کمالوندی

کمالوندی

 

Para pecinta Rasulullah Saw dan Ahlul Baitnya tenggelam dalam duka yang mendalam. Pada tanggal 3 Jumadil Tsani tahun 11 Hijriah, putri tercinta Rasulullah Saw berpisah dari dunia fana dengan meninggalkan nilai-nilai utama dan abadi yang masih terus dikenang hingga kini.

Langit dan bumi meratapi kepergian Sayidah Fatimah, dan hati para pencintanya diliputi kesedihan. Kami menyampaikan belasungkawa terdalam atas kesyahidan putri Nabi Muhammad Saw. Semoga di hari Kiamat kelak, kita semua mendapatkan syafaat dari wanita agung ini.

Sayidah Fatimah memiliki beberapa sebutan mulia di antaranya: Fatimah, Zahra, Muhaddatsah, Mardhiyah, Siddiqah Kubra, Raihanah, Bathul, Rasyidah, Haura Insiyah (bidadari berbentuk manusia), dan Thahirah.

Allamah al-Majlisi dalam kitab Bihar al-Anwar menukil sebuah riwayat dari Imam Jakfar Shadiq as, yang menyatakan bahwa "Ia dinamakan Fatimah, karena tidak terdapat keburukan dan kejahatan pada dirinya. Apabila tidak ada Ali as, maka sampai hari kiamat tidak akan ada seorang pun yang sepadan dengannya (untuk menjadi pasangannya)". 

Imam Ali as berkata, "Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, ia dinamakan Fatimah, karena Allah Swt akan menyingkirkan api neraka darinya dan dari keturunannya. Tentu keturunannya yang meninggal dalam keadaan beriman dan meyakini segala sesuatu yang diturunkan kepadaku.".

Sayidah Fatimah berperan sangat cemerlang dan bercahaya dalam berbagai sendi kehidupannya. salah stau yang menonjol mengenai perannya sebagai ibu dari manusia-manusia mulia yang dibesarkannya. Puteri agung Sang Nabi ini mempersembanhkan anak-anak terbaik kepada masyarakat, yang masing-masing laksana mentari yang bersinar di jalan kemanusiaan.

Sayidah Sadiqah adalah contoh sempurna dari seorang ibu teladan. Pendidikan yang membentuk karakter anak-anaknya berpijak pada nilai-nilai luhur ajaran Islam. Imam Hassan yang tumbuh dalam pendidikan sang ibu dan ayah, memberikan model kesabaran dan martabat serta kedermawanannya terkenal dalam sejarah.

Imam Hussein dibesarkan dengan kehormatan dan keteguhannya membela kebenaran melawan kebatilan dengan puncak dalam epik abadi Asyura.

Sayidah Zainab Kubra dengan keberaniannya dan kasih sayangnya lahir dan tumbuh menjadi perempuan pemberani sebagai pembela panji-panji Islam. Kefasihan Zainab yang mengguncang Yazid dengan kata-katanya, sebagai manifestasi Fatimiyah yang konsisten membela kebenaran.

Hingga kini nilai-nilai yang dijunjung tinggi Fatimah menjadi spirit perjuangan para muhajid.  Misalnya, syahid Haji Qasem Soleimani, yang merupakan salah satu pecinta dan pengagum Sayidah Zahra,menyampaikan pidato yang efektif dan berpengaruh di hadapan sekelompok veteran era pertahanan suci dan ibu syuhada, dengan mengatakan, "Setiap kali menghadapi tekanan dalam perang yang membuat kami tidak bisa berbuat apa-apa, maka kami bertawasul kepada sayidah Zahra ... dalam Operasi Valfajr 8, ketika mata kami tertuju pada perairan Arvand yang bergolak dan menakutkan, maka kami tidak memiliki nama yang lebih akrab daripada Sayidah Zahra. Oleh karena itu, di perairan Arvand, kami bersama para Basij memanggi nama Zahra dan kami mengendalikan Arvand dengan "Ya Zahra" dan melewatinya. Saya melihat kekuatan keibuan dan cinta Sayidah Zahra di tengah medan perang. Ketika Anda, para ibu tidak ada, sedangkan anak-anak Anda berdarah-darah, saya melihat Sayisah Zahra di sana .."..

Salah satu gelar Sayidah Zahra adalah "Ummi Abiha" yang diberikan sang ayah. Sayidah Fatimah  tidak hanya seorang ibu teladan dan unik untuk anak-anaknya, tetapi juga seorang ibu yang baik dan penuh kasih untuk ayahnya.

Sayidah Zahra mengungkapkan cinta dan kasih sayang kepada sang ayah, sebagaimana  yang diungkapkan seorang ibu kepada anaknya. Sayidah Fatimah dengan telaten dan hormat merawat Nabi Muhammad Saw. Ketika Rasulullah kembali dari perang, putrinya mencuci pakaian dan pedang berdarah sang ayah, dan mengobati luka-lukanya. Beliau juga menghibur hati Rasulullah Saw dengan segenap jiwanya.

Doa harian adalah salah satu warisan dari Ahlul Bait Rasulullah Saw untuk kita menapaki jalan kehidupan ini. Doa hari Ahad dinisbatkan kepada Sayidah Zahra yang mengandung nilai luar biasa. Siapa pun yang mengucapkannya dengan khusuk, maka cahaya kebijaksanaan akan masuk ke dalam hatinya. Dalam doa hari Ahad, Sayidah Fatimah memohon kepada Allah swt:

«اللّهُمَّ اجعَل أوَّلَ یومی هذا فَلاحاً، وآخِرَهُ نَجاحاً، وأوسَطَهُ صَلاحاً. اللّهُمَّ صَلِّ عَلی مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ، وَاجعَلنا مِمَّن أنابَ إلَیک فَقَبِلتَهُ، وتَوَکلَ عَلَیک فَکفَیتَهُ، وتَضَرَّعَ إلَیک فَرَحِمتَهُ»

Tuhanku, jadikan awal hari ini keselamatan dan akhiridengan kemenangan serta pertengahan dengan kebaikan dan pahala. Ilahi, limpahkan shalawat dan salam kepada Muhammad dan Ahlul Baitnya, dan jadikanlah kami salah satu dari orang-orang yang kembali kepada-Mu dengan penerimaan-Mu, dan Engkau menerimanya, dan kami bertawakal dan berdoa kepada-Mu, dan Engkau mengasihaninya.

Mengenai keutamaan Sayidah Fatimah, Nabi Muhammad Saw bersabda,"... Allah swt memerintahkan sekelompok malaikat untuk melindungi Fatimah dari semua arah. Mereka bersamanya di kuburan dan pada saat kematiannya. Mereka mengirim banyak berkah kepada Fatimah dan ayahnya, serta suami, dan anak-anaknya."

Rasulullah Saw juga bersabda, “Wahai Fatimah, barangsiapa yang mengirimkan salam dan shalawat kepadamu, maka Allah akan mengampuninya dan bergabung dengannya di mana pun aku berada di surga,”

Salah satu zikir yang dibaca 530 kali untuk pemenuhan kebutuhan adalah shalawat Fatimah Zahra yang berbunyi:

اللّهُمَّ صَلِّ عَلی فاطِمَةَ وَ اَبیها وَ بَعْلِها وَ بنیها وَالسِّرِّ الْمُسْتَوْدَعِ فیها بِعَدَدِ ما اَحاطَ بِه عِلْمُکَ.

Salam dilimpahkan untuk Fatimah dan ayahnya yang mulia, serta dan suami serta anak-anaknya yang tersayang (dan rahasia yang Engkau janjikan kepadanya) sebanyak pengetahuan-Mu yang meliputi segala sesuatu.
 

Sayidah Fatimah adalah hamba Allah swt yang tulus dalam ibadah dan mengabdi terhadap sesama manusia. beliau telah melepaskan belenggu dan rantai dunia, dan menempuh  jalan ridha Allah swt. Oleh karena itu beliau disebut sebagai Radiyah dan Mardiyah. 

Nabi Muhammad Saw bersabda, "Putriku Fatimah adalah wanita teladan dunia serta bagian dari tubuh dan cahaya mata dan jiwaku. Dia adalah bidadari seperti manusia, dan setiap kali dia berada di mihrab untuk beribadah di hadapan Tuhan, cahayanya bersinar untuk para malaikat surga seperti cahaya bintang bersinar untuk orang-orang di bumi,".

Rasulullah Saw juga mengungkapkan,“Jika semua kebajikan dan keutamaan moral dimanifestasikan, maka semuanya milik Fatimah. Bahkan Fatimah lebih tinggi dari semua itu,". Di hari duka ini, para pencinta Sayidah Zahra menyampaikan belasungkawa atas kesyahidannya dan berusaha untuk terus menggali nilai-nilai mulia yang diwariskan perempuan agung ini.

 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei menyatakan, perlawanan rakyat Qom pada 19 Day adalah sumber dari gerakan yang mengarah pada kemenangan Revolusi Islam.

Ayatullah Khamenei dalam sebuah pertemuan video dengan warga Qom memeringati perlawanan 10 Day, hari Minggu (9/1/2022) mengatakan, "Hari ini kita sedang berbicara tentang insiden penting dan bersejarah yang terjadi pada 19 Day 1356 Hs,".

“Beberapa peristiwa bersejarah yang memiliki tema mendalam dan menyampaikan pesan-pesan penting kepada orang-orang dari generasi berikutnya, harus bertahan dan harus bahas. Kita tidak boleh membiarkan debu lupa penutupi hakikat peristiwa-peristiwa besar ini. Demikian juga dengan peristiwa 19 Day," ujar Rahbar.

"Insiden 19 Daya adalah sumber perubahan besar," tegasnya.

Pemimpin Besar Revolusi Islam memandang Insiden ini dan akibatnya adalah tanda kedalaman keagamaan masyarakat.(

 

Ribuan warga Qom, Republik Islam Iran berkumpul di Kompleks Haram Sayidah Fatimah Maksumah sa pada hari Minggu, 9 Januari 2022 atau 19 Dey 1400 HS untuk memperingati peristiwa bersejarah, 19 Dey.

Tanggal 19 Dey 1356 HS (9 Januari 1978), warga kota Qom, Iran menggelar demonstrasi besar-besaran untuk menentang kediktatoran rezim Shah Pahlevi. Unjuk rasa ini merupakan protes luas pertama yang terjadi di Iran setelah 14 tahun berlalu sejak Kebangkitan 5 Januari 1964.

Aksi ini semakin membangkitkan jiwa perjuangan rakyat Iran untuk melawan rezim tiran yang didukung Amerika Serikat. Demonstrasi tersebut merupakan respon terhadap publikasi artikel yang menghina Imam Khomeini ra di sebuah surat kabar terbitan Tehran, Ettela'at.

Pada hari itu, ulama, santri dan masyarakat kota Qom berkumpul di masjid A'zam dan menyerukan yel-yel antirezim Shah. Aparat keamanan merespon demonstrasi ini dengan senjata sehingga banyak pendemo yang gugur syahid atau terluka.

Sebagian besar ulama kota Qom diasingkan oleh rezim Shah ke kota-kota lain. Setahun kemudian, Revolusi Islam meraih kemenangannya di Iran dan rezim Shah berhasil digulingkan.

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyampaikan pidato untuk memperingati peristiwa 19 Dey pada hari Minggu, 9 Januari 2022.

"Perlawanan rakyat Qom pada 19 Dey adalah sumber dari gerakan yang mengarah pada kemenangan Revolusi Islam," kata Rahbar dalam konferensi video dengan warga Qom, Minggu (9/1/2022).

Ayatullah Khamenei menambahkan, hari ini kita sedang berbicara tentang insiden penting dan bersejarah yang terjadi pada 19 Day 1356 HS.

"Beberapa peristiwa bersejarah yang memiliki tema mendalam dan menyampaikan pesan-pesan penting kepada orang-orang dari generasi berikutnya, harus bertahan dan harus dibahas. Kita tidak boleh membiarkan debu lupa penutupi hakikat peristiwa-peristiwa besar ini. Demikian juga dengan peristiwa 19 Day," ujar Rahbar.

Ayatullah Khamenei  menegaskan, insiden 19 Dey adalah sumber perubahan besar. Menurutnya, insiden ini dan akibatnya adalah tanda kedalaman keagamaan masyarakat.

Minggu, 09 Januari 2022 20:13

Alasan AS Memusuhi Republik Islam Iran

 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar melakukan pertemuan virtual dengan masyarakat kota Qom bertepatan dengan peringatan Kebangkitan 19 Day 1356 Hijriyah Syamsiah (9 Januari 1978).

Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan pada Minggu (9/1/2022) pagi, menjelaskan sejumlah masalah penting yang berhubungan dengan revolusi dan isu-isu lain.

Rahbar menganggap Republik Islam Iran sebagai perwujudan Islam dan kedaulatan umat Islam.

"Amerika Serikat sangat memusuhi Republik Islam, karena republik ini lahir dari agama dan manifestasi dari keyakinan agama bangsa," ujarnya mengacu pada orang-orang yang berkata bahwa slogan "Mampus Amerika" telah menjadi pemicu permusuhan abadi kekuatan arogan terhadap Republik Islam.

Menurut Ayatullah Khamenei, AS telah membuat banyak kesalahan perhitungan di hadapan Iran dan kesalahan ini masih berlanjut.

Selama era perang yang dipaksakan, AS berpikir bahwa dengan mendukung rezim diktator Saddam dan memaksakan perang, dapat membuat bangsa Iran bertekuk lutut.

Contoh lain dari kesalahan perhitungan lain AS adalah pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani pada 3 Januari 2020 atas perintah langsung Presiden Donald Trump. Washington berpikir aksi teror ini akan menghentikan gerakan perlawanan.

Rahbar memandang pembunuhan Jenderal Soleimani sebagai contoh lain dari kesalahan perhitungan yang dilakukan AS.

"Para teroris ingin menghancurkan Hajj Qassem sebagai simbol gerakan besar yang diwakilinya, tetapi gerakan besar dan ekspresi kecintaan yang diperlihatkan oleh bangsa Iran dan masyarakat negara lain pada peringatan haul kedua Syahid Soleimani, menunjukkan bahwa perangkat kalkulasi AS benar-benar telah rusak dan cacat," jelasnya.

"Ketika perhitungan mereka terhadap situasi yang ada salah, maka keputusan mereka juga salah. Inilah sebabnya mengapa mereka tidak berhasil sampai sekarang dan mereka akan terus gagal, Insya Allah," kata Ayatullah Khamenei.

Rahbar menuturkan masyarakat Sunni di berbagai negara menunjukkan ketertarikan dan fanatismenya kepada Republik Islam. Upacara besar untuk mengenang Syahid Soleimani di negara-negara Muslim adalah bukti dari ketertarikan dan fanatisme ini serta dukungan kaum Muslim kepada Republik Islam mulai dari Asia hingga Afrika.

Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa salah satu prinsip revolusi adalah tidak menyerah pada musuh yang sombong dan arogan. "Jika pada periode tertentu terjadi perundingan dan interaksi dengan musuh, ini tidak berarti tunduk di hadapan mereka. Selama ini kita tidak pernah menyerah dan kita juga tidak akan menyerah di masa depan," tandasnya.

Sekarang kemenangan revolusi dan berdirinya sistem demokrasi Republik Islam Iran telah mencapai usia 43 tahun. Bangsa Iran telah melalui banyak kesulitan selama bertahun-tahun, dan terlepas dari adanya hambatan dan gangguan, mereka telah mencapai kesuksesan dan posisi yang bergengsi di dunia di banyak bidang.

Prestasi yang diukir Iran di bidang sains, kedokteran, ilmu nuklir damai dan ilmu antariksa, kekuatan pertahanan dan pencegahan, serta perolehan medali oleh para pemuda Iran dalam kompetisi ilmiah dan olahraga, hanyalah sebagian dari gerakan maju dan masa depan cerah yang dimiliki Republik Islam. 

 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar mengatakan, orang-orang yang meneriakkan "Mampus Amerika" menjadi sebab permusuhan abadi kubu imperialis terhadap Republik Islam Iran.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Minggu (9/1/2022) dalam pertemuan virtual dengan sejumlah lapisan masyarakat Qom untuk memperingati Kebangkitan 19 Dey (9 Januari 1978) menuturkan, "Amerika Serikat sangat memusuhi pemerintahan Republik Islam Iran, karena negara ini lahir dari agama dan merupakan manifestasi keyakinan agama dari sebuah bangsa."

Menurut Rahbar, Republik Islam Iran adalah perwujudan dari Islam, dan kedaulatan umat Islam, dan warga Ahlu Sunnah di berbagai negara dunia menunjukkan kecintaan pada Republik Islam Iran.

Ia menambahkan, "Acara-acara besar mengenang Syahid Qassem Soleimani di berbagai negara Muslim, adalah salah satu bukti kecintaan, dan dukungan umat Islam terhadap Republik Islam Iran, mulai dari timur Asia hingga ke barat Afrika."

Menurut Ayatullah Khamenei, acara pemakaman bersejarah Syahid Soleimani merupakan bukti menyalanya semangat masyarakat yang akan menjadi pembuka berbagai peluang.

"Di acara pemakaman Syahid Soleimani, rakyat Iran sekali lagi menunjukkan persatuan, identitas agama dan revolusi mereka, dan jika jenazah suci itu dibawa ke Suriah, Lebanon serta Pakistan, ia pun akan mendapatkan sambutan luas bangsa-bangsa Muslim, layaknya di Iran dan Irak," paparnya.

Ayatullah Khamenei menyebut gugurnya Jenderal Soleimani sebagai bukti berlanjutnya kalkulasi keliru AS. Para teroris ingin membuat sirna Haj Qassem sebagai simbol gerakan besar, tapi gerakan besar, tekad dan kecintaan masyarakat Iran serta masyarakat negara lain yang nampak pada peringatan tahun kedua gugurnya Syahid Soleimani, serta lahir dari kekuatan Tuhan, membuktikan bahwa mesin kalkulasi AS, benar-benar cacat dan rusak.

Rahbar menilai tidak tunduk pada penjajah dan arogan, adalah salah satu prinsip revolusi. Menurut Ayatullah Khamenei, jika pada satu waktu berunding, berdialog dan berinteraksi dengan musuh, itu bukan berarti tunduk pada musuh, sebagaimana sampai sekarang tidak tunduk, dan ke depannya juga akan seperti itu.

 

Lebih dari 150 personel militer Amerika Serikat pada kuartal ketiga tahun 2021 mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, dan jumlah mereka secara total lebih besar dari para tentara yang tewas akibat terpapar virus Corona.

Dikutip stasiun televisi Fox News, Minggu (9/1/2022), berdasarkan data yang dirilis Departemen Pertahanan AS, Pentagon, selama kuartal ketiga tahun 2021, 163 personel militer AS melakukan bunuh diri, 70 di antaranya tentara aktif, 56 tentara cadangan dan 37 anggota Pasukan Garda Nasional.

Total personel militer AS yang melakukan bunuh diri selama kuartal ketiga tahun 2021 jika dibandingkan dengan kuartal kedua tahun yang sama jumlahnya menurun, akan tetapi tingkat bunuh diri di antara tentara cadangan dan Pasukan Garda Nasional bertambah.

Di sisi lain, tentara AS yang tewas akibat bunuh diri dalam rentang waktu antara bulan Juli hingga September 2021, jumlahnya dua kali lipat lebih besar dari tentara yang tewas karena virus Corona.

Pada tanggal 8 Januari 2022, 86 tentara Amerika Serikat meninggal dunia karena terpapar virus Corona. Menurut keterangan Pentagon, hingga September 2021 jumlah total tentara AS yang meninggal karena Corona mencapai 43 orang.

Selama tahun 2021, total ada 476 tentara AS yang melakukan bunuh diri, data Pentagon menunjukkan di tahun 2020, 701 personel militer AS bunuh diri. 

 

Kementerian Luar Negeri Iran mengumumkan bahwa Letjen Syahid Qassem Soleimani selalu berperan sejalan dengan kebijakan prinsip Republik Islam Iran dalam membantu membangun perdamaian dan stabilitas di tingkat regional maupun internasional.

Menjelang peringatan tahun kedua kesyahidan Letjen Qassem Soleimani, Kementerian Luar Negeri Iran mengeluarkan pernyataan hari Jumat (31/12/2021) yang menegaskan, "Pemerintah AS menerapkan standar ganda dan membuat klaim palsu, termasuk klaim mengenai terorisme, dalam tindakan kriminal yang melanggar aturan dan prinsip hukum internasional dengan merencanakan dan melakukan serangan teroris terhadap Letjen Syahid Soleimani sebagai salah satu pejabat tinggi Republik Islam Iran di wilayah negara tuan rumah Irak,".

"Tindakan otoritas AS meneror pahlawan internasional melawan terorisme demi mendukung kelompok teroris, yang secara terbuka mengungkap kebohongan para pengusung slogan mereka sebagai penentang terorisme," kata statemen Kemlu Iran.

"Kesyahidan Haji Soleimani, Abu Mahdi al-Mohandes dan kawan-kawan bukan hanya tidak mengurangi kapasitas perlawanan, tetapi sebaliknya akan memperkuat solidaritas di dalam Iran, sekaligus memperjelas strategi dan menonjolkan wacana perlawanan [di tingkat dunia]," tegasnya.

Kementerian Luar Negeri Iran juga menekankan,"Tidak diragukan lagi, tindakan kriminal Amerika Serikat dalam membunuh Syahid Soleimani adalah contoh dari serangan teroris yang direncanakan dan dioperasikan secara terorganisir oleh pemerintah AS saat itu, dan sekarang menjadi tanggung jawab dari Gedung Putih,".

Kemlu Iran juga mengejar masalah ini dalam dimensi politik, hukum, internasional dan diplomasi publik, sekaligus menyampaikan kecaman moral, politik dan hukum terhadap pemerintah AS atas kejahatannya di tingkat internasional.

Pada tanggal 3 Januari 2020, Letjen Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam, melakukan perjalanan ke Irak atas undangan resmi dari otoritas Irak gugur bersama Wakil Kepala Al-Hashd al- Shaabi dan delapan rekannya akibat serangan udara pasukan AS di bandara Baghdad.

 

Khatib Shalat Jumat Tehran, Ayatullah Sayid Ahmad Khatami mengatakan, "Jika rezim Zionis membuat kesalahan sekecil apa pun terhadap Iran, maka angkatan bersenjata Iran akan membalasnya dengan jawaban yang menghancurkan."

Ayatullah Sayyid Ahmad Khatami dalam khutbah Jum'atnya menyinggung manuver militer terbaru Korps Garda Revolusi Islam dan reaksi pejabat rezim Zionis, dengan mengatakan, "Jika mereka membuat kesalahan dan berpikir untuk melakukan agresi melawan bangsa Iran, maka harinya akan berubah menjadi malam yang gelap gulita dengan misil IRGC,".

Di bagian lain khutbahnya, Ayataullah Khatami menjelaskan mengenai peringatan tahun kedua kesyahidan Letjen Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Quds IRGC, dengan menegaskan, "Republik Islam Iran menampar Amerika Serikat dengan serangan rudal ke pangkalan militer Ain al-Assad. Tetapi balas dendam terakhir adalah hukuman terhadap semua aktor, dari komandan, pelaku, hingga penasihat pembunuhan Syahid Soleimani, terutama penjahat Trump, yang secara eksplisit melakukan kejahatan ini.,".

"Darah suci Syahid Soleimani dan rekan-rekannya mengakhiri kehadiran ilegal Amerika Serikat di Afghanistan dan dengan persetujuan parlemen Irak, mereka akan segera dipaksa meninggalkan negara ini," tegasnya.(

 

l Hashd Al Shaabi mengumumkan penghancuran tempat persembunyian kelompok teroris Daesh di provinsi Salah al-Din.

Sumaria News melaporkan, pasukan Al Hashd Al Shaabi menemukan dan menghancurkan tiga tempat persembunyian teroris Daesh di provinsi Salah al-Din dalam operasi skala besar pada hari Jumat.

Selama beberapa hari terakhir, pasukan Al Hashd Al Shaabi telah menemukan dan menghancurkan sejumlah tempat persembunyian milisi teroris Daesh di provinsi Diyala dan Anbar.

Pada tahun 2017, setelah tiga tahun pertempuran, Irak menyatakan kemenangan atas kelompok teroris Daesh, tetapi elemen yang tersisa dari kelompok teroris ini masih aktif di beberapa wilayah provinsi Diyala, Kirkuk, Nineveh, Al-Anbar dan Baghdad.

Tentara Irak dan pasukan Al Hashd Al Shaabi terus mencari, membersihkan dan mengejar sisa-sisa milisi teroris Daesh di seluruh negeri untuk memastikan mereka tidak muncul kembali.

 

Berdasarkan prinsip-prinsip Filsafat dan Irfan serta literatur-literatur agama, tiada seorang pun yang dapat menyelami hakikat zat Allah Swt. Hal ini disebabkan karena kenirbatas-Nya dan ketak-berujung-Nya hakikat zat tersebut.[1]

Ringkasan Pertanyaan

Apa maksudnya beriman kepada Allah melalui asma-Nya ? Jelaskan !
Pertanyaan
Apa maksudnya beriman kepada Allah melalui asma-Nya? Jelaskan!
Jawaban Global
Berdasarkan prinsip-prinsip Filsafat dan Irfan serta literatur-literatur agama, tiada seorang pun yang dapat menyelami hakikat zat Allah Swt. Hal ini disebabkan karena kenirbatas-Nya dan ketak-berujung-Nya hakikat zat tersebut.[1]
Para arif, seperti filosof dan pemikir lainnya – sepakat bahwa zat Allah Swt secara mutlak dan tanpa adanya sedikit pun sifat dan qaid yang dilekatkan pada-Nya, tidak dapat diketahui oleh siapa pun dan tiada seorang pun yang dapat sampai kepada Zat Allah Swt. Zat Allah Swt sebagai Entitas Mutlak dan Nirbatas tidak memiliki relasi sedikit pun dengan entitas terbatas (baca: para makhluk). Karena itu, sabda Nabi Muhammad Saw yang sangat terkenal ini menyatakan bahwa, “Tuhanku! Kami tidak mengenal-Mu sepantas-Nya diri-Mu dikenal dan kami tidak menyembah-Mu sebagaimana layaknya Engkau disembah.”[2]
Demikian juga, Imam Ali As dalam mendeskripsikan Allah Swt berkata, “Orang yang tinggi kemampuan akalnya tak dapat menilai, dan penyelam pengertian tak dapat mencapai-Nya; la yang untuk menggambarkan-Nya tak ada batas telah diletakkan.”[3]
Dengan demikian, mengenal hakikat Zat Allah Swt tidak mungkin dilakukan oleh siapa pun; karena itu untuk mengenal dan beriman kepada Allah Swt maka jalan yang harus ditempuh adalah melalui jalan asma (nama-nama) dan mazhahir (pelbagai penampakan) Allah Swt.[4]
Adapun terkait dengan makna mengenal Allah Swt melalui asma (nama-nama) adalah sebagai berikut:

    Yang dimaskud dengan asma (nama-nama) dalam terminologi Filsafat dan Irfan, bukanlah nama literal. Nama-nama dalam terminologi Irfan adalah zat dengan tambahan satu sifat tipikal. Hakikat nama dari sudut pandang Irfan adalah penambahan satu sifat (yang bersifat iktibari atau relasional) terhadap zat dan menciptakan satu entifikasi tertentu. Misalnya nama “Rahman” pada hakikatnya mengacu pada zat, dengan sifat rahmat.  Dengan analisa seperti ini pada dasarnya pembahasan  asma (nama-nama) mengemuka tatkala seorang arif mencermati Allah Swt yang turun dari maqam zat terlepas dari segala bentuk iktibar atau penyebutan, dan berada pada maqam entifikasi tertentu.[5]
    Yang dimaksud mengenal Allah Swt melalui nama-nama adalah mengenal Zat Allah Swt dalam pancaran pelbagai manifestasi dan dalam pelbagai manifestasi tertentu-Nya ini disebut sebagai maqam asma dan sifat.[6] [iQuest]

 
[1] Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat, 1944 (Tak Terbatas-Nya Entitas Tuhan); 2944 (Argumen-argumen Kenirbatasan Tuhan).
[2] Muhammad Baqir Majlisi, Bihār al-Anwār, jil. 66, hal. 292, Beirut, Dar Ihya al-Turats al-‘Arabi, Cetakan Kedua, 1403 H.
«ما عرفناک حق معرفتک و ما عبدناک حق عبادتک»
[3] Sayid Radhi, Muhammad bin Husain, Nahj al-Balāghah, Riset oleh Subhi Shaleh, Khutbah 1, hal. 39, Qum, Hijrat, Cetakan Pertama, 1414 H; Terjemahan Persia Nahj al-Balāghah, Penj. Ansariyan Husain, hal. 43, Tehran, Payam Azadi, Cetakan KEdua, 1386 S.
«الَّذِی لَا یُدْرِکُهُ بُعْدُ الْهِمَمِ وَ لَا یَنَالُهُ غَوْصُ الْفِطَن»
[4] Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat, Jawaban No. 479 (Mengenal Allah); 13864 (Mengenal Allah Tanpa Tasybih dan Ta’thil).
[5] Ibid, hal. 308-309.
[6] Silahkan lihat, Yazdan Panah, Sayid Yadullah, Mabāni wa Ushul Irfān Nazhari, hal. 312-318, Qum, Muassasah Imam Khomeini, 1388 S; Diadaptasi dari Pertanyaan 59683 (Yang Dimaksud dengan Nama-nama Universal atau Para Imam Asma).