کمالوندی
Rahbar: Suara Rakyat Menentukan Masa Depan Negara
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan bahwa hari pemilu adalah hari bangsa Iran, dan suara rakyat dalam pemilu ini menentukan masa depan Republik Islam Iran.
"Hari ini, aktor dan sutradara utama adalah rakyat. Dengan mendatangi kotak-kotak suara dan memberikan suara, mereka sebenarnya sedang menentukan tugas umum dan mendasar negara untuk tahun-tahun mendatang," kata Ayatullah Khamenei usai memberikan suaranya dalam pemilu presiden Iran periode ke-13 di Huseiniyah Imam Khomeini ra di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, Jumat (18/6/2021).
Rahbar juga memberikan suaranya dalam pemilu Dewan Islam Kota dan Desa periode keenam, pemilu sela Dewan Ahli Kepemimpinan (Majles-e Khobregan-e Rahbari) periode kelima dan pemilu sela parlemen (Majelis Syura Islami) periode ke-11.
Ayatullah Khamenei menuturkan, dengan memberikan suara dalam pemilu, rakyat sebenarnya sedang menentukan nasib, tugas umum dan mendasar negara untuk tahun-tahun mendatang, oleh karena itu, hari ini adalah milik rakyat Iran.
Atas alasan ini, lanjut Rahbar, akal dan kebijaksanaan manusia menyatakan bahwa setiap orang (yang memiliki hak suara) harus berpartisipasi dalam ujian nasional yang besar ini, dan alasan kami berulang kali mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu ini adalah bahwa dampak pertama dari partisipasi ini akan dirasakan oleh rakyat itu sendiri. Selain itu, dengan partisipasi rakyat tersebut, negara dan Republik Islam juga akan mencapai keuntungan dan poin besar di arena internasional. Namun yang pertama mendapat keuntungan adalah rakyat itu sendiri.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menganggap suara setiap individu rakyat adalah penting. Ayatullah Khamenei mengatakan, datangilah kotak-kotak suara, kenali dan berikan suara kalian. Ini sangat penting bagi masa depan negara dan bagi setiap individu masyarakat. Satu suara juga penting dan jangan sampai ada yang mengatakan bahwa satu suara saya tidak akan berpengaruh apa-apa, sebab, suara-suara inilah yang akan membentuk jutaan suara rakyat.
"Menurut keyakinan saya, lakukanlah dengan niat untuk Allah Swt dan ambil pahala-Nya. Pekerjaan penting ini lakukanlah segera mungkin. Ini adalah nasihat yang saya sampaikan terus menerus. Semakin cepat Anda melakukan tugas dan kewajiban ini, adalah semakin baik," pungkasnya.
Pemilu presiden Iran periode ke-13, pemilu Dewan Islam Kota dan Desa periode keenam, pemilu sela Dewan Ahli Kepemimpinan (Majles-e Khobregan-e Rahbari) periode kelima dan pemilu sela parlemen (Majelis Syura Islami) periode ke-11 dimulai pada Jumat pukul 07.00 waktu Iran.
Lebih dari 59.310.000 warga Iran memiliki hak untuk memberikan suaranya dalam pemilu presiden periode ke-13. Pemungutan suara juga dilakukan serentak di 101 negara dengan menyiapkan 450 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Setelah tiga calon presiden mengundurkan diri dari daftar calon presiden 2021 maka nama-nama capres Iran yang bertarung dalam pemilu tahun ini adalah Mohsen Rezaei Mirghaed, Sayid Ebrahim Raisi, Sayid Amirhossein Qazizadeh Hashemi, dan Abdolnasser Hemmati.
PM Inggris Tak Percaya Wabah COVID-19 Berasal dari Wuhan Cina
Di tengah gencarnya upaya negara-negara Barat menyebarkan propaganda bahwa pandemi Corona bersumber dari sebuah laboratorium di kota Wuhan, Cina, Perdana Menteri Inggris di akhir pertemuan pemimpin negara-negara G7 mengaku tidak percaya dengan anggapan ini.
Dikutip kantor berita Xinhua, Rabu (16/6/2021), Boris Johnson dalam konferensi pers yang digelar di akhir pertemuan G7 di Cornwall, Inggris mengatakan dirinya tidak percaya tempat asal COVID-19 adalah laboratorium di Wuhan, Cina.
Ia menuturkan, "Saat ini informasi yang kami terima mengatakan bahwa ini tidak tampak seperti penyakit zoonosis yang berasal dari laboratorium, jelas orang-orang yang bijak akan tetap berpikiran terbuka tentang masalah ini."
Situs berita Inggris City A.M, Minggu (13/6) menulis, hal itu disampaikan Boris Jonhson setelah para pemimpin negara G7 membicarakan asal-usul COVID-19 dengan Direktur Badan Kesehatan Dunia, WHO.
Di sisi lain Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan informasi terbaik yang diterima Inggris menyebutkan bahwa COVID-19 adalah penyakit yang menular dari binatang kepada manusia.
Kerusuhan Pecah di Ibu Kota Jerman, 60 Polisi Terluka
Bentrokan yang terjadi antara kelompok sayap kiri radikal dengan polisi Jerman di kota Berlin menyebabkan setidaknya 60 personel polisi terluka, dan di jalan-jalan kota tampak kendaraan dibakar massa.
Dikutip Russia Today, Rabu (16/6/2021), sekitar 200 orang anggota kelompok Rigaer 94 yang mengenakan penutup muka, menghalangi aparat keamanan Jerman yang berusaha memasuki sebuah rumah di Berlin yang menjadi markas kelompok sayap kiri radikal.
Rumah nomor 94 di Jalan Rigaer, Berlin sudah terkenal di seantero Eropa. Rumah itu dijadikan markas kelompok sayap kiri radikal anti-fasis. Pejabat pemerintah Jerman beberapa kali berusaha menutup tempat ini namun tidak berhasil.
Dalam bentrokan dengan polisi hari Rabu, kelompok sayap kiri radikal Jerman memasang barikade di jalan. Mereka juga membakar kendaraan, serta melempari aparat keamanan dengan batu dan botol.
Penamaan Hari Quds Sedunia untuk Menentukan Jalan yang Benar Umat Islam
Wakil Gerakan Jihad Islam Palestina di Iran seraya mengisyaratkan penamaan Hari Quds Sedunia oleh Pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini menekankan, penantuan Hari Quds Sedunia supaya umat Islam bergerak di jalan yang benar.
Nasser Abu Sharif dalam wawancaranya dengan IRIB Kamis (6/5/2021) mengatakan, Quds tempat suci bagi seluruh muslim yang diduduki oleh musuh sejati umat ini.
Wakil Gerakan Jihad Islam Palestina di Iran menambahkan, rencana pembentuan rezim Zionis adalah sebuah rencana melawan umat Islam, dan oleh karena itu, Imam Khomeini menunjukkan umat Islam akan musuh sejati mereka di kawasan, yakni Israel dan musuh terbesar mereka, yakni Barat.
"Hari Quds Sedunia, hari solidaritas terhadap bangas Palestina," tambah Nasser Abu Sharif.
Ia mengingatkan, proses normalisasi hubungan yang kini terjadi di sejumlah negara Arab merupakan upaya untuk menjauhkan umat Islam dari isu utama yakni Palestina, namun Hari Quds Sedunia berusaha membuat umat Islam memperhatikan cita-cita bangsa Palestina, karena Palestina benar-benar isu terpenting umat Islam.
Perimbangan Kekuatan di Palestina Berpihak pada Kubu Perlawanan
Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Ghalibaf mengatakan, saat ini perimbangan kekuatan di Palestina dan kawasan berpihak pada kubu perlawanan.
“Hal ini dapat membawa bangsa Palestina lebih dekat ke langkah akhir dan cita-cita mereka daripada sebelumnya,” kata Ghalibaf dalam sebuah pesan bertepatan dengan peringatan Hari Quds Internasional.
Dia mencatat bahwa perlawanan dan persatuan di antara faksi-faksi Palestina merupakan satu-satunya opsi bagi rakyat Palestina dalam perang melawan rezim pembunuh anak dan penjajah Zionis.
“Kita berkewajiban membantu bangsa Palestina dalam jihad suci ini,” tegasnya seperti dikutip IRNA, Kamis (6/5/2021) sore.
Ghalibaf menuturkan, Imam Khomeini ra dengan menamai hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan sebagai Hari Quds Internasional, telah menjelaskan sebuah misi global untuk pembebasan tanah pendudukan Palestina dan Masjid al-Aqsa dari keberadaan rezim palsu Zionis.
“Sejak awal berdiri, esensi dan filosofi rezim Zionis bertujuan untuk melemahkan dunia Muslim dan mencegah persatuan umat Islam,” ucapnya.
Ketua Parlemen Iran mengatakan, situasi di wilayah pendudukan saat ini mengharuskan semua negara dan organisasi internasional untuk memenuhi tanggung jawabnya dalam mewujudkan hak-hak sah rakyat Palestina.
Peringatan Hari Quds Sedunia Digelar Spontan di Bundaran Palestina di Tehran
Acara peringatan Hari Quds Sedunia secara spontan digelar di Bundaran Palestina di Tehran dengan menjaga protokol kesehatan.
Menurut laporan IRIB Jumat (7/5/2021), acara yang digelar secara spontan ini bendera Palestina dikibarkan di Bundaran Palestina dan bendera Israel serta Amerika Serikat dibakar.
Para peserta di acara ini membawa bendera Palestina dan Hizbullah Lebanon serta mengungkapkan kebencian mereka terhadap rezim penjajah Israel.
Mengingat pandemi Corona, tahun ini tidak digelar acara pawai Hari Quds Sedunia di Iran dan peringatan hari besar dunia ini hanya digelar secara virtual.
Hari ini Jumat 7 Mei 2021, bertepatan dengan 24 Ramadan 2021 adalah Hari Quds Sedunia.
Pidato Rahbar Memperingati Hari Quds Internasional 2021
Bismillahirrahmanirrahim
الحمد للّه ربّ العالمین و الصّلاة و السّلام علی سیّدنا محمّد خاتم النّبیّین و اشرف الخلق اجمعین و علی آله الطّیّبین الطّاهرین و صحبه المنتجبین و من تبعهم باحسان الی یوم الدّین.
Palestina, isu paling penting dan aktual umat Islam
Masalah Palestina masih menjadi isu kolektif yang paling penting dan aktual bagi umat Islam. Kebijakan sistem kapitalis dan tirani telah memotong tangan sebuah bangsa dari rumahnya, tanah air, dan tanah leluhurnya, dan kemudian ditempatkan rezim teroris dan orang asing di sana.
Logika pembentukan rezim Zionis
Adakah yang lebih lemah dan sangat rancu daripada logika rapuh dari pembentukan rezim Zionis? Negara-negara Eropa berdasarkan pengakuannya telah menindas kaum Yahudi selama era Perang Dunia II. Jadi, penebusan atas (darah) orang-orang Yahudi harus dilakukan dengan mengusir sebuah bangsa di Asia Barat dan melakukan pembantaian tragis di negara itu…!
Ini adalah logika yang dipegang oleh pemerintah-pemerintah Barat dengan memberikan dukungan mutlak dan gila-gilaan kepada rezim Zionis. Dengan begitu, semua telah mempertanyakan klaim palsu mereka tentang hak asasi manusia dan demokrasi. Ini adalah peristiwa yang menggelikan dan memilukan selama lebih dari 70 tahun yang terus berlanjut dan sesekali lembaran lain ditambahkan pada peristiwa itu.
Melawan rezim Zionis adalah tugas semua
Sejak hari pertama, orang-orang Zionis telah mengubah Palestina yang dirampas menjadi sebuah basis terorisme. Israel bukanlah sebuah negara, tapi garnisun teroris untuk melawan bangsa Palestina dan bangsa-bangsa Muslim lainnya. Perang terhadap rezim haus darah ini adalah perang melawan penindasan dan perang melawan terorisme, dan ini adalah tugas semua.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei.
Kelemahan dan perpecahan di tengah umat Islam, membuka jalan bagi perampasan Palestina
Patut dicatat bahwa meski rezim penjajah didirikan pada tahun 1948, namun persiapan untuk merampas titik penting dari wilayah Islam ini dimulai bertahun-tahun sebelumnya. Tahun-tahun itu bertepatan dengan intervensi aktif Barat di negara-negara Islam untuk menegakkan sekularisme dan nasionalisme ekstrem dan buta, serta mengantarkan pemerintah otoriter, terpesona, atau boneka Barat pada kekuasaan. Sebuah studi tentang peristiwa yang terjadi pada tahun-tahun tersebut di Iran dan Turki serta negara-negara Arab di Asia Barat hingga Afrika Utara, menyingkap sebuah fakta pahit ini bahwa kelemahan dan perpecahan di tengah umat Islam telah membuka jalan bagi malapetaka perampasan Palestina, dan pukulan ini menimpa umat Islam dari dunia arogan.
Sinergitas kamp Barat dan Timur dengan kapitalis Zionis dalam perampasan Palestina
Ini menjadi pelajaran bahwa pada masa itu, baik kubu kapitalisme maupun komunisme melakukan sinergi dengan Qarun-qarun Zionis. Inggris menyusun dasar konspirasi dan menindaklanjutinya. Para kapitalis Zionis menjalankannya dengan uang dan senjata, dan Uni Soviet adalah pemerintahan pertama yang mengakui pembentukan rezim ilegal dan mengirim sejumlah besar orang Yahudi ke sana.
Rezim penjajah adalah produk dari situasi waktu itu di dunia Islam di satu sisi, dan konspirasi serta agresi Eropa di sisi lain.
Perubahan perimbangan kekuatan di dunia saat ini menguntungkan Dunia Islam
Sekarang situasi dunia tidak lagi seperti dulu, kita harus selalu mengingat fakta ini. Hari ini perimbangan kekuatan menguntungkan Dunia Islam. Berbagai peristiwa politik dan sosial di Eropa dan Amerika Serikat telah menyingkap kelemahan dan kepincangan struktural dan manajerial yang serius serta moral Barat di mata dunia. Kisruh pemilu di AS dan ujian yang telah mempermalukan para pemimpin mereka yang sombong dan arogan, serta kegagalan satu tahun dalam menangani pandemi Corona di AS dan Eropa, dan skandal-skandal lain, serta kekacauan politik dan sosial baru-baru ini di negara-negara utama Eropa, semuanya adalah sinyal dari proses kemunduran dan keredupan kamp Barat.
Di sisi lain, pertumbuhan pasukan perlawanan di wilayah-wilayah Islam yang paling sensitif, pertumbuhan kemampuan defensif dan ofensif mereka, meningkatnya kesadaran, motivasi, dan harapan di tengah bangsa-bangsa Muslim, tumbuhnya kecintaan pada slogan-slogan Islami dan Qur'ani, berkembangnya sains, tumbuhnya semangat mandiri dan berdikari di antara bangsa-bangsa, merupakan sinyal baik yang mengabarkan masa depan yang cerah.
Masjid al-Aqsa di Palestina.
Perlunya sinergi negara-negara Muslim soal isu Palestina dan Quds
Di masa depan yang diberkahi ini, sinergi di antara negara-negara Muslim harus menjadi sebuah tujuan utama dan fundamental, dan tampaknya ini tidak sulit untuk diraih. Fokus dari sinergitas ini adalah masalah Palestina, yang berarti (sinergitas) semua negara, dan masa depan al-Quds al-Sharif. Hakikat inilah yang telah mengilhami hati bersih Imam Khomeini (semoga Tuhan merahmatinya) untuk mengumumkan Hari Quds Internasional pada hari Jumat terakhir bulan Ramadhan.
Sinergitas kaum Muslim pada masalah al-Quds al-Sharif adalah mimpi buruk musuh Zionis dan para pendukungnya di Amerika dan Eropa. Gagalnya prakarsa "Kesepakatan Abad" dan kemudian upaya normalisasi hubungan beberapa pemerintahan lemah Arab dengan rezim penjajah, merupakan upaya putus asa untuk melarikan diri dari mimpi buruk tersebut.
Saya katakan dengan tegas: upaya ini tidak akan berhasil, gerakan ke arah keruntuhan dan keredupan rezim musuh Zionis telah dimulai dan tidak akan pernah berhenti.
Faktor penentu masa depan: Perlawanan berkelanjutan di wilayah pendudukan dan dukungan global kaum Muslim kepada mujahidin Palestina
Dua faktor penting yang menentukan masa depan. Pertama dan yang utama adalah berlanjutnya perlawanan di wilayah Palestina serta penguatan garis jihad dan syahadah. Dan kedua, dukungan global dari pemerintah dan bangsa-bangsa Muslim di seluruh dunia kepada para mujahidin Palestina.
Semua – para negarawan, intelektual, ulama, partai dan kelompok, pemuda yang energik, dan lapisan lainnya – harus menemukan posisinya dalam gerakan global ini dan memainkan peran. Hal inilah yang menggagalkan tipu daya musuh, dan untuk janji Ilahi ini, "Ataukah mereka hendak melakukan tipu daya? Maka orang-orang yang kafir itu merekalah yang kena tipu daya." (At-tur, ayat 42), telah menghadirkan sebuah bukti dari akhir zaman, "… Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya." (Yusuf, ayat 21)
Saya ingin berbicara sedikit dengan para pemuda Arab dalam bahasa mereka sendiri:
Bismillahirrahmanirrahim
Salam sejahtera untuk semua orang Arab yang merdeka, khususnya para pemuda. Salam sejahtera untuk orang-orang Palestina yang tangguh dan al-Quds serta para pelindung Masjid al-Aqsa.
Salam untuk para syuhada perlawanan dan sejumlah besar mujahidin yang telah mengorbankan hidup mereka di jalan ini, khususnya Syeikh Ahmad Yassin, Syahid Sayid Abbas Mousavi, Syahid Fathi Shaqaqi, Syahid Imad Mughniyeh, Syahid Abdel Aziz Rantisi, Syahid Abu Mahdi al-Muhandis, dan akhirnya figur terkemuka para syuhada perlawanan, Syahid Qasem Soleimani – masing-masing setelah menjalani kehidupan yang berkualitas dan penuh berkah – dengan kesyahidannya mereka juga meninggalkan pengaruh penting di front perlawanan.
Perjuangan rakyat Palestina dan darah suci para syuhada perlawanan membuat bendera berkah ini tetap berkibar dan meningkatkan kekuatan batin jihad Palestina ratusan kali lipat. Dulu pemuda Palestina membela diri dengan melempar batu, dan sekarang membalas musuh dengan meluncurkan rudal presisi.
Palestina dan Quds disebut dalam al-Quran sebagai "Tanah Suci." Selama puluhan tahun, Tanah Suci ini diduduki oleh manusia yang paling kotor dan jahat; para syaitan yang membantai orang-orang mulia dan kemudian mengakuinya tanpa malu-malu. Orang-orang rasis yang menyiksa pemilik tanah dengan pembunuhan, penjarahan, pemenjaraan, dan penyiksaan selama lebih dari 70 tahun, tetapi – segala puji bagi Allah – (Zionis) belum mampu mengalahkan tekad mereka.
Palestina tetap hidup dan melanjutkan jihad, dan dengan pertolongan Tuhan, akhirnya akan mampu mengalahkan musuh jahat. Al-Quds al-Sharif dan seluruh Palestina adalah milik rakyatnya dan akan kembali kepada mereka, Insya Allah, dan (pekerjaan) ini tidak sulit bagi Allah Swt.
Dalam kasus Palestina, semua pemerintah dan bangsa-bangsa Muslim memiliki tugas dan tanggung jawab, tetapi poros jihad berada di tangan orang Palestina sendiri, yang saat ini berjumlah sekitar 14 juta orang di dalam dan di luar wilayah ini. Persatuan dan kesatuan tekad dari komunitas ini mampu melakukan sebuah pekerjaan besar. Hari ini persatuan adalah senjata terbesar rakyat Palestina.
Musuh-musuh persatuan Palestina adalah rezim Zionis, Amerika, dan beberapa kekuatan politik lainnya. Namun jika masyarakat Palestina tidak terpecah dari dalam, musuh-musuh eksternal tidak bisa berbuat apapun. Poros persatuan ini harus berupa jihad internal dan ketidakpercayaan pada musuh. Musuh utama rakyat Palestina – yaitu Amerika Serikat, Inggris, dan Zionis yang jahat – tidak boleh menjadi sandaran kebijakan Palestina.
Orang-orang Palestina – baik di Gaza, Quds, dan Tepi Barat, baik di wilayah tahun 1948, dan bahkan di kamp-kamp pengungsi – semuanya membentuk satu kesatuan dan harus mengejar strategi yang saling terkait. Setiap bagian harus membela bagian lainnya dan menggunakan instrumen-instrumen yang tersedia ketika mereka ditekan.
Hari ini harapan akan kemenangan lebih besar dari sebelumnya. Perimbangan kekuatan secara drastis berpihak pada rakyat Palestina, sementara musuh Zionis semakin tak berdaya dari tahun ke tahun. Militer mereka yang menyebut dirinya "tentara yang tak pernah terkalahkan," sekarang telah menjadi "tentara yang tidak pernah melihat kemenangan" setelah pengalaman (perang) 33 hari di Lebanon serta pengalaman (perang) 22 hari dan 8 hari di Gaza.
Situasi politiknya memaksa mereka menggelar empat pemilu dalam dua tahun. Situasi keamanannya secara beruntun mengalami kegagalan, dan meningkatnya keinginan orang Yahudi untuk pergi telah menjadi hal yang memalukan bagi rezim arogan itu. Upaya konstan yang dibantu oleh AS untuk melakukan normalisasi dengan beberapa negara Arab adalah tanda lain dari kelemahan rezim ini, dan tentu saja ini tidak akan membantunya.
Puluhan tahun lalu, mereka menjalin hubungan dengan Mesir. Sejak hari itu hingga sekarang, rezim Zionis menjadi jauh lebih rentan dan lebih lemah. Dengan kondisi ini, apakah hubungan dengan beberapa negara lemah dan hina dapat membantunya?
Tentu saja, negara-negara tersebut juga tidak akan mendapatkan keuntungan dari hubungan ini. Musuh Zionis akan merampas kekayaan atau tanah mereka serta menyebarkan kerusakan dan ketidakamanan di (tengah-tengah) mereka.
Tentu saja, fakta-fakta ini tidak boleh membuat tugas berat orang lain di hadapan gerakan ini terlupakan. Para ulama Islam dan Kristen harus mengumumkan normalisasi sebagai haram hukumnya, dan para intelektual serta orang-orang merdeka harus menjelaskan kepada semua orang tentang hasil dari pengkhianatan ini, yang merupakan penikaman dari belakang bagi Palestina.
Di pihak lain, proses keruntuhan rezim dan peningkatan kekuatan front perlawanan adalah kabar gembira tentang masa depan yang cerah: meningkatnya kekuatan pertahanan dan kekuatan militer, kemandirian dalam membangun senjata yang efektif, kepercayaan diri para mujahidin, tumbunya kesadaran para pemuda, melebarnya lingkaran perlawanan di seluruh Palestina dan sekitarnya, bangkitnya pemuda baru-baru ini dalam membela Masjid al-Aqsa, serta terefleksinya perjuangan dan ketertindasan bangsa Palestina di tengah opini publik di berbagai belahan dunia.
Logika perjuangan Palestina juga telah didaftarkan oleh Republik Islam Iran dalam dokumen PBB, sebuah logika yang progresif dan atraktif. Para pejuang Palestina dapat mengajukan sebuah referendum dari semua penduduk asli Palestina. Referendum ini akan menentukan sistem politik negara, dan penduduk asli dari semua etnis dan agama, termasuk pengungsi Palestina harus berpartisipasi di dalamnya. Sistem politik ini akan memulangkan pengungsi ke dalam (tanah airnya) dan memutuskan nasib orang-orang asing yang menumpang di situ.
Tuntutan ini didasarkan pada demokrasi yang umum yang diterima di dunia dan tidak ada seorang pun yang bisa mempertanyakan (sistem) yang maju ini. Para mujahid Palestina harus melanjutkan perjuangan yang sah dan bermoral mereka terhadap rezim penjajah sedemikian rupa sehingga tuntutan ini diterima.
Majulah dengan nama Allah Swt dan ketahuilah bahwa Allah pasti akan menolong orang yang membela agamanya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.
Rahbar: Masa Depan Palestina Bergantung pada Perlawanan Berkelanjutan dan Dukungan Semua
Pemimpin Besar Revolusi Islam menekankan bahwa sejak hari pertama, orang-orang Zionis telah mengubah Palestina yang dirampas menjadi sebuah basis terorisme.
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam pidato televisi yang bertepatan dengan Hari Quds Sedunia (07/05/2021) menjelaskan, "Israel bukanlah sebuah negara, tapi garnisun teroris untuk melawan bangsa Palestina dan bangsa-bangsa Muslim lainnya. Perang terhadap rezim haus darah ini adalah perang melawan penindasan dan perang melawan terorisme, dan ini adalah tugas semua."
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam
Pemimpin Besar Revolusi Islam menilai ada dua faktor penting yang menentukan masa depan Palestina. Pertama dan yang utama adalah berlanjutnya perlawanan di wilayah Palestina serta penguatan garis jihad dan syahadah. Dan kedua, dukungan global dari pemerintah dan bangsa-bangsa Muslim di seluruh dunia kepada para mujahidin Palestina.
Masalah Palestina dan al-Quds adalah salah satu masalah terpenting dan utama di dunia Islam, dan Republik Islam Iran selalu mendukung hak dan cita-cita Palestina secara politik, spiritual dan material dalam segala keadaan.
Baca juga: Pidato Rahbar Memperingati Hari Quds Internasional 2021
Sebagai pendukung utama hak-hak bangsa Palestina, Iran telah memainkan peran penting dalam menjaga isu terpenting di dunia Islam, yaitu Palestina dan al-Quds, tetap hidup selama lebih dari empat dekade. Inisiatif Imam Khomeini, pendiri Republik Islam, dalam mengumumkan hari Jumat terakhir setiap bulan suci Ramadhan sebagai Hari Quds Sedunia, adalah landasan dan titik emas untuk menghidupkan isu bersama umat Islam.
Dalam hal ini, Haidar bin Ali al-Lawati, akademisi Oman hari Kamis (06/05/2021) mengatakan, "Palestina bukan hanya cita-cita orang Palestina dan Arab, tapi masalah Palestina adalah cita-cita dunia Islam."
Selain dukungan politik dan spiritual, dukungan material untuk perlawanan Palestina akibat sifat teroris rezim Israel adalah tugas semua umat dan negara-negara Islam. Perlawanan dan penguatan kelompok Palestina adalah satu-satunya pilihan strategis dan efektif melawan rezim yang selalu memiliki gerakan teroris di dalam dan di luar wilayah pendudukan dalam agenda.
Gugur syahid dan cedera yang dialami rakyat Palestina sehari-hari, terutama pemuda Palestina, di tangan militer Zionis serta berbagai konspirasi Amerika-Zionis-Arab, termasuk Kesepakatan Abad, belum mampu menghancurkan perlawanan Palestina. Hal itu dikarenakan Zionis Israel saat ini sedang mengalami periode keberadaan terparah dalam berbagai dimensi, terutama keamanan.
Baca juga: Hari Quds, Hari Membela Cita-Cita Palestina dari Asia Timur hingga Amerika
Serangan rudal di dekat fasilitas nuklir Dimona, penargetan beberapa pusat sensitif Israel, dan perlawanan pemuda Palestina terhadap militer Zionis di Masjid al-Aqsa telah mengubah perimbangan politik dan militer yang berpihak pada pemuda Palestina. Dalam keadaan seperti itu, dukungan nyata dan efektif terhadap Palestina adalah kewajiban seluruh umat Islam.
Lebih dari 70 tahun sejarah perlawanan rakyat Palestina sejak Intifada Batu hingga sekarang telah membuat perjuangan Palestina tetap hidup, dan sekarang kekuatan internal jihad Palestina telah meningkat ratusan kali lipat. Pemuda dan orang-orang Palestina pernah membela diri dengan melempar batu, tetapi hari ini mereka menanggapi secara tegas dan sesuai target dengan meluncurkan roket presisi ke musuh Israel, yang telah menempatkan rezim ini pada masa depan yang tidak pasti.
Mengingat prestasi pemuda Palestina mulai dari Intifada Batu hingga Roket yang berhasil mengguncang keberadaan rezim teroris Israel, menurut Pemimpin Besar Revolusi Islam hal ini menunjukkan gerakan ke arah keruntuhan dan keredupan rezim musuh Zionis telah dimulai dan tidak akan pernah berhenti.
Mengenal Sang Juru Selamat Dunia, Imam Mahdi as
15 Sya'ban, hari besar umat Islam dan hari bersejarah bagi Islam. Pasalnya di hari ini telah lahir manusia suci dan juru selamat Imam Mahdi as. Allah Swt sebelum penciptaan manusia kepada para malaikat mengatakan, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Khalifah pertama adalah Nabi Adam as dan selanjutnya adalah para nabi dan washi atau penerus mereka. Khalifah dan hujjah ini menjadi penghubung antara makhluk dan Sang Pencipta.
Keberadaan khalifah di muka bumi merupakan sunnah dan hukum yang tidak pernah berubah dan tetap ada sepanjang masa. Khalifah di sini menjadi manifestasi kebenaran mutlak dan yang lebih penting, mereka memiliki hubungan istimewa dengan Allah Swt. Manusia sebagai khalifatullah di muka bumi merupakan makhluk unggul dan paling sempurna dalam mewakili dan menunjukkan kesempurnaan serta kebaikan Allah Swt.
Al-Quran telah membicarakan berbagai kaum di masa lalu dan bagaimana Allah Swt telah mengutus nabi dan khalifah di antara mereka. Sebagian kaum ini menerima seruan kebenaran para nabi dan sebagian lainnya mengingkarinya. Oleh karena itu, mereka yang menolak mendapat murka dan azab Ilahi. Kisah-kisah al-Quran ini memiliki pesan universal, yakni Allah Swt tidak akan membiarkan sebuah kaum tanpa khalifah dan wali-Nya. Ini sebuah sunnah yang pasti di sistem penciptaan. Imam Ali as di khutbah pertama Nahjul Balaghah setelah mengisyaratkan penciptaan Adam mengatakan, "Allah Swt tidak pernah membiarkan sebuah umat manusia tidak memiliki seorang nabi, kitab Samawi, dan hujjah yang jelas."
Perayaan kelahiran Imam Mahdi as
Kedatangan Imam Mahdi dimaksudkan untuk mengubah dunia dan memperbaiki setiap urusan serta mencabut setiap peradaban yang didasarkan pada arogansi dan penipuan. Ia akan membangun peradaban baru berdasarkan nilai-nilai Ilahi sehingga janji Allah Swt akan terealisasi serta bumi dipenuhi dengan perdamaian, persabahatan dan keadilan. Sementara itu, musuh Allah yang terus menyembunyikan kebenaran dan melanjutkan pengingkaran mereka, kali ini pun mereka berencana membunuh imam dan khalifatullah tersebut. Tapi Allah Swt menyembunyikan hujjah terakhir ini dari pandangan umat manusia dan akan keluar di waktu yang tepat untuk merealisaikan janji Ilahi.
Kedatangan sang juru selamat ini untuk membebaskan manusia dari kezaliman tentunya juga nantinya akan memiliki pemerintahan dengan kriteria khusus. Namun seperti apa pemerintahan Imam Mahdi as yang dielu-elukan dan diharapan oleh para penantinya? Terkait pemerintahan tersebut, banyak riwayat dan ayat yang menyebutkan kriterianya. Termasuk di antaranya adalah bahwa pemerintahan Imam Mahdi as, adalah pemerintahan rakyat yang berporos pada penegakan tuntutan masyarakat tertindas dan papa di dunia.
Pada ayat 105 dari surat al-Anbiya disebutkan, "Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh."
Dengan demikian masyarakat yang selama berabad-abad menghadapi kezaliman dan penindasan, pasca kemunculan Imam Mahdi as serta para pewaris kekuasaan di muka bumi dan para sahabat Imam, mereka akan merasakan manfaat dari pemerintahan universal yang adil.
Dalam pemerintahan Imam Mahdi as, hukum-hukum syariat akan diberlakukan. Sepanjang sejarah banyak ideologi manusia yang telah terbukti ketidakefektifannya. Oleh sebab itu pada pemerintahan universal Imam Mahdi as, ketentuan dan syarat agama terakhir dan paling lengkap, Islam, akan diberlakukan.
Allah Swt dalam banyak surat al-Quran menekankan bahwa agama sejati di sisi Allah Swt adalah Islam dan siapapun yang memilih agama lain selain Islam, maka sesungguhnya ia sedang merugi. Dalam beberapa ayat juga disebutkan janji bahwa Islam akan menang di hadapan seluruh agama dan ideologi di dunia ini.
Imam Jakfar as-Sadiq as dalam hal ini berkata, "Setelah terhina, Allah Swt akan memuliakan kembali Islam berkat dia (Mahdi as), dan akan menegakkan kembali huku-hukumnya setelah sebelumnya ditinggalkan, segala bentuk bid'ah akan diberantas oleh Mahdi as, penyimpangan akan dimusnahkan dan sunnah-sunnah asli akan dihidupkan kembali.
Namun harus diperhatikan bahwa non-Muslim tidak dapat dipaksa untuk menjadi Islam. Akan tetapi ketika Islam sejati tanpa propaganda bias diperkenalkan kepada mereka oleh Imam Mahdi, maka mereka dengan sukarela dan ikhtiar akan menerima agama samawi ini.
Dewasa ini, masyarakat dunia merasakan ketidakadilan dan diskriminasi lebih dari era-era sebelumnya. Sedemikian rupa sehingga satu persen penduduk bumi menguasai 50 persen sumber finansial dunia. Dari sisi lain, akibat politik imperialis pemerintah-pemerintah Barat serta ketergantungan dan ketidakbecusan para penguasa, setiap hari jumlah masyarakat miskin semakin bertambah.
Image Caption
Selain itu, kekuatan imperialis memandang diri mereka sebagai ras superior dan menilai bangsa-bangsa lain tidak berperadaban. Oleh karena itu, salah satu impian terbesar masyarakat dunia adalah pemberantasan diskriminasi dan perwujudan keadilan. Salah satu kriteria utama pemerintahan Imam Mahdi as adalah universalitas keadilan bagi seluruh penduduk bumi.
Salah satu prinsip penting Islam adalah perluasan keadilan, di mana di dalamnya tidak ada diskriminasi dan ketimpangan. Banyak hadis yang menyebutkan keadilan dalam pemerintahan Imam Mahdi as di akhir zaman kelak. Salah satu di antaranya adalah hadis Rasulullah Saw, "Aku akan memberikan kabar gembira kepada kalian soal kemunculan Mahdi (as), ketika perselisihan dan kebimbangan masyarakat meluas, dia akan bangkit dan memenuhi bumi dengan keadilan dan kebajikan setelah dipenuhi dengan kezaliman dan kejahatan. Penghuni langit dan bumi akan meridhoi pemerintahannya dan akan membagikan kekayaan di antara masyarakat secara merata."
Menciptakan keadilan di seluruh dunia dan memberangus diskriminasi dan ketidakadilan merupakan tujuan utama dari pemerintahan Imam Mahdi af. Tujuan penting ini telah dijelaskan dalam banyak riwayat Ahlul Bait, bahkan boleh dikata, penekanan menciptakan keadilan menerapkannya lebih kuat ketimbang seruan tauhid dan memerangi kesyirikan. Dalam ucapan Imam Ridha as disebutkan, “Allah akan menghapus kezaliman dari bumi lewat Imam Mahdi af dan pada waktu itu tidak seorangpun yang berani melakukan kezaliman.”
Gustave Le Bon, sejarawan Perancis mengatakan, “Pelayanan terbesar manusia adalah yang mampu menjaga manusia untuk tetap optimis.” Harapan dan penantian akan kemunculan Imam Mahdi af selain menjadi solusi bagi masa depan manusia, juga menjadi sumber inspirasi dan motivasi. Manusia memiliki kekuatan yang berkelanjutan dan menyimpan energi mereka lalu menyerahkannya kepada generasi yang akan datang. Dengan cara itu mereka dapat mencegah generasi mendatang dizalimi dan musnah, sehingga mendekati hari kemunculan Imam Mahdi af.
Image Caption
Imam Mahdi af merupakan simbol rahmat, kekuasaan ilahi dan manifestasi keadilan ilahi. Siapa yang mendapatkan rahmat dan keutamaan ilahi ini, maka ia akan mendapatkan dirinya semakin dekat keapda Allah. Karena peran tawasul dan hubungan batin dengan Imam Mahdi af menyebabkan jiwa manusia tumbuh dan spiritualnya semakin menyempurna. Imam dan akidah kepada Imam Mahdi af mencegah manusia menyerah. Bangsa yang mengimaninya akan selalu dipenuhi rasa optimis dan akan berjuang demi keagungan Islam.
Kesejahteraan sosial merupakan hasil dari pemerintahan global Imam Mahdi af. Sepanjang sejarah umat manusia sudah banyak usaha dilakukan agar manusia dapat merasakan kesejahteraan, tapi yang terjadi justru banyak hak-hak yang terampas dan terinjak-injak. Mereka tidak pernah merealisasikan keinginan ini. Kesejahteraan sosial menjadi sarana bagi pertumbuhan dan kesempurnaan spiritual dan pemikiran manusia.



























