کمالوندی
Kebangkitan 15 Khordad dan Pembentukan Revolusi Islam Iran
Perjuangan membutuhkan istiqamah dan keteguhan. Tanpanya tidak ada perjuangan yang akan berhasil. Peristiwa 15 Khordad 1342 Hs (6 Juni 1963) sebuah contoh dari fakta yang menorehkan sejarah perjuangan bangsa Iran melawan rezim Shah.
Peristiwa ini dari tiga sisi sangat penting bagi perjalanan transformasi politik di Iran:
Pertama, urgensitas peristiwa bersejarah ini berkaitan dengan bagian terpenting sejarah dan peristiwa sebelum kemenangan Revolusi Islam.
Salah satu masalah penting yang menjadi cikal bakal kebangkitan 15 Khordad adalah pengesahan RUU Asosiasi Negara Bagian dan Provinsi, Kapitulasi dan seluruh arus anti rakyat, arus yang melalui pencerahan Imam Khomeini dan biimbingannya berujung pada 22 Bahman 1357 Hs. Pidato Imam 42 tahun lalu, sejatinya bentuk penghakiman rezim Shah karena kezaliman dan kejahatannya terhadap hak bangsa Iran dari 28 Mordad 1332 (Agustus 1953) hingga Revolusi Putih, RUU Asosiasi Negara Bagian dan Provinsi, serta pengguliran isu-isu di bawah bayang-bayang Revolusi Putih, yang menuai protes rakyat dan ulama karena motif kolonialismenya. Meski demikian, peluang pembentukan kebangkiatan anti kubu arogan ini telah ada sejak bertahun-tahun sebelumnya dan ketika kudeta AS-Inggris pada 28 Mordad 1332 (Agustus 1953).
Kebangkitan 15 Khordad 1342 Hs
Kedua, nilai penting dari kebangkitan 15 Khordad 1342 Hs adalah urgensitasnya dari sisi karakteristik perjuangan revolusioner, berbasis rakyat dan memiliki pemimpin tunggal, di mana sebelumnya hal ini belum pernah terjadi.
Salah satu indeks penting dari wacana anti-arogan Imam Khomeini adalah kejelasannya. Imam Khomeini menegaskan bahwa untuk menghadapi arogansi global, seseorang harus merencanakan dan mengkaji segala cara dan gagasan. Ia secara tegas menyatakan bahwa metode perjuangan pasif dan pengaturan defensif terhadap arogansi tidak hanya tidak tepat, tetapi ide untuk menghancurkan arogansi tentu membutuhkan strategi agresif.
Beberapa hari sebelum insiden 15 Khordad, Imam Khomeini, dengan pendekatan yang sama, mengungkapkan sifat dan tujuan rezim Shah serta alasan kepatuhannya terhadap kebijakan AS dan Israel selama pidato pada kesempatan peringatan Asyura di Hauzah Faizieh di Qom. Pidato terbuka ini memicu reaksi tajam dan kekerasan dari rezim. Pada fajar pada tanggal 15 Khordad 1342 Hs/ 6 Juni 1963, tentara bayaran dari rezim yang menindas menyerbu rumah Imam di kota suci Qom, menangkapnya dan memindahkannya ke penjara di Teheran.
Menyusul berita penangkapan Imam, protes meluas terjadi di kota-kota Qom, Teheran, Varamin, Mashhad dan Shiraz. Demonstrasi berlangsung selama beberapa hari dan sejumlah orang tewas, terluka dan ditangkap. Kelanjutan protes ini menyebabkan penangkapan kembali dan deportasi Imam ke luar negeri selama 15 tahun. Rezim Shah; mengasingkan Imam untuk sementara waktu di Turki, lalu ke Najaf dan kemudian ke Prancis. Penangkapan dan pengasingan ini serta penindasan bukan akhir dari kebangkitan 15 Khordad.
Imam Khomeini di kondisi paling sulit dan penindasan keras, kepada pemimpin kubu arogan dunia mengatakan, "Kekuatan dan kekuatan besar serta kroni-kroninya harus sadar bahwa bahkan jika Khomeini tinggal sendiri, ia akan tetap melanjutkan perjuangannya melawan kekafiran, kezaliman, syirik dan penyebahan berhala serta dengan pertolongan Tuhan, bersama dengan para Basij di dunia Islam, para diktator yang bertelanjang kaki ini akan menghapus tidur nyenyak para pemakan dunia dan pemuja yang bersikeras pada penindasan dan kekejaman mereka."
Seraya menjaga prinsip nilai-nilai Islam, beliau senantiasa berbicara mengenai nilai-nilai agama dan Islam ketimbang menyerah pada tuntutan aliansi dan kelompok tertentu. Dengan demikian Imam memobilisasi seluru muslim Iran di satu front melawan rezim Shah.
Imam Khomeini secara transpara menyatakan, "Tugas kita adalah melawan kezaliman, kewajiban kita adalah berperang menentang kezaliman, kita akan melawan, lebih baik jika kita berhasil memaksa mereka mundur, dan jika tidak mampu, kita telah menjalankan kewajiban. Kita tidak memiliki ketakutan akan kalah. Pertama, kita tidak akan kalah, Tuhan bersama kita. Dan kedua, jika diasumsikan kita mengalami kekalahan secara zahir, tapi secara batin kita tidak kalah, dan kemenangan batin milik Islam, milik umat Islam dan milik kita."
Karaktertik ini menjadi peluang bagi transformasi besar di Iran yang saat ini menjadi teladan global; Teladan yang bukan saja mengubah nasib bangsa Iran, tapi juga menentukan alur gerakan revolusi dan gerakan besar kebangkitan Islam.
Sisi ketiga dari urgensitas kebangkitan 15 Khordad adalah bersandar pada dua prinsip penting, yakni tidak tunduk dan tidak takut terhadap ancaman dan memahami secara faktual esensi dan tujuan kubu kolonialis.
Imam Khomeini selalu konsisten melawan rezim rusak dan despotik Shah di Iran dan tidak pernah takut akan ancaman, pengasingan dan penindasan, karena beliau meyakini akan arti sejati revolusi.
Kebangkitan 15 Khordad 1342 Hs
Imam Khomeini dengan pandangannya terkait kebangkitan 15 Khordad 1342 Hs mengatakan, "15 Khordad, seperti hari Asyura, hari duka bangsa tertindas Iran, hari epik dan kelahiran baru Islam serta muslim. Memperingati hari epik 15 Khordad, memperingati nilai-nilai kemanusiaan sepanjang sejarah. Kebangkitan 15 Khordad mengalahkan legenda kekuatan Shah serta berbagai legenda lainnya. Gugurnya pemuda bijak dan perempuan serta pria di hari tersebut telah melemahkan benteng besar kekuatan setan. Darah para penghuni liar menghancurkan istana-istana penindas. Bangsa besar dengan kebangkitan dan pengorbanan darah anak-anaknya, telah membuka jalan kebangkitan bagi generasi mendatang serta hal-hal yang tidak mungkin menjadi mungkin."
Sejumlah elemen seperti politik, sosial dan agama memainkan peran di pembentukan kebangkitan bersejarah 15 Khordad. Kebangkitan 15 Khordad dengan karakteristik ini menjadi peluang awal bagi pembentukan kebangkitan politik besar yang didasari ideologi dan tujuan Revolusi Islam.
Di Konstitusi Republik Islam Iran disebutkan kebangkitan 15 Khordad disebut sebagai peristiwa bersejarah yang kekal di sejarah Revolusi Islam. Terkait urgensitas hari menentukan ini disebutkan, "Protes keras Imam Khomeini terhadap konspirasi Revolusi Putih AS, yang merupakan langkah untuk memperkuat sendi-sendi pemerintahan despotik dan memperkokoh ketergantungan politik, budaya dan ekonomi Iran kepada imperialis global, menjadi faktor persatuan bangsa yang kemudian disusul dengan revolusi besar dan berdasar umat Islam pada Khordad 1342 Hs yang sejatinya titik balik dimulainya perkembangan kebangkitan besar dan luas ini. Kondisi ini memperkuat posisi sentral Imam sebagai pemimpin Islam dan meski beliau berada di pengasingan karena memprotes Undang-Undang Kapitulasi (kekebalan hukum penasihat militer AS di Iran), hubungan kuat umat dengan Imam terus berlanjut dan bangsa Muslim khususnya cendikiawan dan ulama pejuang melanjutkan jalan beliau dari pengasingan dan penjarah, siksaan dan eksekusi."
Kebangkitan 15 Khordad 1342 Hs
Berbagai bukti menunjukkan bahwa rezim Shah tidak sendirian di aksi penumpasan dan pembantaian massal 15 Khordad. Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel juga terlibat di penumpasan berdarah ini. Kebangkitan 15 Khordad tidak pernah padam dengan penumpasan, penangkapan dan pengasingan Imam Khomeini. Imam dengan bijaksana dan ideologi politiknya, sejatinya membuat bangsa Iran terhormat dan memiliki keyakinan pada diri sendiri, serta menjauh dari rasa kalah dari Barat. Dari perspektif ini, kebangkitan 15 Khordad 1342 Hs harus dinilai sebagai titik balik di jalur kehormatan dan kemenangan revolusi bangsa Iran di tahun 1357
Mencari Ketenangan Hidup dalam Bimbingan Imam Shadiq as
25 Syawal bertepatan dengan gugurnya Imam keenam Syiah, Imam Shadiq as. Di kesempatan ini kami akan mencoba mempelajari ajaran dan bimbingan manusia suci ini, khususnya salah satu hadis beliau yang menjadi obat bagi rasa sakit dan kesulitan hidup di era saat ini, serta yang rasa sakit yang merebut ketenangan hidup dari manusia.
Imam Shadiq as adalah imam Syiah keenam. Nama panggilan beliau (kunyah) adalah Abu Abdillah, Abu Ismail, dan Abu Musa.
Gelar terkenal beliau adalah Shadiq yang menurut riwayat ini adalah gelar teresar yang diberikan oleh Rasulullah Saw. Di berbagai riwayat terkait karakteristik akhlak Imam Shadiq as disebutkan beliau orang zahid, gemar berinfak, memiliki ilmu yang tinggi, senang beribadah dan membaca al-Quran. Mohammad bin Talhah, salah satu ulama Ahlu Sunnah menyebut Imam Shadiq as sebagai tokoh Ahlul Bait terbsar, memiliki ilmu tinggi, ahli ibadah, zuhud dan gemar membaca al-Quran. Malik bin Anas, salah satu imam fiqih Ahlul Sunnah meriwayatkan bawha ia untuk beberapa waktu berada di dekat Imam Shadiq as dan ia selalu menyaksikan Imam berada di salah satu kondisi, shalat, berpuasa atau berzikir.
Di hadis-hadis Syiah disebutkan dialog dan debat Imam Shadiq dengan pakar teologi mazhab lain serta sejumlah atheis. Di sejumlah dialog, para murid Imam Shadiq as saling berdebat di bidang masing-masing dan di depan Imam. Di pertemuan ini, Imam Shadiq as berperan sebagai pengawas dan terkadang beliau terlibat dalam perdebatan tersebut.
Di antara Imam Syiah riwayat hadis terbanyak dinukil dari Imam Shadiq as. Beliu juga paling banyak memiliki para periwayat hadis. Ali bin Isa Arbali, ahli hadis, sejarawan dan penyair Syiah abad ketujuh menyebut jumlah periwayat hadis dari Imam Shadiq as berjumlah empat ribu orang. Sementara menurut Aban bin Tsa’lab, ketika pengikut Syiah berselisih di ucapan Rasulullah Saw, mereka merujuk pada ucapan Imam Ali as, ketika mereka berselisih mengenai ucapan Imam Ali, mereka merujuk pada ucapan Imam Shadiq as.
Mengingat penukilan terbesar riwayat dan hadis fiqih serta teologi dari Imam Shadiq as, Mazhab Syiah Imamiyah juga dikenal dengan sebutan Mazhab Ja’fari. Dengan demikian, Imam Shadiq as juga disebut sebagai pemimpin Mazhab Ja’fari.
Setelah mengenal sosok, kepribadian, akhlak serta ilmu Imam Shadiq as, mari kita kaji bersama salah satu hadis paling terkenal beliau. Hadis ini menjadi obat bagi berbagai penyakit, rasa sakit, kesulitan dan musibah yang saat ini melilit kehidupan dan menganggu ketenangan hidup umat manusia.
Imam Shadiq as bersabda: “Aku heran dengan orang yang takut empat hal, tapi tidak berlindung pada empat hal ini?! Aku heran dengan orang yang dikalahkan ketakutan tapi tidak berlindung dengan zikir ini: «حسبناالله و نعمالوکیل»، (cukuplah Allah sebagai tempat diri bagi kami) (QS: Aal-i-Imran; 173), karena aku mendengar Tuhan tekait zikir tersebut berfirman, «فَانْقَلَبُوا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ لَمْ یَمْسَسْهُمْ سُوءٌ وَاتَّبَعُوا رِضْوَانَ اللَّهِ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِیمٍ» Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (QS: Aal-i-Imran: 174)
Lebih lanjut Imam Shadiq as berkata, “Aku heran dengan orang yang sedih tapi tidak berlindung dengan zikir ini, «لا اله الا انت سبحانک انّی کنت منالظالمین» "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim". (QS: Al-Anbiya: 87) Karena terkait zikir ini aku mendengar Allah Swt berfirman, «فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّیْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَکَذَلِکَ نُنْجِی الْمُؤْمِنِینَ» Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (QS: Al-Anbiya: 88)
Imam Shadiq as kemudian berkata, “Aku heran dengan orang yang tertipu tidak berlindung pada zikir ini, «أفوض امری الیالله انالله بصیر بالعباد»Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya". (QS: Ghafir: 44) Karena terkait zikir ini, aku mendengar Allah Swt berfirman, « فَوَقَاهُ اللَّهُ سَیِّئَاتِ مَا مَکَرُوا وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ »، Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. (QS: Ghafir: 45)
Di hadis ini, Imam Shadiq as menambahkan, “Aku heran dengan orang yang mengejar dunia dan keindahannya, tapi tidak berlindung dengn zikir ini, «ما شاءالله لا قوّة الا بالله» "maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). (QS: Al-Kahfi: 39) Karena terkait zikir ini aku mendengar Allah Swt berfirman, «فَعَسَى رَبِّی أَنْ یُؤْتِیَنِ خَیْرًا مِنْ جَنَّتِکَ وَیُرْسِلَ عَلَیْهَا حُسْبَانًا مِنَ السَّمَاءِ فَتُصْبِحَ صَعِیدًا زَلَقًا»، maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik dari pada kebunmu (ini); dan mudah-mudahan Dia mengirimkan ketentuan (petir) dari langit kepada kebunmu; hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin; (QS: Al-Kahfi: 40).
Pandangan dunia religius tidak memandang rendah dunia dan penderitaannya, tetapi sebaliknya, menganggap penderitaan sebagai faktor mobilitas, karena penderitaan mengurangi ketergantungan manusia pada dunia dan membuat penderitaan duniawi tidak berarti dan tidak berarti baginya. Kepedihan dan kesulitan membuat orang mukmin sejati enggan ke dunia fana dan hal-hal fana, dan mendorong mereka perhatian kepada Tuhan dan akhirat. Dengan cara ini, orang-orang beriman akan lebih berhati-hati dalam perbuatan mereka dan akan lebih bekerja keras untuk akhirat mereka, dan sebagai hasilnya, mereka akan menjadi penghuni surga. Juga, mereka yang menanggung bencana ini dan bersyukur kepada Tuhan dalam hal apa pun, akan memiliki derajat yang lebih tinggi di sisi Tuhan. Dengan menganut pandangan dunia ini, malapetaka dan musibah dianggap sebagai berkah besar yang Tuhan berikan kepada hamba-hamba-Nya untuk mendekatkan mereka kepada diri-Nya.
Tidak dapat disembunyikan bahwa kesulitan dan peristiwa yang tidak menguntungkan terkadang membuat seseorang begitu lelah dan tidak berdaya sehingga seseorang kehilangan semua kekuatannya dan tidak dapat menanggung tekanan internal dan eksternal sedikit pun, dan di jalan kehidupan hanyalah kegelapan dan keputusasaan dan mengira bahwa pintu keselamatan tertutup baginya. Tetapi orang-orang yang berharap kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kuasa-Nya yang tak terbatas, kesukaran hidup tidak akan pernah mengalahkan mereka. Oleh karena itu, tidak peduli berapa banyak kemalangan yang mengelilingi mereka, harapan mereka tidak hanya berubah menjadi keputusasaan, tetapi mereka memperoleh kekuatan iman yang luar biasa yang dengan sendirinya akan menjadi perisai terhadap kesulitan.
Oleh karena itu, ajaran Rasulullah Saw dan Ahlul Bait yang sampai kepada kita merupakan jalan keselamatan, di mana yang orang yang bertawassul kepada mereka dan bertawakkal kepada Tuhan yang memanfaatkannya.
Pada tanggal 25 Syawal 148 H. Imam syahid karena diracun oleh Gubernur Madinah atas perintah Mansur. Shalat jenazah dilakukan oleh putra Imam, Musa Kazhim, Imam Ketujuh, dan jasadnya dikebumikan di pemakaman Jannatul Baqi Madinah. Salam padamu Wahai Aba Abdillah…..
Imam Khomeini ra dalam Perspektif Rahbar
14 Khordad kembali tiba dan atmosfer umum di Iran diwarnai kesedihan dan memori akan sosok dan tokoh besar, Bapak Pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini ra.
32 tahun telah berlalu dari kepergian Imam Khomeini dan 32 tahun sudah, Ayatullah Ali Khamenei menggantikan beliau memimpin Repubik Islam Iran. Ayatullah Khamenei tarkait gurunya, Imam Khomeini mengatakan bahwa ia sangat menghormatinya dan bangga melanjutkan jalan serta ajaran guru besar ini.
Di peringatan haul ke-32 Imam Khomeini ra, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei memulai pidatonya sebagai berikut:
"14 Khordad lain telah tiba dan atmosfer di Iran diwarnai memori akan sosok dan tokoh besar, pria besar, pemimpin yang sulit digantikan, hati yang welas asih, sosok dengan tekad baja, iman yang mendalam dan jelas, sosok bijak dan memiliki pandangan jauh. Bangsa kami dan negara kami hari ini hingga kedepan butuh untuk menjaga memori berharga ini."
Imam Khomeini ra
Ayatullah Khamenei menilai "Republik Islam", yakni pembentukan pemerintahan berdasarkan ajaran Islam dan bersandar pada demokrasi yang muncul dari ajaran Islam (demokrasi religius) sebagai inovasi terbesar Imam Khomeini ra. Sebuah pemerintahan yang tidak ada seorang pun yang menyakini akan tetap eksis dan kekal, dan dari waktu ke waktu pihak atau kelompok atau individu menjanjikan keruntuhannya. Di era Imam, ketegasan dan sikap baja beliau serta kemenangan berulang di medan perang, berhasil menenggelamkan bisikan ini. Namun dengan kepergian Imam, bisikan ini kembali muncul dan mencapai puncaknya, bahkan di beberapa waktu terakhir John Bolton, salah satu petinggi Amerika di era Donald Trump dengan tegas menyatakan bahwa Republik Islam Iran tidak akan berumur 40 tahun.
Dari sudut pandang Rahbar, banyak dari analis ini melihat revolusi dan sistem yang muncul dari revolusi yang terjadi di dunia dan mereda dengan sangat cepat, seperti Revolusi Besar Prancis - yang hampir lima belas tahun setelah awal, memiliki monarki otoriter dan menghilang; Revolusi yang memiliki awal yang menarik dan akhir yang beracun. Bahkan di dalam Iran, dua gerakan konstitusional dan gerakan nasional, beberapa tahun setelah pembentukannya, gagal dengan berkuasanya kediktatoran Reza Khan dan kudeta yang kompleks dan mendalam dari Mohammad Reza Pahlavi.
Ayatullah Khamenei terkait bahwa mengapa Republik Islam, dengan banyaknya musuh, tidak jatuh ke nasib pemerintah dan revolusi lainnya? Mengatakan, "Rahasia keagungan dan kebanggaan pemerintah ini dan eksistensinya terkumpul di dua kalimat: Republik dan Islami." Kebersamaan dua kalimat ini serta keberadaan yang terbentuk dari dua kalimat ini, harus kekal, baik Republik maupun Islami, rakyat dan Islam, republik yakni rakyat, Islami yakni Islam; Demokrasi Religius."
Merujuk pada karya besar Imam, ia mengingatkan bahwa teori Republik Islam menghadapi lawan yang keras kepala. Bahwa sistem negara dan sistem kehidupan harus diatur oleh norma dan aturan Islam; Ditolak oleh orang-orang sekuler dan non-agama. Mereka tidak menganggap agama dapat terlibat dalam masalah sosial dan mengambil alih politik negara, sistem sosial negara dan manajemen negara; Beberapa juga menganggap agama sebagai candu masyarakat dan mengatakan bahwa agama berbahaya bagi masyarakat; Sekelompok orang yang beragama dan dari posisi membela agama mengatakan bahwa agama tidak boleh terlibat politik, orang-orang ini sebenarnya sekularis agama yang menentang kedaulatan Islam.
Ayatullah Khamenei juga membagi oposisi terhadap Republik Islam menjadi dua kelompok, mengatakan bahwa beberapa dari mereka adalah liberal sekuler yang mengatakan bahwa demokrasi harus diciptakan oleh kaum liberal dan teknokrat dan ini tidak ada hubungannya dengan agama. Kelompok kedua meyakini agama, tapi mengatakan bahwa rakyat tidak ada hubungannya dengan aturan agama, dan bahwa agama harus membentuk pemerintahan tanpa ketergantungan rakyat, sebuah bentuk yang telah muncul dalam beberapa tahun terakhir dalam pembentukan ISIS. Tetapi Imam, yang mengandalkan Tuhan, percaya kepada rakyat dan mengutip pengetahuannya yang mendalam tentang agama, berdiri teguh dan memajukan teori ini serta mewujudkan inovasi besar ini di masyarakat.
Rahbar menyebut supremasi agama berdasarkan pada partisipasi rakyat sebagai sebuah inferensi bijak dari agama dan mengatakan, "Supremasi agama telah dipaparkan secara jelas oleh al-Quran; Jika seseorang mengingkari hal ini maka hal ini benar-benar menunjukkan bahwa ia tidak merenungkan dengan benar al-Quran. Dari satu sisi, al-Quran menyatakan, ayat Surah An-Nisa «مٰا اَرسَلنا مِن رَسولٍ اِلّا لِیُطاعَ بِاِذنِ الله») "Kami tidak mengutus para nabi kecuali supaya rakyat mentaati mereka; Lantas dalam hal-hal apa saja mereka harus ditaati? Apa yang dimaksud dengan ketaatan kepada Nabi? Ratusan ayat al-Quran menjelaskan masalah ini; Misalnya ayat Jihad; Ayat yang berkaitan dengan menegakkan keadilan; Ayat yang berkaitan dengan hukum dan hukuman, ayat yang berkaitan dengan perdagangan dan kontrak, ayat yang berkaitan dengan perjanjian internasional (QS: At-Tawba:12) وَ اِن نَکَثوا اَیمٰنَهُم- hingga akhir; Yang dimaksud adalah pemerintahan; Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa di kasus ini harus taat kepada Rasul."
Rahbar mengingatkan bahwa berdasarkan ayat-ayat ini, ketika Rasul Saw memasuki Madinah, ia membentuk pemerintahan Islami dan menciptakan supremasi; Setelah meninggalnya Rasul, meski ada beragam friksi terkait pengganti beliau, tapi tidak ada yang ragu bahwa pemerintahan yang harus dibentuk harus berdasarkan agama dan al-Quran. Setelah menjelaskan supremasi Islam, beliau membicarakan isu republik dan demokrasi serta menjelaskannya dari dua sisi. Pertama dari sisi agama dan keyakinan serta dalam koridor tanggung jawab dan hak. Dan kedua, bahwa perealisasian kedaulatan agama tanpa rakyat tidak mungkin.
Rahbar, Ayatullah Khamenei di makam gurunya, Imam Khomeini
Dengan bersandar pada ayat-ayat al-Quran dan riwayat, beliau mengingatkan bahwa seluruh lapisan masyarakat bertanggung jawab atas kondisi sebuah masyarakat. Seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah Saw di sebuah hadis, کُلُّکُم راعٍ وَ کُلُّکُم مَسئولٌ عَن رَعِیَّتِه, di berbagai riwayat juga dijelaskan hak Tuhan paling mendasar adalah bahwa setiap orang bekerja sama sehingga hak itu ditegakkan dalam masyarakat. Di satu sisi, di masyarakat agama, rakyat berkewajiban menjalankan amar makruf dan nahi munkar, di mana salah satu amar makruf adalah mengajak untuk membentuk pemerintahan yang benar dan adil.
Rahbar berkata, "Amirul Mukminin Ali bin Abi Talib as di khutbah Syiqsyiqiyah, salah satu alasan menerima kekuasaan (pemerintah) adalah وَ ما اَخَذَ اللهُ عَلَی العُلَماءِ اَلّا یُقارّوا عَلیٰ کِظَّةِ ظالِمٍ وَ لا سَغَبِ مَظلوم؛( نهجالبلاغه، خطبهی ۳) Artinya, Allah SWT telah mengambil perjanjian ini dari para ulama - yang sekarang saya bicarakan tentang ulama - bahwa mereka tidak menerima kesenjangan sosial, jarak sosial, dan tidak menerima jarak sosial yang mengarah pada kematian, satu kelaparan.
Mengenai dukungan dan kebutuhan akan dukungan rakyat, Ayatullah Khamenei menekankan bahwa pemerintah tanpa dukungan rakyat tidak akan punya pilihan selain menggunakan kekuatan dan penindasan, dan karena penindasan tidak diperbolehkan dalam pemerintahan Islam, maka realisasi pemerintahan Islam dan kelanjutannya, hanya mungkin dengan dukungan rakyat.
Dia menyebut demokrasi religius sebagai rencana agama murni dan menambahkan: "Imam agung melakukan inovasi religius ini. Mereka mempresentasikan aliran baru dan progresif ini, konsepsi Islam yang indah dan menakjubkan ini, yang didasarkan pada pemikiran yang jernih dan pengetahuan yang mendalam, dan dengan rencana yang kokoh dan logis ini, mereka mampu membawa bangsa Iran yang telah terbiasa dengan tirani selama berabad-abad, ke tengah panggung, menjadikan mereka pemilik negara dan berusaha supaya bangsa Iran percaya diri.
Ayatullah Khamenei mencatat bahwa Imam, yang membuka semua masalah negara, tahu bahwa kita harus menjalankan Islam dan orang-orang harus hadir di tempat kejadian; Islam yang diyakini Imam Khomeini adalah anti arogansi; Anti-korupsi, anti-dominasi asing dan campur tangan kekuatan asing dalam urusan internal negara.
Rahbar berkata, "Islam adalah Islam yang memerangi kerusakan dan korupsi, pemerintah Islami adalah pemerintahan yang memerangi korupsi. Anti-kejumudan adalah anti-pemikiran keterbelakangan yang usang, kejumudan dan keterbelakangan yang dimasukkan ke dalam kehidupan, menjauhkan masyarakat dari ideologi baru Islam dan pemikiran baru Imam Khomeini. Islam anti-aristokrasi; Islam pendukung orang tertindas. Imam di salah satu suratnya kepada seorang pejabat –yang berkaitan dengan akhir umur beliau, beberapa bulan sebelum beliau wafat- menulis, "Anda harus menunjukkan bahwa rakyat kita bangkit menentang kezaliman, kejumudan dan kemunduran, serta menjadikan ideologi Islam murni Muhammadi sebagai ganti dari Islam monarki, Islam Kapitalis, Islam eklektisisme atau lebih tepatnya, Islam ala Amerika."
Ayatullah Khamenei di bagian lain pidatonya menyinggung pemilu presiden di Iran dan mengatakan, Imam Khomeini ra menilai pemilu sebagai kewajiban agama dan di surat wasiatnya Imam mengatakan, "Menolak berpartisipasi, memiliki dampak duniawi dan bahkan hingga generasi mendatang yang nantinya akan dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan."
Ayatullah Khamenei
Rahbar seraya puas bahwa dengan kemurahan Tuhan, saat ini karunia ilahi demokrasi religius, kehormatan dan kekuatan pemerintah Republik Islam tetap terjaga, meminta masyarakat melalui partisipasinya menambah semaraknya pemilu dan mereka harus waspada bahwa absen di pemilu dengan alasan palsu sebenarnya sesuai dengan keinginan musuh, dan jika dua pilar ini yakni demokrasi dan agama semakin lemah, maka Islam dan Iran akan mengalami kerusakan.
“Jika terjadi kekacauan, inefisiensi, dan kelemahan dalam pengelolaan, maka harus dikompensasikan dengan membuat pilihan yang tepat dan baik serta mengefisienkan pengelolaan kerakyatan dan Islami, bukan dengan tidak ikut serta dalam pemilu,” tambah Ayatullah Khamenei.
Ayatullah Khamenei lebih lanjut mengingatkan sejumlah poin kepada para kandidat pemilu dan meminta mereka jujur kepada rakyat dan jangan mengumbar janji yang tidak diyakini. Harapan lain beliau dari para kandidat adalah jika menang, maka ia harus komitmen menerapkan keadilan sosial, memperpendek jarak antara kaya dan miskin, memerangi korupsi, memperkokoh produksi dalam negeri dan melawan penyelundupan serta impor tak perlu serta menghapus kendala produksi dalam negeri.
Dampak Internal dan Eksternal Pilpres Suriah
Suriah baru saja menggelar hajatan besar pemilu presiden kedua dalam satu dekade terakhir yang berlangsung pada 26 Mei 2021.
Pada pilpres kali ini, Bashar al-Assad memenangkan 95,1 persen suara dalam pemilu presiden kali ini, dan kembali menjabat selama tujuh tahun lagi. Ada beberapa poin penting tentang pemilu ini.
Poin pertama tentang pemilu presiden Suriah adalah suksesnya penyelenggaraan pemilu. Faktanya, syarat utama terselenggaranya pemilu di suatu negara adalah keamanan dan stabilitas. Pemilu Suriah berlangsung pada saat keamanan di negara itu berada di bawah ancaman serius.
Meskipun stabilitas relatif terwujud di Suriah, terutama selama tiga tahun terakhir, dan tidak ada kekhawatiran tentang penggulingan sistem politik negara, tapi kehadiran pasukan asing dari AS dan Turki bersama para pendukungnya termasuk ribuan teroris di beberapa bagian Suriah telah membayangi keamanan Suriah.
Dalam keadaan seperti itu, pemilu presiden Suriah diadakan di sebagian besar geografi negara itu. Lebih dari itu, penyelenggaraan pemilu tanpa tantangan keamanan dan dalam lingkungan yang aman sebagai capaian penting bagi pemerintah Suriah.
Selain menyelenggarakan pemilu yang sukses dan aman, jumlah pemilih yang tinggi juga merupakan prestasi penting bagi pemerintah Suriah. Ketua Parlemen Suriah, Hamouda Sabbagh, menyatakan jumlah pemilih mencapai 78 persen. Ia mengatakan, "dari 14.239.140 pemilih yang memenuhi syarat berpartisipasi dalam pemilihan ini, sebanyak 13. 540.860 orang memilih Assad,".
Kandidat lain dalam pemilu presiden ini, Mahmoud Ahmad Marie hanya meraih 470.276 suara, mendapat 3,3 persen suara, dan kandidat ketiga, Abdullah Salom Abdullah, hanya meraih 213.968 suara, atau 1,5 persen suara."
Tingginya jumlah pemilih dalam pemilu presiden Suriah datang ketika kubu lawan asing dan domestik memfokuskan kampanye mereka untuk memboikot pemilu dan mempertanyakan legitimasi penyelenggaraannya. Dengan demikian, 78 persen jumlah pemilih yang memenuhi syarat dalam pemilu menunjukkan legitimasi pemerintah Suriah, dan kekalahan besar bagi oposisi.
Salah satu strategi penting kubu oposisi pemerintah Suriah adalah mengadopsi strategi perpecahan dan disintegrasi atau pelemahan sistem sentral negara ini. Keberhasilan penyelenggaraan pemilu presiden Suriah menunjukkan bahwa strategi oposisi domestik dan asing telah gagal.
Bashar al-Assad, yang telah menjabat sebagai presiden Suriah sejak tahun 2000, akan menjadi presiden keempat selama tujuh tahun berikutnya, dan jika konstitusi Suriah tidak berubah, ini akan menjadi masa jabatan terakhirnya. Situs Al-Najah menulis, “Teroris mencoba menodai citra Assad dengan memecah-belah dan menciptakan kekacauan di Suriah, tetapi kebanyakan rakyat memihak pemerintahnya dengan tingkat partisipasi yang tinggi dalam pemilu kali ini,". Dengan demikian, pemilu kali ini menunjukkan kegagalan strategi menggulingkan rezim Suriah. Faktanya, musuh-musuh rezim Suriah yang gagal menggulingkan rezim Suriah secara militer, juga belum mampu mempengaruhi konstruksi kekuasaan di negara itu secara politik.
Pemilihan presiden Suriah juga menunjukkan kegagalan strategi memecah belah antara rakyat dan pemerintah Suriah. Situs Ramallah menulis, "Pemilu presiden kedua yang diadakan di negara yang menghadapi perang panjang dan menghancurkan berbagai infrastruktur dan fasilitas produksi vitalnya, serta kehancuran ekonomi yang sangat besar. Tetapi hal ini tidak mencegah orang-orang pergi ke tempat pemungutan suara, sehingga orang-orang Suriah, dengan tekad bajanya membuat partisipasi skala besar yang menggambarkan optimisme mereka terhadap masa depan yang cerah,".
Mengingat konsekuensi internal dari pemilu presiden ini, Suriah akan melihat perubahan negaranya di era baru. Perubahan ini dimulai bahkan sebelum pemilu presiden Suriah, dan dengan diadakannya pemilu dengan partisipasi 78 persen rakyat, yang dimenangkan Bashar al-Assad di atas 95 persen.
Suriah diperkirakan akan kembali ke Liga Arab, dan beberapa negara Barat diperkirakan akan melanjutkan hubungan dengan Damaskus, sambil mengurangi tekanan asing terhadap Suriah. Mengomentari hasil pemilu Suriah, situs berita Al-Ain menulis, "Pemilu yang dikuti dengan partisipasi tinggi dan kemenangan Bashar al-Assad dengan suara mayoritas akan mengurangi tekanan internasional terhadap negara ini. Sebab, Barat menyadari bahwa rakyat Suriah masih setuju dengan rezim Assad dan krisis internal tidak dapat menghentikan mereka untuk memilihnya."
Pemilu presiden Suriah merupakan salah satu pemilu yang memiliki konsekuensi eksternal selain internal. Kini empat negara yaitu: Amerika Serikat, Turki, Iran, dan Rusia menjadi aktor asing yang paling menonjol di kancah politik Suriah. Amerika Serikat dan Turki telah menjadi penentang utama rezim Suriah saat ini. Penyelenggaraan pemilu terbaru di Suriah bertentangan dengan kepentingan keduanya hadir secara ilegal dan membela militan di bagian utara dan timur Suriah.
Sebaliknya, Republik Islam Iran dan Suriah mendukung terselenggaranya pemilu presiden di Suriah, dan menekankan urgensi menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah negara ini. Pemilu presiden Suriah juga merupakan kemenangan bagi Iran dan Rusia dalam persaingan dengan Turki dan Amerika Serikat.
Pada saat yang sama, pemilu presiden telah menantang kehadiran ilegal militer Turki dan AS di wilayah Suriah, yang telah berulang kali diprotes oleh pemerintah Damaskus. Masalah ini akan ditindaklanjuti lebih serius dalam masa jabatan baru Presiden Bashar al-Assad, karena Amerika Serikat dan Turki meninggalkan wilayah Suriah dan menghormati kekuasaan Damaskus.
Robert Ford, mantan duta besar AS untuk Suriah mengatakan, "Pemilihan umum dan kemenangan Bashar al-Assad menunjukkan kegagalan diplomasi AS, dan kebijakan Biden tidak mencerminkan niatnya untuk aktif di Suriah," Ditegaskannya, "Pemilu Suriah menunjukkan kegagalan diplomasi Amerika, yang selama tujuh tahun di bawah naungan PBB dan melalui jalur politik Jenewa mencoba menggulingkan Assad, tetapi tidak berhasil.Pemilihan ini menunjukkan kurangnya pengaruh Amerika. Jika tidak, Assad tidak akan mampu melanjutkan pemerintahannya dengan dukungan penuh dari pasukan keamanannya, dan kekuatan besar seperti Amerika Serikat tidak dapat menggulingkannya."
Cahaya Ahlul Bait di Kota Suci Qom
Komplek makam Sayidah Fatimah Maksumah as, salah satu keturunan Rasulullah Saw dan saudari Imam Ali Ridha as yang berada di kota suci Qom tidak pernah sepi dan selalu dipadati oleh para peziarah dan para pecinta Ahlul Bait as.
Mengapa makam wanita suci Ahlul Bait ini ramai dipadati peziarah yang mengharapkan berkah darinya. Siapakah Fatimah Maksumah ini? Apa posisinya di mata umat Islam?
Imam Shadiq as sudah sekian tahun yang lalu memberitahukan tentang kelahiran Sayidah Maksumah. Beliau bersabda: "Akan meninggal dan dikuburkan seorang perempuan dari salah seorang keturunanku yang namanya adalah Fatimah putri Musa, seorang perempuan yang dengan syafaatnya pada hari kiamat, seluruh pengikut syiah akan masuk surga".
Imam Jafar Shadiq as yang juga kakeknya telah menyampaikan kabar gembira akan kedatangan Sayidah Maksumah di kota Qom. Ia berkata, "Salah satu putri dari anakku berhijrah ke kota Qom (salah satu daerah di Iran). Dia bernama Fatimah binti Musa bin Jafar." Imam Shadiq menambahkan, "Dengan keberadaan putri itu, kota ini (Qom) menjadi haram atau kota suci keluarga Rasulullah Saw."
Kota Qom menjadi kota suci karena kota ini disebut sebagai haram para imam maksum. Hal ini telah disebutkan dalam puluhan riwayat dari Rasulullah Saw, Imam Ali dan para Imam lainnya yang berbicara tentang kesucian dan kemuliaan kota Qom.
Makam Sayidah Fatimah Maksumah di Qom
Ayatullah Mar'ashi Najafi mengatakan, "Alasan saya berhijrah ke Qom karena ayah saya, Sayid Mahmoud Mar'ashi Najafi selama 40 malam beritikaf di makam Imam Ali as. Suatu malam ketika ayah saya sedang beritikaf, ia melihat Imam Ali as sambil berkata, 'Sayid Mahmoud apa yang kamu inginkan?' Ayah saya berkata, 'Aku ingin mengetahui di mana makam Sayidah Fatimah az-Zahra supaya aku bisa menziarahinya.' Imam Ali berkata, 'Saya tidak bisa melanggar wasiatnya dan mengungkapkan kuburannya.' Kemudian ayah saya berkata, 'lalu apa yang saya lakukan jika ingin berziarah kepada Sayidah Zahra? Imam Ali berkata, 'Allah Swt telah memberikan hadiah Fatimah kepada Fatimah Maksumah, maka siapa saja yang ingin berziarah ke makam Sayidah Zahra, hendaknya ia menziarahi makam Sayidah Maksumah.'"
Lantas siapakah Sayidah Fatimah Maksumah ini dan apa karakteristiknya ?
Sayidah Fatimah Maksumah as dilahirkan di kota Madinah pada 1 Dzulqaidah 173 Hijriah. Ia lahir dan dibesarkan di rumah kemuliaan. Ayah dan ibunya adalah sosok yang memiliki keutamaan akhlak, ibadah dan kezuhudan, ketakwaan, kejujuran, kesabaran, kedermawanan, dan kesucian.
Ayahnya, Imam Musa al-Kazhim as dan ibunya Sayidah Najmah Khatun adalah sosok mulia dan agung. Selain mereka, Sayidah Maksumah memiliki saudara laki-laki yang menjadi pembibingnya yaitu, Imam Ali Ridha as. Di bawah bimbingan mereka, Sayidah Maksumah tumbuh menjadi wanita agung.
Kebahagiaan Sayidah Maksumah as bersama mereka di masa kecil tidak bertahan lama. Karena ayahnya, Imam Kadhim as gugur syahid di penjara penguasa lalim saat itu. Wanita mulia ini berusia 10 tahun ketika ayahnya gugur syahid. Setelah itu, Imam Ridha as menjadi satu-satunya pelindung setia dan pembimbing Sayidah Maksumah.
Sayidah Maksumah senantiasa menuntut ilmu dan membela kebenaran dalam kondisi apapun. Ia mengamalkan ilmu pengetahuan yang didapatkan dari ayahnya. Kehadiran aktif Sayidah Maksumah dalam kegiatan mengajar dan ibadah menunjukkan posisi dan kedudukan tinggi wanita dalam sejarah kebudayaan Islam.
Kehidupan Sayidah Maksumah menjadi bukti bahwa Islam sangat menghargai wanita dan menempatkannya pada kedudukan tinggi, sehingga dari keutamaan spiritual, keilmuan, dan kemuliaan akhlak menjadi teladan bukan hanya bagi wanita saja.
Sayidah Maksumah dipanggil dengan berbagai gelar, salah satunya adalah gelar Muhadisah, yang berarti salah satu wanita yang meriwayatkan hadis. Hadis-hadis yang beliau riwayatkan mendapat posisi tinggi di kalangan ulama dan dipercaya. Sepanjang hidupnya, Sayidah Maksumah sangat gigih memperjuangkan dan mempertahankan wilayah Ahlul Bait as. Hal ini menunjukkan wawasan luas beliau terhadap kondisi zamannya, karena saat itu pemerintah Abbasiyah memberlakukan kondisi yang sangat ketat khususnya terhadap Ahlul Bait dan pengikutnya.
Di era dinasti Bani Abbasiyah, aksi penyiksaan dan penjara-penjara menakutkan membuat umat tidak dapat mengakses Imam Kadhim as. Di era kepemimpinan Imam Ridha as, juga tidak boleh dilupakan peran Sayidah Maksumah dalam menjelaskan posisi Imamah Ahlul Bait kepada umat Islam. Ketika itu, Sayidah Maksumah giat berjuang mengokohkan pondasi Imamah di tengah masyarakat dengan menjelaskan sejumlah hadis yang berkaitan dengan wilayah Ahlul Bait.
Makam Sayidah Fatimah Maksumah di Qom
Di antara hadis yang diriwayatkan Sayidah Maksumah adalah Hadis Manzilah yang menjelaskan posisi Imam Ali as. Di hadis ini dijelaskan bahwa kedudukan Imam Ali terhadap Nabi Saw, seperti posisi Harun bagi Nabi Musa as. Beliau juga menjelaskan peristiwa penting di Ghadir Khum untuk mencegah umat Islam tersesat dan lalai dari amanat Nabi kepada mereka.
Beliau juga senantiasa mengingatkan umat terkait jawaban Imam Ridha as soal usulan Khalifah Makmun kepada Imam ini. Makmun dalam makarnya mengusulkan posisi Putra Mahkota kepada Imam Ridha as, sebuah usulanyang bersifat makar dan tipu daya. Hal ini tak lebih dimaksudkan Makmun untuk meredam perlawanan para pengikut Ahlul Bait as. Imam Ridha saat menjawab usulan Makmun mengatakan, jika khilafah merupakan hakmu tidak seharusnya kamu melimpahkannya kepada orang lain, namun jika bukan hakmu, mengapa kamu menyebut dirimu khalifah umat Islam dan menentukan putra mahkota (Wali Ahd).
Sayidah Maksumah mengingatkan kembali peristiwa tersebut demi menyadarkan masyarakat bahwa kepemimpinan terhadap umat Islam merupakan hak keluarga suci Nabi. Oleh karena itu, selanjutnya sejarah mencatat perjuangan besar Sayidah Maksumah dalam mengokohkan Imamah Ahlul Bait khususnya di saat masalah kepemimpinan tengah dirongrong oleh konspirasi musuh.
Sayidah Maksumah berhijrah dari Madinah menuju Marv di Iran untuk menjumpai saudaranya, Imam Ridha as. Rombongan Sayidah Maksumah yang tengah menuju Marv mendapat sambutan hangat masyarakat. Selama perjalanan beliau memanfaatkan kesempatan untuk menjelaskan keutamaan Ahlul Bait kepada masyarakat.
Hal inilah yang membuat antek-antek Bani Abbasiyah memburu rombongan Sayidah Maksumah. Ketika rombongan ini sampai di kota Saveh, mereka diserang oleh pasukan Makmun dan kelompok pembenci Ahlul Bait. Sejumlah pengikut beliau di peperangan tak seimbang ini gugur syahid. Akibat peristiwa ini, Sayidah Maksumah terpukul batinnya dan jatuh sakit. Atas inisiatif Sayidah Maksumah, rombongan kemudian menuju kota Qom.
Wanita suci ini tak lebih dari 17 hari hidup di Qom, beliau akhirnya menghembuskan nafasnya akibat penyakit yang dideritanya pada tanggal 10 Rabiul Tsani 201 H.
Makam Sayidah Fatimah Maksumah di Qom
Hingga kini, keberadaan Sayidah Maksumah yang sangat singkat di kota Qom mendatangkan berkah yang cukup besar. Kini, setelah berlalu berabad-abad, makam Sayidah Maksumah di Qom, diziarahi ribuan bahkan jutaan orang dari segala penjuru dunia. Makam Sayidah Maksumah di Qom menebarkan berkah bagi kota suci ini, dan berkembangnya Hauzah ilmiah. Para pemikir dan pencinta Ahlul Bait dari berbagai negara dunia mengunjungi kota suci Qom untuk menuntut ilmu-ilmu Islam. Kota ini selanjutnya menjadi tempat para peziarah para pecinta Ahlul Bait as. Di kota ini kemudian muncul Pusat Pendidikan Agama (Hauzah Ilmiah) besar di dunia Islam.
Kapal Perusak Sahand, Simbol Kemajuan Teknologi AL Iran
Angkatan Laut berperan penting bagi keamanan nasional dan kekuatan Republik Islam Iran sebagai negara dengan garis pantai yang panjang di perbatasan utara dan selatan, terutama letaknya di wilayah geo-strategis Teluk Persia.
Di sisi lain, Iran menghadapi embargo senjata selama beberapa dekade, yang menyebabkan perhatian terhadap kemampuan dan kemandiriannya untuk memenuhi kebutuhan kapal dan peralatan militer laut, terutama kapal perusak, yang berada di garis depan industri maritim Iran.
Sejak diperkenalkannya kapal perusak Jamaran dengan nomor 76 pada Februari 2009 sebagai kapal kelas gelombang pertama ke Iran dan dunia, proses perancangan dan produksi kapal di industri pertahanan negara kita telah berkembang pesat. Pada tahun-tahun berikutnya hingga sekarang dibuat kapal baru kelas ini dalam tahap yang berbeda. Konstruksi dan operasi sedang berlangsung, dan perusak Sahand termasuk salah satu proyek besar di bidang ini. Selain mempercepat pembangunan kapal-kapal tersebut, hal terpenting dalam hal ini adalah perubahan yang sangat penting dan mendasar yang telah dilakukan pada kapal perusak kelas gelombang baru.
Pada prinsipnya, kapal ini tidak lagi sangat mirip dengan Jamaran. Kapal Sahand memiliki berat tonase antara 1300 hingga 1500 ton, dan panjangnya sekitar 95 meter. Kapal-kapal ini menggunakan rudal anti jelajah seperti rudal Noor atau Qadr, dan di bagian anti-pesawat, dua peluncur seri Mihrab dan Sayad 2 dipasang di kapal tersebut.
Dasar dari desain kelas gelombang, termasuk kapal perusak Sahand, kembali ke kapal kelas Alvand yang dibeli dari Inggris untuk angkatan laut Iran sebelum kemenangan Revolusi Islam dan pada akhir 1960-an. Iran menerima empat kapal ini, salah satunya hancur di Teluk Persia selama pertempuran yang tidak seimbang dengan Amerika Serikat pada tahun 1988.
Pemilihan kapal ini sebagai kapal jenis kelas gelombang menunjukkan bahwa perancang Angkatan Laut Angkatan Darat dan Organisasi Industri Maritim Kementerian Pertahanan Iran memiliki pilihan konservatif dan konvensional dalam langkah pertama untuk proyek penting ini.
Salah satu hal terpenting dalam desain kapal kelas gelombang adalah desain struktur luar dari tampilan kapal ini. Meskipun di kapal gelombang dan Damavand 1, memilii kemiripan dengan model awal Alvand dan tidak termasuk generasi baru di dunia, tetapi rilis gambar dari seri baru kapal kelas gelombang menunjukkan bahwa perubahan mendasar telah terjadi terutama di bidang desain lambung hingga penampang, serta kelengkapan radar canggih untuk melacak kapal target.
Kapal perusak Sahand adalah proyek gelombang kelima yang dikenal sebagai "Gelombang 5". Kapal ini diberi nama "Sahand" untuk mengenang kapal Penghancur Sahand, yang tenggelam pada tahun 1988, selama konflik angkatan laut dengan kapal-kapal AS di Teluk Persia. Pertama kali kapal ini diluncurkan pada September 2012 dan Novermber 2018.
Sahand adalah kapal perang ketiga yang dibangun Iran setelah Jamaran dan Damavand. Kapal perusak ini memiliki kemampuan serangan dan pertahanan ganda dibandingkan dengan kapal perusak Jamaran, yang dilengkapi dengan peluncur torpedo, meriam anti-pesawat dan anti-permukaan, dan sistem rudal permukaan-ke-permukaan dan permukaan-ke-udara. Kapal ini juga dilengkapi kemampuan penghindaran radar yang meningkatkan jangkauan operasionalnya.
Kapal Sahand dapat dianggap sebagai awal lompatan dalam kapal perusak jenis gelombang dan perpindahan ke kapal yang lebih besar. Kapal perusak Iran Sahand dengan nomor lambung 74 telah menjadi berita utama dalam beberapa hari terakhir, karena pelayaran pertamanya di Samudra Atlantik dalam sejarah Angkatan Laut Iran dengan navigator Makran.
Tingginya kapasitas kapal perusak Sahand dalam menyimpan logistik dan muatan, bahan bakar dan air menjadikannya salah satu pilihan utama pengiriman ke perairan yang jauh. Fitur Sahand lainnya adalah mendapatkan kebutuhannya lebih cepat dan lebih mudah dari kapal pendukung.
Menurut para ahli, Sahand dapat melakukan perjalanan 16.000 kilometer di lepas pantai Iran ke perbatasan AS dalam waktu sekitar 20 hari. Salah satu fitur terpenting dari kapal perusak Sahand adalah kekuatan angkatan lautnya yang tinggi. Struktur lambung yang kuat memungkinkan kapal perang ini berlayar selama lebih dari 150 hari di perairan yang bergejolak tanpa dukungan angkatan laut.
Badan utama Sahand terdiri dari 20 blok terpisah yang memiliki empat lantai. Pada kapal ini terdapat dinding untuk mencegah masuknya air atau api menyebar di antara blok yang berbeda yang menghubungkan satu sama lain melalui pintu yang terpasang di dalamnya. Struktur kapal perusak ini dirancang dalam tiga lantai.
Perbedaan tampilan dek atas Sahand dengan generasi sebelumnya. Material yang digunakan untuk struktur kapal perusak Sahand adalah material khusus dengan kemampuan siluman dari jangkauan radar musuh.
Sahand memiliki kemampuan melebihi Jamaran konstruksi struktur terapung dengan peningkatan tingkat penyembunyian. Perbedaan lain antara Sahand dan dua contoh kapal perusak kelas gelombang sebelumnya, yaitu Jamaran dan Damavand, terletak pada landasan pendaratan dan lepas landas helikopter yang lebih besar.
Pada kapal perusak Jamaran dan Damavand, landasan helikopter memiliki kemampuan untuk mendarat dan lepas landas helikopter kecil seperti helikopter Bell-212, Tetapi, pada kapal Sahand terdapat penambahan luas landasan untuk pendaratan dan lepas landas helikopter anti-permukaan SH3C King. Sahand adalah kapal perusak Iran pertama yang dapat menerima helikopter ini.
Kemampuan ofensif dan defensif yang tinggi dari kapal perusak Sahand juga dilengkapi pembaruan peluncur torpedo dan berbagai meriam anti-pesawat dan anti-permukaan, sistem rudal permukaan-ke-permukaan dan permukaan-ke-udara, sistem pertahanan titik, sistem anti-kapal selam, kemampuan anti-radar, dan peningkatan jangkauan operasional, kemampuan manuver yang tinggi serta sistem elektroniknya.
Kapal perusak Sahand dengan ukuran panjang 94 meter, lebar 11,5 meter, tinggi 16 meter dan berat 1400 ton lebih besar dibandingkan kapal Jamaran dan Damavand, sehingga mampu mengangkut personel lebih banyak.
Sahand ditenagai oleh empat mesin diesel yang menggerakkan dua baling-baling di depan dan dua baling-baling di belakang kapal, dan kecepatan maksimumnya adalah 34 knot. Menurut pejabat terkait, gearbox kapal perusak ini sepenuhnya milik Iran. Sementara tingkat konsumsi bahan bakarnya berkurang, tangki bahan bakarnya lebih besar dari Jamaran dan Damavand, dan mampu menempuh jarak 300 km.
Selain itu, di bagian belakang kapal ini telah dipasang meriam Gatling 30 mm (multi-barrel) yang memiliki daya tembak 4000 peluru per menit dan jangkauan 270 derajat, mampu menghadapi segala macam ancaman ofensif. Di bagian depan kapal perusak Sahand, dipasang meriam anti-permukaan dan anti-pesawat 76 mm yang disebut Fajr 27, yang juga dilengkapi dengan sistem optik dan sistem radar serta kemampuan untuk menembak target permukaan dan udara.
Meriam ini memiliki 85 persediaan amunisi dan senjata otomatis penuh yang mampu menghancurkan berbagai target permukaan dan udara, bahkan rudal anti kapal, dengan menembakkan hingga 120 peluru per menit, kemampuan untuk membidik dengan sistem radar dan elektro-optik yang efektif di kisaran 12.000 hingga 17.000 meter.
Kapal perusak ini juga memiliki 4 meriam 20 mm di kedua sisi untuk pertempuran jarak dekat. Dua 2 peluncur rudal pertahanan udara altar juga ditempatkan di kapal perusak ini. Kapal perusak ini memiliki tabung torpedo 6 533 mm untuk keterlibatan permukaan dan bawah permukaan.
Spesialis Angkatan Laut juga telah mampu memproduksi torpedo versi Iran untuk mengendalikan dan mengendalikan torpedo ini. Secara umum, dua karakteristik penting dari kapal perusak Sahand dapat dipertimbangkan dalam struktur yang sangat kuat dan penghindaran radar serta peningkatan tingkat dek penerbangan.
Ketika Kemanusiaan Memudar
Selama beberapa hari terakhir kita mendengar berita mengerikan. Berita ini menyebutkan bahwa pada Ahad (6 juni 2021) dalam sebuah serangan terencana, seorang warga Kanada sengaja membantai satu keluarga Muslim beranggotakan empat orang.
Pria tersebut di selatan Ontario menyerang anggota keluarga Muslim ini yang tengah berjalan dengan truknya. Akibat serangan brutal ini, hanya anak laki-laki berusia 9 tahun yang selamat, dan kini masih dirawat di rumah sakit.
Menurut laporan AFP dari London, Ontario, tersangka Nathaniel Veltman, 20 tahun setelah melakukan aksinya langsung melarikan dan dan kemudian ditangkap. Menurut keterangan polisi, tidak ada kontak antara tersangka dan korban. Menurut pengamat, "Mereka adalah orang tak berdosa, dan dibunuh karena status Muslimnya."
Insiden mengerikan ini menuai beragam respon. Sejumlah pihak menyebutnya tragedi besar yang membuat masyarakat Kanada mengalami ujian berat. Sabour Khan, ketua Organisasi Muslim London di wawancaranya dnegan media resmi negara ini "CBC) mengatakan, " Saya takut untuk teman-teman saya dan komunitas saya. Saya takut karena cadar dan mereka yang memakai pakaian adat muslim. Aksi teroris ini membawa masyarakat ke arah terorisme."
Islamofobia bukan hal baru di dunia Barat. Di abad 19 dan awal abad 20, ketika dunia Islam tengah pasif dan mundur, serta Muslim mulai kehilangan posisi serta mundur. Kelompok anti-Islam tidak lagi memiliki kekhawatiran terhadap Islam. Setelah kebangkitan dan pemulihan identitas dunia Islam, yang dimulai pada akhir abad kedua puluh, terutama dengan kemenangan Revolusi Islam Iran, secara bertahap perasaan takut terhadap Islam dan konfrontasi dengan Muslim di Barat dimulai dalam dimensi baru. Awal abad ke-21 bertepatan dengan insiden 11 September dan serangan terhadap Menara Kembar. Insiden ini dan konsekuensinya menyebarkan anti-Islam dan Islamofobia di dunia Barat.
Sejak itu, selain peristiwa 11 September 2001, setiap insiden lain, seperti ledakan stasiun kereta api Madrid pada Maret 2004 dan pengeboman stasiun bawah tanah London pada 2005, dengan cepat dikaitkan dengan umat Islam dan telah menjadi simbol perilaku dan budaya Muslim. Dalam masyarakat Amerika dan masyarakat Eropa, terjadi peristiwa dimana korbannya adalah Muslim, terutama mereka yang mengikuti penampilan dan ritual Islam.
Kebijakan anti-Islam pemerintah Barat dalam membatasi Muslim, pada dasarnya, telah mendorong kebencian terhadap Muslim dan serangan teroris terhadap Muslim. Setelah peristiwa 11 September, beberapa sosiolog Barat mengusulkan bahwa "Bisa jadi seorang teroris bukan Muslim, tetapi seorang Muslim pasti teroris."
Hal ini menyebabkan berbagai film yang membangkitkan kebencian terhadap umat Islam di benak penonton diproduksi. Sejak itu, ratusan tindakan kriminal telah dilakukan terhadap umat Islam, masjid dan tempat-tempat milik umat Islam. Menurut statistik Kanada, kejahatan rasial yang menargetkan Muslim Kanada meningkat sekitar 253 persen dari 2012 hingga 2015.
Dalam beberapa kasus, tindakan kekerasan ini bahkan berujung pada pembunuhan umat Islam di komunitas tersebut. Pada 29 Januari 2017, seorang penyerang rasis bersenjata menembaki jamaah dalam serangan teroris di Masjid Quebec, menewaskan enam orang dan melukai 19 lainnya. Peristiwa ini mengejutkan semua orang dan membuat takut umat Islam.
Tindakan anti-Muslim seperti itu tidak terbatas pada kekerasan Barat. Sebaliknya, sementara pemerintah Kanada mengutuk serangan terhadap Muslim, sebenarnya tidak mengambil tindakan untuk memerangi kekerasan, tetapi dalam beberapa kasus menghasut dan mempromosikan ujaran kebencian. Sebagai contoh, para peneliti mengatakan sistem pendidikan publik Kanada mempromosikan sikap Islamofobia di kalangan anak muda dan remaja.
Media Kanada juga sering mencoba menggambarkan Muslim sebagai tidak manusiawi, ekstremis, fanatik dan berbahaya, sehingga menimbulkan rasa kebencian pada orang lain. Dalam kejahatan terbaru ini - pembunuhan keluarga Muslim yang tidak bersalah - situs web London Free Press menggambarkan serangan itu sebagai salah satu kekerasan yang sedang berlangsung terhadap Muslim di Kanada dan menulis bahwa Dewan Nasional Muslim Kanada antara tahun 2015-2019 memiliki data lebih dari 300 serangan penyerangan terhadap Muslim, lebih dari 30 di antaranya disertai dengan kekerasan fisik yang parah.
Namun, pendekatan anti-Islam belum mampu mencegah orang untuk beralih ke agama ilahi ini. Menurut statistik yang diterbitkan, Islam adalah agama terpenting kedua di Kanada setelah Kristen, yang merupakan agama mayoritas orang Kanada. Meskipun tradisi Kristen masih lazim di negara ini, perlu dicatat bahwa tingkat orang Kristen Kanada telah turun dari 98% pada tahun 2001 menjadi 67,3% pada tahun 2011.
Situasi ini telah terjadi dalam setengah abad terakhir setelah migrasi banyak Muslim dari berbagai negara ke Kanada, dan Islam tumbuh dan menyebar lebih cepat daripada agama lain. Banyak orang Kanada telah masuk Islam sekarang. Jumlah masjid dan musholla di negeri ini semakin bertambah dan banyak perkumpulan dan kelompok Islam yang aktif di negeri ini. Selain menunjukkan penyebaran Islam di negeri ini, kasus-kasus tersebut menunjukkan bahwa risalah Islam dipahami dan didengar sebagai agama damai dan sebagainya.
Menurut para peneliti, serangan yang meluas terhadap Islam telah memotivasi kaum muda untuk belajar tentang Islam dan membuka jendela realitas bagi mereka. Islamofobia palsu membuat seorang pemuda seperti Gregory di Kanada penasaran untuk mengetahui agama apa yang dipropagandakan secara negatif oleh media Barat. Sementara itu, sebuah kejadian sederhana akan membuat remaja Kanada yang penasaran ini menyadari realitas Islam.
Gregory, warga Kanada yang masuk Islam
"Suatu hari saya berada di sebuah situs web di Internet ketika seorang Muslim secara tidak sengaja memasuki ruang obrolan saya dan memperkenalkan dirinya dan agamanya," katanya. Saya bertanya kepadanya tentang Islam dan dia menjawab dan dengan jawabannya saya secara bertahap menjadi tertarik pada Islam. Gregory menghabiskan beberapa waktu untuk meneliti Islam dan kitab suci Muslim, dan akhirnya menemukan bahwa Islam bukan agama kekerasan dan ekstremisme, tetapi juga memberi manusia harapan dan identitas baru melalui ajaran spiritualnya yang konstruktif. Dia adalah salah satu dari ratusan anak muda yang memilih Islam sebagai agama yang memiliki tujuan dan makna.
Ideologi Islamofobia dan serangan terhadap Islam adalah realita dunia kita saat ini dan menambah domain luas sambutan terhadap agama ialhi ini. Namun pertanyaannya yang sampai saat ini belum terjawab adalah, apakah hak manusiawi dapat diabaikan di perlawanan terhadap sebuah agama atau keyakinan, dan hak hidup dicabut ? Apalagi hal tersebut terjadi di sebuah masyarakat yang mengklaim pembela HAM, kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama?
Tidak diragukan lagi, insiden teroris baru di Kanada merupakan kelanjutan dari kurangnya perhatian otoritas Kanada untuk memperbaiki situasi hak asasi manusia dan menghormati hak-hak minoritas di negara ini. Pada saat yang sama, aliran humanisme di Barat, yang menjadikan manusia sebagai pusat alam semesta dan fokus dari semua aliran dan program langit, dan menganggap orisinalitas manusia dan pemahamannya dalam segala bidang, menciptakan berhala baru yang disebut manusia yang menggantikan kemanusiaan atau rasa hormat terhadap manusia lain dengan egoisme dan superioritas.
Hasilnya adalah prevalensi perasaan kekosongan, kesia-siaan, dan perasaan tidak aman mental di antara individu, terutama di kalangan pemuda Barat. Dari sudut pandang sosiolog Prancis, "Henri Lefebvre" adalah keterasingan tersembunyi dalam kehidupan Barat sehari-hari. Kehidupan di kota-kota kapitalis telah menjadi pengulangan yang membosankan. Semakin sedikit mereka berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung satu sama lain.
Manusia Barat meski memiliki peralatan dan jaringan komunikasi canggih, namun menjadi manusia paling kesepian di sejarah yang mengindap rasa ketakutan dan rasa tidak aman. Dan kini tingkat kemarahan dan ketakutan mereka berada di level tertinggi. Fukuyama menyebut kendala utama masyarakat ini adalah jatuhnya kemanusiaan dan krisis akibat keruntuhan moral.
Dan yang paling disesalkan adalah dampak dari kemarahan dan kekhawatiran akibat kekosongan aliran materialis menimpa manusia-manusia tak berdosa yang jika kita katakan dosanya adalah karena mereka Muslim.
Kalah Perang, Israel Minta Bantuan Dana Tambahan dari AS
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden merupakan salah satu pendukung utama rezim Zionis Israel. Sejak lama, dia mendukung rezim ilegal ini. Izin penjualan senjata tambahan senilai ratusan juta dolar ke Israel oleh pemerintahan Biden telah menimbulkan kontroversi.
Penjualan senjata senilai $735 juta ke rezim Zionis terjadi tepat pada saat rezim penjajah al-Quds ini sedang melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza.
Di sisi lain, rezim Zionis adalah penerima bantuan terbesar dari Amerika Serikat (AS). Israel menerima bantuan militer tahunan sebesar $3,8 miliar dari AS. Namun baru-baru ini, Tel Aviv meminta lebih banyak.
Seorang senator AS mengungkapkan bahwa Israel sedang mempersiapkan permintaan tambahan $ 1 miliar ke Pentagon untuk mengisi kembali sistem rudalnya setelah perang terbaru di Jalur Gaza. Senator Republik Lindsey Graham meminta Kongres untuk segera menyetujui permintaan Tel Aviv untuk pendanaan tambahan tersebut.
Graham dalam wawancara dengan Fox News usai bertemu dengan Perdana Menteri rezim Zionis Benjamin Netanyahu dan Menteri Peperangan Benny Gantz pada hari Selasa (1/6/20201) mengatakan bahwa akan ada permintaan $ 1 miliar ke Pentagon dari Israel guna mengisi kembali Iron Dome dan beberapa hal lainnya, untuk meningkatkan sistem ini.
Graham berjanji untuk memimpin upaya mengamankan permintaan Israel di Kongres setelah Pentagon secara resmi menerimanya dalam beberapa hari mendatang. Dia mengatakan, setiap kali ada yang mencoba untuk menghancurkan Israel, respons kami adalah lebih banyak bantuan.
Senator AS ini mengklaim bahwa Iron Dome telah menyelamatkan ribuan nyawa selama serangan roket pejuang Palestina pada bulan Mei. Graham berharap pemerintahan Presiden AS Joe Biden dan Kongres akan menyetujui permintaan Israel tersebut.
AS sampai sekarang telah memberi Israel $146 miliar dalam bentuk bantuan bilateral dan pendanaan misil. Menurut laporan Congressional Research Service, saat ini, hampir semua bantuan bilateral AS kepada Israel dalam bentuk bantuan militer.
Pentagon selama bertahun-tahun telah membantu rezim Zionis mengembangkan infrastruktur militernya, dan mengizinkannya membeli peralatan canggih dari AS. Dari bantuan militer $3,8 miliar yang diberikan AS kepada Israel pada tahun 2020, $500 juta adalah untuk sistem rudal, termasuk investasi dalam sistem Iron Dome untuk mencegat roket yang masuk.
Namun, seperti yang disaksikan baru-baru ini, sistem Iron Dome yang banyak digembar-gemborkan sebagai sistem canggih anti-rudal telah gagal mencegat ribuan roket yang ditembakkan oleh gerakan perlawanan Palestina di Gaza.
Kegagalan tersebut menunjukkan bahwa seberapa pun bantuan AS telah terbukti tidak cukup untuk meningkatkan kemampuan militer rezim apartheid Zionis, termasuk sistem pertahanan Iron Dome, yang telah menghasilkan sekitar $1,6 miliar investasi AS sejak 2011.
Militer Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Gaza selama 11 hari (10-21 Mei 2021). Serangan ini merenggut nyawa lebih dari 250 warga Palestina termasuk 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 orang. Agresi tersebut juga merusak infrastruktur penting dan ribuan rumah.
Dukungan Anggota Parlemen Irlandia kepada Palestina
Masyarakat internasional mereaksi kejahatan terbaru rezim Zionis Israel di Jalur Gaza, Palestina. Rezim ilegal ini telah melancarkan serangan udara membabibuta dari tanggal 10-21 Mei 2021. Dalam agresi tersebut, 255 warga Palestina gugur syahid, termasuk 66 anak, 39 wanita dan 17 lansia. Lebih dari 1.948 orang juga terluka.
Reaksi atas kejahatan Israel juga datang dari Irlandia. Dewan Kota Belfast menuntut pengusiran duta besar rezim Zionis. Menurut FNA mengutip Belfast Telegraph, rencananya sebuah proposal akan diajukan ke Dewan Kota Belfast. Proposal itu berisi permintaan para pejabat lokal ke pemerintah Inggris dan Irlandia untuk segera mengusir duta besar Israel.
Proposal pengusiran para dubes Israel akan dikemukakan di Dewan Kota Belfast oleh Fiona Ferguson, anggota organisasi People Before Profit. Dalam proposal ini ditegaskan bahwa operasi militer Israel di Gaza adalah "kelanjutan genosida atas Palestina dan perluasan permukiman ilegal adalah pelanggaran nyata terhadap hukum internasional."
Disebutkan pula bahwa tindakan Israel adalah Apartheid dan "kerja sama reguler dengan rezim Israel dalam kondisi semacam ini tidak bisa dibela." Proposal ini juga menegaskan dukungan rakyat Irlandia Utara untuk bangsa Palestina.
"Dewan Kota Belfast mengakui sejarah kaya solidaritas semua masyarakat Belfast dalam mendukung Palestina. Salah satu dukungannya berkaitan dengan hari-hari terakhir, yaitu ketika masyarakat berunjuk rasa dan menuntut diakhirinya kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina. Solidaritas warga kita ini bisa menjadi sarana penting untuk menghentikan dukungan kita terhadap tindakan-tindakan Israel," bunyi proposal itu.
"Dengan demikian, Dewan Kota Belfast mengutuk tindakan rezim Israel dan setuju untuk mengirim permohonan kepada pemerintah Irlandia dan Kerajaan Inggris untuk segera mengusir dubes-dubes Israel," tambahnya.
Partai People Before Profit Irlandia menuntut Dail Irlandia, atau parlemen negara itu, mendukung mosi untuk mengusir Duta Besar Israel. Gino Kenny, anggota Parlemen Irlandia dan juru bicara Partai People Before Profit mengatakan, waktu untuk kata-kata dan pernyataan telah lewat dan tindakan perlu diambil untuk menghentikan pertumpahan darah di Gaza dan wilayah pendudukan lainnya. Tindakan itu juga termasuk memboikot Israel dan sistem Apartheid yang didirikannya.
"Israel telah memerintah teror dan pembunuhan atas orang-orang Gaza. Dalam delapan hari, lebih dari 200 orang telah terbunuh termasuk 60 anak, dibunuh karena tidak melakukan apa-apa, dibunuh karena mereka orang Palestina," ucap Kenny saat berbicara di parlemen Irlandia.
Dia menambahkan, dunia menyaksikan ketika Israel melakukan hukuman kolektif terhadap orang-orang Palestina di tanah yang diduduki. Kenny, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (19/5/2021), mengatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengusir duta Besar Israel untuk Irlandia.
Menurut Kenny, mosi yang diajukan akan menekan pemerintah, termasuk Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Irlandia Simon Coveney untuk mengambil tindakan nyata guna membela rakyat Gaza yang terkepung dan diduduki dan mengirimkan pesan solidaritas bahwa kejahatan Israel terhadap kemanusiaan tidak akan luput dari perhatian.
Kenny menuturkan bahwa mereka akan mengirim pesan kepada rakyat Palestina bahwa mereka tidak sendirian dan bahwa mereka memiliki orang-orang Irlandia untuk mendukung mereka.
Dia lebih lanjut menunjuk posisi unik Irlandia di Dewan Keamanan (DK) PBB dan mengatakan, pihaknya dapat menggunakan kecakapan diplomatiknya untuk menciptakan perubahan yang berarti dan mengirim pesan ke Israel dan dunia bahwa kejahatan semacam itu tidak akan dibiarkan begitu saja.
Sementara itu, Dewan HAM PBB telah menyepakati resolusi dimulainya investigasi internasional terkait kejahatan rezim Zionis di Gaza.
Armada AL Militer Iran Mengarungi Samudra Atlantik
Seorang komandan tinggi militer Republik Islam Iran mengatakan bahwa Armada Angkatan Laut (AL) negara ini telah memasuki Samudra Atlantik dan berdasarkan hukum internasional, AL Iran berhak hadir AL di perairan internasional.
Dalam pernyataannya pada hari Kamis (10/6/2021), Wakil Koordinator Militer Iran Laksamana Habibollah Sayyari mengatakan, dua kapal, termasuk kapal "Pelabuhan Bergerak" (Forward Base Ship) Makran dan kapal perusak Sahand buatan dalam negeri, telah berhasil mencapai Samudra Atlantik tanpa bersandar di pelabuhan negara lain, dan ini adalah untuk pertama kalinya AL Iran sampai sejauh ini ke Samudra Atlantik.
"Kami menganggap kehadiran kami di perairan internasional sebagai hak strategis yang tidak dapat dicabut dari Angkatan Laut Republik Islam Iran dan kami akan melanjutkan jalan ini dengan kekuatan," kata Sayyari.
Dia menambahkan, armada AL Iran berangkat dari kota pelabuhan Iran Bandar Abbas di Teluk Persia pada 10 Mei 2021 dan sejauh ini telah berlayar sekitar 6.000 mil laut, sekitar 12.000 kilometer selama 30 hari perjalanan.
Sayyari menuturkan, kapal-kapal tersebut sekarang berada di Samudra Atlantik dan melanjutkan perjalanan mereka untuk melakukan misi maritim terpanjang menuju Samudra Atlantik Utara.
Pernyataan Wakil Koordinator Militer Iran muncul sehari setelah situs web berita Amerika Politico melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden memperingatkan Venezuela dan Kuba untuk menolak dua kapal Iran.
Menurut laporan yang mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya itu, kapal-kapal Iran mungkin membawa senjata untuk dipindahkan ke Caracas.
Perjalanan kapal-kapal Iran melintasi Samudra Atlantik dianggap sebagai "langkah signifikan" bagi AL Iran dan langkah ini menunjukkan kemampuan AL negara tersebut dan peningkatan akses AL Iran ke Belahan Barat.
"Kehadiran yang kuat ini menunjukkan kemampuan dan kekuatan Angkatan Laut Republik Islam Iran. Ketika kami menyatakan niat kami untuk memasuki Samudra Atlantik, beberapa negara, termasuk arogansi global, menyatakan bahwa AL Republik Islam Iran tidak mampu melakukan itu, tetapi dalam praktiknya mereka melihat bahwa kami melakukannya dengan kekuatan," pungkas Sayyari.
Awal bulan ini, Politico melaporkan bahwa komunitas keamanan nasional AS telah memantau selama dua minggu terakhir dua kapal Iran yang tujuan akhirnya mungkin adalah Venezuela. Menurut Politico, kapal-kapal itu sedang menuju selatan di sepanjang pantai timur Afrika.
Sebagai tanggapan, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan bahwa Iran selalu hadir di perairan internasional dan berhak atas hak-hak tersebut di bawah hukum internasional.
"Tidak ada negara yang bisa melanggar hak ini," kata Khatibzadeh kepada wartawan. Dia memperingatkan AS agar tidak mengganggu kapal-kapal Iran.



























