کمالوندی

کمالوندی

Rabu, 16 April 2014 18:41

Tafsir Al-Quran, Surat Yusuf Ayat 4-6

Ayat ke 4

 

ÏÑ┘ÉÏ░┘Æ ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘è┘Å┘êÏ│┘Å┘ü┘Å ┘ä┘ÉÏú┘ÄÏ¿┘É┘è┘ç┘É ┘è┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ¿┘ÄϬ┘É ÏÑ┘É┘å┘æ┘É┘è Ï▒┘ÄÏú┘Ä┘è┘ÆÏ¬┘Å Ïú┘ÄÏ¡┘ÄÏ»┘Ä Ï╣┘ÄÏ┤┘ÄÏ▒┘Ä ┘â┘Ä┘ê┘Æ┘â┘ÄÏ¿┘ïϺ ┘ê┘ÄϺ┘äÏ┤┘æ┘Ä┘à┘ÆÏ│┘Ä ┘ê┘ÄϺ┘ä┘Æ┘é┘Ä┘à┘ÄÏ▒┘Ä Ï▒┘ÄÏú┘Ä┘è┘ÆÏ¬┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ä┘É┘è Ï│┘ÄϺϼ┘ÉÏ»┘É┘è┘å┘Ä (4)

 

Artinya:

(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku".(12: 4)

 

Kisah Nabi Yusuf as dalam al-Quran di mulai dengan mimpi, yang menjanjikan masa depan yang cerah dan baik bagi beliau. Nabi kita Muhammad Saw bersabda,"Mimpi itu ada tiga jenis. Pertama,merupakan berita gembira dari sisi Allah Swt. Kedua,merupakan kesedihan dan kegundahan yang dibikin oleh setan.Ketiga,berbagai macam kesulitan yang melilit dan dihadapi oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari, yang muncul dalam mimpi dan membuatnya gundah gulana. Tentu saja mimpi para nabidanauliyaselalu benar. Mimpi yang merupakan wahyu Allah, sebagaimana Nabi Ibrahimas yang mendapat perintah AllahSwt untuk menyembelih putranya Ismailas melalui mimpinya. Mimpi mereka itu juga ada yang merupakan penjelasan tentang satu hakikat yang telah terjadi dimasa lalu atau bakal terjadi di masa mendatang.Seperti mimpi Nabi Yusufas yang pada akhirnya memperoleh kedudukan yang tinggi dan mulia, dimana 11 orang saudara, ayah dan ibunya memuji dan menghormatinya.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Tidur dan mimpi merupakan salah satu jalan memperoleh kebenaran untuk sebagian orang tertentu.

2. Orang tua harus menjalin hubungan yang erat dengan anak-anak mereka, sehingga anak-anak mereka akan menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada keduanya.

 

Ayat ke 5

 

┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘è┘ÄϺ Ï¿┘Å┘å┘Ä┘è┘æ┘Ä ┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘é┘ÆÏÁ┘ÅÏÁ┘Æ Ï▒┘ÅÏñ┘Æ┘è┘ÄϺ┘â┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë ÏÑ┘ÉÏ«┘Æ┘ê┘ÄϬ┘É┘â┘Ä ┘ü┘Ä┘è┘Ä┘â┘É┘èÏ»┘Å┘êϺ ┘ä┘Ä┘â┘Ä ┘â┘Ä┘è┘ÆÏ»┘ïϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘äÏ┤┘æ┘Ä┘è┘ÆÏÀ┘ÄϺ┘å┘Ä ┘ä┘É┘ä┘ÆÏÑ┘É┘å┘ÆÏ│┘ÄϺ┘å┘É Ï╣┘ÄÏ»┘Å┘ê┘æ┘î ┘à┘ÅÏ¿┘É┘è┘å┘î (5)

 

Artinya:

Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia". (12: 5)

 

Nabi Ya'qub, ayah Nabi Yusuf adalah seorang nabi utusan Allah Swt. Beliau mengerti dengan baik bahwa mimpi putranya itu bukan nabi biasa, akan tetapi memberitakan kesempurnaan dan kebesaran Yusuf di masa mendatang. Karena itu beliau berpesan kepada Yusuf agar menyimpan dan menyembunyikan baik-baik mimpinya itu agar jangan sampai diketahui oleh saudara-saudaranya.Karena ada kemungkinan mereka akan merasa iri dan menimpakan bahaya kepadanya. Sikap iri dan hasut atau dengki yang timbul di dalam keluarga dan diantara sesama saudara adalah sesuatu yang harus diwaspadai oleh kedua orang tua juga anak-anak. Ketika orang tua menyatakan pujian karena kelebihan salah seorang anaknya, didepan anak-anaknya yang lain, maka hal itu akan membuka peluang munculnya rasa iri pada anak-anaknya yang lain. Itulah sebabnya Nabi Yusuf menceritakan mimpi yang dilihatnya kepada ayahnya, tanpa diketahui oleh saudara-saudaranya. Sang ayahpun berpesan agar Yusuf merahasiakan mimpinya tersebut.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Sebagaimana mengisahkan sebuah mimpi dapat menimbulkan fitnah, maka semua yang kita saksikan di alam nyata pun tidak seharusnya diceritakan kepada semua orang. Karena hal itu bisa saja membangkitkan fitnah.

2.Bahaya hasut yang timbul dilingkungan rumah tangga atau masyarakat adalah perkara serius, dimana sebagian besarnya dapat dicegah dengan sikap menyimpan rahasia.

 

Ayat ke 6

 

┘ê┘Ä┘â┘ÄÏ░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘è┘Äϼ┘ÆÏ¬┘ÄÏ¿┘É┘è┘â┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘â┘Ä ┘ê┘Ä┘è┘ÅÏ╣┘Ä┘ä┘æ┘É┘à┘Å┘â┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ Ï¬┘ÄÏú┘Æ┘ê┘É┘è┘ä┘É Ïº┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ¡┘ÄϺϻ┘É┘èϽ┘É ┘ê┘Ä┘è┘ÅϬ┘É┘à┘æ┘Å ┘å┘ÉÏ╣┘Æ┘à┘ÄϬ┘Ä┘ç┘Å Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Ä ┘ê┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ïó┘Ä┘ä┘É ┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘é┘Å┘êÏ¿┘Ä ┘â┘Ä┘à┘ÄϺ Ïú┘ÄϬ┘Ä┘à┘æ┘Ä┘ç┘ÄϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ïú┘ÄÏ¿┘Ä┘ê┘Ä┘è┘Æ┘â┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘Å ÏÑ┘ÉÏ¿┘ÆÏ▒┘ÄϺ┘ç┘É┘è┘à┘Ä ┘ê┘ÄÏÑ┘ÉÏ│┘ÆÏ¡┘ÄϺ┘é┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘â┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘É┘è┘à┘î Ï¡┘Ä┘â┘É┘è┘à┘î (6)

 

Artinya:

Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta'bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya'qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(12: 6)

 

Nabi Ya'qub dalam lanjutan pesannya kepada putra beliau, berkata, "Wahai Yusuf pada masa mendatang Allah akan memilihmu sebagai Nabi utusan-Nya dan akan menyempurnakan nikmat-nikmat-Nya kepada keluarga kita. Selain itu Allah akan mengajarkan ilmu takbir mimpi kepadamu, sehingga engkau dapat menerangkan arti suatu mimpi dan menjelaskan hakikat mimpi tersebut."

 

Nabi Ya'qub mengungkapkan apa yang akan dialami oleh putranya ini di masa depan, tak lain adalah berdasarkan ilmu gaib yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada para nabi utusan-Nya, yang membuat mereka mengetahui masa depan. Selain itu ada kemungkinan pula bahwa beliau mengetahui semua itu setelah mendengar kisah tentang mimpi putranya.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Allah Swt memilihorang terbaik dari umat manusia sebagai utusan-Nya. Kemudian Allahmengajarinya dengan berbagai ilmu pengetahuan yang diperlukan, sehingga ia akan menjadi perantara dalam memberi petunjuk kepada umat manusia.

2. Nabi Ibrahimas mengenai berlanjutnya kenabiandari dalam keluarga beliau telah diterima oleh AllahSwt, sehingga keturunan beliau dari Ishaq dan Ismail telah diangkat pula sebagai Nabi. Hal ini membuktikan berlanjutnya kesucian di dalam keluarga pilihan ini.

Rabu, 16 April 2014 18:40

Tafsir Al-Quran, Surat Yusuf Ayat 1-3

Berbeda dengan surat-surat lain dalam al-Quran yang ayat-ayatnya berbicara tentang berbagai masalah berkenaan dengan akidah, akhlak, hukum-hukum fiqih, kisah para nabi, kaum dan bangsa-bangsa terdahulu, ayat-ayat dalam surat Yusuf mengisahkan sejarah Nabi Yusuf as. Ayat-ayat dalam surat ini memiliki keharmonisan dan secara khusus menceritakan kehidupan Nabi Yusuf as. Kitab Taurat juga mengisahkan sejarah Nabi Yusuf as, tapi memiliki berbagai perbedaan dengan kisah yang ada di dalam al-Quran.

 

Dengan meneliti ayat-ayat al-Quran yang membahas sejarah Nabi Yusuf as maka akan kita temukan bukti keotentikan dan kebenaran kitab samawi ini, sekaligus kita ketahui berbagai penyimpangan di dalam kitab-kitab terdahulu.

 

Ayat ke 1-2

 

Ϻ┘äÏ▒ Ϭ┘É┘ä┘Æ┘â┘Ä Ïó┘Ä┘è┘ÄϺϬ┘ŠϺ┘ä┘Æ┘â┘ÉϬ┘ÄϺϿ┘É Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÅÏ¿┘É┘è┘å┘É (1) ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ Ïú┘Ä┘å┘ÆÏ▓┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ┘ç┘Å ┘é┘ÅÏ▒┘ÆÏó┘Ä┘å┘ïϺ Ï╣┘ÄÏ▒┘ÄÏ¿┘É┘è┘æ┘ïϺ ┘ä┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ Ï¬┘ÄÏ╣┘Æ┘é┘É┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä (2)

 

Artinya:

Alif, laam, raa. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al Quran) yang nyata (dari Allah).(12: 1)

 

Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.(12: 2)

 

Surat ini, sebagaimana 29 surat al-Quran yang lainnya telah dimulai dengan huruf muqattha'ah yaitu huruf-huruf yang dibaca sendiri-sendiri, terputus-putus dan tidak menyambung; yang merupakan simbol-simbol rahasia diantara Allah dan Rasul-Nya Saw. Huruf-huruf ini juga merupakan salah satu bukti kemukjizatan al-Quran. Karena di sebagian besar surat-surat yang diawali dengan hurufsepertiini, ayat-ayat berikutnya berbicara tentang kemukjizatan dan keagungan al-Quran. Artinya, bahwa Allah Swt telah menurunkan mukjizat berupa al-Quran yang terdiri dari huruf-huruf yang juga digunakan oleh semua orang. Al-Quran juga menantang dengan mengatakan bahwa jika kalian menuduhbahwa al-Quran ini ciptaan manusia, maka seharusnya kalian mampu pula menciptakan kitab yang sama seperti al-Quran dengan menggunakan huruf-huruf ini.

 

Ayat-ayat ini menyinggung dua poin penting; pertama,al-Quran merupakan sebuah kitab pencerah. Kitab yang menunjukkan jalan kebenaran dan pelita jalan kehidupan, sehingga manusia dapat berjalan di bawah naungan sinarnya untuk sampai ke tempat tujuannya. Kedua,semua orang ditekankan menekuni makna dan kandungan ayat-ayat al-Quran, serta memanfaatkannya guna mengembangkan akal dan pikirannya. Al-Quran tidak diturunkan dengan tujuan sekadar supaya manusia membacanya dan memperoleh pahala akhirat. Akan tetapi al-Quran diturunkan agar manusia menegakkan kehidupan pribadi dan sosialnya berdasarkan ajaran-ajarannya, dan menjadikan petunjuk al-Quran sebagai pelita hidupnya.

 

Dari dua ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Bahasa Arab adalah bahasa al-Quran. Untuk itu, diperlukan penguasaaan bahasa Arab dengan baik, agar dapat memahami dan mendalami kandungan ayat-ayat al-Quran.

2. Al-Quran bukanlah sebuah kitab yang semata-mata untuk dibaca dan bertabarruk, akan tetapi ia adalah kitab yang membimbing manusia untuk meningkatkan akal dan daya pikirnya.

 

Ayat ke 3

 

┘å┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘Å ┘å┘Ä┘é┘ÅÏÁ┘æ┘Å Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Ä Ïú┘ÄÏ¡┘ÆÏ│┘Ä┘å┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘é┘ÄÏÁ┘ÄÏÁ┘É Ï¿┘É┘à┘ÄϺ Ïú┘Ä┘ê┘ÆÏ¡┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Ä ┘ç┘ÄÏ░┘ÄϺ Ϻ┘ä┘Æ┘é┘ÅÏ▒┘ÆÏó┘Ä┘å┘Ä ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘Æ ┘â┘Å┘å┘ÆÏ¬┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘É┘ç┘É ┘ä┘Ä┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ║┘ÄϺ┘ü┘É┘ä┘É┘è┘å┘Ä (3)

 

Artinya:

Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.(12: 3)

 

Dalam ayat ini Allah Swt berkata kepada Nabi-Nya, "Kami yang mewahyukan al-Quran kepadamu, kemudian menceritakan kepadamu kisah kaum dan bangsa-bangsa terdahulu dengan bentuk sebaik-baik bahasa, dan itu semua merupakan bagian dari wahyu samawi dan merupakan kitab al-Quran. Pada dasarnya,cerita dan kisah memiliki peran penting dalam pendidikan manusia.Khususnya apabila kisah dan cerita itu berbicara tentang realitas kehidupan kaum dan bangsa-bangsa terdahulu, dan orang yang mendengarkannya meyakini bahwa kisah tersebut bukan karangan dan hasil daya khayal manusia."

 

Sesungguhnya, keistimewaan terpenting kisah-kisah al-Quran terletak pada kebenarannya. Hal ini telah dibahas dari segala seginya, sebagai sebuah sejarah, dan menjadi perhatian besar di pusat-pusat pendidikan tinggi dan lembaga-lembaga ilmiyah. Imam Ali bin Abi Thalib as dalam sebuah surat kepada putranya Imam Hasan al-Mujtaba as menulis sebagai berikut, "Putraku! Aku sedemikian larut dalam menelaah kisah orang-orang terdahulu, seakan aku ikut hidup bersama mereka dan menempuh usia sepanjang hidup mereka itu."

 

Kedudukan sejarah dalam al-Quran sedemikian tingginya, sehingga dalam sebagian riwayat disebutkan bahwa salah satu nama kitab suci samawi ini ialahkisah terbaik (Ahsan al-Qashash)sebagaimana terdapat dalam ayat ini. Yang lebih penting lagi ialah bahwa dalam ayat ini, Allah Swt sendiri menyebut Zat-Nya sebagai penyampai kisah dan penukil cerita, yang mengisahkan sejarah hidup Nabi Yusuf as kepada Rasul-Nya, dan menjadikannya sebagai bagian dari kitab suci al-Quran ini. Jika dalam ayat ini kisah Nabi Yusuf disebut sebagai sebaik-baik kisah, adalah karena pemeran utama kisah ini adalah seorang pemuda yang seluruh wujudnya dipenuhi dengan kebersihan, kesucian, keteguhan memegang amanat, penyabar dan beriman sempurna.

 

Topik utama kisah tersebut adalah, bahwa di puncak masa mudanya, Nabi Yusuf as berjuang dan pada akhirnya, berhasil menundukkan hawa nafsunya. Dalam kisah ini telah terkumpul sejumlah hal yang saling berlawanan dan kontradiktif. Diantaranya,perpisahan dan pertemuan,kesedihan dan kegembiraan,masa paceklik dan masa subur,pengkhianatan dan kesetiaan,perbudakan dan kebangsawanandankebersihan dan ketertuduhan. Di dalam ayat ini disebutkan bahwa Rasul Allah Saw termasuk diantara orang-orang yang lalai. Akan tetapi yang dimaksud dengan kelalaian tersebut ialah ketidaktahuan. Sedangkan ketidaktahuan yang negatif ialah ketidaktahuan yang muncul, sementara peluang-peluang untuk mengetahui, sudah terpenuhi baginya. Sedangkan Rasul Allah tidak mengetahui sejarah Nabi Yusuf as, karena beliau tidak memiliki sarana untuk mengetahuinya.

 

Dengan demikian, sebagaimana dikenal dalam pembahasan Islam, terdapat dua macam ketidaktahuan atau kejahilan. Pertama, jahil qashir dan yang kedua jahil muqasshir. Jahil qashir ialah ketidaktahuan akan sesuatu, karena tidak adanya sarana atau peluang untuk mengetahui sesuatu tersebut. Ketidaktahun seperti ini tidak dianggap sebagai sesuatu yang buruk. Sedangkan jahil muqasshir ialah ketidaktahuan akan sesuatu, sedangkan semua peluang untuk mengetahui sesuatu tersebut telah tersedia; atau seseorang sudah mengetahui sesuatu, kemudian ia lupa. Ketidaktahuan seperti ini bersifat negatif dan jelek. Jadi, ketidaktahuan Rasul Allah Saw akan sejarah hidup Nabi Yusuf as, adalah bukan sesuatu yang jelek bagi beliau, karena beliau tidak memiliki sarana apa pun untuk mengetahui sejarah tersebut, maka sudah wajar jika beliau tidak mengetahuinya.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Tokoh-tokoh sejarah yang nyata perlu dipekernalkan menjadi teladan positif bagi manusia.

2. Kisah yang dikutip al-Quran benar-benar pernah terjadi. Karena disampaikan oleh Allah yang Maha Tahu.

Ayat ke 119

 

ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘à┘Ä┘å┘Æ Ï▒┘ÄÏ¡┘É┘à┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘â┘Ä ┘ê┘Ä┘ä┘ÉÏ░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä Ï«┘Ä┘ä┘Ä┘é┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄϬ┘Ä┘à┘æ┘ÄϬ┘Æ ┘â┘Ä┘ä┘É┘à┘ÄÏ®┘Å Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘â┘Ä ┘ä┘ÄÏú┘Ä┘à┘Æ┘ä┘ÄÏú┘Ä┘å┘æ┘Ä Ï¼┘Ä┘ç┘Ä┘å┘æ┘Ä┘à┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ¼┘É┘å┘æ┘ÄÏ®┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ│┘É Ïú┘Äϼ┘Æ┘à┘ÄÏ╣┘É┘è┘å┘Ä (119)

 

Artinya:

Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.(11: 119)

 

Dalam pembahasan lalu telah disinggung bahwa Allah Swt tidak memaksa manusia untuk beriman. Untuk itu, dari satu sisi, manusia telah diberi akal sehat, sehingga mereka dapat menentukan antara yang benar dan yang batil; dan dari sisi lain Allah juga memberi ikhtiar dan kebebasan kepada manusia sehingga mereka dapat memilih jalannya sendiri. Namun sudah barang tentu setiap pilihan memiliki konsekwensi, dan akhir dari semua jalan yang ada ini tidaklah sama. Ayat yang baru kita dengarkan tadi mengatakan,barang siapa dari bangsa jin dan manusia memilih jalan kekufuran dan ingkar kepada Allah, sekalipun di dunia ini mereka memperoleh nikmat-nikmat duniawi, tetapi pada hari kiamat kelak pastilah mereka akan mendapatkan kesulitan dan dimasukkan ke dalam neraka jahannam.

 

Sementara orang-orang yang selamat di sana ialah mereka yang mau menerima hidayah dan petunjuk Allah, dimana dengan sikap tersebut mereka telah berusaha memasukkan diri mereka ke dalam rahmat Allah yang khusus. Selain itu, ayat tadi juga menyinggung poin penting lainnya, dan mengatakan bahwa penciptaan kalian merupakan sebagian dari tanda-tanda rahmat Allah, karena Allah Swt telah menciptakan kalian berdasarkan kasih sayang-Nya; dan atas dasar itu pulalah Allah telah menurunkan petunjuk kepada kalian. Untuk itu berusahalah kalian agar mendapat rahmat Allah pula di Hari Kiamat kelak.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Keridhaan dan kemurkaan Allah bukanlah sesuatu yang datang begitu saja. Akan tetapi selalu sesuai dengan amal perbuatan yang menjadi pilihan dan sikap kita. Karena itu balasan kebaikan adalah kebaikan, dan balasan kejelekan adalah kejelekan pula.

2. Dengan menganugerahkan akal dan fitrah di dalam diri setiap manusia, begitu juga dengan mengutus para nabi dan kitab-kitab samawi, Allah Swt telah menyempunakan hujjah atas umat manusia, baik hujjah dari dalam maupun dari luar. Karena itu Allah akan menyiksa dan memberi pahala kepada manusia setelah menyempurnakan hujjah-Nya ini.

 

Ayat ke 120

 

┘ê┘Ä┘â┘Å┘ä┘æ┘ïϺ ┘å┘Ä┘é┘ÅÏÁ┘æ┘Å Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ Ïú┘Ä┘å┘ÆÏ¿┘ÄϺÏí┘É Ïº┘äÏ▒┘æ┘ÅÏ│┘Å┘ä┘É ┘à┘ÄϺ ┘å┘ÅϽ┘ÄÏ¿┘æ┘ÉϬ┘Å Ï¿┘É┘ç┘É ┘ü┘ÅÏñ┘ÄϺϻ┘Ä┘â┘Ä ┘ê┘Äϼ┘ÄϺÏí┘Ä┘â┘Ä ┘ü┘É┘è ┘ç┘ÄÏ░┘É┘ç┘É Ïº┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘é┘æ┘Å ┘ê┘Ä┘à┘Ä┘ê┘ÆÏ╣┘ÉÏ©┘ÄÏ®┘î ┘ê┘ÄÏ░┘É┘â┘ÆÏ▒┘Ä┘ë ┘ä┘É┘ä┘Æ┘à┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä (120)

 

Artinya:

Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (11: 120)

 

Di dalam surat Hud ini telah disampaikan kisah dan masa lalu sebagian besar nabi-nabiutusanAllah. Sementara di akhir surat ini Allah Swt berfirmanbahwa kisah para nabi dan umat terdahulu ini disampaikan dengan maksud meneguhkan dan memantapkan hati NabiMuhammad Saw. Kisah itu bermanfaat agar beliau bahwa para nabi dan rasul sebelum beliau juga mengalami berbagai gangguan dari para penentang mereka; tapi mereka tabah dan bersabar, dan sama sekali tidak mengalami keraguan di atas jalan perjuangan mereka. Selain itu, menceritakan kembali kesulitan-kesulitan orang-orang terdahulu, akan memberikan nasehat dan pelajaran berharga bagi generasi mendatang; yaitu jika mereka berbelok dari jalan kebenaran, maka sebagaimana kaun terdahulu, mereka pun akan menerima hukuman dari Allah Swt.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Kisah-kisah al-Quran merupakan kisah-kisah kebenaran dan mengandung tujuan yang jelas dan mulia; bukan cerita-cerita fiktif atau takhayul yang diceritakan hanya untuk hiburan tanpa arti.

2. Dengan mengkaji sejarah kita dapat mengetahui kebenaran serta memperoleh hikmah-hikmah dan pelajaran yang menenteramkan hati kita.

 

Ayat ke 121-122

 

┘ê┘Ä┘é┘Å┘ä┘Æ ┘ä┘É┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘Å┘ê┘å┘Ä ÏºÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ä┘Å┘êϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë ┘à┘Ä┘â┘ÄϺ┘å┘ÄϬ┘É┘â┘Å┘à┘Æ ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ Ï╣┘ÄϺ┘à┘É┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä (121) ┘ê┘ÄϺ┘å┘ÆÏ¬┘ÄÏ©┘ÉÏ▒┘Å┘êϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘à┘Å┘å┘ÆÏ¬┘ÄÏ©┘ÉÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (122)

 

Artinya:

Dan katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman: "Berbuatlah menurut kemampuanmu; sesungguhnya Kami-pun berbuat (pula)".(11: 121)

 

Dan tunggulah (akibat perbuatanmu); sesungguhnya kamipun menunggu (pula)". (11: 122)

 

Ayat sebelumnya mengatakan bahwa sejarah kaum dan bangsa-bangsa terdahulu merupakan sumber hikmah dan teladan bagi orang-orang mukmin, dan hanya mereka inilah yang dapat mengambil pelajaran bermanfaat darinya. Adapun ayat ini mengatakan, "Wahai Nabi! Katakanlah kepada orang-orang kafir, "Berbuatlah kalian sekehendak hati kalian; dan tunggulah hasil perbuatan kalian itu. Kami pun akan melakukan apa saja yang kami inginkan, dan kami juga menunggu hasil perbuatan kami ini."

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Orang-orang yang tidak beriman pun perlu diberi peringatan. Karena mungkin saja hal itu berpengaruh pada mereka, atau paling tidak hal itu akan menyempurnakan hujjah atas mereka.

2. Dalam bertabligh dan menyampaikan ajaran, hendaknya kita berbicara kepada setiap orang sesuai dengan pemahaman dan amal perbuatannya. Sebagai contoh, terhadap orang-orang yang keras kepala, lebih tepat digunakan bahasa ancaman dan menakut-nakuti. Sedangkan orang-orang yang berhati lembut dan mau mendengar nasehat dengan baik, maka cukuplah dengan isyarat atau cengan contoh-contoh pelajaran yang baik.

 

Ayat ke 123

 

┘ê┘Ä┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É Ï║┘Ä┘è┘ÆÏ¿┘ŠϺ┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ┘ê┘ÄϺϬ┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É ┘è┘ÅÏ▒┘ÆÏ¼┘ÄÏ╣┘ŠϺ┘ä┘ÆÏú┘Ä┘à┘ÆÏ▒┘Å ┘â┘Å┘ä┘æ┘Å┘ç┘Å ┘ü┘ÄϺÏ╣┘ÆÏ¿┘ÅÏ»┘Æ┘ç┘Å ┘ê┘ÄϬ┘Ä┘ê┘Ä┘â┘æ┘Ä┘ä┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘â┘Ä Ï¿┘ÉÏ║┘ÄϺ┘ü┘É┘ä┘ì Ï╣┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä (123)

 

Artinya:

Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. (11: 123)

 

Ayat terakhir dari surat Hud ini berbicara kepada Nabi Saw dan para sahabatnya, mengatakan,ketahuilah, semua perkara dan urusan berada di tangan Allah. Dia tidak hanya melihat perbuatan kalian yang terang-terangan, akan tetapi Allah Maha Mengetahui rahasia kalian dan semua yang ada di alam semesta ini. Karena itu berjalanlah hanya di atas jalan Allah, dan sembahlah Dia; serta bertawakallah kepada-Nya dalam segala urusan dan kesulitan, sehingga kalian akan menjadi orang-orang yang bertakwa. Sudah barang tentu berserah diri dan bertawakal kepada Allah tidak bertentangan sama sekali dengan usaha dan perjuangan seseorang,bahkan merupakan kelazaimannya. Dengan arti bahwa tawakkal dilakukan setelah usaha. Dan seseorang yang tidak berusaha, maka ia tidak berhak untuk bertawakal.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Alam semesta, selain berbentuk materi yang dapat disaksikan dengan mata kepala, juga memiliki bentuk nonmateri dan gaib. Orang-orang mukmin mempercayai hal ini.

2. Iman kepada hal-hal yang gaib mendorong manusia untuk menghambakan diri kepada Allah Swt, dan membebaskan diri dari penghambaan kepada selain-Nya.

Ayat ke 116

 

┘ü┘Ä┘ä┘Ä┘ê┘Æ┘ä┘ÄϺ ┘â┘ÄϺ┘å┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘é┘ÅÏ▒┘Å┘ê┘å┘É ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘É┘â┘Å┘à┘Æ Ïú┘Å┘ê┘ä┘Å┘ê Ï¿┘Ä┘é┘É┘è┘æ┘ÄÏ®┘ì ┘è┘Ä┘å┘Æ┘ç┘Ä┘ê┘Æ┘å┘Ä Ï╣┘Ä┘å┘É Ïº┘ä┘Æ┘ü┘ÄÏ│┘ÄϺϻ┘É ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘é┘Ä┘ä┘É┘è┘ä┘ïϺ ┘à┘É┘à┘æ┘Ä┘å┘Æ Ïú┘Ä┘å┘ÆÏ¼┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄϺϬ┘æ┘ÄÏ¿┘ÄÏ╣┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ï©┘Ä┘ä┘Ä┘à┘Å┘êϺ ┘à┘ÄϺ Ïú┘ÅϬ┘ÆÏ▒┘É┘ü┘Å┘êϺ ┘ü┘É┘è┘ç┘É ┘ê┘Ä┘â┘ÄϺ┘å┘Å┘êϺ ┘à┘Åϼ┘ÆÏ▒┘É┘à┘É┘è┘å┘Ä (116)

 

Artinya:

Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. (11: 116)

 

Pada ayat-ayat sebelumnya, Allah Swt telah memerintahkan kepada nabi-Nya dan orang-orang mukmin untuk tetap kukuh di jalan menegakkan shalat dan munajat. Sementara Ayat yang baru kita dengarkan bersama-sama tadi berbicara kepada orang-orang yang berilmu, berakal dan mempunyai kemampuan, dan memperingatkan mereka, mengapa mereka tidak mencegah maraknya fasad dan kerusakan di muka bumi? Dan mengapa mereka tidak membekali anggota masyarakat mereka dengan ilmu pengetahuan dan iman kepada Allah, sehingga mereka dapat mencegah timbulnya kezaliman dan kesewenangan?

 

Terdapat peringatan serupa dalam beberapa ayat al-Quran yang berbicara kepada para ulama dan para ilmuwan agama tentang mengapa mereka tidak mencegah masyarakat dari perbuatan dosa? Al-Quran tidak memandang masalah ini sebagai sesuatu yang berlaku secara umum. Karena ayat selanjutnya mengatakan, bahwa dalam setiap zaman, ada sekelompok kecil manusia yang tetap teguh dalam melaksanakan tugas dan kewajiban mereka, dan membuka peluang keselamatan orang-orang lain. Sedangkan mereka yang hanya mengejar pemenuhan hawa nafsu dan kesenangan duniawi, memilih menjadikan para penjahat dan orang-orang zalim sebagai pemimpin dan teladan hidup mereka.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Orang-orang yang berilmu dan berkuasa, memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mencegah masyarakat untuk tidak terjerumus ke dalam fasad dan kesesatan; bukannya malah menjadi penyebar dan pelaku kemungkaran.

2. Penyebab kehancuran kaum-kaum terdahulu ialah karena mereka bersikap diam, ketika menyaksikan kerusakan dan perbuatan dosa di tengah masyarakatnya mereka.

 

Ayat ke 117

 

┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘â┘ÄϺ┘å┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘â┘Ä ┘ä┘É┘è┘Å┘ç┘Æ┘ä┘É┘â┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘é┘ÅÏ▒┘Ä┘ë Ï¿┘ÉÏ©┘Å┘ä┘Æ┘à┘ì ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘ç┘Æ┘ä┘Å┘ç┘ÄϺ ┘à┘ÅÏÁ┘Æ┘ä┘ÉÏ¡┘Å┘ê┘å┘Ä (117)

 

Artinya:

Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.(11: 117)

 

Setelah ayat-ayat yang memberitakan kehancuran kaum dan bangsa-bangsa terdahulu, ayat yang baru kita dengarkan tadi mengatakan, kalian janganlah menyangka bahwa Allah memusnahkan mereka itu tanpa alasan. Karena menurut sunnatullah, hanya kaum yang zalimlah yang akan dibinasakan, sedangkan tidak mungkin kaum yang baik dan mengajak kepada kebaikan akan dibinasakan oleh Allah.

 

Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa yang dimaksud dengan "mushlihun", sebagaimana disebutkan di akhir Ayat di atas, ialah orang-orang yang bersikap adil terhadap orang lain, mencintai dan selalu menginginkan kebaikan untuk mereka. Jika suatu masyarakat memiliki sikap seperti itu dalam pergaulan diantara mereka, maka Allah akan mencurahkan rahmat-Nya kepada mereka, meskipun di tengah mereka itu terdapat beberapa orang yang jahat.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Sifat saleh saja masih belum cukup. Karena diperlukan pula sifat sebagai "mushlih", dan bahwa setiap orang bertanggung jawab terhadap masyarakatnya.

2. Balasan dan siksa Allah tidak hanya diberikan pada Hari Kiamat; di dunia pun kemurkaan Allah akan mencakup orang-orang yang zalim.

 

Ayat ke 118

 

┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘ê┘Æ Ï┤┘ÄϺÏí┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘â┘Ä ┘ä┘Äϼ┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Ä Ïº┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ│┘Ä Ïú┘Å┘à┘æ┘ÄÏ®┘ï ┘ê┘ÄϺϡ┘ÉÏ»┘ÄÏ®┘ï ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ▓┘ÄϺ┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä ┘à┘ÅÏ«┘ÆÏ¬┘Ä┘ä┘É┘ü┘É┘è┘å┘Ä (118)

 

Artinya:

Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. (11: 118)

 

Ayat 118 surat Hud menyinggung salah satu keistimewaan terpenting anugerah Tuhan yakni perbedaan bentuk serta fungsi ruh dan tubuh manusia, juga kehendak dan ikhtiar manusia, dan mengatakan, sekalipun keinginan Allah dalam segala hal pasti akan berlaku, dan tak seorang pun mampu mencegah dan menolaknya,  akan tetapi Allah berkeinginan bahwa manusia ini tidak memiliki satu sifat, dan dengan ikhtiar atau keinginan sendiri mereka bebas memilih jalan mereka. Perbedaan pikiran dan keyakinan terjadi dikarenakan adanya perbedaan dan kebebasan memilih ini.

 

Apabila Allah Swt berkeinginan, Dia bisa menciptakan semua manusia dalam satu corak dan semuanya beriman kepada kebenaran. Akan tetapi keimanan semacam ini tidak ada faedahnya, tidak juga persatuan semacam itu. Karena yang demikian itu tidak akan ada nilainya untuk manusia. Jika seseorang memilih jalan kebenaran dengan kehendaknya dengan mengerahkan kemampuan berpikirnya sendiri, barulah imannya ini akan memiliki nilai. Karena pada saat yang sama, ia juga mampu memilih jalan penyimpangan. Dari sisi lain, ketika memiliki kebebasan dan ikhtiar, maka perbedaan dalam memilih keyakinan dan ajaran adalah perkara yang wajar.

 

Tentu saja, dengan memberikan akal dankemampuanberpikir kepada manusia, dan dengan mengutus para Nabi, Allah swt telah memberikan peluang hidayah untuk semua orang. Demikian pula, dengan menentukan pahala dan balasan di akherat, Allah mendorong manusia untuk beriman dan berbuat kebaikan, sekaligus mengancamnya untuk tidak ingkar dan berbuat maksiat. Akan tetapi dorongan dan ancaman ini tidak sampai membuat manusia terpaksa untuk menerima ajaran ilahi. Karena itu kita menyaksikan banyak manusia telah memilih jalan yang berlawanan dengan jalan ilahi. Dengan demikian terbukti bahwa Allah Swt tidak pernah memaksa manusia untuk menerima agama-Nya. Bahkan Allah berfirman kepada Nabi Saw, "Engkau hanya bertugas memberikan peringatan dan tidak dapat memaksa mereka untuk menerima agama Allah."

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Sunnatullah yang berlaku ditengah umat manusia, ialah adanya berbagai perbedaan, dan pemberian kebebasan memilih keyakinan dan ajaran.

2. Perbedaan pendapat, pemikiran dan akidah manusia merupakan hasil adanya kebebasan memilih pada manusia itu sendiri, sedangkan pemaksakan akidah dan keyakinan, merupakan perkara ilegal dan tidak terpuji.

Ayat ke 111

 

┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä ┘â┘Å┘ä┘æ┘ïϺ ┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘è┘Å┘ê┘Ä┘ü┘æ┘É┘è┘Ä┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘â┘Ä Ïú┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘ÄϺ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï¿┘É┘à┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä Ï«┘ÄÏ¿┘É┘èÏ▒┘î (111)

 

Artinya:

Dan sesungguhnya kepada masing-masing (mereka yang berselisih itu) pasti Tuhanmu akan menyempurnakan dengan cukup, (balasan) pekerjaan mereka. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.(11: 111)

 

Salah satu sunnatullah ialah sistim pemberian siksaan dan pahala, yang didasarkan pada amal perbuatan manusia yang dilakukan sesuai dengan ikhtiyar manusia itu sendiri. Dan sudah barang tentu pemberian balasan dan siksaan tersebut didasarkan pada pengetahuan yang sempurna atas motivasi dan niat seseorang dalam beramal. Allah Swt Maha Mengetahui semua amal perbuatan manusia baik yang dilakukan secara terang-terangan ataupun yang tersembunyi. Bahkan Allah juga mengetahui niat atau pemikiran baik dan pemikiran buruk manusia. Semua tercakup dalam pengetahuan Allah, dan tidak sesuatu pun yang tersembunyi dari pengetahuan Allah. Alhasil, meski dasar sistim pemberian pahala dan siksaan itu berhubungan dengan hari kiamat, akan tetapi kadang kala Allah Swt juga memberikan sebagian pahala dan siksaan tersebut di dunia.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Dalam pandangan Allah swt, tidak ada satu pun amal perbuatan baik maupun buruk yang tidak diberikan imbalannya.

2. Dalam pahala atau siksaan Allah, tidak ada secuil pun kekurangan atau dketidakadilan; dan tidak ada siapa pun yang akan dizalimi dalam hal ini.

 

 

Ayat ke 112

 

┘ü┘ÄϺÏ│┘ÆÏ¬┘Ä┘é┘É┘à┘Æ ┘â┘Ä┘à┘ÄϺ Ïú┘Å┘à┘ÉÏ▒┘ÆÏ¬┘Ä ┘ê┘Ä┘à┘Ä┘å┘Æ Ï¬┘ÄϺϿ┘Ä ┘à┘ÄÏ╣┘Ä┘â┘Ä ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏÀ┘ÆÏ║┘Ä┘ê┘ÆÏº ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï¿┘É┘à┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä Ï¿┘ÄÏÁ┘É┘èÏ▒┘î (112)

 

Artinya:

Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (11: 112)

 

Dalam lanjutan ayat-ayat yang telah lalu, yang menjelaskan penentangan kaum musyrikin dan Ahlul Kitab terhadap Nabi dan kaum mukminin, ayat yang baru kita dengarkan tadi berbicara kepada Nabi dan para sahabat beliau dengan mengatakan: Sikap para penentang itu jangan sampai melemahkan semangat kalian. Hendaknya kalian tetap teguh bertahan di atas jalan kalian. Pada saat yang sama, janganlah kalian melampaui batas-batas dan hukum-hukum Allah dalam memperlakukan para penentang tersebut, dan Allah Swt Maha Mengetahui keadaan kalian. Berdasarkan beberapa riwayat, Nabi bersabda, "Surat Hud telah menyebabkan aku menjadi tua." Maksud beliau ialah ayat ini, yang memerintahkan beliau dan para pengikut beliau untuk teguh dan bersabar.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Keteguhan dan komitmen pemimpin haruslah seiring dengan keteguhan dan komitmen umatnya. Tentu saja pemimpin harus tampil sebagai pelopor dalam hal ini.

2. Dalam menghadapi para penentang, kita tidak boleh lemah dan mudah berdamai, juga tidak boleh berlebihan dan bertindak sewenang-wenang. Sikap moderat dan teguh, adalah sikap yang paling baik.

 

Ayat ke 113

 

┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ▒┘Æ┘â┘Ä┘å┘Å┘êϺ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ï©┘Ä┘ä┘Ä┘à┘Å┘êϺ ┘ü┘ÄϬ┘Ä┘à┘ÄÏ│┘æ┘Ä┘â┘Å┘à┘ŠϺ┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ▒┘Å ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ Ï»┘Å┘ê┘å┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘à┘É┘å┘Æ Ïú┘Ä┘ê┘Æ┘ä┘É┘è┘ÄϺÏí┘Ä Ï½┘Å┘à┘æ┘Ä ┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Å┘å┘ÆÏÁ┘ÄÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (113)

 

Artinya:

Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. (11: 113)

 

Setelah perintah Allah agar Nabi selalu teguh dan istiqamah dalam menjalankan tugas dan kewajiban beliau, ayat yang baru kita dengarkan bersama-sama tadi mengatakan, apabila kalian menunjukkan sikap bersahabatan dan lemah lembut, atau mempercayai para penentang agama Allah, maka janganlah kalian menyangka bahwa mereka akan membantu kalian pada saat kalian menghadapi kesulitan. Tetapi ketahuilah, penolong kalian yang sebenarnya adalah Tuhan Swt karena selain Dia tidak ada yang sanggup menolong dan membantu kalian.

 

Sikap bersahabat dan lembut terhadap para penentang dan penjahat, hanya akan mendatangkan kemurkaan Allah di dunia ini, dan siksaan-Nya di akhirat kelak. Dalam bebeapa riwayat disebutkan, bahwa janganlah kalian menaruh hati dan menggantungkan harapan kepada orang-orang zalim, sekalipun mereka itu berasal dari kalangan keluarga dan kerabat dekat kalian. Seberapa pun kalian menyukai kehidupan orang yang zalim, maka sebesar itu pula kalian ikut andil dalam kezalimannya."

 

Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Daripada bersandar kepada kekuatan-kekuatan zalim, maka hendaknya kita bertawakkal kepada Allah yang memiliki kekuatan maha besar dan tak tertandingi.

2. Dalam politik Islam, segala bentuk persahabatan dengan kekuatan-kekuatan zalim dan kafir, dilarang dan termasuk dosa yang sangat besar.

3. Akibat kepercayaan kepada para penguasa zalim adalah keterkucilan di hari-hari sulit.

 

Ayat ke 114-115

 

┘ê┘ÄÏú┘Ä┘é┘É┘à┘É Ïº┘äÏÁ┘æ┘Ä┘ä┘ÄϺϮ┘Ä ÏÀ┘ÄÏ▒┘Ä┘ü┘Ä┘è┘É Ïº┘ä┘å┘æ┘Ä┘ç┘ÄϺÏ▒┘É ┘ê┘ÄÏ▓┘Å┘ä┘Ä┘ü┘ïϺ ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘è┘Æ┘ä┘É ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ¡┘ÄÏ│┘Ä┘å┘ÄϺϬ┘É ┘è┘ÅÏ░┘Æ┘ç┘ÉÏ¿┘Æ┘å┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘è┘æ┘ÉϪ┘ÄϺϬ┘É Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä Ï░┘É┘â┘ÆÏ▒┘Ä┘ë ┘ä┘É┘äÏ░┘æ┘ÄϺ┘â┘ÉÏ▒┘É┘è┘å┘Ä (114) ┘ê┘ÄϺÏÁ┘ÆÏ¿┘ÉÏ▒┘Æ ┘ü┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÅÏÂ┘É┘èÏ╣┘Å Ïú┘Äϼ┘ÆÏ▒┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÅÏ¡┘ÆÏ│┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä (115)

 

Artinya:

Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.(11: 114)

 

Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.(11: 115)

 

Setelah seruan untuk tetap kukuh dan menjauhkan diri sikap bersahabat dengan para penentang, kedua ayat yang baru kita dengarkan tadi mengajak Nabi dan para sahabat beliau untuk melakukan sholat dan bermunajat serta selalu mengingat Allah. Karena hubungan dekat dengan Allah akan mendatangkan ketenangan hati dan memberikah kekuatan dalam menghadapi berbagai ancaman dari luar. Selain itu, kedekatan dengan Allah mendatangkan  ampunan dan penghapusan dosa, serta menghilangkan pengaruh-pengaruh negatif perbuatan buruk dan tidak patut. Karena itu, dalam ayat ini, setelah perintah untuk melakukan shalat, diulang pula perintah untuk bersabar dan istiqamah, dimana sabar dan istiqamah ini merupakan hasil dari sholat.

 

Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Imam Ali as mendatangi sekumpulan orang, lalu beliau bertanya kepada mereka, "Menurut kalian, ayat al-Quran manakah yang paling memebrikan harapan? Beberapa orang dari mereka memberikan jawaban dengan membacakan ayat tertentu. Kemudian Imam Ali as mengatakan, "Aku dengar kekasihku Rasulullah Saw) bersabda, "Ayat al-Quran yang paling memberikan harapan adalah ayat, "Dirikanlah sholat pada kedua tepi siang, dan pada sebagian permulaan malam, sesungguhnya kebaikan itu menghapus dosa-dosa."

 

Setelah itu Nabi berkata lagi, "Yaa Ali! Demi Allah, sewaktu manusia berwudhu untuk melakukan shalat, maka dosa-dosanya berguguran. Dan selama manusia menghadap ke kiblat, dia dibersihkan dari dosa. Yaa Ali! Ibarat orang yang melakukan shalat seperti orang yang setiap harinya membersihkan diri di sungai sebanyak 5 kali. Adakah kotoran yang masih menempel di badannya?"

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Shalat adalah sebuah program yang rapi dan memiliki batasan waktu, maka dari itu setiap shalat hendaknya dilakukan pada waktunya yang telah ditetapkan.

2. Shalat merupakan bentuk yang paling jelas dari perbuatan baik, yang mengapus pengaruh-pengaruh negatif perbuatan buruk.

Ayat ke 108

 

┘ê┘ÄÏú┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ï│┘ÅÏ╣┘ÉÏ»┘Å┘êϺ ┘ü┘Ä┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏ¼┘Ä┘å┘æ┘ÄÏ®┘É Ï«┘ÄϺ┘ä┘ÉÏ»┘É┘è┘å┘Ä ┘ü┘É┘è┘ç┘ÄϺ ┘à┘ÄϺ Ï»┘ÄϺ┘à┘ÄϬ┘É Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ┘ê┘ÄϺϬ┘Å ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘Å ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘à┘ÄϺ Ï┤┘ÄϺÏí┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘â┘Ä Ï╣┘ÄÏÀ┘ÄϺÏí┘ï Ï║┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘Ä ┘à┘Äϼ┘ÆÏ░┘Å┘êÏ░┘ì (108)

 

Artinya:

Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya. (11: 108)

 

Pada pembicaraan lalu kami telah jelaskan bahwa Allah Swt telah membagi manusia menjadi dua kelompok. Pertama; kelompok yang mendapatkan kebahagiaan, sedangkan yang kedua, kelompok yang mendapatkan kesengsaraan. Dalam ayat-ayat sebelumnya telah disinggung mengenai orang-orang yang celaka tersebut dimasukkan ke dalam neraka, sementara orang-orang yang beramal saleh mendapatkan kebahagiaan dan dimasukkan ke dalam Surga. Disini perlu kita garis bawahi bahwa Allah Swt telah membuka pintu ikhtiyar kepada semua makhluk-Nya, sehingga dengan perbuatan mereka sendiri selama di dunia, mereka dapat memperoleh nikmat-nikmat surga; dan dengan perbuatan mereka sendiri pula, mereka dapat terjerumus ke dalam api neraka. Ikhtiyar ini, sesungguhnya merupakan anugrah dan pemberian Allah. Di dalam Ayat tersebut Allah telah menegaskan bahwa para penghuni sorga akan hidup kekal abadi di dalamnya, dan mereka tidak akan dikeluarkan dari tempat mereka itu.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Yang akan menghantarkan manusia kepada kebahagiaan abadi di akhirat kelak, bukan hanya amal perbuatan dan usaha manusia itu sendiri. Selain usaha dan amal perbuatan manusia, masih ada beberapa faktor lain yang memegang peran penting. Di antaranya ialah taufik dan hidayah dari Allah Swt, juga peran syafa'at para nabi, Aimmah Makshumin, dan para auliya.

2. Surga, dengan segala nikmat yang ada di dalamnya, merupakan anugerah dan pemberian Allah Swt, dan sekali-kali bukan hak kita; sehingga kita tidak mungkin menuntutnya dari Allah Swt.

 

Ayat ke 109

 

┘ü┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘â┘Å ┘ü┘É┘è ┘à┘ÉÏ▒┘Æ┘è┘ÄÏ®┘ì ┘à┘É┘à┘æ┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ╣┘ÆÏ¿┘ÅÏ»┘Å ┘ç┘ÄÏñ┘Å┘ä┘ÄϺÏí┘É ┘à┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ╣┘ÆÏ¿┘ÅÏ»┘Å┘ê┘å┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘â┘Ä┘à┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ╣┘ÆÏ¿┘ÅÏ»┘Å Ïó┘ÄÏ¿┘ÄϺÏñ┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘Å ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘à┘Å┘ê┘Ä┘ü┘æ┘Å┘ê┘ç┘Å┘à┘Æ ┘å┘ÄÏÁ┘É┘èÏ¿┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï║┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘Ä ┘à┘Ä┘å┘Æ┘é┘Å┘êÏÁ┘ì (109)

 

Artinya:

Maka janganlah kamu berada dalam keragu-raguan tentang apa yang disembah oleh mereka. Mereka tidak menyembah melainkan sebagaimana nenek moyang mereka menyembah dahulu. Dan sesungguhnya Kami pasti akan menyempurnakan dengan secukup-cukupnya pembalasan (terhadap) mereka dengan tidak dikurangi sedikitpun. (11: 109)

 

Salah satu hal yang sering kali mengancam keselamatan orang-orang mukmin adalah syak dan keraguan mengenai kebenaran jalan mereka, atau kebatilan jalan yang ditempuh oleh para penganut agama lain; dimana hal ini mengakibatkan kelemahan dan kemalasan mereka dalam menjalankan tugas-tugas agama. Ayat ini menjelaskan pentingnya masalah ini, dan berkata kepada Nabi agar tidak meragukan kebatilan jalan orang-orang musyrikin. Sudah barang tentu Nabi utusan Allah tidak pernah ragu dan syak dalam masalah tersebut. Sehingga teguran Allah dalam ayat ini bukan ditujukan kepada pribadi Nabi, tapi kepada kaum Mukminin, karena merekalah yang sesungguhnya selalu terancam oleh keraguan dan syak tersebut.

 

Dalam beberapa hal dan pada tahap-tahap tertentu, syak dan keraguan dapat dianggap sebagai sesuatu yang positif bagi manusia. Akan tetapi bila seseorang terus-menerus berkutat dalam keraguan maka hal itu akan menjadi sesuatu yang membahayakannya. Untuk melepaskan diri dari keraguan ini manusia harus selalu melakukan penelitian dan kajian secara sistematis dan teratur, sehingga ia akan sampai pada tahap keyakinan yang akan membuat hatinya tenang dan mantap dalam melakukan tugas dan kewajiban. Apabila seseorang sudah mencapai jalan kebenaran yang jelas, maka ia harus mempertahankan posisi tersebut dengan kuat, karena hawa nafsu dan bisikan setan akan terus menerus meniupkan keraguan ke dalam hatinya.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Kita harus tetap kuat dan kukuh di jalan kebenaran. Sampai-sampai apabila seluruh manusia meninggalkan kebenaran, maka kita harus tetap komit dan berpegang teguh dengan keyakinan kita. Keraguan dan syak orang lain tidak boleh mempengaruhi kita.

2. Fanatisme dalam mengikuti tradisi dan adat istiadat para pendahulu, dan nenek moyang, bukanlah jalan kemuliaan. Dalam masalah-masalah akiah manusia harus berfikir sendiri, dan masing-masing harus berusaha dengan sebaik-baiknya untuk dapat memilih jalan yang benar.

 

Ayat ke 110

 

┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ïó┘ÄϬ┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ ┘à┘Å┘êÏ│┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘Æ┘â┘ÉϬ┘ÄϺϿ┘Ä ┘ü┘ÄϺϫ┘ÆÏ¬┘Å┘ä┘É┘ü┘Ä ┘ü┘É┘è┘ç┘É ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘ê┘Æ┘ä┘ÄϺ ┘â┘Ä┘ä┘É┘à┘ÄÏ®┘î Ï│┘ÄÏ¿┘Ä┘é┘ÄϬ┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘â┘Ä ┘ä┘Ä┘é┘ÅÏÂ┘É┘è┘Ä Ï¿┘Ä┘è┘Æ┘å┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ä┘Ä┘ü┘É┘è Ï┤┘Ä┘â┘æ┘ì ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å ┘à┘ÅÏ▒┘É┘èÏ¿┘ì (110)

 

Artinya:

Dan sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab (Taurat) kepada Musa, lalu diperselisihkan tentang Kitab itu. Dan seandainya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Tuhanmu, niscaya telah ditetapkan hukuman di antara mereka. Dan sesungguhnya mereka (orang-orang kafir Mekah) dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap Al Quran. (11: 110)

 

Setelah ayat sebelumnya berbicara mengenai keharusan orang-orang mukmin menjauhi syak dan keragu-raguan; ayat di atas menyatakan, bahwa para pengikut Nabi Musa as telah terjangkiti oleh penyakit keraguan yang sedemikian parah sehingga membawa mereka kepada sikap menentang ajaran-ajaran Kitab Taurat. Kaum Yahudi yang ada pada masa Nabi Muhammad Saw juga meragukan al-Quran, bahkan lebih daripada itu, mereka memandang Kitab Suci ini dengan pandangan yang buruk. Meskipun pada awalnya keraguan dan syak adalah perkara yang wajar bahkan baik, namun seseorang tidak boleh mengikuti perasaan ragunya itu. Ia harus berusaha menghapus keraguan tersebut dengan mengerahkan kemampuan akalnya untuk berfikir serta mencari kepastian dan keyakinan yang benar.

 

Untuk itulah Allah Swt memberikan berbagai peluang kepada manusia untuk mencari keyakinan dan iman yang mantap. Allah memberikan kesempatan waktu yang sangat luas kepada manusia, dengan tidak menurunkan azab saat itu juga kepada mereka di dunia ini. Allah juga telah memberikan kemampuan berpikir kepada manusia, ditambah lagi dengan berbagai petunjuk yang Allah turunkan bersama para nabi yang Dia utus. Semua itu tak lain menunjukkan sifat Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang; dan bahwa Allah tidak menzalimi hamba-hamba-Nya. Akan tetapi mereka sendirilah yang telah menzalimi diri mereka.

 

Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Penentangan manusia terhadap ajaran-ajaran agama dan keengganan mereka untuk beriman, adalah karena mereka menuruti perasaan syak dan ragu. Karena jika mereka mau berpikir dan berusaha menentang keraguan tersebut, maka mereka akan memperoleh hidayah ke arah jalan yang lurus.

2. Penundaan siksaan bagi orang-orang yang telah berbuat zalim dan dosa hingga Hari Kiamat merupakan salah satu dari sunnatullah, yang merupakan rahmat Allah. Karena dengan itu Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk mencari jalan kebenaran. Karena itu, kesempatan baik ini tidak seharusnya membuat manusia lupa diri.

3. Taurat dan al-Quran merupakan kitab-kitab samawi yang memancarkan cahaya. Akan tetapi sebagian besar manusia tidak mampu melihatnya, karena hatinya selalu diliputi oleh syak dan keraguan. Jika perasaan syak dan ragu ini dituruti, maka seseorang tidak akan pernah mendapatkan iman dan cahaya tersebut, meskipun Allah telah memberinya kesempatan yang luas.

Bagaimana Menarik Simpati Orang Lain

 

Rasulullah Saw bersabda, "Hati diciptakan untuk mencintai orang yang berbuat baik kepadanya dan memusuhi orang yang berbuat buruk kepadanya."[1]

 

Dalam hadis lain penggunaan kata Jubilat seperti hadis di atas disebutkan, "Innallaha Jabala Quluba ÔÇÿIbadihi Ala Hubbi Man Ahsana Ilaiha wa Bughdhi Man Asa'a Ilaiha... Sesungguhnya Allah menciptakan hati para hamba-Nya atas dasar cinta kepada yang berbuat baik kepadanya dan memusuhi kepada yang berbuat buruk kepadanya."[2]

 

Jabal berarti penciptaan, tapi tidak sembarang penciptaan, tapi hanya dikhususkan pada penciptaan yang memiliki akar dan tidak mudah diubah. Seperti dikatakan "Jabala Fulanun" berarti sedemikian berakar dalam dirinya sehingga tidak dapat diubah. Sejatinya, kata ini diambil dari Jabal yang berarti gunung, karena tidak seorang pun dapat memindahkan gunung. Dengan demikian bila kata ini dipakai untuk sifat seseorang berarti sifat yang tidak dapat berubah dan terkadang orang yang seperti ini disebut gunung.

 

Dalam hadis ini disebutkan bahwa Allah Swt menciptakan hati sedemikian rupa sehingga bila ada yang berbuat baik kepadanya, maka ia akan memiliki kecintaan yang dalam. Sebaliknya, orang yang berbuat buruk kepadanya akan tertanam kebencian padanya. Ringkasnya, kebaikan sumber cinta dan kesukaan, sementara keburukan sumber permusuhan.

 

Cara mempengaruhi orang lain

 

Dari hadis ini kita dapat mengetahui bagaimana mempengaruhi orang lain.

 

Maksud dari mempengaruhi orang lain di sini bukan untuk menipu dan membohonginya, tapi mempengaruhi secara benar. Cara terbaik untuk mempengaruhi orang lain adalah dengan berbuat baik kepadanya seperti yang ditunjukkan dalam hadis sebelumnya. Yakni, berbuat baik kepada orang lain dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Tentu saja berbuat baik dan membantu orang lain tidak terbatas pada hal-hal yang bersifat materi, tapi yang lebih penting lagi adalah menggunakan modal yang dimiliki dan tidak pernah lekang. Itulah yang disampaikan oleh Imam Ali as, "Saya mendengar dari Rasulullah Saw bersabda, "Kalian tidak dapat menarik perhatian masyarakat dengan uang dan harta, tapi bisa dilakukan dengan akhlak."[3]

 

Mempengaruhi orang lain dengan akhlak tidak membutuhkan modal yang besar seperti berlaku baik kepada tetangga, mengucapkan salam terlebih dahulu, bertanya tentang keadaan, membelanya ketika tidak ada, menjenguknya ketika sakit dan bersamanya dalam kondisi senang dan susah.

 

Satu faktor penting dalam kesuksesan Rasulullah Saw di awal penyebaran Islam adalah pengaruh beliau di hati setiap orang. Allah Swt berfirman, "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu..."[4]

 

Dalam ayat lain Allah Swt berfirman, "Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung."[5]

 

Akhlak Nabi Muhammad Saw begitu mencengangkan akal manusia. Karena sebelum mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah, beliau telah terlebih dahulu melakukannya. Ketika melarang manusia melakukan keburukan, beliau telah terlebih dahulu meninggalkannya. Mereka mengganggunya, tapi beliau tetap menasihati. Mereka memakinya, tapi beliau justru mendoakan kebaikan untuk mereka. Mereka melemparinya dan menyiram pasir panas ke atas kepalanya, tapi beliau mengangkat tangannya dan meminta agar mereka mendapat hidayah.

 

Selama mampu raihlah simpati

Menyakiti hati bukan kelebihan

 

Satu contoh dari akhlak Nabi Muhammad Saw ditampilkan dengan sempurna di masa Fathu Makkah atau pembebasan kota Mekah. Ketika orang-orang Musyrik pelaku kejahatan selama bertahun-tahun terhadap umat Islam telah dikalahkan oleh Muslimin, bertentangan dengan apa yang dipikirkan oleh teman dan musuh, Nabi Saw mengeluarkan perintah untuk memaafkan mereka semua dan melupakan segala kejahatan yang selama ini dilakukan. Perbuatan beliau inilah yang membuat mereka, "Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong."[6]

 

Diriwayatkan dari Imam Husein bin Ali as, "Saya bertanya kepada Amirul Mukminin as tentang perilaku Rasulullah Saw dengan orang-orang yang bersamanya. Beliau menjawa, ÔÇÿBeliau senantiasa bersikap ramah, toleran dan lembut. Bukan seorang yang kasar, keras, pemarah, pemaki, tidak mencari aib dan tidak memuji-muji. Membiarkan sesuatu yang tidak disukainya. Tidak seorang pun yang putus asa bila berurusan dengan beliau. Ada tiga hal yang beliau tinggalkan; berdebat, banyak bicara dan mencampuri urusan orang. Ada tiga hal terkait orang lain yang ditinggalkan, tidak pernah menghina, tidak menyalahkan dan tidak mencari aib orang lain."[7]

 

Sangat banyak riwayat yang membicarakan tentang perilaku dan akhlak Rasulullah Saw, tapi akan disebutkan beberapa darinya:

 

1. Nabi Muhammad Saw bersabda, "Seorang mukmin dengan akhlaknya yang baik akan mencapai derajat orang yang melalui malamnya dengan ibadah dan siangnya dengan berpuasa."[8]

 

2. Nabi Muhammad Saw bersabda, "Tidak ada yang lebih berat dalam timbangan amal manusia di Hari Kiamat dari akhlak yang baik."[9]

 

3. Di tempat lain beliau bersabda, "Sesuatu yang paling banyak memasukkan manusia ke surga adalah takwa dan akhlak yang baik."[10]

 

4. Imam Ali bin Musa ar-Ridha as menukil dari Rasulullah Saw beliau bersabda, "Hendaknya kalian berakhlak yang baik. Karena akhlak yang baik sudah pasti akan berada di surga. Berhati-hatilah dengan akhlak yang buruk. Karena akhlak buruk sudah pasti akan berada di neraka."[11]

 

Satu wasiat akhlak dari Rasulullah Saw kepada Imam Ali as adalah tiga perbuatan yang tidak dapat dilakukan secara sempurna oleh umatku; bersikap adil dan sama dengan saudara seiman dalam harta, memberikan hak orang lain dengan menghukumi secara adil terhadap diri sendiri dan orang lain dan  mengingat Allah dalam segala hal.[12]

 

Tentu saja yang dimaksud dengan mengingat Allah dalam segala hal bukan terbatas pada mengatakan Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Ilaaha Illaah dan Allahu Akbar saja, tapi ketika seseorang mendapati perbuatan haram dihadapannya, maka segera ia takut kepada Allah dan meninggalkannya.

 

Sumber: Makarem Shirazi, Naser, Goftare Masoumeen (1): Dars-e Akhlak Ayatollah Makarem Shirazi, Tadvin: Mohammad Abdollah Zadeh, 1388 Hs, Qom, Entesharate Emam Ali bin Abi Thalib as.

 

Baca juga:

Daras Akhlak: Zuhud dan Pengaruhnya

Daras Akhlak: Berbohong dan Berkhianat



[1]
. Tuhaf al-Uqul, Hikmah 17.

[2] . Ibid, Hikmah 137.

[3] . Wasail as-Syiah, jilid 8, Bab 107, Min Abwab Ahkam al-ÔÇÿAsyarah fi as-Safar wa al-Hadhar, hadis 8.

[4] . QS. Ali Imran: 159.

[5] . QS. al-Qalam: 4.

[6] . QS. na-Nasr: 2.

[7] . Ma'ani al-Akhbar, hal 83.

[8] . Tafsir Majma' al-Bayan, jilid 10, hal 333.

[9] . Ibid.

[10] . Dengan makna yang sama diriwayatkan juga dalam Wasail as-Syiah, jilid 8, hal 504. Tafsir al-Qurthubi, jilid 10, hal 6707.

[11] . Tafsir Ruh al-Bayan, jilid 10, hal 108.

[12] . Tafsir Nur ats-Tsaqalain, jilid 1, hal 140.

Ibnu Darraj Qastalli Wafat

 

Tanggal 16 Jumadil Tsani tahun 421 Hijriah, Ibnu Darraj Qastalli, penyair dan penulis terkenal Andalusia meninggal dunia. Ibnu Darraj dilahirkan pada tahun 347 Hijriah. Dia memiliki peran dalam mengembangkan syair Arab di akhir abad ke-4 dan awal abad ke-5 Hijriah.

 

Dia memperlihatkan aliran baru dalam syair Arab dan syair-syairnya selain bernlai sastra tinggi, juga menjadi sumber terpercaya mengenai kejadian-kejadian di Spanyol pada masa itu.

Parlemen Korea Selatan, Rabu (16/4) mengesahkan draf anggaran penempatan pasukan Amerika Serikat di negara itu setelah melalui perdebatan sengit di antara partai selama berbulan-bulan berkenaan dengan transparansi realisasi anggaran tersebut.


Kantor berita Korea Selatan, Yonhap (16/4) melaporkan, "nota kesepahaman langkah khusus" yang disepakati Korsel dan Amerika memaksa Seoul untuk menanggung sebagian biaya penempatan 28.500 pasukan Amerika di negara itu.

 

Bulan Januari lalu, Seoul dan Washington menandatangani nota kesepahaman ini. Berdasarkan nota kesepahaman itu, Korsel harus membayar 886 juta dolar Amerika bagiannya. Jumlah ini menunjukkan adanya kenaikan enam persen dibandingkan tahun sebelumnya.

 

Pada hari Senin (14/4), partai-partai oposisi dan penentang pemerintah Korea Selatan menyepakati draf anggaran penempatan pasukan Amerika di negara tersebut.

 

Sejak ditandatanganinya nota kesepahaman pertama dua negara pada tahun 1991, Korsel menanggung sebagian biaya penempatan pasukan Amerika di negara itu dan jumlah yang harus dibayar Korsel setiap beberapa tahun mengalami peningkatan seiring dengan peninjauan ulang atas nota kesepahaman tersebut.

 

Pada hari Selasa (15/4) pagi, pertemuan dua hari petinggi pemerintah Korsel dan Amerika digelar. Di dalamnya dibahas sejumlah kekhawatiran keamanan dan pertahanan dua negara, juga masalah-masalah yang terkait dengan Korea Utara.

Potensi besar pasar bebas ASEAN membuat negara-negara di kawasan berlomba-lomba memperbutkannya. Beberapa diantaranya bahkan bermanuver dengan kebijakan pemerintahnya sendiri.

 

Presiden Komisaris PT Indomobil Subronto Laras mengatakan, Indonesia harus mewaspadai persiapan negara-negara tentangga. Terlepas dari faktor lain, mereka dinilai lebih kompetitif dari sisi konektivitas.

 

"Kita mesti sadar, negara kita ini negara yang terdiri dari kepulauan, konektivitas menjadi penting. Kita berhadapan dengan negara ASEAN lain, yang 8 negara itu semua sambung satu dengan lainnya, karena berada di satu daratan. Indonesia dan Filipina problem besar, masalah konektivitas," katanya.

 

Kendati demikian, selalu ada pilihan untuk menuntaskan problem besar. Subronto menerangkan, belakangan muncul wacana menjadikan Bitung sebagai pintu konektivitas dengan negara lain.

 

"Jadi beberapa pengusaha internasional sudah bilang, jika mereka mengirim barang menggunakan fasilitas Bitung, bisa hemat 3 hari. Tinggal sekarang siap tidak Bitung untuk itu?" kata Subronto.

 

Terkait konektivitas ini, sebut dia, asosiasi pengusaha Indonesia sudah bertatap muka dengan sejumlah pengusaha di ASEAN. Hasilnya, pengusaha Filipina ingin menyambungkan antara Davao City, Filipina, dengan Bitung, Indonesia. Ia menilai, wacana tersebut cukup menarik.

 

"Kita harus akui, Filipina agrobisnisnya lebih kuat dari kita. 20 ÔÇô 30 tahun yang lalu mereka sudah mengekspor pisang ke mana-mana, waktu itu kita belum siap," pungkasnya.