کمالوندی
Lagi, Ribuan Warga Iran Kecam Genosida di Myanmar
Ribuan warga Iran turun ke jalan setelah menunaikan shalat Jumat di Tehran dan kota-kota lainnya untuk mengecam genosida terhadap umat Islam etnis Rohingya di Myanmar.
Jamaah shalat Jumat di berbagai kota di Iran usai shalat menggelar demonstrasi mengutuk pembunuhan massal Muslim Rohingya dan meneriakkan slogan-slogan mendukung Muslim di Myanmar.
Mereka juga mendesak pemerintah Myanmar segera menghentikan aksi kejahatan terhadap Muslim negara itu. Demikian Press TV melaporkan, Jumat (27/7).
Pengunjuk rasa juga mengkritik kelambanan organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) internasional dalam menangani masalah Myanmar dan menyerukan kepada umat Islam di seluruh dunia untuk bersatu guna mengakhiri pembantaian tersebut.
Pemerintah Myanmar menolak mengakui Muslim Rohingya sebagai warga dengan alasan mereka dianggap sebagai imigran ilegal. (IRIB Indonesia/RA/NA)
Media AS Sikapi Pertemuan Ismail Haniyah dan Muhammad Mursi
Sebuah harian Amerika Serikat menilai pertemuan antara Presiden Mesir, Muhammad Mursi dan Perdana Menteri Palestina pilihan rakyat, Ismail Haniyah sebagai perubahan sikap Kairo terhadap Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas).
Menurut laporan Koran Chicago Tribune, pertemuan Mursi dan Haniyah di Kairo mengindikasikan bahwa sikap Mesir terhadap Hamas pasca terpilihnya presiden dari kubu Ikhwanul Muslimin mengalami perubahan.
Koran ini menulis, di era rezim terguling Mesir, hubungan antara pemerintahan Hosni Mubarak dengan Hamas senantiasa diwarnai ketegangan dan permusuhan.
Seperti dilaporkan Chicago Tribune, Ismail Haniyah yang melawat Kairo bertemu dengan Mursi dan membicarakan upaya Mesir untuk mengakhiri blokade di Jalur Gaza.
Murad Muwafi, kepala dinas intelijen Mesir juga menjanjikan bahwa petinggi Mesir akan memikirkan langkah-langkah guna mengirim bantuan bahan bakar kepada warga Gaza melalui Mesir. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi penderitaan warga Gaza yang kekurangan pasokan listrik. (IRIB Indonesia/MF)
Mursi Menolak Intervensi Militer ke Suriah
Presiden Mesir, Muhammad Mursi menyatakan penentangannya atas segala bentuk intervensi militer di Suriah.
Fars News (26/7) melaporkan, Wakil Jubir Kantor Presiden Mesir, Ali Yaser mengatakan, "Bantuan Mesir kepada rakyat Suriah adalah dengan tidak mencampuri urusan negara itu dan Kementerian Luar Negeri Mesir berupaya keras untuk mencapai solusi diplomatik dari krisis di Suriah."
Presiden Mesir mendukung tuntutan, tekad, dan keinginan rakyat Suriah dan menentang segala bentuk intervensi militer.
Sebelumnya, Presiden Mesir juga menekankan penolakannya terhadap intervensi militer dari negara-negara Barat di Suriah dan mengharapkan solusi diplomatik untuk krisis di negara itu. (IRIB Indonesia/MZ)
Perbedaan Antara Penegakan dan Penunaian Shalat
Ayatullah Javadi Amoli dalam tafsir ayat;
الَّذِینَ یُؤْمِنُونَ بِالْغَیْبِ وَیُقِیمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْناهُمْ یُنْفِقُونَ
Beliau mengatakan bahwa penunaian shalat adalah salah satu di antara sifat orang-orang yang bertakwa. Orang yang bertakwa adalah yang selain beriman pada alam ghaib, juga menegakkan shalat. Penegakan shalat berbeda dengan sekedar penunaian shalat, meski dalam al-Quran shalat sebagai salah satu rukun agama dan kewajiban mukminin; mereka adalah orang-orang yang shalat;
(عَلَی صَلَوَاتِهِمْ یُحَافِظُونَ)
Namun masalah yang terpenting adalah penegakan shalat.
Penegakan shalat yang banyak ditekankan dalam al-Quran tidak lain adalah yang mencegah kefasadan dan kemunkaran.
(إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَی عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنکَرِ)
Lalu shalat seperti apa yang mencegah kefasadan dan kemunkaran? Yaitu shalat yang tidak menyimpang atau lemah. Yaitu shalat yang memenuhi seluruh syarat-syaratnya dan maqbul.
Lalu bagaimana kita mengetahui shalat kita diterima (maqbul)?
Ayatullah Javadi Amoli menjelaskan, "Jika kita ingin mengetahui apakah shalat kita diterima atau tidak, kita harus melihat apakah kita terjerumus dalam kemunkaran dan keburukan atau tidak? Jika setelah menunaikan shalat, kita masih melakukan kefasadan, maka ketahuilah bahwa shalat kita tidak diterima meski secara hukum fiqih shalat kita sah dan benar."
"Ini adalah bentuk dari koreksi. Disebutkan;
«حاسبوا انفسکم قبل ان تحاسبوا»
Hisablah diri kalian sebelum kalian akan dihisab. Salah satu caranya adalah dengan mencari tahu apakah shalat kita telah menjauhkan kita dari kefasadan dan kemunkaran atau tidak? Apakah shalat kita diterima atau tidak?"(IRIB Indonesia/MZ)
Wakil Reuters Siap Hadiri Sidang Gugatan Ninja Iran
Seorang pejabat senior media massa Iran mengatakan sidang pertama kasus gugatan tudingan palsu Reuters terhadap Ninja perempuan Iran akan digelar akhir September mendatang.
Direktur Jenderal Media Asing di Departemen Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran Mohammad Javad Aqajari Senin (23/6) mengatakan bahwa kepala biro Reuters di Tehran, Parisa Hafezi, akan mewakili kantor berita yang berbasis di London itu di pengadilan.
Aqajari menambahkan bahwa Hafezi muncul di kantor kejaksaan dua kali sebelum menanggapi tuduhan terkait dengan pengaduan yang diajukan terhadap Reuters.
Kepala biro Reuters itu mengakui kesalahan mereka dalam laporannya dan menyerukan perundingan untuk menyelesaikan masalah, tetapi berdasarkan ketentuan hukum mereka harus meminta maaf sesuai aturan.
Aqajari menambahkan bahwa terdapat 120 kantor radio, televisi dan media cetak asing saat ini beroperasi di Iran.
Ninja perempuan Iran mengajukan tuduhan pencemaran nama baik terhadap Reuters setelah kantor berita itu menuduh mereka sebagai pembunuh bayaran. Reuters juga menghadapi gugatan dari pemerintah Iran atas laporan yang sama.
Bulan Februari lalu, Reuters menurunkan laporan tentang latihan seni bela diri sejumlah perempuan Iran di sebuah kota dekat Tehran. Kantor berita itu mengklaim bahwa Iran telah melatih lebih dari 3.000 ninja perempuan untuk melawan segala bentuk serangan pasukan asing.
Gadis-gadis Iran, dituduh oleh Reuters menjadi pembunuh dan dianggap berbahaya. Ninja perempuan Iran sekarang mengambil tindakan hukum terhadap Reuters atas pencemaran nama baik.
Para atlet mengatakan, wartawan Reuters bertanya kepada mereka apa yang akan mereka lakukan jika negara mereka diserang. Reuters menjadikan respon patriotik gadis-gadis tersebut sebagai alasan untuk menyebut mereka pembunuh.
Akbar Faraji, pendiri Ninjutsu di Iran lebih dari 22 tahun lalu, mengecam tuduhan media Inggris, mengatakan murid-muridnya akan menindaklanjuti proses hukum hingga selesai.
"Kami telah mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap Reuters dan kami akan menindaklanjutinya karena ini masalah reputasi," tambahnya.
"Reuters telah memperkenalkan kami sebagai pembunuh ke seluruh dunia. Kebenaran harus terungkap dan semua orang harus tahu bahwa kami hanya sekelompok atlet. Kami diawasi oleh Departemen Olah Raga dan Federasi Seni Bela Diri Iran," pungkas Faraji.
Wartawan Reuters yang melakukan wawancara telah meninggalkan Iran tak lama sebelum pengadilan membuka kasus itu. (IRIB Indonesia/PH)
Komandan Iran: Mossad Kendalikan CIA dan MI6 untuk Kuasai Dunia
Seorang komandan militer Iran mengatakan, Dinas Rahasia Rezim Zionis Israel (Mossad) mengendalikan Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) dan Inggris (MI6),dan memperingatkan upaya Israel untuk mendominasi dunia.
"Hari ini, semua dinas intelijen dari musuh-musuh Islam bertindak serempak, dan bukti menunjukkan bahwa Mossad telah mengendalikan CIA dan MI6," kata Mayor Jenderal Hassan Firouzabadi, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran pada Jumat (27/7) sebagaimana dilaporkan IRNA.
Ia menambahkan, kekuatan hegemonik Barat menggunakan seluruh kekuatannya untuk menyelidiki pengaruh revolusi Islam Iran bagi dunia Islam dan gelombang kebangkitan Islam yang terjadi selama ini.
Lebih lanjut, Komandan senior Iran itu mengatakan, revolusi Islam di Iran merupakan pukulan telak terhadap sistem kolonialis dunia dan mengantarkan Israel ke jurang kematian yang sudah di depan mata.
Firouzabadi juga memperingatkan upaya bersama musuh-musuh kemanusiaan dan kekuatan arogan yang dipimpin rezim Zionis untuk menyerang Iran.
Di bagian lain statemennya, Firouzabadi mengecam AS karena telah mendanai dan melatih teroris serta menggunakan mereka sebagai agen untuk menyulut instabilitas keamanan di berbagai negara seperti Pakistan dan Suriah.
"Israel berusaha menduduki seluruh wilayah Palestina termasuk Quds untuk membentuk pemerintahan dan menguasai dunia," tandasnya.
Puasa, Memperkokoh Kesadaran Halal dan Haram
Seorang Muslim harus melatih diri untuk berjuang dan bersabar di bulan penuh berkah Ramadan ini, sehingga diharapkan di bulan-bulan hingga Ramadan tahun depan, dia dapat bertahan menghadapi godaan dosa, guncangan dan peristiwa.
IRNA (27/7) melaporkan, hal itu dikemukakan oleh Ayatullah Mohammad Emami Kashani dalam khutbah Jumat bagian pertamanya di Tehran. Dikatakannya bahwa pengartian puasa dengan kesabaran adalah karena di dalam hati manusia akan muncul sebuah perlawanan, melatih untuk tidak makan dan minum di bulan Ramadan sama seperti sedang berolahraga akan tetapi manusia diberi taklif wajib untuk berpuasa di bulan ini.
Ayatullah Kashani menjelaskan bahwa dalam banyak riwayat puasa dijelaskan dengan kesabaran, ada beberapa hal yang di bulan Ramadan, seseorang dilarang melakukannya pada waktu-waktu tertentu akan tetapi di bulan-bulan lain dalam setahun tidak demikian."
Menurut beliau, salah satu manfaat puasa adalah melekatnya kesadaran akan halal dan haram pada diri manusia.
Ayatullah Emami Kashani menjelaskan, "Bulan Ramadan merupakan sebuah hakikat Qurani dan oleh karena itu keindahan bulan ini pasti akan berpengaruh pada hati dan jiwa manusia."(IRIB Indonesia/MZ)
Tadarus; Membaca Ulang Dialog Penghuni Surga dan Neraka (Wajah Bercahaya)
Salah satu pemandangan indah yang digambarkan oleh al-Quran adalah wajah penuh cahaya para penghuni surga.
Para penghuni surga adalah mereka yang senantiasa menganggap Allah sebagai pengawas semua urusannya. Para penghuni surga adalah mereka yang beribadah dan menghamba kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan kecintaan.
Di dunia materi mereka adalah orang-orang yang mencari kebenaran, rendah hati, penuh kasih sayang dan melayani masyarakat. Mereka mendorong masyarakat menuju pada kesucian dan keadilan.
Mereka benar-benar tahu dan sadar atas apa yang dilakukannya. Di alam akhirat keimanan mereka yang pada hakikatnya adalah cahaya hidayah akan menjelma menjadi cahaya dan sinar secara lahir. Mereka tampil dengan wajah-wajah bersinar dan berbeda dengan para penghuni neraka.
Para penghuni surga adalah mereka yang suka berinfak dan Allah memberikan balasan kepada mereka berupa surga.
Orang-orang bertakwa yang membagi-bagikan harta kekayaannya kepada para fakir dan miskin akan mencapai derajat yang tidak akan dicapai orang lain.
Dialog dua kelompok antara para penghuni surga dan penghuni neraka menurut al-Quran bisa disimak dengan baik.
"(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.
Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu". Dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.
Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: "Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab: "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu." (QS. Hadid: 12-14)
Orang-orang yang memiliki wajah bercahaya dan bersinar adalah mereka yang benar-benar bertaubat. Mereka yang terkadang melalaikan kesucian hatinya, telah mengotori hatinya dengan perbuatan dosa. Bila mereka benar-benar meminta ampunan kepada Allah, maka Allah pasti membuka pintu rahmat dan kasih sayang-Nya untuk mereka.
Kepada hamba-hamba-Nya Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Tahrim: 8) (IRIB Indonesia / Emi Nur Hayati)
Dunia Adalah Rumah Bagi Orang yang Tidak Punya Tempat Tinggal
رُوِیَ عَن رَسُولِ اللهِ صَلَّی اللهُ عَلَیهِ وَالِهِ وَ سَلَّمَ قالَ
:
اَلدُّنیا دارُ مَن لا دارَ لَهُ وَ مالُ مَن لا مالَ لَهُ، لَها یَجمَعُ مَن لاعَقلَ لَهُ وَ عَلَیها یُعادِی مَن لاعِلمَ لَهُ وَ عَلَیها یَحسُدُ مَن لاثِقَةَ لَهُ وَ لَها یَسعَی مَن لا یَقیِن لَهُ[1]
Diriwayatkan Rasulullah Saw bersabda: "Dunia adalah rumah bagi orang yang tidak memiliki rumah, kekayaan bagi orang yang tidak memiliki harta. Orang yang tidak berakal akan mengumpulkan dunia untuk dunia itu sendiri, dan orang yang tidak berilmu akan saling bermusuhan karena dunia. Orang yang tidak percaya kepada Allah, dia mendengki demi dunia, dan orang yang berusaha menggapai dunia karena dia tidak meyakini Alalh Swt."
Ayatullah Mojtaba Tehrani menjelaskan hadis tersebut dan mengatakan, "Manusia yang tidak memiliki tempat tinggal di akhirat, maka dia akan menjadikan dunia ini sebagai rumahnya dan tidak akan pernah keluar dari sana. Orang yang rumahnya di akhirat, maka dia tidak akan menetap di rumah kontrakan (dunia)."
"Orang yang tidak memiliki bekal dan kekayaan untuk akhirat, maka dia akan menganggap urusan duniawinya sebagai kekayaan meski dia tahu ini semua sementara dan akan berlalu. Orang yang tidak berakal, maka dia akan mengumpulkan urusan-urusan duniawi untuk dunia itu sendiri, bukan menggunakan urusan duniawi demi akhirat, yang tentu pada akhirnya dia harus memberikan pertanggungjawaban kelak darimana dia mendapatkan kekayaannya dan seperti apa dia menggunakannya."
"Adapun orang yang bodoh, akan bertengkar dan bermusuhan dengan sesama hanya karena urusan duniawi, tapi pada akhirnya mereka akan melewatkan urusan duniawi itu. Mereka adalah orang yang mendengki dalam urusan duniawi, mereka adalah orang-orang yang tidak meyakini Allah Swt dan tidak percaya adanya Hari Kiamat dan hari hisab."
[1]مجموعة ورام، جلد1، صفحه 130
Hikmah Ramadhan;Tidak Dikabulkan Doa Orang yang Tidak Bekerja dan Berusaha!
Rasul Allah Saw bersabda, "Jika seseorang memahami apa yang terkandung di dalam bulan Ramadhan, sudah pasti, dengan segenap wujudnya, ia akan memohon kepada Allah agar sepanjang tahun dijadikan sebagai bulan Ramadhan semua." Jadi seharusnya, kalaupun seseorang tidak memahami apa yang terkandungan dalam bulan suci Ramadhan, akan tetapi hadis Rasul Allah Saw ini jelas merupakan jaminan yang akan membuat setiap orang berharap agar setiap tahun terdiri dari satu bulan semua, yaitu bulan Ramadhan. Yang demikian ini tentu sekedar untuk menggambarkan betapa mulianya bulan ini. Diantara sifat-sifat bulan Ramadhan ialah bulan yang penuh berkah, yang dalam bahasa Arab disebut"Syahr Mubarak". Dalam banyak kesempatan, Rasul Allah Saw menyebut bulan ini sebagai bulan yang penuh berkah. Di setiap malam pertama bulan Ramadhan, Rasul Allah Saw memanjatkan doa dan berkata, "Wahai bulan yang penuh berkah, segala puji dan syukur hanyalah bagi Allah, yang telah melimpahkan karunianya kepada kami melaluimu." Kata-kata"Mubarak" mengandung arti sesuatu yang mendatangkan kebaikan yang banyak dan bersifat kekal. Al-Quranal-Karim juga menggunakan kata-kata ini dalam banyak ayatnya. Zat Allah yang Suci, juga disebut sebagai Zat yang penuh berkah, karena merupakan sumber segala kebaikan. Dalam istilah al-Quran, rumah Allah, masjid al-Aqsha, malam Lailatul Qadardan juga al-Quran sendiri, juga disebut sebagai "Mubarak". Bulan Ramadhan disebut sebagai bulan yang penuh berkah, karena ia mengandung segala macam kebaikan yang melimpah, dimana jika dipahami dan dimanfaatkan dengan baik, maka ia akan mampu melahirkan manusia-manusia suci, lahir dan batin. Dengan bulan Ramadhan, manusia ditempa untuk memiliki semangat kuat melawan daya tarik hawa nafsu yang berusaha menyeret manusia ke lembah kehinaan dan kenistaan. Sedangkan puasa dan amal ibadah lain di dalam bulan Ramadhan, mengajak manusia ke puncak takwa dan iman. Bulan Ramadhan adalah bulan pembangunan manusia dengan iman dan takwa yang seutuhnya. Di bulan ini terbuka peluang selebar-lebarnya bagi setiap orang untuk membebaskan diri dari hiruk pikuk kehidupan dan segala faktor penyebab stres, serta kesibukan mengejar kesenangan duniawi yang membuatnya lalai. Bulan Ramadhan mengajak manusia untuk kembali ke jalan lurus yang akan membawanya menuju kebahagiaan dan kemuliaan kepribadiannya. * * * Untuk menempuh jalan hidup dengan sebaik-baiknya, seseorang haruslah memiliki program dan rencana-rencana yang telah tersusun dengan baik dan benar. Para pakar penyusun program dan manajemen mengatakan bahwa setiap program haruslah terdiri atau mengandung tiga tahap atau bagian. Pertama, mengenal fasilitas dan batasan-batasan yang ada. Kedua, menentukan tujuan-tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Ketiga, memilih metode terbaik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sebagai pemberi program dan petunjuk sempurna bagi kehidupan manusia, agama Islam sangat menekankan masalah pengaturan dan penyusunan program hidup manusia. Imam Ali as berkata, "Wahai manusia, kehidupan dunia yang dijalani tanpa aturan dan program yang baik, tidak akan memberikan kebaikan sedikit pun." Dalam ucapannya yang lain, Imam Ali as menekankan agar setiap orang membagi-bagi waktunya, masing-masing untuk pekerjaan dan tugas tertentu. Sehingga dengan demikian, semua pekerjaan dan tugas akan dapat dilaksanakan dan mendatang keuntungan sebaik-baiknya. Seorang muslim yang telah menyusun waktu hidupnya dengan baik, bisa dipastikan akan membagi-bagi dan menyusun pekerjaan serta tugas-tugasnya berdasarkan prioritasnya. Artinya, ia pasti akan mendahulukan dan memperhatikan dengan baik pekerjaan-pekerjaan yang lebih penting, dan tidak akan membiarkan waktunya habis untuk pekerjaan dan tugas-tugas yang tidak penting. Ia akan memahami, sebagaimana diajarkan oleh al-Quran, bahwa setiap orang bergantung kepada usaha dan kerjanya sendiri; dan seseorang tidak akan memperoleh apa pun kecuali yang ia kerjakan. Seorang muslim adalah orang yang giat bekerja dan berusaha dengan motifasi dan semangat tinggi; karena ia menyadari bahwa menganggur dan malas bekerja, tidaklah sesuai dengan kepribadiannya sebagai seorang manusia. Dan oleh karena memiliki semangat kerja yang tinggi, yang dilandasi pula oleh iman dan tawakkal kepada Allah Swt, maka kegagalan apa pun dalam usaha, tidak akan membuatnya berputus asa. Semangat kerja yang dilandasi oleh iman dan tawakkal inilah yang membuat umat Muslimin di masa lalu berhasil mencapai kejayaan dan kegemilangan besar. Dalam sejarah disebutkan bahwa seorang muslim meninggalkan seluruh pekerjaan dan usahanya sehari-hari, dan memusatkan seluruh waktu siang malamnya hanya untuk beribadah, berdoa dan bermunajat kepada Allah Swt. Imam Shadiq as, ketika mendengar berita tentang orang ini, menyatakan penyesalan dan kekecewaan, lalu berkata, "Tidakkah orang itu mengetahui bahwa seseorang yang tidak pernah berusaha dan bekerja, doanya tidak akan dikabulkan?" Suatu hari seseorang bertanya bertanya kepada Aristoteles, "Mengapa Anda sedikit sekali makan?" Dia menjawab, "Aku makan sekedar untuk tetap hidup. Adapun sebagian orang merasa bahwa hidup adalah untuk makan, sehingga ia makan dalam jumlah banyak. Akan tetapi orang yang banyak makan, tidak akan pernah menjadi manusia yang cerdas dan pandai." Berkenaan dengan hal ini, Islam telah memberikan berbagai jalan untuk manusia agar ia dapat menundukkan hawa nafsunya. Diantaranya ialah berpuasa, yang sesungguhnya mengajarkan kepada manusia untuk menghindari banyak makan. Rasul Allah Saw bersabda, "Janganlah kalian mematikan hati kalian dengan banyak makan. Sesungguhnya hati akan mati karena banyak makan, sebagaimana tanaman yang mati karena kebanyakan air." (IRIB Indonesia)
Mengenal bulan Ramadhan dan kedudukannya, sudah pasti akan memberikan semangat dan kekuatan mental dan jasmani untuk seseorang dapat memanfaatkan dengan sebaiknya bulan yang penuh berkah ini. Masih banyak diantara kita yang tidak mampu memahami kemuliaan dan segala macam berkah yang terkandung dalam bulan suci ini. Untuk itulah rupanya Rasul Allah Saw, yang memahami keadaan umatnya ini, berusaha membantu agar umat Muslimin , minimal yakin sajalah bahwa bulan ini benar-benar bulan yang mulia, bulan yang mendatangkan berbagai macam keuntungan maknawi, bahkan materi, kepada



























