کمالوندی
Dapat Persetujuan Sultan, PM Najib Bubarkan Parlemen Malaysia
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak resmi mengumumkan pembubaran parlemen mulai 7 April besok. Pemilihan umum (pemilu) Malaysia kemungkinan akan digelar pada akhir bulan ini atau awal Mei mendatang.
Seperti dilansir kantor berita Malaysia, Bernama, Jumat (6/4/18), PM Najib mengumumkan pembubaran parlemen Malaysia di kantor PM Malaysia yang ada di Perdana Putra Building di Putrajaya pada hari ini.
Pembubaran dilakukan dua bulan sebelum masa jabatan anggota parlemen, yakni lima tahun, berakhir.
Dengan dibubarkannya parlemen, maka pemilihan umum (pemilu) atau pemilihan raya harus digelar dalam waktu 60 hari setelah pembubaran. Najib Razak mengaku sudah bertemu dengan Yang di-Pertuan Agong ke-15, Sultan Muhammad V untuk mendapat persetujuan pembubaran parlemen.
“Sultan sudah merekomendasikan agar parlemen dibubarkan, yang secara efektif terhitung mulai Sabtu 7 April,” ujar Najib Razak dalam pengumuman resmi tersebut, mengutip dari Reuters, Jumat (6/4/18).
Tugas berat menanti Komisi Pemilihan usai pengumuman tersebut. Sebab, pemilu harus segera digelar dalam waktu 60 hari terhitung sejak Sabtu 7 April. Komite Pemilihan dijadwalkan menggelar rapat dalam pekan ini untuk mengumumkan tanggal pelaksanaan pemilu.
Namun para pengamat politik setempat memprediksi pemilu paling cepat digelar akhir bulan April ini atau awal bulan Mei. Yang jelas pemilu akan digelar sebelum umat muslim menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan pada pertengahan Mei.
Total ada 14,9 juta pemilih terdaftar yang memiliki hak suara untuk memilih dalam pemilu mendatang di Malaysia. Waktu penetapan pemilu akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Malaysia di kemudian hari.
Dalam pemilu tahun ini, PM Najib dihadapkan pada penantang yang cukup tangguh, yakni mantan mentornya yang kini menjadi pemimpin oposisi Malaysia, Mahathir Mohamad. Pelaksanaan pemilu juga dibayangi skandal korupsi perusahaan investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB). PM Najib dan pihak 1MDB telah menyangkal adanya tindak pidana.
Sebut Israel Teroris, Netanyahu Kritik peran Iran di Suriah
Netanyahu, Perdana Menteri Israel dalam sebuah cuitannya di Twitter mengungkapkan, “Absurditas tidak memiliki batas: Rezim teroris Iran yang mengirimkan tentakel teror di seluruh wilayah, menuduh Israel sebagai teroris.”
“Jika Rouhani tidak mengetahui kegiatan teroris dan sabotase yang dilakukan setiap hari oleh Pasukan Quds Iran di Suriah, Israel dapat memberinya informasi,” lanjutnya.
Sebelumnya Hassan Rouhani, Presiden Iran sebelum kunjungannya ke Turki dalam rangka menghadiri pertemuan tiga negara, Turki, Rusia dan Iran, untuk membahas Suriah, di sela-sela acara mengatakan kepada para wartawan bahwa Israel adalah pihak yang memperkeruh masalah di Suriah. “Mereka tak menghormati kedaulatan nasional Suriah. Mereka membombardir sebagian wilayah di negara tersebut dan memberikan bantuan dan dukungan kepada para teroris,” tambahnya.
Dapat Tambahan Dukungan dari Relawan, Siapa yang akan Mengusung Gatot Nurmantyo?
Setelah Relawan Selendang Putih Nusantara (RSPN) yang menyatakan dukungan, Kini Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mendapat tambahan relawan untuk maju dalam pemilihan Presiden 2019. Gatot Nurmantyo resmi dideklarasikan sebagai calon presiden oleh Presidium Nasional Gatot Nurmantyo untuk Rakyat (GNR).
“Dengan ini kami menyatakan siap memperjuangkan dan memenangkan Bapak Gatot nNurmantyo sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024 dengan cara yang adil, beradab dan bermartabat,” kata Ketua Presidium GNR Dondi Rivaldi di Jakarta, Jumat (6/4/18).
Menurut Ketua Presidium Nasional GNR Dondi Rivaldi, deklarasi ini merupakan bentuk komitmen mereka dalam memberikan dukungan kepada mantan Panglima TNI itu untuk ikut bertarung di pilpres.
Selaini itu, Dondi mengatakan Indonesia membutuhkan karakter kepemimpinan yang kuat, tegas dan mementingkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi.
Menurut Dondi, Gatot adalah salah satu figur baru yang dinilai mampu untuk membangun bangsa dan negara yang lebih maju dan demokratis.
“Kami mendukung Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon presiden, karena dia adalah sosok pemimpin yang andal dalam menjaga Pancasila dan keutuhan NKRI,” ujarnya.
Selain itu Dondi menilai kemampuan, komitmen dan loyalitas Gatot sudah teruji saat menjabat sebagai Panglima TNI. Gatot juga dinilai dekat dengan umat Islam, ulama dan aktivis.
Atas dasar itu, Dondi menyebut Gatot dapat menjadi pilihan alternatif di luar nama Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Deklarasi ini disebut merupakan salah satu komitmen GNR sebagai langkah awal memberikan semangat kepada Gatot untuk bisa ikut dalam pertarungan Pilpres 2019 nanti.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyatakan siap menyambut Gatot Nurmantyo, jika mantan Panglima TNI itu ingin bergabung dengan partainya.
“Ya welcome, kami kasih karpet biru,” kata Zulkifli saat ditemui di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, Sabtu (7/4/18).
Sebelumnya, nama Gatot Nurmantyo digadang-gadang akan maju sebagai calon presiden 2019. Beberapa kelompok relawan sudah mulai menyebarkan spanduk dukungan dan ada juga yang sudah mendeklarasikakan Gatot sebagai Capres 2019.
Zulkifli melanjutkan, partainya hingga sekarang terbuka dengan semua pihak. Dia mengaku PAN belum menentukan sikap akan merapat ke partai yang mana untuk Pilpres 2019.
Hingga saat ini, kata Zulkifli, masih dibicarakan peluang PAN bergabung dengan kubu Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan Gatot Nurmantyo. Keputusan final terkait hal itu akan ditentukan setelah Rapat Kerja Nasional (Rakornas) PAN yang digelar bulan ini.
Adapun tudingan yang mengatakan terjadi perbedaan pendapat antara Amien Rais dan dia soal pemilihan kubu politik, Zulkifli membantah hal itu. “Ah, siapa bilang,” kata dia sambil berlalu.
Siapa yang akan Mengusung Gatot?
Sebagai informasi, Syarat seseorang untuk menjadi calon presiden salah satunya diusung gabungan partai yang mempunyai suara di Pemilu 2014. Total suara yang harus dipenuhi 20%-25%. Aturan itu termaktub dalam UU Pemilu.
Tentu saja Gatot mesti memenuhi syarat tersebut sebelum resmi menyandang predikat calon presiden. Lalu, siapa mau memberikan Gatot tiket pilpres?
Lima partai, yaitu PDIP, Golkar, PPP, NasDem, dan Hanura sudah punya capres di sosok Joko Widodo. Koalisi Jokowi mengaku tak tertarik menjadikan Gatot sebagai capres.
Sementara itu, Gerindra dan PKS juga sepakat berkoalisi di 2019. Gerindra sampai detik ini menegaskan kalau mereka akan mengusung Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai capres. Di sisi lain, Prabowo masih galau.
Khusus PKS, mereka cukup terbuka dengan sosok Gatot. Jika Gerindra menyorongkan nama Gatot untuk dijadikan capres, PKS terbuka. PKS sendiri punya 9 nama untuk diusung sebagai capres/cawapres.
Pintu Gatot untuk maju sebagai capres dari koalisi Gerindra-PKS belum jelas. Namun, jika mau diusung sebagai cawapres, Gerindra terbuka, namun tak serta-merta menerima. Mereka tetap mempertimbangkan 2-3 nama lain.
“Capres kami sudah final. Nggak mungkin berubah dari Prabowo Subianto ke nama lain,” kata Wasekjen Gerindra Andre Rosiade.
Bagaimana dengan sikap 3 partai lain yang belum bersikap seperti Partai Demokrat (PD), PKB, dan PAN terhadap peluang Gatot untuk maju sebagai capres di Pilpres 2019? Sayangnya, lagi-lagi sepertinya peluang Gatot nyapres lewat 3 partai ini kecil. Rommy mengatakan, dua partai akan segera merapat mengusung Jokowi. Menilik syarat di UU Pemilu, sisa 1 partai yang perolehan suara di 2014 tak mencapai 20%-25%, tak bisa mengantarkan Gatot ke panggung pilpres.
Lalu, Siapa yang akan mengusung Gatot untuk mengikuti Pilpres 2019?
Kapan Prabowo Deklarasi Sebagai Capres 2019?
Deklarasi pencapresan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto hingga detik ini masih menjadi tanda tanya. Bahkan kepastian waktu deklarasi Prabowo capres belum bisa diberikan oleh politikus elite Gerindra.
Waktu deklarasi pencapresan Prabowo yang disampaikan beberapa elite Gerindra terus mundur seiring dengan waktu. Pertama, Prabowo disebut akan dideklarasikan sebagai penantang Joko Widodo di Pilpres 2019 saat Rakornas Gerindra pada 5 April 2018. Hingga hari ini, Sabtu (7/4/18), Prabowo belum menyandang predikat ‘capres’ yang diusung Gerindra.
“Semua advokat pendukung Pak Prabowo menyatakan pencalonan beliau jadi capres. Kemudian tanggal 5 April ada Rakornas Gerindra, waktunya dari info itu, pas Rakornas Gerindra itu (deklarasi),” kata Ketua DPP Gerindra Habiburokhman, Minggu (25/3/18).
Pernyataan Habiburokhman itu berbeda dengan yang diucapkan elite Gerindra lainnya. Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut deklarasi Prabowo capres digelar pada 11 April 2018.
“Iya, rencananya begitu (tanggal 11 April deklarasi capres Prabowo),” kata Dasco.
Namun, Ketua Umum DPP Partai Gerindran Prabowo Subianto menegaskan, tidak akan deklarasi sebagai calon Presiden di Pilpres 2019 pada 11 April nanti. Prabowo mengatakan hari itu, hanya acara rRakornas Gerindra yang dilakukan secara tertutup.
Waketum Gerindra, Sugiono menuturkan, memang tidak ada rencana mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2019 pada hari tersebut.
“Memang enggak ada rencana deklarasi tanggal 11 kok,” ucap Sugiono kepada media, Jakarta, Jumat (6/4/18).
Dia menegaskan, 11 April adalah Rakornas Gerindra. Bukan deklarasi Prabowo Subianto sebagai capres. “Kita mau Rakornas tanggal 11, bukan deklarasi,” kata Sugiono.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga politikus Gerindra Sandiaga Uno mengatakan, deklarasi Prabowo Subianto sebagai Capres 2019 akan dilakukan di menit-menit akhir, seperti saat pencalonan dirinya dan Anies di Pilkada DKI Jakarta.
Menurut sandiaga, saat ini, baik Gerindra maupun Prabowo fokus menyerap aspirasi rakyat dan berkomunikasi intensif dengan partai pendukung.
“Pola seperti di DKI tidak buru-buru dan tunggu masyarakat inginkan. Yang penting itu bukannya Gerindra atau Pak Prabowo, tapi masyarakat itu betul-betul mengkanalisasi aspirasi. Nanti di Agustus, Gerindra bersama mitra koalisi mendeklarasikan Prabowo Subianto,” kata Sandi di Balai Kita, Jakarta, Sabtu (7/4/18).
Sandi melanjutkan, saat ini mitra koalisi bersama Gerindra tengah menyusun apa-apa yang diinginkan oleh rakyat. Dari komunikasi intensif bersama mitra koalisi mencerminkan Prabowo Subianto tidak ingin tergesa-gesa dan ingin persiapan lebih matang sebelum deklarasi.
Sementara itu, Prabowo juga masih menimbang-nimbang sejumlah faktor untuk maju di Pilpres 2019. Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa mengatakan, sang ketua umum masih mempertimbangkan faktor elektabilitas dan usianya yang kian sepuh.
“Rakernas memutuskan Pak Prabowo diusung oleh semua kader partai untuk jadi Presiden 2019 beliau menjawab sudah tua, elektabilitas, dan macem (kepantasan),” ucap Desmond di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (6/4/18).
Namun, dia menampik jika Prabowo disebut galau untuk nyapres.
Sebelumnya juga Prabowo mengatakan bahwa deklarasi capres bukan hal yang mendesak. Prabowo masih ragu soal kepastian tiket pilpres untuknya.
“Deklarasi itu kan kalau ada tiket, kan kalau ada tiket dan juga belum tentu situasi kan berkembang ya, kita berpikir positif, sabar-sabarlah, kita cari yang terbaik,” kata Prabowo di sela Rakernas Bidang Hukum dan Advokasi DPP Gerindra di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis
Apa yang Kita Tanam Pasti akan Berbuah Kemudian
Apa yang Kita Tanam Pasti akan Berbuah Kemudian
Dahulu, Lukman al-Hakim adalah budak seseorang. Tuannya adalah seorang manusia yang baik dan termasuk orang yang meyakini Allah, akan tetapi sayangnya tuannya itu seorang yang lalai. Ketika malam hari, semua manusia pergi ke tempat tidurnya. Begitu juga dengan Lukman al-Hakim, namun kemudian dia bangun dari tidurnya untuk mengerjakan shalat malam. Lukman al-Hakim merasa heran kepada tuannya yang mengaku beriman kepada Allah namun tidak terlihat tanda-tanda hendak bangun untuk mengerjakan shalat malam. Lukman pun pergi dan berkata kepada tuannya. “Tuanku, bangunlah dari tidur, marilah kita sama-sama mengerjakan shalat malam. Karena kafilah orang-orang yang shalat tidak akan lalai dari pahala dan ganjaran Allah. Oleh karena itu, bangunlah wahai tuanku!”
Tuannya menjawab, “Saya masih ngantuk, biarkan saya tidur sesaat lagi, nanti saya akan bangun, karena sesungguhnya Allah Maha Penyayang.” Begitu pula ketika mendekati waktu subuh. Lukman pun membangunkan lagi. Dan tuannya menjawab lagi, “Tinggalkan saya, karena sesungguhnya Allah Maha Penyayang.” Akhirnya tuannya itu bangun setelah sinar matahari menyorot dirinya.
Lalu ia memberikan biji gandum kepada Lukman sambil berkata, “Pergilah ke ladang, dan tebarkanlah biji gandum ini di sana.” Lukman kemudian bermaksud memberi pelajaran kepada tuannya. Lukman pergi ke ladang namun ia tidak menanam biji gandum, tapi biji bulgur. Lalu dia pulang dan memberitahukan apa yang dilakukannya kepada tuannya. Mendengar itu tuannya berkata kepadanya, “Apakah engkau gila dengan apa yang kamu lakukan?”
Lukman menjawab, “Sesungguhnya Allah Maha Penyayang. Saya lihat gandum itu harganya mahal sementara bulgur harganya murah maka oleh karena itu saya berpikir untuk menanam bulgur, sementara nantinya kita akan menuai gandum, karena sesungguhnya Allah Maha Penyayang.”
Tuannya marah dan bertanya kepadanya, “Dari mana kamu belajar ini?” “Dari Tuan,” jawab Lukman tenang. “Karena Anda tidur sepanjang malam dan tidak bangun untuk mengerjakan shalat Subuh, sementara Anda mengatakan “Sesungguhnya Allah Maha Penyayang, dengan itu Anda berharap mendapat surga, keridhaan Allah dan bidadari Mahsyar pada Hari Kiamat,” lanjut Lukman.
Dengan demikian sebenarnya apa yang akan kita tanam dalam hidup ini akan berbuah kemudian.
Sumber: Ayatullah Ibrahim Amini dalam bukunya Renungan Jum'at; Meraih Cinta Ilahi
Ghibah adalah Makanan Anjing Neraka
Imam Sajjad as berkata,
إیّاکَ وَ الغیبَةَ فَإنَّها اِدامُ کِلابِ النّارِ
Jauhilah Menggunjing (Ghibah)!!! Karena sesungguhnya Ghibah adalah makanan anjing-anjing neraka.
(Kasyful Ghummah juz.2 hal.108)
Ghibah di era sekarang ini seakan sudah menjadi akitifitas sehari-hari. Tidak lagi antara dua orang, melainkan melibatkan jutaan orang yang disiarkan di layar kaca atau media sosial.
Al-Quran dalam surat Hujurat ayat 12 menegaskan bahwa Ghibah adalah perbuatan tercela seperti memakan Bangkai saudaranya.
و لا یغتب بعضکم بعضاً، ایحبّ احدکم ان یأکل لحم اخیه میتاً
Janganlah menggunjing satu sama lain! Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?
Ghibah atau menggunjing keburukan saudara muslim dan mukmin kepada orang lain seperti kita memakan bangkai. Imam Sajjad as menjelaskan bahwa ghibah adalah makanan anjing-anjing neraka.
Imam Sajjad as berkata,
إیّاکَ وَ الغیبَةَ فَإنَّها اِدامُ کِلابِ النّارِ
Jauhilah Menggunjing (Ghibah)!!! Karena sesungguhnya Ghibah adalah makanan anjing-anjing neraka.
(Kasyful Ghummah juz.2 hal.108)
Manusia ketika ingin tumbuh, maka dia harus makan. Ketika makanan itu bergizi, maka pertumbuhan seseorang akan baik dan terhindar dari cacat dan penyakit. Begitupula sebaliknya, ketika yang dimakan adalah racun dan makanan tidak bergizi, maka akan mengganggu bahkan merusak pertumbuhan manusia.
Orang yang hobinya menggunjing, sesungguhnya dia sedang memakan makanan anjing neraka dan merubah esensi dirinya menjadi makanan favorit anjing neraka. Dirinya akan dilemparkan ke neraka paling bawah karena bau tubuhnya yang mengganggu penghuni neraka lainnya dan bau tubuh penggunjing memancing anjing-anjing neraka ke arah dirinya.
Ketika seseorang sudah Malakah ( mendarah daging) menggunjing dan mengghibah saudaranya, maka esensi dirinya sudah menjadi makanan tetap anjing-anjing neraka. Itu menjadi lebih sulit kelak untuk keluar dari neraka menuju surga ilahi. Kenapa seperti itu, bukanlah Allah swt maha Adil? Karena dirinya telah merubah sifat-sifat neraka menjadi esensi dan subtansi dirinya.
Untuk itu, jadikanlah Akhlak-akhlak Ilahi menjadi esensi diri kita dan menjadi subtansi kita. Satu saja kita memiliki sifat mulia, bisa menyelamatkan diri kita dari api neraka. Seperti Sifat dermawan Hatim Al-Thai yang terkenal. Walaupun Ia Kafir, namun sifat kedermawanan yang sudah menjadi esensi dan subtansi pada diri Hatim, menyelamatkan dirinya dari api neraka.
Bahkan Rasulullah saww ketika mengetahui Anak perempuan Hathim Al-Thai menjadi tawanan perang, beliau langsung membebaskan perempuan tersebut dengan hormat, karena menghormati kedermawanan Hatim.
Sejarah menulis bahwa Hatim meninggal dunia sebelum Rasulullah saww diutus. Sejarah juga bersaksi bahwa Hatim tidak menganut agama Kristen (Masehi). (Akhbar Muwafaqiyah hal.264)
Namun Riwayat lain mengatakan bahwa Hatim sang dermawan arab dimasukan kedalam api neraka, namun api neraka tidak mampu membakarnya. Mengapa seperti itu? Seperti penjelasan terdahulu, bahwa sifat-sifat ilahiah (Karim/dermawan) sudah menjadi esensi dan subtansi Hatim Al-Thai sehingga neraka tidak bisa membakar esensi Ilahiah dalam diri Hatim.
Jika kita menilik kedalam ilmu teologi kasus Hatim adalah kasus tidak sampainya Hujjah Allah swt kepadannya. Maka untuk itu, ia tergolong kepada golongan “Mustadh’af” didalam Al-Quran dan layak mendapatkan ampunan ilahi.
TAWAKKAL
Orang yang paling berat beban hidupnya ialah para nabi. Karena tugas yang terpikul di pundaknya adalah menyampaikan ajaran moral, norma sosial, dan ibadah kepada manusia tanpa imbalan apapun dan dengan risiko yang amat berat: dinista, dicaci, diganggu, diancam, disiksa, diusir, bahkan dibunuh.
Tawakkal itu seasal kata dengan "wakil". Jadi bertawakkal artinya mewakilkan sesuatu kepada pihak lain. Bertawakkal kepada Allah bermakna mewakilkan beban hidup kepada Allah agar masalah yang timbul darinya tak menjadi beban di dalam jiwa. Perasaan jadi ringan. Dada jadi lapang.
Beban di jiwa mempengaruhi detak jantung. Sementara detak jantung mempengaruhi peredaran darah dan ritme biologis tubuh. Sehingga semakin berat beban di jiwa akan semakin merentankan seseorang terhadap gangguan emosi.
Orang yang paling berat beban hidupnya ialah para nabi. Karena tugas yang terpikul di pundaknya adalah menyampaikan ajaran moral, norma sosial, dan ibadah kepada manusia tanpa imbalan apapun dan dengan risiko yang amat berat: dinista, dicaci, diganggu, diancam, disiksa, diusir, bahkan dibunuh. Tetapi mereka menghadapi itu semua dengan tenang, kepala dingin, dan tetap berpikiran jernih.
Beda dengan kita. Kita perlakukan jiwa sebagai kotak serba bisa. Sehingga jarum yang patah pun tetap kita simpan rapih dalam hati. Apatah lagi jika hati yang patah. Bisnis yang gagal. Karier politik yang kandas. Pekerjaan tak jelas. Bermasalah dengan hukum.
Apa sebab? Sederhana. Nabi merendah dan merasa tak berdaya di hadapan Tuhan, sementara kita merasa hebat dan mempertuhan diri sendiri. Seakan-akan semua kebaikan berasal dari diri kita, dan semua masalah mampu kita tanggung sendiri, sehingga Tuhan tak perlu lagi kita libatkan. Atau kalau toh kita libatkan, kita melibatkan-Nya sebagai pelengkap penderita belaka. Yaitu setelah kita terdesak.
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ؕ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ؕ اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖ ؕ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
"Dan Dia memberi rezeki (kepada orang bertakwa) dari arah yang tak disangka-sangka. Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Dia akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap sesuatu." (QS. 65: 3)
Duka Kepergian Putri Rasulullah Saw
Beberapa bulan sepeninggal Nabi Muhammad Saw, kesedihan ditinggal ayahnya telah merampas ketenangan batin Sayidah Fatimah as. Setelah wafatnya Nabi, beliau melalui hari-hari dengan kesedihan dan duka, sehingga beliau terbaring sakit hingga akhir masa hidupnya. Hanya satu hal yang menenteramkan hati Sayidah Fatimah as, yaitu janji Nabi Saw sebelum beliau meninggal dan berkata, "Putriku setelahku, kau adalah orang pertama yang akan bergabung denganku."
Sayidah Fatimah as pada malam terakhir memimpikan ayahnya yang berkata kepadanya, "Datanglah padaku karena aku sangat merindukanmu." Di dalam mimpi Sayidah Fatimah as menjawab, "Demi Allah, aku lebih merindukan pertemuan denganmu." Kemudian Rasulullah Saw dalam mimpi itu memberikan kabar kepada putrinya, "Kau akan bersamaku malam ini."
Pada detik-detik terakhir, Sayidah Fatimah as memanggil Imam Ali as sementara Singa Allah itu menitikkan air mata. Sayidah Fatimah az-Zahra as mentap suaminya Ali as dan berkata, "Wahai sepupu! Aku tidak punya banyak waktu lagi, aku memiliki beberapa wasiat. Imam Ali as menjawab, "Pesankan apapun yang kau inginkan." Lalu Ali bangkit dan duduk menghadap Fatimah as. Sayidah Fatimah as berkata, "Kau tidak pernah melihat kebohongan dan pengkhianatan dariku dan sejak kau memulai hidup denganku aku tidak pernah menentangmu."
Ali as menjawab, "Aku berlindung kepada Tuhan, kau lebih tahu akan Allah Swt, lebih baik, lebih terhormat, lebih murah hati dan lebih saleh bagiku untuk menentangmu. Jauh darimu sangat berat untukku. Kehilanganmu adalah bencana yang tidak ada hal lain yang menyakitkan dan lebih menyedihkan. Demi Allah, aku bersumpah ini adalah bencana yang tidak mampu kukabungi, dan tidak ada yang dapat mengisinya."
Kemudian keduanya mulai menangis, Ali meletakkan kepala Fatimah di dadanya dan berkata, "Pesanlah apapun yang kamu inginkan. Aku akan melaksanakannya dan aku akan mengutamakannya daripada diriku sendiri." Sayidah Fatimah as berkata, "Jangan sampai orang-orang yang telah menzalimiku dan menistakan hak-hakku, mendatangi jenazahku. Mereka adalah musuhku dan musuh Rasulullah. Jangan sampai mereka shalat untuk jenazahku. Saat semua mata terlelap, makamkan aku di malam hari."
Kesedihan luar biasa meliput Madinah. Gang-gang kota itu benar-benar senyap diliputi kesedihan. Putri kesayangan Rasulullah Saw pada hari itu meninggal dunia. Imam Ali as, suami Sayidah Fatimah az-Zahra as, tenggelam dalam kesedihan yang luar biasa. Hanya Allah Swt yang mengetahui apa yang terlintas dalam benak Imam Ali as saat istrinya yang juga putri kesayangan Rasululah Saw meninggal dunia.
Saat Rasulullah Saw meninggal dunia, Sayidah Fatimah as benar-benar kehilangan dan sangat sedih. Kondisi pasca wafat Rasulullah Saw, tidaklah ramah. Fenomena inilah yang membuat kesedihan berlarut-larut Sayidah Fatimah az-Zahra as. Tak lama setelah Rasulullah Saw meninggal dunia, Sayidah Fatimah menyusul ayahnya.
Menjelang wafat Sayidah Fatimah as, anak-anak Imam Ali as menangis memandang ibunda tercinta yang akan menemui ajalnya. Sayidah Fatimah setiap kali membuka matanya, ketenangan hati meliputi anak-anaknya. Kali ini, Sayidah Fatimah az-Zahra as membuka mata dan meminta Asma, salah satu pendamping setianya, untuk mengambil air untuk berwudhu. Sayidah Fatimah az-Zahra as berwudhu bersiap-siap menemui kekasih sejatinya, Allah Swt. Sayidah Fatimah memandang anak-anaknya dengan penuh kegelisahan, dan kemudian menyampaikan pesan-pesannya kepada suaminya, Imam Ali as.
Imam Ali as adalah orang yang paling sedih setelah wafatnya Sayidah Fatimah az-Zahra as. Imam Ali as setiap kali melihat Sayidah Fatimah az-Zahra as, lupa akan seluruh kegelisahan dunia. Sayidah Fatimah az-Zahra as benar-benar menjadi sumber kebahagiaan bagi Imam Ali as. Akan tetapi bagi Imam Ali as, kondisi itu akan berubah drastis tanpa kehadiran Sayidah Fatimah az-Zahra as.
Terkait kebesaran Sayidah Fatimah az-Zahra as, Rasulullah Saw bersabda, "Keimanan kepada Allah Swt melekat dalam hati dan jiwa mendalam az-Zahra as yang mampu menyingkirkan segalanya saat beribadah kepada Allah Swt. Fatimah adalah bagian dari hati dan jiwaku. Barangsiapa yang menyakitinya sama halnya ia menyakitiku dan membuat Allah Swt tidak rela."
Hadis di atas itu diucapkan oleh manusia terbaik di alam semesta dan pilihan Allah Swt, Muhammad Rasulullah Saw. Tak diragukan lagi, keagungan Sayidah Fatimah az-Zahra as menghantarkan ke derajat yang luar biasa di sisi Rasulullah Saw.
Dalam hadis lain, Rasulullah Saw bersabda, "Putriku yang mulia, Fatimah adalah pemimpin perempuan dunia di seluruh zaman dan generasi. Ia adalah bidadari berwajah manusia. Setiap kali Fatimah beribadah di mihrab di hadapan Tuhannya, cahaya wujudnya menyinari malaikat. Layaknya bintang-gemintang yang bersinar menerangi bumi."
Keutamaan dan keistimewaan yang dimiliki Sayidah Fatimah as bukan hanya disebabkan ia adalah putri Rasulullah. Apa yang membuat pribadinya menjadi begitu luhur dan dihormati, lantaran akhlak dan kepribadiannya yang sangat mulia. Di samping itu, kesempurnaan dan keutamaan yang dimiliki Sayidah Zahra as mengungkapkan sebuah hakikat bahwa masalah gender bukanlah faktor yang bisa menghambat seseorang untuk mencapai puncak kesempurnaan. Setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki potensi yang sama untuk meraih kesempurnaan.
Kepribadian Sayidah Fatimah yang begitu mulia, baik secara personal, maupun di lingkungan keluarga dan sosialnya menjadikan dirinya sebagai manifestasi nyata nilai-nilai Islam. Ia adalah contoh manusia teladan, seorang istri dan ibu yang penuh pengorbanan. Ia adalah contoh manusia sempurna yang seluruh wujudnya penuh dengan cinta, iman, dan makrifah.
Jiwa dan pribadi Fatimah mengenal konsepsi kehidupan yang paling luhur di rumah wahyu, di sisi pribadi agung Rasulullah Saw. Setiap kali Rasulullah memperoleh wahyu, dengan penuh seksama Sayidah Fatimah mendengarkan ajaran hikmah yang disampaikan oleh sang Ayah kepadanya. Sebegitu mendalamnya cinta kepada Allah dalam diri Fatimah, sampai-sampai tak ada apapun yang diinginkannya kecuali keridhoan Allah swt. Ketika Rasulullah Saw berkata kepadanya, "Wahai Fatimah, apapun yang kamu pinta saat ini, katakanlah. Sebab Malaikat pembawa wahyu tengah berada di sisiku". Namun Fatimah menjawab, "Kelezatan yang aku peroleh dari berkhidmat kepada Allah, membuat diriku tak menginginkan apapun kecuali agar aku selalu bisa memandang keindahan Allah Swt".
Di umur pendek, Sayidah Fatimah mengalami berbagai peristiwa. Meski berumur pendek, putri kesayangan Rasulullah Saw mempunyai peran luar biasa. Pesan-pesan yang disampaikan oleh Sayidah Fatimah sarat dengan pesan keluarga, politik dan sosial.
Selain itu, Sayidah Fatimah az-Zahra as juga mencerminkan seorang hamba yang luar biasa di hadapan Allah Swt. Ibadah yang dirasakannya sama sekali tak tergantikan dengan segala kenikmatan dunia. Dalam riwayat disebutkan, Sayidah Fatimah as dan keluarganya berpuasa tiga hari berturut-turut dan cukup berbuka dengan air karena ingin bersedekah kepada orang-orang miskin. Kehidupan Sayidah Fatimah as penuh dengan kedermawanan. Beliau juga beribadah dari malam hingga pagi. Beribadah kepada Allah Swt merupakan kerinduan tersendiri bagi Sayidah Fatimah az-Zahra as.
Kehidupan Sayidah Fatimah az-Zahra dan Imam Ali as sangat sederhana. Meski hidup sederhana, keluarga putri kesayangan Rasulullah Saw diliputi rasa kebahagiaan yang melimpah. Rumah kecilnya penuh dengan aura spiritual yang juga menjadi tempat bertumpunya orang-orang yang tidak mampu.
Di penghujung umurnya, Sayidah Fatimah az-Zahra as hanya menyampaikan wasiatnya kepada suaminya, Imam Ali as. Ini menunjukkan ketulusan dan ketaatan Sayidah Fatimah az-Zahra kepada suaminya, Imam Ali as. Ketulusan dan pengorbanan Sayidah Fatimah az-Zahra atas suaminya telah menciptakan keluarga ideal dan manusia-manusia besar dalam sejarah manusia.
Kisah Tentang Ayatullah Boroujerdi
Almarhum Ayatullah Boroujerdi waktu itu kakinya sakit. Oleh karena itu beliau pergi ke sumber air panas di Mahallat sampai dua kali.
Di salah satu bepergian ini, beliau membantu para fakir miskin dan memerintahkan agar membeli beberapa ekor kambing untuk disembelih dan dagingnya dibagikan kepada fakir miskin.
Perintah beliau dilaksanakan dan ada sisa setengah kilo daging disisihkan buat beliau untuk dibikin sate. Hidangan disiapkan berupa sate sekitar ada tiga tusuk dengan diselingi minuman yogurt campur parutan timun di hadapan beliau.
Beliau berkata, “Sate ini dari mana?”
Dijawab, “Dari daging kambing yang telah disembelih. Kami hanya membuatnya sedikit untuk Anda.”
Beliau berkata, “Saya tidak akan makan sate ini. Bagikan saja kepada fakir miskin. Karena mereka telah mencium baunya.”
Ayatullah Boroujerdi tidak makan sate sama sekali dan beliau hanya minum yogurt. (Dastan-e Dustan, jilid 5, hal 270)
Nasihat Dari Almarhum Haj Moghaddas
Seorang rohaniwan muda yang pergi berziarah ke makam imam maksum as bersama almarhum Haj Moghaddas menceritakan:
“Pada waktu Zuhur saya kembali ke rumah. Sementara Haj Moghaddas tetap melanjutkan ziarah dan ibadahnya di makam imam maksum. Kami berdua tinggal dalam satu ruangan. Hari itu saya agak lelah. Oleh karena itu saya berusaha untuk tidur.
Namun suara ribut-ribut terdengar dari rumah tetangga. Saya bangkit dan melihat ke rumah itu dan melihat beberapa perempuan dan anak-anak perempuan sedang mandi di dalam kolam.
Seketika itu juga saya menyesal setelah melihat ke rumah tetangga dan saya mengutuk para wanita itu. Karena suara keributan merekalah yang menyebabkan saya berbuat dosa.
Satu jam kemudian, almarhum Haj Moghaddas datang dan begitu masuk ke dalam ruangan, beliau memandang saya dengan tajam dan berkata, “Engkau telah berbuat dosa karena melihat rumah tetangga. Tapi mengapa engkau mengutuk mereka. Engkau berbuat dosa karena melihat rumah tetangga. Seharusnya engkaulah yang harus menahan dirimu sendiri.” (Dar Diyar-e Salehan, hal 76)
Tidak Beriman, Orang Yang Suka Mengganggu Tetangganya
Seorang lelaki dari kaum Anshar bertanya kepada Rasulullah Saw, “Saya telah membeli sebuah rumah dari kabilah tertentu, namun saya tidak berharap sama sekali pada tetangga terdekat akan kebaikannya dan saya merasa tidak aman dari keburukan dan kejahatannya. Lalu Rasulullah Saw memerintahkan Ali as, Abu Dzar dan satu orang lainnya, sepertinya Miqdad. Beliau memerintahkan agar mereka mengumumkan dengan suara lantang di masjid:
“Tidak beriman, siapa saja yang tetangganya merasa tidak aman dari kejahatannya”.
Mereka mengumumkan hal ini tiga kali. (Mizanul Hikmah, jildi 2, hal 193)
Syiah Menurut Pandangan Rasulullah Saw
Seseorang datang kepada Rasulullah Saw dan berkata, “Ada seseorang melihat pada keluarga tetangganya. Bila ada kemungkinan baginya, maka dia tidak segan-segan untuk berbuat zina.”
Yang lainnya berkata, “Wahai Rasulullah! Dia adalah syiah [pengikut] Anda dan dia membenci musuh-musuh Anda dan musuh Ali as.”
Rasulullah Saw berkata: “Jangan katakan dia sebagai syiah [pengikut] kami. Karena para syiah [pengikut] kami adalah orang-orang yang mengikuti kami dan melangkah di garis kami. Bila dia memiliki sifat seperti ini [melihat keluarga tetangganya] maka dia telah menyimpang dari garis dan cara kami.
Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Ulama Internasional
“Kunjungan ke Kabul akan saya gunakan untuk meneguhkan komitmen Indonesia membantu peace building di Afghanistan sebagaimana diminta oleh Presiden Afghanistan.”
Menurut Kantor Berita ABNA, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah penyelenggara pertemuan ulama internasional. Kesiapan Indonesia ini disampaikan Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan dengan Ketua Dewan Perdamaian Afghanistan Karim Khalili, di Istana Haram Sarai (Wisma Negara), Kabul, Afghanistan, Senin (29/1) kemarin.
“Indonesia siap menjadi tuan rumah. Saran saya, pertemuan bersifat inklusif,” kata Presiden pada pertemuan yang dilakukan dalam rangkaian kunjungannya ke Afghanistan itu.
Dalam pertemuan itu, Presiden mengawali pembicaraannya dengan menyampaikan rasa duka mendalam atas tragedi yang terjadi di Kabul beberapa waktu belakangan. Kejadian tersebut sampai merenggut setidaknya puluhan jiwa.
“Saya turut mendoakan agar keluarga dan sahabat yang ditinggal diberi ketabahan. Kekejian ini tidak akan melunturkan semangat kita. Namun, hanya akan semakin memperkuat keinginan untuk menciptakan perdamaian,” ucap Presiden Jokowi.
Dirinya juga berterima kasih atas kunjungan yang dilakukan oleh Ketua Dewan Perdamaian Afghanistan beserta delegasi ke Jakarta beberapa waktu lalu. Melalui kunjungan balasan ini, Presiden Joko Widodo hendak meneguhkan komitmen Indonesia dalam membantu upaya perdamaian di Afghanistan.
“Kunjungan ke Kabul akan saya gunakan untuk meneguhkan komitmen Indonesia membantu peace building di Afghanistan sebagaimana diminta oleh Presiden Afghanistan,” ujar Presiden.
Kunjungan ini benar-benar dimanfaatkan oleh Presiden Jokowi untuk melakukan pembicaraan yang lebih detail mengenai langkah yang akan diambil ke depan, termasuk rencana penyelenggaraan pertemuan ulama Internasional tersebut.



























