کمالوندی
Gaza yang Tak Pernah Menyerah
Rezim Zionis Israel pada 27 Desember 2008 menyerang Jalur Gaza, dan melakukan pembantaian mengerikan yang dikenal dengan "Gaza Massacre" dalam sebuah operasi bersandi "Operation Cast Lead".
Para pejabat tinggi Israel mengira dalam waktu kurang dari 7-10 hari mereka bisa memusnahkan kelompok perlawanan Palestina, atau begitu melemahkannya sehingga tidak punya kemampuan lagi untuk menolak proyek-proyek Israel-Amerika Serikat. Dalam perang ini, Israel mengerahkan seluruh kemampuan dan pasukannya dengan dukungan AS, dengan maksud untuk melenyapkan total Hamas, akan tetapi kelompok perlawanan Palestina ini membuktikan kemampuan bertahan dan melawan serangan Zionis.
Israel setelah 22 hari melancarkan serangan luas ke Gaza, tepatnya pada 18 Januari 2009 terpaksa mundur dari Jalur Gaza. Oleh karena itu, tanggal 18 Januari setiap tahun diperingati Republik Islam Iran sebagai Hari Gaza untuk mengenang perjuangan dan keberanian Hamas serta rakyat Gaza. Urgensi Hari Gaza terletak pada perannya dalam mengingatkan masyarakat dunia bahwa dengan solidaritas, kubu arogan tidak akan bisa menjerumuskan dunia pada kehinaan. Hari Gaza sebagaimana Hari Quds, merupakan peluang untuk meneriakan ketertindasan dan tuntutan rakya tertindas Gaza meski media-media Barat melakukan sensor ketat terhadap berbagai kejahatan yang dilakukan Israel.
Jalur Gaza wilayah dengan panjang 41 kilometer, lebar lebih 6-12 kilometer dan luas total 365 kilometer persegi, terletak di dekat Laut Mediterania, yang berbatasan dengan Mesir dan wilayah pendudukan. Gaza yang merupakan daerah kecil tapi penting dan strategis, memiliki garis perbatasan dengan Mesir sepanjang 11 kilometer, 51 kilometer dengan wilayah pendudukan, dan 40 kilometer dengan pesisir pantai Mediterania. Posisi terpenting di Jalur Gaza adalah kota Gaza yang memiliki penduduk sekitar 500.000 jiwa termasuk salah satu kota terpadat di dunia.
Gaza karena merupakan garda terdepan umat Islam dalam melawan Israel, dan merupakan lokasi terdekat untuk menghantam tubuh Zionis, menjadi tempat yang strategis. Di sisi lain, Jalur Gaza bagi Israel juga dianggap sangat penting, karena dekat dengan Mesir, dan dekat jalur utama pasokan energi serta keamanan Israel. Dengan menduduki Gaza, Israel dapat menduduki seluruh wilayah Palestina, dan bisa menyingkirkan seluruh kekhawatiran soal ancaman keamanan bagi dirinya.
Jalur Gaza dalam Perang Enam Hari di tahun 1967 berhasil diduduki Israel, akan tetapi akhirnya pada Desember 2005 kembali ke tangan rakyat Palestina setelah pasukan Israel berhasil dipukul mundur dari wilayah itu. Sejak tahun 2007, Israel dengan maksud menekan pemerintah Hamas di Gaza, menerapkan blokade laut dan darat di wilayah ini sehingga satu-satunya jalur penghubung dengan dunia luar yang masih terbuka hanyalah pintu perlintasan Raffah di perbatasan Mesir.
Tak berhenti di situ, Israel melanjutkan aksinya dengan melancarkan serangan mengerikan dan keji pada tahun 2008 ke Jalur Gaza. Pada perang yang berlangsung selama 22 hari itu, Gaza menjadi sasaran serangan luas jet-jet tempur Israel. Akibat serangan itu, rumah-rumah warga Palestina di Gaza, rumah sakit, sekolah, masjid, klinik kesehatan, infrastruktur dan fasilitas publik hancur, dan sejumlah banyak warga sipil termasuk anak-anak dan perempuan gugur.
Menurut data resmi yang dirilis, dalam Perang 22 Hari, 1.455 orang gugur, 404 orang di antaranya anak-anak dan 115 orang lainnya perempuan. Jumlah korban luka dalam Perang 22 Hari mencapai 5.303 orang, 1.815 di antaranya anak-anak. Menurut laporan organisasi-organisasi Palestina, akibat Perang 22 Hari, 40 rumah sakit dan klinik kesehatan menjadi target langsung serangan dan pemboman Israel, sehingga menimbulkan kerugian finansial sebesar 10 juta dolar atas rumah sakit dan klinik kesehatan yang berada di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan Palestina.
Sekalipun harus menderita kerugian yang besar, perlawanan 22 hari Hamas dan rakyat Gaza, berhasil memukul mundur Israel secara memalukan. Perang ini pada kenyataannya telah meruntuhkan mitos tak terkalahkannya Israel, dan mengungkap substansi kejahatan rezim penjajah ini di hadapan mata dunia. Dalam perang ini seperti juga ditemukan pada banyak kasus lain, organisasi internasional dan negara-negara Barat yang mengklaim pembela hak asasi manusia, serta beberapa negara kawasan yang memiliki rekam jejak HAM yang hitam, hanya diam menyaksikan kejahatan mengerikan Israel terhadap rakyat Gaza.
Pasalnya, mereka selalu menjustifikasi serangan-serangan Israel dengan mengatakan, "Israel berhak membela diri !", akan tetapi mereka tidak pernah menjawab pertanyaan dengan standar apa, dan apakah Piagam PBB membolehkan serangan ke rumah sakit, masjid dan sekolah ? Selama bertahun-tahun mereka hanya bisu menyaksikan blokade Jalur Gaza.
Hari Gaza realitasnya adalah jawaban atas seluruh gerakan normalisasi dengan Israel, dan "tidak" atas penipuan-penipuan Israel. Hari Gaza adalah simbol perlawanan dan perjuangan untuk menghidupkan hak-hak rakyat Palestina yang dirampas sebagai sebuah tuntutan serius dan menyeluruh. Hak terpenting rakyat Palestina adalah hak kembali ke rumah dan diakhirinya pendudukan di seluruh wilayah geografis Palestina, dan hak menentukan masa depan sendiri.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pidatonya memperingati Hari Quds Sedunia, dengan menjelaskan hakikat tersebut, menyinggung terbukanya fase baru dalam perjuangan membebaskan Palestina, dan lahirnya front perlawanan serta perubahan perimbangan kekuatan yang menguntungkan pejuang Palestina. Ayatullah Khamenei menyampaikan analisa komprehensif terkait konstelasi kawasan dan mengatakan, "Sungguh disesalkan sebagian besar negara Arab setelah perlawanan-perlawanan pertama, secara perlahan menyerah, dan dengan melupakan kewajiban kemanusiaan serta keislaman, politik dan martabat bangsa Arab, membantu musuh mencapai tujuan-tujuannya."
Ayatullah Khamenei saat menjelaskan urgensi dan tujuan perlawanan dalam visi masa depan Palestina mengatakan, "Tujuan dari perjuangan ini adalah kebebasan seluruh wilayah Palestina 'dari laut hingga sungai', dan kembalinya seluruh warga Palestina ke tanah air mereka, oleh karena itu mereduksi perjuangan ini dengan membentuk sebuah pemerintahan di sudut wilayah Palestina, bukan tanda tuntutan kebenaran, dan bukan indikasi pandangan realistis, karena hari ini jutaan rakyat Palestina sudah sampai pada tingkat tertentu dari sisi pemikiran, pengalaman dan kepercayaan diri sehingga mampu menjalankan jihad besar ini, dan dengan bantuan Allah Swt yakin akan kemenangan akhir."
Dalam hal ini tidak diragukan tujuan final kubu imperialis dan Zionis adalah melunturkan isu Palestina di benak masyarakat Muslim dunia, dan berusaha supaya isu itu terlupakan. Dalam kerangka ini, kebijakan Israel dan AS adalah upaya pemindahan ke belakang front perlawanan, dan melancarkan perang saudara untuk menyibukan front perlawanan, serta memberi kesempatan kepada Israel. Seperti yang dilakukan di Suriah, Yaman dan Irak dengan membentuk ISIS. Proyek Kesepakatan Abraham yang dirilis pada masa mantan Presiden AS Donald Trump, diklaim untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina, namun sebenarnya merupakan instrumen lain AS.
Proyek Kesepakatan Abraham adalah kelanjutan dari konspirasi yang dirancang segitiga AS, Israel dan Arab Saudi untuk mengubah konstelasi keamanan kawasan, dan menduduki total Dunia Islam. Pengakuan secara resmi Al Quds sebagai ibu kota Israel, penyerahan 30 persen wilayah Tepi Barat ke Israel, menolak kembalinya pengungsi Palestina ke tanah air mereka, dan melucuti penuh senjata Palestina, merupakan isi Kesepakatan Abraham yang terpenting.
Berdasarkan rencana busuk itu, pemerintah Palestina dibentuk di Jalur Gaza, dan hanya di wilayah A, B serta sebagian wilayah C di Tepi Barat, dan kondisi terakhir Al Quds serta kembalinya para pengungsi Palestina, ditangguhkan untuk perundingan selanjutnya. Pada langkah terakhir, perundingan normalisasi antara Israel dan negara-negara Arab di bawah pimpinan Saudi akan dimulai. Masalah pengungsi juga akan diselesaikan melalui formula "tanah air ketiga" di luar Palestina pendudukan, dan hak kembalinya pengungsi Palestina ke negara mereka akan dilupakan untuk selamanya.
Bangsa Palestina sampai sekarang dengan terus bersabar menanggung seluruh kesulitan, menolak tunduk pada Israel, dan membela sekuat tenaga tanah air mereka sampai kelak berhasil dibebaskan. Ayatullah Khamenei di salah satu pidatonya menyinggung realitas ini dan mengatakan, "Jangan dibayangkan bahwa melawan Israel tidak berguna, karena berkat izin dan karunia Allah Swt, perjuangan-perjuangan melawan Israel akan membuahkan hasil, sebagaimana kemajuan yang dicapai gerakan perlawanan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya."
Ayatullah Khamenei menjelaskan bahwa Israel pernah meneriakan slogan "dari Nil hingga Eufrat", tapi sekarang untuk melindungi diri sendiri saja harus membangun dinding pembatas. Ia menegaskan, "Tidak diragukan Palestina adalah sebuah kesatuan dan sejarah 'dari laut hingga sungai', dan Al Quds adalah ibu kotanya, yang sama sekali tidak ada keraguan atas kenyataan ini."
Wakil Hamas di Iran, Khaled Al Qaddumi mengatakan bahwa perlawanan rakyat Palestina adalah faktor penyebab gagalnya konspirasi-konspirasi Israel. Ia menuturkan, "Salah satu tujuan asasi proyek Kesepakatan Abraham adalah menghadapi senjata perlawanan. Zionis menyadari bahwa masyarakat dunia percaya rakyat Palestina adalah pengungsi yang harus mengabiskan sisa usianya tanpa memiliki tanah air, akan tetapi perlawanan dan gerakan spontan Intifada menyebabkan masalah Palestina tetap menjadi masalah utama dan asli dunia, dan mencegah cita-cita Palestina tersingkirkan lewat proyek-proyek normalisasi dengan Israel."
Penetapan tanggal 18 Januari sebagai Hari Gaza merupakan peluang untuk mengungkapkan kembali kejahatan-kejahatan Israel terhadap rakyat tertindas Gaza, dan mengapresiasi perjuangan warga wilayah itu yang dengan tangan kosong tapi bertekad baja, berhasil melawan sebuah rezim yang mendapat dukungan penuh dari Barat.
Tondar; Simbol Kemampuan Iran di bidang Produksi Hovercraft
Urgensitas angkatan laut bagi keamanan nasional dan kekuatan Republik Islam Iran sebagai negara dengan garis pantai yang panjang di perbatasan utara dan selatan dan di sisi lain terletak di wilayah geo-strategis Teluk Persia tidak dapat disangkal.
Angkatan Laut Militer Republik Islam Iran membutuhkan peralatan dan senjata modern untuk memenuhi misinya mengamankan Teluk Persia, Selat Hormuz dan Laut Oman. Hovercraft adalah salah satu peralatan angkatan laut yang paling efektif dan efisien. Perangkat ini ditempatkan pada bantalan udara pada ketinggian yang sangat rendah di atas permukaan air dan dengan demikian dilepaskan dari resistensi air yang sangat tinggi terhadap gerakan dan bergerak maju oleh motor baling-baling lain.
Akibatnya, kecepatan hovercraft jauh lebih tinggi dan sekitar 2 hingga 3 kali lebih cepat daripada kapal angkatan laut konvensional lainnya. Akibatnya, tidak seperti kapal angkatan laut lainnya, hovercraft tidak membutuhkan dermaga atau jangkar. Dengan demikian, hovercraft banyak digunakan sebagai sarana air, darat di operasi maritim untuk mengangkut pasukan dan peralatan ke pantai.
Bagi Iran, sangat penting memiliki armada hovercraft, karena negara ini memiliki garis pantai yang sangat panjang dan banyak cekungan di sepanjang pantainya, yang mencakup banyak wilayah perairan dangkal. Spesialis industri pertahanan negara kami dalam beberapa tahun terakhir dengan merancang berbagai hovercraft, termasuk hevercraft "Tondar" telah membuat Iran termasuk negara terbatas yang memiliki teknologi desain dan pembuatan perangkat akuatik ini.
12 November 2012 hovercraft Tondar yang diproduksi para teknisi Iran dipamerkan di Bandar Abbas dengan dihadiri Menteri Pertahanan waktu itu, Ahmad Vahedi. Menurutnya teknisi dan staf industri pertahanan Departemen Pertahanan dengan desain dan produksi hevercraft tempur Tondar di kondisi sanksi sebuah langkah panjang bagi swasembada industri maritim.
Tondar mampu bergerak di laut, pantai dan daerah rawa, dan dibuat di industri pesawat Iran (HESA) di Isfahan dan dikirim ke Angkatan Laut Republik Islam Iran untuk digunakan dalam operasi amfibi. Menurutnya, pengembangan kemampuan militer untuk melindungi kepentingan Republik Islam Iran dan meningkatkan keamanan di kawasan serta membantu negara sahabat dan tetangga menjadi salah satu tujuan pembangunan pesawat ini.
Brigjen. Vahidi menekankan bahwa teknologi pembuatan hovercraft telah terlokalisasi di dalam negeri dan Republik Islam Iran memiliki kemampuan untuk membangun berbagai jenis hovercraft. Dia menjelaskan bahwa para ahli Kementerian Pertahanan mampu merancang dan membangun hovercraft Tondar tidak hanya untuk menghasilkan hovercraft tempur asli pertama negara itu, tetapi juga mampu menorehkan peningkatan teknologi melalui inovasi dan kreativitas di bidang mekanik, elektro-avionic, hidrolik, listrik dan sistem bahan bakar. Republik Islam Iran, salah satu dari lima negara dengan teknologi ini, mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri bahkan luar negeri dengan merancang dan membuat berbagai jenis hovercraft.
Tondar didasarkan pada Hovercraft Inggris "SR.N6" (SR.N6) dan di produksi di Hesa, Isfahan. Hovercraft ini memiliki kemampuan untuk dipasang berbagai sistem rudal dan UAV, dan selain untuk keperluan militer, juga dapat digunakan untuk keperluan sipil dan bantuan. Serangan cepat di pantai, evakuasi personel dan peralatan, patroli dan pengintaian di daerah dangkal dan sulit di mana perahu dan kapal lain tidak memungkinkan adalah fitur hovercraft ini. Hovercraft ini ditawarkan dalam dua model tempur dan komersial, model tempurnya diberi nama Thunder.
Patroli pantai, kapal komando, operasi pengintaian ofensif dan pertahanan menengah amfibi, partisipasi dalam operasi pertahanan asimetris, transportasi personel dan peralatan untuk dukungan dan logistik pulau dan pantai, ambulans angkatan laut dan operasi penyelamatan adalah beberapa aplikasi dari hovercraft Thunder. Melintasi medan sulit seperti rawa, medan berpasir, alang-alang, perairan dangkal dan melewati ladang ranjau di perairan dangkal tanpa memerlukan peralatan pantai adalah fitur lain dari hovercraft ini.
Tondar juga dapat dipasang semua jenis senjata buatan Kementerian Pertahanan, seperti roket, rudal, dan UAV. Untuk tujuan komersial, Tondar juga mampu membawa penumpang, barang di daerah tanpa pantai, untuk pertolongan Bulan Sabit di daerah yang dilanda banjir, mengawasi perikanan dan kapal pencari ikan.
Fitur
Dengan bobot sekitar 11 ton, panjang sekitar 17 meter, lebar kurang lebih 8 meter dan tinggi lebih dari 6 meter, hovercraft Tondar mampu bergerak dengan kecepatan lebih dari 90 kilometer per jam dan memiliki jarak tempuh sekitar 270 kilometer. Hovercraft ini dapat membawa sekitar 60 Marinir dan mendarat di pantai. Struktur logam dan komposit non-logam digunakan dalam konstruksi struktur dan lambung pesawat ini, mengingat misi utamanya untuk mengangkut unit Marinir selama serangan amfibi karena mereka jauh lebih cepat daripada kapal dan dapat dengan mudah melanjutkan misinya di pantai, sehingga perlu untuk mendukung tembakan hovercraft dari pasukan operasi. Untuk alasan ini, masalah ini telah dipertimbangkan di Tondar dengan pemasangan peluncur roket. Dilengkapi dengan roket 107 mm, Tondar mampu menembak sasaran pesisir.
Hovercraft Iran
Selain menembakkan roket buatan dalam negeri, Tondar juga memiliki kemampuan pengintaian tingkat tinggi, karena hovercraft ini mampu menerbangkan drone dari dirinya sendiri dan memasuki proses pengintaian hingga ofensif. Iran memiliki berbagai drone di bidang pengintaian dan pertempuran. Penambahan pesawat ini ke unit terapung, seperti hovercraft, memberikan kemampuan yang signifikan untuk kekuatan operasional.
Melengkapi pesawat Iran, termasuk Tondar, dengan drone yang mampu melakukan operasi seperti perang elektronik dan membawa roket atau rudal untuk menyerang musuh, menjadikannya kapal yang modern dan lengkap. Di sisi lain, Tondar juga dilengkapi dengan rudal Cruise anti-kapal, sehingga kekuatan ofensifnya meningkat tajam.
Rudal anti-kapal adalah salah satu senjata terbaik melawan kapal musuh. Menariknya, rudal tersebut dapat dipandu oleh radar yang dipasang di hovercraft, yang akan meningkatkan jangkauannya. Menggabungkan akurasi tinggi dan kecepatan rudal anti-kapal dengan kecepatan dan kemampuan manuvernya setelah menembak meningkatkan kemampuan untuk menghancurkan kapal musuh.
Fitur lain dari hovercraft Tondar Iran adalah kekuatan kamuflase yang tinggi. Hovercraft dibangun untuk misi di pantai dan darat, dan jika kita melihat garis pantai Iran, kita menemukan bahwa ada banyak tempat yang memungkinkan Tondar untuk bersembunyi sehingga ada platform yang cocok untuk melakukan operasi kejutan melawan kapal musuh. Bahkan, Tondar mampu keluar dari titik mana pun untuk waktu yang singkat dan menembakkan semua jenis senjata, seperti rudal jelajah anti-kapal dan kembali bersembunyi. Itulah mengapa Tondar adalah alat yang hebat untuk melancarkan taktik pertempuran asimetris.
Gara-Gara Libatkan Israel, Kuwait Boikot Festival Sastra UEA
Delegasi budaya Kuwait memboikot festival sastra internasional di Uni Emirat Arab (UEA) karena partisipasi penulis rezim Zionis.
Situs Al-Quds Al-Arabi hari Senin (17/1/2022) melaporkan, Koalisi "Teluk Melawan Kompromi" (Teluk Persia menentang normalisasi hubungan dengan rezim Zionis) mengumumkan bahwa delegasi Kuwait ini terdiri dari sekelompok penulis, akademisi, dan intelektual yang memboikot festival sastra internasional UEA.
Menurut laporan itu, penyelenggara Festival Sastra Emirates Airlines telah mengumumkan nama-nama mereka yang diundang ke festival tersebut, termasuk penulis Israel David Grossman, seorang pendukung apartheid di Israel yang menentang hak pengungsi Palestina untuk kembali.
Gerakan boikot Zionis juga mengucapkan terima kasih kepada para penulis dan akademisi yang memboikot festival agar tetap berpegang pada posisinya, dan meminta tamu-tamu lain untuk memboikot festival karena partisipasi penulis Israel.
UEA dan Bahrain menandatangani perjanjian kompromi dengan rezim Zionis di bawah naungan Presiden AS Donald Trump. Perdana Menteri Naftali Bennett melakukan kunjungan ke UEA. dengan Muhammad bin Zayed, Putra Mahkota Abu Dhabi.
Israel akan Tingkatkan Kehadiran Zionis di Sekitar Tembok Ratapan
Kabinet rezim Zionis menyetujui prakarsa untuk mendorong Zionis mengunjungi Tembok Ratapan sebanyak mungkin.
Situs Arab 48 hari Senin (17/1/2022) melaporkan, program yang baru disetujui kabinet rezim Zionis ini mengenai rencana lima tahun senilai 110 juta shekel atau sekitar $ 35 juta untuk merenovasi infrastruktur dan mendorong pemukim Zionis guna mengunjungi tembok ratapan di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Perdana Menteri Rezim Zionis, Naftali Bennett mengatakan, program ini bertujuan untuk melanjutkan percepatan pembangunan dan pekerjaan yang sedang dilakukan di Tembok Ratapan, dan menanggapi kunjungan yang diperlukan mahasiswa, imigran dan tentara Zionis.
Rencana pembangunan infrastruktur sekitar Tembok Ratapan juga mencakup pengembangan program pelatihan baru untuk memperkuat hubungan antara Zionis dan tempat-tempat suci Al Quds yang didudukinya, sekaligus memperkuat infrastruktur dan layanan transportasi, dan mengembangkan alat-alat baru untuk memfasilitasi akses ke Tembok Ratapan melalui platform teknologi baru.
Palestina dan Kantor Wakaf Islam di baitul Maqdis menekankan bahwa Tembok Ratapan dan bundaran Al-Buraq , yang berada di bawah kendali pasukan Zionis adalah bagian dari Masjid Al-Aqsa.
Tembus Jantung Abu Dhabi, Serangan Yaman Tewaskan Sejumlah Orang
Serangan 20 UAV dan 10 rudal balistik Yaman ke dalam wilayah UEA menimbulkan korban jiwa dan kerugian material besar.
Televisi Al-Mayadeen melaporkan setidaknya tiga orang tewas dan enam lainnya terluka dalam serangan 20 UAV dan 10 rudal balistik tentara dan komite rakyat Yaman.
Operasi militer di jantung kota Abu Dhabi, ibu kota UEA, masih berlangsung, dan kobaran api serta asap membumbung di langit kota ini.
Sebelumnya, Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman Yahya Sarei mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman akan mengeluarkan pernyataan dalam beberapa jam mendatang tentang operasi khusus yang menembus jauh di dalam wilayah UEA.
Kantor berita UEA, WAM melaporkan terjadinya dua ledakan di dekat depot minyak dan bandara internasional di Abu Dhabi.
Ledakan juga terjadi di dekat tangki perusahaan minyak, dan ledakan lain di Bandara Internasional Abu Dhabi.
Mengenai rincian ledakan, pihak perusahaan mengatakan bahwa ledakan pertama terjadi di kapal tanker minyak di area Maskad Ikad 3 dekat gudang perusahaan minyak terbesar UEA.
Ledakan kedua juga menargetkan fasilitas baru di Bandara Internasional Abu Dhabi.
Pasukan Yaman Tembak Pesawat Kargo Militer UEA
Sebuah pesawat kargo militer milik Angkatan Darat UEA menjadi sasaran serangan rudal pasukan Yaman di Bandara Ataq, provinsi Shabwa.
Televisi Al-Mayadeen hari Senin (17/1/2022) melaporkan, pesawat kargo militer UEA terkena serangan ketika sedang mengangkut peralatan militer untuk mendukung serangan terhadap pasukan Yaman.
Pada saat yang bersamaan, militer Yaman melancarkan serangan besar-besaran di ibukota UEA, Abu Dhabi.
Polisi UEA mengkonfirmasi serangan itu dan melaporkan ledakan di tangki bahan bakar di beberapa titik di Abu Dhabi.
Operasi militer di jantung kota Abu Dhabi, ibu kota UEA, masih berlangsung, dan kobaran api serta asap membumbung di langit kota ini.
Kantor berita UEA, WAM melaporkan terjadinya dua ledakan di dekat depot minyak dan bandara internasional di Abu Dhabi.
Ledakan juga terjadi di dekat tangki perusahaan minyak, dan ledakan lain di Bandara Internasional Abu Dhabi.
Mohammed Al-Bukhaiti, Anggota Dewan Tinggi Politik Yaman hari Senin mengatakan, "Kami menyarankan UEA untuk tidak melanjutkan ketegangan. Sebab, jika ketegangan ini berlanjut, maka Yaman akan dipaksa untuk menyerang ke dalam negara ini,".
Shamkhani: Implementasi Perjanjian 25 tahun Iran-China, Strategis !
Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani menyebut dimulainya implementasi perjanjian 25 tahun antara Iran dan China sebagai keberhasilan strategis bagi Tehran.
Ali Shamkhani di akun Twitternya pada hari Senin (17/1/2022) mengatakan, "Implementasi perjanjian 25 tahun antara Iran dan China sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia berlangsung ketika AS melanjutkan tekanan maksimumnya terhadap Iran demi menekan interaksi ekonomi dengan dunia. Oleh karena, ini adalah keberhasilan strategis bagi Tehran,".
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian melakukan perjalanan ke Beijing atas undangan resmi sejawatnya dari China, Wang Yi, dan memimpin delegasi politik dan ekonomi tingkat tinggi Iran.
Pada hari Jumat, Abdollahian menyaksikan dimulainya pelaksanaan perjanjian 25 tahun antara Iran dan China.
Menurut Saeed Khatibzadeh, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, perjanjian 25 tahun Iran-China sebagai peta jalan kedua negara dan mempromosikan hubungan kemitraan yang komprehensif dan strategis.
Mantan Diplomat AS Ungkap Tujuan Kehadiran Negaranya di Suriah
Mantan Duta Besar AS untuk Suriah, James Jeffrey mengungkapkan bahwa kehadiran militer AS di Suriah Selatan bertujuan untuk memutuskan hubungan antara Tehran dan Damaskus.
"Misi kehadiran AS di luar negeri adalah untuk memperkuat kepentingan keamanan Washington dan sekutunya serta untuk mendukung kebijakan luar negeri dengan hadir di negara lain," kata Jeffrey seperti dikutip Klub Jurnalis Muda (YJC) Iran, Minggu (16/1/2022).
Menurut mantan diplomat AS ini, alasan kehadiran pasukan AS di pangkalan al-Tanf (Suriah Selatan) adalah untuk memutuskan hubungan Tehran-Damaskus sehingga Presiden Bashar al-Assad tertekan.
Dia menekankan bahwa selama pasukan AS berada di satu negara, mereka tidak akan mengizinkan kehadiran pasukan dari negara lain, dan AS akan menerapkan prinsip yang persis sama di Suriah.
Sebelumnya, Ron Paul, mantan politisi AS, mengatakan Washington mengaku sedang memerangi Daesh di Suriah, padahal mereka sedang melakukan operasi militer yang justru sejalan dengan tujuan teroris.
Ia mengungkapkan bahwa AS tidak senang dengan dukungan Iran kepada pemerintah Suriah. Oleh karena itu, mereka menduduki beberapa pangkalan di Suriah.
Krisis Suriah dimulai pada 2011 setelah kelompok teroris, yang didukung oleh AS, Turki, Arab Saudi, dan sekutu mereka, mengobarkan perang di negara itu. Aksi ini bertujuan untuk mengubah perimbangan yang menguntungkan Israel.
Chomsky: Amerika Serikat Alami Kudeta Lunak
Pemikir terkemuka Amerika Serikat, Noam Chomsky memperingatkan berlanjutnya ancaman kudeta lunak yang dilancarkan Donald Trump bersama basis pendukung fanatiknya yang marah.
Noam Chomsky dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Spanyol El Pais hari Minggu (16/1/2022) memperingatkan tentang bahaya kudeta lunak di Amerika Serikat setelah serangan kontroversial terhadap Kongres AS oleh para pendukung mantan Presiden AS Donald Trump pada 6 Januari 2021.
Mengenai konsekuensi dari insiden kekerasan di Capitol Hills, Chomsky mencatat bahwa langkah tersebut, yang sebenarnya merupakan upaya untuk menggulingkan pemerintah terpilih, jelas dilakukan oleh Trump dengan provokasinya, "Pemilu dicurangi dan dicuri, jadi pergilah ke Kongres!".
Menurut Chomsky, upaya untuk menggulingkan pemerintah terpilih sebenarnya adalah kudeta, dan serangan kekerasan itu adalah kudeta.
Chomsky memperingatkan bahwa Partai Republik bukan lagi entitas politik, tetapi kekuatan neo-fasis.
"Meskipun Amerika Serikat adalah masyarakat yang maju secara teknologi dan budaya, tapi masih tertinggal di bidang lain," ungkapnya.
Filsuf AS ini melihat kemungkinan Trump akan memenangkan pemilu presiden 2024.
Menurut Chomsky, Trump adalah seorang demagog profesional dan dia tahu betul bagaimana menebarkan racun di tingkat bawah masyarakat Amerika yang digunakan untuk kepentingan politiknya.
Masjid Imam Syafi'i di Kermanshah, Iran
Kermanshah adalah salah satu kota spektakuler yang selalu memukau wisatawan dalam dan luar negeri yang berkunjung ke bagian barat Republik Islam Iran.
Sebagian besar penduduk Kermanshah bermazhab Syiah, namun seperti kota-kota lain di Republik Islam Iran, ada masjid khusus untuk Muslim yang bermazhab Sunni. Masjid Ahlusunnah wal Jamaah di Kermanshah adalah Masjid Jami' (Imam) Syafi'i.
Masjid Syafi'i ini adalah salah satu bangunan religius dan indah di Kermanshah. Masjid ini di bangun dengan megah dan indah dan menjadi salah satu proyek arsitektur terpenting di zaman dulu.
Dari waktu ke waktu, Masjid Jami' Syafi'I telah menjadi salah satu mahakarya arsitektur dan keagamaan Iran. Masjid ini terletak di samping Bazaar Kermanshah dan dibangun pada tahun 1324 HS (1945).



























