senior keamanan nasional AS bekerja keras untuk membela klaim Gedung Putih, yang menuding Jenderal Soleimani sedang merencanakan serangan terhadap kepentingan AS. Namun, tidak adanya bukti pendukung telah menimbulkan keraguan Kongres dan opini publik tentang apakah serangan seperti itu dibenarkan atau tidak.

Serangan teror Amerika terhadap komandan Pasukan Quds Iran dan rekan-rekannya, kembali membuktikan bahwa AS tidak berperang menumpas terorisme, karena AS sendiri adalah sumber terorisme serta penyebab utama kekacauan dan kejahatan di kawasan.

Jenderal Qasem Soleimani – sebagai ahli strategi militer – telah menyingkap kebohongan klaim-klaim Amerika dalam perang melawan terorisme dan menantang kebijakan AS di Asia Barat (Timur Tengah), yang mengklaim ingin menciptakan stabilitas dan keamanan di kawasan.

Foto Donald Trump dan Benjamin Netanyahu.
Jenderal Soleimani mengalahkan Daesh dan membuka jalan bagi perlawanan di kawasan melalui kerja sama dengan para penasihat militer di Suriah dan Irak. Garis yang ditarik oleh Jenderal Soleimani dalam bentang geografi poros perlawanan, telah menggagalkan skenario Amerika-Israel untuk membagi negara-negara di kawasan, yang sesuai dengan peta kekhalifahan kelompok teroris Takfiri dan Daesh.

Meskipun Presiden Donald Trump bertanggung jawab atas perintah pembunuhan Jenderal Soleimani, namun ada bukti-bukti yang juga mengonfirmasikan keterlibatan Israel dalam aksi teror tersebut. Sebelum Jenderal Soleimani dibunuh, rezim Zionis melakukan kampanye yang mengesankan Iran sebagai ancaman besar di kawasan, dan secara khusus menekankan peran Pasukan Quds di Irak dan Suriah.

Menteri Peperangan Israel Naftali Bennett berulang kali berbicara tentang apa yang disebutnya sebagai waktu yang sangat tepat untuk mengakhiri kehadiran Iran di wilayah tersebut, dan mengeluarkan pernyataan-pernyataan intimidatif.

Tiga hari sebelum pembunuhan Jenderal Soleimani, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghubungi Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo via telepon. Dia berterima kasih kepada Pompeo atas “tindakan penting” terhadap Iran dan menyerukan tindakan tegas terhadap ancaman Tehran.

Pompeo dalam sebuah statemen, mengakui bahwa Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dicap sebagai organisasi teroris oleh AS karena rezim Zionis Israel. Menurut surat kabar Jerusalem Post, Pompeo mengatakan pada pertemuan Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS bahwa mendaftarkan IRGC sebagai organisasi teroris semata-mata demi Israel.

Bagaimana pun, tidak ada bedanya apakah Amerika atau Israel yang bertanggung jawab atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis, sebab Washington dan Tel Aviv adalah dua sisi mata uang.

Rencana teror ini masuk dalam agenda Amerika dan Israel setelah Iran – berbeda dengan harapan mereka – mampu mengalahkan strategi tekanan maksimum Trump yang bertujuan melumpuhkan Republik Islam melalui sanksi.

Hari ini kekuatan arogan global ingin meluapkan kebencian, permusuhan, dan kekalahannya dengan aksi teror dan menyingkirkan para ilmuwan Iran dari ranah sains dan kemajuan.

Upacara pelepasan jenazah Syahid Soleimani di Tehran.
Upacara pemakaman Jenderal Soleimani dan al-Muhandis yang dihadiri oleh jutaan orang, mengirimkan pesan yang penuh makna kepada AS dan menunjukkan bahwa kebencian terhadap AS telah mencapai puncaknya di luar perbatasan Iran yaitu di Irak, Afghanistan, Yaman dan di banyak negara lain. Kemarahan dan kebencian ini tidak dapat dipadamkan dengan tweet dan ancaman.

Reaksi di tingkat regional dan internasional atas pembunuhan Jenderal Soleimani juga menjadi tantangan besar bagi Washington, karena aksi teror itu melukai rakyat Iran dan Irak serta semua orang yang telah disakiti oleh Amerika.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam sebuah pidatonya mengatakan, “Musuh telah melakukan segala upaya dan pekerjaannya. Tujuan mereka adalah memaksa para pejabat untuk menyerah dan mengubah perhitungannya sedemikian rupa sehingga membuat mereka menyerah, yaitu menyerah kepada Amerika dan menempatkan rakyat berhadap-hadapan dengan negara. Inilah tujuan musuh.”

“Perhitungan ini adalah sebuah perhitungan yang salah. Artinya perhitungan AS adalah perhitungan yang salah. Sebelum ini dalam beberapa tahun terakhir, dalam 40 tahun terakhir, para pejabat AS memiliki perhitungan yang sama dan mereka gagal memperoleh hasil, mereka telah kalah, dan mereka gagal memberikan pukulan yang diinginkan terhadap Republik Islam,” tambahnya.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei.
“Sekarang juga seperti itu. Kali ini mereka juga pasti akan gagal, tidak ada keraguan tentang ini. Kebencian dan dendam yang mereka miliki terhadap Iran Islami telah membutakan mereka; yaitu telah merusak perhitungan mereka dan mereka tidak mampu membuat perhitungan yang benar,” kata Ayatullah Khamenei.

Pengalaman menunjukkan bahwa kehadiran AS di kawasan dan pengerahan pasukan di Irak dan Afghanistan merupakan sumber dari banyak krisis regional. Namun, hari ini situasi di kawasan serta perimbangan politik dan militer telah berubah. Bangsa-bangsa dan pemerintahan di kawasan tidak mentolerir lagi kehadiran tersebut. Ini bermakna munculnya sebuah perubahan penting dan strategis di kawasan bahkan di tingkat internasional.

Resolusi parlemen Irak tentang pengusiran pasukan AS yang dikeluarkan pada 5 Januari 2020 serta kecaman dan protes keras terhadap tindakan terorisme AS, membawa sebuah pesan yang jelas. Saat ini situasi regional berubah lebih cepat dari yang dibayangkan oleh AS dan sekutunya, dan proses penurunan kekuatan AS telah dimulai. 

 

Syahid Soleiman bukan hanya tokoh militer dan keamanan saja, tapi juga pejuang sejati yang memiliki kekayaan pengetahuan dan spiritual, juga ketinggian moralitasnya. Beliau mencurahkan segenap hidupnya untuk membela Islam yang melampaui batas teritorial tertentu.

Perjalanan hidup pejuang Islam ini menarik banyak orang untuk menelahnya, termasuk sisi lain dari kehidupan komandan pasukan Quds Sepah Pasdaran  yang tidak banyak diketahui masyarakat luas, terutama di Indonesia.

Selengkapnya simak wawancara ekslusif Partoday Indonesia dengan Mehrdad Rakhshandeh Yazdi, Konselor Kebudayaan Iran di Indonesia bagian kedua berikut ini:

Tentu saja, kesyahidan adalah harapan Haji Qassim Soleimani, dan beliau meraihnya dengan kemuliaan. Namun, semua orang yang mencintai kebebasan, hatinya terbakar atas kepergian pejuang Islam ini.

Tampaknya penting untuk mengenali kehidupan dan kepribadian manusia mulia ini dari berbagai aspeknya, termasuk dari kezuhudan dan kesalehannya, dan kemampuannya mengguncang pemerintahan kolonial yang rapuh dan sekutu Zionisnya di kawasan, yang membuat mereka mengambil langkah meneror Syahid Soleimani.

Mereka mengira telah menang dengan menerornya, tapi yang pasti kemenangan justru berada di tangan Syahid Soleimani dan pengikut jalannya. Sebab jalan perjuangan Syahid Soleimani senantiasa hidup, beliau tetap berada dalam ingatan selamanya dan mazhab Soleimani akan menciptakan ribuan dan puluhan ribu Soleimani di berbagai penjuru dunia Islam, Insya Allah.

Kepercayaan diri dan ketulusan beliau menunjukkan salah satu kualitasnya sebagai seorang pejuang Islam. Dia benar-benar seorang komandan nasional, dia adalah contoh dari pejuang yang mencintai dan dicintai rakyat, sehingga semua orang memiliki kenangan baik dengannya.

Apabila kita hendak merangkum karakteristik khusus pria mulia ini, saya akan menyinggung tentang ketulusannya. Dimensi kepribadiannya ini tidak hanya di ranah militer dan pertempuran yang telah membuatnya menjadi sosok yang hebat bagi kita hari ini. Beliau adalah prajurit abdi negara, zahid, alim, sekaligus seorang politikus.

 Haji Qassim bisa dikatakan sebagai perwujudan spiritualitas manusia yang sempurna, dan kebijakannya adalah kebijakan akhlak dan taqwa. Kekuatan manajerialnya merupakan fitur lain dari Syahid Soleimani. Kebijaksanaan dan ketabahannya sebagai seorang komandan militer yang mumpuni menjadikan dirinya dicintai rakyat.

Haji Qassim Soleimani memiliki pandangan dunia yang khas. Perhatian dan pengetahuannya terhadap dinamika dunia Islam dan masalah internasional sangat besar dan luas. Beliau memiliki hati yang lembut, bahkan merasa kasihan terhadap pasukan musuh yang tewas. Beliau merasa kasihan kepada para milisi Daesh yang tertipu oleh imperialis. Setiap kali dia merasakan adanya orang yang tertindas dan teraniaya, maka dia akan menjalankan tugasnya untuk berada di sana. Itulah sebabnya, pandangan Haji Qassim Soleimani melampaui geografi Iran, dan menjadi pejuang di Suriah, Lebanon, dan Yaman, sebagai bentuk pengabdian kepadanya sesama manusia yang tertindas.

Kehidupan Haji Qassim Soleimani sedikit banyak telah kita ulas bersama. Kita melihat bahwa kehidupan beliau menjadi contoh dari banyak ayat Alquran. Oleh karena itu, jika kita ingin memperkenalkan Haji Qaseim Soleimani suatu hari nanti, menurut saya, kita harus mencarinya di ayat-ayat Alquran, seperti "Asyidau ala Al-Kufar".

Bagaimanapun, saya sangat senang Anda memberi saya kesempatan untuk menyampaikan isi hati saya dalam waktu yang sangat singkat ini. Secara khusus, saya menyampaikan terima kasih kepada Parstoday Indonesia atas kesempatan ini dan berbelasungkawa kepada siapa saja yang berduka atas kesyahidan Syahid Soleimani, terutama  rakyat dan pemerintah Republik Islam Iran yang memperingati setahun kesyahidannya.

 

Syahid Soleiman bukan hanya tokoh militer dan keamanan saja, tapi juga pejuang sejati yang memiliki kekayaan pengetahuan dan spiritualnya, serta ketinggian moralitasnya. Beliau juga mencurahkan segenap hidupnya untuk membela Islam yang melampaui batas teritorial.

Perjalanan hidup pejuang Islam ini menarik banyak orang untuk menelahnya, termasuk sisi lain dari komandan pasukan Quds Sepah Pasdaran ini yang tidak banyak diketahui masyarakat luas, terutama di Indonesia.

Selengkapnya simak wawancara ekslusif Partoday Indonesia dengan Mehrdad Rakhshandeh Yazdi, Konselor Kebudayaan Iran di Indonesia bagian pertama berikut ini:

Pertama-tama, saya ingin menyampaikan belasungkawa kepada semua orang merdeka di dunia, masyarakat Iran, dan siapa saja yang berduka atas kesyahidan komandan tercinta Jenderal Qassim Soleimani.

Saya berterima kasih kepada Pars Today Indonesia yang hari ini memberikan kesempatan kepada saya untuk berbicara dengan para pemirsa tentang syahid agung ini.

Hari ini, satu tahun peringatan kepergian Syahid Letjen Qassim Soleimani. Banyak aspek menarik dari kepribadiannya yang berkarakter. Barangkali Syahid Soleimani di benak banyak orang dikenal sebagai tokoh militer dan keamanan. Beliau memang seorang tokoh militer dan tokoh keamanan, sekaligus pejuang yang terjun langsung di medan tempur.

Tapi selain itu, Syahid Soleimani juga memiliki kekayaan marifat, pengetahuan dan spiritualitas, juga ketinggian moralitas dan adabnya. Beliau sosok sederhana yang memandang dirinya sebagai pelayan rakyat, abdi negara dan pelayan putra-putri syuhada.

Pada awal perang yang dipaksakan rezim Baath Irak terhadap Republik Islam Iran, dia hadir di medan tempur. Benar, dia adalah seorang komandan, dengan kecerdasannya memimpin pasukan. Tetapi juga dia selalu hadir di garis depan sebagai seorang prajurit, dan menjalankan teroi perang dalam aksi di medan tempur. Di bidang militer, beliau sangat ahli.

Tetapi hari ini, ketika kita membaca kehidupannya, ketika kita menelaah perjalanan hidupnya, ketika mendengarkan cerita teman-teman seperjuangannya, kita menyaksikan kebesaran jiwa seorang pejuang yang melampaui semua ini. Tampaknya, kesyahidan adalah hadiah terbaik yang dianugerahkan Allah swt kepadanya. Apalagi beliau syahid di tangan musuh utama Islam dan Muslim, yaitu Amerika.

Syahid Soleimani mengerahkan segenap hidupnya dalam perang melawan Daesh. Ketika kita membaca dan mendengarkan cerita dari teman-teman seperjuangannya, akan muncul kekaguman kita menyaksikan bagaimana beliau membela Islam yang kita cintai tanpa mengenal batas teritorial. Beliau menyerang jantung musuh, sehingga pasukan Daesh merasa ketakutan menghadapi kehadirannya.

Banyak dari para pemimpin dunia menceritakan tentang beliau, terutama tentang kebaikan dan keberaniannya, serta pengaruh besar dari manusia mulia ini. Meskipun kini pahlawan Revolusi Islam ini telah tiada, tetapi pastinya kesyahidannya menjadikan jalan perjuangan Soleimani senantiasa hidup.

Jumat, 05 Februari 2021 16:45

Mengenang Perjuangan Rakyat Palestina

 

Tanggal 19 Januari dalam kalender perjuangan rakyat Palestina melawan rezim Zionis ditetapkan sebagai Hari Gaza. Hari Gaza, sama seperti Hari Quds Sedunia, merupakan sebuah momentum untuk menyuarakan ketertindasan dan tuntutan sah rakyat Palestina kepada dunia.

Ada banyak peristiwa pahit dan pilu dalam sejarah bumi Palestina dari masa penjajahan hingga pembentukan rezim Zionis Israel. Tidak ada bentuk kejahatan yang belum dilakukan oleh Zionis terhadap rakyat Palestina selama pendudukan tanah ini. Rezim Zionis mengusir orang-orang Palestina dari kota dan desa mereka melalui pembantaian sistematis, melakukan kejahatan yang paling paling sadis untuk mengintimidasi warga Palestina, dan memaksa mereka meninggalkan tanah airnya.

Pembantaian mengerikan di Deir Yassin pada 9 April 1948, hanyalah salah satu dari rangkaian pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok Zionis terhadap rakyat Palestina. Pembantaian Deir Yassin bukanlah satu-satunya kejahatan atau pembantaian terbesar yang tercatat dalam sejarah kejahatan rezim Zionis di Palestina.

Pembantaian al-Duwaimah di kota al-Khalil dan pembantaian al-Lud merupakan bagian dari kasus kejahatan besar Israel terhadap rakyat tertindas Palestina. Dalam pembantaian tersebut, ribuan orang Palestina yang tidak bersalah – kebanyakan dari mereka wanita, anak-anak, dan orang tua – dibantai, dan orang-orang Palestina dipaksa memilih tiga opsi pahit; kematian, melarikan diri, atau meminta suaka.

Kejahatan itu membuat ratusan ribu orang Palestina terusir dari tanah airnya dan menetap di negara-negara lain. Jadi, segala bentuk terorisme mulai dari pembantaian massal, operasi militer, perang psikologis dengan berbagai cara, hingga pemindahan dan pemaksaan ratusan ribu warga Palestina untuk meninggalkan rumah mereka, tercatat dalam sejarah rezim Zionis.

Ilustrasi serangan Israel ke Jalur Gaza.
Namun, fakta yang lebih pahit dari kejahatan rezim Zionis adalah bahwa sebagian besar negara Arab menjauhkan diri dari perjuangan pembebasan al-Quds dan memilih bungkam dalam menyikapi kejahatan Israel. Pengkhianatan terbaru rezim Arab kepada rakyat Palestina adalah keputusan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko, mengakui rezim penjajah al-Quds dan menormalisasi hubungan mereka dengan Israel.

Kemenangan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) pada pemilu 2006 di Jalur Gaza merupakan titik balik dalam sejarah Palestina pasca pendudukan tanah ini. Berbeda dengan Otoritas Palestina di Ramallah, Hamas menganggap perundingan kompromi dengan Israel selama tiga dekade terakhir, tidak berguna dan memandang satu-satunya opsi untuk memerdekakan Palestina dari penjajahan Zionis adalah perlawanan.

Berkuasanya Hamas di Jalur Gaza merupakan sebuah bahaya besar bagi penjajah Zionis. Oleh karena itu, Israel pertama-tama mencoba menghancurkan Hamas dengan meneror para pemimpin dan komandan gerakan ini serta memblokade Gaza dengan bantuan dan dukungan pemerintah Mesir.

Namun, teror ini membuat Hamas dan warga Palestina yang tinggal di Gaza bertekad untuk bangkit dan melawan kejahatan Israel. Akhirnya, rezim Zionis melancarkan serangan besar-besaran di Gaza setelah gagal dalam mematahkan tekad warga Palestina melalui pembunuhan para petinggi Hamas dan blokade penuh Jalur Gaza.

Setelah kalah dari Hizbullah Lebanon pada 2006 dan runtuhnya hegemoni Israel, rezim ini membutuhkan sebuah kemenangan untuk menutupi kekalahan melawan Hizbullah dan menyemangati warga Zionis yang tinggal di tanah pendudukan. Mereka memandang agresi ke Gaza dan penghancuran Hamas sebagai peluang untuk menebus kekalahan ini.

Pada 27 Desember 2008, rezim Zionis menyerang Jalur Gaza dengan operasi yang disebut Cast Lead. Mereka mengira dalam tempo 7-10 hari operasi dapat menghancurkan kubu perlawanan di Gaza. Tapi setelah 22 hari, Israel terpaksa menarik diri dari Gaza pada 17 Januari 2009 dan menderita kekalahan besar lainnya dari kubu perlawanan, dua tahun setelah Perang 33 Hari di Lebanon.

Warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza meraih kemenangan besar melawan rezim Zionis. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Palestina sejak era pendudukan dan tanpa dukungan negara Arab manapun, mereka berhasil melawan mesin-mesin perang Israel dan memukul mundur tentara Zionis. Beberapa pemerintah Arab bahkan berpihak kepada Israel dalam perang ini.

Kemenangan itu diraih ketika tentara Zionis membunuh ratusan warga Palestina selama pemboman besar-besaran dan penembakan di Gaza serta menghancurkan banyak infrastruktur perkotaan Gaza. Dalam Perang 22 Hari ini, 1.455 orang gugur syahid, di mana 404 orang adalah anak-anak dan 115 perempuan. Jumlah korban luka diperkirakan mencapai 5.303 orang, di mana 1.815 di antaranya anak-anak.

Menurut laporan organisasi-organisasi Palestina, 40 rumah sakit dan pusat kesehatan menjadi sasaran langsung dan target pemboman selama Perang 22 Hari. Kerugian yang diderita oleh rumah sakit dan puskesmas milik Kementerian Kesehatan Palestina mencapai 10 juta dolar. Sebanyak 15 mobil ambulans juga menjadi sasaran langsung tentara Israel.

Untuk mengetahui puncak ketidakberdayaan tentara Israel dalam melawan warga Palestina di Gaza, kita cukup melihat kembali luas Jalur Gaza yang kecil dan terkepung. Jalur Gaza terletak di bagian barat daya wilayah pendudukan Palestina, dengan luas lebih dari 360 kilometer persegi dan jumlah populasi mencapai 1,8 juta jiwa. Wilayah ini memiliki populasi terpadat di dunia.

Kejahatan brutal rezim Zionis pada 2008 terhadap warga Gaza, terjadi ketika media-media Barat dan sebagian besar media Arab menyensor kejahatan besar-besaran dan pembantaian brutal yang dilakukan Israel. Mereka menyalahkan Gerakan Hamas atas serangan ini dan memberikan informasi yang keliru kepada warganya tentang realitas perang brutal ini.

Untuk melawan propaganda ini, Republik Islam Iran – yang selalu mendukung poros perlawanan dan rakyat tertindas Palestina – menetapkan tanggal 19 Januari sebagai “Hari Nasional Gaza” pada peringatan tahun pertama Perang 22 Hari. Langkah ini bertujuan untuk mengenang kembali ketertindasan rakyat Palestina dan menyuarakan penindasan ini kepada dunia. Inisiatif ini juga untuk menghormati perlawanan 22 hari para mujahidin Gaza dalam melawan kebiadaban Israel dan mengenang perlawanan heroik ini untuk selamanya.

Perang 22 Hari di Gaza telah membawa kubu perlawanan di Gaza ke dalam perimbangan di tanah Palestina dan kawasan. Mereka berada di hadapan kubu yang memperjuangkan kompromi.

Rahbar dalam pertemuan dengan Ismail Haniyeh di Tehran. (dok)
Pasca kemenangan kubu perlawanan di Gaza, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengirim sebuah pesan kepada Ketua Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh.

Teks pesan Rahbar sebagai berikut, “Bismillahirrahmanir rahim. Saudara pejuang Tuan Ismail Haniyeh, Salamun 'alaikum Bima Shabartum. Kesabaran 20 hari Anda dan para mujahidin yang berani serta pengorbanan warga Gaza dalam menghadapi salah satu kejahatan perang yang paling keji di dunia dan dalam sejarah, telah mengangkat panji kemuliaan atas kepala umat Islam. Anda telah membuktikan bahwa kalbu yang penuh dengan iman kepada Tuhan dan hari kiamat serta jiwa mulia orang Muslim yang menolak kehinaan dan ketundukan pada penindasan, telah menciptakan kekuatan yang sedemikian rupa sehingga pemerintahan arogan dan tiran serta tentara yang bersenjata canggih, dibuat tidak berdaya dan terhina.”

Pemerintah Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat, memilih bungkam terhadap kejahatan rezim Zionis yang membunuh anak-anak. Pemerintah AS mencegah kecaman Dewan Keamanan dan Dewan Hak Asasi Manusia PBB terhadap Israel. Terlepas dari semua dukungan ini, rezim Zionis putus asa dan tidak berdaya dalam mengalahkan kubu perlawanan. Pembunuhan wanita dan anak-anak Palestina juga disebabkan oleh keputusasaan ini.

Hamas – sebagai pelopor gerakan perlawanan di Gaza – menguji kembali teori “rumah laba-laba” dan menyimpulkan bahwa perlawanan dan spiritualitas, di samping tindakan nyata di lapangan, dapat menghancurkan Mitos Israel Tak Terkalahkan, seperti yang dilakukan oleh Hizbullah Lebanon pada tahun 2000 dan 2006.

Perang Gaza – sama seperti Perang 33 Hari – kembali mempermalukan para aktivis pembela hak asasi manusia, termasuk komunitas internasional dan kekuatan-kekuatan besar, dan membuktikan bahwa dunia yang beradab ini masih jauh dari prinsip-prinsip HAM dan keadilan.

Jumat, 05 Februari 2021 16:44

Fatimah; Aroma Harum Surgawi di Dunia

 

Di masa ketika masyarakat di sekitarnya merasa malu memiliki seorang anak perempuan, Rasulullah Saw justru bangga memiliki seorang putri, Fatimah Az-Zahra.

Rasulullah memperlakukan Fatimah dengan hormat, ketika putrinya ini datang, Nabi bangkit dari duduknya dan menyambut buah hatinya tersebut. Terkadang di hadapan semuan orang, nabi mencium tangan kecil Fatimah dan menggendongnya. Sambil mencium Fatimah, Nabi bersabda, “Aku mencium bau surga dari Fatimah.”

Bulan akan terlihat penuh di saat bulan purnama. Seiring berlalunya hari, sedikit demi sedikit bulan tertutupi dan hanya terlihat separuh, atau bahkan tidak tampak sama sekali. Fatimah Az-Zahra, putri tercinta Rasulullah Saw tak ubahnya seperti bulan.

Setelah Rasulullah meninggal, Fatimah menghadapi peristiwa terbesar dalam hidupnya. Masyarakat saat itu yang baru ditinggal Rasulullah seakan-akan telah melupakan sabda nabinya, “Siapa yang menjadikan diriku pemimpin, maka setelah aku, Ali adalah pemimpin mereka.”


Tak lama setelah Nabi meninggal, sekelompok orang dengan pedang terhunus menyerang rumah menantu dan putri nabi. Mereka dengan paksa meminta Ali berbaiat. Mereka membakar pintu dan dengan paksa mendobraknya, padahal Fatimah saat itu berada dibalik pintu dan mencegah mereka menyerbu rumahnya.

Apakah mereka tidak mendengar sabda nabi yang mengatakan, “Fatimah bagian dariku, siapa saja yang menyakitinya, berarti menyakitiku juga....” Lantas mengapa hanya beberapa hari setelah Rasul meninggal, mereka melakukan hal-hal hina seperti ini, sehingga putri tercinta nabi mereka sampai mengalami luka? Kelakukan kasar tersebut sampai membuat putri Nabi ini mengalami keguguran. Dengan tubuh terluka, Fatimah masih tetap membela Wilayah yang menjadi hak suaminya serta mencegah mereka membawa paksa Ali.

Dalam membela kebenaran dan hak wilayah Ali, Fatimah tak tinggal diam. Ia pun datang ke masjid dan menyampaikan khutbah. Di khutbahnya Fatimah mengajak masyarakat untuk bertakwa dan menjalankan ajaran serta sabda Rasulullah. Ia pun mengungkap kembali peristiwa Ghadir. Ia pun mendesah karena hatinya yang perih dan terluka, namun bibirnya tetap bungkam dan tidak mengutuk umat ayahnya.

Setelah peristiwa pedih ini, manifestasi bau harum surgawi di muka bumi dan perempuan suci yang dinilai malaikat lebih baik dari seluruh penghuni bumi ini jatuh sakit dengan hati tersayat dan luka-luka fisik yang dideritanya. Di saat-saat akhir hidupnya, Fatimah berkata kepada Ali, “Wahai sepupuku! Kamu tidak pernah menyaksikan kebohongan dan pengkhianatan di seluruh hidupku, dan Aku tidak pernah menentang perintahmu.”

Adapun Ali yang sangat menctai dan menghormati Fatimah serta menyaksikan putri tercinta Nabi ini berada di detik-detik akhir kehidupannya menjawab, “Aku berlindung kepada Allah! Kamu adalah sebaik-baik makhluk, lebih bijak, lebih terhormat daripada aku mencelamu. Jauh dan berpisah denganmu sangat berat bagiku. Aku bersumpah kepada Allah! Kepergianmu akan menambah musibah Rasulullah bagiku. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiuun.

Rasulullah Saw di setiap kesempatan menyebutkan sifat mulai dan derajat tinggi Fatimah Az-Zahra serta mengisyaratkan keutamaan wanita mulia ini. Aisyah, istri Nabi terkait Fatimah mengatakan, “Aku tidak menyaksikan di antara manusia yang perilaku dan ucapannya menyerupai Nabi kecuali Fatimah.”

Manifestasi kesempurnaan dalam kepribadian manusia tidak eksklusif untuk pria atau wanita, tetapi pemberian yang diberikan kepada manusia oleh Tuhan, sehingga ia dapat memahami hakikat dirinya. Benar bila dikatakan Fatimah as salah satu contoh teladan yang sempurna, dimana mengikutinya bakal menjamin kemenangan, kebenaran dan mencapai kesempurnaan dan keutamaan. Kecintaan yang besar dari Nabi Muhammad Saw kepada putri mulianya Sayidah Fatimah as merupakan poin yang patut direnungkan dalam kehidupan beliau.

Dalam masyarakat yang tidak begitu jauh dari era Jahiliah, dimana perempuan dan anak perempuan bukanlah sumber kehormatan dan kemuliaan, Nabi Saw memperlakukan putrinya sedemikian rupa sehingga membuat orang-orang di sekitarnya keheranan. Nabi Saw adalah pribadi yang ketika melihat satu kebajikan atau keutamaan, pasti beliau mengagumi dan memujinya. Dengan kata lain, ini adalah semangat tinggi dan kebajikan menonjol Fathimaa Zahra as yang membuat Nabi Saw kemudian menghormati dan memuliakannya.

Selain itu, Nabi Saw yang mampu mengantisipasi kejadian di masa depan berusaha menjelaskan semua alasan dan hujjah akan kebenaran Fatimah as dan menekankan kondisi sulit di masa depan. Suatu hari seorang pria memberi tahu Nabi, "Mengapa kamu tidak memperlakukan Fatima seperti putra dan putrimu yang lain?" Nabi berkata kepadanya, "Anda tidak kenal Fatimah. Saya merasakan aroma surga darinya. Anda tidak bisa tahu bahwa kerelaan Fatimah adalah keridaan Tuhan dan kemarahannya adalah murka Tuhan."

Berkaitan dengan karakteristik Sayidah Fatimah, Imam Ali berkata, "Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, 'Ia dinamakan Fatimah, karena Allah Swt akan menyingkirkan api neraka darinya dan dari keturunannya.Tentu keturunannya yang meninggal dalam keadaan beriman dan meyakini segala sesuatu yang diturunkan kepadaku',"(Bihar al-Anwar, jilid 43, hal 18-19).

Kedudukan spiritual Sayidah Fatimah sangat tinggi sampai-sampai malaikat berbicara dengannya. Oleh karena itu, ia disebut Muhaddatsah, artinya orang yang mampu berkomunikasi dengan malaikat. Para malaikat dapat berbicara dengan selain para nabi atau rasul. Mereka bisa mendengar suara dan melihat para malaikat. Allah Swt telah menjelaskan bahwa Maryam binti Imran as melihat malaikat dan berbicara dengannya. Dalam surah al-Imran ayat 42, Allah Swt berfirman: "Dan (Ingatlah) ketika malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)."

Sayidah Fatimah az-Zahra adalah penghulu para wanita seluruh alam, dari awal sampai akhir. Sayidah Fatimah dikenal keteladanannya dalam rumah tangga. Beliau contoh terbaik dari sosok istri dan ibu. Bersama suaminya, Ali bin Abi Thalib, Sayidah Fatimah menjalani suka dan duka kehidupan, dan sepanjang sejarah hingga kini sebagai teladan keluarga terbaik.Terkait hal ini, Imam Ali berkata, "Demi Allah dia tidak pernah membuatku marah dan tidak pernah menolak perintahku sama sekali. Kapan saja aku melihat Fatimah, maka hilanglah semua kesedihanku."(Biharul Anwar, jilid 43, hal 134).


Pada permulaan malam setelah pernikahan Imam Ali dan Sayidah Fatimah, Rasulullah Saw membagi pekerjaan untuk mereka berdua, pekerjaan dalam rumah adalah urusan Sayidah Fatimah sedangkan pekerjaan di luar rumah adalah urusan Imam Ali as. Setelah pembagian itu Sayidah Fatimah as berkata, "Hanya Allah yang tahu betapa gembiranya aku akan pembagian kerja ini. Karena Rasulullah Saw telah menghalangi aku dari melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan lelaki." (Biharul Anwar, jilid 43, hal 81)

Sayidah Fatimah bukan saja pendamping hidup bagi suaminya tapi beliau juga mitra dalam urusan spiritual. Ketika Imam Ali as ditanya Rasulullah Saw, bagaimana engkau menilai Fatimah? Imam Ali as menjawab, "Ia adalah sebaik-baiknya penolong dalam ketaatan kepada Allah."(Biharul Anwar, jilid 43, hal 117)

Sayidah Fatimah adalah istri yang tidak pernah meminta sesuatu di luar kemampuan suaminya. Dalam hal ini beliau berkata kepada Imam Ali as, "Aku malu kepada Tuhanku bila aku meminta sesuatu kepadamu sementara engkau tidak mampu memenuhinya."(Amali Syeikh Thusi, jilid 2, hal 228).

Imam Ali dan Sayidah Fatimah adalah pasangan yang tiada duanya. Mengenai kehidupan mereka, Rasulullah Saw bersabda, "Jika Allah tidak menciptakan Ali maka Fatimah tidak memiliki pasangan yang sekufu baginya."(Yanabi'ul Mawaddah, hal 177 dan 237).

Selain dalam keluarga, sayidah Fatimah juga memainkan peran penting dalam masyarakat terutama meningkatkan budaya dan pemikiran masyarakat ketika itu. Beliau juga memberikan kontribusi terhadap penyelesaian masalah yang dihadapi umat Islam di masanya.

Dari Fatimah lahir manusia-manusia suci, Imam Hasan, Husein, Sayidah Zainab dan Ummu Kultsum. Di rumah sederhana ini aroma Ilahi dan surgawi mengalir. Kasih sayang dan kecintaan serta saling menghormati menjadi landasan perilaku di rumah sederhana ini.

Penghambaan dan ibadah menjadi karakteristik utama putri tercinta Nabi ini seperti yang disebutkan berbagai riwayat. Ia merupakan pribadi agung dan didikan rumah wahyu. Terkait ibadah dan zuhud Fatimah, Rasul berkata kepada Salman, “Wahai Salman! Putriku, Fatimah imannya telah meresap ke seluruh bagian tubuh dan hatinya, di mana ketika ia beribadah kepada Tuhan, ia melupakan segala sesuatu.”

Dalam hadis lain, Rasulullah Saw bersabda, "Putriku yang mulia, Fatimah adalah pemimpin perempuan dunia di seluruh zaman dan generasi. Ia adalah bidadari berwajah manusia. Setiap kali Fatimah beribadah di mihrab di hadapan Tuhannya, cahaya wujudnya menyinari malaikat. Layaknya bintang-gemintang yang bersinar menerangi bumi."

Akhirnya putri tercinta Nabi dan pemimpin perempuan di seluruh zaman ini setelah berjuang membela wilayah suaminya dan kesedihan mendalam setelah kepergian ayah tercintanya serta kesedihan mendalam akibat menyaksikan umat ayahnya, bersiap menghadap Tuhannya dan berkumpul bersama ayahnya.


Ali saat itu tengah duduk disamping Fatimah, ia dengan diam mendengarkan wasiat istrinya. Wanita yang terluka fisik dan hatinya ini berwasiat kepada Ali: “Mandikan dan kuburkan Aku di malam hari.”

Ali yang dililit kesedihan mendalam dan didampingi anak-anaknya, Hasan, Husein dan Zainab, memandikan Fatimah Az-Zahra. Hanya dengan disaksikan segelintir sahabat, Ali memakamkan putri Nabi ini. Makam Fatimah tetap menjadi misteri di kota Madinah, sehingga ketertindasan dan keterasingan bidadari bermuka manusia ini tetap kekal sepanjang sejarah.

 

 

Manuver militer Pasukan Garda Revolusi Islam Iran "Nabi Agung" ke-15 dilengkapi berbagai alutsista canggih, salah satunya pengujian rudal balistik Sejjil yang menarik perhatian dunia terhadap kemampuan rudal Republik Islam Iran.

Angkatan Udara Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) pada hari Sabtu, (17/1/2021) berhasil menembak target di Samudera Hindia pada hari kedua manuver militer Nabi Agung ke15 pada jarak 1.800 kilometer.

Fox News melaporkan bahwa rudal Iran mendarat sekitar 100 mil di utara kapal induk AS, Nimitz di Samudra Hindia. Peristiwa ini merupakan perkembangan strategis dalam pembahasan rudal balistik anti kapal di dunia, karena belum ada negara yang menggunakan rudal semacam itu dalam rentang tersebut hingga saat ini.

Dalam latihan perang ini, digunakan rudal balistik berbahan bakar cair seperti Qadr dan Emad, serta rudal balistik berbahan bakar padat dua tahap Sejil yang mampu mengenai target angkatan laut dengan akurasi tinggi pada jarak 1800 km yang menunjukkan kekuatan rudal Republik Islam.

Rudal balistik Sejil merupakan salah satu rudal balistik tercepat yang dimiliki Iran. Keberhasilan dan masuknya rudal Sejil dalam daftar alutsista Iran menunjukkan perhatian kementerian pertahanan negara ini dalam peningkatan kemampuan pertahanan negaranya. Lalu, mengapa rudal Sejil termasuk rudal yang diperhitungkan di dunia.

Situs berita AS, National Interest dalam laporannya di tahun 2017 menggambarkan rudal Sejil sebagai titik lompatan industri rudal Iran. Sebelum peluncuran rudal Khorramshahr, Sejil dianggap sebagai rudal tercanggih buatan Iran karena mampu membawa hulu ledak seberat 650 kg menggunakan bahan bakar padat.

 

Rudal Sejil
 

Analis Miiter Israel Akui Kehebatan Rudal Sejil

Sejil adalah rudal jarak jauh pertama dari generasi rudal balistik berbahan bakar padat yang diproduksi Iran. Rudal Sejil 2 merupakan peningkatan dari rudal Sajil 1 yang dioptimalkan. Generasi kedua rudal Sejil memiliki waktu peluncuran yang lebih singkat dan kecepatan operasional yang lebih tinggi, dan kemampuan membawa hulu ledak yang lebih besar.

Rudal Sejil paling ditakuti oleh musuh-muush Republik Islam, terutama rezim Zionis Israel. Sebab rudal ini melampaui jangkauan hingga Tel Aviv yang hanya berjarak sekitar 1300 km dari Iran. Rudal ini bisa mencapai Tel Aviv hanya dalam waktu  7 hingga 10 menit.

Pakar militer Zionis Tal Inbar percaya bahwa jika Iran meluncurkan rudal Sejil ke Israel akan sangat sulit untuk dilacak karena penggunaan bahan bakar padat dan kecepatannya yang sangat tinggi untuk sistem anti-rudal Israel.Tal Inbar meragukan kemampuan sistem pertahanan rudal balistik yang terbaru, Arrow 3 bisa menangkal Sejil. Analis militer rezim Zionis ini menyebut karakteristik misil Sejil mampu menembus sistem anti-udara Israel dan menghancurkan sasaran yang ditujunya.

 

Berbagai tipe rudal Iran 
 

Fitur Teknis Rudal Sejil

Rudal balistik permukaan-ke-permukaan Sejil terdiri dari tiga bagian yaitu blok 1, blok 2 dan hulu ledak. Dengan berat lebih dari 23 ton, rudal tersebut memiliki mesin berbahan bakar padat dua tahap yang dapat mencapai kecepatan hingga 4.300 meter per detik yang mampu menghancurkan target tertentu dengan presisi tinggi.

Kecepatan rudal ini sekitar Mach 13 (Mach 1 = 1224 km / jam) dan jangkauan terakhirnya adalah 2000 km dan saat ini menjadi salah satu rudal balistik terkemuka Iran. Sejil saat ini memasuki generasi kedua dengan kemampuan hulu ledak yang dapat dilepas dengan berat 650 kg. Panjang rudal Sejil sekitar 18 meter dan diameternya 125 sentimeter serta dapat diluncurkan dari berbagai sudut.

Secara umum, rudal balistik diluncurkan dari peluncur tetap dan bergerak secara vertikal atau pada suatu sudut tertentu tergantung pada jangkauan dan operasinya. Analis militer percaya bahwa rudal Sejil adalah model yang lebih maju dari rudal Shahab 3 yang umumnya menggunakan bahan bakar cair. Hingga kini beberapa negara masih menggunakan bahan bakar cair dalam produksi rudal balistiknya. Salah satu kelebihan Sejil dari penggunaan bahan bakar padat yang lebih tahan lama dibandingkan bahan bakar cair.

 


 

Fitur Operasional

Faktor terpenting lain dari rudal Sejil mengenai kecepatan persiapan rudal sebelum menembak. Perancang roket membangun Sejil dengan mengikuti fitur ini. Rudal Sejil, sebagai rudal bahan bakar padat jarak jauh pertama di Iran, siap diluncurkan dalam beberapa menit, dan setelah ditembakkan, kendaraan peluncurnya dengan cepat meninggalkan titik tembak, yang mengurangi kemungkinan menghancurkan rudal sebelum diluncurkan. Di saat yang sama, karena akselerasi yang tinggi dari misil ini tidak mudah dihancurkan.

Rudal Sejil memiliki dua tahap dengan dua mesin yang menggunakan bahan bakar padat generasi baru dengan tingkat kecepatan dan akurasi tinggi. Mekanisme kerja Sejil adalah setelah rudal meninggalkan pangkalannya di bumi, rudal mengambil posisi horizontal dan mulai bergerak ke luar hingga mencapai puncak target dengan kecepatan sangat tinggi.

Kecepatan rudal balistik Sejil mendarat mengenai target sekitar 13 Mach, yang membuat penghancuran rudal sangat sulit untuk semua sistem pertahanan udara yang ada saat ini. Sistem navigasi baru dan sensor yang sangat canggih dalam rudal ini meningkatkan koefisiennya. Sehingga rudal ini menjadi lebih akurat dan membuatnya sangat sulit dilacak radar canggih dunia.

Sejil dirancang sedemikian rupa sehingga sistem anti-pesawat dan anti-rudal Patriot Amerika maupun sistem anti-rudal Israel Arrow 3 tidak mampu menangkalnya. Penggunaan penutup anti-radar pada rudal Sejil dirancang upaya para ahli pertahanan dan sektor akademis Iran untuk tujuan tersebut. Tiga faktor, termasuk warna spesifik, bahan dan badan rudal serta penggunaan beberapa sistem elektronik khusus, merupakan elemen siluman yang bisa lolos dari deteksi radar. 

Pada rudal Sejil generasi kedua hulu ledak rudal telah mengalami perubahan, terutama penambahan blok pemandu rudal. Dengan menggunakan blok tersebut, akurasi rudal Sejil 2 mengalami peningkatan yang luar biasa dan mencapai di bawah 50 meter. Rudal Sajil 2 dibandingkan dengan Sajil 1 dilengkapi dengan sistem navigasi baru serta sensor yang akurat dan canggih. Tampaknya, cara mengarahkan misil Sejil 2 menggunakan kombinasi dari sistem pemandu inersia dan GPS.

 

 


 

Spesifikasi teknis rudal Sejil

Berat:                   lebih dari 23 ton

Panjang:              18 meter

Diameter:              1,25 meter

Mesin:                   bahan bakar padat (dua tahap)

Jangkauan:            2000 km

Ketinggian penerbangan : 450 sampai 500 km

Penggerak mesin            :   bahan bakar padat gabungan  tahap pertama dan kedua

Kecepatan                       : 11 hingga 13 Mach atau 3600 hingga 4300 meter perdetik

Tingkat akurasi                : Sejil 1 tanpa kemampuan pemandu pada tahap akhir dengan tingkat kesalahan maksimum 50 meter

                                    : Sejil 2 misil dengan penggunaan hulu ledak baru terpandu dengan kesalahan kurang dari 10 meter.

Peluncur                            : platform landasan peluncuran bergerak dan silo peluncuran bawah tanah

Sistem pemandu               : panduan inersia untuk rudal Sejil 1 dan kombinasi panduan inersia  dan GPS untuk rudal Sejil 2.(PH)